Anda di halaman 1dari 10

Norma atau Kaidah Dalam Masyarakat

Pada dasarnya kehidupan manusia di dalam pergaulan masyarakat diliputi oleh norma ,yaitu
peraturan hidup yang memengaruhi tingkah laku manusia di dalam masyarakat .Sejak masa
kecil manusia merasakan adanya peraturan peraturan hidup yang membatasi dalam
mengarungi hidup .Dalam masyarakat terdapat berbagai golongan dan aliran .Walaupun
golongan dan aliran beraneka ragam dan masing-masing mempunyai kepentingan sendiri
,akan tetapi kepentingan bersama mengharuskan adanya ketertibandalam kehidupan
masyarakat .Keamanan dalam masyarakat akan terpelihara ,bilamana tiap warga masyarakat
itu tidak mengganggu sesamanya .Bila keamanan terganggu ,maka masyarakat akan kacau
.Maka norma (suatu aturan ) akan memberi batasan aturan yang bersifat perintah dan anjuran
serta larangan - larangan .Ketentuan - ketentuan larangan untuk perbuatan perbuatan yang
apabila dilakukan atau tidak dilakukan dapat membahayakan kehidupan bersama ,sebaliknya
perintah-perintah adalah ditujukan agar dilakukan perbuatan - perbuatan yang dapat memberi
kebaikan bagi kehidupan bersama.
Pada kenyataannya dalam kehidupan manusia di dalam pergaulan masyarakat diliputi oleh
peraturan atau norma hidup yang mempengaruhi tingkah laku manusia di dalam
masyarakat .Adanya suatu norma untuk memberi petunjuk kepada manusia bagaimana
seorang harus bertindak dalam masyarakat serta perbuatan perbuatan mana yang harus
dijalankan dan perbuatan mana pula yang harus dihindari .Apabila perilaku warga masyarakat
menuruti norma atau kaidah maka perbuatannya dipandang wajar atau normal ,dan apabila
sebaliknya dianggap tidak normal atau menyimpang,sehingga akan menerima reaksi dari
masyarakat .Dapat dikatakan suatu kaidah atau norma adalah ukuran atau pedoman untuk
berperilaku atau bersikap ,bertindak ,dalam hidup .Dalam kajian makalah ini akan diuraikan
tentang kaedah atau norma hukum dan norma yang lainnya yang berguna untuk menjaga
ketertiban keamanan dalam masyarakat.

Pengertian Norma
Setiap manusia memiliki pemikiran yang berbeda beda ,sehingga mempunyai kepentingan
individu (sendiri) dan juga manusia mempunyai kepentingan bersama yang mengharuskan
adanya keamanan dalam masyarakat.
Adapun yang memimpin kehidupan bersama ,yang mengatur tingkah laku manusia dalam
masyarakat adalah peraturan hidup .Supaya dapat memenuhi kebutuhankebutuhannya
dengan aman dan tentram dan damai tanpa gangguan ,maka bagi setiap manusia memerlukan
adanya suatu tata (orde atau ordnung).Tata itu berwujud aturan-aturan yang menjadi pedoman
bagi segala tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup ,sehingga kepentingan masingmasing dapat terpelihara dan terjamin .Setiap anggota masyarakat mempunyai hak dan
kewajiban .Secara etimologi Tata itu lazim disebut KAEDAH (berasal dari bahasa arab ) atau
NORMA (berasal dari bahasa Latin ) atau ukuranukuran.

