Anda di halaman 1dari 27

DASAR FARMASI KOMUNITAS

PROPOSAL PENDIRIAN APOTEK

Golongan Q :
1. I Made Wiranata
2. Angela Lia Christina
3. Stella Calista
4. Ni Luh Putu Serly Ekayanti
5. Monica Emastirinda
6. Putu Krisnayanti
7. Maria Virra R. Radja
8. Lailatun Nimah
9. Rebeca R.M Tatibun
10. Yunesri Tungga
11. Nathalia Annatasia Maribunga

LOKASI APOTEK
Nama jalan
Tampak depan :

: Jl.Kedung Cowek, Surabaya

2443012202
2443013037
2443013041
2443013054
2443013081
2443013181
2443013243
2443013259
2443013276
2443013306
2443013323

Tampak samping kiri :

Tampak depan :

Nomor ruko

: 52

Nomor telepon

: 081331200806

Luas

: 500 m2 (5 m x 10 m)

Ruang kosong

: 2 ruangan

Harga

: 45 jta (sewa)

ANALISIS LINGKUNGAN MIKRO


1. Apotek pesaing :

Penyerahan obat, pemberian kwitansi pembelian


obat dan KIE

o Apotek Monica Farma


Jl.Kedung cowek 69
Jam Buka : 08.00 21.00
Bersama dengan praktek Dokter :
a Dokter umum
Jadwal : Senin Jumat
Pukul : - Pagi : 10.00 - 13.00
- Sore : 16.30 21.00
Layanan antar

: Ada

Konsultasi apoteker

: Ada

Spesifikasi lain

:-

2. Apotek jaringan
o Apotek Viva Generik
Jl.Kapas Madya 2, No 18a
Jam buka : 08.00 21.00
Bersama dengan praktek Dokter :
- Dokter umum
Jadwal : Senin Sabtu
- Pukul : - Pagi : 08.00 12.00
- Sore : 17.00 - 21.00
Layanan antar
: Ada
Konsultasi apoteker
: Ada
Spesifikasi lain : -Apoteker selalu hadir di apotek
3. Praktek dokter disekitar
o Dokter umum
a) dr. Anisa Nurul A
Jadwal : Senin Sabtu
Pukul
: 17.30 20.30
b) dr. Bambang Wasito., T,MS. Sp.And.
Jadwal : Senin sabtu
Pukul : - Pagi : 06.00 07.00
Sore : 18.00 20.00
4. Puskesmas
5. Profil kendaraan yang melintas di depan apotek
a) Kendaran ramai lancar
Jam sibuk : Pagi : 06.30 09.30
Sore : 15.30 22.00
Jenis kendaraan : Rata rata sepeda motor tapi ada juga mobil
Nama PBF di Surabaya

No
Nama PBF
1. PT. Putri Ramad Ayu

Alamat
Jl. Kenjeran 606-608 (lt.

No Telp
-

2,3), Surabaya
35-244 RAJAWALI
NUSINDo
JL. MANYAR

031 - 5935542,

KERTOADI BLOK

5935543 031 -

PT. GALA DJAJA RAYA,

H/329-331 SURABAYA
JL. MANYAR KARTIKA

5938247
031 - 5947095

Makmur Abadi Sejahtera

III/1 SURABAYA
PT Jl. Mulyosari BPD-C

5.

Muvira Mulia Farma

49 Surabaya
Jl. Kenjeran No. 83

(031) 3715690

6.

Pertiwi Bangkit Farma

Surabaya
Jl. Wisma Permai Barat

(031) 5941886

PT. Sumber Sehat

III/42 Surabaya
Jl. Manyar Kerto Adi 95,

2.

3.
4.

7.

PT. ANUGERAH ARGON MEDICA

Surabaya
SEGMENTASI PASAR
Daerah lokasi didirikannya apotek di Jl. Kedung Cowek kelurahan Bulak kecamatan
Kenjeran Kota Surabaya Jawa Timur merupakan kawasan lokasi yang strategis dengan ekonomi
masyarakat menengah sehingga di apotek Sebelas Farma ini, kami menyediakan Obat Generik
Berlogo (OGB), Obat Wajib Apotek (OWA), serta obat untuk penyakit mata, gigi, penyakit yang
sering di derita anak-anak. Karena lokasi apotek berdekatan dengan praktek dokter umum.

ANALISIS LINGKUNGAN MAKRO


Data statistik kecamatan tambaksari Surabaya tahun 2015 :
Sumber : http://surabayakota.bps.go.id/webbeta/frontend/index.php/publikasi/index?
Publikasi%5BtahunJudul%5D=&Publikasi%5BkataKunci
%5D=tambaksari&yt0=Tampilkan

A. Iklim
Rata-rata hujan dalam setahun di Kecamatan Tambaksari sekitar 17 hari. Jumlah hari
hujan di Kecamatan tertinggi terjadi di bulan Januari yaitu 26 hari. Curah hujan di Kecamatan
Tambaksari tidak stabil. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar 484.7
milimeter, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Oktober yaitu sekitar 0.4
milimeter.
Temperatur udara di Surabaya khususnya di Tambaksari termasuk menyengat. Rata-rata
mencapai sekitar 34C pada siang hari. Berdasarkan Badan Meteorologi dan Geofisika Juanda
temperatur maksimum di Tambaksari terjadi pada bulan November yaitu 35.8C dan yang
terendah terjadi pada bulan September yaitu 24.1C. Kelembaban udara yang rendah turut
mempengaruhi udara semakin terasa panas.

