1 Latar Belakang
Dugaan adanya potensi hidrokarbon pada suatu area didapat dari penelitian
geologi dan geofisika (seismic, magnetic, dan gravitasi). Data yang diperlukan untuk
membuktikan ada atau tidaknya potensi hidrokarbon pada suatu area yaitu data
permukaan (peta geologi dan measured stratigrafi / stratigrafi terukur) dan data di
bawah permukaan (seismic, logging, coring dan cutting). Dari data permukaan seismic
kemudian dilakukan untuk mendapatkan data di bawah permukaan berupa litologi
batuan. Jika litologi batuan mengindikasikan adanya suatu reservoir, maka untuk
membuktikan ada tidaknya hidrokarbon dilakukan pemboran lubang sumur serta
serangkaian pengukuran di dalam sumur (logging) dan evaluasi data hasil rekaman
untuk memastikan ada tidaknya kandungan hidrokarbon di bawah tanah. Logging yaitu
suatu kegiatan / proses perekaman sifat sifat fisik batuan reservoir dengan
menggunakan wireline log.
Salah satu faktor untuk menentukan kualitas sumur adalah dengan melakukan
penilaian formasi batuan (evaluasi formasi). Penilaian formasi adalah suatu proses
analisis ciri dan sifat batuan di bawah tanah dengan menggunakan hasi pengukuran
lubang sumur (logging). Penilaian formasi dapat dilakukan dengan interpretasi pintas /
quick look atau dengan menggunakan software. Interpretasi pintas / quick look adalah
membuat suatu evaluasi log pada zona bersih (clean formation) dengan cepat di
lapangan tanpa menggunakan koreksi dampak lingkungan lubang bor.
Log Resistivitas
Penafsiran yang paling dasar pada suatu loging sumur, adalah hubungan
saturasi air
Sw = c (Rw/Rt)0.5/
Unsur yang paling penting pada persamaan ini (karena harganya tidak pernah dapat
diterka) adalah resistivitas, Rt, dari zona tidak terinvasi suatu formasi.
Belum ada alat ukur resistivitas yang dirancang dapat mencapai kedalaman
yang cukup dalam yang dapat menjamin membaca resistivitas dengan baik. Log
resistivitas terdiri dari tiga kurva: dalam, menengah, dan penyelidikan dangkal. Koreksi
pembacaan kedalaman dapat dilakukan untuk mendapat Rt. Meskipun begitu banyak
log yang dilakukan hanya dengan dua kurva dalam dan dangkal.
dan memberikan berat yang besar terhadap invaded zone. Fenomena ini disebut skin
atau propagation effect.
Hal yang penting adalah induction log akan dipengaruhi secara berlawanan oleh
invaded zone yang lebih konduktif daripada undisturbed formation.
Borehole Effects
Fluida pada lubang bor menghantarkan sinyal yang tidak diinginkan kepada
tanggapan induction. Ini tidak berpengaruh saat mud fresh, ukuran lubang bor kecil atau
konduktivitas formasi tinggi. Tetapi ini dapat memberi pengaruh besar pada kondisi
sebaliknya.
Hal penting mengenai borehole effects, pertama koreksi terhadap borehole
menjadi lebih besar saat induction tool berada pada dinding formasi. Kedua, koreksi
lubang menjadi lebih besar untuk pembacaan pada skala menengah. Kenyataannya
koreksi menjadi berkelebihan saat diameter lubang lebih besar dari 12 inchi walaupun
dengan fresh mud. Karena batas inilah maka digunakan dual induction tools.
Bed thickness effect
Induction log memiliki resolusi vertikal sebesar kurang lebih 4 feet seperti
ditentukan oleh jarak gulungan utama. Terdapat kontribusi dari dasar sumur keatas dan
kebawah garis vertikal 4 feet yang berhadapan langsung dengan alat. Kontribusi ini
tidak berpengaruh pada batuan lembut tetapi sangat berpengaruh terhadap batuan
keras ketika bagian pinggir lebih konduktif dari bagian dasar, walaupun saat bagian
yang paling belakang lebh teal dari 4 feet.
Sonde Error
Apabila sonde induction diangkat ke udara tanpa adanya material konduktif
disekitarnya, maka masih terdapat sinyal kecil pada susunan dari mmho/m karena
coupling yang tertinggal diantara gulungan transmitter dan gulungan receiver atau
karena ketidakseimbangan pada jalan dari receiver. Keadaan ini disebut sonde error.
Biasanya keadaan ini terjadi sebelum log dimulai. Bagian atas log harus sangat
diperhatikan. Tetapi tidak ada jaminan bahwa sonde error akan tetap sama pada lubang
bor, dibawah kondisi temperaturdan tekanan yang tinggi. Hal ini, bersamaan dengan
borehole effect, merupakan alasan mengapa inductio log tidak akurat dalam mengukur
konduktifitas formasi kurang dari 5mmbo/m (resistivitas diatas 200 ohm-m).
The Spherically Focused Log (SFL)
The SFL adalah pembacaan dangkal kurva resistivitas dari kombinasi DIL-SFL.
SFL didapat dengan rangkaian electroda naik yang terpisah pada induction sonde.
Dengan penyesuaian yang tepat, pemfokusan kekuatan arus pada saat memasuki
formasi dengan cara yang sama seakan-akan tidak terdapat lubang bor. Dengan
sistem ini, ukuran lubang bor serta kadar garam yang melebihi cakupan yang luas
dipertemukan dengan ketentuan-ketentuan yang bertentangan pada penetrasi formasi
dangkal.
