Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
LANDASAN TEORI KANKER VESIKA URINARIA

A. DEFINISI
1. Kanker (karsinoma) kandung kemih (buli-buli / vesika urinaria) adalah suatu kondisi
medis yang ditandai dengan pertumbuhan abnormal sel kanker atau tumor pada kandung
kemih.
2. Kanker buli-buli adalah kanker yang mengenai organ buli-buli (kandung kemih).Bulibuli adalah organ yang berfungsi untuk menampung air kemih yang berasal dari
ginjal. Jika buli-buli telah penuh maka air kemih akan dikeluarkan.
3. Dapat disimpulkan Carcinoma buli adalah tumor yang didapatkan pada buli-buli atau
kandung kemih yang akan terjadi gross hematuria tanpa rasa sakit yaitu keluar air
kencing warna merah terus.
B. KLASIFIKASI KANKER :
1. Tahap 0 :
sel-sel kanker ditemukan hanya di atas lapisan dari kandung kemih.
2. Tahap I :
sel-sel kanker telah pengkembang untuk lapisan luar lapisan kandung kemih tetapi tidak
untuk otot-otot kandung kemih.
3. Tahap II :
sel-sel kanker telah pengkembang untuk otot-otot di dinding kandung kemih tetapi tidak
untuk jaringan lemak yang mengelilingi kandung kemih.

4. Tahap III :
sel-sel kanker telah pengkembang untuk jaringan lemak sekitar kandung kemih dan
kelenjar prostat, vagina atau rahim, tetapi tidak untuk kelenjar getah bening atau organ
lainnya.
5. Tahap IV :

sel-sel kanker telah pengkembang pada nodus limfa, dinding panggul atau perut, dan
organ lainnya.
6. Berulang :
kanker telah terulang di kandung kemih atau di dekat organ lain setelah yang telah
diobati.

C.

ETIOLOGI DAN FACTOR RESIKO


Keganasan buli-buli ini terjadi karena induksi
bahan karsinogen yang banyak terdapat di
sekitar

kita.beberapa

mempermudah
1.

factor

seseorang

resiko

yang

menderita

karsinoma buli-buli adalah :


Pekerjaaan:
Pekerja-pekerja dipabrik

kimia

(terutama pabrrik cat),laboraterium,pabrik korek api,tekstil,pabrik kulit,dan pekerja pada


salon/pencukur rambut,sering terpapar oleh bahan karsinogen berupa senyawa amin
aromatic (naftilamin,bensidin,dan 4-aminobifamil)
2. Perokok :
Resiko untuk mendapatkan karsinoma buli-buli pada perokok adalah 2-6 kali lebih besar
dibandingkan dengan bukan perokok.rokok mengandung bahan karsinogen berupa amin
aromatic dan nitrosamine
3. Infeksi Saluran Kemih:
Telah diketahui bahwa kuman-kuman E-coli dan proteus .spp menghasilkan nitrosamine
yang merupakan sat karsinogen
4. Kopi,pemanis buatan,dan obat-obatan
Kebiasaan mengkonsumsi kopi,pemanis buatan yang mengandung sakarin dan
siklamat,serta pemakaian obat-obat antituberkulosa INH dalam jangka waktu lama dapat
meningkatkan resiko timbulnya karsinoma buli-buli
5. Ras:
orang kulit putih memiliki resiko 2 kali lebih besar, resiko terkecil terdapat pada orang
Asia.Pria, memiliki resiko 2-3 kali lebih besar.\
6. Riwayat keluarga :

Orang-orang yang keluarganya ada yang menderita kanker kandung kemih memiliki
resiko lebih tinggi untuk menderita kanker ini.