B. Pemerintahan
Jumlah RW dan RT di Kecamatan Tambaksari masing - masing sebanyak 78 RW dan 664
RT. Potensi Linmas di Kecamatan Tambaksari terbesar di Kelurahan Ploso yaitu 503 orang
dengan jumlah pos kamling 77 dan yang terkecil berada di kelurahan Dukuh Setro yaitu 88 orang
namun dengan jumlah pos kamling yang besar yaitu 27.
C. Penduduk
Wilayah Kecamatan Tambaksari yang berpenduduk yang paling padat adalah Kelurahan
Pacar Keling dengan jumlah penduduk 32.720 tiap Km2. Sementara itu, Kelurahan Pacar
Kembang hanya berpenduduk 14.258 tiap Km2. Kelahiran paling tinggi terjadi di Kelurahan
Kapas Madya Baru sejumlah 726 kelahiran dan kematian penduduk tertinggi terjadi di Kelurahan
Pacar Kembang yaitu 536 jiwa. Penduduk yang pindah terbanyak terjadi di Kelurahan Ploso
yaitu sebanyak 716 jiwa dan yang datang terbanyak berada di Kelurahan Ploso juga yaitu 877
jiwa.
Berdasarkan kelompok umurnya, jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Tambaksari
adalah penduduk yang berumur 26 sampai 40 tahun dengan jumlah 74.518 jiwa dimana terdapat

36.994 laki-laki dan 37.524 perempuan. Kelompok umur dengan jumlah penduduk terendah
yaitu usia diatas 60 tahun yang terdiri dari 6.324 perempuan dan 7.312 laki-laki.
D. Kesehatan
Kecamatan Tambaksari memiliki fasilitas kesehatan yang cukup lengkap dan juga tenaga
kesehatan yang dapat membantu untuk menangani ataupun juga untuk menjaga kesehatan warga
nya. Fasilitas Kesehatan antara lain berupa rumah sakit umum, rumah bersalin, poliklinik,
puskesmas, puskesmas pembantu,laboratorium medis, tempat praktek dokter, apotek dan toko
jamu.
Jumlah fasilitas kesehatan menurut Puskesmas Kecamatan Tambaksari adalah sebanyak
89 unit, dimana Tempat Praktek Dokter merupakan fasilitas kesehatan terbanyak di Kecamatan
Tambaksari dengan jumlah 59 unit. Jumlah fasilitas kesehatan terbanyak kedua yaitu terdapat 13
unit Apotek di wilayah tersebut, kemudian terdapat 7 poliklinik. Sementara itu, jumlah
puskesmas sebanyak 3 unit dan rumah bersalin sebanyak 2 unit, jumlah rumah sakit umum, pustu
dan laboratorium medis sebanyak 1 unit.
Tenaga kesehatan yang terbanyak di Puskesmas Tambaksari adalah bidan dengan jumlah
14 orang. Jumlah Dokter sebanyak 12 orang yang terdiri dari 8 orang dokter umum dan 4 orang
dokter , 4 orang perawat, 3 orang sarjana farmasi, 2 orang asisten apoteker, dan ahli gizi
berjumlah 3 orang.
Ada beberapa penyakit besar yang diderita oleh masyarakat di Kecamatan Tambaksari,
antara lain sebagai berikut.
1. Penyakit Saluran Bagian Atas
2. Penyakit Rongga Mulut
3. Penyakit Pada Sistem Otot dan Jaringan
4. Penyakit Kelainan Kulit dan Jaringan Sub.
5. Penyakit Infeksi Pada Usus
6. Penyakit Lain Pada Sistem Pencernna
7. Penyakit Tekanan Darah Tinggi
8. Penyakit Lain dari Susunan Peredaran
9. Penyakit Mata dan Adneksia
E. Penyakit Virus

Menurut Puskesmas di Tambaksari, mayoritas penduduk menderita penyakit pada Sistem


Otot dan Jaringan dengan jumlah 5.672 penderita. Selain itu penyakit yang banyak diderita oleh
penduduk adalah penyakit Saluran Bagian Atas yaitu sebanyak 4.830 penderita. Penyakit yang
paling sedikit diderita warga adalah penyakit pada Susunan Peredaran yaitu sebanyak 227
penderita.

