Anda di halaman 1dari 18

Ideologi Teknik Unifa

Dibawakan pada kegiatan Bina Orientasi dan Sosialisasi (BOSTEK) Teknik


29 Oktober 2016 di Perkemahan Bumi Surandar Kabupaten Maros

Oleh:
Furqan Zakiyabarsi,ST

Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Teknik


Universitas Fajar
Ideologi Teknik Unifa Furqan Zakiyabarsi,ST

Makassar
2016

Bismillahirrahmanirrahim
Dengan rahmat Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang
Kupersembahkan kepada adinda-adinda yang kusayangi dan kubanggakan
Kudedikasikan kepada lembaga yang kucintai
Semoga bermanfaat bagi diri sendiri, saudara-saudara/i seperjuangan,
adinda-adindaku, lembagaku, dan keluarga kecil nan bahagia TEKNIK
UNIFA

SALAM TEKNIK!!!
TETAP KUASAI!!
WE ARE THE CHAMPIONS!!!
KEEP ON FIGHTING TILL THE END!!!

Furqan Zakiyabarsi,ST
04:03 WITA
Makassar, 29 Oktober 2016
Dalam dingin dan gelapnya malam
Semoga memberikan kehangatan dalam persaudaraan
Semoga memberikan secercah cahaya dalam luasnya lautan ilmu

Ideologi Teknik Unifa Furqan Zakiyabarsi,ST

Semoga bernilai ibadah di sisi-Nya

-CHAPTER 1Berbicara tentang suatu cabang ilmu, ide, atau gagasan secara filosofis kita
perlu mengkaji dari beberapa sisi, yaitu:
1. ONTOLOGI
Secara terminologi, ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu on atau ontos
yang berarti ada dan logos yang berarti ilmu. Sedangkan secara
terminologi ontologi adalah ilmu tentang hakekat yang ada sebagai yang ada
(The theory of being qua being). Sementara itu, Mulyadi Kartanegara
menyatakan bahwa ontology diartikan sebagai ilmu tentang wujud sebagai
wujud, terkadang disebut sebagai ilmu metafisiska. Metafisika disebut sebagai
induk semua ilmu karena ia merupakan kunci untuk menelaah pertanyaan
paling penting yang dihadapi oleh manusia dalam kehidupan, yakni
berkenaan dengan hakikat wujud.
Mulla Shadra berpendapat Tuhan sebagai wujud murni. Hal ini dibenarkan
oleh Suhrawardi bahwa alam merupakan emanasi. Alam merupakan
manifestasi (tajalli). Sedang Plato berpendapat bahwa cunia yang sebenarnya
adalah dunia ide. Dunia ide adalah sebuah dunia atau pikiran univewrsal (the
universal mind). Aristoteles tidak menyangsikan pendapat gurunya (Plato),
hanya saja dia lebih percaya bahwa yang kita lihat adalah riil. Sedangkan
Thales beranggapan bahwa sumber dari segala sesuatu adalah air. Kita tidak
tahu pasti apa yang dimaksudkannya dengan itu, dia mungkin percaya bahwa
seluruh kehidupan berasal dari air dan seluruh kehidupan kembali ke air lagi
ketika sudah berakhir.
Aspek ontologi ilmu pengetahuan tertentu hendaknya diuraikan/ditelaah

