Anda di halaman 1dari 24

5

BAB II
ANALISIS SITUASI

A. Lingkungan
I. Data Wilayah
I.1 Batas-batas wilayah Puskesmas Salaman I adalah :
Utara : Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang.
Selatan : Kecamatan Bener, Kab. Purworejo daj Kec. Samigaluh,
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Barat : Wilayah kerja Puskesmas Salaman II.
Timur : Kecamatan Borobudur, Kab. Magelang

Gambar 2.Peta Kecamatan Salaman Kabupaten Dati II Magelang
6

I.2 Luas Wilayah Kerja
Luas wilayah kerja Puskesmas Salaman I adalah 38,89 km
2
.

I.3 Pembagian Wilayah
Wilayah kerja Puskesmas Salaman I terdiri dari 10 desa (Salaman,
Kalisalak, Menoreh, Kalirejo, Paripurno, Ngargoretno, Ngardirejo,
Sidomulyo, Kebonrejo, Banjarharjo) dengan 65 dusun.

I.4 Kondisi Geografis
Daerah dataran : 60% terdiri dari 5 desa
Pegunungan : 30% terdiri dari 3 desa
Daerah bergelombang : 10% terdiri dari 2 desa

I.5 Transportasi
Jarak Puskesmas RSU Tidar : 15 km
Jarak Puskesmas Kantor Dinas Kabupaten : 20 km
Jarak Puskesmas RSU Muntilan : 20 km
Jarak Puskesmas desa terjauh : 10 km
Semua desa/balai desa dapat terjangkau dengan kendaraan bermotor roda dua.
Angkotan umum: ojek, andong, angkudes, pick-up, bis umum.

I.6 Komunikasi
Sarana komunikasi dari Puskesmas ke luar: telepon, radio medik.

7

2. Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk : 69.154 jiwa
Laki-laki : 34.457 jiwa(49,82 %)
Perempuan : 34.697 jiwa(50,18%)
Jumlah KK : 18.381 KK
Kepadatan penduduk : 22.772 jiwa

Data penduduk berdasarkan umur tampak pada tabel sebagai berikut :
Tabel 1. Komposisi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I
Bulan Desember Tahun 2013
Umur Jumlah Persentase
0-4 6.050 8,75%
5-14 14.036 20,29%
15-24 9.820 14,20%
25-44 23.859 34,50%
45-59 9.993 14,45%
>60 5.395 7,81%
Total 69.154 100%
Dapat dilihat jumlah penduduk dengan umur 25-44 merupakan yang terbanyak,
sedangkan penduduk berumur lebih dari 60 tahun berjumlah paling sedikit.
Komposisi penduduk menurut produktivitas (menurut data kecamatan Salaman
tahun 2013) :
0-14 tahun : 20.086 jiwa
15-59 tahun : 43.672 jiwa
>60 tahun : 5.395 jiwa

8

3. Sosial-Budaya
Pemeluk Agama
Tabel 2. Data Pemeluk Agama di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I
Agama Jumlah %
Islam 39.295 96,7 %
Kristen Protestan 197 0,48%
Katolik 1.143 2,82 %
Budha 0 0 %
Hindu 0 0 %
Total 40.635 100 %
Sumber : Data statistik kecamatan Salaman Tahun 2011
Sarana Peribadatan
Masjid : 160 buah
Langgar : 253 buah
Gereja : 1 buah
Tingkat Pendidikan
Tabel 3. Data Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I
Tingkat Pendidikan Jumlah %
Siswa TK 508 5,5 %
Siswa SD 3620 39,2%
Tamat SLTP / sederajat 2834 30,7%
Tamat SLTA / sederajat 2267 24,6 %
Tamat akademi / PT 0 0 %
Total 9.229 100 %
Sumber : Data statistik kecamatan Salaman Tahun 2011
Sarana Pendidikan
TK : 45
9

SD / MI : 54
SLTP / Mts : 17
SLTA / MA : 6
Pesantren : 22
Lembaga Pendidikan Ketrampilan : 17
4. Sosial Ekonomi
Tabel 4. Mata Pencaharian Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I
Mata Pencaharian Jumlah %
Buruh Tani 7.152 17,6%
Tani 8.415 20,71%
Buruh 2.888 7,11%
PNS / ABRI 930 2,29%
Sopir angkotan 940 2,31%
Pedagang 1.565 3,85%
Pensiunan PNS /
ABRI
382 0,94%
Pengusaha 998 2,46%
Lain lain 17.365 42,73%
Total 40.635 100%
Sarana Perekonomian
KUD : 1 buah
Bank : 3 buah
Pasar umum : 3 buah
Home Industry :16 buah
Warung makan : 25 buah
Terminal : 1 buah
Penggilingan padi : 13 buah
10

