Anda di halaman 1dari 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Aspek Neuroendokrin Dalam Siklus Menstruasi


Dalam proses ovulasi hubungan hipotalamus, hipofisis, dan ovarium (hypothalamic-

pituitary-ovarian axis) memegang peranan yang penting. Menurut teori neurohormonal,


hipotalamus mengawasi sekresi human gonadotropin oleh adenohipofisis melalui sekresi
neurohormon yang disalurkan ke sel-sel adenohipofisi melalui sirkulasi portal yang khusus. 1
Perubahan-perubahan hormon sepanjang siklus menstruasi disebabkan oleh mekanisme
umpan baik (feedback mechanism) antara hormone steroid dan hormone gonadotropin. 2,1
Hipotalamus
Hipotalamus terletak di dasar otak tepat diatas kiasma optikum dan dibawah ventrikel
ketiga. Hipotalamus berhubungan langsung dengan kelenjar hipofisis dan merupakan bagian dari
otak sebagai sumber dari sekresi hipofisis. Secara anatomis hipotalamus dibagi menjadi tiga
zona, yaitu periventrikuler, medial dan lateral. Selanjutnya setiap zona dibagi lagi menjadi
struktur yang dikenal sebagai nucleus, yang masing-masing nucleus memiliki tipe sel saraf yang
sama. 2,3
Hipotalamus bukan merupakan struktur yang terisolasi di dalam susunan saraf pusat,
hipotalamus memiliki hubungan yang luas dengan daerah lain di otak. Hipotalamus merupakan
sumber dari seluruh produksi hormon neruohipofise. 3
Diketahui adanya beberapa mekanisme umpan balik (feedback mechanism) pada
hipotalmus, yang dikenal sebagai mekanisme umpan balik panjang, pendek dan sangat pendek.
Mekanisme umpan balik yang panjang terdiri dari input endokrin dari hormin sirkulasi, seperti
umpan balik androgen dan estrogen terhadap reseptor steroid yang terdapat pada hipotalamus.
Hormon hipofisis juga akan memberikan efek umpan balik pada hipotalamus melalui mekanisme
umpan balik yang pendek, sedangkan sekresi hipotalamus sendiri juga akan memberikan efek
umpan balik yang sangat pendek terhadap hipotalamus itu sendiri. 3

Hormon yang dihasilkan hipotalamus merupakan releasing factor bagi hipofisis, yaitu:
1,2,3

a. Gonadotropin-releasing hormone (GnRH), yang mengatur sekresi dari luteinizing


hormone (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH).
b. Corticotropin--releasing hormone (CRH), yang mengatur pelepasan adrenocorticotropin
hormone (ACTH).
c. Growth hormone--releasing hormone (GHRH), yang mangatur pelepasan growth
hormone (GH).
d. Thyrotropin-releasing hormone (TRH), yang mengatur sekresi thyroid-stimulating
hormone (TSH).

Anda mungkin juga menyukai