Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

GAMBARAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN PUSKESMAS


DILANG PUTI

Dosen Pengampu:
Rizky Amelia, S.ST, M. Kes

Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Annisa Nurul Laila (P1337424419112)
2. Alif Fira Lusiana (P1337424419165)
3. Erlin Artifika D (P1337424419177)
4. Ima Musyarofah (P1337424419175)
5. Laela Fitriyani (P1337424419169)
6. Nur Allifia R M (P1337424419110)
7. Santi Prasetyawati (P1337424419128)
8. Vina Febriyanti (P1337424419170)

Kelas : B Alih Jenjang Non Reguler

PRODI DIV KEBIDANAN SEMARANG DAN PROFESI BIDAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2019-2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT. berkat rahmat, hidayah, dan karunia-Nya
kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Sistem Informasi Kesehatan dengan judul “Gambaran Sistem Informasi
Kesehatan Puskesmas Dilang Puti”. Tugas ini disusun sebagai salah satu syarat
guna memenuhi penugasan dalam mata kuliah Sistem Informasi Kesehatan.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak.

Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini tidak luput dari berbagai
kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan
perbaikannya sehingga akhirnya dapat memberikan manfaat bagi bidang
pendidikan dan penerapan dilapangan.

Semarang, Maret 2020


             
Penulis

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan masalah

C. Tujuan

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas Dilang Puti Kecamatan


Bentian Besar Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur

A. Profil Puskesmas
1. Letak Geografis
Wilayah kerja UPT Puskesmas Dilang Puti meliputi Dilang Puti,
Penarong, Suakong, Ananjaya, Jelmuk Sibak, Sambung, Tende, Randa
Empas, Tukuq dengan jumlah penduduk 3.276 jiwa (958 KK).

Gambar 2.1 Peta Batas Wilayah Kerja UPT Puskesmas Dilang Puti

2
Luas wilayah kerja UPT Puskesmas Dilang Puti adalah 876,40 km 2,
memiliki Topografi yang sebagian besar daerah perbukitan dengan
beberapa kampung berada pada daerah pinggiran sungai yaitu Kampung
Sambung, Tukuq, Suakong, Penarong dan Dilang Puti, jika curah hujan
sangat tinggi kampung-kampung tersebut sering terjadi banjir.
Disamping daerah sungai terdapat juga rawa-rawa pada beberapa
kampung.

Wilayah kerja Puskesmas Dilang Puti meliputi keseluruhan wilayah


Kecamatan Bentian Besar, yang juga merupakan salah satu kecamatan di
Kabupaten Kutai Barat yang berbatasan langsung dengan Kabupaten
Kutai Kartanegara.

Dengan batas-batas wilayah administrasi sebagai berikut:

• Utara : Wilayah kerja Puskesmas muara lawa


• Barat : Wilayah kerja Puskesmas Damai
• Selatan : Provinsi Kalimantan Tengah
• Timur : Wilayah kerja Puskesmas Blusuh

2. Wilayah Administrasi
Secara administrasi wilayah kerja Puskesmas Dilang Puti terdiri dari 9
Kampung (sembilan) kampung yang terdiri dari 21 Rt yaitu:

• Kampung Dilang Puti : terdiri dari 3 Rt

• Kampung Penarung : terdiri dari 2 Rt

• Kampung Suakong : terdiri dari 2 Rt

• Kampung Anan Jaya : terdiri dari 2 Rt

3
• Jelmu Sibak : terdiri dari 2 Rt

• Sambung : terdiri dari 2 Rt

• Tende : terdiri dari 2 Rt

• Randa Empas : terdiri dari 2 Rt

• Tukuq : terdiri dari 2 Rt

Jarak kampung terjauh dari puskesmas yaitu Kampung Tukuq


dengan jauh ± 60 Km ditempung dengan Kendara Bermotor Sekita 2,5
Jam , kampung dengan jangkauan paling sulit yaitu Kampung Anan Jaya
dan Jelmu Sibak, hal ini disebabkan kondisi jalan yang masih belum ada
pengerasan/agregat. Dengan Kondisi Jalan Yang Masih rusak parah Dan
Luasnya Wilaya Kerja UPT Puskesmas Dilang Puti Sehingga Menjadi
Kendala Bagi tenaga Kesehatan Dan Masyarakat Untuk Mendapat
Pelayanan Kesehatan dari UPT Puskesmas Dilang Puti Menjadi
Terkendala.

