KUNJUNGAN RUMAH
Tanggal Kegiatan
: 1 Mei 2016
Pembimbing
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: HJK
Jenis Kelamin
: Laki laki
: Surabaya, 1941
Umur
: 74 Tahun
Tingkat Pendidikan
: SMA
Status Perkawinan
: Menikah
Pekerjaan
: Tidak berkerja
Agama
: Hindu
Suku bangsa
: Bali
Alamat
:-
Diagnosis
AUTOANAMNESIS
Wawancara dengan pasien dilakukan dengan posisi duduk di halaman
depan tepi rumah kediaman pasien. Saya duduk bersebelahan dengan pasien
sambil teman saya duduk didepannya. Pasien menjawab pertanyaan pemeriksa
dengan menggunakan Bahasa Indonesia dengan kontak verbal dan visual yang
cukup. Pasien duduk dengan santai memakai baju kaos berwana putih bercorak
abstract kelabu , celana panjang warna putih dan selendang cokelat yang diikat
dikepala. Pasien duduk bersila tanpa alas kaki. Pasien berperawakan tinggi, kulit
pasien berwarna sawo matang, kuku tangan terpotong rapi dan badan pasien tidak
berbau. Pasien memakai kaca mata hitam, berambut pendek berwarna hitam
beruban, beracak-acakan dan roman muka pasien tampak sesuai umur.
Saya memulai wawancara dengan pasien
dengan menanyakan
bagaimana kabar pasien hari ini. Pasien menyapa saya sambil bersenyum dan
mengatakan hari ini dalam keadaan baik dan senang. Pasien dapat melakukan
aktivitas sehari-hari seperti mandi, makan, dan lainnya secara normal dan semua
hal ini dapat pasien lakukan tanpa disuruh. Pasien mengatakan pasien tidak ada
kesulitan tidur. Pasien mengatakan tidurnya nyenyak aja.
Pasien dapat menjawab nama pasien dengan benar, dapat mengatakan
tanggal dan mengetahui alamat dan siapa yang berada di sekitar pasien. Pasien
juga dapat mengenali dimana pasien berada saat ini dengan menjawab dirumah
saya dan waktu dilaksanakan kunjungan dengan benar . Pasien berbicara sambil
tersenyum ramah. Apabila ditanya soal tentang rutinitas harian dia memberitahu
bahawa bangun pagi terus mandi, minum kopi dan makan, selepas itu pasien
mengatakan kebanyakannya duduk sahaja dirumah atau kadang kadang coba
membantu anak angkatnya dirumah. Saat itu seorang embok datang keluar
membawa minuman serta sedikit kuih. Apabila ditanya siapa yang keluar itu
pasien mampu menjawab ,adalah anak angkatnya dan ,apabila ditanya bagaimana
perasaanya sekarang diberitahu biasa aje, apabila saya bertanya kepada pasien ,
adakah pasien selalu keluar dari rumah dan bergaul sesame tetangga dia
memberitahu bahawa ya dia suka berjalan jalan ke rumah tetangganya serta sering
mengajak jiran jirannya untuk minum kopi di rumahnya.
Pasien dapat membedakan buah jeruk dan bola tennis. Saat diajak
meghitung pasien ketawa dan dapat menghitung 100 dikurangi 7 namun
mengambil masa yang sedikit lama. Saat ditanya siapa Presiden pertama dan
presiden terkini pasien dapat mengatakan dengan benar. Pasien mengatakan tarikh
kontrolnya ke rumah sakit sanglah adalah isnin depan tanggal 9. Pasien dapat
mengulangi tiga perkataan meja, kursi dan pen.
Ketika ditanyakan keluhan pasien sekarang apa, pasien mengatakan gak
ada keluhangak sakit. Pasien mengatakan saat mula-mula merasa sedih adalah
kurang lebih 2 minggu yang lepas. Apabila ditanya mengapa pasien merasa sedih
pasien mengatakan dia terasa sedih kerana anaknya itu tidak memahaminya .
Pasien mengatakan dia sering dimarahi oleh anaknya kerana hal hal yang kecil.
