BAB I
LATAR BELAKANG
Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam anal kanal. Hemoroid sangat
umum terjadi pada usia 50-an, 50% individu mengalami berbagai tipe hemoroid berdasarkan
luas vena yang terkena. Hemoroid juga biasa terjadi pada wanita hamil. Tekanan intra
abdomen yang meningkat oleh karena pertumbuhan janin dan juga karena adanya perubahan
hormon menyebabkan pelebaran vena hemoroidalis. Pada kebanyakan wanita, hemoroid yang
disebabkan oleh kehamilan merupakan hemoroid temporer yang berarti akan hilang beberapa
waktu setelah melahirkan. Hemoroid diklasifikasikan menjadi dua tipe. Hemoroid internal
yaitu hemoroid yang terjadi diatas stingfer anal sedangkan yang mun cul di luar stingfer anal
disebut hemoroid eksternal. (Brunner & Suddarth, 1996)
Kedua jenis hemoroid ini sangat sering terjadi dan terdapat pada sekitar 35%
penduduk. Hemoroid bisa mengenai siapa saja, baik laki-laki maupun wanita. Insiden
penyakit ini akan meningkat sejalan dengan usia dan mencapai puncak pada usia 45-65 tahun.
Walaupun keadaan ini tidak mengancam jiwa, tetapi dapat menyebabkan perasaan yang
sangat tidak nyaman. Berdasarkan hal ini kelompok tertarik untuk membahas penyakit
hemoroid.
BAB II
PENDAHULUAN
KONSEP PENYAKIT
A. Definisi
Menurut asal katanya [Yunani, haem = blood (darah), rhoos = flowing (mengalir)]
(Sandra M Nettina).
Adalah pelebaran varises satu segmen / lebih pembuluh darah vena hemoroidales (bacon)
pada poros usus dan anus yang disebabkan karena otot & pembuluh darah sekitar anus /
dubur
kurang
elastis
sehingga
cairan
darah
terhambat
dan
membesar
(Daldiyono).
Terjadi pelebaran ( dilatasi ) vena pada anus maupun rectal ( fleksus haemorrhoidalis
superior dan media : haemorrhoid interna dan fleksus haemorrhoidalis inferior : haemorrhoid
eksterna ).
Hemoroid adalah pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah anus yang berasal
B. Klasifikasi
Pada dasarnya hemoroid di bagi menjadi dua klasifikasi, yaitu :
1) Hemoroid Interna
Merupakan varises vena hemoroidalis superior dan media. Terdapat pembuluh darah
pada anus yang ditutupi oleh selaput lendir yang basah. Jika tidak ditangani bisa terlihat
muncul menonjol ke luar seperti hemoroid eksterna.
Gejala - gejala dari hemoroid interna adalah pendarahan tanpa rasa sakit karena tidak
adanya serabut serabut rasa sakit di daerah ini. Jika sudah parah bisa menonjol keluar dan
terus membesar sebesar bola tenis sehingga harus diambil tindakan operasi untuk membuang
wasir.
Terdapat trombus di dalam varises sehingga varises selalu keluar pada saat depikasi, tapi
-
dorong
Derajat IV
Suatu saat ada timbul keaadan akut dimana varises yang keluar pada saat defikasi tidak dapat
di masukan lagi.
2) Hemoroid eksterna
Merupakan varises vena hemoroidalis inferior yang umumnya berada di bawah otot dan
berhubungan dengan kulit. Biasanya wasir ini terlihat tonjolan bengkak kebiruan pada pinggir
anus yang terasa sakit dan gatal. Hemoroid eksrterna jarang sekali berdiri sendiri, biasanya
perluasan hemoroid interna. Tapi hemoroid eksterna dapat di klasifikasikan menjadi 2 yaitu:
a.
Akut
Bentuk akut berupa pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan sebenarnya
adalah hematom, walaupun disebut sebagai trombus eksterna akut.
Tanda dan gejala yang sering timbul adalah:
b. Kronik
Hemoroid eksterna kronik atau Skin Tag terdiri atas satu lipatan atau lebih dari kulit
anus yang berupa jaringan penyambung dan sedikit pembuluh darah.
C. Etiologi
Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan gangguan aliran balik dari
vena hemoroidalis. Beberapa factor etiologi telah digunakan, termasuk konstipasi/diare,
sering mengejan, kongesti pelvis pada kehamilan, pembesaran prosfat; fibroma arteri dan
tumor rectum. Penyakit hati kronik yang disertai hipertensi portal sering mengakibatkan
hemoroid karena vena hemoroidalis superior mengalirkan darah ke dalam system portal.
Selain itu system portal tidak mempunyai katup sehingga mudah terjadi aliran balik.
