Anda di halaman 1dari 5

Karsinoma sel akuamosa kepala dan leher (HNSCC) biasanya mengenai pria lanjut usia (lansia)

dan memiliki hubungan kuat dengan merokok dan konsumsi alcohol. Penelitian sebelumnya
telah menunjukkan penurunan rasio laki-laki dan perempuan dalam distribusi jenis kelamin
pasien muda. Perubahan ini dapat disebabkan oleh tren peningkatan merokok dan/atau minum
alcohol pada perempuan dan prevalensi yang lebih besar pada pria disebabkan karena mereka
lebih terpapar dengan karsinogen di tempat kerja, toksin, dan faktor risiko lain seperti ganja
dibandingkan dengan perempuan. Dalam penelitian ini perempuan hanya 25%, mungkin
mencerminkan perbedaan dalam prevalensi merokok atau minum alkohol antara laki-laki dan
perempuan. HNSCC pada kelompok usia <50 tahun, sementara penelitian lain menunjukkan
lidah adalah lokasi paling sering HNSCC pada dewasa muda.

Penelitian juga menunjukkan bahwa karsinoma sel skuamosa laring secara bermakna lebih sering
pada usia >50 tahun dibandingkan dengan pasien muda (<50 tahun) Meskipun tidak ada
perbedaan yang bermakna dalam stadium tumor antara pasien muda dan tua, namun penelitian
lain menunjukkan hubungan yang kuat antara HNSCC kelompok tua dan dewasa muda. Pasien
muda memiliki proporsi yang lebih tinggi untuk tumor berdiferensiasi baik. Namun, pada
penelitian ini, tumor berdiferensiasi baik lebih banyak ditemukan pada usia >50 tahun
(56,7%).Pada kelompok usia muda (<50 tahun), 52,6% tumor ada dalam stadium lanjut saat
pertama diagnosis. bahwa tumor pada orang dewasa muda secara klinis lebih lanjut
dibandingkan pasien yang lebih tua, karena orang dewasa muda cenderung menunda kunjungan
ke dokter, meskipun gejala klinis jelas. Kejadian HNSCC pada dewasa muda tampaknya cukup
tinggi, sehingga menjadi kewajiban untuk mengurangi faktor risiko terutama merokok tembakau.
Peningkatan jumlah pasien HNSCC berusia muda, tanpa faktor risiko yang khas perlu diketahui
penyebab lain.
Pasien dengan karsinoma diferensiasi sedang/diferensiasi buruk memiliki tingkat kelangsungan
hidup rendah. Kanker dengan diferensiasi buruk merupakan faktor signifikan untuk
kelangsungan hidup penyakit. Karena kanker diferensiasi sedang/buruk cenderung

lebih sering dengan N+ dari pada tumor berdiferensiasi baik. Hasil sedikit berbeda didapat pada
penelitian ini, kanker berdiferensiasi baik/sedang mempunyai nilai yang sama untuk terjadinya
metastasis kelenjar limfe leher.
Berdasarkan hasil analisis statistik dengan Chi square didapatkan hubungan bermakna tingkat
ekspresi protein p53 dengan metastasis local (p=0,021). Proses dimana transisi epitelmesenkimal
(EMT) dan aktivasi protease yang mendegradasi membran basal dan matriks ekstraselular
(ECM) berpengaruh dalam proses metastasis. Sel tumor yang mengalami metastasis memerlukan
sejumlah besar mutasi somatik dan perubahan dalam ekspresi gen dan metabolisme. Hilangnya
fungsi p53 atau program penuaan setelah terpapar stress selular, kontribusi untuk pembentukan
tumor. Selanjutnya, p53 membantu dalam inisiasi dan progresi tumor sehingga tumor lebih cepat
memperoleh fasilitator metastasis. menyelidiki p53 positif tumor primer dan metastasis kelenjar
getah bening leher pada kanker lidah dan melaporkan bahwa mutasi p53 mungkin terjadi
sebelum metastasis dan memicu potensi metastasis sel neoplastik.