B. Sub Sistem Kependudukan


Sub Sistem Kependudukan, yang berfungsi untuk mengelola data
kependudukan terdiri dari family folder, pencatatan mutasi lahir, mutasi wafat
dan mutasi pindah.
1. Pengelolaan data kependudukan di UPT Puskesmas Dilang Puti masih
menggunakan sistem secara manual dan menggunakan family folder.
Hal ini sejalan dengan teori menurut Budi (2011) bahwa
pengelolaan rekam medis di Puskesmas yang paling tepat adalah sistem
penyimpanan wilayah atau sering disebut dengan sistem family folder.
Umumnya dalam satu rekam medis digunakan oleh satu keluarga dan
dimasing-masing formulir diberi tambahan kode khusus untuk menandai
kode rekam medis ayah, ibu, dan anak. Pengelolaan rekam medis ini
digunakan Puskesmas karena terkait dengan tugas Puskesmas yang
bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
sehingga dengan sistem ini akan diketahui banyaknya masyarakat yang

4
berobat atau sakit dari masing-masing wilayah dan dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan penanganan kesehatan diwilayah tersebut
baik oleh Puskesmas maupun Dinas Kesehatan.
Sistem penyimpanan berdasarkan wilayah merupakan jenis
penyimpanan rekam medis berdasarkan wilayah yang ada dilingkup
fasilitas pelayanan kesehatan berada. Tempat untuk penyimpanan rekam
medis akan dikelompokkan berdasarkan nama wilayah yang ada
sehingga rekam medis pasien akan disimpan berdasarkan wilayah tempat
tinggalnya. Beberapa fasilitas di ruang rekam medis yaitu adanya alat
penyimpan rekam medis yang dapat berupa rak terbuka. Tracer
digunakan sebagai pengganti rekam medis di tempat penyimpanan yang
dapat digunakan untuk menelusur keberadaan rekam medis. Selain itu
ruang penyimpanan juga harus memiliki suhu ideal, yaitu 37°C untuk
keamanan penyimpanan rekam medis dari serangan fisik lainnya
[ CITATION Bud11 \l 1057 ].

Gambar 2.2 Penyimpanan Rekam Medis UPT Puskesmas Dilang Puti


2. Pencatatan mutasi lahir, mutasi wafat, dan mutasi pindah.
Pencatatan data kependudukan di UPT Puskesmas Dilang Puti masih
menggunakan pencatatan secara manual.

Setiap ada kelahiran pihak keluarga wajib mengurus akta kelahiran


dimana fungsinya panjang untuk masa depan si anak. Begitu pula setiap
kematian yang terjadi harus dilaporkan kepada petugas RT/RW atau

5
kelurahan, sehingga bisa diterbitkan surat keterangan kematian, sebagai
surat pengantar untuk membuat akta kematian. Surat keterangan
kelahiran/ kematian didapat dari fasilitas kesehatan seperti rumah sakit,
puskesmas, atau visum dokter. Data Penduduk yang dilaporkan
kematiannya akan dihapuskan dari Kartu Keluarga dan Nomor Induk
Kependudukan (NIK) yang pernah dimiliki segera dinon-aktifkan secara
sistem agar tidak disalah gunakan oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab.

Pada sistem mutasi pindah juga hampir sama dengan pencatatan


mutasi lahir dan mutasi wafat. Mutasi pindah biasanya akan diurus oleh
dinas kependudukan yang bersangkutan. Namun, puskesmas juga
memerlukan pencatatan tersebut dikarenakan akan berpengaruh terhadap
akses pelayanan kesehatan yang akan diterima oleh warga. Pelayanan
kesehatan akan diterima sesuai dengan wilayah yang ditempati.