Faktor resiko hemoroid :
1. Keturunan
Dinding pembuluh darah yang lemah dan tipis
2. Anatomic
Vena darah anorektal tidak mempunyai katup dan plexus hemorhoidalis kurang mendapat
sokongan otot dan fasi sekitarnya
3. Pekerjaan
Orang yang harus berdiri dan duduk lama atau harus mengangkat barang berat, mempunyai
predisposisi untuk hemoroid
4. Umur
Pada umur tua timbul degenerasi dari seluruh jaringan tubuh, juga otot sfingter menjadi tipis
dan atonis
5. Endokrin
Misalnya pada wanita hamil ada dilatasi vena ekstermitas dan anus (sekresi hormon
kelaksin)
6. Mekanis
Semua keadaan yang mengakibatkan timbulnya tekanan yang meninggi dalam rongga perut.
Misalnya penderita hipertrofi prostat
7. Fisiologis
Bendungan pada peredaran darah portal misalnya pada penderita dekompensiasio hordis atau
sikrosis hepatis
8. Radang
Adalah faktor penting yang menyebabkan fitalitas jaringan di daerah itu berkurang.
D. Patofisiologi
Faktor penyebab faktor-faktor hemoroid adalah mengedan saat defekasi, konstipasi
menahun, kehamilan dan obesitas. Keempat hal diatas menyebabkan peningkatan tekanan
intra abdominal lalu di transmisikan ke derah anorektal dan elevasi yang tekanna yang
berulang-ulang mengakibatkan vena hemoroidalis mengalami prolaps. Hasil di atas
menimbulkan gejala gatal atau priritus anus akibat iritasi hemoroid dengan feses, perdarahan
akibat tekanan yang terlalu kuat dan feses yang keras menimbulkan perdarahan, dan ada
udema dan peradangan akibat infeksi yang terjadi saat ada luka akibat perdarahan.
Hemoroid
E. Manifestasi Klinis
Hemoroid menyebabkan rasa gatal dan nyeri dan sering menyebabkan perdarahan
berwarna merah terang pada saat defekasi. Hemoroid eksternal dihubungkan dengan nyeri
hebat akibat inflamasi dan edema yang disebabkan oleh trombosis.Trombosis adalah
pembekuan darah dalam hemoroid. Ini dapat menimbulkan iskemia pada area tersebut dan
nekrosis. Hemoroid internal tidak selalu menimbulkan nyeri sampai hemoroid ini membesar
dan menimbulkan perdarahan atau prolaps.
F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan fisik yaitu inspeksi dan rektaltouche (colok dubur).
Pada pemeriksaan colok dubur, hemoroid interna stadium awal tidak dapat diraba
sebab tekanan vena di dalamnya tidak terlalu tinggi dan biasanya tidak nyeri. Hemoroid dapat
diraba apabila sangat besar. Apabila hemoroid sering prolaps, selaput lendir akan menebal.
Trombosis dan fibrosis pada perabaan terasa padat dengan dasar yang lebar. Pemeriksaan
colok dubur ini untuk menyingkirkan kemungkinan karsinoma rektum.
2. Pemeriksaan dengan teropong yaitu anoskopi atau rectoscopy.
Dengan cara ini dapat dilihat hemoroid internus yang tidak menonjol keluar. Anoskop
dimasukkan untuk mengamati keempat kuadran. Penderita dalam posisi litotomi. Anoskop
dan penyumbatnya dimasukkan dalam anus sedalam mungkin, penyumbat diangkat dan
penderita disuruh bernafas panjang. Hemoroid interna terlihat sebagai struktur vaskuler yang
menonjol ke dalam lumen. Apabila penderita diminta mengejan sedikit maka ukuran
hemoroid akan membesar dan penonjolan atau prolaps akan lebih nyata. Banyaknya benjolan,
derajatnya, letak ,besarnya dan keadaan lain dalam anus seperti polip, fissura ani dan tumor
ganas harus diperhatikan.
3. Pemeriksaan proktosigmoidoskopi
Proktosigmoidoskopi perlu dikerjakan untuk memastikan keluhan bukan disebabkan
oleh proses radang atau proses keganasan di tingkat tinggi, karena hemoroid merupakan
keadaan fisiologik saja atau tanda yang menyertai. Feses harus diperiksa terhadap adanya
darah samar.
4. Rontgen (colon inloop) dan/atau kolonoskopi.
5. Pemeriksaan darah, urin, feses sebagai pemeriksaan penunjang
G. Penatalaksanaan Medis
Hemorroid interna diterapi sesuai dengan gradenya. Tetapi hemorroid eksterna selalu
dengan operasi. Konservatif indikasi untuk grade 1-2, < 6 jam, belum terbentuk trombus.
Operatif indikasi untuk grade 3-4, perdarahan dan nyeri.
Gejala hemorroid dan ketidaknyamanan dapat dihilangkan dengan:
Higiene personal yang baik dan menghindari mengejan berlebihan selama defekasi.
Diet tinggi serat yang mengandung buah dan sekam, bila gagal dibantu dengan
supositoria yang mengandung anestesi, astringen (witch hazel) dan tirah baring.
Beberapa tindakan nonoperatif untuk hemorroid:
Foto koagulasi infra merah, diatermi bipolar, terapi laser adalah tehnik terbaru untuk
melekatkan mukosa ke otot yang mendasarinya
Injeksi larutan sklerosan efektif untuk hemorrhoid yang berukuran kecil.
