Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS II

Katarak Senile Matur Okuli Dekstra Dan Katarak Senile Imatur Okuli Sinistra

OLEH :
Siti Nuril Anwari Rohmatillah
H1A 212 055
Pembimbing :
dr.Siti Farida Sp.M

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITRAAN KLINIK MADYA


BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Katarak adalah lensa mata yang menjadi keruh, sehingga cahaya tidak dapat
menembusnya. Penyebab katarak terbanyak adalah karena penuaan atau lanjut usia. Katarak
dapat disebabkan hal lain seperti trauma, toksin, penyakit sistemik (misalnya diabetes), dan
herediter. Kekeruhan pada lensa yang terjadi menyebabkan sebagian besar penderita

mengeluhkan gangguan pengelihatan.

Berdasarkan studi cross-sectional dilaporkan bahwa

prevalensi dari katarak pada usia 65-74 tahun adalah sebanyak 50% dan prevalensi ini meningkat
hingga 70% pada individu diatas 75 tahun2 .
Katarak dapat dibagi berdasarkan penyebabnya, yaitu1,2 :

Katarak senilis : terjadi pada lansia

Katarak traumatik : akibat trauma

Katarak komplikata : akibat komplikasi penyakit sistemik

Katarak toksik (drug-induced) : disebabkan oleh keracunan steroid

Katarak kongenital : pada bayi atau anak anak akibat penyakit rubela kongenital,
cytomegalovirus, atau toksoplasmosis)

Katarak sekunder : terjadi setelah operasi mata

Katarak senilis, terdiri atas 6 fase yaitu insipien, intumesen, imatur, matur, hipermatur
dan katarak morgagni. Patogenesis katarak dicurigai merupakan akibat dari terjadinya perubahan
protein (denaturasi protein). Agregat agregat protein pada lensa yang mengalami katarak akan
menghamburkan cahaya dan mengurangi transparensinya. Sejumlah faktor yang diduga turut
berperan dalam terbentuknya katarak antara lain kerusakan oksidatif (dari proses radikal bebas),
sinar ultraviolet, dan malnutrisi2,3.
Hingga saat ini, belum ditemukan pengobatan yang dapat memperlambat perubahan
kimiawi yang terjadi pada proses pembentukan katarak. Satu-satunya pengobatan terbaik untuk
katarak adalah dengan metode operasi1,2.

BAB II
LAPORAN KASUS
A. Identitas
Nama
Usia
Alamat

: Ny. M
: 65 tahun
: Monjok, Selaparang, Mataram

Pekerjaan
: Pedagang
Agama
: Islam
Suku
: Sasak
Status
: Menikah
Pendidikan
: Tidak sekolah
Tanggal pemeriksaan : 18 Juli 2016
B. Anamnesis
Keluhan Utama
Pengelihatan kabur pada mata sebalah kanan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poli mata RSUD Provinsi NTB dengan keluhan penglihatan
kabur pada mata sebelah kanan. Menurut pengakuan pasien penglihatan kabur
pada mata sebelah kanan mulai dirasakan sekitar 1 bulan yang lalu dan memberat
sejak 3 hari terakhir. Pandangan kabur diceritakan pasien seperti melihat berkabut,
dan melihat muka orang tidak jelas hanya seperti bayangan. Pasien mengaku
keluhan mata kabur muncul perlahan-lahan tanpa diawali dengan adanya trauma,
mata merah, nyeri dan keluar kotoran. Pasien menyangkal melihat seperti silau
dan pasien mengaku tidak pernah menggunakan kacamata dan pasien juga
menyangkal mengkonsumsi obat-obatan seperti kortikosteroid.

Pada mata

sebelah kanan pasien mengaku tidak merasakan keluhan seperti pada mata
sebelah kiri. Pasien mengaku tidak mengetahui apakah ada penyakit Diabetes
Mellitus atau tidak karena pasien tidak pernah memeriksakan diri ke dokter, tetapi
gejala seperti sering kencing, sering minum dan sering makan disangkal oleh

pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu
- Pasien menyangkal pernah mengalami penyakit ini sebelumnya.
- Riwayat penyakit Hipertensi tidak ada,
- Penyakit Diabetes Mellitus belum di ketahui karena pasien tidak pernah

memeriksa Gula Darah ke dokter.


Riwayat Penyakit Keluarga
- Pasien mengaku ibu pasien dan kakak kandung pasien mengalami keluhan

pandangan yang kabur.


