1. Ilmu Keperawatan
2. Kesehatan Masyarakat
3. Sosial (Peran Serta Masyarakat)
Ilmu Keperawatan
Sosial
(Peran Serta Masy)
Kesehatan Masyarakat
Konsep Keperawatan dikarakteristikkan oleh 4 (empat) konsep pokok, Yang meliputi Konsep
Manusia, Kesehatan, Masyarakat dan Keperawatan (Christina, Ibrahim, 1986)
Paradigma Keperawatan
Manusia
Kesehatan
Keperawatan
Masyarakat
Pengertian Masyarakat
1.
2.
Adat istiadat, norma-norma, hukum-hukum dan aturan khas yang mengatur seluruh pola
tingkah laku warga kota atau desa
Ciri-ciri komunitas :
1. Kesatuan wilayah
2. Kesatuan adat istiadat
3. Rasa identitas komunitas
4. Loyalitas terhadap komunitas
Masyarakat sebagai suatu sistem sosial menunjukkan bahwa semua orang bersatu untuk
saling melindungi dalam kepentingan bersama, dan berfungsi sebagai suatu kesatuan dan
secara terus menerus mengadakan hubungan / interaksi dengan sistem yang lebih besar.
Bagian-bagian yang saling berinteraksi, tersebut merupakan sub-sistem dari komuniti seperti
pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan keluarga.
Keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang
dipersatukan oleh hubungan darah, perkawinan, adopsi atau pengakuan sebagai anggota
keluarga yang tinggal bersama, satu kesatuan / unit yang membina kerjasama yang bersumber
dari kebudayaan umum, dimana setiap anggotanya belajar dan melakukan perannya seperti
yang diharapkan.
Keluarga sebagai suatu sistem sosial melakukan beberapa fungsi yang paling dasar
seperti memberikan keturunan, sosialisasi, psikologi, seleksi, proteksi dan sebagainya.
Dalam keperawatan kesehatan masyarakat keluarga sebagai unit utama yang menjadi
sasaran pelayanan, karena keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat atau komuniti.
Apabila salah satu diantara anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan, atau
masalah keperawatan akan mempengaruhi anggota keluarga yang lain. Demikian pula
terhadap kelompok dan masyarakat sekitarnya.
Masalah kesehatan keluarga saling berkaitan terhadap anggota keluarga, kelompok maupun
masyarakat secara keseluruhan, yang akhirnya memberikan gambaran terhadap masalah
kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
2 Istilah penting berkaitan dengan perawatan kesehatan masyarakat
Public Health Nursing (PHN), Istilah lama seperti halnya terdapat dalam buku kaya Ruth
B. Freeman yang berjudul Public Health Nursing Practic (1961).
Tetapi dalam buku Ruth B. Freeman yang berjudul Community Health Nursing
Practic(1981) freeman menggunakan istilah Komuniti bukan public.
Public Health Nursing (PHN), mengandung pengertian yang sangat luas, tidak terbatas,
misalnya masyarakat Indonesia, Masyarakat Jakarta, masyarakat Jepang dan
sebagainya.
Community Helath Nursing (CHN), comuniti artinya masyarakat terbatas yang mempunyai
persamaan nilai, perhatian (interest), yang merupakan kelompok khusus dengan batas-batas
geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga. Misalnya masyarakat
suku terasing, masyarakat sekolah, masyarakat pekerja, masyarakat petani dan dalam bidang
kesehatan kita kenal dengan kelompok ibu hamil (bumil), ibu bersalin, ibu menyusui (buteki),
ibu nifas (bufas), kelompok lanjut usia (lansia) kelompok anak Balita kelompok masyarakat
dalam desa / daerah binaan dan sebagainya.
Dengan demikian dalam pembinaannya akan lebih mudah, karena telah diketahui
karakteristik dari tiap-tiap kelompok.