Tindakan bedah konservatif hemorrhoid internal
Adalah prosedur ligasi pita karet. Hemorrhoid dilihat melalui anosop, dan bagian proksimal
diatas garis mukokutan dipegang dengan alat. Pita karet kecil kemudian diselipkan diatas
hemorrhoid. Bagian distal jaringan pada pita karet menjadi nekrotik setelah beberapa hari
danm dilepas. Terjadi fibrosis yang mengakibatkan mukosa anal bawah turun dan melekat
pada otot dasar. Meskipun tindakan ini memuaskan beberapa pasien, namun pasien lain
merasakan tindakan ini menyebabkan nyeri dan mengakibatkan hemorroid sekunder dan
infeksi perianal.
Hemoroidektomi kriosirurgi
Adalah metode untuk menghambat hemorroid dengan cara membekukan jaringan hemorroid
selama waktu tertentu sampai timbul nekrosis. Meskipun hal ini kurang menimbulkan nyeri,
prosedur ini tidak digunakan dengan luas karena menyebabkan keluarnya rabas yang berbau
angat menyengat dan luka yang ditimbulkan lama sembuh.
Laser Nd: YAG
Digunakan dalam mengeksisi hemorroid eksternal. Tindakan ini cepat dan kurang
menimbulkan nyeri. Hemoragi dan abses jarang menjadi komplikasi pada periode paska
operatif.
Metode pengobatan hemorroid tidak efektif untuk vena trombosis luas, yang harus diatasi
dengan bedah lebih luas.
Hemorroidektomi atau eksisi bedah, dapat dilakukan untuk mengangkat semua jaringan sisa
yang terlibat dalam proses ini. Selma pembedahan, sfingter rektal biasanya didilatasi secara
digital dan hemorroid diangkat dengan klem dan kauter atau dengan ligasi dan kemudian
dieksisi. Setelah prosedur operasi selesai, selang kecil dimaukkan melalui sfingter untuk
memungkinkan keluarnya flatus dan darah; penempatan Gelfoan atau kasa Oxigel dapat
diberikan diatas luka kanal.
H. Komplikasi
1. Terjadi trombosis
Karena hemoroid keluar sehinga lama - lama darah akan membeku dan terjadi
trombosis.
2. Peradangan
Kalau terjadi lecet karena tekanan vena hemoroid dapat terjadi infeksi dan meradang karena
disana banyak kotoran yang ada kuman - kumannya.
3. Terjadinya perdarahan
Pada derajat satu darah keluar menetes dan memancar. Perdarahan akut pada umumnya
jarang, hanya terjadi apabila yang pecah adalah pembuluh darah besar. Hemoroid dapat
membentuk pintasan portal sistemik pada hipertensi portal, dan apabila hemoroid semacam
ini mengalami perdarahan maka darah dapat sangat banyak. Yang lebih sering terjadi yaitu
perdarahan kronis dan apabila berulang dapat menyebabkan anemia karena jumlah eritrosit
yang diproduksi tidak bisa mengimbangi jumlah yang keluar. Anemia terjadi secara kronis,
sehingga sering tidak menimbulkan keluhan pada penderita walaupun Hb sangat rendah
karena adanya mekanisme adaptasi. Apabila hemoroid keluar, dan tidak dapat masuk
lagi(inkarserata/ terjepit) akan mudah terjadi infeksi yang dapat menyebabkan sepsis dan bisa
mengakibatkan kematian.
I.
Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a.
Identitas pasien
b. Keluhan utama
Pasien datang dengan keluhan perdarahan terus menerus saat BAB. Ada benjolan pada anus
atau nyeri pada saat defikasi.
c.
Riwayat penyakit
4. Riwayat sosial
Perlu ditanya penyakit yang bersangkutan.
2.
Pemeriksaan Fisik
Aktivitas/istirahat
Gejala : kelemahan, kelelahan
Tanda : takikardi, takipnea/hiperventilasi (respon terhadap aktivitas)
Sirkulasi
Gejala : kelemahan/nadi periver lemah
Tanda : Warna kulit pucat, sianosis (tergantung pada jumlah kehilangan darah)
Membran kulit
Eliminasi
Gejala : Perubahan pola defekasi
Perubahan Karakteristik
Tanda : Nyeri tekan abdomen , distensi
Karakteristik feses : darah bewarna merah terang (darah segar)
Akonstipasi dapat terjadi
Nutrisi :
Gejala : Penurunan berat badan
Anoreksia
Tanda : konjungtiva pucat, wajah pucat, terlihat lemah
Pola tidur
Gejala : Perubahan pola tidur
Terasa nyeri pada anus saat tidur
Tanda : muka terlihat lelah, kantung mata terlihat gelap
Mobilisasi
Gejala : membatasi dalam beraktifitas
Tanda : wajah terlihat gelisah , banyak berganti posisi duduk dan berbaring
3.
Diagnosa Keperawatan
Pre Operatif
1. Resiko kekurangan nutrisi (defisiensi zat ) berhubungan dengan pecahnya vena plexus
hemmoroidalis ditandai dengan perdarahan yang terus - menerus waktu BAB.