Norma norma itu mempunyai dua macam isi dan menurut isinya berwujud :

1) Perintah yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena
akibatakibatnya dipandang baik.
2) Larangan yaitu keharusan bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh karena itu
akibatakibatnya dipandang tidak baik .
Jadi kaidah atau norma adalah ketentuan-ketentuan baik buruknya perilaku manusia ditengah
pergaulan kehidupan masyarakat ,dengan menentukan perangkat-perangkat atau penggalan penggalan aturan yang bersifat perintah dan anjuran serta larangan larangan dalam hidup
bermasyarakat. Apabila perilaku warga masyarakat menuruti norma atau kaidah maka
perbuatannya dapat dipandang normal dan sebaliknya apabila perbuatan dianggap tidak
normal atau menyimpang akan mendapat reaksi dari masyarakat .
Manfaat norma adalah untuk memberi petunjuk kepada manusia bagaimana seseorang harus
bertindak dalam masyarakat serta perbuatanperbuatan mana yang harus dijalankan dan
perbuatan-perbuatan mana yang harus dihindari.Norma-norma itu dapat dipertahankan
dengan sanksi-sanksi,yaitu ancaman hukuman terhadap siapa saja yang melanggarnya .Sanksi
itu merupakan suatu pengukuh terhadap berlakunya norma-norma dan merupakan pula reaksi
terhadap perbuatan yang melanggar norma .

Terbentunya Kaidah Atau Norma


Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa melakukan hubungan dan
bekerja sama dengan manusia lainnya di masyarakat. Agar kerja sama antarsesama manusia
dapat berlangsung dengan baik, lancar, dan dapat optimal, manusia membutuhkan suasana
dan kondisi yang tertib dan teratur. Dalam hal ini manusia membutuhkan aturan, tata
pergaulan, sehingga mereka dapat hidup dalam suasana yang harmonis.Uraian tersebut
menunjukkan arti pentingnya norma-norma sosial dalam kehidupan masyarakat. Dengan
demikian, ada hubungan antara interaksi sosial dengan norma sosial. Di manakah letak
hubungannya?
Norma lahir karena adanya interaksi sosial dalam masyarakat.Masyarakat yang berinteraksi
membutuhkan aturan main, tata pergaulan yang dapat mengatur mereka untuk mencapai
suasana yang diharapkan, yaitu tertib dan teratur. Untuk mencapainya, maka dibentuklah
norma sebagai pedoman yang dapat digunakan untuk mengatur pola perilaku dan tata
kelakuan yang akhirnya disepakati bersama oleh anggota kelompok masyarakat tersebut.

Kaidah Atau Norma Dalam Kenyataan


Keamanan dalam masyarakat akan terpelihara ,bilamana tiap warga masyarakat itu tidak
mengganggu sesamanya .Apabila keamanan terganggu maka masyarakat itu akan resah dan
bahkan bias kacau .Manusia manusia yang bersifat individualistis misalnya akan
mementingkan dirinya sendiri dan timbulah pertikaian .Jika keadaan masyarakat terus

menerus demikian maka tidak dapatlah dikatakan ,bahwa ada penghidupan yang teratur
dalam masyarakat itu.
Tetapi di dunia ini manusia terikat oleh peraturan hidup yang disebut norma ,tanpa atau
disertai sanksi .Apabila seseorang melanggar suatu norma ,maka orang lain itu akan
mengalami sanksi yang berbagi sifat dan beratnya.

Beberapa contoh peraturan hidup misalnya :


1) Orang yang tahu aturan tidak akan berbicara sambil mengisap rokok di hadapan yang
harus atau pantas dihormati.
2) Seorang tamu yang hendak pulang ,harus diantarkan sampai diambang pintu.
3) Seorang penjual diharuskan menyerahkan barang yang telah terjual kepada pembelinya.
4) Orang yang mencuri barang milik orang lain harus dihukum .
Tidak ada larangan bagi orang untuk merokok ,kecuali ditempat-tempat tertentu.Orang yang
berbicara sambil menghisap rokok dihadapan orang yang harus dihormati hanyalah mendapat
celaan dalam masyarakat yang beradab (sopan ).Kemudian seorang tuan rumah tak dapat
dipaksakan supaya ia mengantarkan tamunya yang hendak pulang sampai diambang pintu
.Jika ia tidak mengantarkan tamunya ,ia tak akan mendapatkan hukuman ..Seorang yang
mencuri akan menderita kerugian pada badannya ,ia akan dihukum penjara dan kehilangan
kebebasan untuk sementara waktu .
Dalam masyarakat yang teratur ,ada suatu badan resmi yang berkuasa untuk menghukum
orang-orang yang melanggar peraturan-peraturan hidup seperti yang disebutkan dalam contoh
ke 3 dan ke 4.Oleh karena itu setiap anggota masyarakat akan berusaha untuk menaati
peraturanperaturan hidup yang seperti itu.Peraturanperaturan hidup yang demikian itu
disebut peraturan hukum atau norma hukum .Norma hukum disertai sanksi berupa hukuman
yang sifatnya memaksa ,dan jika peraturan itu dilanggar.

