Anda di halaman 1dari 7

1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang menetap yang penyebabnya
mungkin tidak diketahui (hipertensi esensial, idiopatik, atau primer) maupun yang
berhubungan dengan penyakit yang lain (hipertensi sekunder). Tekanan darah
adalah kekuatan darah untuk melawan tekanan dinding arteri ketika darah tersebut
melewatinya (Dorland, 2009 : 532). Tekanan darah dapat dibagi menjadi beberapa
derajat, yaitu normal (di bawah 120/80 mmHg), prahipertensi dari 120/80 mmHg
sampai 139/89 mmHg), hipertensi tingkat I (dari 140/90 mmHg sampai 159/99
mmHg), dan hipertensi tingkat II ( melebihi 160/100 mmHg) ( Sudoyo dkk, 2009:
1079). Tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak diobati dapat menyebabkan
komplikasi yang fatal, seperti serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Hipertensi juga dapat menyebabkan kebutaan, irama jantung tak beraturan dan
gagal jantung. Namun demikian, masih banyak orang yang tidak mengetahui
dirinya mengidap hipertensi karena seringkali tidak bergejala, oleh karenanya
hipertensi juga dikenal sebagai silent killer (Kemenkes RI, 2013 : 6). Faktor
risiko penyebab hipertensi yaitu umur, jenis kelamin, keturunan (genetik),
kegemukan

(obesitas),

merokok,

olahraga,

konsumsi

alcohol

berlebih,

hiperlipidemia atau hiprkolesterolemia,psikososial dan stres (Depkes RI, 2008:14)


Menurut catatan World Health Organization (WHO), ada satu milyar orang
di dunia menderita hipertensi dan dua per-tiga diantaranya berda di negara
berkembang yang berpenghasilan rendah-sedang (Kemenkes RI, 2013: 4).
Diprediksikan oleh WHO pada tahun 2025 nanti sekitar 29% orang dewasa di
seluruh dunia menderita hipertensi (Depkes RI, 2008: 2). Sedangkan di Indonesia,

angka kejadian hipertensi sekitar 100.489 orang untuk kategori 10 besar penyakit
rawat inap dan rawat jalan di rumah sakit tahun 2010 (Profil Data Kesehatan
Indonesia, 2011). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah,
hipertensi berada pada peringkat 2 dengan jumlah 53.921 kunjungan untuk
kategori surveilans terpadu penyakit berbasis puskesmas. (Dinkes Kalteng, 2012).
Sedangkan menurut data Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, hipertensi berada
pada peringkat 2 dengan jumlah 7.194 kunjungan untuk kategori surveilans
terpadu penyakit berbasis puskesmas (Dinkes Kota Palangka Raya, 2012).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Kereng
Bangkirai Kota Palangka Raya, pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2013
terdapat 55 kunjungan penderita hipertensi.
Hipertensi merupakan faktor resiko utama untuk terjadinya penyakit
jantung, gagal jantung kongesif, stroke, gangguan penglihatan dan

penyakit

ginjal. Tekanan darah yang tinggi umumnya meningkatkan resiko terjadinya


1
komplikasi tersebut. Hipertensi yang tidak diobati akan mempengaruhi semua
sistem organ dan akhirnya memperpendek harapan hidup sebesar 10-20 tahun
(Ade Dian, dkk 2009 : 12). Sekitar 90% penyebab hipertensi belum diketahui
dengan pasti yang disebut hipertensi primer atau esensial. Sedangkan 7%
disebabkan oleh kelainan ginjal atau hipertensi renalis dan 3% disebabkan oleh
kelainan hormonal atau hipertensi hormonal dan penyebab lain (Muttaqin Arif,
2012: 114). Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat membuat seseorang lebih
mudah terkena hipertensi, faktor risiko hipertensi antara lain adalah faktor umur,
jenis kelamin, keturunan (genetik), kegemukan (obesitas), psikososial dan stres,
merokok, kurang olahraga, konsumsi alkohol berlebih, konsumsi garam berlebih,
dan hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia (Depkes RI, 2008 : 14-19). Tingginya