2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan adanya massa anal atau anus, yang
ditandai benjolan didaerah anus, terasa nyeri dan gatal pada daerah anus.
3. Personal hygene pada anus kurang berhubungan dengan massa yang keluar pada
daerah eksternal.
Postoperasi
1. Nyeri berhubungan dengan adanya jahitan pada luka operasi dan terpasangnya
cerobong angin.
2. Resikol terjadinya infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat
3. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang informasi tentang perawatan
dirumah.
Intervensi
Preoperatif
No.
1.
Diagnosa
Tujuan dan
keperawatan
kriteria hasil
Intervensi
Resiko
Setelah
kekurangan
dilakukan
tanda-tanda
nutrisi
tindakan
anemis
berhubungan
dengan
keperawatan
selama 3 x 24
resiko
plexus
kekurangan
hemmoroidalis
nutrisi
ditandai
terpenuhi.
dengan
KH:
terus -
Diet rendah
anemis,
selama
terjadinya
perdarahan
Berikan
penjelasan
perdarahan
yang
Observasi
Rasional
perdarahan.
Pendidikan tentang diet,
membantu keikut sertaan
pasien dalameningkatkan
keadaan penyakitnya.
tentang
Tidak pentingnya diet
kesembuhan
penyakitnya
perdarahan
membantu
Beri kompres
pencegahan
terhenti
es pada daerah
BB tidak terjadinya
turun.
perdarahan
mememrlukan
terhadap
penilaian
respon
secara
periodik.
flexus
yang
dapat
membantu
terapi sesuai
pencegahan
dengan pesanan
perdarahanyangmemerluk
dokter
an
terhadap
penilayan
respon
obat
terhadap
tersebut
secara periodik.
2.
Defisit
Setelah
personal
dilakukan
hygene
pada tindakan
dengan
larutan dan
permagan
terjadinya
anus
keperawatan
berhubungan
1/1000%
massa jam,
hari.
yang
keluar terjaganya
digital(masukan
pada
daerah kebersihan
prolaps
dalam
anus.
tempat
KH:
setelah
semula
di
penyembuhan
Lakukan
keluhan
infeksi.
tidak terasa adanya
gatal-gatal
pada
memudahkan
pada prolaps.
dengan
eksternal.
Meningkatkan kebersihan
tanda
dan
tanda
anus
keikutsertaan
dalam
pada
anus membersihkan
berkurang
anus
mempercepat
dan kesembuhanya.
menjaga
kebersihanya
Postoperatif
No.
1.
Diagnosa
Tujuan dan
keperawatan
kriteria hasil
Nyeri
Setelah
berhubungan
dilakukan
Intervenasi
Rasional
Dapat menurunkan
yang
menyenangkan
meningkatkan
rasa
jahitan
pasien.
Ganti
kontrol.
Melindungi
pasien
luka
pada keperawatan
operasi selama 2 x 24
balutan
terpasangnya
cerobong
terpenuhi.
dan
kontaminasi
selama
penggantian
balutan.
Balutan
angin.
basah
bertindak
penyerap kontaminasi
jalan eksternal
dan
sedini mungkin
menimbulkan
rasa
luka operasi,.
pasien dapat
tidak nyaman.
menurunkan masalah
Observasi daerah
KH:
sebagai
Tidak terdapat
Latihan
melakukan
aktivitas
perdarahan
ringan.
skala nyeri 0-
1.
klien tampak
rileks.
terjadi
imobilisasi.
Perdarahan
jaringan,
Cerobong anus
dilepaskan sesuai
advice
(pesanan)
dokter
karena
pada
imflamasi
dapat
meningkatkan
rasa
nyeri.
Meningkatkan fungsi
fisiologis
anus
memberikan
dan
rasa
pemasangan
cerobong
(guna
anus
cerobong
anus
untuk
mengalirkan sisasisa
perdarahan
yang
pasien
karena
untuk
kesembuhan lukanya.
terjadi
Resiko
Setelah
terjadinya
dilakukan
infeksi
Observasi tanda
pada tindakan
Respon autonomik
meliputi TD, respirasi,
nadi
yang
luka
keperawatan
berhubungan denagan
berhubungan
selama 2 x 24
keluhan / penghilang
dengan
jam,resiko
pertahanan
infeksi teratasi.
nyeri . Abnormalitas
primer
adekuat
Deteksi
dini
perdarahan
dan
tanda-tanda
Ganti balutan
kalor,
rubor,
dengan
teknik
tumor,
aseptik
fungsiolesa).
radang luka
Bersihkan area
mengerin
hasil LAB :
terjadinya
proses
infeksi
dan
pengawasan
penyembuhan
oprasi
luka
yang
ada
setelah sebelumnya.
