4. Penggunaan TKDN
Dalam melakukan pelelangan, pemilihan, atau penunjukan PPL, PT PLN (Persero) mengutamakan PPL yang
menggunakan tingkat komponen dalam negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. PT PLN (Persero) wajib menginformasikan secara terbuka kondisi ketenagalistrikan setempat yang siap
menerima pembangkit tenaga listrik yang memanfaatkan sumber energi terbarukan.
6. PT PLN wajib menyusun dan mempublikasikan pokok-pokok PJBL yang mengacu pada ketentuan peraturan
perundang-undangan.
7. Ketentuan peralihan
Terhadap Badan usaha yang telah mendapatkan penetapan sebagai pemenang kuota kapasitas PLTS
FV; penetapan sebagai pengembang PLTA, PLTBm, PLTBg, atau PLTSa atau pemenang lelang WKP
Panas bumi dan yang telah menandatangani PJBL, proses pelaksanaan pembelian dan harga tenaga
listriknya sesuai dengan PJBL yang telah ditandatangani;
Terhadap Badan usaha yang telah mendapatkan penetapan sebagai sebagai pengelola tenaga air, atau
penetapan sebagai pengembang PLTBm, PLTBg, atau PLTSa dan belum menandatangani PJBL,
proses pelaksanaan pembeliannya sesuai dengan aturan yang sebelumnya sepanjang tidak
bertentangan sedangkan mengenai harga mengacu pada ketentuan Permen ini.
Terhadap Badan usaha yang telah mendapatkan penetapan sebagai pemenang lelang WKP Panas Bumi dan
belum menandatangani PJBL serta BUMN yang mendapat penugasan pengusahaan panas bumi, proses
pelaksanaan dan harga tenaga listriknya sesuai dengan ketentuan sebelumnya.
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt58932d4c74e1c/3-permen-esdm-terkait-
jual-beli-listrik-terbit--ini-detailnya
dari segi pembelian listrik oleh PLN skema yang ditawarkan oleh permen ESDM no
12 tahun 2017 adalah pembelian listrik tenaga energi terbarukan khususnya PLTA
dibeli maksimal 85% dari BPP setempat. Hal ini kurang menarik karena seperti yang
telah diketahui bahwa energi terbarukan memiliki permasalahan keekonomisannya
yang belum dapat seperti energi tak terbarukan. Sebaiknya pengusahaan energi
listrik baiknya mengikuti permen ESDM 19 tahun 2015 hal ini lebih menarik karena
PLN wajib membeki listrik yang diproduksi oleh ooengusaha listrik energi
terbarukan. Selain itu skema BOOT yang ditawarkan memberikan keuntungan bagi
pemerintah namun dari sisi pengusaha hal ini jelas merugkan seperti yang peranah
disampaikan oleh salah seorang pengusaha pembangkit tenaga energi terbarukan
di sebuah forum diskusi energi bersama dirjen EBTKE ternyata pengusaha sangat
keberatan dengan skema tersebut. Karena dianggap merugikan pengusaha yang
mana hanya berpihak kepada pemerintah. Dari segi TKDN