Anda di halaman 1dari 4

DITILANG POLISI

Masa-masa sekolah memang indah. Selain belajar, aku juga mendapatkan banyak hal bermanfaat
lainnya. Mendapat teman-teman baru, pengalaman baru yang menarik, dan lain-lain. Apalagi saat SMP, saat
diriku tumbuh menjadi seorang remaja. Seorang remaja yang berusaha mencari jati diri, bersenang-senang
bersama remaja lainnya.
Pada saat itu, aku masih kelas 2 SMP di SMP Negeri 1 Sokaraja, SMP favorit di daerahku. Aku masuk
dikelas 8D, dan akan bertanding futsal melawan kelas 8C. Kami sudah sepakat untuk bertanding futsal di
KING, tempat futsal didaerahku, Sokaraja.
Hari itu merupakan hari libur nasional, aku meminta ijin kepada Ayahku untuk pergi bermain futsal.
Pak, aku main futsal ya.
Ya, hati-hati
Ya
Kebetulan aku sudah bisa mengendarai motor sendiri sejak kelas 5 SD, dan aku dipercaya oleh kedua
orang tuaku untuk mengendarainya asal tidak jauh-jauh.
Sebelum aku mengeluarkan motor Astreea kesayanganku dari kandangnya, tiba-tiba celanaku bergetar.
Aku kira gempa bumi, ternyata temanku yang bernama Angger menelponku. Lalu ku rogoh saku celanaku
dan langsung mengangkat panggilan teleponnya.
Halo bro, sapa Angger dalam pembicaraan telepon.
Halo komandan, jawabku dengan antusias.
Gimana, jadi futsalan ngga bro?, tanya Angger.
Jadi komandan, jawabku.
Jemput aku di rumah ya bro, tanyanya lagi.
Siap komandan, jawabku lagi.
*Dan telpon pun ditutup, pembicaraan terhenti*
Kemudian aku kembali memasukkan handphoneku kedalam saku celana kembali, dan kembali
mengeluarkan motor Astreeaku dari garasi. Tanpa memakan waktu yang lama, aku bergegas menyusuri
jalanan Sokaraja yang indah ini.
Tujuan pertamaku adalah ke Jengkonang, suatu daerah terpencil yang ada di Kecamatan Kalibagor,
rumahnya Angger. Ya, Angger tinggal di daerah terpencil.
Naas menimpaku saat perjalanan menuju rumah Angger, ternyata di depan Klenteng Sokaraja ada
polisi kelaparan yang sedang melakukan razia. Dan pada saat itu, aku tidak menggunakan helm, tidak
memiliki SIM (Surat Ijin Mengemudi), dan tidak membawa STNK (Surat Tanda Nomer Kendaraan). Polisi
itu memberhentikan laju kendaraanku dan menuntunku menuju pinggiran jalan. Pak polisi itu membuka
percakapan.
Selamat siang dek, mohon tunjukkan SIM dan STNKnya. Kenapa tidak menggunakan helm?,
tanya pak polisi.
Aku terdiam lemas, aku sadar telah melanggar peraturan. Lalu aku dibawa kedalam kantor polisi
untuk diperiksa. Aku lebih banyak terdiam karena saat itu aku benar-benar cemas, takut dimarahi orang
tuaku.
Aku berusaha menghubungi orang tuaku dengan cara menelponnya, dan menceritakan secara ringkas
tentang kejadian yang aku alami. 20 menit menunggu, ternyata yang datang menuju kantor polisi adalah Pak
Agus, tetanggaku yang juga seorang polisi di daerah Sokaraja.
Lalu beliau masuk kedalam dan berbincang-bincang dengan polisi yang tadi mencegatku, aku tidak
mengerti apa yang mereka bicarakan karena mereka didalam ruangan sedangkan aku berada diluar.
Selang beberapa lama, Pak Agus keluar dan berkata bahwa aku sudah boleh pulang. Dia juga berpesan
kepadaku agar selalu menggunakan helm saat berkendara demi alasan keamanan dan keselamatan, dan
masalah pun selesai.

Wangi Shampoo
Cleans dandruff that settles in your head
The formula of Wangi Shampoo has been designed to lift all the dandruff that sticks in your head. Wangi
Shampoo will lift the dandruffs maximum so that all dandruffs will disappear and makes you confident
without dandruff.
Wangi Shampoo made from natural source to give a touch of nature to your head. Prove for yourself!

Anda mungkin juga menyukai