Ideologi Teknik Unifa Furqan Zakiyabarsi,ST

secara :
1. Metodis
: Menggunakan cara ilmiah.
2. Sistematis
: Saling berkaitan satu sama lain secara teratur dalam
satu keseluruhan.
3. Koheren
: Unsur unsur harus bertautan tidak boleh mengandung
uraian yang bertentangan.
4. Rasional
: Harus berdasarkan pada kaidah berfikir yang benar
(logis)
5. Komprehensif
: Melihat obyek tidak hanya dari satu sisi/sudut pandang,
melainkan secara multidimensional atau secara keseluruhan.
6. Radikal
: Diuraikan sampai akar persoalan, atau esensinya.
7. Universal
: Muatan kebenaranya sampai tingkat umum yang
berlaku dimana saja.
2. EPISTEMOLOGI
Secara etimologi, epistemologi merupakan kata gabungan yang diangkat dari
dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu episteme dan logos. Episteme berarti
pengetahuan atau kebenaran dan logos berarti pikiran, kata atau teori.
Dengan demikian epistimologi dapat diartikan sebagai pengetahuan
sistematik mengenahi pengetahuan. Epistimologi dapat juga diartikan sebagai
teori pengetahuan yang benar (teori of knowledges). Epistimologi adalah
cabang filsafat yang membicarakan tentang asal muasal, sumber, metode,
struktur dan validitas atau kebenaran pengetahuan.
Istilah epistimologi dipakai pertama kali oleh J. F. Feriere untuk
membedakannya dengan cabang filsafat lain yaitu ontologi (metafisika
umum). Filsafat pengetahuan (Epistimologi) merupakan salah satu cabang
filsafat yang mempersoalkan masalah hakikat pengetahuan. Epistomogi
merupakan bagian dari filsafat yang membicarakan tentang terjadinya
pengetahuan, sumber pengetahuan asal mula pengetahuan, batas batas,
sifat sifat dan kesahihan pengetahuan. Objeck material epistimologi adalah
pengetahuan . Objek formal epistemologi adalah hakekat pengetahuan.
Aspek estimologi merupakan aspek yang membahas tentang pengetahuan
filsafat. Aspek ini membahas bagaimana cara kita mencari pengetahuan dan
seperti apa pengetahuan tersebut. Dalam aspek epistemologi ini terdapat
beberapa logika, yaitu: analogi, silogisme, premis mayor, dan premis minor.
Dalam epistimologi dikenal dengan 2 aliran, yaitu:
1. Rasionalisme
: Pentingnya akal yang menentukan hasil/keputusan.
2. Empirisme
: Realita kebenaran terletak pada benda kongrit yang
dapat diindra karena ilmu atau pengalam impiris.

Ideologi Teknik Unifa Furqan Zakiyabarsi,ST

3. AKSIOLOGI
Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu: axios yang berarti
nilai. Sedangkan logos berarti teori/ ilmu. Aksiologi merupakan cabang filsafat
ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya.
Aksiologi dipahami sebagai teori nilai. Jujun S.suriasumantri mengartikan
aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari
pengetahuan yang diperoleh. Menurut John Sinclair, dalam lingkup kajian
filsafat nilali merujuk pada pemikiran atau suatu sistem seperti politik, sosial
dan agama. Sedangkan nilai itu sendiri adalah sesuatu yang berharga yang
diidamkan oleh setiap insan.
Pembahasan aksiologi menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu. Ilmu tidak
bebas nilai. Artinya pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus disesuaikan
dengan nilai-nilai budaya dan moral suatu masyarakat, sehingga nilai
kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya
meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan sebaliknya malah menimbulkan
bencana. Dalam aksiologi ada dua penilaian yang umum digunakan yaitu:
1. Etika
Etika adalah cabang filsafat yang membahas secara kritis dan sistematis
masalah-masalah moral. Kajian etika lebih fokus pada perilkau, norma dan
adat istiadat manusia. Etika merupakan salah satu cabang filsafat tertua.
Tujuan dari etika adalah agar manusia mengetahui dan mampu
mempertanggungjawabkan apa yang ia lakukan.
2. Estetika
Estetika merupakan bidang studi manusia yang mempersoalkan tentang nilai
keindahan. Keindahan mengandung arti bahwa didalam diri segala sesuatu
terdapat unsur-unsur yang tertata secara tertib dan harmonis dalam satu
kesatuan hubungan yang utuh menyeluruh. Maksudnya adalah suatu objek
yang indah bukan semata-mata bersifat selaras serta berpola baik melainkan
harus juga mempunyai kepribadian.