BAB III
PERAN HUMAN PAPILLOMAVIRUS DALAM PENINGKATAN INSIDEN DASAR
KANKER LIDAH

Skuamous sell carcinoma pada basal lidah adalah kanker kedua tinggi setelah kanker tonsil
sebagai kanker orophargeal. Sebuah penelitian menenjukan sebagian besar penderita adalah
dewasa muda dan wanita dengan lokasi primer di lidah dan kavum oral. Ditinjau dari kelompok
umur, nampak bahwa banyak ditemukan pada kelompok umur muda, pada hal secara umum
kanker termasuk kanker rongga mulut maupun tenggorokan atau laring kebanyakan pada umur
yang sudah lanjut.7
Selain itu, pasien dengan HPV-positif oropharyngeal kanker pada umumnya, spesifik pada
kanker lidah, namun terdapat hasil bahawa diagnosis pada usia muda lebih sering terjadi kecuali
pada kanker lidah, dimana usia tidak menjadi faktor antara HPV-positif dan HPV-negatif pada
kanker pasien.8
Penyebab kanker lidah merupakan salah satu penyakit tidak menular sampai sekarang
belum diketahui dengan pasti, hal ini disebabkan karena penyebab terjadinya kanker adalah multi
faktorial dan kompleks. Sering kali, operasi melambatkan proses menyembuhan dan kesulitan
menelan, dimana perawatan dengan chemoradiotherapi and brachytherapy sebagai efek samping
seperti pasien mengalami mulut kering, esophageal strictures and osteoradionecrosis.7
Salah satu faktor resiko untuk kanker kepala dan leher adalah menggunaan tobako, dan
konsumsi alcohol.Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kanker lidahyaitu
faktor lokal meliputi kebersihan rongga mulut yang jelek, iritasi kronis dari restorasi, karies gigi,
faktor luar antara lain merokok, peminum alkohol, menyirih, virus, faktor host meliputi usia,
jenis kelamin, nutrisi imunologik dan genetic. Risiko terjadinya kanker ini akan lebih meningkat
apabila digabung antara faktorfaktor predisposisi tersebut, misalnya merokok dengan minum
alcohol,menyirih dengan tembakau. Faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker tenggorokan
antara lain merokok dan mengunyah tembakau, penggunaan alkohol secara berlebihan,
kurangnya kebersihan gigi, makan rendah buah dan sayur, terkena serat asbes.7
Berdasarkan penelitian, sepanjang 2 dekade ini, terdapat beberapa penelitian yang
menunjukkan HPV adalah risk faktor positif dalam perkembangan kanker lidah. Berdasarkan
sumber-sumber ini, International Agency for Research on Cancer (IARC) memperkenalkan HPV
sebagai faktor resiko untuk kanker oropharyngeal. Berdasarkan hasil dari penelitian,

International Agency for Research on Cancer (IARC) menujukkan HPV sebagai faktor resiko
terjadinya kanker lidah.8
Umumnya penderita datang berobat sesudah ada keluhan seperti adanya benjolan di leher,
nyeri tukak atau borok. Pada hal bila sudah ada keluhan maka penyakit sudah dalam stadium
lanjut akibatnya prognosa dari kanker tenggorokan maupun rongga mulut relatif buruk.
Berdasarkan penelitian, tidak ada perbedaan yang signifikan antara umur rata, jenis
kelamin, atau differensiasi tumor antara HPV-positif dan HPV-negatif kumpulan. Berdasarkan
kumpulan pasien dengan HPV-negatif tumor dan HPV-positif tumor, sering kali dijumpai pada
saat Stadium IV, ini menunjukan

prognosis untuk HPV-positif pada basal lidah apabila

dibandingkan dengan pasien HPV-negatif kanker. Berdasarkan penelitian, dapat dikonklusikan


bahawa tidak terdapat perbedaan usia antara pasien HPV-positif dan HPV-negatif pada kanker
basal lidah.7
Tujuan dari terapi karsinoma lidah adalah untuk mencapai kontrol lokal dan regional dari
penyakit yang dapat dicapai dengan eksisi secara lengkap pada tumor primer dan limfonodi yang
mengalami atau berisiko terjadi metastasis. Pilihan terapi karsinoma lidah tergantung pada
ukuran, lokasi tumor primer, status limfonodi, ada atau tidak adanya metastasis jauh,
kemampuan pasien untuk mentoleransi terapi, dan pilihan pasien. Penatalaksanaan karsinoma
lidah sebagian besar adalah operasi, dengan radioterapi, dan kemoterapi, yang dipengaruhi oleh
sejumlah faktor terutama keseimbangan antara hasil yang positif dan efek samping.
Penatalaksanaan karsinoma lidah sebagian besar adalah operasi, dengan radioterapi, dan
kemoterapi, yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor terutama keseimbangan antarahasil yang
positif dan efek samping. Sebaliknya pada pasien tanpa dilakukan terapi leher baik dengan
operasi (DLE) atau radioterapi memiliki tingkat kekambuhan regional yang tinggi. Radioterapi
dan kemoterapi harus dipertimbangkan untuk hasil patologi anatomi yang positif.8
Prognosis pada HPV-positif orophrayngeal kanker adalah lebih baik dibanding HPVnegatif berdasarkan status nodul, usia, stage, differensiasi tumor

atau jenis kelamin.Suatu

kenyataan yang kurang menyenangkan di mana seringkali prognosa ini diakibatkan oleh
diagnosa dan perawatan yang terlambat. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan keterlambatan
ini antara lain kanker pada tahap awal seringkali tidak menimbulkan keluhan rasa takut berobat

dan tidak ada biaya untuk berobat. Di samping itu dokter yang memeriksa tidak memiliki
pengetahuan yang cukup mengenai gambaran klinis keganasan mulut, sehingga terlambat untuk
melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, peningkatan pada
inciden pada kanker basal lidah adalah kerana HPV infeksi.8