C. Sub Sistem Ketenagaan

D. Sub Sistem Sarana dan Prasarana


Sub Sistem Sarana dan Prasarana, yang berfungsi mengelola data

sarana dan prasarana, seperti peralatan medis, kendaraan, gedung, tanah dan

peralatan lainnya. Untuk melaksanakan kegiatan operasional pelayanan

kesehatan, UPT Puskesmas Dilang Puti telah dilengkapi dengan fasilitas

pelayanan dalam gedung seperti pada tabel berikut:

NO RUANGAN JUMLAH 2018 KETERANGAN


1 Ruangan pendaftaran dan 1
informasi
2 IGD dan VK, Ranap 1
3 Poli umum 1
4 Poli gigi 1
5 Poli KIA/KB 1
6 Poli imnisasi 1
7 Ruangan pelayanan imunisasi 1

6
dan MTBS
8 Ruang promosi kesehatan 1
9 Ruang gizi 1
10 Gudang obat 1
11 Laboratorium 1
12 Ruang Rapat 1
13 Gudang umum 1
14 Ruang rekam medik 1
15 Ruang bedahara 1
16 Ruang kepala puskesmas 1
17 Ruang jaga petugas piket 1

Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan pelayanan dan program,

UPT Puskesmas Dilang Puti juga didukung dengan sarana penunjang seperti

pada table berikut.

KONDISI
JENIS RUSA
N JUMLA RUSAK RUSAK
SARANA/PRASARA K KET
O H RINGA SEDAN
NA BERA
N G
T
I Sarana Kesehatan
Puskesmas pembantu 7 1 Pustu
jelmu
k
sibak
Rumah Dinas Dokter 1 Baik
Rumah Dinas 5 Baik
Ambulance 1 Baik
Sepeda Motor 1 Baik
II Sarana Penunjang
Laptop 5 Baik
Lemari kaca 2 Baik
Meja 15 6 Meja
sudah
rapuh
Kursi roda 1 Baik
Instalasi listrik 1 Baik
Tempat tidur pasien 2 Baik
Lemari es vaksin buka 1 Baik
atas

7
Proyektor 1 Baik
Inkubatur 1 Baik
Sterilisator 1 Baik

Bangunan Puskesmas

Ambulance Puskesmas

Ruang Tunggu

8
Ruang pemeriksaan Laboratorium

Rekam Medik Pendaftaran

E. Sub Sistem Keuangan

F. Sub Sistem Pelayanan Kesehatan


1. Program Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas Dilang Puti
Ada 2 program Pelayanan Kesehatan yang ada di UPT Puskesmas
Dilang Puti yaitu program yang ada di dalam gedung dan program yang
di luar gedung.
a. Beberapa program Kegiatan pelayanan kesehatan yang ada di dalam
gedung meliputi beberapa pelayanan yaitu :
1) Pelayanan pemeriksaan umum
Upaya pelayanan kesehatan dalam gedung yang
dilaksanakan di UPT Puskesmas Dilang Puti meliputi
pelayanan rawat Jalan dan pelayanan rawat inap.
2) Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut
Unit pelayanan yang menangani pemeriksaan dan
perawatan gigi dengan jenis-jenis pelayanan seperti : ekstraksi
gigi, pembersihan plak dan karang gigi, penambalan gigi dan

9
pemeliharaan gigi. Unit ini dilengkapi dengan satu dental unit
yang ditangani oleh satu dokter gigi.
3) Pelayanan KIA/KB yang bersifat UKP
Pelayanan KIA di UPT Puskesmas Dilang Puti memiliki
pelayanan dalam gedung diantaranya :
a) Pemeriksaan Ibu hamil :
Pelayanan ANC terpadu diberikan oleh tenaga kesehatan
yang kompeten