Dalam perawatan kesehatan masyarakat / Community Health Nursing (CHN), Komuniti
merupakan sasaran yang dibina atau mendapatkan pelayanan kesehatan adalah keyakinan
terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi pedoman dalam melaksanakan askep
kesehatan masyarakat baik ditujukan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
sebagai sasaran pelayanan kesehatan dan keperawatan, Health (kesehatan) adalah tujuan yang
ingin dicapai, Nursing (keperawatan) adalah pelayanan yang ingin diberikan. Dan inilah inti
dari perawatan kesehatan masyarakat.
MASYARAKAT
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah hidup lama dan bekerja sama cukup lama
sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu
kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan. Masyarakat adalah kelompok
individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan.
Dalam berinteraksi sesama anggota masyarakat muncul banyak permasalahan, apakah
permasalahan sosial budaya, perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.
Masalah Kesehatan Masyarakat
Dapat bermula dari perilaku individu, keluarga, atau perilaku-perilaku kelompok
masyarakat dalam banyak hal diantaranya adalah berkaitan dengan kesehatan lingkungan,
misalnya membuang sampah sembarangan, buang air besar (BAB) disungai yang digunakan
orang banyak sebagai MCK(mandi, cuci, kakus), dan aktivitas lainnya. Masalah gizi dimana
pengetahuan keluarga tentang gizi kurang, cara pengolahan gizi yang salah, kebiasaan makan
yang berkaitan dengan pantangan dan kurangnya kemampuan sosial ekonomi.
Disamping itu anggapan masyarakat tentang pengertian sakit dimana yang dikatakan
sakit itu adalah tidak mampu lagi berbuat sesuatu, dan kalau masih batuk pilek, pusing dan
gangguan kesehatan ringan belum dikatakan sakit. Hal lainnya yang masih memprihatinkan
adalah pemanfaatan sarana / pelayanan kesehatan masih sangat rendah, misalnya
pemeriksaan kesehatan, kehamilan, imunisasi anak ke puskesmas atau posyandu dan
sebagainya. Kebiasaan-kebiasaan yang melekat dan telah membudaya dalam pemeliharaan
kesehatan gizi, dan pertolongan persalinan, karena faktor ketidaktahuan, akan memberikan
kontribusi yang besar dalam meningkatkan angka kesakitan dan kematian pada masyarakat.
Bertitik tolak masalah- masalah tersebut, maka keberadaan perawat kesehatan masyarakat
bersama tim kesehatan lainnya sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai masalah
kesehatan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk hidup sehat dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup praktik perawatan kesehatan masyarakat meliputi upaya-upaya :
dan Mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga dan kelompokkelompok dalam masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakat (resosialitatif)
Upaya Promotif
Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat dengan jalan memberikan :
KEPERAWATAN KOMUNITAS
Tingkatan Pencegahan / Preventif Dalam Praktik Kesehatan Komunitas
Konsep pencegahan (preventif), adalah komponen kunci dalam praktik kesehatan komunitas
modern.
Dalam terminologi populer, pencegahan berarti menghindari suatu kejadian sebelum terjadi.
Adalah usaha sungguh-sungguh untuk menghindari suatu penyakit atau tindakan kondisi
kesehatan yang merugikan melalui kegiatan promosi kesehatan dan tindakan perlindungan.
Pencegahan primer mencakup area penanganan yang sangat luas, termasuk nutrisi,
kebersihan, sanitasi, imunisasi, perlindungan lingkungan dan pendidikan kesehatan umum.
Contoh pencegahan primer
Penelitian tentang penyebab munculnya berbagai masalah kesehatan merupakan dasar dari
upaya pencegahan primer
Sebagai contoh : Penelitian John Snow tahun 1853 tentang Kolera, telah membuka jalan
untuk penyediaan air murni/ bersih bagi para penduduk di London, dan kecelakaan kendaraan
bermotor telah mendorong penggunaan sabuk pengaman dan balon udara.