Pada mulanya pasien dimarahi oleh anaknya kerana sering duduk dirumah,dan
kadang kadang jika pasien pulang sedikit lambat dia dimarahi juga. Pasien juga
mengatakan dia merasa sedih apabila pohon kesayangannya ditebang oleh
anaknya bagi membina pangkin untuk tempat beristirihat. Kesedihannya itu
menyebabkan pasien tidak bisa tidur dan tidak mempunyai nafsu makan yang
baik. Ini menyebabkan pasien merasa lebih sedih. Apabila menanyakan kenapa
pasien tidak coba berbicara dengan anaknya, pasien mengatakan dia tidak mahu
menyusahkan anaknya. Pasien mengatakan sering berdiam dan mula sedikit lupa
akan beberapa perkara lalu dibawa oleh anaknya ke rumah sakit sanglah. Saat
ditanyakan apabila pasien pernah mendengar suara atau bisikan yang mungkin
menggangu tidurnya pasien mengatakan tidak pernah. Begitu juga dengan bayang
bayang pasien mengatakan tidak pernah melihat apa apa. Pasien mengatakan
pernah sekali dalam 2 minggu itu badannya menjadi panas dan pasien merasa
kaku untuk seketika. Namun beberapa minit kemudian pasien merasa normal. Saat
itu pasien juga mengatakan dia merasa berkeringat dan berdebar debar seperti
badanya mahu sakit namun apabila dimarahi oleh anaknya pasien mengatakan dia
terus diam dan beberapa ketika kemudian dia merasa seperti biasa.
Sekarang ini pasien merasa dalam perasaan yang baik. Pasien menyangkal
saat ditanyakan apakah masih merasakan sedih, cemas atau takut pasien
mengatakan tidak dan dia merasa lebih baik serta biasa saja selepas ke rumah sakit
sanglah . Saat ditanyakan jika anak pasien masih memarahinya, pasien
mengatakan sudah banyak berkurang dan pasien mengatakan dia merasa
bersyukur dan lebih senang hati sekarang. Saat ditanyakan kepada pasien tentang
pemakanan obat , pasien memberitahu obatnya diberi oleh anaknnya . Pasien
mengatakan makan obat setiap malam dan tidurnya sudah lebih nyenyak.
Riwayat penyakit dalam keluarganya, ia mengatakan tidak ada ahli
keluarga yang mempunyai keluhan yang sama mahupun penyakit jiwa yang lain .
Untuk riwayat NAPZA, pasien mengatakan tidak pernah merokok dan meminum
alcohol. Pasien suka minum kopi iaitu sebanyak dua gelas setiap hari.
4
keluarganya dikatakan semakin membaik dan sudah seperti biasa. Anak pasien
memberitahu bahawa pasien mandi sehari 2 kali Pasien juga mempunyai
hubungan yang baik dan berbicara sama tetangganya dan temannya dengan baik.
Percobaan pasien untuk mencederakan orang lain atau dirinya sendiri juga
disangkal. Riwayat penyakit sistemik seperti kencing manis, hipertensi dan asma
di keluarga pasien disangkal oleh anak pasien. Riwayat penyakit jiwa dikatakan
tidak pernah ada di ahli keluarga pasien .
LINGKUNGAN KELUARGA
Pasien adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Pasien mempunyai
seorang kakak perempuan dan seorang kakak lelaki dan seorang adik lelaki.
Pasien sudah menikah. Pada saat ini pasien tinggal di Denpasar bersama anak
lelakinya yang paling kecil, anak angkat perempuanya serta seorang pembantu
rumah. Isteri pasien sudah meninggal dan anak pertama lelaki dan anak kedua
perempuannya sudah menikah dan mempunyai keluarga sendiri. Kondisi pasien
saat ini sepertinya sudah diterima oleh keluarga pasien dan mereka sangat
mendukung dan coba memahami perasaan pasien.
LINGKUNGAN RUMAH
Pasien saat ini tinggal di rumah anak lelaki terakhirnya. Lingkungan
rumah pasien tampak bersih dan terbuka. Pasien tidur di satu kamar berseorangan
dan tempat tidur terlihat agak rapi namun kurang berventilasi. Kamar mandi
pasien yang terletak di luar kamar bersih. Secara keseluruhan rumah pasien
terlihat cukup nyaman untuk dihuni karena suasana rumah yang aman dan bersih
serta berdekatan fasilitas yang banyak di jalan besar sebelum masuk ke gang
rumah pasien.
