Bab ini peneliti akan menyajikan hasil penelitian dan pembahasan hasil
dari pengumpulan data yang dilakukan diRSUD dr. Doris SylvanusPalangka Raya
pada tanggal 18 Juli 23 Juli 2016 mengenai Hubungan peran keluarga dan
motivasi pasien dengan kepatuhan kontrol pada pasien diabetes melitus Rawat
jalan di Poli Klinik penyakit dalam RSUD dr. Doris SylvanusPalangka Raya.
Metode penelitian menggunakan desain korelasional dengan teknik sampling
Purposive Sampling, Mengumpulkan data dengan menggunakan kuesioner. Data
tersebut didapatkan sebanyak 36 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi
yaitu Pasien dengan diabetes melitus di RSUDdr. Doris SylvanusPalangka Raya.
Karakteristik lokasi penelitian, data umum responden berdasarkan usia,
pendidikan terakhir, pekerjaan, dan jenis kelamin. Data khusus yang berkaitan
dengan mengenai Hubungan peran keluarga dan motivasi pasien dengan
kepatuhan kontrol pada pasien diabetes melitus rawat jalan di Poli Klinik penyakit
dalam RSUD dr. Doris SylvanusPalangka Raya.
90
91
4.1.1
Tengah
pada
tahun
2010.Misi
RSUD
Dr.
Doris
92
Gambar 4.2 Poli Klinik Penyakit Dalam RSUD dr. Doris SylvanusPalangka Raya
4.1.2
Data Umum
93
6%
11%
39%
30-40 Tahun
41-50 Tahun
51-60 44%
Tahun
>61 Tahun
94
14%
39%
19%
Perguruan Tinggi
SMA
SMP
SD
28%
28%
PNS
72%
Swasta
95
36%
64%
Perempuan
Laki-laki
25%
Pernah
Tidak Pernah
75%
96
4.1.3
Data Khusus
Menurut Nursalam (2011), data khusus merupakan penyajian data dari
variabel-variabel yang diteliti secara rinci. Data khusus dalam penelitian ini yaitu
mencakup motivasi belajar dan prestasi belajar.
1) Analisis Univariat dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
distribusi frekuensi yang disajikan oleh peneliti dalam bentuk tabel beserta
penjelasannya.Responden pada penelitian ini sebanyak 36 responden.
(1) Peran Keluarga
Tabel 4.1
Peran Keluarga
Baik
Cukup
Kurang
Total
Jumlah
28
8
0
36
Persentase
78
22
0
100
97
Motivasi
Kuat
Lemah
Total
Jumlah
24
12
36
Persentase
67
33
100
Kepatuhan
Baik
Cukup
Kurang
Total
Jumlah
30
6
0
36
Persentase
83
17
0
100
98
Tabel 4.4
Peran
Baik
Cukup
Total
n
26
4
30
Cukup
%
87
13
100
N
2
4
6
%
33
67
100
Total
n
28
8
36
%
78
22
100
P value
0,003
Baik
Motivasi
Lemah
Kuat
Total
N
7
23
30
%
23
77
100
Cukup
N
%
4
67
2
33
6
100
Total
n
11
25
36
%
31
69
100
P value
0,036
99
motivasi kuat dengan kepatuhan baik sebanyak 23 responden (77%), dan motivasi
kuat dengan kepatuhan cukup sebanyak 2 responden (33%).
(2) Hasil Uji StatistikHubungan Peran Keluarga dan Kepatuhan Kontrol Pasien
Diabetes Melitus Rawat Jalan di Poli Klinik Penyakit Dalam RSUD dr.
Doris SylvanusPalangka Raya.
Tabel 4.6
Spearman's
rho
Peran
Kepatuhan
Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Peran
Kepatuhan
1.000
.
36
.478
.003
36
.478
.003
36
1.000
.
36
100
Speaprman's
rho
Motivasi
Kepatuhan
Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Motivas
i
Kepatuhan
1.000
.
36
-.351
.036
36
-.351
.036
36
1.000
.
36
101
4.2 Pembahasan
4.2.1
102
103
3 responden
responden (52%) usia 51-60 tahun sebanyak 9 responden (33%) dan responden
yang memiliki motivasi lemah dengan usia 30-40 tahun sebanyak 1 responden
(14%), usia 41-50 tahun sebanyak 2 responden (29%) dan usia 51-60 tahun
sebanyak 4 responden (57%).
Motivasi adalah karakteristik psikologis manusia yang memberikan
kontribusi pada tingkat komitmen sesorang. Hal-hal ini termasuk faktor-faktor
yang menyebabkan, menyalurkan, dan mempertahankan tingkah laku manusia
dalam arah tekad tertentu. Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi adalah perasaan atau pikiran yang
mendorong sesorang melakukan pekerjaan atau menjalankan kekuasaan, terutama
dalam berperilaku (Nursalam, 2011:85). Dalam teori motivasi terdapat pula
berbagai faktor yang dapat mempengaruhi yaitu faktor internal, Faktor
internalyakni faktor yang berasal dari dalam diri individuyang teridiri atas
Persepsi
104
motivasi
yang
kuat.
Kemungkinan
kepatuhan
kontrol,
Pada
105
responden (50%) dan paling sedikit sebanyak >60 tahun sebanyak 1 responden
(3%).