Mencegah meluas dan
setiap depfikasi
membatasi penyebaran
perianal
- leukosit
luas
- trombosit
infeksi
atau
Berikan
mengurangi
rendah serat/ sisa
daerah luka.
mengurangi
ransangan pada anus
dan
mencegah
Diskusikan
Kurang
Setelah
pengetahuan
dilakukan
pentingnya
diet
yang
tindakan
penatalaksanaan
melibatkan
berhubungan
keperawatan
dalam
Pengetahuan tentang
diet
informasi
jam,kurangnya
sesuai
tentang
pengetahuan
perawatan
teratas.
perawatan
dirumah.
anal
KH:
klien
tidak
banyak
dan
area
minta
pasien
pasien
dirumah
yang
dengan
yang
akan
meningkatkan
kerja
sama
menguilanginya
untuk
merencanakan
pasien
program
dalam
terapi,
bertanya
meningkatkan
tentang
penyembuhan
dan
perbaikan
Berikan rendam proses
penyakitna.
Pasien dapat duduk
sesuai terhadap penyakitnya.
menyatakan
pesanan
atau mengerti
tentang
perawatan
Demontrasikan
berguna
Bersihakan area
anus dengan baik
dan
keringkan
Meningkatkan
kebersihan
dan
dirumah.
anus
(luka
atau
seluruhnya
setelah
keluarga klien
polaps).
Melindungi area anus
paham tentang defekasi.
proses
Berikan balutan
terhadap kontaminasi
penyakit.
kuman-kuman
klien
menunjukkan
wajah tenang
berasal
dari
Diskusikan gejala defekasi agar
infeksi luka untuk terjadi infeksi.
yang
sisa
tidak
dilaporkan
kedokter.
Melindungi daerah
luka dari kontaminasi
Diskusikan luar.
mempertahankan
difekasi
lunak
dengan
gejala
menggunakan
infeksi
dan
alami.
Jelaskan
pentingnya
menghindari
mengangkat benda
berat
Mencegah mengejan
saat
difekasi
dan
melunakkan feces.
dan
mengejan.
Menurunkan tekanan
intra abdominal yang
tidak
tegangan
perlu
dan
otot.
BAB III
TINJAUAN SKENARIO
Tn.D umur 25 tahun,pekerjaan sopir, berobat ke dokter praktek dengan keluhan defekasi
berdarah, darah yang keluar berwarna merah segar, keadaan ini sudah berlangsung selama
setahun yang lalu. Didaerah anus terasa nyeri terutama saat mengedan waktu defekasi. Hasil
pemeriksaan fisik pemeriksaan diagnostik colok dubur ditemui adanya fistel pada anus,
daerah anus berwarna merah, terdapat iritasi kulit perianal yang menimbulkan gatal dan
pruritus anus yang disebabkan karena kelembaban yang terus menerus dan rangsangan
mukus. Hasil pemeriksaan TTV TD 120/80 mmHg, nadi 80x/i, RR 20x/i, suhu 37,6 0C, hasil
laboratorium WBC 10 H 103/mm3, RBC 5,07/mm3, HGB 10,49 g/dl,HCT 34,9 L%. Klien
dirujuk kerumah sakit untuk tindakan operatif.
BAB IV
KESIMPULAN
1. Apa Defenisi dari Hemoroid?
Jawab :
-
Menurut asal katanya [Yunani, haem = blood (darah), rhoos = flowing (mengalir)]
(Oleh Andra Racikan Utama - Edisi September 2006 (Vol.6 No.2 )
Masa Vaskular yang menonjol kedalam lumen rektumbagian bawah atau areal perineal
(Sandra M Nettina).
Adalah pelebaran varises satu segmen / lebih pembuluh darah vena hemoroidales (bacon)
pada poros usus dan anus yang disebabkan karena otot & pembuluh darah sekitar anus /
dubur
kurang
elastis
sehingga
cairan
darah
terhambat
dan
membesar
(Daldiyono).
-
Terjadi pelebaran ( dilatasi ) vena pada anus maupun rectal ( fleksus haemorrhoidalis
superior dan media : haemorrhoid interna dan fleksus haemorrhoidalis inferior : haemorrhoid
eksterna ).
Hemoroid adalah pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah anus yang berasal
dari plexus hemorrhoidalis.
Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi di dalam kanal anal. Hemoroid sangat umum
terjadi. Pada usia 50 tahunan, sekitar 50 % individu mengalami berbagai tipe hemoroid
berdasarkan luasnya vena yang terkena.
intra abdominal lalu di transmisikan ke derah anorektal dan elevasi yang tekanna yang
berulang-ulang mengakibatkan vena hemoroidalis mengalami prolaps. Hasil di atas
menimbulkan gejala gatal atau priritus anus akibat iritasi hemoroid dengan feses, perdarahan
akibat tekanan yang terlalu kuat dan feses yang keras menimbulkan perdarahan, dan ada
udema dan peradangan akibat infeksi yang terjadi saat ada luka akibat perdarahan.