D. MANIFESTASI KLINIK
Perlu diwaspadai jika seorang pasien dating dengnan mengeluh hematuria yang bersifaat:
1. adanya darah dalam kencing.
2. Rasa terbakar atau nyeri ketika berkemih.
3. Desakan untuk berkemih.
4. Sering berkemih terutama malam hari dan pada fase selanjutnya sukar kencing.\
5. Badan terasa panas dan lemah.
6. Nyeri pinggang karena tekanan saraf.
7. Nyeri pada satu sisi karena hydronefrosis.
Gejala dari kanker vesika uranaria menyerupai gejala infeksi kandung kemih (sititis)
dan kedua penyakit ini bisa terjadi secara bersamaan. Patut dicurigai suatu kanker jika
dengan pengobatan standar untuk infeksi, gejalanya tidak menghilang
E. PATOFISIOLOGI
Patofisiologinya terjadi hidronefrosis dan hidroureter diawali dengan adanya hambatam
aliran urine secara anatomic ataupun fisiologik,hambatan ini dapat terjadi dimana saja
sepanjang ginjal sampai meatus uretra.peningkatan tekanan ureter menyebabkan perubahan
dalam filtrasi glomerulus (GFR),fungsi tubulus dan aliran darah ginjal.GFR menurun dalam
beberapa jam setelah terjadinya hambatan.kondisi ini dapat bertahan selama beberapa
minggu.fungsi tubulus juga terganggu.berat dan durasi kelainan ini tergantung pada berat
dan durasi hambatan aliran.hambatan aliran yang singkat menyebabkan kelainan yang
reversible sedangkan sumbatan kronis menyebabkan atrofi tubulus dan hilangnya nefron
secara permanen.peningkatan tekanan ureter juga aliran balik.pielovena dan pielolimfatik
dalam duktus kolektivus dilatasi atau dibatasi oleh parenkim ginjal,namun kompenen diluar
ginjal dapat berdilatase maksimal pada urogram,hirdonefrosis dini memberikan gambaran
kalik-kalik yang mendatar (flattening).sementara pada keadaan lanjut,memperlihatkan kalikkalik berupa tongkat (clubbling).pada tingkat yang lebih parah terjadi dekstruksi parenkim
dan pembesaran traktus urinarius,komresi papilla,penipisan parenkim disekitar kalises,dan

dapat terjadi atrofi kroteks yang berjalan progresif dan akhirnya terbentuk kantung
hidronefrotik (balloning).

F. PATWAY
Faktor-Faktor resiko
lingkungan dan
merangsang pertumbuhan
sel

Respon iritasi
lokal
Hematuria,disuria,urge
nsi,sering buang air
kecil
MK: Gangguan
Elimiinasi urin

Pertumbuhan sel-sel
baru pada kandung
kemih
Poliferasi sel meningkat cepat kerusakan
struktur fungsional kandung kemih

hipermetabolik
Respon sistemik (anemia,penurunan
berat badan,muntah)
MK: Ketidakseimbangan nutrisi
gangguan ADL
Kecemasan pemenuhan
informasi koping maladaftif

Merangsang
nosiseptor
Medulla spinalis
melewati
kotreks cerebri

Kerusakan jaringan
lokal

Ggn rasa aman


dan nyaman :
nyeri
Nyeri pada vesika
urinary

Intervensi Medis Intravesical


Immunotherapy,Intravesical
Chemotherapy,Adjuvant
Chemotherapy
Intervensi
radioterapy
Terapi endoskopik
bedah radikal
kistektomi

