(2)
Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK),
ITB.
Kelompok Keahlian Sistem Infrastruktur Wilayah dan Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan
(SAPPK), ITB.
Abstrak
Pertumbuhan kota yang sangat pesat menyebabkan terjadinya urban sprawl yang memberikan efek
positif terbentuk pusat pertumbuhan baru di sekitar pusat-pusat kotanya. Pusat pertumbuhan baru
ini akan membentuk sebuah kota dengan skala kecil yang akan berfungsi sebagai sebagai pasar,
jasa, komersial, transport, distribusi dan pusat komunikasi, industri skala kecil, difusi innovasi dan
interaksi. Adanya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang telah berimplikasi
pada perubahan pergerakan bekerja dan pergerakan konsumsi fasilitas masyarakat perkotaan.
Pergerakan dapat dilakukan secara efektif dengan bantuan TIK karena TIK berfungsi untuk
menjembatani jarak. TIK disini juga bersifat melayani hubungan antar individu dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukenali , mengkaji peran teknologi
komunikasi dan informasi dalam mendukung kegiatan bekerja dan konsumsi fasilitas pemilik
perumahan formal di Kecamatan Jatinangor berdasarkan beberapa variabel yang ditetapkan. Studi
ini menggunakan metode kuantitatif dalam pengumpulan data di lapangan, selanjutnya
menggunakan pendekatan studi kasus dan metode deskriptif dalam menganalisis hasil dari proses
tabulasi silang (Crosstab) dan Uji Chi Square. Hasil analisis menemukan bahwa 1) Penggunaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Kecamatan Jatinangor sudah dilakukan untuk
memudahkan kegaiatan bekerja dan konsumsi fasilitas namun belum dapat digunakan untuk
mengurangi pergerakan harian, 2) Telepon genggam merupakan jenis TIK yang berpengaruh dalam
memudahakan kegiatan bekerja dan konsumsi fasilitas.
Kata Kunci: kota kecil, pola pergerakan, teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Pengantar
Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang menyebutkan bahwa kawasan
perkotaan adalah wilayah yang mempunyai
kegiatan utama bukan pertanian
dengan
susunan fungsi kawasan sebagai tempat
permukiman
perkotaan,
pemusatan
dan
distribusi
pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial, dan
kegiatan ekonomi.
Menurut Neuman (2005) adanya pertumbuhan
kota yang sangat pesat menyebabkan terjadinya
urban sprawl yang memberikan efek positif dan
negatif. Salah satu efek positif dari urban sprawl
Peran Tekonologi Informasi dan Komunikasi Dalam Mendukung Kegiatan Bekerja dan Konsumsi Fasilitas Pemilik Perumahan Formal di
Kecamatan Jatinangor
memfasilitasi
perkembangan
metropolitan
melalui proses desentralisasi, menciptakan
linkage antara kawasan perdesaan dan
perkotaan, membentuk integrasi tata ruang
nasional melalui terciptanya distribusi penduduk
yang lebih proporsional, dan memberi kawasan
perdesaan akses yang lebih tinggi terhadap
fasilitas-fasilitas kota yang lebih baik. Selain
peranan di atas, terdapat tiga peranan kota kecil
dalam pengembangan daerah perdesaan. yaitu
sebagai pusat perdagangan, pusat penyerapan
tenaga kerja dan sebagai pusat pelayanan
(Rezvani dkk, 2009). Berdasarkan ketiga
peranan ini, diharapkan dapat terbentuk hirarki
perkotaan yang pada akhirnya menegaskan
peranan kota kecil sebagai jembatan antara
kawasan perdesaan dan kawasan perkotaan
yang lebih besar.
Pengembangan
lahan
merupakan
proses
perubahan guna lahan dari suatu fungsi ke
fungsi lain dengan tujuan untuk mendapat
keuntungan dari nilai tambah yang terjadi dari
perubahan tersebut (Winarso dkk, 2006).
Adanya pengembangan lahan tidak lepas dari
pergerakan
manusia
dalam
melakukan
perjalanan karena alasan tertentu. Pola
pergerakan merupakan salah satu rute
perjalanan yang terbentuk akibat adanya
hubungan antara tata guna lahan dan
transportasi dalam suatu wilayah. Fungsi
melihat pola pergerakan dari suatu wilayah
dimaksudkan
untuk
melihat
karakteristik
pergerakan
yang
utama
serta
melihat
karakteristik pergerakan masyarakatnya dalam
memenuhi kebutuhan. Hal ini diperlukan karena
pada dasarnya manusia bergerak dimaksudkan
untuk memenuhi kebutuhan.
Pemenuhan kebutuhan yang mengakibatkan
pergerakan juga terkait dengan adanya
perkembangan
Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi (TIK) yang telah berimplikasi pada
perubahan pergerakan bekerja dan pergerakan
konsumsi fasilitas masyarakat perkotaan.
Pergerakan dapat dilakukan secara efektif
dengan bantuan TIK karena TIK
berfungsi
untuk menjembatani jarak. TIK disini juga
bersifat melayani hubungan antar individu
422 | Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota B SAPPK V3N3
dalam
memenuhi
kebutuhan
hidupnya.
Kemajuan TIK telah memberi banyak manfaat di
berbagai sektor kehidupan. Dengan dukungan
TIK, pelayanan jasa dan proses bisnis
perusahaan dapat menjadi lebih efektif dan
efisien (Chowdurry dkk, 2012).