(1) Anamnesa
(2) Pemeriksaan : fisik (umum/kebidanan) psikologis
(kejiwaan) ibu hamil dan lab (atas indikasi)
(3) Penanganan dan tindak lanjut kasus (sesuai risiko yg
ada)
b) Standar pelayan minimal Ibu hamil :
(1) Timbang BB dan ukur TB
(2) Ukur LILA
(3) Ukur Tekanan darah
(4) Ukur Tinggi fundus uteri
(5) Hitung denyut jantung janin (DJJ)
(6) Tentukan presentasi janin
(7) Pemberian imunisasi TT lengkap
(8) Pemberian Tablet besi minimal 90 tablet selama
kehamilan
(9) Permeriksaan lab rutin dan khusus(PMS)
(10) Tatalaksana/ penanganan kasus
(11) KIE Efektif (Temu wicara/konseling) termasuk
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) dan KB pasca persalinan
c) Pemeriksaan laboratorium rutin ibu

10
d) Pertolongan persalinan normal dan mampu PONED di UPT
Puskesmas Dilang Puti
e) Pelayanan Ibu Nifas meliputi : Pemeriksaan TD, Nadi,
Respirasi, suhu, Pemeriksaan tinggi FU (involusi uterus),
Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran pervaginam lainnya.
Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6 bln,
Pemberian kapsul vit A 200.000 IU 2x (sgr stlh melahirkan
dan 24 jam berikutnya), Pelayanan KB pasca salin
f) Pelayanan KB meliputi konseling dan pelayanan akseptor
KB hormonal seperti suntik 1 bulan, suntik 3 bulan, pil KB
dan implant, serta KB non hormonal seperti IUD, KB
alamiah, dan kondom.
g) Penanganan Neonatal
MTBS Program mencakup manajemen terpadu bayi
muda umur 1 hari- 2 bulan, baik dalam keadaan sehat
maupun sakit. Pengembangan pendekatan MTBS adalah
keterpaduan pelayanan tidak hanya kuratif saja, namun
sekaligus pelayanan preventif seperti imunisasi, pemberian
Vit A, menilai dan memperbaiki cara pemberian ASI serta
memberikan konseling kepada ibu tentang cara merawat
dan mengobati anak sakit di rumah
4) Pelayanan Kegawat Daruratan.
Unit pelayanan ini menangani kasus-kasus yang bersifat
kegawat daruratan, yang terdiri dari kasus darurat bedah dan
darurat non bedah. Unit ini ditangani oleh 3 orang perawat
dan bidan. Untuk menunjang kinerja dan kelancaran
pelayanan selama 24 jam.
5) Pelayanan Gizi yang bersifat UKP
Terdapat kendala untuk mendapatkan informasi karena petugas/
pemegang program sedang berhalangan hadir
6) Pelayanan Kefarmasian

11
Pelayanan kefarmasian jadi 1 semua di ruang farmasi. dari
pasien umum, KIA/KB, dan rawat inap
7) Pelayanan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan di UPT
Puskesmas Dilang Puti meliputi pemeriksaan darah, urine, gula
darah, BTA, dan pemeriksaan triple eleminasi untuk ibu hamil.
b. Adapun beberapa program kegiatan pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan di luar gedung yaitu :
1) Pelayanan Kesehatan POSBINDU PTM
Merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan
deteksi dini dan pemantauan faktor resiko PTM dengan kegiatan
sepeti cek gula darah, asam urat, dan kolestrol serta PTM
lainnya yang bisa di anamnesa/ di deteksi oleh petugas Nakes.
2) Pelayanan kesehatan di Posyandu Balita
Kegiatan posyandu balita mencakup kesehatan ibu dan anak,
KB, Imunisasi, Gizi, pencegahan dan penanggulangan diare,
serta pemantauan kesehatan bayi dan balita meliputi pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan. Bentuk kegaiatannya yaitu :
a) Meja 1 : pendaftaran
b) Meja 2 : pengukuran TB dan BB
c) Meja 3 : pencatatan hasil pemeriksaan di meja 2
d) Meja 4 : penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita dan
ibu hamil
e) Meja 5 : pelayanan kesehatan KB, imunisasi, dan pokok
oralit
3) Pelayanan Kesehatan Posyandu Lansia
Kegiatan posyandu lansia ini menitikberatkan pada pelayanan
promotif dan preventif tetapi tidak mengesampingkan kuratif
dan rehabilitatif. Kegiatan ini hampir sama seperti Posyandu
Balita yang berbeda adalah sasarannya pada masyarakat lansia.
Adapun bentuk kegiatannya yaitu :