LINGKUNGAN SOSIAL
Lingkungan sekitar kediaman pasien adalah keluarga para tetangga
lainnya. Terdapat beberapa rumah yang berderet di sepanjang jalan. Pasien
mengatakan suka berbicara dengan para tetangga yang seumur dengannya dan
bermain dengan kanak kanak kecil.
III.
Status Present:
Tekanan Darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 80 x/menit
Respirasi
: 21 x/menit
Suhu
: 36,2 oC
Status Present
Mata : anemis -/-, ikterus -/-, reflex pupil +/+ isokor
THT : kesan tenang
Thorax : simetris
Cor
Pulmo : vesicular +/+, ronkhi -/-, wheezing -/Abdomen : bising usus (+) normal, distensi (-). Hepar dan lien tidak teraba
Ekstrimitas : hangat pada keempat ekstrimitas, edema (-)
2. Status Neurologi
GCS
: E4V5M6
Tenaga
: 555 555
555 555
Tonus
: N N
N N
Tropik
: N
N
Reflek fisiologis
N
N
: ++ + +
++ ++ N
Reflek patologis
: -
3. Status Psikiatri
1. Kesan Umum: Penampilan wajar, roman muka sesuai umur,
kontak visual dan verbal dengan pemeriksa baik ,
2. Sensorium Kognisi
a. Kesadaran
Jernih
b. Orientasi
baik
c. Bicara
Baik
jangka pendek
Baik
jangka panjang
Baik
Dapat dipertahankan
f. Pemikiran abstrak
Baik
Eutimia / Appropriate
3. Mood/Afek
4. Proses Pikir
a. Bentuk pikir
: Logis realis
b. Arus pikir
: Koheran
c. Isi pikir
: Waham (-)
5. Persepsi
: Halusinasi
auditorik
(-)
7. Psikomotor
8. Tilikan
: 6
V. Diagnosis Banding
Diagnosis Multiaxial
VII.
Axis II
: Keperibadian tertutup
Axis III
Axis IV
: Faktor keluarga
Axis V
: GAF 90-81
Terapi
VIII.
Axis I
Farmakoterapi : -
:
Clobazam 10 mg 1 tab tiap malam
10
IX.
Prognosis :
Diagnosis
: baik
Onset
: usia dewasa
: buruk
Riwayat keluarga
: Tidak ada
: baik
Dukungan keluarga
: cukup
: baik
Perjalanan penyakit
: baik
: baik
Ciri kepribadian
: tertutup
: buruk
Sosial ekonomi
: cukup
: baik
Status perkawinan
:menikah
: baik
Penyakit organik
: tidak ada
: baik
Tilikan
:6
: baik
: baik
: baik
: baik
: baik
Kepatuhan
: rutin pengambilan
: baik
Dari beberapa kriteria tersebut di atas, maka pada kasus ini prognosis pasien
adalah dubius ad bonam (mengarah ke arah yang baik).
SILSILAH KELUARGA
11
Petanda
Laki laki
perempuan
pasien
Anak angkat
12
Dapur
Tempat
tidur anak
angkat
kamar
pasien
mandi
Bilik anak pasien
Pintu
masuk
Tempat
tidur
pembantu
Halaman luar rumah
Jl Pandu
KESIMPULAN
13
1. Pasien HJK, laki laki berumur 74 tahun, riwayat sakit dengan diagnosis
Ganguan depresi sedang. Saat ini pasien minum obat, obatnya diberi oleh
anaknya.
2. Kondisi pasien saat ini secara umum
pasien tidak berasa bermasalah tentang hal ini ,pasien masih dapat
beraktivitas seperti biasa.
5. Saat ini pasien sudah tidak depresi dan dapat berbual seperti biasa..
SARAN
Adapun saran yang saya berikan pada pasien dan keluarga ialah sebagai
berikut:
1. Pasien juga dijelaskan mengenai keadaan yang dialaminya saat ini,
sehingga pasien mampu mengerti.
2.
Lampiran
14
15
16