Cerita
tentang
perkembangan
jatinangor
sebagai pusat pertumbuhan baru akibat dari
kegiatan yang ada di Kota Bandung. Bahwa
jatinangor itu bisa berkembang akibat dari
pengembangan lahan dan juga kegiatan
ekonomi sosial lainnya, baru masuk ke
penetapan fungsi jatinangor sebagai pusat
pendidikan.Sejak ditetapkan sebagai pusat
pendidikan dan berada dekat dengan kawasan
industri Rancaekek, Kecamatan Jatinangor
mengalami perkembangan yang cukup pesat
dilihat
dari
pertumbuhan
pusat-pusat
permukiman terutama permukiman formal
sebagai tempat tinggal para pekerja yang
berada
di
Jatinangor
dan
sekitarnya.
Berdasrakan data BPS pada tahun 2004 jumlah
penduduk Kecamatan Jatinangor sebesar 83.206
penduduk dan meningkat pesat pada tahun
2011 sebesar 105.424 dan 114.020 pada tahun
2012. Hal ini menunjukkan bahwa Kecamatan
Jatinangor tumbuh dan memiliki daya tarik
untuk ditinggali. Adanya perkembangan TIK di
Indonesia selama 10 tahun belakangan ini juga
memberikan implikasi kepada perubahan pola
pergerakan dan konsumsi fasilitas yang
mengarah pada penggunaan alat bantu TIK di
kalangan masyarakat yang tinggal di perumahan
formal. Berdasarkan pertimbangan pesatnya
perkembangan perumahan formal di Kecamatan
Jatinangor dan pesatnya perkembangan TIK
maka peran penggunaan TIK oleh pemilik
perumahan formal di Kecamatan Jatinangor
menarik untuk diketahui.
Metode
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Sesuai permasalahan yang diangkat yang
diangkat pada penelitian ini adalah studi kasus,
Studi kasus merupakan paradigm penelitian
yang digunakan dalam banyak situasi yang
Alia Rasmaya
Tinjauan Literatur
Peran Tekonologi Informasi dan Komunikasi Dalam Mendukung Kegiatan Bekerja dan Konsumsi Fasilitas Pemilik Perumahan Formal di
Kecamatan Jatinangor
Alia Rasmaya
telekomunikasi.
Jumlah
pegerakan
yang
dilakukan akan mengalami peningkatan, tetapi
bukan pergerakan fisik melainkan dalam bentuk
perjalanan komunikasi yang menghubungkan
manusia dimanapun berada.
Mokhtarian (1990) dalam Gillespie (2000)
menyebutkan
bahwa
penggunaan
telekomunikasi ini akan menyebabkan beberapa
kemungkinan pergerakan yaitu:
Subsitusi, penggunaan telekomunikasi dapat
mengurangi pergerakan
Enchanment, penggunaan telekomunikasi
dapat menambah pergerakan
Operational
efficiency,
penggunaan
telekomunikasi meningkatkan pergerakan
dengan membuat sistem transportasi menjadi
lebih efisien
Indirect, long term impact, penggunaan
telekomunikasi dapat membentuk pemilihan
lokasi sehingga mempengaruhi pergerakan
Diskusi
TIK
Untuk
TIK
Untuk
Peran Tekonologi Informasi dan Komunikasi Dalam Mendukung Kegiatan Bekerja dan Konsumsi Fasilitas Pemilik Perumahan Formal di
Kecamatan Jatinangor
adalah
dalam hal menghubungi tempat
konsumsi fasilitas seperti tempat jual gas,
tempat jual air minum, tempat praktek dokter
atau rumah sakit.
Operational
efficiency,
penggunaan
telekomunikasi
meningkatkan
pergerakan
dengan membuat sistem transportasi menjadi
lebih efisien
Penggunaan TIK selain memiliki tujuan untuk
mempermudah pekerjaan juga dapat digunakan
untuk mengurangi atau mengganti pergerakan
harian. Peluang TIK untuk mengurangi atau
mengganti pergerakan harian melalui bekerja di
rumah dijabarkan dalam gambar 3.
Alia Rasmaya
efficiency,
indirect,
long
term
impact
Gambar 6. Efektivitas Penggunaan Teknologi Komunikasi dan Informasi Untuk Kegiatan Bekerja dan Konsumsi
Fasilitas Pemilik Perumahan Formal Kecamatan Jatinangor
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 2 SAPPK V3N3| 427
Peran Tekonologi Informasi dan Komunikasi Dalam Mendukung Kegiatan Bekerja dan Konsumsi Fasilitas Pemilik Perumahan Formal di
Kecamatan Jatinangor
Alia Rasmaya
development
engineering,
handbook:
planning,
and surveying. London:
McGraw Hill.
Doong, Shing H. and Shu-Chun. (2012). The
Impact of ICT Development on the global
digital
divide.
Electronic
Commerce
Research and Applications. Volume 11,
Issue 5, SeptemberOctober 2012, Pages
518533.
Gold, Harry. (2002). Urban Life and Society.
New Jersey: Pearson Education, Inc.
Graham, Steve. (2004). The Cybercities
Reader. Routledge Urban Reader Series.
New York: Routledge.
Haag, Stephen, and Peter G.W. Keen. (1996).
Information
Technology:
Tomorrows
Advantage Today. New York: McGraw Hill
College.
Kwok, R. Yin-Wang. (1982). The Role of Small
City in Chinese Development. International
2010
University Press.
Martin, E. (1999).
Managing Information
Technology. What Managers Need to Know.