Penggilingan tepung : 1 buah
Pengelolaan minyak cengkeh : 1 buah
Total : 64 buah
5. Kesehatan Lingkungan
5.1 Sarana penyediaan Air Bersih
Sumber penyediaan air minum:
- Air kemasan : 39
- Ledeng : 889
- Pompa : 241
- Sumur terlindung : 6253
- Sumur tidak terlindung : 1034
- Mata air terlindung : 1473
- Mata air tidak terlindung : 1280
- Air sungai / hujan : 0
- Lainnya : 1
5.2 Sarana jamban
Fasilitas buang air besar:
- Jamban sendiri : 6397 buah
- Jamban bersama : 726 buah
- Jamban umum : 332 buah
- Tidak ada : 3468 buah
Sumber : data statistik kecamatan Salaman tahun 2011


11

B. Visi dan Misi Puskesmas
1. Visi Puskesmas Salaman I
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah tercapainya kecamatan yang sehat menuju tercapainya Indonesia
sehat.
2. Misi Puskesmas Salaman I
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional.
Misi tersebut adalah :
1) Menyelenggarakan pembangunan berwawasan kesehatan wilayah
kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek
kesehatan yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif
terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terdapat lingkungan dan perilaku
masyarakat.
2) Mendorong kemandirian hidup bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan
masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berjaya di
bidang kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan
menuju kemandirian untuk hidup sehat.
3) Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan. Program kesehatan yang diselenggarakan puskesmas akan
selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai
12

dengan standar dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan
pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengolahan dana ,
sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya. Puskesmas akan selalu berupaya
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi, dengan menerapkan
kemajuan ilmu, teknologi kesehatan yang sesuai upaya pemeliharaan dan
peningkatan puskesmas mencakup pula hubungan yang bersangkutan.

C. Masukan
1. Sarana Fisik
Puskesmas Salaman I merupakan puskesmas rawat inap, pertama kali
didirikan sebagai Rumah Sakit Pembantu (RSP), dan semenjak adanya
Puskesmas sekitar tahun 70-an, diberlakukan sebagai Puskesmas dengan
rawat inap.
Luas tanah : 14.200 m
2
Luas gedung : 1.600 m
2
Jumlah tempat tidur : 50 buah, terdiri atas :




13

Tabel 5. Nama Ruang Perawatan, Kelas dan Jumlah Tempat Tidur (TT)
Jumalah Tempat Tidur (TT)
No Bangsal/Ruang Status
Kelas
TT Tahun
perolehan
tempat
tidur
Status
Kelas
TT Tahun
perolehan
tempat
tidur
1 Teratai-Putra II 5 2007 III 8 Bed lama
2 Flamboyan-
Putri
II 3 2006 III 7 Bed lama
3 Dahlia-Putri II 4 Bed lama
4 Melati-Anak III 7 Bed lama
5 Anggrek I 4 2004
6 Mawar I 7 2006
7 Bersalin II 4 2007 III 2 Bed lama
Boks 2
Bayi 33 17

Total TT 50TT
Ruangan pelayanan yang tersedia :
- Ruang UGD : 1 orang
- Ruang pendaftaran : 1 orang
- Ruang TU : 1 orang
- Ruang radiologi : 1 orang
- Kamar operasi minor : 1 orang
- BP umum : 2 ruang
- BP gigi : 1 ruang
- Ruang poli kebidanan dan kandungan : 2 orang
- Ruang KIA/KB : 4 ruang
- Ruang Laboratoorium : 1 ruang
- Ruang Pelayanan Obat : 1 orang
- Gudang Obat : 2 orang
- Ruang Dapur : 1 orang
14