2. Pencegahan Sekunder
Adalah deteksi dini dan pengobatan terhadap kondisi kesehatan yang merugikan. Pencegahan
sekunder mungkin saja berhasil mengatasi penyakit yang tidak dapat diobati pada tahap akhir,
mencegah komplikasi dan kecacatan, serta membatasi penyebaran penyakit menular. Satu
komponen penting dalam pencegahan sekunder adalah Skrining, yaitu pemeriksaan terhadap
penyakit Asimptomatik seperti TBC, Diabetes, Hipertensi
3. Pencegahan Tersier
Adalah pecegahan yang dilakukan jika penyakit atau kondisi tertentu telah menyebabkan
kerusakan pada individu membatasi kecacatan dan merehabilitsi atau meningkatkan
kemampuan masyarakat semaksimal mungkin.
Konsep Dasar Masyarakat dan Masalah Kesehatan
Definisi :
Kontjaraningrat (1990)
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau dengan istilah saling
berinteraksi. Kesatuan hidup manusia yang saling berinteraksi menurut suatu sistem adat
istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oelh suatu rasa identitas bersama.
Askep Komunitas
Keperawatan Kesehatan Masyarakat Pada Tingkat Masyarakat
Soerdjono Soekanto (1982)
Masyarakat atau komunitas adalah menunjuk pada bagian masyarakat bertempat tinggal
disuatu wilayah (dalam arit geografi dengan batas-batas) tertentu, dimana yang menjadi
dasarnya adalah interaksi yang lebih besar dari anggota-anggotanya, dibandingkan dengan
penduduk diluar batas wilayahnya.
Mac Laver (1957)
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang mendiami teritorial tertentu dan adanya sifatsifat yang saling tergantung, adanya pembagian kerja dan kebudayaan bersama.
Linton (1936)
Masyarakat merupakan sekelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama,
sehingga dapat mengorganisasikan diri dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan
sosial dengan batas-batas tertentu.
Ciri-Ciri Masyarakat.
1. Interaksi diantara sesama anggota
2. Menempati wilayah dengan batas-batas
3. Saling tergantung satu sama lain
4. Memiliki adat istiadat tertentu / kebudayaan
5. Memiliki identitas bersama.
Interaksi
Didalam masyarakat terjadi interaksi yang merupakan hubungan sosial yang dinamis yang
menyangkut hubungan antara perseorangan, antara kelompok-kelompok, maupun antara
perseorangan dengan kelompok, untuk terjadinya interaksi sosial harus memiliki 2 syarat
yaitu kontak sosial dan komunikasi.
Wilayah Tertentu
Suatu kelompok masyarakat menempati suatu wilayah tertentu menurut geografis sebagai
tempat tinggal komunitasnya. Baik dalam ruanglingkup kecil RT/RW, desa, kelurahan,
kecamatan, kabupaten, propinsi dan bahkan negara.
Saling Ketergantungan
Anggota masyarakat yang hidup pada suatu wilayah tertentu saling tergantung satu dengan
yang lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Tiap- tiap anggota masyarakat
mempunyai keterampilan sesuai dengan kemampuan dan profesi masing-masing. Mereka
hidup saling melengkapi, saling memenuhi agar tetap berhadil dalam hidupnya.
Adat Istiadat dan Kebudayaan
Adat istiadat dan kebudayaan diciptakan untuk mengatur tatanan kehidupan bermasyarakat,
yang mencakup bidang yang sangat luas diantara tata cara berinteraksi antara kelompokkelompok yang ada dimasyarakat, apakah itu dalam perkawinan, kesenian, mata pencarian,
sistem kekerabatan dan sebagainya.
Identitas
Suatu kelompok masyarakat memiliki identitas yang dapat dikenali oleh anggota masyarakat
lainnya, hal ini penting untuk menopang kehidupan dalam bermasyarakat yang lebih luas.
Identitas kelompok dapat berupa lambang-lambang, bahasa, pakaian, simbol-simbol tertentu
dari perumahan, benda-benda tertentu seperti peralatan pertanian, mata uang, senjata tajam,
kepercayaan dan lain-lain.