- Kakak kandung pasien memiliki riwayat penyakit Diabetes Mellitus.
- Riwayat penyakit Hipertensi tidak ada
Riwayat Alergi
- Pasien menyangkal memiliki alergi obat maupun makanan
Riwayat pengobatan
- Pasien tidak pernah berobat ke tempat lain.

Riwayat sosial
- Pasien seorang pedagang
- Tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol
C. Pemeriksaan Fisik
Status generalis
Kondisi Umum : Baik
Kesadaran
: Kompos Mentis ( E4V5M6)
Tanda Vital:
- Tekanan Darah: 120/80 mmHg
- Nadi: 76x/menit
- Pernafasan: 20 x/menit
- Suhu: 37.20C

Status lokalis

No

Pemeriksaan

Mata Kanan

Mata Kiri

1.

Visus

1/300

6/15

Pinhole

Tidak maju

Tidak maju

2.

Posisi Bola Mata

Ortoforia

Ortoforia

3.

Gerakan Bola Mata

Baik ke segala arah, Baik ke segala arah,


jangkauan
nyeri (-)

penuh, jangkauan
nyeri (-)

penuh,

4.

Lapang Pandang

Sulit dievaluasi

Sama
pemeriksa

4.

5.

Palpebra

Edema

(-)

(-)

Superior

Hiperemi

(-)

(-)

Pseudoptosis

(-)

(-)

Entropion

(-)

(-)

Ektropion

(-)

(-)

Palpebra

Edema

(-)

(-)

Inferior

Hiperemi

(-)

(-)

Entropion

(-)

(-)

Ektropion

(-)

(-)

+ 10 mm

+ 10 mm

6.

Fissura palpebra

7.

Konjungtiva

Hiperemi

(-)

(-)

Palpebra

Sikatrik

(-)

(-)

Konjungtiva

Hiperemi

(-)

(-)

Palpebra

Sikatrik

(-)

(-)

Konjungtiva

Injeksi

(-)

(-)

Bulbi

Konjungtiva
Injeksi Siliar

(-)

(-)

Massa

(-)

(-)

Edema

(-)

(-)

Bentuk

Cembung

Cembung

Kejernihan

Jernih

Jernih

Permukaan

Licin

Licin

Sikatrik

(-)

(-)

Benda Asing

(-)

(-)

Dalam

Dalam

Superior
8.

Inferior
9.

10.

11.

Kornea

Bilik

Mata Kedalaman

dengan

12.
13.

Depan

Hifema

(-)

(-)

Iris

Warna

Coklat

Coklat

Bentuk

Bulat dan regular

Bulat dan regular

Bentuk

Bulat

Bulat

Pupil

Refleks

cahaya (+)

(+)

cahaya (+)

(+)

langsung
Refleks

tidak langsung
14.

Lensa

Kejernihan

Tidak jernih

Tidak jernih

Iris Shadow

(-)

(+)

Subluksasi

(-)

(-)

Dislokasi

(-)

(-)

15.

TIO

Palpasi

Kesan normal

Kesan normal

16.

Funduskopi

Refleks Fundus

(-)

(+)

Gambaran mata pasien

Gambaran 1. Kedua mata tampak depan

Gambar 2. Mata kanan tampak depan

Gambaran 3. Mata kiri tampak depan

BAB III
ANALISA KASUS DAN IDENTIFIKSASI MASALAH
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan data medis pasien diatas, ditemukan beberapa permasalahan. Adapun
permasalahan medis yang terdapat pada pasien adalah:
- Subjective
a. Pengelihatan kabur pada mata sebelah kiri
b. Penglihatan turun perlahan
- Objective
Pemeriksaan status lokalis pada mata kanan didapatkan :
a. Visus okuli dextra 1/300, dan visus okuli sinistra 6/15 dengan pinhole visus tidak
maju
b. Kekeruhan pada kedua lensa mata
c. Iris shadow (-) pada mata kanan
2. Analisa Kasus
a. Pengelihatan kabur pada mata sebelah kanan
Pengelihatan kabur sering terdapat pada pasien yang mengalami katarak. Gejala
seperti ini bisa disebabkan oleh penuaan, penyakit sistemik, obat-obatan, trauma, dan
keturunan. Akan tetapi, kemungkinan terbesar pada pasien ini adalah akibat penuaan
dan keturunan, dimana diketahui bahwa katarak akibat penuaan, disebut dengan
katarak senil biasanya terjadi pada usia lanjut > 60 tahun dan pasien ini sudah
berusia 65 tahun dan juga pasien ini memiliki riwayat ibu dan kakak kandung pasien
memiliki riwayat penglihatan kabur. Gejala dan tanda umum katarak juga terdapat
pada pasien seperti penglihatan kabur, dan kekeruhan yang terlihat pada lensa dan
juga terdapat iris shadow (-) pada mata kanan, meskipun sekarang iris shadow bukan
tanda untuk mendiagnosis pasien dengan katarak.