- Ruang Gizi : 1 ruang

Sarana / upaya kesehatan lain :
a. Puskesmas pembantu 4 buah (Ngargoretno, Kalisalak, Ngadirejo,
Kalirejo), dengan jumlah tenaga medis yang terbatas.
b. Polindes 1 buah (Ngadirejo)
c. Pos Kesehatan Desa 4 buah (Kalirejo, Sidomulyo, Rejomulyo,
Kebonrejo)
d. Dukun bayi 31 orang (di semua desa kecuali desa Ngadirejo,
Sidomulyo)
e. Posyandu 69 tempat
Posyandu pratama : 0
Posyandu madya : 11
Posyandu purnama : 181
Posyandu mandiri : 2

2. Sarana, Dana dan Tenaga
2.1 Sarana
Sarana penunjang :
a. Penunjang medis
1) Dental unit dan dental chair : dalam keadaan lengkap
2) Perlengkapan medik umum :
- KIA set dan KB
- Poliklinik set
- IUD set
15

- Peralatan surgical
- Perlengkapan laboratorium
- Alat UGD obstetric dan neonatal
- Radiologi
- EKG
b. Sarana Obat
- Obat yang tersedia dalam jumlah cukup, jenis terbatas dan
dalam keadaan baik
- Obat-obatan berasal dari obat DAU Kabupaten, DAU
propinsi, Askes
- Disamping itu ada dana obat dari APBD Kabupaten untuk
suplemen.
c. Sarana penunjang lain :
- Mobil ambulance : 2 buah
- Mobil pusling : 1 buah
- Sepeda motor : 5 buah
- Lemari es dan freezer : 5 buah
- Alat komunikasi radio medik, telepon, komputer dan alat-
alat penyuluhan.
2.2 Sumber Dana
Sumber pendanaan Puskesmas Salaman I berasal dari :
a. Pendapatan puskesmas
1) Retribusi dan biaya pelayanan/ tindakan medis
2) Lain-lain : parkir
16

b. Penerimaan
Dana puskesmas diperoleh dari :
1) Dana dari APBD kabupaten untuk operasional meliputi gaji,
sarana dan prasarana aparatur serta sarana dan prasarana
publik.
2) Dana dari APBD Kabupaten melalui Dinas Kesehatann untuk
pemeliharaan kendaraan roda duadan roda empat.
3) Tahun 2012 mendapat bantuan dana dari pemerintah untuk
pembangunan ruang perawatan dengan jumlah bed 26 buah
sebesar Rp1.000.000.000,00. Tahun 2013 mendapat bantuan
dana untuk pembangunan ruang operasi.
4) Dana dari BPJS
2.3 Ketenagaan
Tabel 6. Data Ketenagaan Puskesmas Salaman I
No Kategori Tenaga Jumlah
1 Dokter Umum 5
2 Dokter Spesialis Obsgyn 0
3 Dokter Spesialis Anak 0
4 Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1
5 Dokter Gigi 2
6 Bidan Puskesmas 10
7 Bidan Desa 9
8 Perawat Kesehatan
(ASPER/SPK/S.Kep/Nrs)
18
9 Pembantu Perawat/SPPU 4/1
10 Perawat Gigi 2
11 Petugas Gizi Rawat Inap 1
12 Sanitarian 1
17

13 Perawat Wiyata Bakti 8
14 Pelaksana Laborat 3
15 Tenaga Farmasi (Apoteker/SAA) 2
16 Pembantu Loket Obat 1
17 Pelaksana Loket Pendaftaran 3
18 Pelaksana Tata Usaha 5
19 Petugas Radiologi 1
20 Tenaga Dapur 6
21 Pengemudi PNS/wiyata Bhakti 1/ 1
22 Tukang Kebun PNS/wiyata Bhakti 2/2
23 Satpam PNS/wiyata Bhakti 4/ 1
24 Petugas cuci THL 1
25 Cleaning Service 4
26 Sympus 1
27 Teknisi alat medic 1
JUMLAH 108
Sumber : Tenaga Kerja di Puskesmas Salaman I tahun 2011

