PENDAHULUAN
Berbagai gaya hidup yang tidak sehat sekarang ini sering memunculkan
berbagai macam kondisi yang memengarui system kerja tubuh. Termasuk dalam
sisitem endokrin. Salah satu yang akan kita munculkan yaitu pancreatitis, dimana
pancreatitis dapat kita bagi dalam massa akut dan kronis dimana jelas dipengaruhi
dari rentan waktu awitan gejala bermunculan. Pancreatitis dapat terjadi atas
berbagai factor, misalnya saja dari factor metabolis, mekanis, fascular ataupun
infeksi lain.
Dari berbagai factor penyebab diatas, factor metabolis alkoholisme menjadi
penyebab umum dari pancreatitis, oleh sebab itu gaya hidup yang semestinya
kurang baik dapat hindari.
Di Amerika Serikat, penyebab paling sering dari pankreatitis kronis adalah
alkoholisme.Di negara-negara tropis (Indonesia, India, Nigeria), pankreatitis
kronis dengan sebab yang tidak diketahui yang terjadi pada anak-anak dan dewasa
muda, bisa menyebabkan diabetes dan penumpukan kalsium di pankreas. ( Sinshe
Gunawan, 2008 )
BAB II
TINJAUAN TEORI
Pankreatitis akut
a. Definisi
Pankreatitis akut merupakan inflamasi pada pankreas akibat
tercernanya organ tersebut oleh enzim-enzim yang dikeluarkan
pankreas (terutama tripsin). Terjadi secara tiba-tiba dan dapat
segera sembuh dengan penanganan yang tepat.
b. Etiologi
Etiologi pankreatitis akut antara lain:
1. Konsumsi alkohol cukup lama
Konsumsi alkohol akan mengakibatkan suasana lebih
alkalis pada enzim-enzim pankreas. Suasana itu akan berakibat
timbulnya kerusakan pada pankreas.
2. Infeksi bakteri
Walaupun jarang bakteri juga dapat mencapai pankreas
untuk merusak organ pankreas. Kerusakan ini akan berdampak
pada peningkatan enzim pankreas yang justru dapat merusak
pankreas.
3. Infeksi virus
Virus yang sering menimbulkan kerusakan pada pankreas
adalah virus parotitis.
c. Faktor risiko yang meningkatkan insiden pankreatitis antara lain:
1)
2)
Ulkus peptikum
Pada kasus ulkus peptikum terjadi peningkatan sekresi
hormon digestif (kolesistokinin pankreozimin) terhadap enzim
pankreas. Peningkatan enzim pankreas yang berlebihan justru
akan merusak pankreas sendiri.
3)
4)
Hiperlipidemia
Kelebihan lipid di dalam tubuh akan mengakibatkan
penyempitan pada pembuluh darah
5)
Hiperkalsemia
Peranan kalsium di dalam tubuh kita yang sangat penting
adalah penyusunan tulang dan gigi serta proses eksitasi
persarafan. Kelebihan kalsium di dalam darah akan berdampak
pada peningkatan risiko terbentuknya endapan pada organ
tubuh. Endapan itulah yang akan mempengaruhi fungsi pankreas
untuk menyalurkan hasil eksokrinnya
6)
Penggunaan kortikosteroid
Kortikosteroid merupakan obat yang berfungsi untuk
mengurangi peradangan dalam tubuh. Pemakaian kortikosteroid
yang
berlebihan
justru
meningkatkan
kerja
hormon
kalsium
pada
tulang
yang
dapat
berakibat
Penggunaan diuretik
Penggunaan diuretik yang berlebihan akan menurunkan
kadar cairan didalam sel dan peredaran darah. Akibatnya sel
akan mengalami kekurangan cairan yang berdampak pada
penurunan keampuan metabolisme dan kerja sel. Kondisi ini
dapat juga terjadi pada pankreas.
d. Patofisiologi
Alcohol, adanya batu empedu, serta infeksi bakteri maupun virus
bila menyerang pancreas akan mengaktivasi enzim Tripsin. Enzim
tripsin sendiri bersifat proteolitik terhadap pancreas. Akhirnya terjadi
peradangan pada pancreas atau pancreatitis.
