Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadapan Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmad serta Hidayah-Nya, sehingga kami dapat membuat Manual Mutu
Klinik 2018.
Adapun tujuan dibuatnya Manual Mutu Klinik 2018 adalah sebagai pedoman
pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu di Klinik. Dengan berpedoman pada Manual Mutu
tersebut, diharapkan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu Klinik sesuai dengan
persyaratan yang telah menjadi standar akreditasi dan memberikan kepuasan kepada
pelanggan,
Dan apabila nanti dalam proses dan pelaksanaannya nanti terdapat kekurangan,
kami sangat mengharapkan masukan dari semua pihak untuk perbaikan lebih lanjut.
Kepala Klinik
dr.Lovi Krissadi
NIK. ....................................
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berwawasan kesehatan, Klinik harus dapat meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan dengan
efektif dan efisien. Hal itu tentunya tidak lepas dari berbagai kendala yang muncul dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat baik dari segi internal maupun eksternal
Klinik. Pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional adalah pelayanan kesehatan yang
mengutamakan kepuasan pelanggan. Untuk itu Klinik harus dapat meningkatkan standar mutu
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan
Klinik sebagai salah satu Klinik yang terletak di Malang bagian utara dengan daerah
yang padat penduduk. Klinik di kecamatan Singosari kabupatenMalang yang berdiri sejak tahun
2003Klinik mempunyai perkembangan yang cukup berarti baik dari segi bangunan, sarana
prasarana dan sumber daya manusia.
Manual mutu Klinik merupakan pedoman bagi Klinik yang menjelaskan secara garis
besar Sistem Manajemen Mutu di Klinik. Manual mutu adalah suatu dokumen yang digunakan
untuk :
2
c. Memberikan gambaran bahwa Klinik memiliki kebijakan dalam mengelola organisasi
Profil Organisasi
IDENTITAS KLINIK
Data Geografis
3
2. Posisi geografis Klinik
Dekat dengan jalan raya, berada di tengah-tengah perumahan yang padat penduduk
dengan status ekonomi menengah ke atas.Akses transportasi ke Klinik
mudah.Sebagian besar wilayah kerja Klinik berupa daratan
GEDUNG
UNGGUL RM. GALERI
VICTORIA KENDEDES
ADI POM
PUTRO BENSIN
4
DATA DEMOGRAFIS
3 Apoteker 1 orang
4 Perawat 4orang
5 Bidan 1 orang
6 Analis 1 orang
5
7 Admin 3 orang
8 Sanitarian -
B. Visi Klinik
a) Memberikan pelayanan yang baik dan bermutu didasari kasih dan pengabdian
pada sesama
b) Menciptakan suasana kerja yang dilandasi oleh rasa kekeluargaan antar tenaga
medis dengan pasien
D. Tujuan Klinik
E. Struktur Organisasi
Di lampirkan
6
G. Tata Nilai Budaya kerja Klinik
7 nilai budaya :
1. Jujur
2. Tanggung jawab
3. Disiplin
4. Visioner
5. kerjasama
6. Adil
7. peduli
H. Sasaran Klinik
I. Kebijakan Mutu
7
c. Setiap karyawan wajib mematuhi jam kerja sebagaimana tersebut diatas
dengan melakukan absen pada saat masuk dan pulang;
2) Teguran TertulisI,II,III
III. Penujang medis : Memakai seragam kemeja putih tulang, berhijab pink,
bercelana abu abu, memakai pin nama, bersepatu fantovel hitam.
8
IV. Non Medis : Memakai Seragam kemeja warna kuning, bercelana
hitam tidak berbahan jeans,memakai pin nama, bersepatu fantovel hitam.
2) Hari jum’at :
IV. Non medis : memakai seragam batik, bercelana hitam polos dan
tidak berbahan jeans, memakai pin nama, bersepatu fantovel hitam.
3) Hari sabtu-minggu :
II. Perawat/ Bidan : Memakai seragam olahraga hijau tua, bercelana hitam
polos dan tidak berbahan jeans,berhijab hitam, memakai pin nama, dan
memakai sepatu sport warna putih.
III. Penunjang Medis : memakai seragam olahraga hijau tua, bercelana hitam
polos dan tidak berbahan jeans, berhijab hitam, memakai pin nama, dan
bersepatu sport warna putih
IV. Non Medis :memakai seragam olahraga orange, bercelana hitam polos
dan tidak berbahan jeans, memakai pin nama, dan bersepatu sport warna
putih.