Ideologi Teknik Unifa Furqan Zakiyabarsi,ST

-CHAPTER 2Epistimologi

Ideologi Teknik Unifa Furqan Zakiyabarsi,ST

Ideologi adalah ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh
Antoine Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains
tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif,
sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung),
secara umum dan beberapa arah filosofis, atau sekelompok ide yang diajukan
oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan utama di
balik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran
normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar
pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat
konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik
mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir
yang eksplisit. (definisi ideologi Marxisme).[1]
Etimologi
Kata Ideologi pertama sekali diperkenalkan oleh filsuf Prancis Destutt de
Tracy pada tahun 1796. Kata ini berasal dari bahasa Prancis idologie,
merupakan gabungan 2 kata yaitu, ido yang mengacu kepada gagasan dan
logie yang mengacu kepada logos, kata dalam bahasa Yunani untuk
menjelaskan logika dan rasio. Destutt de Tracy menggunakan kata ini dalam
pengertian etimologinya, sebagai "ilmu yang meliputi kajian tentang asal usul
dan hakikat ide atau gagasan".[1]
Definisi
Definisi memang penting. Itu sebabnya Ibnu Sina pernah berkomentar:

Tanpa definisi, kita tidak akan pernah bisa sampai pada konsep.

Karena itu menurut dia, sama pentingnya dengan silogisme (baca : logika
berfikir yang benar) bagi setiap proposisi (dalil atau pernyataan) yang kita
buat.
Mabda secara etimologi adalah mashdar mimi dari kata badaayabdau badan
wa mabdaan yang berarti permulaan. Secara terminologis berarti pemikiran
mendasar yang dibangun di atas pemikiran-pemikiran (cabang) [dalam AlMausuah al-Falsafiyah, entry al-Mabda]. Al-Mabda (ideologi): pemikiran
mendasar (fikrah raisiyah) dan patokan asasi (al-qaidah al-asasiyah) tingkah
laku. Dari segi logika al-mabda adalah pemahaman mendasar dan asas
setiap peraturan [lihat catatan tepi kitab Ususun Nahdhah ar-Rasyidah, hal 36]
[1]

Ideologi Teknik Unifa Furqan Zakiyabarsi,ST

Aksiologi
Setelah mengetahui ideologi dari segi etimologi dan epistimologi, untuk
aksiologi yang membahas tentang penerapan nilai atau makna yang logis ada
baiknya pembahasannya langsung dikaitkan dengan Teknik Unifa sesuai
judulnya.

Ideologi Teknik Unifa Furqan Zakiyabarsi,ST

-CHAPTER 3Ideologi Teknik Unifa


Lembaga KBMFT, SMFT, BPM, dan HMJ adalah lembaga yang berasal dari
mahasiswa Teknik Unifa yang menjadi bagian dari keluarga, oleh mahasiswa
Teknik Unifa yang menjadi bagian dari keluarga, dan untuk (sebesarbesarnya; sebaik-baiknya) kepentingan, keuntungan, kemanfaatan mahasiswa
Teknik Unifa yang menjadi bagian dari keluarga itu sendiri
(-pendiri-)
Ideologi Teknik Unifa adalah sebuah ide, gagasan, visi, dan dogma yang
berlaku di Teknik Unifa yang berawal dan berkembang menggunakan metode
(mempunyai cara), sistematis (tersusun dalam suatu kesatuan), koheren
(saling berkaitan), rasional (melalui proses berfikir yang logis), komperhensif
(melihat dari banyak sisi), dan universal (berlaku secara luas).
Lembaga di Teknik Unifa sebagai media awal tumbuhnya Ideologi Teknik
Unifa didirikan oleh mahasiswa Teknik Unifa angkatan 2009 (saat ini lebih
dikenal dengan sebutan stranger) melihat kekosongan dalam kehidupan
bermahasiswa di lingkup Teknik Unifa. Mahasiswa yang secara moril punya
tanggung jawab yang sangat besar dalam perkembangan Bangsa dan Negara
dan secara psikologis berada pada tahap sangat matang dengan
idealismenya (berbahagialah menjadi pemuda/mahasiswa, karena idealisme
adalah harta terbesar dan terindah yang hanya dimiliki segelintir manusia
siapapun selain kalian) bertanggungjawab untuk memperjuangkan