12
a) Meja 1 : berisi pendaftaran
b) Meja 2 : kader melakukan penimbangan BB dan dilakukan
pengukuran tekanan darah
c) Meja 3 : kader melakukan pencatatan dari hasil
pemeriksaan di meja 2
d) Meja 4 : penyuluhan yang dilakukan oleh perorangan
dengan disesuaikan oleh kebutuhan/masalah masing-masing
individu
e) Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas Nakes dari
Puskesmas meliputi pemeriksaan kesehatan dan pengobatan
ringan.
4) Pemantauan PHBS rumah tangga
Pemantauan PHBS dilakukan melalui survey ke masing-masing
rumah oleh Nakes Puskesmas
5) UKS (Usaha Kesehata Sekolah)
Adapun kegiatan yang dilskukan yaitu
Kegiatan yang dilaksanakan berpedoman pada Trias UKS :
a) Pendataan murid baru (kelas 1)
b) Penjaringan terintegrasi dengan program Promkes,
Kesmata, Kesling, Gizi
c) Pemeriksaan berkala
Kegiatan lain yang terintegrasi dengan program lain :

a) Pelaksanaan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)


b) Penyuluhan PHBS
c) Pembinaan dokter kecil
d) Pembinaan PKPR di SMP dan SMA
e) Pembinaan kantin sekolah dan lingkungan sekolah
6) Kegiatan Kesehatan Ibu Sebagai Upaya Kesehatan Masyarakat
a) Kunjungan rumah ibu nifas dan neonates

13
b) Kunjungan rumah ibu hamil dan bayi/balita resiko tinggi
c) Pelayanan antenatal dan pelaksanaan program perencanaan
persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K)
d) Konseling KB Pra persalinan
7) Kegiatan lintas sektoral
Audit Maternal Perinatal (AMP) : jika ada kematian ibu
hamil/melahirkan dan atau kematian bayi baru lahir maka Dinas
Kesehatan Kabupaten Tabanan akan mengadakan AMP dengan
mengundang team ahli dari Rumah sakit rujukan. Dalam hal ini
penolong persalinan dan kepala Puskesmas yang mewilayahi
akan presentasi.
8) Kegiatan surveiilans
Surveilans dilakukan pada indikator penyakit menular dan PTM
serta KIA
2. Jaringan pelayanan puskesmas dan jaringan fasilitas pelayanan kesehatan
a. Puskesmas pembantu
UPT Peskesmas Dilang Puti memiliki wilayah kerja yang
cukup luas terdiri dari 9 Kampung untuk memberikan pelayanan
yang menjangkau kesemua kampung UPT Puskesmas Dilang Puti
memiliki beberapa jaringan Puskesmas Pembantu diantaranya :
Pustu Suakong, Pustu Penarong, Pustu Jelmuk Sibuk, Pustu
Ananjaya, Pustu Sambung, Pustu Randa Empas, Pustu Tukuq.
b. Bidan desa dan Nakes lain
Dalam wilayah kerja UPT Puskesmas Dilang Puti ada beberapa
Nakes yang ikut serta berkoordinasi dengan pelayanan kesehatan di
puskesmas yang meliputi 5 bidan desa, 5 perawat pustu, 3 induk
bidan, dan 6 perawat induk.
c. Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Adapun jejaring fasiitas pelayanan kesehatan UPT Puskesmas
Dilang Puti yaitu dengan beberapa tempat :
1) Puskesmas Pembantu (Pustu)
2) Poliklinik Perusahaan Swasta