4. Apakah Manifestasi klinis Hemoroid ?
Jawab :
Hemoroid menyebabkan rasa gatal dan nyeri dan sering menyebabkan perdarahan berwarna
merah terang pada saat defekasi. Hemoroid eksternal dihubungkan dengan nyeri hebat akibat
inflamasi dan edema yang disebabkan oleh trombosis.Trombosis adalah pembekuan darah
dalam hemoroid. Ini dapat menimbulkan iskemia pada area tersebut dan nekrosis. Hemoroid
internal tidak selalu menimbulkan nyeri sampai hemoroid ini membesar dan menimbulkan
perdarahan atau prolaps.
5. Apakah Klasifikasi Hemoroid ?
Jawab :
- Pada dasarnya hemoroid di bagi menjadi dua klasifikasi, yaitu :
1) Hemoroid Interna
Merupakan varises vena hemoroidalis superior dan media. Terdapat pembuluh darah
pada anus yang ditutupi oleh selaput lendir yang basah. Jika tidak ditangani bisa terlihat
muncul menonjol ke luar seperti hemoroid eksterna.
Gejala - gejala dari hemoroid interna adalah pendarahan tanpa rasa sakit karena tidak
adanya serabut serabut rasa sakit di daerah ini. Jika sudah parah bisa menonjol keluar dan
terus membesar sebesar bola tenis sehingga harus diambil tindakan operasi untuk membuang
wasir.
dorong
Derajat IV
Suatu saat ada timbul keaadan akut dimana varises yang keluar pada saat defikasi tidak dapat
di masukan lagi.
2) Hemoroid eksterna
Merupakan varises vena hemoroidalis inferior yang umumnya berada di bawah otot dan
berhubungan dengan kulit. Biasanya wasir ini terlihat tonjolan bengkak kebiruan pada pinggir
anus yang terasa sakit dan gatal. Hemoroid eksrterna jarang sekali berdiri sendiri, biasanya
perluasan hemoroid interna. Tapi hemoroid eksterna dapat di klasifikasikan menjadi 2 yaitu:
a.
Akut
Bentuk akut berupa pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan sebenarnya
adalah hematom, walaupun disebut sebagai trombus eksterna akut.
Tanda dan gejala yang sering timbul adalah:
b. Kronik
Hemoroid eksterna kronik atau Skin Tag terdiri atas satu lipatan atau lebih dari kulit
anus yang berupa jaringan penyambung dan sedikit pembuluh darah.
6. Apakah Komplikasi Hemoroid?
Jawab :
1. Terjadi trombosis
Karena hemoroid keluar sehinga lama - lama darah akan membeku dan terjadi
trombosis.
2. Peradangan
Kalau terjadi lecet karena tekanan vena hemoroid dapat terjadi infeksi dan meradang karena
disana banyak kotoran yang ada kuman - kumannya.
3. Terjadinya perdarahan
Pada derajat satu darah keluar menetes dan memancar.
7. Apa saja Pemeriksaan Diagnostic Hemoroid?
Jawab :
Colok dubur : tidak didapatkan rasa nyeri,tidak teraba tumor,colok dubur harus dilakukan
-
Hemorroid interna diterapi sesuai dengan gradenya. Tetapi hemorroid eksterna selalu dengan
operasi. Konservatif indikasi untuk grade 1-2, < 6 jam, belum terbentuk trombus. Operatif
Diet tinggi serat yang mengandung buah dan sekam, bila gagal dibantu dengan
supositoria yang mengandung anestesi, astringen (witch hazel) dan tirah baring.
Beberapa tindakan nonoperatif untuk hemorroid:
Foto koagulasi infra merah, diatermi bipolar, terapi laser adalah tehnik terbaru untuk
melekatkan mukosa ke otot yang mendasarinya
Injeksi larutan sklerosan efektif untuk hemorrhoid yang berukuran kecil.
Tindakan bedah konservatif hemorrhoid internal
Adalah prosedur ligasi pita karet. Hemorrhoid dilihat melalui anosop, dan bagian proksimal
diatas garis mukokutan dipegang dengan alat. Pita karet kecil kemudian diselipkan diatas
hemorrhoid. Bagian distal jaringan pada pita karet menjadi nekrotik setelah beberapa hari
danm dilepas. Terjadi fibrosis yang mengakibatkan mukosa anal bawah turun dan melekat
pada otot dasar. Meskipun tindakan ini memuaskan beberapa pasien, namun pasien lain
merasakan tindakan ini menyebabkan nyeri dan mengakibatkan hemorroid sekunder dan
infeksi perianal.
Hemoroidektomi kriosirurgi
Adalah metode untuk menghambat hemorroid dengan cara membekukan jaringan hemorroid
selama waktu tertentu sampai timbul nekrosis. Meskipun hal ini kurang menimbulkan nyeri,
prosedur ini tidak digunakan dengan luas karena menyebabkan keluarnya rabas yang berbau
angat menyengat dan luka yang ditimbulkan lama sembuh.
Laser Nd: YAG
Digunakan dalam mengeksisi hemorroid eksternal. Tindakan ini cepat dan kurang
menimbulkan nyeri. Hemoragi dan abses jarang menjadi komplikasi pada periode paska
operatif.
Metode pengobatan hemorroid tidak efektif untuk vena trombosis luas, yang harus diatasi
dengan bedah lebih luas.