Ideologi Teknik Unifa Furqan Zakiyabarsi,ST

kepentingan kehidupan pribadi, keluarga, agama dan bangsa, dimana


kebutuhan untuk itu tidak banyak kita dapatkan di kelas atau di bangku kuliah
semata. Soft skill, hard skill, dan live/survive skill yang terimplementasi
dengan keberanian, intelektualitas, determinasi, semangat juang,
interpersonal, persahabatan, persaudaraan, kepemimpinan, kerjasama team,
dan banyak lagi yang pada akhirnya bermuara pada keluarga kecil baru yang
harmonis serta bahagia (harusnya).
Ideologi Teknik Unifa sendiri ada yang berbentuk fisik berupa matriks di atas
kertas dalam bentuk pedoman dasar, tata-tertib, standard operasional
prosedur, surat keputusan, etc, dan ada pula yang berbentuk metafisik seperti
norma, tradisi, contoh/suri tauladan senior terhadap juniornya, perintah lisan,
dan aturan tak tertulis lainnya. Pada intinya ideology Teknik Unifa adalah
sesuatu yang dianggap ideal berjalan dan berlaku pada Keluarga Besar
Mahasiswa Teknik Unifa untuk menghasilkan kader-kader yang tentunya juga
ideal di kehidupan bermasyarakat nantinya. Kesemua hal tersebut tidak
datang dengan begitu saja tanpa proses, hingga saat ini pun ideology Teknik
Unifa masih berproses dan berkembang seiring dengan berkembangnya
proses berfikir, brainstorming, trial-error yang terjadi di Teknik Unifa sendiri.
Ideologi Teknik Unifa pun selalu berkembang dengan melihat perkembangan
Teknik Unida itu sendiri dari psikologi kader-kadernya, psikologi lingkungan
belajar, psikologi birokrasi, psikologi lembaga mahasiswanya, dan psikologi
zaman.
Ideologi Teknik tercipta dari proses rasional dengan memperhatikan kader,
situasi, kondisi, metode, sistem, dan kerangka yang kesemuanya bertujuan
untuk menciptakan kader-kader yang sesuai dengan cita-cita bersama seperti
tertulis pada Pedoman Dasar Organisasi pasal 5 tentang tujuan. Setelah
melalui tahap-tahap yang panjang tersebut ide-ide dan gagasan tersebut
berkembang menjadi sebuah konsep atau paradigma yang dianggap ideal
dalam proses kaderisasi dan diimplementasikan digunakan dalam proses
kaderisasi.
Sebuah ide dan gagasan hanya akan berakhir pada omong kosong dan
kemunafikan besar tanpa komitmen dan konsistensi dalam
mengimplementasikannya
(-Furqan Zakiyabarsi-)
Proses kaderisasi sendiri adalah proses transformasi (pembelajaran;
perubahan; penanaman; pemberian; perpindahan; sharing; tukar-menukar)