Sanksi hukuman dapat berupa :


1) Pidana penjara (hukuman badan )
2) Penggantian kerugian ( pidana benda).

Kehidupan manusia di dalam pergaulan masyarakat diliputi oleh norma ,yaitu peraturan
hidup yang memengaruhi tingkah laku manusia di dalam masyarakat .Sejak masa kecil
manusia merasakan adanya peraturan-peraturan hidup yang membatasi sepak terjangnya
.Pada permulaannya yang dialami hanyalah peraturan-peraturan hidup yang berlaku dalam
lingkungan keluarga yang dikenalnya ,kemudian juga yang berlaku diluarnya ,dalam
masyarakat .Yang paling dirasakan adalah peraturan-peraturan hidup yang berlaku dalam
suatu negara.

Akan tetapi dengan adanya normanorma itu dirasakan pula olehnya adanya penghargaan dan
perlindungan terhadap dirinya dan kepentingankepentingannya.
Demikianlah norma-norma itu mempunyai tujuan supaya kepentingan masing masing warga
masyarakat dan ketentraman dalam masyarakat terpelihara dan terjamin.

Dalam pergaulan hidup dibedakan 4 macam norma yaitu :


1.
2.
3.
4.

Norma atau kaidah kepercayaan atau keagamaan


Norma atau kaidah kesusilaan
Norma atau kaidah kesopanan atau tata krama
Norma atau kaidah hukum

1. Norma atau kaidah kepercayaan atau keagamaan


Norma keagamaan adalah peraturan atau kaidah yang sumbernya dari firman atu perintah
Tuhan melalui Nabi atau utusanya. Bagi orang yang beragama, perintah atau firman Tuhan itu
menjadi petunjuk atau pedoman didalam sikap dan perbuatanya (way of life). Kaidah agama
tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhanya tetapi juga mengatur hubungan
antar sesama manusia. Bagi mereka yang melanggar norma agama akan mendapatkan sanksi
yang berupa kemurkaan Tuhan atau siksaan neraka.
Kaidah kepercayaan atu keagamaan ditujukan kepada kehidupan beriman. Kaidah ini
ditujukan terhadap manusia kepada tuhan dan kepada dirinya sendiri. Tuhanlah yang
mengancam pelanggaran-pelanggaran kaidah kepercayaan atau agama itu dengan sanksi.
Kaidah kepercayaan atau agama ini bertujuan untuk menyempurnakan manusia oleh karena
kaidah ini ditunjukan kepada umat manusia dan melarang manusia melakukan perbuatan
jahat. Dengan demikian tidak dikehendaki adanya kejahatan-kejahatan. Kaidah kepercayaan
ini tidak ditujukan kepada sikap lahir, tetapi kepada sikap batin manusia. Diharapkan dari
manusia hahwa sikap batinnya sesuai dengan isi kaidah kepercayaan atau keaagamaan.
Kaidah kepercayaan atu keagamaan ini hanyalah memberikan manusia dengan kewajibankewajiban semata-mata tidak memberi hak. Adanya hanya menunaikan kewajiban, menaati
dan melaksanakan kaidah kepercayaan atau keagamaan.
Kaidah atau norma keagamaan jika dilanggar tidaklah memberikan sanksi yang dapat
dirasakan secara langsunng di dunia ini.