3. Aturan Cuti
Sudah mendapatkan hak cuti, dan cuti di ambil setiap 1 bulan sekali sebanyak
1 hari. Cuti yang tidak di ambil dalam 1 bulan di anggap hangus atau tidak bisa
di ambil di bulan berikutnya. Untuk cuti lebih dari 3 hari harus melalui form
pengajuan cuti yang di serahkan ke admin klinik dan di setujui serta di
tandatangan oleh direktur klinik.
c. Cuti Sakit :
Jika sakit ringan di berikan surat keterangan istirahat selama 1 hari, jika
sakitnya memerlukan untuk rawat inap maka di berikan cuti sebanyak 5
hari.
e. Cuti Menikah : Cuti Menikah di berikan untuk karyawan yang sudah kontrak 1
tahun atau karyawan tetap, cuti menikah di berikan selama 3 hari.
1. Komitmen mutu:
a) Hak :
b) Kewajiban :
a) Hak :
11
3) Menyampaikan saran, keluhan dan umpan balik berkaitan dengan
pelayanan
b) Kewajiban :
2) Membawa kartu berobat bagi pasien umum dan pasien khusus membawa
kartu peserta BPJS / KIS.
a) Hak
12
b) Kewajiban
5. Proses pelayanan
a. PenyelenggaraanUpayaKesehatanMasyarakat :
b. PenyelenggaraanUpayaKesehatanPerorangan :
13
B. RuangLingkup :
15
inap
Perencanaan, pengadaan, penyimpanan, diatribusi dan
penyerahan perbekalan farmasi
Penyiapan, pencampuran, penyampaian obat,
pemantauan obat dalam dosis, indikasi efek samping.
9. Laboratorium Pemeriksaan laboratorium yang bermutu
Rujukan specimen secara horizontal dan vertical
K3 laboratorium untuk menghindari resiko terhadap
petugas
Kegiatan pemantapan mutu eksternal dan internal
Pencacatan dan pelaporan hasil pemeriksaan
Interpretasi hasil laboratorium
17
Pemeriksaan dan pengobatan
2. Pos Kesehatan Pemeriksaan kehamilan
Kelurahan Layanan imunisasi
Penyuluhan kesehatan
3. Jeraring dengan Pembinaan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
Fasyankes
DalampenyelenggaraanUKM
danpelayananklinismemperhatikankeselamatansasaran/pasiendenganmenerapk
anmanajemenrisiko.
C. Tujuan :
Landasanhukum yangdigunakandalammenyusunpedomanmutuiniadalah :
18
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 42;
11. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 59 tahun 2003 tentang Perizinan di
Bidang Kesehatan (Lembaran Daerah Kota Surabaya tahun 2003 nomor
4/E );
12. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 8 tahun 2008 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Surabaya tahun 2008 Nomor 8
Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya) sebagaimana telah diubah
19
dengan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 tahun 2009 (Lembaran
Daerah Kota Surabaya Tahun 2009 Nomor 12 Tambahan Lembaran Daerah
Kota Surabaya Nomor 12);
13. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 42 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas
dan Fungsi Dinas Kesehatan Kota Surabaya (Berita Daerah Kota Surabaya
Tahun 2011 Nomor 67) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Walikota Surabaya Nomor 26 tahun 2012 (Berita daerah Kota Surabaya
tahun 2012 Nomor 27);
14. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nomor 005/ 4684/
436.6.3/ 2016 tentang Akreditasi Klinik Kota Surabaya tahun 2016;
E. Istilahdandefinisi:
yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan
melaksanakan kegiatan.
bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.
20
e. Referensi : Berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan
kegiatan yang dilakukan atau hasil yang dicapai di dalam kegiatan Klinik
BAB II
A. Persyaratanumum:
1. Persyaratan Dokumen
a. Manual Mutu
b. Sasaran Kinerja/mutu
d. Dokumen Pendukung
e. Dokumen Eksternal
2. Pedoman Mutu
d. Manual mutu ini akan ditinjau ulang setahun sekali untuk penyesuaian /
perbaikan.
B. PengendalianDokumen
22
1. Tujuan Pengendalian Dokumen adalah terkendalinya kerahasiaan dokumen, proses
perubahannya, penerbitan, distribusi dan sirkulasi dokumen.