Kesalahan interpretasi
Kurang
Pengetahuan
Gangguan pola tidur

Luka pasca
bedah
MK: resiko tinggi infeksi

G. KOMPLIKASI
Komplikasi pembedahan meliputi peredaran dan infeksi, efek samping dari radiasi dapat
menimbulkan striktur pada ureter, uretra, atau kolon. Komplikasi lain dikaitkan dengan
daerah metastase penyakit.
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan Laboratorium Rutin
Ditemukan kelainan hematuria. Anemia dapat dijumpai sbagai tanda adanya perdarahan
kronis atau pendesakan sel metastasis kesumsum tulang.Uremia dapat dijumpai bila
tumor menyumbat kedua muara ureter baik karena obstruksi tumornya sendiri atau
limfadenopati.
a. Sitologi urine,yaitu pemeriksaan sel-sel urotelium yang terlepas bersama urine.
b. Cell Survey antigen study,yaitu pemeriksaan lab. Untuk mencari sel antigen
terhadap kanker,bahan yang digunakan adalah darah vena.
c. Flow Cytometri,yaitu :mendeteksi adanya kelainan kromosom sel-sel urtelium.
2. Pemeriksaan Radiologi
Dilakukan foto polos abdomen. Pielografi intravena dan foto toraks. Pemeriksaan ini
bertujuan untuk menilai keadaan traktur urinarius yaitu berupa adanya gangguan fungsi
ekresi ginjal,hidronefrosis,hidroureter dan filling defect pada buli-buli dan melihat
adanya regional adalah jauh.
3. Sitoskopi dan Biopsi
Pada persangkaan adanya tumor buli-buli maka pemeriksaan sistoskopi adalah mutlak
dilakukan,bila perlu dapat dilaukan CT-Scan.Pada pemeriksaan sistoskopi dapat dilihat
adanya tumor dan sekaligus dapat dilakukan biopsi atau reaksi tumor yang juga
merupakan tindakan pengobatan pada tumor tumor superfisial.

I. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan medis
Penanganan tumor Kandung Kemih bergantung pada derajat tumornya(didasarkan pada
derajat diferensiasi sel), stadium pertumbuhan tumor (derajat invasi local sertaada
tidaknya metastase) dan multi sentrisitas tumor (apaka tumor tersebut memiliki banyak
pusat).

a. Usia pasien dan status fisik, mental serta emosional harus dipertimbangkan dalam
menentu bentuk terapinya.
1) Reseksi transuretra atau fulgurasi(kauterisasi) dapat dilakukan pada papiloma
yang tunggal (tumor epitel benigna).
a) Melenyapkan tumor lewat insisi bedah dengan menggunakan instrument
yang dimasukkan melalui uretra.
2) Kemoterapi topical
Pemberian
medikasi
dengan
(thiotepa,doxorubisin,mitomisin,ethouglusid

konsentrasi
dan

yang
Bacillus

tinggi
Calmette

Guerin(BCG)) untuk meningkatkan penghancuran jaringan tumor.


3) Radiasi
Dilakukan sebelum pembedahan untuk mengurangi mikroektensi Neoplasma dan
viabilitas sel-sel tumor
4) Sistektomi
Dilakukan pada kanker Kandung Kemih yang invasive atau multifocal.
a) Sistektomi pada Laki-laki :Pengangkatan Kandung Kemih, prostat serta
vesikulus serminalis dan jaringan vesikel disekitarnya.
b) Sistektomi pada wanita :Pengangkatan kandumg kemih,ureter bagin
bawa,uterus,tuba fallopi,ovarium,vagina anterior dan uretra.
Pada Tindakan Sistektomi dilakukan Diversi Urine:
Untuk mengalihkan aliran urin dari kandung kemih ketempat keluarnya yang
baru,biasanya air kemih dialirkan kesuatu lubang didinding perut

(stoma).Selanjutnya air kemih ikumpulkan dalam suatu kantong.