Gambar : jumlah kasus penyakit besar tahun 2014 menurut puskemas Tambaksari
F. Sosial
Data PLKB Kecamatan Tambaksari tahun 2014 menunjukkan bahwa dari 58,491
keluarga terdapat 4,826 keluarga yang termasuk golongan Keluarga Pra Sejahtera. Menurut
Kelurahan, jumlah keluarga yang termasuk dalam golongan Pra Sejahtera terbanyak berasal dari
Kelurahan Rangkah dengan jumlah 862 keluarga. Menurut tingkat Keluarga Sejahtera, jumlah
keluarga terbanyak adalah keluarga dengan tingkat kesejahteraan III yaitu sebanyak 19,842
keluarga.
Jumlah keluarga miskin di Kecamatan Tambaksari sebanyak 11,674 keluarga atau 17.28
persen dari 67,552 keluarga. Kelurahan yang memiliki jumlah keluarga miskin terbanyak berasal
dari Kelurahan Kapas Madya Baru dimana jumlah keluarga miskinnya sebanyak 2.638 keluarga
atau sebesar 23.99 persen dari jumlah seluruh keluarga yang ada di kelurahan tersebut.
Sementara itu, jumlah keluarga miskin di Kelurahan Rangkah hanya berjumlah 330 keluarga atau
5.87 persen dari jumlah seluruh keluarga di kelurahan tersebut.

RENCANA PROFIL APOTEK


A. PROFIL APOTEK
a) Nama Apotek
b) Logo Apotek

: Sebelas Farma
:

c) Visi Dan Misi


Visi
Meningkatkan derajat kesehatan dan memenuhi kebutuhan masyarakat di
sekitar apotek dengan menyediakan sarana kefarmasian yang lengkap dan berkualitas
serta pelayanan terbaik bagi pasien, kolega, serta masyarakat.

Misi
Menyediakan sarana kefarmasian berupa obat-obatan yang lengkap, murah, dan

2
3
4
5

berkualitas
Memberikan pelayanan kefarmasian yang penuh tanggung jawab
Pelayanan yang ramah, nyaman, dan aman
Menjalin hubungan yang baik dengan pasien untuk mencapai tujuan pengobatan
Memupuk hubungan yang baik dengan pasien, kolega, serta masyarakat
MOTTO
We Give, We Care

d) Jam buka

: 08.00-22.00

B. TATA LETAK APOTEK SESUAI DATA FACTUAL


Alamat
: Jl.Kedung Cowek, Surabaya
Luas
: 500 m2 (5 m x 10 m)
C. PERALATAN KEFARMASIAN
A Bangunan, terdiri dari :
1 Ruang tunggu pasien
2 Tempat untuk mendisplai informasi dan brosur bagi pasien
3 Ruangan untuk konseling
4 Ruangan peracikan dan penyerahan obat serta bagian kasir
5 Kamar mandi
6 Toilet
B Kelengkapan bangunan apotek
1 Persediaan air
2 Persediaan Listrik
3 Alat pemadam
4 Ventilasi
5 Sanitasi
6 Papan nama APA
7 Billboard nama apotek
8 Kursi duduk untuk pasien tunggu
9 Kursi duduk untuk karyawan
10 Meja untuk pelayanan
11 Meja untuk konseling
12 Etalase barang
C Perlengkapan kerja
Alat pengolahan / peracikan :
1 Batang pengaduk
2 Cawan penguap
3 Corong
4 Gelas ukur, gelas piala
5 Kompor / pemanas
6 Labu Erlenmeyer
7 Mortir
8 Penangas air
9 Panci
10 Rak tempat pengering
11 Spatel logam / tanduk / gelas/ porselen
12 Thermometer
13 Timbangan milligram + anak timbangan (ditera)
14 Timbangan gram + anak timbangan (ditera)
15 Wadah

16
17
18
19
20

Pot / botol
Kertas perkamen
Klip dan kantong plastic
Etiket (biru dan putih)
Lemari / rak obat, lemari narkotika, lemari psikotropika, lemari bahan berbahaya,

kulkas
D Perlengkapan Administrasi
1 Blanko surat pesanan
2 Blanko faktur penjualan
3 Blanko nota penjualan
4 Blanko salinan resep
5 Blanko laporan narkotika dan psikotropika
6 Buku catatan pembelian
7 Buku catatan penjualan
8 Buku catatan keuangan
9 Buku catatan narkotika dan psikotropika
10 Kartu stok obat
11 Komputer
12 Mesin telepon
13 Mesin kasir
14 Printer nota
E Kelengkapan buku pedoman
Buku standar yang wajib :
1
2
3
4
5

Farmakope Indonesia edisi III


Farmakope Indonesia edisi IV
Farmakope Indonesia edisi V
Kumpulan peraturan / UU
IMMS, ISO edisi terbaru, Farmakologi dan Terapi

Perincian harga :
Nama Barang

Harga

Jumla

persatuan

Rp 640000,-

Rp 640000,-

Rp 35000,-

Rp 35000,-

Rp 35000,-

Rp 35000,-

Rp 325000,-

Rp 1300000,-

Rp 75000,-

Rp 525000,-

Rp 250000,-

Rp 250000,-

Rp 125000,-

Rp 375000,-

Total

Kelengkapan bangunan apotek :


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Alat pemadam AV35P (3,5 kg)


Papan nama APA
Billboard nama apotek
Kursi duduk panjang
Kursi duduk plastik untuk karyawan
Kursi duduk untuk apoteker
Kursi duduk untuk pasien konseling
Meja untuk pelayanan
Meja untuk konseling
Meja peracikan + rak bahan baku