3. Cara pengendalian dokumen diatur dalam prosedur dan dipahami oleh semua
pihak terkait.
a. Pemeriksaan dokumen
i. Bab I, (A/I),
23
vi. Bab IX, (C/IX),
d) Jenis Dokumen
2) System Penomoran :
Contoh :
24
A : Kode Administrasi Manajemen (Kode Pokja I)
I : BAB
01 : Bulan,
2018 : Tahun
25
c. Pencatatan dalam Daftar Induk Dokumen Eksternal dan Internal
d. Pengesahan Dokumen
e. Penerbitan Dokumen
3) Distribusi dokumen bisa hanya untuk unit kerja tertentu tetapi bisa juga untuk
seluruh unit kerja yang lainnya.
3) Isi revisi atau perubahan harus tercatat pada Riwayat Perubahan Dokumen.
C. Pengendalianrekamimplementasi
26
c. Semua rekaman dipastikan aman, teridentifikasi dengan jelas, dan terdokumentasi
dengan rapi sehingga mudah dan cepat ditemukan bila diperlukan.
BAB III
A. Komitmen manajemen
Pelayanan yang disediakan oleh Klinik dilakukan dengan berfokus pada pelanggan.
Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi kebutuhan dan harapan pelanggan,
perencanaan penyelenggaraan upaya Klinik dan pelayanan klinis, pelaksanaan
pelayanan, monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut pelayanan.
C. Kebijakan mutu;
1. Kebijakan mutu adalah pernyataan resmi Klinik yang memuat komitmen mutu dan
kepedulian terhadap kepuasan pelanggan/masyarakat.
2. Isi kebijakan mutu sejalan dengan visi misi atau tujuan Klinik
28
d. Bekerjasama dan saling menghargai.
1. Sasaran kinerja/mutu
29
Tugas, tanggung jawab dan wewenang pimpinan/karyawan diatur dengan jelas
dan terdokumentasi.
b) Uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang dibuat oleh atasan karyawan yang
bersangkutan dibantu oleh unit kepegawaian.
d) Dokumen uraian tugas harus dikendalikan, isinya dikaji secara berkala dan
diperbaharui bila terjadi perubahan pekerjaan.
e) Dokumen berupa hasil evaluasi pelaksanaan uraian tugas, berupa SKP dan DP3
diberikan kepada petugas yang bersangkutan kemudian disimpan pada file
kepegawaian personal dan diletakkan di ruang Tata Usaha.
f) Uraian tugas dibuat berdasarkan nama-nama posisi yang ada pada struktur
organisasi masing-masing unit.
a. Kepala Klinik
30
Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Klinik
Wewenang
- Memiliki wewenang penuh untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai wakil manajemen
Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab untuk menjamin kesesuaian dan efektivitas implementasi
sistem manajemen mutu
Tugas
a. Menjamin sistem dilaksanakan secara efektif pada semua fungsi.
31
b. Menjamin sistem manajemen mutu diperbaiki terus menerus.
c. Melaporkan hasil/ kinerja sistem manajemen mutu kepadaTop Manjer
d. Mengupayakan peningkatkan kesadaran/ pemahaman karyawan dalam
sistem manajemen mutu
e. Mengkoordinasikan kegiatan internal audit
Tugas Tambahan
- Melaksanakan semua tugas tambahan yang diberikan oleh pimpinan
g. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh kepala UPTD sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
32
e. Melaksanakan kegiatan kesehatan lingkungan, usaha kesehatan kerja,
usaha kesehatan sekolah dan olah raga
f. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh kepala UPTD sesuai
dengan tugas dan fungsinya
f. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh kepala UPTD sesuai
dengan tugas dan fungsinya
Wewenang
Tanggung Jawab
33
Tugas Tambahan
Wewenang
- Memiliki wewenang dalam proses pengukuran dan penilaian secara sistem-
atik, objektif dan terdokumentasi untuk memastikan bahwa kegiatan manaje-
men mutu telah sesuai dengan pengaturan
Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab kepada kepala Klinik atas hasil audit internalnya untuk
secara umum
Tugas
b) Melakukan tugas audit internal terhadap seluruh poli/ unit yang ada di
manajemen
34
d) Merencanakan audit internal yang akan dilakukan periode selanjutnya.
e) Tugas Tambahan
Wewenang
Tugas
akreditasi.
Wewenang :
a. Menetapkan sasaran mutu setiap unit yang harus sesuai dengan kebi-
jakan mutu dan dipastikan terdokumentasi.
b. Merencanakan Sistem Manajemen Mutu untuk unit kerjanya.
Tanggung Jawab :
masing-masing unit.