Pancreatitis akan merangsang enzim fosfolipase yang merugikan
karena akan mencerna fosfolipid yang terdapat pada memberan sel.
Bila fosfolipid terkikis maka membrane sel akan rusak kemudian mati
sehingga terjadilah nekrosis.
Selain itu pankretitis akan menyebabkan munculnya enzim
elastase. Enzim elastase ini akan mencerna membrane dari pembuluh
darah. Membrane pembuluh darah yang rusak bisa menyebabkan
perdarahan pada tubuh.
Kalikrenin juga akan timbul ketika terjadi pancreatitis. Kalikrenin
menyebabkan
vasodilatasi
pada
pembeuluh
darah,
sehingga
Patway Pankreatitis
Alkohol
Batu empedu
Virus
Bakteri
Aktivasi tripsin
Elastase
Pelepasan
HBSP
Inflamasi pankreas
Kerusakan pembuluh
darah
GG. Metabolisme
lemak
Perdarahan
Hipersekresi HCL
Kekurangan Volume
Cairan
Pelepasan
kalikrenin
Nosiceptore
Hiperpermeabilitas
kapiler
Nyeri
Efusi pleura
OVLT
Inefektifitas pola
napas
Pelepasan prostaglandin
Kerusakan
thermoregulasi/peningka
tan setpoint suhu
e.
Manifestasi klinis
Hipertermi
dapat
mempengaruhi
fungsi
dari
pulau-pulau
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang dianjurkan pada penderita pankretitis
antara lain:
1. Pengobatan yang bersifat simptomatik seperti pemberian analgetik,
contohnya meperidil untuk mengurangi nyeri penderita, pemberian
obat antiemetik untuk mengurangi mual dan muntah.
2. Semua asupan oral harus dihentikan karena dapat mempengaruhi
sekresi pada gaster dan pankreas dimana sekresi itu akan naik
apabila ada bahan makanan yang masuk.
3. Pemberian makanan melalui Total Parenteral Nutrition (TPN)
4. Pemasangan NGT disertai dengan pengisapan. Tindakan ini
bertujuan untuk mengurangi volume sekrsi yan ada pada gaster,
juga untuk mengurangi mual dan muntah
Komplikasi
Komplikasi yang sering muncul pada penderita pankreatitis adalah:
1. Nekrosis pankreas.
Nekrosis pankreas terjadi karena adanya sekresi penkreas
yang mengalami refluk ke pankreas setelah dari empedu yang
dapat mengakibatkan kerusakan pankreas
2. Syok dan kegagalan organ multipe.
Syok dan kegagalan organ terjadi karena adanya penurunan
volume cairan yang dapat berakibat pada penurunan volume darah
dan vaskulerisasi sehingga organ dapat mengalami kegagalan
fungsi akibat penurunan perfusi.
2.2.2
Pankreatitis kronik
a. Definisi
Pankreatitis kronis merupakan proses inflamasi pankreas
yang progresif dan menyebabkan kerusakan parenkim pankreas
10
(cationictry
11
12
membayangkan
perkembangan
fibrosis
dari
penurunan
asupan
nutrisi
karena
penderita
mengalami anoreksia.
3. Anoreksia
4. Feses berbuih dan berbau busuk (steatore). Feses yang berbuih,
berbau busuk dengan frekwensi yang meningkat karena
banyaknya timbunan lemak.
e. Diagnostik dan data penunjang
13
2.
USG
3.
f. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang dianjurkan pada penderita pankreatitis
kronik antara lain:
1. Menghindarkan pasien dari konsumsi alkohol. Tindakan ini
untuk mengurangi kerusakan lebih lanjut pada pankreas dan
timbulnya serangan pankreatitis.
2. Menganjurkan pasien untuk tidak mengkonsumsi diet dan
minumam yang merangsang sekresi gaster dan pankreas seperti
makanan pedas, minuman bersoda dan berkaffein.