11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

Lemari / rak obat


lemari narkotika
lemari psikotropika
lemari bahan berbahaya
kulkas
AC
TV 21
Kipas angin
Etalase kaca 1,08 x 1,0 x 0,5 m
Etalase kaca 1,25 x 1,0 x 0,5 m
Etalase kaca 2,00 x 1,0 x 0,5 m
Etalase kaca 2,50 x 1,0 x 0,5 m
Etalase kaca 3,00 x 1,0 x 0,5 m

Perlengkapan Kerja :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Batang pengaduk
Cawan porselein 100 ml
Corong glass
Gelas ukur 5 ml
Gelas ukur 10 ml
Gelas ukur 25 ml
Gelas piala 50 ml
Gelas piala 100 ml
Gelas piala 250 ml
Kompor / pemanas
Labu Erlenmeyer 125 ml
Labu Erlenmeyer 250 ml
Mortir dan stamper
Penangas air
Panci
Rak tempat pengering
Spatel logam
Spatel tanduk
Spatel gelas
Spatel porselen
Thermometer
Timbangan milligram + anak

timbangan (ditera)
23 Timbangan gram + anak timbangan
24
25
26
27
28

(ditera)
Wadah penyimpanan (bag)
Pot
botol
Kertas perkamen / 100 pcs
Klip kecil / 100 pcs

Rp 85000,-

Rp 170000,-

Rp 120000,-

Rp 120000,-

Rp 220000,-

Rp 220000,-

Rp125000,-

Rp 250000,-

Rp 85000,-

Rp 85000,-

Rp 85000,-

Rp 85000,-

Rp 120000,-

Rp 120000,-

Rp 3500000,-

Rp 3500000,-

Rp 3000000,-

Rp 12000000,-

Rp 2250000,-

Rp 2250000,-

Rp 150000,-

Rp 300000,-

Rp 150000,-

Rp 150000,-

Rp 150000,-

Rp 150000,-

Rp 250000,-

Rp 250000,-

Rp 250000,-

Rp 250000,-

Rp 300000,-

Rp 600000,-

Rp 7000,-

Rp 21000,-

Rp 85000,-

Rp 255000,-

Rp 19500,-

Rp 39000,-

Rp 20500,-

Rp 41000,-

Rp 32700,-

Rp 65400,-

Rp 44500,-

Rp 44500,-

Rp 52500,-

Rp 105000,-

Rp 60500,-

Rp 121000,-

Rp 89000,-

Rp 178000,-

Rp 275000,-

Rp 275000,-

Rp 125000,-

Rp 250000,-

Rp 225000,-

Rp 225000,-

Rp 65000,-

Rp 130000,-

Rp 45000,-

Rp 45000,-

29 Klip sedang / 100 pcs


30 kantong plastic / 100 pcs
Perlengkapan Administrasi :
1
2
3
4
5

Blanko surat pesanan (cetak)


Blanko faktur penjualan (cetak)
Blanko nota penjualan (cetak)
Blanko salinan resep (cetak)
Blanko laporan narkotika dan

6
7
8
9

psikotropika (cetak)
Buku catatan pembelian
Buku catatan penjualan
Buku catatan keuangan
Buku catatan narkotika dan

10
11
12
13
14
15
16
17

psikotropika
Kartu stok obat (cetak)
Etiket biru (cetak)
Etiket putih (cetak)
Komputer
Mesin kasir
Printer nota
Kalkulator
Mesin Telepon

Kelengkapan buku pedoman :


1
2
3
4
5
6

Farmakope Indonesia edisi III


Farmakope Indonesia edisi IV
Buku CPOB
MIMS
ISO edisi terbaru
Farmakologi dan Terapi

TOTAL

Rp 35000,-

Rp 70000,-

Rp 25000,-

Rp 25000,-

Rp 20000,-

Rp 40000,-

Rp 10000,-

Rp 20000,-

Rp 12500,-

Rp 25000,-

Rp 45000,-

Rp 90000,-

Rp 35000,-

Rp 70000,-

Rp 825000,-

Rp 825000,-

Rp 785000,-

Rp 785000,-

Rp 65000,-

Rp 195000,-

Rp 1500,-

200

Rp 300000,-

Rp 2000,-

100

Rp 200000,-

Rp 5000,-

20

Rp 100000,-

Rp 7500,-

20

Rp 150000,-

Rp 9000,-

20

Rp 180000,-

Rp 6500,-

20

Rp 130000,-

Rp 35000,-

Rim Rp 35000,-

Rp 35000,-

Rim Rp 35000,-

Rp 35000,-

Rim Rp 35000,-

Rp 35000,-

Rim Rp 35000,-

Rp 10000,-

100

Rp 10000,-

Rp 12500,-

Rp 12500,-

Rp 15000,-

Rp 15000,-

Rp 17500,-

Rp 17500,-

Rp 12500,-

Rp 12500,-

Rp 55000,-

1 Rim

Rp 55000,-

Rp 35000,-

1 Rim

Rp 35000,-

Rp 35000,-

1 Rim

Rp 35000,-

Rp 2500000,-

Rp 2500000,-

Rp 1275000,-

Rp 1275000,-

Rp 1150000,-

Rp 1150000,-

Rp 55000,-

Rp 55000,-

Rp 375000,-

Rp 375000,-

Rp 155000,-

Rp 55000,-

Rp 175000,-

Rp 75000,-

Rp 63000,-

Rp 63000,-

Rp 148000,-

Rp 148000,-

Rp 85000,-

Rp 85000,-

Rp 65000,-

Rp 65000,Rp 35.038.400,-

D. SISTEM MANEGERIAL
1. Jumlah apoteker
2. Jumlah apoteker pendamping
3. Jumlah asisten apoteker
4. Jumlah karyawan
5. Shift jaga

