Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Aih Tri Marini PRODI : Ketahanan Energi

NIM : 120160204004

Formulasi dan Implementasi Strategi pada Pancasila Sila Keempat

Proses manajemen strategik belum dapat dikatakan selesai ketika suatu institusi/lembaga
yang dipimpin belum memutuskan strategi apa yang akan ditempuh. Institusi/lembaga masih
harus menterjemahkan rumusan strategi tersebut ke dalam tindakan strategic sebagai
implementasi strategi yang akan ditempuh. Sebaik apapun rumusan strategi, hanya akan
menjadi sebatas rumusan jika tidak dapat diimplementasikan dengan baik. Oleh karena itu, agar
tujuan dari institusi dapat tercapai hal yang perlu dilakukan adalah merumuskan strategi dan
harus mampu mengimplementasikan strategi tersebut secara efektif. Bahkan, suatu rumusan
strategi yang sempurna sekalipun hanya akan memberikan kontribusi yang minim bagi
pencapaian tujuan jika tidak mampu diimplementasikan dengan baik. Adapun langkah
memformulasikan strategi dan implementasinya dapat dilihat pada bagan berikut:

Gambar 1. Bagan formulasi dan implementasi strategi


Pancasila adalah dasar Negara segaligus pandangan hidup bangsa yang didalamnya
terkandung nilai-nilai kebangsaan dan juga tujuan bersama bangsa Indonesia. Tujuan utama dari
bangsa Indonesia adalah untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan implementasi
dari nilai-nilai yang harus dimiliki oleh setiap warga Negara Indonesia yaitu nilai ketuhanan,
nilai kemanusiaan, nilai persatuan dan nilai permusyawaratan. Masing-masing nilai dijabarkan
dalam 4 sila pertama dalam Pancasila yang sekaligus mendasari sila terakhir Pancasila. Nilai-
nilai dalam pancasila sudah sangat komperhensif namun bagaimana nilai tersebut dapat
diimplementasikan dengan baik agar tujuan bersama bangsa Indonesia dapat tercapai
memerlukan formulasi strategi yang baik. Setiap sila memiliki nilai kebangsaan masing-masing
namun saling terkait satu sama lain. Setiap nilai yang ingin dicapai memiliki formulasi strategi
yang berbeda-beda. Disini saya akan menjabarkan formulasi dan implementasi strategi sesuai
sila ke-4 Pancasila (Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan, dalam
permusyawaratan perwakilan).

Seperti pada Gambar 1 langkah awal memformulasikan strategi adalah dengan


mengetahui nilai Kebangsaan yang terkandung dalam sila itu sendiri. Pada sila ke empat
memiliki nilai filosofis yang terkandung di dalamnya berupa hakikat negara adalah sebagai
penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Hakikat rakyat
adalah merupakan sekelompok manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa yang bersatu
yang bertujuan muwujudkan harkat dan martabat manusia dalam suatu wilayah negara. Rakyat
adalah merupakan subjek pendukung pokok negara. Negara adalah dari, oleh dan untuk rakyat,
oleh karena itu rakyat adalah merupakan asal mula kekuasaan negara. Sehingga dalam sila
kerakyatan terkandung nilai demokrasi yang secara mutlak harus dilaksanakan dalam hidup
negara.

Selanjutnya adalah mengetahui National Interest (Kepentingan Nasional) dan


mengkorelasikan apa peran nilai tersebut dalam mencapai tujuan bangsa Indonesia yaitu untuk
menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sila
ke empat mewakili kepentingan nasional yaitu menjunjung tinggi asas demokrasi dan kebebasan
menyampaikan pendapat dengan cara yang diatur sesuai konstitusi untuk mencapai kemufakatan.
Untuk mencapai hal tersebut diperlukan Penilaian strategis terhadap nilai kebangsan dan
kepentingan nasional agar tidak terjadi kesalahan dalam penentuan arah kebijakan nasional.
Penilaian strategis dilakukan pada sila ke empat Pancasila yang sarat akan nilai demokratis,
menjunjung kesamaan hak menyampaikan pendapat, penyelesaian pemasalahan dengan cara
musyawarah asas kekeluargaan. Nilai ini sanagt strategis untuk ditanamkan mengingat di
Indonesia tipe masyarakatnya yang sanga plural, baik suku, ras, agama dan golongan sehingga
dalam mencapai kepentingan nasional diperlukan rasa saling menghormati hak sebagai sesama
warga negara dan memehami hak setiap warga negara dibatasi oleh hak warga negara lainnya.

Setelah mengetahui penilaian strategisnya selanjutnya adalah membuat kebijakan


nasional yang mendukung tercapainya implementasi dari sila ke empat Pancasila. Kebijakan
nasional dalam mengamalkan sila ke empat Pancasila adalah dengan membentuk karakter
generasi penerus bangsa yang tidak hanya cerdas namun memiliki rasa nasionalisme yang tinggi
serta loyal terhadap kepentingan negara, memiliki sifat jujur, amanah, bijaksana dan adil.
Kemudian apa strategi untuk mencapai itu? Strategi nasional untuk mewujudkan pengamalan sila
keempat pancasila yaitu dengan:

a. Memasukan kurkulum pembentukan karakter generasi penerus bangsa yang wajib


diberikan sejak dini dan berkelanjutan

b. Monitoring dan evaluasi pencapaian target kurikulum

c. Menyelenggarakan peradilan hukum yang tidak pandang bulu dan menjunjung tinggi
asas kejujuran, keadilan serta kebijaksanaan.

Dalam upaya mencapai tujuan nasional diperlukan peran serta TNI sebagai institusi militer yang
berperan sebagai komponen utama dalam menjaga kedaulatan negara dan POLRI sebagai
komponen pendukung. Dalam melaksanakan tugasnya dibutuhkan strategi militer untuk
memastikan bahwa penyelenggaraan proses peradilan yang terselenggara menjunjung tinggi asas
keadilan, kebijaksanaan dan kemufakatan sehingga dapat diterima oleh masyarakat. Maka
strategi militer dalam pengamalan sila ke empat pancasila adalah peran serta TNI dalam Polri
dalam menyelenggarakan proses penegakan hukum yang bijaksana, adil dan tidak pandang bulu.

Yang terakhir dalam formulasi dan implementasi strategi adalah manajemen resiko. Karena
dalam rangka pengamalan sila-sila pancasila tidak lepas dari resiko mleset dari target yang
diharapkan baik karena gangguan internal maupun eksternal. Sebagai contoh adalah
permasalahan kesejahteraan masyarakat, hal ini dapat ditinjau dari aspek ekonomi, pendidikan
dan taraf hidup masyarakat. Adanya kesenjangan mengakibatkan kendala dalam pencapaian
tujuan nasional karena hal tersebut berpotensi menyebabkan kecemburuan dalam masyarakat
sehingga mereka berlomba-lomba mencari keuntungan akibatnya proses penegakan hukum yang
bijaksana adil dan tidak pandang bulu dapat terganggu. Resiko-resiko dan konsekuensi yang
muncul harus di manajemen dengan perencanaan yang baik dan tertata, dengan membuat kader-
kader pembina kesejahteraan masyarakat yang bertugas mendampingi dan membimbing
masyarakat yang tertinggal untuk dapat meningkatkan taraf hidupnya. Dari segi kesenjangan
tingkat pendidikan dapat ditanggulangi dengan menggalang relawan mengajar untuk menjangkau
masyarakat yang belum mengenyam pendidikan yang layak.

Anda mungkin juga menyukai