sekutu sesuai ratio pembagian labanya. Rugi-laba tersebut diakui sebagai rugi laba
realisasi.
3. Melunasi semua hutang persekutuan.
Setelah penjualan aktiva non-kas (realisasi) maka hasilnya akan menambah kas,
kemudian kas ini sesuai Kitab Undang-Undang Hukum Perdata harus digunakan
terlebih dahulu untuk:
a. Melunasi
hutang
kepada
pihak
ketiga
(bukan
sekutu)
Hutang pihak ketiga harus diprioritaskan untuk dilunasi terutama hutang pihak
ketiga yang jumlahnya besar terlebih dahulu.
b. Melunasi hutang sekutu.
Setelah semua utang kepada pihak ketiga dilunasi maka menyusul pelunasan
hutang sekutu yang biasanya bila hanya hutang pada seorang sekutu maka
dilakukan bersama-sama dengan pengembalian modal pada likuidasi sederhana.
Apabila hutang lebih dari satu sekutu maka dilakukan pelunasan dengan prioritas
sekutu yang modalnya lebih besar. Apabila terbukti modalnya tidak cukup untuk
melunasi hutang maka sekutu yang bersangkutan harus membayar hutang dengan
harta pribadi.
4. Membagi sisa kas yang masih ada kepada para sekutu.
Sisa kas dibagikan setelah hutang kepada pihak ketiga dan sekutu dilunasi.
Tujuan pembagian sisa kas ini adalah:
a. Untuk mengembalikan modal kepada para sekutu sebagai wujud pembagian hak
kepada sekutu. Pengembalian modal ini sebesar modal bersih (modal setelah
dikurangi laba-rugi realisasi dan hutang) masing-masing sekutu.
b. Untuk melindungi kepentingan sekutu dikarenakan tanggung jawab sekutu tidak
terbatas maka apabila kas memungkinkan biasanya pembayaran utang kepada
sekutu dilakukan bersama-sama dengan pengembalian modal kepada sekutu.
likuidasi
persekutuan
berhubungan
dengan
urutan
sekutu
berdasarkan
kerugian untuk membuat skedul asumsi kerugian yang bias ditanggung, dan pembuatan
rencana distribusi kas dari skedul kerugian yang dapat ditanggung.
6. Sekutu dan Persekutuan yang Tidak Likuid
Urutan pendistribusian aktiva dalam likuidasi persekutuan yang diberikan pada awal
pokok bahasan ini ialah :
1. Jumlah yang dipinjam dari kreditur yang bukan sekutu
2. Jumlah yang dipinjam sekutu selain untuk modal dan laba
3. Jumlah yang harus diberikan kepada sekutu sesuai kepemilikannya
Untuk sekutu yang tidak likuid aturan yang berlaku untuk mengklaim harta dari sekutu
yang bangkrut sebagai berikut :
1. Jumlah terhutang kepada kreditur luar
2. Jumlah terhutang kepada kreditur persekutuan
3. Jumlah terhutang kepada sekutu dari kontribusi
Urutan prioritas ini memberikan implikasi yang penting untuk likuidasi persekutuan yang
tidak likuid (aktiva persekutuan lebih kecil dari kewajiban persekutuan), dan untuk
likuidasi persekutuan yang likuid (aktiva persekutuan lebih besar dari kewajiban
persekutuan), tetapi satu atau lebih sekutu individu tidak likuid (harta pribadi lebih kecil
dari kewajiban pribadi). Kreditur persekutuan pertama kali menuntut pembayaran dari
harta persekutuan, dan kreditur dari sekutu individu harus mencari pemulihan klaim dari
harta individu. Jadi, harta individu dan persekutuan dipisahkan dalam menyusun prioritas
klaim.
Persekutuan LikuidSatu atau lebih Sekutu Tidak Likuid
Dalam likuidasi persekutuan yang likuid, kreditur persekutuan mendapatkan penggantian
atas klaim mereka dari harta persekutuan. Persekutuan harus hati-hati untuk tidak
mendistribusikan harta persekutuan kepada sekutu yang tidak likuid karena kreditur
pribadi mereka mengklaim aktiva persekutuan atas ketidaksanggupan sekutu membayar
hutangnya. Begitu pula jika sekutu tidak likuid memiliki saldo modal kredit dan sekutu
likuid memiliki saldo debit yang seimbang , maka kreditur pribadi sekutu yang tidak
likuid memiliki klaim atas pribadi sekutu likuid sejumlah saldo debitnya.
Meskipun persekutuan likuid, ungkin saja sekutu individu memiliki saldo debit dalam
perkiraan modalnya pada saat disolusi, atau mungkin juga akibat rugi dan biaya yang
terjadi selama proses likuidasi, daldo modalnya menjadi debit. Sekutu ini memiliki
kewajiban terhadap sekutu yang memiliki ekuitas dalam persekutuansejumlah saldo
debitnya. Tetapi bila sekutu yang mempunyai saldo modal debit secara pribadi juga tidak
likuid. , seluruh jumlah dari aktiva pribadisekutu itu diberikan kepada kreditur pribadinya
(urutan I), dan jumlah yang dimiliki sekutu dari kontribusinya (urutan III) tidak akan
dibagi dalam distribusi aktiva pribadi sekutu.
Persekutuan tidak Likuid
Ketika persekutuan tidak likuid, kas yang tersedia setelah seluruh aktiva nonkas
dikonversi menjadi kas tidak akan cukup untuk membayar kreditur persekutuan. Kreditur
persekutuan akan mendapatkan penggantian sebagian dari aktiva persekutuan (urutan I)
dan mendesak sekutu untuk menggunakan harta pribadi untuk menutupi sisa klaim
(urutan II). Walaupun kreditur pribadi mempunyai klaim lebih dulu (urutan I) atas harta
pribadi, kreditur persekutuan dapat mencari penggantian atas klaim mereka dari aktiva
pribadi sekutu yang secara pribadi likuid. Sekutu yang membayar lebih dari bagian
kewajibannya dalam persekutuan tentu saja mempunyai klaim atas sekutu yang memiliki
saldo modal debit.