b. Penglihatan turun perlahan


Penglihatan yang turun perlahan bisa terdapat pada kasus katarak, kelaianan
refraksi, glaucoma kronik, dan retinopati diabetika. Pada penyakit katarak, hal ini
disebabkan karena kekeruhan pada lensa yang merupakan media refraksi terjadi
secara perlahan.
- Glaukoma kronik

Glaukoma kronik bisa disingkirkan karena pada pengukuran tekanan intra ocular
menggunakan palpasi didapatkan hasil yang normal akan tetapi disini perlu
dilakukan pemeriksaan tonometri schiotz untuk mengetahui angka pasti berapa
tekanan bola mata pasien. Pasien juga tidak pernah mengeluhkan sakit kepala
yang mendadak disertai dengan sakit pada mata, mata memerah, mual dan
-

muntah.
Retinopati
Penyakit diabetik retinopati belum bisa di singkirkan karena pasien memiliki
riwayat keluarga yang memiliki penyakit Diabetes Mellitus dan pasien tidak
mengetahui apakah memiliki penyakit Diabetes Mellitus atau tidak karena
pasien tidak pernah memeriksakan diri ke dokter. Untuk penyakit retinopati
akibat Hipertensi bisa disingkirkan karena tekanan darah pasien dalam batas

normal dan tidak memiliki riwayat hipertensi.


Kelainan refraksi
Berdasarkan anamnesis, pasien mengatakan tidak menggunakan kacamata dan
dari hasil pemeriksaan didapatkan bahwa ketika di periksa visus dengan pinhole
tidak didapatkan kemajuan pada visus pasien, hal ini menunjukkan bahwa pada
pasien tidak terdapat kelainan refraksi melainkan terdapat kelainan mungkin
dibagian media refraksi pasien atau pada bagian NII atau pada otak. Setelah
dilakukan pemeriksaan pada pasien ini ditemukan kelainan pada bagian segemen
anterior pada pasien yaitu pada bagian lensa terdapat kekeruhan, yang
menandakan bahwa pasien ada kelainan pada bagian media refraksi.

c. Visus okuli dextra 1/300 dan okuli sinistra 6/15 dan dengan pinhole visus tidak
maju
Visus yang seperti ini bisa disebabkan oleh media refraksi, hal ini didukung
dengan didapatkan pada pemeriksaan kekeruhan pada lensa. Visus yang berbeda
akibat dari derajat kekeruhan yang berbeda, selain itu perlu juga di pertimbangkan
kelainan yang terjadi pada segment posterior yang belum terlihat.
d. Gambaran iris shadow (-)
Gambaran iris shadow (-) biasanya ditemukan pada katarak matur. Iris shadow
menjadi negatif biasanya disebabkan karena semakin sempitnya jarak antara iris
dengan lensa oleh kerena pembengkakan lensa.

3.

Assassement
Berdasarkaan data hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik disertai tanda dan gejala pada
pasien, kasus ini mengarahkan pada Katarak Senile Matur Okuli Dexra dan katarak senile
Imatur Okuli Sinistra. Diagnosa ini dipilih karena pasien mengalami penurunan pengelihatan
perlahan seperti berkabut, dan lensa keruh.
Diagnosis banding dari kasus ini Adalah, Retinopati Diabetik.
4. Planning
Usulan pemeriksaan lanjutan :
- Pemeriksaan tekanan bola mata menggunakan tonometri schiotz
- Pemeriksaan menggunakan slit lamp untuk melihat derajat kekeruhan lensa.
- Pemeriksaan segment posterior menggunakan Ofthalmoskop pada mata kanan dan
pemeriksaan pada mata kiri setelah operasi katarak
- Planning pemeriksaan kadar gula darah
5. Penatalaksanaan
- Tatalaksana medic
Catarlint ( tetes untuk kedua mata 3 kali sehari)
- Tatalaksana operatif
Pro ekstraksi katarak + IOL dengan teknik ICCE, ECCE, SICS, atau
Phacoemusifikasi
6. KIE
-

Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit yang diderita pasien bernama katarak
dan disebabkan oleh usia pasien yang sudah lanjut. Pasien diberikan informasi untuk

menjaga kebersihan mata


Menjelaskan kepada pasien bahwa penglihatan pasien yang kaburr disebabkan oleh

penyakit katarak tersebut.