Cara untuk mengalihkan air kemih pada penderita yang kandung kemihnya
telah diangkat,digolongkan kedalam 2 kategori:

b. Orthotopic Neobladder
Penampung ini dihubungkan

dengan

uretra.Penderita

diajarkan

untuk

mengosongkan penampung ini dengan cara mengendurkan otot dasar panggul dan
meningkatkan tekanan dalam perut,sehingga air kemih mengalir melalui uretra.
c. Continent cutaneous diversion.
Penampung ini dihubungkan dengan sebuah lubang didinding perut.Diperlukan
kantong luar,karena air kemih tetap berada dalam penampung sebelum dikosongkan

oleh penderita dengan cara memasang selang melalui lubang didinding perut
kedalam penampung. Penderita melakukan pengosongan ini secara teratur.
2. Penatalaksanaan keperawatan
a. Perawatan nutrisi
1) Pasien kanker kandung kemi dianjurkan untuk memakan buah dan sayur yang
segar
2) Harus diberi diit tinggi protein seperti telur,susu dan ikan.
3) Berikan makanan kesukaan pasien kanker kandung kemih yang telah
dimodifikasi,tetapi hindari makanan pedas,keras dan yang sulit dicernah oleh
tubuh
b. Perawatan setelah operasi
1) Kondisi ruangan harus tetap bersih,dengan udarah yang bersih juga
2) Pasien kanker kandung kemih harus hindari infeksi,harus meningkatkan daya
tahan tubuh
3) Perawat Keluarga harus

memberikan

semangat

dan membantu pasien

menghilangkan sikap dan pikiran negative

BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
KANKER VESIKA URINARIA

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa aman dan nyaman nyeri berhubungan dengan proses penyakit
(penekanan/kerusakan jaringan syaraf, infiltrasi system suplai syaraf, obtruksi jalur
syaraf, inflamasi).
2. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan hematuria
3. Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan hipermetabolik
yang berhubungan dengan kanker.
4. Gangguan pola tidur b/d nyeri pada vesika urinary
5. Resiko infeksi b/d pembedahan
6. Kurang pengetahuan B/d kurangnya informasi mengenai penyakit dan pengobatannya

B. INTERVENSI KEPERAWATAN
No
1

Diagnose

Tujuan & criteria

keperawatan
Nyeri

intervensi
Rasional
hasil
Setelah dilakukan 1. Tentukan
riwayat 1. Memberikan

berhubungan

asuhan

dengan

proses keperawatan 1x24

penyakit

jam

(penekanan/kerus

nyeri

jaringan terkontrol.

syaraf,

infiltrasi Dengan

system

suplai hasil:
obtruksi

jalur

syaraf,

inflamasi).

informasi

yang

dan intensitas

diperlukan

untuk

diharapkan

akan

syaraf,

nyeri, lokasi, durasi

merencanakan asuhan

pasien
2. Evaluasi
kriteria

therapi: 2. Untuk

mengetahui

pembedahan,

terapi yang dilakukan

radiasi,

sesuai atau tidak, atau

khemotherapi,

malah menyebabkan

berkurang

biotherapi, ajarkan

komplikasi

sampai hilang.
Pasien

klien dan keluarga

mengungkapka

menghadapinya

Skala

nyeri

perasaan

tentang

cara

3. Berikan pengalihan

nyaman

seperti reposisi dan 3. Untuk meningkatkan

berkurangnya

aktivitas

kenyamanan dengan

nyeri.

menyenangkan

mengalihkan

seperti

perhatian klien dari

mendengarkan

rasa nyeri

musik atau nonton


TV
4. Menganjurkan
tehnik penanganan
stress

(tehnik

relaksasi,

dengan

menurunkan

bimbingan),
berikan

kontrol diri atas efek


samping

visualisasi,
gembira,

4. Meningkatkan

stress

dan ansietas
dan

sentuhan

therapeutic
5. Evaluasi

nyeri,

berikan pengobatan
bila perlu

5. Untuk

mengetahui

efektifitas
penanganan

nyeri,

tingkat

nyeri

sampai

sejauhmana

klien

mampu

menahannya
untuk

dan

serta

mengetahui

kebutuhan klien akan


obat-obatan anti nyeri

Gangguan
eliminasi

Tujuan :
urin Setelah

1. Observasi
dilakukan

berhubungan

asuhan

dengan

keperawatan 1x24

Hematuria

jam

diharapkan

pola

eliminasi

urine

kembali

normal.
Dengan

kriteria

hasil

Tidak ada klien


BAK
bercampur
darah

output 1. Untuk
mengetahui
tingkat
keparahan
dan intake cairan
obstruksi yang terjadi
selama 24 jam.
agar dapat di jadikan
acuan
dalam
melakukan indakan
keperawatan
selanjutnya
2. Anjurkan
pasien 2. Agar
dpa
mempertahankan