Tipe-Tipe Masyarakat
Menurut Gilin and Gilin (dalam Nasrul Efendi, hal, 91) Masyarakat diklasifikasikan sebagai
berikut :
A. Dilihat dari sudut perkembangannya
1. Cresive Institution
Lembaga masyarakat yang paling primer, merupakan lembaga-lembaga yang secara tidak
sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat, misalnya yang menyangkut hak milik,
perkawinan, agama dan sebagainya.
2. Enacted Institution
Lembaga kemsyarakatan yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu. Misalnya
yang menyangkut lembaga utang piutang, lembaga perdagangan, pertanian, pendidikan yang
semuanya berakar dari kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat. Pengalaman-pengalaman
dalam melaksanakan kebiasaan-kebiasaan tersebut disistematisasi yang kemudian dituangkan
ke dalam lembaga-lembaga yang disahkan negara.
B. Dari sudut sistem nilai yang diterima oleh masyarakat
1. Basic Institution
Adalah lembaga masyarakat yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahan tata
tertib dalam masyarakat, diantaranya keluarga, sekolah-sekolah yang dianggap sebagai
institusi dasar yang pokok.
2. Subsidari Institution
Lembaga-lembaga kemasyarakatan yang muncul tetapi dianggap kurang penting karena
untuk memenuhi kegiatan-kegiatan tertentu saja. Misalnya pembentukan panitia rekreasi,
pelantikan, wisuda bersama dan sebagainya.
C. Dari sudut penerimaan masyarakat
1. Approved atau Social Sanctioned Institution
Adalah lembaga yang diterima oleh masyarakat seperti sekolah, perusahaan, koperasi dsb.
2. Unsanctioned Institution
Adalah lembaga-lambaga masyarakat yang ditolak oleh masyarakat, walaupun kadangkadang masyarakat tidak dapat memberantasnya, misalnya kelompok penjahat, pemeras,
pelacur, gelandangan dan pengemis (gepeng) dan lain-lain.
D. Dari sudut penyebarannya
1. General Institution
Adalah lembaga masyarakat yang didasarkan atas faktor penyebarannya. Misalnya agama
karena hampir dikenal semua masyarakat dunia.
2. Resticted Institution
Adalah lembaga-lembaga agama yang dianut oleh masyaarakat tertentu saja misalnya Budha
banyak dianut oleh Muangthai, Vietnam, Kristen Katolik banyak dianut oleh masyarakat
Italia, Prancis, Islam dianut oleh masyarakat Arab dsb.
E. Dari sudut fungsi
1. Operative Institution
Adalah lembaga masyarakat yang menghimpun pola-pola atau cara yang diperlukan untuk
mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan, seperti lembaga industri
2. Regulative Institution
Adalah lembaga yang bertujuan untuk mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak
menjadi bagian mutlak dari pada lembaga itu sendiri, misalnya lembaga hukum diantaranya
kejaksaan, pengadilan dan sebagainya.
Ciri-ciri Masyarakat Indonesia
Dilihat dari struktur sosial dan kebudayaan masyarakat Indonesia dibagi dalam 3 kategori
dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Masyarakat Desa
a.
b. Hubungan didasarkan kepada adat istiadat yang kuat sebagai organisasi sosial
c.
Berlaku hukum tidak tertulis yang intinya diketahui dan dipahami oleh setiap orang.
f.
Tidak ada lembaga pendidikan khusus dibidang teknologi dan keterampilan diwariskan oleh
orangtuanya kepada keturunannya
g.
Sistem ekonomi sebahagian besar ditujukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan
sebagian kecil dijual dipasaran untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Dan uang berperan
sangat terbatas.
h.
2. Masyarakat Madya
a.
Hubungan keluarga masih tetap kuat, dan hubungan kemasyarakatan mulai mengendor.
b. Adat istiadat masih dihormati, dan sikap masyarakat mulai terbuka dari pengaruh luar.
c.
d.