Hemorroidektomi atau eksisi bedah, dapat dilakukan untuk mengangkat semua jaringan sisa
yang terlibat dalam proses ini. Selma pembedahan, sfingter rektal biasanya didilatasi secara
digital dan hemorroid diangkat dengan klem dan kauter atau dengan ligasi dan kemudian
dieksisi. Setelah prosedur operasi selesai, selang kecil dimaukkan melalui sfingter untuk
memungkinkan keluarnya flatus dan darah; penempatan Gelfoan atau kasa Oxigel dapat
diberikan diatas luka kanal.
9. Apakah Hemoroid merupakan penyakit keturunan atau menular?
Jawab :
- Hemoroid merupakan penyakit keturunan bukan penyakit menular.
10. Apakah Hemoroid bias terjadi pada anak-anak?
Jawab :
Bisa, tetapi Hemoroid pada anak jarang terjadi dan biasanya jinak, namun jika Hemoroid
ditemukan, kita harus mencurigai adanya hipertensi porta. Tidak ada laporan adanya
trombosis dan komplikasi pada anak dengan Hemoroid oleh karena itu harus dikelola dengan
konservatif.
11. Apakah Hemoroid bisa menyebabkan kematian?
Jawab :
Hemoroid tidak menyebabkan kematian, namun hemoroid dapat mengurangi lama
kehidupan.
12. Jika Hemoroid terjadi pada ibu hamil bagaimana cara penanganannya?
Jawab :
Penanganan Hemoroid pada wanita hamil terdiri dari kombinasi dari perbaikan pola hidup
dan pemberian obat-obatan ,jika diperlukan tindakan operasi untuk Hemoroid yang sulit
diatasi dengan secara konservatif,sebaiknya ditunda sampai janin viable (dapat hidup) dan
dianjurkan dengan anestesi (bius lokal).
16. Bagaimana perbandingan antara laki-laki dan perempuan yang beresiko terkena penyakit
Hemoroid?
Jawab :
Hemoroid tidak pandang bulu,baik laki-laki maupun perempuan punya resiko yng
sama.resiko Hemoroid justru meningkat seiring bertambahnya usia.usia puncak adalah 45-65
Pemeriksaan Fisik
Aktivitas/istirahat
Gejala : kelemahan, kelelahan
Diagnosa Keperawatan
Pre Operatif
1.
Resiko kekurangan nutrisi (defisiensi zat ) berhubungan dengan pecahnya vena plexus
2.
benjolan didaerah anus, terasa nyeri dan gatal pada daerah anus.
3. Personal hygene pada anus kurang berhubungan dengan massa yang keluar pada daerah
eksternal.
Postoperasi
1.
Nyeri berhubungan dengan adanya jahitan pada luka operasi dan terpasangnya cerobong
angin.
1.
Diagnosa
Tujuan dan
keperawatan
kriteria hasil
Intervensi
Rasional
Resiko
Setelah
kekurangan
dilakukan
tanda-tanda
diduga adanykekurangan
nutrisi
tindakan
anemis
berhubungan
keperawatan
selama 3 x 24
Diet rendah
dengan
resiko
plexus
kekurangan
hemmoroidalis
nutrisi
ditandai
terpenuhi.
selama
perdarahan
Berikan
KH:
terus -
perdarahan.
Pendidikan tentang diet,
membantu keikut sertaan
pasien dalameningkatkan
penjelasan
perdarahan
dengan
yang
Observasi
keadaan penyakitnya.
tentang
Tidak pentingnya diet
kesembuhan
anemis,
penyakitnya
perdarahan
Beri kompres
terhenti
es pada daerah
BB tidak
terjadinya
turun.
perdarahan
pencegahan
penilaian
respon
secara
periodik.
flexus
dapat
pencegahan
membantu
terhadap
dengan pesanan
perdarahanyangmemerluk
dokter
an
penilayan
respon
obat
terhadap
tersebut
secara periodik.
2.
Defisit
Setelah
personal
dilakukan
hygene
dengan
pada tindakan
larutan dan
permagan
keperawatan
berhubungan
1/1000%
massa jam,
hari.
yang
keluar terjaganya
digital(masukan
pada
daerah kebersihan
prolaps
dalam
anus.
tempat
KH:
setelah
semula
di
penyembuhan
pada prolaps.
dengan
memudahkan
terjadinya
anus
eksternal.
Meningkatkan kebersihan
Lakukan
keluhan
infeksi.
tidak terasa adanya
gatal-gatal
dan
tanda
tanda
anus
pada
Postoperatif
No.
1.
Diagnosa
Tujuan dan
keperawatan
kriteria hasil
Nyeri
Setelah
berhubungan
dilakukan
Intervenasi
Rasional
Dapat menurunkan
yang
menyenangkan
meningkatkan
rasa
jahitan
luka
dan
pada keperawatan
pasien.
kontrol.
Ganti balutan
Melindungi pasien
operasi selama 2 x 24
kontaminasi
jam, gangguan setiap pagi sesuai dari
nyaman tehnik aseptik
terpasangnya
rasa
cerobong
terpenuhi.
silang
selama
penggantian
balutan.