Ideologi Teknik Unifa Furqan Zakiyabarsi,ST

nilai dari lembaga kepada kader-kadernya, dari teman ke teman, dari senior
ke juniornya, dan yang sering sengaja untuk dilupakan adalah dari junior ke
seniornya. Transformasi nilai itu tentunya mempunyai banyak bentuk dan
proses seperti dialog, kelas, kepanitiaan, bahkan berkumpul bermain dan
bercerita sambil meneguk secangkir kopi adalah bentuk transformasi nilai.
Transformasi nilai pun dapat bernilai positif maupun negative, tentu saja
transformasi nilai yang dicita-citakan adalah transformasi nilai yang harus
memberikan dampak yang positif. Transformasi nilainya pun bias apa saja,
pelajaran, mata kuliah, cara membuat kopi, bahkan pada masalah romansa
percintaan.
Semua orang adalah guru dan semua tempat adalah sekolah
(-sang senior-)
BOSTEK (Bina Orientasi dan Sosialisasi Teknik) sendiri merupakan salah
satu metode kaderisasi fundamental (pondasi) dalam mengimplementasikan
ideology tersebut. Nantinya akan bersistem dan berjenjang melalui LDKMT,
PPD-A, PPD-B di Himpunan dan masih banyak lagi. Nikmati prosesnya
dengan ikhlas dan bahagia, ambil semua manfaatnya, buang semua
mudaratnya.
Berlanjut mengenai aksiologi, mengenai aksi dan kelogisan. Tentunya banyak
yang sekali yang bertanya-tanya, berpandangan negatif, dan bahkan dalam
hatinya membenci apa yang terjadi sebagai bagian dari proses tersebut.
kenapa harus di hukum terus?
kenapa selalu salah?
kenapa diperlakukan seperti ini?
kenapa?kenapa?kenapa?
Hal itu adalah kewajaran dan sebagai mahasiswa memang harus
dipertanyakan. RAKUS (rasional, analitis, kritis, universal, dan sistematis),
begitulah seharusnya mahasiswa, bukan hanya karena takut, ikut-ikutan, atau
hanya sekadar mau eksis di social media.
bersyukurlah jika anda banyak melakukan kesalahan, itu tandanya anda
terus belajar, mencoba, dan berusaha. Hanya malaikat dan manusia tak
bernyawa yang tidak melakukan kesalahan
(-Furqan Zakiyabarsi-)
Dasar-dasar teori dan asumsi dalam kaderisasi atau pembelajaran secara
umum digunakan adalah pedagogi dan andragogy. Seni atau ilmu yang

Ideologi Teknik Unifa Furqan Zakiyabarsi,ST

digunakan untuk membina anak-anak dan seni atau ilmu untuk membimbing
proses berfikir dewasa. Pembelajaran orang dewasa menurut Knowles
bahkan dapat bertolak dari pedagogi kepada andragogi. Tentang cara belajar
orang dewasa, Knowles memiliki asumsi sebagai berikut [2]:
1- Orang dewasa perlu dibina untuk mengalami perubahan dari
kebergantungan kepada pengajar kepada kemandirian dalam belajar. Orang
dewasa mampu mengarahkan dirinya mempelajari sesuai kebutuhannya.
2- Pengalaman orang dewasa dapat dijadikan sebagai sumber di dalam
kegiatan belajar untuk memperkaya dirinya dan sesamanya.
3- Kesiapan belajar orang dewasa bertumbuh dan berkembang terkait dengan
tugas, tanggung jawab dan masalah kehidupannya.
4- Orientasi belajar orang dewasa harus diarahkan dari berpusat pada bahan
pengajaran kepada pemecahan-pemecahan masalah.
5- Motivasi belajar orang dewasa harus diarahkan dari pemberian pujian dan
hukuman kepada dorongan dari dalam diri sendiri serta karena rasa ingin
tahu.
Berdasarkan tulisannya di tahun 1993 perbedaan asumsi pedagogi dan
andragogi yang dikemukakan Knowles itu dapat dikemukakan sebagai
berikut:
Tentang

ASSUMSI DASAR
Pedagogis

Andragogis

Konsep diri Pribadi yang bergantung Semakin mengarahkan


peserta didik kepada gurunya
(self-directing)

diri

Pengalaman
peserta didik

Masih
harus
dibentuk Sumber yang kaya untuk
daripada digunakan sebagai belajar bagi diri sendiri dan
sumber belajar
orang lain