3. Terapi obat-obatan antara lain:
1. Obat-obatan analgetik nonopium ( seperti tramadol) yan
digunakan untuk mengurangi nyeri abdomen. Tindakan ini
sangat perlu dikombinasi dengan pencegahan pasien
mengkonsumsi alkohol
2. Pengganti enzim pankreas (tripis dan lipase). Enzim ini
membantu proses metabolisme protein dan lemak sehinggga
14
obstruksi
duktus
pankreatikus
yang
dapat
disalurkan
ke
jejunum.
Dengan
15
1. Pankreatikojejunustomi.
Tindakan pembedahan ini adalah dengan membuat
sambungan antara duktus pankreatikus dengan jejunum,
sehingga hasil sekresi yang tadinya terambat penyalurannya
dapat teratasi. Tindakan ini dapat mengurangi nyeri selama
kurang lebih 3 bulan.
2. Perbaikan spinter ampulla Vater.
Tindakan ini bertujuan untuk memperbaiki tingkat
sekresi pada pankreas
3. Drainase internal yaitu dengan mengalirkan sekresi penkreas
ke lambung
4. Pengangkatan pankreas.
Tindakan ini akan berdampak pada hilangnya sekresi
pankreas sehingga penderita mungkin sangat tergantung
dengan enzim atau hormon dari luar
5. Ototransplantasi atau implantasi sel-sel pulau Langerhans
yang berasal dari sel diri pasien sendiri
g. Komplikasi
Komplikasi yang sering muncul adalah:
1. Kista pankreas.
Kista dapat terjadi karena terkumpulnya cairan disekeliling
pankreas akibat nekrosiss pankreas.
2. Diabetes Milletus.
16
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Usia
Pankreatitis sering mucul pada pasien yang pecandu alkohol yang
berumur lebih dari 40 tahun. Tetapi bisa muncul pula pada usia muda
sebagai akibat pecandu berat alkohol
b. Pendidikan dan pekerjaanPada orang berpendapatan tinggi dan rentan
stres, cenderung untuk mengkonsumsi makanan cepat saji dan minumminuman yang mengandung alkohol sebagai pelarian untuk mengurangi
stres psikologinya. Oleh karena itu, penyakit ini biasanya banyak dialami
oleh pekerja dengan gaji lembur yang tinggi dan rendah nilai agamanya.
B. Keluhan utama
17
Penderita biasanya mengeluh perut terasa sakit dan panas terbakar pada
abdomen sampai tembus ke punggung, terutama daerah epigastrik
C. Riwayat penyakit
Perjalanan penyakit ini biasanya dimulai dari rasa tidak enak di perut,
rasa perih sehingga kadang orang awam menganggapnya sebagai gangguan
lambung. Rasa perih itu kemudian berubah cepat menjadi rasa terbakar dan
sakit pada abdomen terutama epigastrik.
D.Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat terbayak penderita adalah pecandu alkohol disusul kemudian
adanya infeksi oleh bakteri dan virus pada pankreas. Biasanya jika terjadi
infeksi disertai dengan gejala rasa tidak enak diseluruh badan dan kenaikan
suhu tubuh. Kelainan yang bisa memicu pankreatitis yaitu :
1. Trauma abdomen terutama pada kuadran tengah
2. Riwayat kelebihan lemak
3. Riwayat pembuluh darah dan sirkulasi yang jelek
4. Penyakit ulkus peptikum yang lama
5. Pemberian obat-obatan seperti kotikosteroid dan diuretik dalam jangka
lama.
E.Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit ini memungkinkan ditularkan dari satu anggota ke anggota yang
lain melalui pemakaian alat makan bersama-sama dalam jangka waktu yang
lama.
F.Pemeriksaan fisik
18
terhadap
nyeri),
hipertensi
(karena
peningkatan
pernapasan:
takipneu
(sebagai
kompensasi
untuk
5.
7.
19
urine:
meningkat
dalam
2-3
hari
setelah
serangan.
20
12. Kalsium serum: hipokalsemi dapat terlihat dalam 2-3 hari setelah timbul
penyakit (biasanya menunjukkan nekrosis lemak dan dapat disertai
nekrosis pankreas).