Kepatuhan adalah tingkat perilaku pasien yang tertuju pada instruksi atau
petunjuk yang diberikan dalam bentuk terapi apapun yang ditentukan baik diet,
latihan, pengobatan atau menepati janji pertemuan dengan dokter. Kepatuhan atau
ketaatan adalah tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan atau perilaku yang
disarankan oleh petugas kesehatan (Slamet, 2007).Kepatuhan merupakan tindakan
yang berkaitan dengan perilaku seseorang. Perilaku manusia pada hakekatnya
merupakan aktivitas dari manusia itu sendiri. Tingkat pengetahuan adalah
pengukuran pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan langkah-langkah yang telah
ditetapkan (Neil, 2005). Kepatuhan adalah perilaku pasien dalam melaksanakan
instruksi yang merupakan perilaku atau aturan yang disarankan oleh petugas
kesehatan dalam sebuah program pengobatan sesuai langkah-langkah yang
ditetapkan. Menurut Green dalam Notoadmodjo (2007), faktor-faktor yang
mempengaruhi kepatuhan antara lain pengetahuan dan pendidikan,pengetahuan
atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui atau dipahami
pasien.(Notoadmodjo, 2010). Pendidikan menentukan
seseorang dalam
106
Diabetes Melitus Rawat Jalan di Poli Klinik Penyakit Dalam RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya menunjukkan jumlah N sebanyak 36 sampel dan
hubungan korelasi ditunjukkan oleh angka 1.000(**) untuk peran, 0,478(**)
untuk kepatuhan, yang artinya ada korelasi yang terjadi antara variabel peran dan
kepatuhan. Sedangkan angka Sig. (2-tailed) menunjukkan nilai p (P value) 0,003
artinya nilai yang diperoleh lebih kecil daripada 0,05 batas kritis, berarti
terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel Peran Keluarga dengan
Kepatuhan dan Hasil Analisa Hubungan Motivasi dan Kepatuhan kontrol Diabetes
Melitus Rawat Jalan di Poli Klinik Penyakit Dalam RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya menunjukkan jumlah N sebanyak 36 sampel dan hubungan
korelasi ditunjukkan oleh angka 1.000(**) untuk Motivasi, -.351(**) untuk
kepatuhan, yang artinya besar korelasi yang terjadi antara variabel Motivasi dan
kepatuhan. Sedangkan angka Sig. (2-tailed) menunjukkan nilai p (P value) 0,036
artinya nilai yang diperoleh lebih kecil daripada 0,05 batas kritis, berarti
terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel Motivasi dengan
Kepatuhan.
Sebanyak 36 sampel paling banyak memiliki peran keluarga baik sebanyak
28 responden (78%) dan yang paling sedikit memliki peran keluarga cukup
107
108
dalam arah tekad tertentu. Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi adalah perasaan atau pikiran yang
mendorong sesorang melakukan pekerjaan atau menjalankan kekuasaan, terutama
dalam berperilaku (Nursalam, 2011:85). Dalam teori motivasi terdapat pula
berbagai faktor yang dapat mempengaruhi yaitu faktor internal, Faktor
internalyakni faktor yang berasal dari dalam diri individuyang teridiri atas
Persepsi
109
atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui atau dipahami
pasien.(Notoadmodjo, 2010).
Penelitian yang dilakukan oleh Nia Pristina (2014) tentang Hubungan peran
keluarga dalam pemenuhan gizi anak dengan status gizi anak usia 1-5 tahun di
Puskesmas Bukit Hindu Palangka Raya, terdapat hubungan yang signifikan
menggunakan uji korelasi antara dua variabel dependen dan variabel independen
menggunakan uji statistic Spearman Rank menunjukkan bahwa ada korelasi
antara kedua variabel yang sangat erat karena dari hasil peran keluarga dan
motivasi yang baik akan memiliki kepatuhan yang baik pula.
Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya peran keluarga dan motivasi
individu akan baik. Fungsi peran dan motivasi dalam hubungannya dengan
kepatuhan adalah mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan karena tanpa
adanya peran keluarga dan motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan, sebagai
pengarah artinya mengarahkan perbuatan untuk tujuan yang diinginkan, peran dan
motivasi juga berfungsi sebagai penggerak artinya, menggerakan tingkah laku
seseorang. Besar kecilnya peran dan motivasi akan menentukan cepat atau
lambatnya
suatu
pekerjaan.
Peran
Keluarga
dan
Motivasi
pada
110
sebanyak 6 responden
terpenuhi sepenuhnya. Peran yang baik dapat dikarena tingkat pengetahuan dan
faktor pekerjaan yang dapat mempengaruhi dalam peran ini sehingga dalam
responden baik menjalani peran. Kemungkinan kepatuhan kontrol, pasien ada
orang lain yang membantu dalam merawat selain keluarga inti misalnya seperti
nenek dan bibinya. Pada peran kepatuhan kontrolcukup ini tentu saja mempunyai
hubungan karena kepatuhan kontrol sangat bergantung pada peran yang dijalani
oleh keluarganya. Dan pada motivasi yang cukup mempunyai kepatuhan baik
terjadi kesenjangan antara teori dan fakta karena jika seseorang memiliki motivasi
yang lemah maka kepatuhan kontrol juga tidak dapat terpenuhi sepenuhnya.
Motivasi yang baik dapat dikarena tingkat pengetahuan dan faktor usia yang dapat
mempengaruhi dalam Motivasi ini sehingga dalam responden memiliki motivasi
yang
kuat.
Kemungkinan
kepatuhan
kontrol,
Pada
Motivasikepatuhan
111