Pelayanan Puskesmas Salaman I
Rawat Jalan
1. Poliklinik Umum :
a. Poliklinik Umum Puskesmas Induk : Pelayanan buka setiap hari,
dikelola oleh:
- Tenaga dokter 1 orang tiap hari (secara bergiliran dari dokter
yang ada)
- Tenaga paramedis 2 orang
b. Puskesmas Pembantu :
Puskesmas pembantu (Pustu) adalah unit pelayanan kesehatan
sederhana dan berfungsi menunjang serta membantu melaksanakan
18

kegiatan- kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam ruang lingkup
wilayah yang lebih kecil.
- Kalisalak (buka hari Senin dan Kamis)
- Kalirejo (buka hari Senin dan Kamis)
- Ngadirejo (buka Selasa, Kamis, dan Sabtu)
- Ngargoretno (buka hari Rabu)
A. Poliklinik Gigi :
Pelayanan buka setiap hari, dikelola oleh :
- Tenaga dokter gigi : 2 orang (2 PNS)
- Tenaga perawat gigi : 2 orang
B. Poliklinik spesialis :
Pelayanan bekerjasama dengan dokter spesialis RSU Muntilan, meliputi :
- Spesialis anak (Senin)
- Spesialis Kebidanan dan Kadungan. (Senin, Rabu, dan Sabtu)
Sedangkan untuk spesialis Jiwa (tiap hari Jumat minggu kedua)
bekerjasama dengan dokter spesialis RSJ Prof. dr. Suroyo, Magelang.
C. Klinik KIA dan KB :
Pelayanan buka setiap hari, dikelola oleh 2 orang bidan KIA dan bidan KB
dengan konsultan seorang dokter. Sedangkan konsultasi ke dokter spesialis
Kebidanan setiap hari Senin, Rabu, dan Sabtu bersama hari buka Poli
Spesialis Kebidanan, atau sewaktu-waktu dibutuhkan melalui Radio
Medik atau telepon/ alat komunikasi lain.


19

Rawat Inap
a. Rawat Inap Umum
Kegiatan rawat inap umum meliputi pengobatan dan perawatan
penderita, tindakan medis serta tindakan penunjang yang diperlukan,
penyediaan/ pemenuhan kebutuhan gizi/ bahan makanan pada penderita.
Pemeriksaan dokter dilakukan tiap hari, saat penderita datang serta pada
saat yang diperlukan.
Pengelolaan tenaga rawat inap : dilakukan oleh 22 orang tenaga
paramedis perawat untuk khusus rawat inap, kecuali 1 orang yang
merangkap untuk kegiatan program lapangan. Tenaga rawat inap ini
dibantu oleh 6 orang yang terdiri dari 1 orang lulusan SPPU dan 5 orang
lulusan SLTA yang bertugas sebagai POS (Penjaga Orang Sakit).
Pengelolaan tenaga dengan membagi menjadi 4 shift pada masing-masing
orang, yaitu shift pagi, sore, malam, dan libur dengan total jam kerja satu
bulan per orang dapat melebihi 150 jam kerja per bulan. Delapan belas
orang paramedis perawat ini mengelola pasien yang tersebar pada
beberapa tempat tidur yang berada pada 4 ruang/ bangsal yang berbeda,
dengan sistem4 shift tersebut, sehingga cukup kewalahan.
Pengelolaan tenaga dapur dilakukan oleh 1 orang tenaga gizi (PNS), 2
orang lulusan SLTA (PNS), 1 orang tenaga lulusan SLTA (kontrak
daerah) dan 2 orang tenaga lulusan SLTA (THL) dengan membagi
menjadi 3 shift yaitu pagi, sore, dan libur. Satu orang tenaga lulusan SLTA
(THL) dapur merangkap sebagai tenaga cuci.
20

Berdasarkan Permenkes no: 69 tahun 2013 tentang tarif pelayanan
kesehatan program JKN :
- Kelas III : Rp. 100.000/ hari
- Kelas II : Rp. 100.000/ hari
- Kelas I : Rp. 100.000/ hari
b. Rawat inap persalinan dan PONED
Pelayanan buka tiap hari selama 24 jam, dikelola oleh 8 orang Bidan
Puskesmas dengansystem on call bekerjasama dengan perawat rawat inap
umum. Kondisi ini terpaksa dilakukan berhubung terbatas nya tenaga
bidanrawat inap, bila dilakukan dengan sistem 4 shift. Konsultasi oleh
dokter selama 24 jam dengan system on call. Tarif menginap berlaku
seperti tarif rawat inap umum, sedangkan tarif persalinan: persalinan oleh
dokter : Rp. 75.000,-, sedagkan persalinan oleh bidan : Rp. 50.000,-
c. Pelayanan Gawat Darurat (UGD)
Pelayanan gawat darurat 24 jam dikelola oleh tenaga paramedis yang
dirangkap oleh petugas rawat inap sesuai shift masing-masig. Sebagai
konsultan adalah dokter secara on call.