Tugas :
dipastikan terdokumentasi.
agar lingkungan kerja dalam keadaan rapi, bersih, aman dan nyaman.
Tanggung Jawab :
Tugas :
terdokumentasi.
36
c. Bekerja secara profesional untuk mencapai kepuasan pelanggan.
Seorang karyawan Klinik yang ditunjuk oleh Kepala Klinik dan bertanggung jawab
untuk menjamin kesesuaian dan efektifitas implementasi sistem manajemen mutu.
7. Membina hubungan dengan pihak eksternal untuk hal-hal yang berkaitan dengan
sistem.
10. Melakukan program promosi dan komunikasi mengenai mutu kepada seluruh
karyawan.
G. Komunikasi Internal
37
Komunikasi internal antara pimpinan dan karyawan merupakan kegiatan yang sangat
penting untuk menunjang mekanisme kerja, karenanya system komunikasi dipastikan
diatur dengan baik dan menekannkan hal sebagai berikut :
38
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. Umum
Evaluasi merupakan kegiatan manajemen yang sangat penting dalam rangka pengendalian
suatu proses kinerja termasuk evaluasi implementasi Sistem Manajemen Mutu.
Pelaksanaan rapat Tinjauann manajemen dilaksanakan minimal dua kali dalam setahun.
c) Kinerja proses
BAB V
b. Sumber daya yang diperlukan diidentifikasi oleh koordinator poli/unit baik untuk
penyelenggaraan UKM maupun UKP dan disampaikan kepada koordinator
Administrasi dan kepala Klinik.
Kompetensi yang diperlukan oleh setiap karyawan agar dapat melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya secara tepat dan benar sesuai dengan sasaran dan
persyaratan yang telah ditetapkan harus dipastikan dipenuhi.
40
h. Mengelola arsip karyawan yang memuat informasi mengenai pelatihan,
keterampilan dan pengalaman kerja karyawan.
C. Infrastruktur / Prasarana
D. Lingkungan Kerja
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
41
A. Upaya Kesehatan Masyarakat
c. Perencanaan harus sesuia dengan tata nilai Klinik, yang meliputi visi, misi,
motto dan budaya kerja
e. Semua dokumen disiapkan oelh penanggung jawab UKM, dikoreksi oleh tim
kendali mutu dan disahkan oleh Kepala Klinik serta didistribusikan untuk
digunakan oleh pelaksana.
42
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran
c) Bila evaluasi dilakukan bersama dengan fungsi lain maka peran fungsi
terlibat harus jelas.
3. Pembelian
dan spesifikasi yang diperlukan oleh Klinik harus dibuat secara jelas untuk
44
3) Jenis barang yang akan dibeli
5. Penyelenggaraan UKM
45
2) Validasi diarahkan untuk mengkonfirmasi dan membuktikan bahwa
proses yang akan diajalankan memiliki kemampuan untuk emncapai
hasil yang disyaratkan.
1) Hak sasaran adalah hak yang dimiliki oleh masyarakat yang harus
dipenuhi Klinik terkait kegiatan yang dilakukan Klinik di wilayah
kerjanya.
46
1) Hak untuk mendapatkan informasi mengenai program kese-
hatan , tujuan dan kegiatan yang dilaksanakan
2) Hak untuk mengikuti kegiatan- kegiatan program yang dilak-
sanakan oleh Klinik
3) Hak untuk menolak mengikuti kegiatan-kegiatan program yang
dilaksanakan Klinik
4) Hak untuk berperan aktif dalam UKBM
3) Barang milik sasaran program harus ditangani dengan hati- hati untuk
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
47
4) Semua fungsi/pihak yang secara langsung atau tidak langsung terlibat
dengan penggunaan, penyimpanan,pemeriksaan barang milik sasaran
program harus melakukan identifikasi, verifikasi, melindungi dan
mengamankan barang-barang milik pelanggan sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan.
3) melakukan wawancara
48
6) menentukan pemecahan masalah
a. Umum
dan PKP
1) Kepuasan Sasaran
2) Audit Internal
b) Tim audit dibentuk oleh wakil manajemen dan disahkan oleh Kepala
Klinik dengan mendapat pelatihan sebelum melakukan audit.
50
j) Tindak lanjut audit harus mencakup verifikasi terhadap tindakan-
tindakan yang telah diambil.
d. Analisis Data
5) Analisa data juga dilakukan oleh Tim Survey Kepuasan Pelanggan dan
Identifikasi Kebutuhan Masyarakat untuk mengetahui tanggapan
pelanggan terhadap kualitas pelayanan Klinik.
e. Peningkatan Berkelanjutan
52
f. Tindakan Korektif
yang ditemukan.
terulang lagi.
g. Tindakan Preventif
yang potensial.