: 1 orang
: 1 orang
: 2 orang
: 2 orang (kasir dan kurir)
: Jam 08.00-15.00
Jam 15.00-22.00

6. Struktur Organisasi
Pemilik sarana :
Apoteker Penanggung Jawab Apoteker

: Lailatun Nimah., S.Farm, Apt.

Apoteker Pendamping

: Serly Ekayanti., S.Farm, Apt.

Asisten Apoteker

: Angela Lia Christina

Reseptir + kasir

: 1. Yunersi Tungga

2. Nathalia A Maribunga
7. Sistem pelatihan karyawan :
Sistem pelatihan karyawan dilakukan di awal karyawan bekerja dengan pelatihan stok
obat, penyimpanan, pemesanan, peracikan dan input stok + kas dalam sistem
komputerisasi. Selain itu dilakukan evaluasi secara berkala terhadap para karyawan.
E. PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI
a. Dasar perencanaan obat :
Perencanaan obat didasarkan pada beberapa faktor di bawah ini :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pola penyakit masyarakat sekitar


Pola konsumsi masyarakat sekitar
Ekonomi masyarakat
berdasarkan musim dan cuaca
Obat yang paling banyak di gunakan
Persediaan terakhir stok barang
Kebutuhan obat berdasarkan pelayanan kesehatan (praktek dokter) di sekitar apotek

b. Sistem Pemesanan
a) Pengadaan Barang
Proses pengadaan barang merupakan proses lanjutan dari proses perencanaan.
Pengadaan obat obatan dan barang farmasi lainnya dilakukan oleh oleh asisten apoteker
yang bertanggung jawab kepada Apoteker Pengelola Apotek. Pengadaan dilakukan untuk
obat obat yang persediaannya sudah mulai habis atau menipis kemudian dituliskan
dalam buku Defecta yang merupakan catatan sediaan yang akan di pesan pada PBF.
Apotek Sebelas Farma memperoleh obat atau perbekalan farmasi berasal dari
Pedagang Besar Farmasi (PBF). Pedagang Besar Farmasi secara intensif mensuplai
ketersediaan obat, jarak pengirimannya memiliki waktu yang berbeda-beda. System
pembayaran yang dilakukan terhadap Pedagang Besar Farmasi (PBF) dapat dilakukan
secara tunai ataupun kredit.
Pemesanan obat yang dilakukan di Apotek Sebelas Maret dengan menggunakan
sistem pemesanan regular. Oleh karena itu, surat pemesanan yang digunakan adalah surat
pesanan regular, atau bisa juga menggunakan fasilitas media komunikasi.
Alur pemesanan bisa sebagai berikut :

Mengecek obat di kartu stock / computer atau melihat secara langsung obat yang
tidak tersedia / hampir habis.

Obat yang kosong ditulis di SP (dibuat rangkap 2)

SP asli diserahkan kepada PBF, sedangkan SP copyannya diarsipkan ke apotek.

Barang pesanan datang disertai faktur

Faktur dan SP di cek

Barang diperiksa

Faktur di paraf dan di cap apotek

Barang disimpan pada tempatnya.


b) Penerimaan
Proses penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang

diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya.
Tujuannya yaitu agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
permintaan. Proses penerimaan obat di Apotek Sebelas Farma dilakukan dengan
memeriksa obat -obatan yang telah diterima mencakup jumlah kemasan, jenis dan jumlah
obat, sesuai dengan isi faktur yang ada, nomor Batch, dan Exp. Date. Bila isi faktur tidak
sesuai dengan obat yang diorder maka obat dikembalikan kepada PBF yang mengirim.
c) Penyimpanan
Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan
menempatkan obat obatan yang diterima pada tempat yang dinilai aman dan gangguan
fisik yang dapat merusak obat. Tujuan penyimpanan obat-obatan yakni, untuk menjaga
mutu obat, menghindari penggunaan obat yang tidak bertanggung jawab, menjaga
kelangsungan persediaan, serta untuk memudahkan pencarian dan pengawasan.
Penyimpanan barang farmasi di apotek Sebelas Farma digolongkan berdasarkan :
1 Bentuk sediaan (tablet, sirup, drops, salep, dan bentuk sediaan lainnya) yand disusun
2

secara alfabetis.
Berdasarkan FIFO (First In First Out), yaitu obat obat yang pertama masuk dan
pertama keluar dan FEFO (First Expired First Out), yaitu obat obat yang

kadaluarsanya cepat pertama keluar.