Kesiapan
belajar
peserta didik

Seragam (uniform) sesuai Berkembang dari tugas hidup


& masalah
tingkat usia dan kurikulum

Oriensi
Orientasi
bahan
dalam belajar (subject-centered)
Motivasi
bbelajar

ajar Orientasi tugas dan masalah


(task or problem centered)

Dengan pujian, hadiah, dan Oleh dorongan dari dalam diri


hukuman
sendiri (internal incentives,
curiosity)

Knowles (1993) juga melihat perbedaan proses pembelajaran orang dewasa


dengan anak-anak dalam tujuh aspek utama, yaitu suasana, perencanaan,
diagnosa kebutuhan, penentuan tujuan belajar, rumusan rencana belajar,
kegiatan belajar dan evaluasinya.
Ideologi Teknik Unifa Furqan Zakiyabarsi,ST

UNSUR-UNSUR PROSES
Suasana

Tegang,
rendah
dalam Santai, mempercayai, saling
mempercayai,
formal, menghargai, informal, hangat,
dingin,
kaku,
lambat, kerjasama, mendukung.
orientasi
otoritas
guru,
kompetitif
dan
sarat
penilaian.

Perencanaan

Utamanya oleh guru

Kerjasama
peserta
dengan fasilitator

Diagnosa
kebutuhan

Utamanya oleh guru

Bersama-sama: pengajar dan


peserta didik.

Penetapan
tujuan

Utamanya oleh guru

Dengan
kerjasama
perundingan

Desain
rencana
belajar

* Rencana bahan ajar oleh


guru
* Penuntun belajar (course
syllabus) dibuat guru.
* Sekuens logis (logical
sequence)
pembelajaran oleh guru.

* Perjanjian belajar (learning


contracts)
* Projek belajar (learning
projects)
* Urutan belajar atas dasar
kesiapan (sequenced by
readiness)

Kegiatan
belajar

*
Tehnik
penyajian * Projek untuk penelitian
(transmittal
(inquiry projects)
techniques)
* Projek untuk dipelajari
* Tugas bacaan (assigned (learning projects)
readings)
* Tehnik pengalaman
(experiential techniques)

Evaluasi
belajar

* Oleh guru
*
Oleh
peserta
didik
* Berpedoman pada norma berdasarkan evidensi yang
(on a
dipelajari oleh rekan-rekan,
curve)
fasiltator, ahli. (by learner* Pemberian angka
collected evidence validated by
peers, facilitators, experts).
* Referensinya berdasarkan
criteria (criterion-referenced)

didik

dan

Perbedaan antara Pedagogi dan Andragogi


Lebih detail tentang perbedaan pedagogik dan andargogi sebagai berikut:
No Asumsi

Pedagogik

Peserta didik digambarkan Adalah suatu hal yang wajar

Kosep

Andragogi

Ideologi Teknik Unifa Furqan Zakiyabarsi,ST

tentang diri sebagai seseorang yang


peserta
bersifat
tergantung.
didik
Masyarakat mengharapkan
para guru bertanggung jawab
sepenuhnya
untuk
menentukan apa yang harus
dipelajari, kapan, bagaimana
cara mempelajarinya, dan
apa hasil yang diharapkan
setelah selesai

apabila dalam suatu proses


pendewasaan, seseorang akan
berubah dari bersifat tergantung
menuju
ke
arah
memiliki
kemampuan mengarahkan diri
sendiri, namun setiap individu
memiliki irama yang berbedabeda dan juga dalam dimensi
kehidupan yang berbeda-beda
pula.
Dan
para
guru
bertanggungjawab
untuk
menggalakkan dan memelihara
kelangsungan
perubahan
tersebut. Pada umumnya orang
dewasa secara psikologis lebih
memerlukan pengarahan diri,
walaupun
dalam
keadaan
tertentu
mereka
bersifat
tergantung.

