2016.
Nicholas J, Galioto. Peritonsillar Abscess. Broadlawns Medical Center. 2008. Diunduh dari
RSUP.
Dr.
M.
Djamil
Padang.
Diunduh
dari
http://repository.unand.ac.id/18155/2/DIAGNOSIS%20DAN%20PENATALAKSANAAN
%20ABSES%20PERITONSIL.pdf pada tanggal 7 Juni 2016.
Keberhasilan pengelolaan abses peritonsil dapat dicapai dengan pengobatan yang cepat
dan memadai, kontrol jalan napas, terapi antibiotik yang efektif, aspirasi, drainase dan insisi
abses tepat waktu serta intervensi bedah bila diindikasikan. Selain itu, perlu dicari sumber infeksi
awal penting dilakukan untuk mencegah kekambuhan.
a. Kontrol jalan napas
b. Rehidrasi berfungsi untuk meningkatkan respon imun pasien terhadap infeksi.
c. Pengobatan bersamaan predisposisi penyakit penyerta pada orang dewasa dan anak-anak akan
meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.
d. Simptomatik: analgetik dan antipiretik.
e. Terapi antibiotik
Kebanyakan kasus kuman penyebab abses peritonsil yaitu gram positif kokus, gram negatif
serta anaerob yang resisten terhadap beta laktam. Sehingga diperlukan antibiotik Penisilin
kominasi dengan antibiotik yang resisten dengan beta laktamase bersama dengan obat yang
efektif terhadap kuman anaerob seperti Metronidazol atau Klindamisin. Pasien yang terinfeksi
Pseudomonas harus diberi anti pseudomonas penisilin seperti tikarsilin-clavulanate, golongan
f. Kortikosteroid
Pemberian Metilprednisolon 2-3 mg/kgBB atau 250 mg IV dikombinasi dengan antibiotik
memberikan respon pengobatan yang lebih cepat. Pemberian kortikosteroid pada abses
peritonsil membantu kecepatan dari penyembuhan.
g. Aspirasi, drainase abses dan pembedahan (insisi)
Drainase dan pembedahan didasarkan pada beberapa faktor seperti pada kasus yang
tidak ada penyembuhan ketika 48 jam pemberian antibiotic dan cairan intravena, timbulnya
gejala seperti demam yang persisten, nyeri, bengkak dan peningkatan leukosit. Selain itu
diidikasikan juga atas gangguan jalan napas, adanya komplikasi atau septikemia, atau lebar
abses yang lebih dari 3 cm.
Drainase dan pembedahan dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti drainase
transoral dan intraoral, drainase eksternal pada servikal, atau aspirasi dengan jarum.