2. Norma atau kaidah kesusilaan


Norma kesusilaan adalah kaidah yang bersumber pada suara hati atau insan kamil manusia,
kaidah itu berupa bisikan-bisikan suara batin yang diakui dan diinsyafi oleh setiap orang dan
menjadi dorongan atau pedoman dalam perbuatan dan sikapnya. Bangi mereka yanga
melanggar norma kesusilaan akan mendapatkan sanksi yang bersifat otonom yang
datanngnya dari diri oarang itu sendiri berupa penyesalan, siksaan batin atau sejenisnya.

Norma kesusilaan berhubungan dengan manusia sebagai invidu karena menyangkut


kehidupan pribadi manusia. Sebagai pendukung kaidah kesusilaan adalah nurani individu dan
bukan manusia sebagai makhluk sosial atau sebagai anggota masyarakat yang terorganisir.
Kaidah ini dapat melengkapi ketidakseimbangan hidup pribadi, mencegah kegelisahan diri
sendiri.
Norma atau kaidah kesusilaan ini ditujukan umat mannusia agar terbentuk kebaikan akhlak
pribadi guna menyyempurnakan manusia dan melarang manusia melakukan perbuatan jahat.
Membunuh, berzina, mencuri dan sebagainya tidak hanya dilarang oleh kaidah kepercayaan
atau keagamaan saja, tetapi dirasakan juga sebagai bertentangan dengan (kaidah) kesusilaan
dalam setiap hati nurani manusia. Kaidah kesusilaan hanya membebani manusia dengan
kewajiban-kewajiban saja.
Asal atua sumber kaidah kesusilaan adalah dari manusia sendiri, jadi bersifat otonom tidak
ditujukan kepada sikap lahir, tetapi ditujukan kepada sikap batin manusia juga. Batinnua
sendirilah yang mengancam perbuatan yang melanggar kaidah kesusilaan dengan sanksi.
Tidak ada kekuasaan diluar dirinya yang memaksa sanksi itu. Kalau melanggar kaidah
kesusilaan, misalnya, mencuri atau penipuan, maka akan timbbullah dalam hati nurani si
pelanggar rasa penyesalan, rasa malu, takut, merasa bersalah sebagai sanksi atau reaksi
terhadap pelanggaran kaidah kesusilaan tersebut.
Kaidah kesusilaan jika dilanggar hanyalah akan menimbulkan rasa malu, rasa takut, rasa
bersalah, atau penyesalan saja pada sipelaku. Kalau ada pembunuh tidak ditanggkap dan
diadili, tetapi masih berkeliaran masyarakat akan merasa tidak aman meskipun si pembunuh
itu dicekam oleh rasa penyesalan yang sangat mendalam dan dirasakan oleh suatu
penderitaan sebagai akibat pelanggaran yang dibuatnya.

3. Norma atau kaidah kesopanan atau tata krama


Norma kesopanan atau tata krama ialah peraturan yang tibul dalam pergaulan hidup
segolongan manusia, kaidah-kaidah ini diikuti dan ditaati sebagai pedoman dalam tingkah
laku semua orang yanng ada disekelilingnya. Apabila seseorang melanggar norma kesopanan
akan mendapatkan sanksi dari masyarakat yang berupa cemoohan, celaan, tertawaan,
diasingkan dari pergaulan hidup dan sejenisnya.
Norma kesopanan dalam kehidupan sehari-hari biasanya dikenal dengan istilah tata krama,
yaitu peraturan yang timbul dari pergaulan segolongan manusia.Norma kesopanan tidak
berlaku bagi seluruh masyarakat dunia melainkan bersifat khusus dan setempat atau regional
dan hanya berlaku bagi segolongnan masyarakat tertentu saja. Apa yang dianggap soapan
bagi segolongan masyarakat, mungkin bagi masyarakat lain tidak demikian.
Norma atua kaidah didasarkan pada kebiasaan, kepatutan atau kepantasan yang berlaku
didalam masyarakat. Kaidah sopan santun ditujukan kepada sikap lahir pelakunya yang
kongkret demi penyempurnaan atau keetrtiban masyarakat dan bertujjuan menciptakan
perdamain, tata tertib, atau membuat sedap lalu lintas antar manusia yang bersifat llahiriah.
Sopan santun lebih mementingkan yang lahir atau formal: pergaulan, pakaian, bahasa.