memperlunak

intake cairan yang

sehubungan

adekuat.
3. Jelaskan

obstruksi yang terjadi


pada 3. Mengurangi tingka

pasien dan keluarga

kecemasan

bahwa

kanker

dan

kandung

kemih

pengetahuan tentang

menyebabkan iritasi

kanker kndung kemih

kandung

kemih

pada keluarga

sehingga

terjadi

urgensi.
4. Kolaborasi
analgesik

atau

antipasmodik

gejala

mengurangi
iritasi

BAK
menghambat
kemih

(kurang

dilakukan 1. Monitor

dari asuhan

makanan

setiap

hari, apakah klien

berhubungan

jam

makan

dengan

kebutuhan

nutrisi

dengan

kandung

yang

tidak

stabil.
intake 1. Memberikan

kebutuhan tubuh) keperawatan 7x24


diharapkan

saat
dan

kontraksi

Gangguan nutrisi Setelah

keluarga

memnambah

4. Untuk

pemberian

dengan

sesuai

informasi

tentang

status gizi klien.

hipermetabolik

pasien adekuat.

yang

Dengan

berhubungan

hasil :

dengan kanker

kebutuhannya.

kriteria

Porsi

2. Timbang dan ukur 2. Memberikan

makan pasien

berat badan, ukuran

informasi

habis.
Pasien

triceps serta amati

penambahan

penurunan

penurunan

menunjukkan

badan

berat

badan

stabil, hasil lab


normal

dan

tidak ada tanda


malnutrisi.

berat

tentang
dan
berat

badan klien

3. Anjurkan

klien 3. Kalori

untuk

merupakan

sumber energy

mengkonsumsi
makanan

tinggi

kalori dengan intake


cairan yang adekuat
4. Kontrol
faktor
lingkungan
bau

seperti

busuk

bising.

atau

Hindarkan

makanan
terlalu

yang
manis,

berlemak dan pedas

4. Mencegah
muntah,

mual
distensi

berlebihan, dispepsia
yang

menyebabkan

penurunan

nafsu

makan

serta

mengurangi stimulus
berbahaya yang dapat
meningkatkan

5. Ciptakan

ansietas
suasana 5. Agar klien merasa

makan

yang

menyenangkan
misalnya

makan

bersama teman atau

seperti

berada

dirumah sendiri

keluarga
6. Berikan pengobatan 6. Membantu
menghilangkan gejala
sesuai
penyakit,
efek
indikasi ( Tindakan
samping
dan
Kolaborasi)
meningkatkan status
kesehatan klien

4.

Gangguan pola

Setelah

tidur b/d nyeri

tindakan

tidur yang nyaman

kenyamanan tidur

pada vesika

keperawatan

dan beberapa milik

serta dukungan

urinari

selama

pribadi ,mis. Bantal

fisiologis /psikologis

jam

dilakukan 1. Berikan

beberapa
diharapkan

klien

akan

melaporkan
perbaikan

tempat 1. meningkatkan

dan guling
2. kurangi kebisingan
dan lampu

dalam

pola tidur / istirahat

Kurang

Setelah dilakukan

kondusif untuk tidur


3. pengubahan posisi

3. Dorong posisi

mengubah area

nyaman , bantu

tekanan dan

dalam mengubah

meningkatkan

posisi

istirahat.

4. Hindari

2. memberikan situasi

4. tidur tanpa gangguan

mengganggu bila

lebih menimbulkan

mungkin ( mis.

rasa segar dan pasien

Membangunkan

mungkin tidak

untuk obat atau

mampu kembali tidur

terapi )

bila terbangun.