Fungsi
Pengalam
an peserta
didik

Di sini pengalaman yang


dimiliki oleh peserta didik
tidak besar nilainya, mungkin
hanya berguna untuk titik
awal. Sedangkan penglaman
yang
sangat
besar
manfaatnya
adalah
pengalaman-pengalaman
yang diperoleh dari gurunya,
para penulis, produsen alatalat peraga atau alat-alat
audio visual dan pengalaman
para ahli lainnya. Oleh
karenanya, teknik utama
dalam pendidikan adalah
teknik penyampaian yang
berupa:
ceramah,
tugas
baca, dan penyajian melalui
alat pandang dengar.

Di sini ada anggapan bahwa


dalam
perkembangannya
seseorang membuat semacam
alat penampungan (reservoair)
pengalaman yang kemudian
akan merupakan sumber belajar
yang sangat bermanfaat bagi
diri sendiri mau pun bagi orang
lain. Lagi pula seseorang akan
menangkap arti dengan lebih
baik tentang apa yang dialami
daripada
apabila
mereka
memperoleh secara pasif, oleh
karena itu teknik penyampaian
yang utama adalah eksperimen,
percobaan-percobaan
di
laboratorium,
diskusi,
pemecahan masalah, latihan
simulasi, dan praktek lapangan.

Kesiapan

Seseorang

harus

siap Seseorang

akan

siap

Ideologi Teknik Unifa Furqan Zakiyabarsi,ST

belajar

mempelajari apapun yang


dikatakan oleh masyarakat,
dan hal ini menimbulkan
tekanan yang cukup besar
bagi mereka karena adanya
perasaan takut gagal, anakanak yang sebaya diaggap
siap untuk mempelajari hal
yang sama pula, oleh karena
itu kegiatan belajar harus
diorganisasikan dalam suatu
kurikulum yang baku, dan
langkah-langkah
penyajian
harus sama bagi semua
orang.

mempelajari sesuatu apabila ia


merasakan perlunya melakukan
hal tersebut, karena dengan
mempelajari sesuatu itu ia dapat
memecahkan masalahnya atau
dapat menyelesaikan tugasnya
sehari-hari dengan baik. Fungsi
pendidik
di
sini
adalah
menciptakan
kondisi,
menyiapkan alat serta prosedur
untuk
membantu
mereka
menemukan apa yang perlu
mereka
ketahui.
Dengan
demikian program belajar harus
disusun
sesuai
dengan
kebutuhan kehidupan mereka
yang sebenarnya dan urutanurutan
penyajian
harus
disesuaikan dengan kesiapan
peserta didik.

Orientasi
belajar

Peserta
didik
menyadari
bahwa pendidikan adalah
suatu proses penyampaian
ilmu
pengetahuan,
dan
mereka memahami bahwa
ilmu-ilmu tersebut baru akan
bermanfaat di kemudian hari.
Oleh karena itu, kurikulum
harus disusun sesuai dengan
unit-unit mata pelajaran dan
mengikuti urutan-urutan logis
ilmu tersebut , misalnya dari
kuno ke modern atau dari
yang mudah ke sulit. Dengan
demikian, orientasi belajar ke
arah mata pelajaran. Artinya
jadwal disusun berdasarkan
keterselesaian nya matamata pelajaran yang telah

Peserta didik menyadari bahwa


pendidikan merupakan suatu
proses
peningkatan
pengembangan kemampuan diri
untuk mengembangkan potensi
yang maksimal dalam hidupnya.
Mereka
ingin
mampu
menerapkan
ilmu
dan
keterampilan yang diperolehnya
hari
ini
untuk
mencapai
kehidupan yang lebih baik atau
lebih efektif untuk hari esok.
Berdasarkan hal tersebut di
atas, belajar harus disusun ke
arah
pengelompokan
pengembangan
kemampuan.
Dengan
demikian
orientasi
belajar
terpusat
kepada
kegiatannya. Dengan kata lain,