Kedalaman penetrasi dari SFL jelas lebih dangkal dari kurva sebelumnya. Ini
berarti akan memberi beban yang lebih pada invaded zone yang diinginkan, tetapi
secara umum masih terbaca terlalu dalam untuk pengukuran yang tepat dari resistivitas
flushed zone, Rxo.
Karakteristik dari MicroSFL (MSFL)
MicroSFL menggantikan Microlaterolog dan Proximity log sebagai alat untuk
mengukur resistivitas flushed-zone. 50% dari kedalaman penetrasi untuk formasi yang
homogen menggunakan tiga buah alat yang panjangnya berturut-turut kira-kira 1, 2,
dan 3 inch; 80% dari kedalaman penetrasi sekitar dua kali dari nilai tersebut. Sehingga,
MSFL memiliki keuntungan ketika invasi rendah.
Resolusi dasar dari MSFL dan alat Rxo yang lain sangat baik saat kedalaman 6
inch. Kenyataannya, banyak detail dari kurva biasanya memiliki rata-rata lebih dari 2
feet selama proses perekaman untuk membuatnya lebih sesuai dengan kurva LL d dan
LLs.
Koreksi lubang bor untuk MSFL dapat diabaikan (<15%) untuk ketebalan mud
cake antara 1/8 dan inch. Dengan kata lain, Microlaterolog memerlukan koreksi yang
teliti untuk ketebalan mud cake yang lebih dari 3/8 inch. Karena ketebalan mud cake
jarang diketahui secara akurat maka kurva MicroSFL lebih dipilih untuk digunakan.
Lateral Log
Alat lateral log yang direkayasa untuk mengukur resistivitas batuan yang dibor
dengan salty mud atau Lumpur yang sangat konduktif serta dipakai untuk mendeteksi
zona zona yang mengandung hidrokarbon. Selain dengan salty mud, log lateral akan
bekerja denga baik pada resistivitas formasi yang > 200 ohm m dengan Rmf / Rw <
2.0, dimana besarnya lubang bor > 12 inchi, dengan ketebalan lapisan kurang dari 10
feet serta deep invasion ( > 40 inchi ).
Sonde pada alat resistivity ini memiliki elektroda penyangga (bucking electrode) untuk
memfokuskan arus survey dan memaksanya mengalir dalam arah yang tegak lurus
terhadap sonde. Arus yang terfokuskan ini memungkinkan pengukuran dilakukan pada
batuan dengan arah yang lebih pasti.
Ini merupakan perbaikan terhadap pengukuran yang memakai arus yang tidak terfokus,
yaitu alat ES (Electrical Survey) yang terdahlu, dimana arus survey lebih suka mengalir
dalam Lumpur karena resistivitas lumpur yang lebih rendah dari resistivitas batuan.
Alat Lateral log dipakai untuk survey dalam sumur berisi mud ber resistivitas rendah
serta dalam batuan yang resistivitasnya tinggi. Alat Lateralog dapat secara akurat
mengukur resistivitas batuan dalam kisaran 0.2 40000 ohm-m
Alat Laterolog
Alat DLT memfokuskan arus listrik secara lateral ke dalam formasi dalam bentuk
lembaran tipis (Harsono,1997). Ini dicapai dengan menggunakan arus pengawal
(bucking current) yang berfungsi untuk mengawal arus utama (measured current)
masuk ke dalam formasi sedalam-dalamnya. Dengan mengukur tegangan listrik yang
diperlukan untuk menghasilkan arus listrik utama yang besarnya tetap, resistivitasnya
dapat dihitung dengan hukum Ohm (Schlumberger,1989).
Sebenarnya alat DLT terdiri dari dua bagian, bagian pertama mempunyai elektroda
yang berjarak sedemikian rupa untuk memaksa arus utama masuk sejauh mungkin ke
dalam formasi dan mengukur LLd, resistivitas laterolog dalam (Harsono,1997). Bagian
lain mempunyai elektroda yang berjarak sedemikian rupa membiarkan arus utama
terbuka sedikit, dan mengukur LLs, resistivitas laterolog dangkal (Harsono,1997). Hal ini
tercapai karena arus yang dipancarkan adalah arus bolak-balik dengan frekuensi yang
berbeda. Arus LLd menggunakan frekuensi 28kHz sedangkan frekuensi arus LLs
adalah 35 kHz (Harsono,1997).
Bila alat DLT mendekati formasi dengan resistivitas sangat tinggi atau selubung baja,
bentuk arus DLT akan terpengaruh (Harsono,1997). Hal ini akan mengakibatkan
pembacaan yang terlalu tinggi pada LLd. Pengaruh ini dikenal dengan sebutan efek
Groningen (Harsono,1997).
DLT generasi baru telah dilengkapi dengan suatu rangkaian elektronik yang mampu
mendeteksi dampak Groningen ini dengan menampilkan kurva LLg (Harsono,1997).
Bila terdapat efek Groningan biasanya pembacaan LLg tidak sama dengan LLd pada
jarak anatara titik sensor dan torpedo kabel logging (Harsono,1997).
developed for salt-based muds
the survey current is focused, thus providing better vertical resolution and deeper depth
of investigation.
minimizes highly resistive adjacent bed effects
borehole and bed thickness effects are negligible and often ignored..
Laterologs
Types Guard Electrode System
three electrode system
focusing current from guard electrodes, A1and A2, maintains zero voltage between Ao
and A1 - A2.
Tradenames: Guard Log, LL3
7 to 9 electrodes
focusing current adjusted to maintain zero voltage across the moniter electrodes, M.
Tradenames: LL7, LL8