1. Tinjau tanda dan

1. identifikasi dini dan

pengetahuan B/d
kurangnya
informasi
mengenai
penyakit dan
pengobatannya

tindakan
keperawatan
selama bebrapa
jam diharapkan
pengetahuan klien
terpenuhi dengan
criteria hasil Klien
akan
Mengungkapka
n informasi
akurat tentang
diagnosa dan
aturan
pengobatan
pada tingkatan
kesiapan diri
sendiri.
Melakukan
perubahan gaya
hidup yang
perlu dan
berpartisipasi
dalam aturan
atau
pengobatan

gejala kebutuhan
evaluasi medis
mis. Infeksi
,penyumbatan
penyembuhan ,
reaksi obat ,
peningkatan nyeri.

2. tinjau ulang dengan


pasien atau orang
terdekat
,pemahaman
diagnosa kusus,
alternatif
pengobatan dan
sifat harapan.

3. Tentukan persepsi
pasien tentang
kanker dan
pengobatan kanker;
tanyakan tentang
pengalaman pasien
sendiri/sebelumnya
adalah pengalaman
orang lain yang
mempunyai .
4. Berikan informasi
yang jelas dan
akurat dalam cara
yang nyata tetapi
sensitif ,jawab
pertanyaan secara
khusus tetap tidak
memaksakan

pengobatan dapat
membatasi berat
komplikasi

2. memvalidasi tingkat
pemahaman saat ini
mengidentifikasi
kebutuhan belajar
dan memberikan
dasar pengetahuan
dimana pasien
membuat keputusan
berdasatkan
informasi.
3. membantu
mengidentifikasi
ide,sikap , dan
kesenjangan
pengetahuan
tentang kanker.

4. membantu penilaian
diagnosa kanker
,memberikan
informasi yang
diperlukan selama
waktu menyerapnya .

dengan datail yang


tidak penting
5. Minta paien untuk
umpan balik verbal
dan perbaiki
kesalahan konsep
tentang tipe kanker
individu dan
pengobatannya..

6. berikan materi
tertulis tentang
kanker , pengobatan
dan ketersediaan
sistem pendukung .
.

Resiko infeksi b/d Setelah dilakukan


pembedahan
tindakan
keperawatan
selama beberapa
jam diharapkan
tidak terjadi infeksi
dengan criteria
hasill
Klien akan
mengidentifika
si dan
berpartisipasi
dalam
intervensi
untuk
mencegah
mengurangi
risiko infeksi

1. kosongkan kantong
ostomi bila menjadi
penuh sepertinya
saat cairan IV dan
Drainase kantong
kontinu dilepaskan .
2. catat karakteristik
urine dan
perhatikan apakah
perubahan
berhubungan
dengan keluhan
nyeri panggul.
3. Perhatikan
kemerahan desertai
stoma
4. Ambil spesimen
eksudat , urine
,sputum dan darah

5. kesalahan konsep
tentang kanker lebih
mengganggu
daripada kenyataan
dan mempengaruhi
pengobatan /
penurunan
penyembbuhan
6. Ansietas dan berfikir
terus menerus dengan
pikiran tentang
kehidupan dan
kematian sering
mempengaruhi
kemampuan pasien
untuk mengasimilasi
informasi adekuat
1. menurunkan refluks
urine dan
mempertahankan
inegritas alat

2. urine keruh dan bau


menunjukkan infeksi

3. Kemerahan paling
umum disebabkan
oleh jamur.
4. mengidentifikasikan
sumber infeksi

sesuai indikasi
5. Berikan obat sesuai
Indikasi, Asam
askorbat , vitamin C

/tindakan paling
efektif
5. diberikan untuk
mengasamkan urine,
menurunkan
pertumbuhan
bakteri
/risiko infeksi

Anda mungkin juga menyukai