Ideologi Teknik Unifa Furqan Zakiyabarsi,ST

ditetapkan.

cara
menyusun
pelajaran
berdasarkan
kemampuankemampuan
apa
atau
penampilan yang bagaimana
yang diharap kan ada pada
peserta didik.
[2]

Yang harus kita semua sadari adalah semua proses ini memiliki tujuan yang
baik. Namun tentunya tujuan yang baik pun harus mempunyai metode yang
baik pula. Secara umum aksiologi menilai dalam dua kategori, etika dan
estetika. Bagaimana ideology teknik secara etika dan estetika?

1. Etika
Ideologi Teknik Unifa harus bernilai moral, sesuai norma, dan beradat
ketimuran. Secara tertulis dan non-tertulis hal-hal tersebut diatas menjadi
bagian dari ideology Teknik Unifa, seperti:
Teknik Unifa harus menghormati yang lebih tua (orang tua;
dosen; kakak; senior; etc)
Teknik Unifa harus menyayangi yang lebih muda (saudarasaudara seangkatan; junior)
Teknik Unifa harus menghormati perempuan sebagai
representasi Ibu yang wajib untuk di sayangi dan dilindungi
Teknik Unifa berani dalam kebaikan dan kebenaran
Teknik Unifa teguh dalam pendirian
Teknik Unifa konsisten dengan komitmen yang dibuat
Teknik Unifa semangat dalam belajar dan menuntut ilmu
Teknik Unifa tidak pelit dan dermawan
Teknik Unifa cerdas, pandai mengatur strategi, dan bisa
bekerjasama dengan siapa saja
Teknik Unifa bersahabat dengan siapa saja tanpa memandang
perbedaan
Teknik Unifa saling mengingatkan dan menegur untuk kemajuan
bersama
Teknik Unifa punya daya adaptasi yang tinggi
Teknik Unifa sopan dalam bertutur dan santun dalam
berpakaian dan bersikap (ex: no pocci-pocci, no drugs, no
anarchy, dll)
Ideologi Teknik Unifa Furqan Zakiyabarsi,ST

Teknik Unifa menghormati adat istiadat, seperti batik dan lainlain


Teknik Unifa jujur
Teknik Unifa tidak takut untuk mengakui kesalahan dan
menerima setiap konsekuensi dari tanggungjawab
Teknik Unifa pantang menyerah
Teknik Unifa punya solidaritas yang tinggi
Teknik Unifa adalah keluarga yang bahagia dengan
kekeluargaannya
etc

2. Estetika
Ideologi Teknik Unifa harus mengandung nilai keindahan, keteraturan,
keharmonisan, dan kepribadian/karakter. Seperti:
Teknik Unifa bersih
Teknik Unifa harus indah untuk dipandang tanpa harus menjual
murah apa yang dimiliki atau memperlihatkan sesuatu yang
tidak pantas untuk diperlihatkan
Teknik Unifa punya karakter/kepribadian, Teknik Unifa adalah
Teknik Unifa bukan Teknik yang lain
Gondrong di Teknik Unifa bukan gaya tapi kepribadian/karakter
Dan masih banyak lagi yang seharusnya menjadi bagian dari ideology kita,
yang lebih nikmat dan mengena jika didapat melalui proses.
Selamat berproses, nikmati prosesnya, karena hasil tidak akan
mengkhianati proses yang begitu luar biasa
(-Furqan Zakiyabarsi-)

SALAM TEKNIK!!!
TETAP KUASAI!!!
WE ARE THE CHAMPIONS!!!

Ideologi Teknik Unifa Furqan Zakiyabarsi,ST

Referensi:
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi diakses tanggal 29 Oktober 2016
2. Tamat (1985: hal. 20-22)

Ideologi Teknik Unifa Furqan Zakiyabarsi,ST

Anda mungkin juga menyukai