Anda mungkin juga menyukai

  • Keloid
    Keloid
    Dokumen14 halaman
    Keloid
    Sabrina T. Okta Ranti
    Belum ada peringkat
  • Teknik Sampling
    Teknik Sampling
    Dokumen11 halaman
    Teknik Sampling
    VilasineeAriHaraKumar
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi Cancer
    Daftar Isi Cancer
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi Cancer
    VilasineeAriHaraKumar
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    VilasineeAriHaraKumar
    Belum ada peringkat
  • Recombinant
    Recombinant
    Dokumen5 halaman
    Recombinant
    VilasineeAriHaraKumar
    Belum ada peringkat
  • 6 Infeksi Virus (Triana)
    6 Infeksi Virus (Triana)
    Dokumen48 halaman
    6 Infeksi Virus (Triana)
    VilasineeAriHaraKumar
    Belum ada peringkat
  • 12 Infeksi Menular Seksual (Herry)
    12 Infeksi Menular Seksual (Herry)
    Dokumen64 halaman
    12 Infeksi Menular Seksual (Herry)
    Nugraha Gunamanta
    Belum ada peringkat
  • Informed Consent Ravi
    Informed Consent Ravi
    Dokumen3 halaman
    Informed Consent Ravi
    VilasineeAriHaraKumar
    Belum ada peringkat
  • 4 Lembar Bedah Saraf
    4 Lembar Bedah Saraf
    Dokumen4 halaman
    4 Lembar Bedah Saraf
    Hafiz Hamdan
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    VilasineeAriHaraKumar
    Belum ada peringkat
  • Script BS
    Script BS
    Dokumen3 halaman
    Script BS
    VilasineeAriHaraKumar
    Belum ada peringkat
  • Sepsis
    Sepsis
    Dokumen11 halaman
    Sepsis
    VilasineeAriHaraKumar
    Belum ada peringkat
  • Kanker Serviks and HPV
    Kanker Serviks and HPV
    Dokumen12 halaman
    Kanker Serviks and HPV
    VilasineeAriHaraKumar
    Belum ada peringkat
  • Patogenesis HPV
    Patogenesis HPV
    Dokumen3 halaman
    Patogenesis HPV
    Wida Ismail
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen18 halaman
    Bab I
    VilasineeAriHaraKumar
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen11 halaman
    Presentation 1
    VilasineeAriHaraKumar
    Belum ada peringkat
  • Responsi Sirosis Hepatis
    Responsi Sirosis Hepatis
    Dokumen31 halaman
    Responsi Sirosis Hepatis
    vimal
    Belum ada peringkat
  • PBL Psy Daksha
    PBL Psy Daksha
    Dokumen15 halaman
    PBL Psy Daksha
    VilasineeAriHaraKumar
    Belum ada peringkat
  • 2nd Topic-Management of Acute-ED 20MEI
    2nd Topic-Management of Acute-ED 20MEI
    Dokumen35 halaman
    2nd Topic-Management of Acute-ED 20MEI
    tirtateku
    Belum ada peringkat
  • CBD Cardio Tabanan
    CBD Cardio Tabanan
    Dokumen11 halaman
    CBD Cardio Tabanan
    Komang Arya
    Belum ada peringkat
  • BAB I TP
    BAB I TP
    Dokumen8 halaman
    BAB I TP
    VilasineeAriHaraKumar
    Belum ada peringkat
  • Sirosis Hepatis
    Sirosis Hepatis
    Dokumen46 halaman
    Sirosis Hepatis
    vimal
    Belum ada peringkat
  • PBL Psy Mesha
    PBL Psy Mesha
    Dokumen16 halaman
    PBL Psy Mesha
    VilasineeAriHaraKumar
    Belum ada peringkat
  • DM 2
    DM 2
    Dokumen12 halaman
    DM 2
    VilasineeAriHaraKumar
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen6 halaman
    Bab Iii
    VilasineeAriHaraKumar
    Belum ada peringkat
  • CBD Nefro
    CBD Nefro
    Dokumen11 halaman
    CBD Nefro
    VilasineeAriHaraKumar
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii Laporan Kasus 3.1 Identitas Pasien
    Bab Iii Laporan Kasus 3.1 Identitas Pasien
    Dokumen9 halaman
    Bab Iii Laporan Kasus 3.1 Identitas Pasien
    VilasineeAriHaraKumar
    Belum ada peringkat
  • Referat Retensi Urin Post Partum
    Referat Retensi Urin Post Partum
    Dokumen14 halaman
    Referat Retensi Urin Post Partum
    Febrian Syahputra
    Belum ada peringkat
  • IMS: Infeksi Menular Seksual
    IMS: Infeksi Menular Seksual
    Dokumen57 halaman
    IMS: Infeksi Menular Seksual
    VilasineeAriHaraKumar
    Belum ada peringkat