Pelayanan Penunjang
a. Laboratorium
Pelayanan buka tiap hari, melayani pelayanan laboratorium untuk
spesimen pelayanan dalam gedung maupun luar gedung. Spesimen dalam
gedung berasal dari pelayanan rawat jalan dan rawat inap, spesimen luar
gedung berasal dari pelayanan kunjungan rumah antara lain slide Malaria
dari JMD, slide TB, dan lain-lain. Pengelola oleh 3 orang tenaga, terdiri
21

atas seorang lulisan D III Analis, 1 orang lulusan Sekolah Menengah
Analis dan seorang tenaga kursus Depkes.
b. Radiologi
Pelayanan buka tiap hari, dikelola oleh seorang tenaga lulusan APRO.
Pembacaan hasil rontgen dilakukan oleh Dokter Radiolog RSU Muntilan,
dengan cara petugas membawa hasil Rontgen ke RSU Muntilan.
c. Klinik Gizi
Pelayanan dibuka tiap hari, berdasarkan kebutuhan, dan dikelola oleh
seorang lulusan sarjana gizi.
d. Klinik Sanitasi
Pelayanan dibuka tiap hari berdasarkan kebutuhan, dikelola oleh
tenaga sanitarian yang juga bertugas dalam melaksanakan program
lapangan.
e. Pelayanan apotek/loket obat
Untuk melakukan pengelolaan obat, dilakukan oleh seorang tenaga
Apoteker yang merangkap sebagai petugas gudang obat dan seorang
Asisten Apoteker dibantu oleh 1 orang tenaga lulusan SMA di loket obat.
Pemberian obat diberikan dalam bentuk kemasan yang tersedia ataupun
dengan membuat puyer sesuai dengan resep dokter, baik dari rawat jalan
maupun rawat inap.
f. Pelayanan Kebersihan Gedung dan Lingkungan
Kebersihan lingkungan/ kebun dilakukan oleh 4 orang tenaga Kontrak
Daerah. Tenaga ini sangat kewalahan, berhubung harus mengelola
kebersihan lingkungan, kebun dan halaman seluas hampir 14.000m
2
.
22

Kebersihan gedung, kamar mandi dan WC dikelola oleh 4 orang tenaga
cleaning service yang diberi honor sebagai petugas jasa kebersihan.
Tenaga ini mengelola gedung/ruangan seluas 1.800 m
2
beserta sekitar 30
kamar mandi/WC. Honor tenaga ini berasal dari APBD Kabupaten
Magelang.

D. Proses
Berdasarkan wawancara dan pengamatan mengenai proses manajemen di
Puskesmas Salaman I, diperoleh data sebagai berikut :

1. Perencanaan (P1)
a. Tahap Persiapan
Kepala Puskesmas membentuk tim yang terdiri dari ketua, sekretaris
dan penanggungjawab masing-masing unit. Bahan perencanaan mengacu
pada buku Pedoman Perencanaan tingkat Puskesmas.
Kepala Puskesmas memberikan bahan perencanaan kepada masing-
masing penanggungjawab dan menjelaskan mengenai Perencanaan
Tingkat Puskesmas (PTP), kemudian mengadakan pengkajian bahan
perencanaan tersebut untuk menentukan tujuan dan sasaran kegiatan.
b. Tahap Analisis Situasi
Tim Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) mengumpulkan data
umum dan pencapaian target. Data umum diantaranya adalah data
kependudukan dan data wilayah yang diperoleh dari kantor kelirahan dan
kecamatan. Data sekolah diperoleh dari kantor kelurahan dan kecamatan.
Data sekolah diperoleh dari kantor pendidikan nasional kecamatan.
23