Balutan
angin.
basah
bertindak
penyerap kontaminasi
KH:
Tidak terdapat
sebagai
luka operasi,.
pasien dapat
Latihan
jalan eksternal
sedini mungkin
menimbulkan
aktivitas
perdarahan
1.
klien tampak
rileks.
terjadi
Cerobong anus
dilepaskan sesuai
dokter
(pesanan)
karena
imobilisasi.
Perdarahan
jaringan,
advice
pada
imflamasi
dapat
meningkatkan
rasa
nyeri.
Meningkatkan fungsi
fisiologis
rasa
tidak nyaman.
menurunkan masalah
Observasi daerah
melakukan
ringan.
skala nyeri 0-
dan
anus
memberikan
dan
rasa
Pengetahuan tentang
untuk
keluar).
2.
Resiko
Setelah
terjadinya
dilakukan
infeksi
Observasi tanda
Respon autonomik
meliputi TD, respirasi,
pada tindakan
nadi
yang
luka
keperawatan
berhubungan denagan
berhubungan
selama 2 x 24
keluhan / penghilang
dengan
jam,resiko
pertahanan
infeksi teratasi.
primer
tidak KH:
adekuat
nyeri . Abnormalitas
Obserpasi balutan tanda vital perlu di
setiap 2 4 jam, observasi
secara
Deteksi
perdarahan
dan
tanda-tanda
Ganti balutan
kalor,
rubor,
dengan
teknik
tumor,
aseptik
fungsiolesa).
radang luka
Bersihkan area
mengerin
hasil LAB :
terjadinya
dini
proses
infeksi
dan
pengawasan
penyembuhan
oprasi
luka
yang
ada
setelah sebelumnya.
Mencegah meluas dan
setiap depfikasi
membatasi penyebaran
perianal
- leukosit
luas
- trombosit
infeksi
atau
Berikan
mengurangi
rendah serat/ sisa
cukup
mengurangi
ransangan pada anus
dan
mencegah
Kurang
Setelah
pengetahuan
dilakukan
Diskusikan
pentingnya
Pengetahuan tentang
diet
berguna
untuk
yang
tindakan
penatalaksanaan
melibatkan
berhubungan
keperawatan
dalam
diet
informasi
jam,kurangnya
sesuai
tentang
pengetahuan
perawatan
teratas.
perawatan
dirumah.
anal
KH:
klien
Demontrasikan
tidak
dan
area
minta
pasien
dengan
yang
akan
meningkatkan
kerja
pasien
dalam
terapi,
penyembuhan
tentang
dan
perbaikan
Berikan rendam proses
penyakitna.
Pasien dapat duduk
sesuai terhadap penyakitnya.
menyatakan
pesanan
atau mengerti
tentang
perawatan
Bersihakan area
anus dengan baik
dan
keringkan
Meningkatkan
kebersihan
dan
anus
(luka
atau
dirumah.
seluruhnya
setelah
keluarga klien
polaps).
defekasi.
Melindungi area anus
paham tentang
proses
penyakit.
yang
meningkatkan
bertanya
dirumah
program
banyak
merencanakan
sama
menguilanginya
pasien
terhadap kontaminasi
Berikan balutan
kuman-kuman
klien
menunjukkan
wajah tenang
berasal
yang
dari
sisa
tidak
dilaporkan
kedokter.
Melindungi daerah
luka dari kontaminasi
Diskusikan
mempertahankan
difekasi
dengan
lunak
luar.
Pengenalan dini dari
gejala
infeksi
dan
menggunakan
progresi
alami.
Jelaskan
Mencegah mengejan
pentingnya
saat
difekasi
dan
menghindari
melunakkan feces.
mengangkat benda
berat
dan
mengejan.
Menurunkan tekanan
intra abdominal yang
tidak
tegangan
perlu
dan
otot.
Perubahan pola diet yaitu perbanyak konsumsi cairan dan makanan berserat untuk
mengurangi potensial konstifasi, pembengkakan, dan menurunkan pembengkakan pada
DAFTAR PUSTAKA
Arkanda, Sumitro. 1989. Ringkasan Ilmu Bedah. Jakarta: PT. Bina Aksara.
Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol. 2. Jakarta: EGC.
Djuhari,Widjajakusumah. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Doenges (2001). Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta: EGC
Jusi, H. D. 1991. Dasar-Dasar Ilmu Bedah Vaskuler. Jakarta: Balai Penerbit.
Lauralee,Sherwood. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC
Parakrama,Chandrasoma. 2006. Ringkasan Patofisiologi Anatomi Edisi 2. Jakarta: EGC.
Price, Sylvia Anderson. 1984. Patofisiologi Edisi 4. Jakarta: EGC.
Robbins, Stanley L. 1989. Buku Saku Dasar Patologi Penyakit. Jakarta: EGC
Schrock, Theodore R. 1991. Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.
Sjamsuhidajat, R. Wim de Jong. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta: EGC.