Pielonefritis adalah inflamasi pada pelvis ginjal dan parenkim ginjal yang
disebabkan karena adanya infeksi oleh bakteri. Infeksi bakteri pada jaringan ginjal yang
di mulai dari saluran kemih bagian bawah terus naik ke ginjal. Infeksi ini dapat mengenai
parenchym maupun renal pelvis (pyelum= piala ginjal).
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri pada piala ginjal, tunulus, dan jaringan
interstinal dari salah satu atau kedua gunjal (Brunner & Suddarth, 2002: 1436).
Pielonefritis Akut adalah suatu reaksi inflamasi yang terjadi karena infeksi pada
pielum dan parenkim ginjal. Biasanya kuman berasal dari saluran kemih bagian bawah
naik ke ginjal melalui ureter. Kuman - kuman itu antara lain adalah E Colli, Proteus,
Klebsiella, Strep faecalis dan enterokokus. Kuman Stafilokokus aureus
dapat
Penyebab ( Bakteri )
Adanya obstruksi
Ginjal
Aliran
balikakut
ginjalIntoleransi
oleh bakteri
Perubahan
Gg.
Pola
Nyeri
tidur
kenyamanan
Ansietas
aktifitas
Kurang
Penguapan
Hematuri
pengetahuan
Resiko
kekurangan
vol.berlebih
cairan
Peradangan/infeksi
ginjal
Kelemahan
Mukosa
Nafsu
gg. Nutrisi
Hipertermi
makan
Demam
kering
2.3 Penyebab
Bakteri E. Coli.
Infeksi aktif.
Uretra refluk.
3
4
Adanya keletihan.
Sakit kepala, nafsu makan rendah dan berat badan menurun.
Adanya poliuria, haus yang berlebihan, azotemia, anemia, asidosis, proteinuria,
4
5
6
2.5 Komplikasi
Ada tiga komplikasi penting dapat ditemukan pada pielonefritis akut (Patologi Umum
& Sistematik J. C. E. Underwood, 2002: 669):
Nekrosis papila ginjal. Sebagai hasil dari proses radang, pasokan darah pada area
medula akan terganggu dan akan diikuti nekrosis papila guinjal, terutama pada penderita
diabetes melitus atau pada tempat terjadinya obstruksi.
Fionefrosis. Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter yang dekat sekali
dengan ginjal. Cairan yang terlindung dalam pelvis dan sistem kaliks mengalami supurasi,
sehingga ginjal mengalami peregangan akibat adanya pus.
Abses perinefrik. Pada waktu infeksi mencapai kapsula ginjal, dan meluas ke dalam
jaringan perirenal, terjadi abses perinefrik.
2.6
Penatalaksanaan
Pasien pyelonifritis akut beresiko terhadap bakterimia dan memerlukan terapi
antimikrobakterium yang intensif. Terapi parental diberikan selama 24 sampai 28 jam
sampai pasien afrebil. Pada waktu tersebut, agens oral dspst diberikan. Pasien dengan
kondisi yang sedikit kritis akan efektif apabila ditangani hanya dengan agens oral. Untuk
mrncega perkemban biakannyabakteri yang tersisa, maka pengobatan pyelonefritis akut
biasanya lebi lama dari pada sistesis.
Masalah yang mungkin timbul dalam penanganan adalah infeksi kronik atau
kambuhan yang muncul sampai beberapa bulan atau tahun tanpa gejala. Setelah program
antimikrobial awal, pasien dipertahankan untuk terus diwah penanganan antimikrobial
sampai adanya bukti infeksi tidak terjadi, seluruh faktor penyebab telah ditangani dan
dikendalikan, dan fungsi ginjal stabil. Kadar keratininserum dan hitung darah pasien
dipantau durasinya pada terapi jangka panjang.
Penatalaksanaan agens antimokrobial pilihan di dasarkan pada identifikasi patogen
melalui kultur urin. Jika bakteri tidak dapat hilang dari urin, nitrofurantion atau kombinasi
sulfametoxazole dan trimetrhopim dapat digunakan untuk menekan pertumbuhan bakteri.
PemeriksaanPenunjang:
1.Wholeblood
2.Urinalisis
3.USG&Radiologi
4.BUN
5.creatinin
6. serum electrolytes