Anda di halaman 1dari 2

NEGARA DUNIA

Perdamaian Internasional berawal dari stabilitas setiap negara yang ada di dunia. Stabilitas suatu
negara ada pada masyarakatnya, salah satu instrument stabilitas negara adalah tata tertib yang
sifatnya mengatur dan mengikat, serta memiliki derajat tertinggi salah satunya dalam mengatur
teritorial nasional yang memelihara perdamaian dan tata tertib. Menurut doktrin Hobbes
masyarakat Internasional bersifat memerangi setiap orang lainnya untuk menciptakan
perdamaian, namun saat ini doktrin tersebut sudah tidak berkembang lagi, sejak gagalnya
tatatertib universal pada abad pertengahan.
Perdamaian dalam negeri merupakan penampakan dari perdamaian masaing masing kelompok
sosial yang ada dalam suatu negara. Perdamaian antar kelompok-kelompok sosial terlatak pada
dua dasar yaitu ketidak mampuan dan ketidak mauan kelompok sosial untuk merusak
perdamaian negara dalam mencapai tujuan kelompoknya. Kemajemukan kelompok sosial, sangat
berkaitan dengan sifat-sifat kelompok tersebut, ada yang bersifat antagonis satu sama lain.
Diantara kelompok-kelompok sosial yang bersifat memusuhi masyarakat nasional, hal ini jelas
terlihat pada bidang ekonomi, dimana satu kelompok menuntut unutuk ikut mengambil bagian
dalam suatu distribusi produk ekonomi, dimana kelompok lainnya menolok untuk memberinya.
Fenomena-fenomena ini terjadi pada partai politik, kelompok-kelompok agama, kelompokkelompok suku bansga, yang sangat renatan dengan konflik harus dicegah agar tidak
berkembang menjadi sebuah kekerasan.
Setiap orang tidak akan dapat merusak perdamaian jika kekuatan yang sangat besarberusaha
mematahkan suatu tindakan yang tanpa harapan itu. Mereka enggan merusak perdamaian
berdasarkan dua kondisi. Disatu pihak mereka harus merasa loyal terhadap masyarakat, sebagai
keseluruhan yang mengungguli loyalitas-loyalitas mereka pada suatubagian dari keseluruhan itu.
Dipihak lain, mereka harus mengharapkan dari masyarakat setidak-tidaknya sutau taksiran
keadilan melalui sekedar kepuasan untuk tunuttan-tuntutan mereka. Adanya tiga kondisi yaitu
kekuatan yang besar, loyalitas-loyalitas yang supraseksional,harapan atas keadilan membuat
dimungkinkanya terjadi perdamaian di lingkunganbangsa-bangsa
Loyalitas supraseksional Banyaknya pengelompokkan dan konflik-konflik ini selanjutnya
cenderung memberikan kesan mengenai peserta relativitas dari kepentingan-kepentingan dan
loyalitas mereka, dengan demikian memperkecil pertentangan-pertentangan kelompok-kelompok
yang berbeda tersebut. Peran-peran sosial yang saling melengkapi pada dasarnya cenderung
menetralkan konflik-konflik dan menghambat konflik-konflik tersebut dalam suatu batas
tertentu. Konflik-konflik yang terjadi,sebagiamana adanya, tertanam di dalam pola jalinan rapat
masyarakat nasional yang memeliharanya di dalam ikatan-ikatan bersama. Dengan pluralisme
dan sifat yang saling terkait dari loyalitas-loyalitas yang berdiri masing-masing ini, maka
pengaruh yang membatasi dan menghambat loyalitas inilah yang menyebabkan adanya
perdamaian di dalam suatu negara
Harapan dan keadilan dalam masyarakat, masalah keadilan muncul dalam dua tahap :
Tingkat prinsip-prinsip umum yang dipikul oleh masyarakat sebagai keseluruhan
Tingkat tuntuan-tuntuan khusus yang diajukan oleh kelompok-kelompok khusus.
Tuntutan-tuntutan ini menghadapkan masyarakat pada tantangan-tantangan yang memungkinkan
dua pilihan yaitu pertama, masyarakat dapat mengabaikan tuntutan-tuntutan kelompok-kelompok
kecil dan lemah tanpa membahayakan perdamaiannya. Akan tetapi,masyarakat tidak dapat
mengabaikan tuntutan-tuntutan kelompok-kelompok besar dankemungkinan besar kelompokkelompok besar tersebut tanpa membahayakan perdamaian dankelangsungan hidupnya sebagai
integritas keseluruhan.

Kekuatan yang amat besar, faktor ketiga untuk memelihara perdamaian di dalam masyarakat
nasional adalahkekuatan yang amat besar dengan mana masyarakat dapat menghentikan sejak
awalsetiap usaha untuk mengganggu perdamaian
Peran negara dalam memelihara perdamaian
1. Negara memberikan kontinuitas hukum masyarakat nasional.
2. Negara membentuk badan-badan kelembagaan dan proses-proses perubahan sosial
3. Negara membentuk badan-badan untuk pelaksanaan hukumnya.
Peran Negara yang sebagai agen penyelesaian konflik ialah mengkonstruksikan strukturstruktur lembaga perdamaian melalui penerapan norma-norma dalam peraturan-peraturan
hukumyang bertugas untuk menyelesaiakan perkara-perkara sosial di dalam negara

Anda mungkin juga menyukai