Berdasarkan sifat obatnya yang meliputi penyimpanan obat berdasarkan suhu yang
telah ditentukan.

Berdasarkan golongan obatnya, seperti untuk obat golongan bebas dan bebas terbatas
disimpan dietalase bagian depan (tidak apa apa terlihat oleh konsumen), karena
golongan obat ini dijual secara bebas kepada pasien. Sementara untuk golongan obat
keras dank eras terbatas di simpan di etalase bagian belakang (tidak boleh terlihat
oleh konsumen), karena obat golongan ini tidak dijual secara bebas kepada pasien.
Begitu pula, untuk golongan obat psikotropika disimpan dalam suatu lemari yang
terpisah dari obat obatnya.

d) Penyimpanan dan pemusnahan resep :


1. Apoteker Pengelola Apotek mengatur resep yang telah dikerjakan menurut urutan tanggal
dikerjakan menurut urutan tanggal dan nomor urutan penerimaan atau pembuatan resep
dan dan harus disimpan sekurang-kurangnya selama tiga tahun.
2. Resep yang mengandung narkotika harus dipisahkan dengan resep Lainnya
3. Resep harus disimpan selama lebih dari 3 tahun dapat dimusnahkan
4. Pemusnahan resep yang dimaksud dilakukan dengan cara dibakar atau dengan cara lain
yang memadai oleh Apoteker Pengelola Apotek bersama sekurang-kurangnya seorang
petugas apotek
5. Pada pemusnahan resep harus dibuat berita cara pemusnahan sesuai dengan bentuk yang
telah ditentukan menurut undang-undang
1. Obat
A. Narkotika / Psikotropika
a. Pendataan napza yang akan dimusnahkan kemudian disimpan secara terpisah dari obatobat lain di tempat amandan diberi tanda (Expired)
b. Membuat surat permohonan izin pemusnahan ke Kepala Dinas Kesehatan Kota
Surabaya
c. Menunggu surat persetujuan dari DKK selesai diproses
d. Melakukan pemusnahan di Apotek dengan disaksikan petugas dari DKK dan Apotek
dan dibuat BAP rangkap 4 dengan format sesuai aturan perundangan, mengirimkan BAP
kepada Kepala DKK dengan tembusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Balai
POM di Surabaya dan arsip untuk Apotek.
B. Obat Lain
a. Pendataan obat-obat yang dimusnahkan
b. Disimpan secara terpisah dari obat-obat lain di tempat aman dan diberi tanda (Expired)
c. Melakukan pemusnahan :

- Sediaan padat : dihancurkan, ditimbun


- Sediaan cair/liquid : dialirkan
- Sediaan semisolid : dilarutkan, dialirkan
Pada proses pemusnahan disaksikan oleh pihak Apotek
d. Dibuat berita acara pemusnahan (BAP) yang menyatakan
telah memusnahkan obat tertentu dengan format tertentu.
e. BAP kemudian diarsipkan
2. Resep dan Dokumentasi Pelaporan
A. Narkotika / Psikotropika
a. Resep dan dokumen dari obat tersebut dikumpulkan dimana waktu penyimpanannya
sudah lebih dari 3 tahun
b. Jumlah dihitung oleh resep, sedangkan untuk laporan ditimbang beratnya kemudian
dicatat
c. Dilakukan pemusnahan dengan disaksikan pegawai Apotek dan saksi dari DKK
d. Membuat berita acara pemusnahan resep dibuat untuk arsip Apotek, dokumen napza
dibuat rangkap 4 yaitu untuk DinasKesehatan Kota, BPOM Surabaya dan arsip
Apotek.Semuanya disusun sesuai dengan aturan undang-undang.
B. Obat Lain
a. Resep dan dokumen dari obat tersebut dikumpulkan, dimana waktu penyimpanannya
sudah lebih dari 3 tahun
b. Ditimbang resep maupun dokumen untuk mengetahui beratnya kemudian dilakukan
pencatatan
c. Memusnahkan dokumen tersebut dengan cara dibakar/dipotong menggunakan alat.
d. Dilakukan pemusnahan dari dokumen-dokumen tersebut
dengan disaksikan pegawai Apotek saja
e. Membuat BAP untuk arsip Apotek
3. Dokumen Sumber (bukti-bukti pembukuan)
a. Mengumpulkan bukti-bukti pembukuan/dokumen sumber
(asli dan copy faktur, kuitansi, bon nota dll) sebagai
arsip yang telah tersimpan selama 10 tahun atau lebih
(ketentuan perpajakan)
b. Ditimbang beratnya
c. Dicatat
d. Melakukan pemusnahan dengan cara dibakar atau dipotong
dengan alat