Menjelaskan kepada pasien bahwa pengobatan untuk katarak pada pasien adalah
dengan operasi dan operasi dilakuakan pada mata sebelah kanan terlebih dahulu

karena katarak yang kanan lebih matur dari yang sebelah kiri.
Pasien diberitahu bahwa setelah operasi kemungkinan penglihatan tidak akan
kembali normal 100% karena belum bisa di singkirkan kelainan lain yang di segment
posterior yang akan tetap mengganggu pengelihatan.

7. Prognosis
Prognosis pengelihatan (ad functionam)
- Prognosis pengelihatan pasien dubia ad bonam
Prognosis nyawa (ad vitam)
- Prognosis nyawa pasien dubia ad bonam

BAB IV
RINGKASAN AKHIR
Pasien seorang perempuan berusia 65 ke Poliklinik mata RSUD Provinsi NTB dengan
keluhan penglihatan kabur pada mata sebelah kanan,. Menurut pengakuan pasien penglihatan
kabur pada mata sebelah kanan mulai dirasakan sekitar 1 bulan yang lalu dan memberat sejak 3
hari terakhir. Pandangan kabur diceritakan pasien seperti melihat berkabut, dan melihat muka
orang tidak jelas hanya seperti bayangan. Pasien mengaku keluhan mata kabur muncul perlahanlahan tanpa diawali dengan adanya trauma, mata merah, nyeri dan keluar kotoran. Pasien
menyangkal melihat seperti silau dan pasien mengaku tidak pernah menggunakan kacamata dan
pasien juga menyangkal mengkonsumsi obat-obatan seperti kortikosteroid. Pada mata sebelah
kanan pasien mengaku tidak merasakan keluhan seperti pada mata sebelah kiri.
Pasien mengaku tidak mengetahui apakah ada penyakit Diabetes Mellitus atau tidak
karena pasien tidak pernah memeriksakan diri ke dokter, tetapi gejala seperti sering kencing,
sering minum dan sering makan disangkal oleh pasien. Pasien memiliki riwayat keluarga ibu dan
kakak kandung pasien mengalami keluhan penglihatan kabur dan kakak kandung pasien
mengalami Diabetes Mellitus. Pada pemeriksaan vital sign dalam batas normal, pada
pemeriksaan fisik opthalmologi didapatkan visus natural OD: 1/60 OS: 6/15, gerakan bola mata
baik kesegala arah pada kedua mata, lapang pandang pada mata kanan sulit dievaluasi karena
memang penglihatan pasien yang sebelah kanan hanya 1/300 sedangkan lapang pada mata

sebelah kiri baik, didapatkan iris shadow (-) pada mata kanan dan ditemukan lensa keruh pada
kedua mata, pada pemeriksaan reflex fundus pada mata kanan (-) dan pada mata kiri (+).
Hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien dapat ditentukan diagnosis pada
pasien ini adalah katarak senil matur okuli dekstra dan katarak senil imatur okuli sinistra.
Pengobatan yang diberikan kepada pasien adalah obat tetes mata pada kedua mata catarlint (3
kali tetes per hari), pro operasi ekstraksi katarak OD + IOL

DAFTAR PUSTAKA

1. Ilyas, S. 2007. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ketiga. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia
2. Vaughan & Asbury dkk. 2010. Oftalmologi Umum. Jakarta: EGC
3. Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia, 2006, Panduan manajemen klinis
4.

perdami. Jakarta ; PP Perdami


Ilyas,S. 2004. Masalah Kesehatan Mata Anda. Edisi kedua. Fakultas kedokteran
Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai

  • Ada Beberapa Aliran Yang Terkenal Dalam Filsafat Moral
    Ada Beberapa Aliran Yang Terkenal Dalam Filsafat Moral
    Dokumen2 halaman
    Ada Beberapa Aliran Yang Terkenal Dalam Filsafat Moral
    Siti Nuril Anwari Rohmatillah
    Belum ada peringkat
  • Surat Kuasa Untuk BPPSDM
    Surat Kuasa Untuk BPPSDM
    Dokumen3 halaman
    Surat Kuasa Untuk BPPSDM
    Riezky Pratama
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Siti Nuril Anwari Rohmatillah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Siti Nuril Anwari Rohmatillah
    Belum ada peringkat
  • Bahagia Selalu Dengan Mengingat Allah
    Bahagia Selalu Dengan Mengingat Allah
    Dokumen1 halaman
    Bahagia Selalu Dengan Mengingat Allah
    Siti Nuril Anwari Rohmatillah
    Belum ada peringkat
  • BASARNAS
    BASARNAS
    Dokumen16 halaman
    BASARNAS
    Siti Nuril Anwari Rohmatillah
    Belum ada peringkat
  • Tabel Mpasi
    Tabel Mpasi
    Dokumen3 halaman
    Tabel Mpasi
    Siti Nuril Anwari Rohmatillah
    Belum ada peringkat
  • ASPD PENJARA
    ASPD PENJARA
    Dokumen14 halaman
    ASPD PENJARA
    Siti Nuril Anwari Rohmatillah
    Belum ada peringkat
  • Cover Referat
    Cover Referat
    Dokumen1 halaman
    Cover Referat
    Siti Nuril Anwari Rohmatillah
    Belum ada peringkat
  • Akhlak Tasawuf
    Akhlak Tasawuf
    Dokumen14 halaman
    Akhlak Tasawuf
    Siti Nuril Anwari Rohmatillah
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen1 halaman
    2
    Siti Nuril Anwari Rohmatillah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    Daftar Isi
    Siti Nuril Anwari Rohmatillah
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen22 halaman
    Penda Hulu An
    Siti Nuril Anwari Rohmatillah
    Belum ada peringkat
  • Minggu
    Minggu
    Dokumen66 halaman
    Minggu
    Siti Nuril Anwari Rohmatillah
    Belum ada peringkat
  • ASPD PENJARA
    ASPD PENJARA
    Dokumen14 halaman
    ASPD PENJARA
    Siti Nuril Anwari Rohmatillah
    Belum ada peringkat
  • Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan Di Indonesia
    Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan Di Indonesia
    Dokumen140 halaman
    Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan Di Indonesia
    Siti Nuril Anwari Rohmatillah
    Belum ada peringkat
  • Bantuan pembenahan saluran air pasar ayam Mataram
    Bantuan pembenahan saluran air pasar ayam Mataram
    Dokumen1 halaman
    Bantuan pembenahan saluran air pasar ayam Mataram
    Siti Nuril Anwari Rohmatillah
    Belum ada peringkat
  • Diet Cair
    Diet Cair
    Dokumen2 halaman
    Diet Cair
    Yuni Damayanti
    100% (2)
  • Joural Reading Siti Nuril A.R
    Joural Reading Siti Nuril A.R
    Dokumen22 halaman
    Joural Reading Siti Nuril A.R
    Siti Nuril Anwari Rohmatillah
    Belum ada peringkat
  • Lapsus CHF
    Lapsus CHF
    Dokumen44 halaman
    Lapsus CHF
    Siti Nuril Anwari Rohmatillah
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen22 halaman
    Penda Hulu An
    Siti Nuril Anwari Rohmatillah
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Reading Me
    Jurnal Reading Me
    Dokumen13 halaman
    Jurnal Reading Me
    Siti Nuril Anwari Rohmatillah
    Belum ada peringkat
  • CP 1 PDR
    CP 1 PDR
    Dokumen16 halaman
    CP 1 PDR
    Siti Nuril Anwari Rohmatillah
    Belum ada peringkat
  • PDR
    PDR
    Dokumen30 halaman
    PDR
    Siti Nuril Anwari Rohmatillah
    Belum ada peringkat
  • Mau Sehat Yuuk Sholat
    Mau Sehat Yuuk Sholat
    Dokumen4 halaman
    Mau Sehat Yuuk Sholat
    Siti Nuril Anwari Rohmatillah
    Belum ada peringkat
  • Refarat Retinopati Diabetik
    Refarat Retinopati Diabetik
    Dokumen32 halaman
    Refarat Retinopati Diabetik
    Siti Nuril Anwari Rohmatillah
    Belum ada peringkat
  • Joural Reading Siti Nuril A.R
    Joural Reading Siti Nuril A.R
    Dokumen22 halaman
    Joural Reading Siti Nuril A.R
    Siti Nuril Anwari Rohmatillah
    Belum ada peringkat
  • Manfaat Atau Hikmah Bersiwak
    Manfaat Atau Hikmah Bersiwak
    Dokumen1 halaman
    Manfaat Atau Hikmah Bersiwak
    Siti Nuril Anwari Rohmatillah
    Belum ada peringkat
  • Praktek Kedokteran
    Praktek Kedokteran
    Dokumen43 halaman
    Praktek Kedokteran
    Febridho
    Belum ada peringkat