53
2) Prosedur pencegahan harus mencakup
peristiwa ketidaksesuaian.
1) Proses pelayanan rawat jalan dan rawat inap untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan dengan memperhatikan hasil survey persyaratan pelanggan.
Untuk pelayanan baru diawali dari permintaan kebutuhan pelanggan atau
dari Dinas Kesehatan yang setelah terwujud ternyata merupakan layanan
yang dibutuhkan pelanggan berdasarkan hasil survey identifikasi
kebutuhan masyarakat.
secara efektif .
dicapai
54
d) Memelihara / mempertahankan sistem manajemen mutu pada unitnya
4) Pelayanan rawat jalan dan rawat inap dimulai dari pendaftaran, kemudian
menuju ke pelayanan yang diinginkan.
55
4) Bila ada perubahan persyaratan produk baik atas permintaan pelanggan
maupun atas inisisasi poli/unit pelayanan, maka harus ada persetujuan
perubahan dai Wakil manajemen dan Kepala Klinik serta
pelanggansebelum perubahan dilaksanakan.
b) Komunikasi Pelanggan
56
5) Arsip atau catatan-catatan hasil evaluasi dan tindakan-tindakan
yang telah diambil harus disimpan.
1) Proses pembelian
maupun dana dari BPJS. Untuk dana dari JKN sebelum pembelian
57
1) Adanya kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan secara mandiri oleh
pengelola UPTD Puskemas Dupak maka diperlukan kerjasama
dengan pihak ketiga;
58
b) Pengendalian pelayanan dilaksanakan sesuai standar operasional
prosedur dimasing-masing poli/unit pelayanan
a) Hak pasien adalah hak yang dimiliki oleh pasien yang harus
dipenuhi Klinik terkait layanan rawat jalan atau rawat inap yang
dilakukan Klinik.
d) Hak dan kewajiban pasien dengan mudah bisa diketahui dan dibaca
pasien
60
2) Setiap rekam medik bersifat rahasia dan harus terjaga
keberadaan dan kerahasiaannya.
dianalisa
62
2) Hasil analisa dilaporkan ke Kepala Klinik untuk dievaluasi dan
kembali
buku laporan KTD, KTC, KPC dan KNC/ buku ketidaksesuaian dalam
pelayanan
2) Rencana tindak lanjut penanganan KTD, KTC, KPC atau KNC yang
hasil)
keputusan
1) Umum
a) Kepuasan Pelanggan
b) Audit Internal
64
2) Tim audit dibentuk oleh wakil manajemen dan disahkan oleh
kepala Klinik dengan dibekali pelatihan yang cukup sebelum
melaksanakan audit.
65
1) Metode pemantauan dan pengukuran proses yang digunakan
untuk mengevaluasi efektifitas system menajemen mutu dan
pelayanan harus menggunakan metode yang pantas untuk
pemantauan.
66
d) Pengendalian dan tanggungjawab serta wewenang untuk menangani
pelayanan tidak sesuai ditetapkan dalam prosedur.
4) Analisis Data
5) Peningkatan Berkelanjutan
67
masyarakat, tindakan perbaikan dan pencegahan serta Rapat
Tinjauan Manajemen.
6) Tindakan Korektif
yang ditemukan.
7) Tindakan Pencegahan
68
2) Mengevaluasi tindakan yang dibutuhkan untuk, mencegah
peristiwa ketidaksesuaian.
BAB VII
PENUTUP
69
Demikian manual mutu dibuat dan telah disahkan oleh Kepala Klinik untuk
dijadikan acuan dalam bertindak dan mengambil keputusan dalam rangka menjalankan
sistem serta tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kapasitas dan
Bagi kami, apabila Klinik lolos dalam Penilaian Akreditasi dan mendapat Sertifikasi
Akreditasi,bukan merupakan hasil akhir dari proses implementasi mutu, tetapi merupakan
awal dari penerapan kualitas secara sistematis dan terorganisir karena Total SistemMutu
terdiri dari aspek pelaksanaan implementasi sistem kualitas dan peningkatan kualitas
Harapan kami komitmen yang sudah terbentuk tetap terjaga dan tetap kokoh
sehingga improvement learning selalu berjalan untuk memenuhi tuntutan konsumen global.
70