ALUR PELAYANAN APOTEK


A. Alur Pelayanan Di Apotik Dengan Resep
Resep

Pemeriksaan keabsahan resep

rusak

resep tidak dilayani

(Nama dokter, SIP , alamat praktek


dokter, tanggal penulisan resep, tanda
tangan/ paraf dokter penulis resep ),
(nama,umur , jenis
kelamin,alamat,berat badan dari
pasien), (nama,dosis,cara pemakaian
obat)

tidak jelas

Konsultasi ke dokter

Bertanya kepada pasien


informasi yang diberikan
dokter

Tetap tidak jelas


ada

-diganti dengan produk lain yang

Pemeriksaan
ketersediaan obat

kandungannya sama (meminta


persetujuan pasien)
-di carikan ke apotik lain

Tidak tersedia

ada
Penetapan harga

Diambil semua
sesuai resep

Tersedi
a
sebagi

pasien di sarankan kembali ke


dokter

Pasien diberikan sebagian, sisa


obat akan diantarkan ke rumah
Diambil sebagian dan
diberikan copy resep

Diambil
sebagian

Penetapan harga

Resep diberi nomor dan di layani

Peracikan obat

Pengemasan , pemeriksaan akhir etiket


obat, pemeriksaan kesesuaian jumlah
obat dengan resep

B.Alur pelayanan tanpa resep


Pasien datang dengan keluhan

pasien sudah tau obatnya

Pasien tidak tau obatnya, minta di pilihkan obat

ASSESSMENT : siapa yang sakit ?, sakitnya


apa/gejala?, sudah berapa lama sakitnya ?,sudah berapa
lama sakitnya?, obat yang sudah digunakan ?.

ASSESSMENT: - siapa yang sakit ?, sudah


berapa
lama sakitnya ? , dapat informasi obat
el

darimana? ,sudah pernah pakai berapa lama ?,

bisa dilayani dengan


swamedikasi

Tidak bisa dilayani dengan


swamedikasi

Sakitnya
sudah lama
Saran pemeriksaan
ke dokter/rs

Bagaimana cara
pakainya

Sudah pernah pakai


obatnya

salah

Bagaimana cara pakainya?

benar
Alternatif obat lain

Ditangani gejalanya untuk


sementara

ringan

benar

berat

Saran pemerikaan ke
dokter/rs

belu
mm

sala
Ditangani gejala ringan
saja

Alternative obat
lain

Pemilihan obat (OWA)

Penetapan harga

peracikan

gejala

obat yang pernah


diminum

Pengemasan , pemeriksaan
kesesuaian jumlah obat dengan
resep, pemeriksaan akhir etiket obat

penyerahan obat,pemberian kwitansi


pembelian obat dan KIE

SISTEM PEMASARAN DAN PELAYANAN APOTEK


Strategi pertama yang digunakan kami yaitu menggunakan brosur dan menyebarkannya,
memasang iklan, dan spanduk. Untuk mengembangkan usaha perapotekan ini diperlukan strategi
inovasi khusus, sehingga nantinya diharapkan mampu mempertahankan eksistensi apotek
Sebelas Farma dan mampu memajukan apotek dengan membuka cabang-cabang baru di daerah
lain. Adapun strategi yang ditempuh antara lain:
1. Menyediakan jasa konseling secara gratis oleh APA.
2. Menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien. Jika obat yang dibutuhkan
pasien tidak ada maka berusaha mengambil di apotek lain, diusahakan agar pasien
pulang mendapat obat yang diperlukan tanpa copie resep.

3. Monitoring pasien. Monitoring dilakukan terhadap pasien via telepon, terutama untuk
pasien dengan penyakit kronis. Hal ini dilakukan untuk mengontrol keadaan
pasien dan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap apotek.
4. Fasilitas yang menarik. Ruang tunggu dibuat senyaman mungkin, TV, tempat duduk
yang nyaman, majalah kesehatan, Koran dan tabloid serta tempat parkir yang luas.
5. Kerjasama dengan praktek dokter dan apotek sekitar.
6. Menerima pelayanan resep dengan sistem antar jemput (dengan catatan masih dalam
wilayah sekitar apotek)
7. Menjamin bahwa seluruh proses terapi obat pasien yang diberikan merupakan terapi
yang rasional dan nyaman bagi pasien.
8. Mengatasi masalah dalam terapi obat dan mencegah timbulnya masalah baru di masa
yang akan datang.
9. Melakukan efisiensi biaya kesehatan masyarakat.
10. Merancang SOP (Standard Operating Procedure) dan standar organisasi kerja.
11. Memberlakukan sistem reward and punishment bagi karyawan apotek.

PERHITUNGAN BEP
1. Asumsi Pendapatan
Dari potensi pasar yang ada diupayakan akan dapat diperoleh omzet dengan menggunakan
asumsi sebagai berikut :
No
1
2

Sumber Pendapatan
Resep puskesmas sekitar lokasi
apotik
Resep dari dokter praktek disekitar

per hari
10
20

Keterangan
Asumsi didapat dari resep keluar dari
puskesmas
Asumsi didapat dari resep dokter praktek
disekitar

Resep dari dokter praktek di Apotik

8 resep x 2 dokter

Asumsi didapat dari 2 dokter praktek di

= 16 resep

Apotik
Asumsi 30 pengunjung perhari dilihat
dari perkiraan jumlah kendaraan motor