hipertensi sejalan dengan bertambahnya umur, disebabkan oleh perubahan


struktur pada pembuluh darah besar, yang terutama menyebabkan peningkatan
tekanan darah sistolik tersebut, berdasarkan penelitian yang dilakukan di 6 kota
besar seperti Jakarta, Padang, Bandung, Yogyakarta, Denpasar, dan Makasar
terhadap usia lanjut (55-85 tahun), didapatkan prevalensi hipertensi sebesar
52,5%. Faktor gender berpengaruh pada terjadinya hipertensi, dimana pria lebih
banyak yang menderita hipertensi dibandingkan dengan wanita. Pria diduga
memiliki gaya hidup yang cenderung dapat meningkatkan tekanan darah
dibandingkan dengan wanita. Namun, setelah memasuki menopause, prevalensi
hipertensi pada wanita meningkat, dari hasil penelitian di Sumatra Barat hipertensi
lebih banyak dialami oleh wanita (66,67%) dibandingkan pria (33,33%). Faktor
keturunan (genetik) juga mempertinggi risiko terkena hipertensi, terutama pada
hipertensi primer (esensial). Hal ini berkaitan dengan metabolisme pengaturan
garam dan rennin membrane sel, bila kedua orang tuanya menderita hipertensi
maka sekitar 45% akan turun ke anak-anaknya dan bila salah satu orang tuanya
yang menderita maka sekitar 30% akan turun ke anak-anaknya. Obesitas bukanlah
penyebab hipertensi, akan tetapi prevalensi hipertensi pada obesitas jauh lebih
besar, pada penderita hipertensi ditemukan 20-30% memiliki berat badan lebih
(overwight. Stres atau ketegangan jiwa (rasa tertekan, murung, rasa marah,
dendam, rasa tacit, rasa bersalah) dapat merangsang kelenjar anak ginjal
melepaskan hormone adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta
lebih kuat, sehingga tekanan darah akan meningkat, Stres tinggi berpeluang 3,89
kali dan stres sedang berpeluang 2,99 kali terhadap hipertensi dibandingkan
dengan stres rendah. Pada studi autopsi, dibuktikan kaitan erat antara kebiasaan

merokok dengan adanya artereosklerosis pada seluruh pembuluh darah, hipertensi


lebih banyak didapatkan dengan kebiasaan merokok yakni sebesar 84,4%
dibandingkan dengan yang tidak merokok yakni sebesar 60,9%. Olahraga yang
teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah dan bermanfaat bagi penderita
hipertensi ringan, orang yang aktivitasnya rendah berisiko terkena hipertensi 3050%. Pegaruh alkohol terhadap kenaikan tekanan darah telah dibuktikan.
Peningkatan kadar kortisol, dan peningkatan volume sel darah merah serta
kekentalan darah berperan dalam menaikan tekanan darah, sekitar 10% hipertensi
di Amerika disebabkan oleh asupan alkohol. Garam menyebabkan penumpukan
cairan dalam tubuh karena menarik cairan di luar sel agar tidak dikeluarkan,
sehingga akan meningkatkan volume dan tekanan darah, Konsumsi garam ratarata masyarakat Indonesia sebesar 15 gram/hari, hal ini akan

menyebabkan

prevalensi hipertensi meningkat menjadi 15-20 %. Kolesterol merupakan faktor


penting dalam terjadinya aterosklerosis yang mengakibatkan peninggian tahanan
perifer pembuluh darah sehingga tekanan darah meningkat (Depkes RI, 2008 : 1419).
Untuk mengatasi penyakit tersebut diperlukan peran tenaga kesehatan dalam
mencegah dan menanggulangi penyakit hipertensi terutama peran perawat dalam
bentuk asuhan keperawatan, yang ditekankan pada preventif dan promotif, kuratif
dan rehabilitative. Upaya promotif dan preventif bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan, dan mencegah penyakit, pada penyakit hipertensi diperlukan
pengaturan pola hidup dan pengetahuan tentang hipertensi. Upaya kuratif
bertujuan mengobati anggota keluarga yang menderita hipertensi melalui
pengobatan secara farmakologis maupun nonfarmakologis. Upaya rehabilitative
merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang dirawat di rumah.

Berdasarkan data di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai


berbagai faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian ini
adalah Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian Hipertensi di
Kelurahan Pahandut seberang Kota Palangka Raya?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Adapun tujuan umum dalam penyusunan dan penulisan proposal skripsi ini
yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
Hipertensi di Kelurahan Pahandut seberang Kota Palangka Raya.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1
Untuk mengidentifikasi karakteristik responden berdasarkan umur, jenis
kelamin.
1.3.2.2
Untuk mengidentifikasi kebiasaan merokok responden di Kelurahan
Pahandut seberang Kota Palangka Raya.
1.3.2.3
Untuk mengidentifikasi olahraga atau aktivitas fisik responden di
Kelurahan Pahandut seberang Kota Palangka Raya.
1.3.2.4
Untuk mengidentifikasi faktor keturunan (genetik) responden di Kelurahan
Pahandut seberang Kota Palangka Raya.
1.3.2.5
Untuk menganalisis karakteristik responden berdasarkan (umur, jenis
kelamin), kebiasaan merokok, olahraga atau aktifitas fisik, faktor keturunan
(genetik) dengan kejadian Hipertensi di Kelurahan Pahandut seberang Kota
Palangka Raya.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu :
1.4.1 Teoritis
Sebagai masukan dalam peningkatan karya tulis ilmiah sesuai dengan teori
dan konsep keperawatan khususnya faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian Hipertensi.
1.4.2 Praktis

1.4.2.1
Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Sebagai bukti nyata yang dapat dipertanggung jawabkan dan perawat
dapat mengembangkan kemampuannya dalam teknologi informasi dan tidak
ketinggalan, sehingga perawat dapat menunjukkan sikap profesional dalam
melaksanakan penelitian.