14
3) PT kutai Agro Lestari
4) PT Ketapang Agro Lestar
5) PT Borneo
3. Sistematika Pelayanan / Alur pelayanan di UPT Puskesmas Dilang Puti

PASIEN DATANG

PENDAFTARAN DAN
INFORMASI

Poli Umum
UGD / RUANG Poli Gigi
Bimbingan
TINDAKAN Poli KIA/KB
Dan
Konseling
Sanitasi
Kesehatan
Masyarakat
Gizi

Laboratorium

DIAGNOSA

RAWAT APOTEK RUJUKAN


INAP EKSTERNAL

PASIEN
PULANG

G. Sub Sistem Pelaporan


Pelaporan adalah lebih bersifat objektif yang dilaporkan terinci dan
disampaikan secara jelas dan lengkap. Pelaporan merupakan cara komunikasi
petugas kesehatan tentang hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan dan pelaporan sebagai
alat komunikasi yang penting antar petugas kesehatan dalam melakukan kegiatan ini

15
diperlukan data informasi yang tepat, akurat, tanpa adanya hal tersebut kegiatan
pelaporan akan diragukan kebenarannya
1. Laporan bulanan data kesakitan (LB1), laporan bulanan pemakaian dan
lembar permintaan obat (LB2), laporan gizi, KIA, imunisasi dan pemberantasan
penyakit menular (LB3), serta laporan bulanan kegiatan puskesmas (LB4).
2. Laporan tahunan data dasar (LT1), laporan tahunan data kepegawaian (LT2), dan
laporan tahunan data peralatan (LT3).
Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) dikirim ke
dinas kesehatan kabupaten atau kota setiap awal bulan. Dinas kesehatan
kabupaten atau kota mengolah kembali laporan puskesmas dan mengirimkan
umpan baliknya ke dinas kesehatan provinsi dan departemen kesehatan pusat.
Feed back terhadap laporan puskesmas harus dikirimkan kembali secara rutin
ke puskesmas untuk dapat dijadikan evaluasi keberhasilan program. Jenis dan
periode laporan yaitu (1) Bulanan, data kesakitan, data kematian, data
operasional (gizi, imunisasi, KIA, KB, dsb.), data manajemen obat, (2)
Triwulan, data kegiatan puskesmas, (3) Tahunan, umum dan fasilitas, sarana,
dan tenaga.
Sistem pelaporan pada Puskesmas Dilang Puti Kecamatan Bentian Besar
Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur yaitu secara online dan masih ada
yang secara manual dikarenakan terdapat banyaknya laporan kegiatan.
Pelaporan dikirimkan ke Dinas Kesehatan setiap satu bulan sekali secara
online dengan simpus dan secara manual dikirim langsung ke Dinas
Kesehatan. Pelaporan data Puskesmas Dilang Puti yang sudah secara online
kepada Dinas Kesehatan terdiri dari Pelaporan data Imunisasi, KB, KIA, Gizi,
dan JKN. Sedangkan pelaporan data Puskesmas Dilang Puti yang masih
dikirimkan secara manual ke Dinas Kesehatan terdiri dari Pelaporan data
lansia, Keswa,Kespro, UKS, Lab, Promkes dan P2P.
Pelaporan insiden keselamatan pasien di Puskesmas Dilang Puti yaitu
sebagai berikut:
a) Sensus harian indikator mutu dan pelaporan dilakukan setiap
bulan.
b) Dilakukan pencatatan dan pelaporan indikator pelayanan klinis
dari tiap unit kerja.
c) Dilakukan pelaporan hasil analisis penilaian kerja pelayanan
klinis tiap tiga bulan oleh ketua PMKP kepada kepala
puskesmas, dan didistribusikan kepada unit-unit terkait untuk
ditindak lanjut.
d) Dilakukan pelaporan tahunan hasil analisis penilaian kinerja
pelayanan klinis oleh ketua PMKP kepada kepala puskesmas.

16
H. Sub Sistem Penunjang

17

Anda mungkin juga menyukai