Sedangkan data pencapaian target diperoleh dari data Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Puskesmas.
Tiap unit mengumpulkan data hasil pencapaian kegiatan selama satu
tahun kemudian diolah dan ditampilkan dalam bentuk grafik, tabel dan
peta. Data tersebut dianalisa dan dengan membandingkan dengan target
yang mengacu pada SPM sebelumnya. Hasil analisa digunakan untuk
laporan kegiatan tahunan dan acuan langkah berikutnya.
c. Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
Masing-masing tim mengajukan rencana usulan kegiatan (RUK)
dengan mempertimbangkan faktor-faktor pendukung dan penghambat
untuk menghasilkan hasil yang seoptimal mungkin. Prioritas masalah
ditentukan oleh kepala Puskesmas beserta tim. Setelah prioritas ditentukan
maka dipikirkan pemecahan masalah yang paling realistis dan logis.
Alternatif pemecahan masalah harus memperhatikan biaya, sarana, tenaga,
waktu serta teknologi yang ada.
d. Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) disusun untuk setahun yang
akan datang oleh Pemimpin Puskesmas beserta tim dilaksanakan setelah
dilakukan stratifikasi.
RPK disusun berdasarkan prioritas masalah dan dirangkum dalam
dokumen perencanaan. RPK disusun dengan memperhitungkan dana yang
dimiliki dan dana yang didapatkan.
Berdasarkan hasil kunjungan kami ke Puskesmas Salaman I, kami
belum melakukan pengamatan pada dokumen perencanaan Puskesmas
24

yang seharusnya berisi : Persiapan, Analisis Situasi, Rencana Usulan
Kegiatan (RUK), Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)

2. Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)
a. Pengorganisasian
Puskesmas sebagai organisasi fungsional didalam menjalankan
fungsinya telah mempunyai struktur organisasi yang sesuai dengan fungsi
Puskesmas dan uraian yang jelas mengenai target, wewenang dan
tanggungjawab masing-masing staf, yang ditentukan pada lokakarya mini
tahunan.
Masing-masing staf mempunyai uraian yang jelas mengenai target,
wewenang dan tanggung jawab yang ditentukan pada lokakarya mini
tahunan.
Karena Puskesmas Slaman I merupakan puskesmas rawat inap
maka pembagian tugas agak berbeda dengan Puskesmas lain. Tenaga
Puskesmas dibagi menjadi 3 kelompok tugas yaitu :
- Murni bertugas di lapangan
- Murni bertugas di rawat inap
- Campuran (bertugas di lapangan dan rawat inap)
Untuk petugas rawat inap, jadwal kerja dibagi dalam 4 shift yaitu
pagi, sore, malam dan libur.
b. Kepemimpinan dan Pengisian Staf
Pemimpin Puskesmas Salaman I berfungsi sebagai manajer,
konsultan medis, dan penggerak masyarakat. Sebagai manajer pimpinan
mendelegasikan tugas-tugas kepada staf sesuai kemampuannya. Pengisian
25

staf dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga tiap unit, kemudian
diinventariskan sesuai dengan jenis tenaga yang dibutuhkan, setiap staf
yang mengalami kesulitan dapat berhubungan langsung dengan kepala
Puskesmas.
c. Kerjasama Lintas Program
Penggalangan kerjasama lintas program dilaksanakan dalam bentuk
Lokakarya Mini Bulanan pada awal tahun. Pada lokakarya ini dibahas
pembagian tugas masing-masing staf berupa :
1. Tugas pokok merupakan tugas pelayanan dan pembinaan kesehatan
masyarakat, yaitu tugas yang berhubungan dengan fungsi Peskesmas
dan berhubungan dengan pelayanan dan pembinaan kesehatan
masyarakat di Puskesmas yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan
pokok.
2. Tugas integrasi merupakan tugas pengembangan peran serta
masyarakat, yaitu tugas yang dibebankan kepada seseorang yang
berkaitan dengan pengembangan dan pembinaan peran serta
masyarakat.
Tugas tambahan merupakan tugas yang dibebankan kepada setiapa
petugas berdasarkan kesepakatan bersama serta atas perintah pimpinan.
Masing-masing petugas sesuai tugas pokok, integrasi dan tambahan
dibuatkan uraian tugas dan uraian kegiatan. Untuk memudahkan
pelaksanaan tugas dibuatkan prosedur kerja yang merupakan rangkaian
kerja yang berkaitan satu sama lain. Selain itu juga dibuatkan protap-
protap baik medis teknis maupun teknis administratif.
26