Penjualan bebas swalayan

30 orang

yang lewat dijalan tersebut (3000


kendaraan/hari) dan jumlah penduduk
sekitar

Penjualan OWA

Asumsi didapat dari survey apotek sekitar

25 orang

No.
Omzet
Resep dokter di

Jumlah

yang telah berdiri sebelumnya


Satuan

Perhari

Perbulan

Pertahun

1
2
3

Apotik
Swalayan
OWA
Resep dokter dari

16
30
25

Rp 110.000 Rp 1.760.000
Rp 30.000 Rp 900.000
Rp 60.000 Rp 1.500.000

Rp 52.800.000
Rp 27.000.000
Rp 45.000.000

Rp
Rp
Rp

633.600.000
324.000.000
540.000.000

puskesmas

10

Rp 110.000

Rp 1.100.000

Rp 33.000.000

Rp

396.000.000

20

Rp 110.000

Rp 2.200.000

Rp 66.000.000

Rp

792.000.000

Rp 7.460.000

Rp223.800.000

Rp
45.000.000
Rp 2.730.600.000

5
6

disekitar
Resep dari Dokter
Praktek disekitar
Penyewaan
Total

Omzet

Harga Pokok Penjualan


No
.
1
2

%Margi
Penjualan
Resep dokter di Apotik
Swalayan

Penjualan/th
Rp 633.600.000
Rp 324.000.000

n
15
9

Margin
Rp 95.040.000
Rp 29.160.000

Rp
Rp

HPP
538.560.000
294.840.000

OWA
Resep dokter dari

Rp

540.000.000

13

Rp 70.200.000

Rp

469.800.000

puskesmas disekitar
Resep dari Dokter Praktek

Rp

396.000.000

15

Rp 59.400.000

Rp

336.600.000

disekitar

Rp

792.000.000

15

Rp 118.800.000

Rp

673.200.000

Rp 372.600.000

Rp 2.313.000.000

Total

Rp 2.685.600.000

Biaya Investasi
No
Keterangan
1
Gedung
2 Perlengkapan Apotek

Rp
Rp

Nilai
45.000.000
40.000.000

Total

Total

Biaya Usaha
Keterangan
Gajih karyawan + THR
1. APA (1 orang)
2. Aping (1 orang)
3. AA (2 orang)
4. Kasir + kurir (2 orang)

Rp

Satuan
Rp
Rp
Rp
Rp

3.500.000
2.500.000
1.500.000
1.250.000

Biaya listrik dan PAM


Biaya Telpon
Biaya Pajak :
a. PBB
b. Reklame

1 Bulan
Rp
Rp
Rp
Rp

3.500.000
2.500.000
3.000.000
2.500.000

Rp
Rp

800.000
700.000

85.000.000

1 Tahun

Total

Rp 42.000.000
Rp 30.000.000
Rp 36.000.000
Rp 30.000.000
Rp

138.000.000

Rp
Rp

2.500.000
140.500.000

Rp 1.000.000

Total
ANALISIS BREAK EVENT POINT
TR = TC
Keterangan :

TR : Jumlah Penjualan / Revenue diperoleh dari hasil kali antara harga barang (P) dan unit
barang (Q)

TC : Total Biaya/Cost diperoleh dari jumlah biaya variabel (VC) ditambah dengan biaya tetap
(FC)
Laba = TR-TC
Mencari persamaan TR dan TC

TR = P x Q
TR = P x Q
TR = 110,000 Q
TC = FC + ( VC Per Lembar + 110,000Q )
TC = 140,500,000 + (75% x 110,000 Q)
TC = 140,500,000 + 82,500 Q

2. Menghitung BEP
Syarat BEP terjadi apabila TR=TC
110,000 Q = 140,500,000 + 82,500Q
Q = 140,500,000/27,500
Q = 5109 lembar resep per tahun
Jadi BEP Apotik terjadi pada :
a. Jumlah Penjualan sebesar 5109 lembar resep
b. Nilai penjualannya sebesar 5109 x Rp. 110,000 = Rp. 561.990.000
3. Laba
a. Pada jumlah penjualan diatas 5109 lembar
(Misalnya Q = 5110 lembar resep) maka Apotik
akan memperoleh keuntungan sebesar :
Laba = TR-TC
Laba = 110,000 Q - (140,500,000 + 82,500 Q)
Laba = 562,100,000- (140,500,000 + 421,575,000 )
Laba = 562,100,000 - 562,075,000
Laba = 25,000

b. Pada jumlah penjualan dibawah


5109 (misalnya Q = 5108 lembar resep) maka Apotik akan memperoleh kerugian sebesar :
Laba = TR TC
Laba = 110,000 Q - (140,500,000 + 82,500 Q)
Laba = 561,880,000 - (140,500,000 + 421,410,000)
Laba = 561,880,000 - 561,910,000
Laba = -30,000
Kesimpulan : Perhitungan BEP diatas Laba diperoleh berdasarkan asumsi resep
yang diperoleh selama 1 tahun. Kerugian terjadi apabila resep dokter tidak
mencapai target, tetapi hal ini dapat ditutupi dengan keuntungan penjualan
swalayan dan OWA.

Anda mungkin juga menyukai