13. Kalium: hipokalemia dapat terjadi karena kehilangan dari gaster;
hiperkalemia dapat terjadi sekunder terhadap nekrosis jaringan, asidosis,
insufisiensi ginjal.
14. Trigliserida: kadar dapat melebihi 1700 mg/dl dan mungkin agen
penyebab pankreatitis akut.
15. LDH/AST (SGOT): mungkin meningkat lebih dari 15x normal karena
gangguan bilier dalam hati.
16. Darah lengkap: SDM 10.000-25.000 terjadi pada 80% pasien. Hb mungkin
menurun karenaperdarahan. Ht biasanya meningkat (hemokonsentrasi)
sehubungan dengan muntah atau dariefusi cairan kedalam pankreas atau
area retroperitoneal.
17. Glukosa serum: meningkat sementara umum terjadi khususnya selama
serangan awal atau akut.Hiperglikemi lanjut menunjukkan adanya
kerusakan sel beta dan nekrosis pankreas dan tandaaprognosis buruk.
Urine analisa; amilase, mioglobin, hematuria dan proteinuria mungkin ada
(kerusakan glomerolus).
18. Feses: peningkatan kandungan lemak (seatoreal) menunjukkan gagal
pencernaan lemak dan protein
21
G. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan efusi pleura
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan mual
muntah
3. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi pankreas
4. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan respon sistemik peradanga
5. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual muntah
H. Intervensi Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan efusi pleura
Tujuan
Kriteria Hasil
No
Intervensi
Pertahankan posisi semi fowler
1.
2.
Rasional
Menurukan tekanan paru oleh diafragma
sehingga ekspansi paru maksimal.
nafas
dan
22
3.
4.
Kriteria Hasil
No
1.
Intervensi
Rasional
buruk
sekunder
terhadap
episode
Indikator
kebutuhan
penggantian/
keefektifan terapi
4. - Observasi dan catat edema perifer Perpindahan cairan atau edema terjadi
dan dependen
23
tekanan
koloid
pada
kompartemen
intravaskuler.
5.
Auskultasi bunyi jantung, catat
Perubahan
jantung/
menunjukkan
disritmia
dapat
hipovolemia
dan/ketidakseimbangan
elektrolit,
6.
- Kolaborasi pemberian cairan
sesuai indikasi contoh cairan
garam faal, albumin, produk
Kriteria Hasil
No
1.
Intervensi
Rasional
24
2.
3.
4.
Kolaborasi
antipiretik
untuk
Kriteria Hasil
No
Intervensi
Rasional
Selidiki keluhan verbal nyeri, lihat Pengkajian dan pengendalian rasa nyeri
1.
dan
meningkatkan
metabolisme
25
nyeri
2.
Menurunkan
rangsangan/
yang tenang.
metabolik
sekresi
GI
dan
sehingga
Mengalihkan
perhatian
dapat
meningkatkan
ambang
nyeri/
sensori
dapat
mengurangi nyeri
Pertahankan lingkungan bebas
Rangsangan
lingkungan berbau.
mengaktifkan
enzim
pankreas,
meningkatkan nyeri.
4.
5.
laju
Meferidin
biasanya
penghilangan nyeri.
efektif
pada
(demerol).
Kriteria Hasil
No
Intervensi
Kaji abdomen, catat
1.
karakter
bising
usus,
Rasional
adanya/ Distensi usus dan atoni usus sering
distensi terjadi, mengakibatkan penurunan/ tak
26
2.
3.
Bantu
pasien
dlam
pemilihan
penurunan
5.
lemak
absorbsi/
seperti
terganggu,
penyimpangan
pemberian
I.
penggantian
metabolisme
ADEK
6.
Kebutuhan
yang
tidak
memerlukan
Evaluasi
Hasil yang di harapkan:
1. Melaporkan berkurangnya rasa nyeri dan gangguan rasa nyaman.
2. Mengalami perbaikan fungsi respiratorius.
3. Mencapai keseimbangan nutrisi, cairan dan elektrolit.
4. Keseimbangan thermoregulasi