Lokakarya Mini Bulanan pada awal tahun kemudian dilanjutkan
dengan rapat kerja bulanan, yang membahas pencapaian kegiatan tiap
bulan, masalah-masalah yang dihadapi serta rencana kegiatan pada bulan
berikutnya, pada rapat ini juga dibahas mengenai masalah individu
berkaitan dengan motivasi kerja. Yang paling penting dari Lokakarya mini
bulanan ini adalah keluarannya, yaitu mengenai pembagian tugas dan
masukan program.
Berdasarkan hasil kunjungan kami ke Puskesmas Salaman I, kami
belum melakukan pengamatan pada dokumen Lokakarya Mini Puskesmas
yang seharusnya berisi : daftar hadir peserta, materi/agenda dan tindak
lanjut.
d. Kerjasama lintas Sektoral
Puskesmas menjalin kerjasama lintas sektoral yang terkait dengan
kesehatan dan mempunyai persamaan sasaran untuk merumuskan dan
menetapkan tujuan-tujuan kegiatan kerjasama. Kerjasama ini dilakukan
dalam bentuk rapat koordinasi kecamatan (konferensi desa) yang
dilakukan setiap tiga bulan sekali. Dalam pertemuan tersebut dibahas
program-program sektoral yang mempunyai kesamaan sasaran dengan
progrsm kesehatan, contoh kesehatan ibu dan anak. Bentuk hasil
pertemuan tersebut dapat berupa informasi yang akan ditindaklanjuti oleh
Puskesmas sendiri ataupun dalam bentuk kesepakatan dan pembentukan
tim.


27

e. Kerjasama Lintas Wilayah
Puskesmas menjalib lintas wilayah dengan Puskesmas lain terkait
dengan maslah kesehatan yang menuntut adanya kerjasama dan kesamaan
dalam tujuan yang ingin dicapai.
f. Pembimbingan
Pembimbingan oleh kepala Puskesmas dilakukan dalam bentuk
penyampaian informasi kebijakan terbaru kepada para staf dan konsultasi
jika staf menemui masalah dalam pelaksanaannya. Kepala puskesmas
berusaha mencarikan jalan keluar, selain itu juga memberikan pembinaaan
dalam segi administrasi dan teknis serta peran serta masyarakat. Para staf
dapat memperoleh peningkatan pengetahuan atau wacana dari kepustakaan
yang dimiliki Puskesmas.

3. Pengawasan, Penilaiandan Pertanggungjawaban (P3)
Adalah proses memperoleh kepastian, kesesuaian penyelenggaraan,
dan pencapaian tujuan Puskesmas terhadap rencana dan Undang-undang
yang berlaku. Pengawasan terdiri atas pengawasan internal dari atasan
langsung (Kepala Puskesmas) terhadap seluruh staf dan pengawasan
eksternal yang dilakukan sebagian masyarakat dan dinas kesehatan
terhadap kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas, dengan ruang lingkup
administratif, keuangan, teknis pelayanan yang dilakukan di Puskesmas
Salaman I.
Penilaian dilakukan pada akhir tahun meliputi penilaian terhadap
penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai, dibandingkan dengan
rencana tahunan dan standar pelayanan. Untuk program KIA dan
28

imunisasi, penilaian hasil kegiatan adalah dengan Sistem Kewaspadaan
Dini (SKD) yaitu pemantauan adanya kenaikan kasus.
Pertanggungjawaban dilakukan melalui laporan
pertanggungjawaban tahunan yang berisi tentang pelaksanaan kegiatan,
perolehan sumber dana (keuangan), dan penggunaan sumber daya.
Laporan pertanggungjawaban dibuat oleh Kepala Puskesmas pada setiap
akhir tahun anggaran yang mencakup didalamanya pelaksanaan kegiatan
serta perolehan dan penanggungan berbagai sumber daya termasuk
keuangan, disampaikan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota serta
pihak-pihak terkait lainnya, termasuk masyarakat.

E. Keluaran
Keluaran berupa hasil kegiatan yang tercantum dalam standard pelayanan
minimal (SPM) tahun 2013 yang terlampir pada lampiran I.

F. Dampak
A. Data kematian di wilayah Puskesmas Salaman I
- Jumlah kematian ibu dalam tahun 2011 : 1 jiwa
- Jumlah kematian bayi dalam tahun 2011 : 3 jiwa
B. Data kelahiran di wilayah Puskesmas Salaman I
- Jumlah kelahiran total dalam tahun 2011 : 615 jiwa
- Jumlah kelahiran hidup dalam tahun 2011 : 607 jiwa

Anda mungkin juga menyukai