1.4.2.2
Bagi Institusi Pendidikan
Bagi institusi pendidikan, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah
studi kepustakaan dan diharapkan menjadi suatu masukan yang berarti dan
bermanfaat bagi mahasiswa STIKes Eka Harap Palanga Raya.
1.4.2.3
Bagi Peneliti
Bagi peneliti, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pemahaman
peneliti mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi dan
penerapan secara langsung teori pembuatan karya tulis ilmiah sesuai teori yang
diajarkan sewaktu kuliah serta sebagai syarat untuk mendapat gelar sarjana
keperawatan dari STIKes Eka Harap Palangka Raya.
1.4.2.4
Bagi Puskesmas Kereng Bangkirai
Penelitian ini dapat memberikan informasi untuk mengambil langkahlangkah kebijakan dimasa depan, seperti memberikan penyuluhan atau informasi
yang terkait dengan hipertensi dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat,
sehingga dapat menurunkan prevalensi Hipertensi dikawasan tersebut.
1.4.2.5
Bagi Masyarakat
Bagi masyarakat, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan
informasi pada masyarakat tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian Hipertensi di Kelurahan Pahandut seberang Kota Palangka Raya dan
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi bagi masyarakat dalam

menjaga kesehatannya dan dapat meningkatkan kesadaran terhadap penyakit


hipertensi sehingga dapat dilakukan pencegahan dini.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen23 halaman
    Bab 3
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen19 halaman
    Bab 3
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen19 halaman
    Bab 3
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • LP Anc
    LP Anc
    Dokumen15 halaman
    LP Anc
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • LP Anc
    LP Anc
    Dokumen15 halaman
    LP Anc
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen26 halaman
    Bab 2
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • Satuan Acara Penyuluhan
    Satuan Acara Penyuluhan
    Dokumen5 halaman
    Satuan Acara Penyuluhan
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen25 halaman
    Bab 2
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Anemia
    Leaflet Anemia
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Anemia
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • WOC ANEMIA Acc
    WOC ANEMIA Acc
    Dokumen1 halaman
    WOC ANEMIA Acc
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen18 halaman
    Bab 2
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • Format Asuhan Keperawatan Antenatal
    Format Asuhan Keperawatan Antenatal
    Dokumen16 halaman
    Format Asuhan Keperawatan Antenatal
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen13 halaman
    Bab 3
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen28 halaman
    Bab 2
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen6 halaman
    Bab 1
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • Bab 1-3
    Bab 1-3
    Dokumen63 halaman
    Bab 1-3
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen5 halaman
    Bab 5
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen5 halaman
    Bab 1
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen22 halaman
    Bab 4
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen20 halaman
    Bab 3
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen20 halaman
    Bab 3
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • LP KPD
    LP KPD
    Dokumen8 halaman
    LP KPD
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen62 halaman
    Bab 2
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • Contoh Askep Keperawatan Medikal Bedah
    Contoh Askep Keperawatan Medikal Bedah
    Dokumen44 halaman
    Contoh Askep Keperawatan Medikal Bedah
    siwi wiraharjo
    100% (1)
  • LP KPD
    LP KPD
    Dokumen8 halaman
    LP KPD
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • Rencana Setelah Lulus Kuliah Keperawatan
    Rencana Setelah Lulus Kuliah Keperawatan
    Dokumen1 halaman
    Rencana Setelah Lulus Kuliah Keperawatan
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • LP Cs Dan Letak Sungsang Pada Ibu Hamil
    LP Cs Dan Letak Sungsang Pada Ibu Hamil
    Dokumen24 halaman
    LP Cs Dan Letak Sungsang Pada Ibu Hamil
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat
  • Contoh Askep Keperawatan Medikal Bedah. (Pemeriksaan Persyarafan)
    Contoh Askep Keperawatan Medikal Bedah. (Pemeriksaan Persyarafan)
    Dokumen22 halaman
    Contoh Askep Keperawatan Medikal Bedah. (Pemeriksaan Persyarafan)
    siwi wiraharjo
    Belum ada peringkat