Timbul lembaga pendidikan formal dalam masyarakat terutama pendidikan dasar dan
menengah.
e.
f.
g.
h.
Gotong royong tradisional tinggal untuk keperluan sosial dikalangan keluarga dan tetangga
dan kegiatan-kegiatan umum lainnya didasarkan upah.
3. Masyarakat Modern
a.
b.
Hubungan antar masyarakat dilakukan secara terbuka dalam suasana saling pngaruh
mempengaruhi.
c.
Kepercayaan masyarakat yang kuat terhadap manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
d.
Strata masyarakat digolongkan menurut profesi dan keahlian yang dapat dipelajari dan
ditingkatkan dalam lembaga-lembaga keterampilan dan kejuruan.
e.
f.
g.
Ekonomi hampir seluruhnya ekonomi pasar yang didasarkan atas penggunaan uang sebagai
alat pembayaran.
Ciri-Ciri Masyarakat Sehat
3.
4.
Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status sosial ekonomi
masyarakat.
5. Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit.
PENGKAJIAN
Kegiatan yang dilakukan dalam pengkajian adalah :
Keadaan geografi
Luas wilayah
Pola demografi
B. Data Khusus
1. Data Kulturar
a. Tingkat pendidikan
b. Pekerjaan
c. Tingkat sosial ekonomi
d. kebudayaan dan kebiasaan
2. Data Kesehatan (cakupan pelayanan kesehatan)
a.
Keluarga berencana
d. Imunisasi
e.
Perumahan
Jamban dsb
PENGOLAHAN DATA
Langkah-langkah kegiatan pengolahan data :
1. Klasifikasi / kategori data
Tinggi angka kematian ibu (AKI) sehubungan dengan kurangnya pelayanan anternatal
ditandai dengan rendahnya tingkat pengetahuan dan sosial ekonomi keluarga, anemia dan
kebiasaan kawin muda.
Tingginya angka kesakitan karena diare sehubungan dengan lingkungan masyarakat yang
buruk ditandai dengan banyaknya sampah yang berserakan, penggunaan sungai sebagai
tempat mencuci, mandi dan pembuangan kotoran (kakus)/ MCK.
PERENCANAAN
Perencanaan askep kesehatan masyarakat disusun berdasarkan DP yang telah ditetapkan.
Rencana keperawatan yang disusun harus mencakup :
1. Merumuskan tujuan keperawatan yang ingin dicapai
2. Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan
3. Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan
Merumuskan Tujuan
Kriteria Rumusan Tujuan :
1. Berfokus kepada masyarakat
2. Jelas dan singkat
3. Dapat diukur dan observasi
4. Realistik
5. Waktu relatif dibatasi (jangka pendek, menengah, dan panjang)
6. Melibatkan peran serta masyarakat (PSM)
Formulasi rumusan tujuan keperawatan
1. Satuan subjek (masyarakat)
2. Perilaku masyarakat yang dapat diamati
3. Satuan predikat (kondisi) yang melengkapi perilaku masyarakat
4. Kriteria untuk menentukan pencapaian tujuan formulasi :
T (Tujuan) = S + P + K.1 + K.2
Contoh
1.
Masyarakat dapat membuat bak penampung sampah umum melalui swadaya masyarakat
secara gotong royong dalam jangka waktu 1 bulan.
Subjek = Masyarakat
Predikat = Membuat bak penampung sampah umum
Kondisi = swadaya dan gotong royong
Kriteria = dalam jangka waktu 1 bulan
Rencana tindakan keperawatan
Langkah-langkah dalam perancanaan perawatan kesehatan masyarakat
1. Identifikasi alternatif tindakan keperawatan
2. Tetapkan teknik dan prosedur yang akan digunakan
3.
Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan yang akan dirasakan
masyarakat.
Rencana Tindakan
1. Memberikan penyuluhan kesehatan