Bahkan yidak hanya ditujukan sikap lahir saja tetapi seringkali sudah puas dengan sikap
semu atau pura-pura saja. Jadi tidak semata-mata menghendaki sikap batin. Sopan santun
menyentuh manusia tidak semata-mata sebagai individu, tetapi sebagai makhluk sosial, jadi
menyentuh keehidupan bersama.
Selanjutnya perasaan kesopanan dapat menjelma menjadi perasaan kebiasaan. Norma
kebiasaan dapat menjelma menjadi norma kesopanan yang wajib diindahkan karena
pelanggaran dianggap tidak biasa dan dianggap salah oleh masyarakat. Kebiasaan yang
demikian itu disebut pula adat.
Kaidah atau norma sopan santun jika dilanggar atau diabaikan hanyalah menimbulkan celaan,
umpatan atau cemoohan saja. Sanksi inipun dirasakan kurang cukup memuaskan, karena
dikhawatirkan pelaku pelanggaran akan mengulangi perbuatanya lagi karena sanksinya
dirasakan terlalu ringan.
Tiga macam norma yang disebutkan diatas yaitu norma agama, kesusilaan, dan kesopanan
bertujuan membina ketertiban kehhidupan manusia. Namun ketiga peraturan hidup itu belum
cukup memberi jaminan untuk menjaga ketertiban dalam masyarakat. Ketiga macam norma
itu tidak mempunyai sanksi (pengukuh) yang tegas jika salah satu peraturanya dilanggar.
Jadi kepentingan manusia didalam masyarakat dirasakan belum cukup terlindungi oleh ketiga
kaidah sosial tersebut diatas. Oleh karena itu, diperlukan perlindungan kepentingan atau
kaidah sosial lain yang melindungi lebih lanjut secara lebih memuaskan kepentingankepentingan manusia yang sudah mendapat perlindungan dari kaidah sosial yang telah
disebutkan tadi. Kaidah sosial itu adalah norma atau kaidah hukum.

4. Norma atau kaidah hukum


Norma hukum ialah peraturan yang dibuat oleh negara dan berlakunya dipertahankan dengan
paksaan oleh alat-alat negara seperti, polisi, jaksa, hakim, dan sebagainya. Keistimaewaan
norma hukum itu terletak dalam sifatnya yang memaksa, dengan sanksinya yang berupa
ancaman hukuman. Alat-alat kekuasaan negara berdaya upaya agar peraturan-peraturan itu
ditaati dan dilaksanakan. Paksaan tidak berarti sewenang-wenang melainkan harus bersifat
sebagai alat yang dapat memberi suatu tekanan agar norma-norma hukum itu dihormati dan
ditaati.
Norma hukum memuat suatu penilaian mengenai perbuatan tertentu. Hal itu palinh jelas
tampak dalam bentuk suruhan dan larangan. Oleh karena itu untuk memastikan apakah disitu
kita menjumpai suatu norma hukum atau tidak, keduanya bisa dipakai sebagai ukuran.
Dengan patokan ini, ternyata tidak semua peraturan hukum iyu mengandung norma hukum
didalamnya.

Beberapa peraturan yang demikian itu adalah (zevenbergen, 1925 : 112-113) :


A. Peratuan-peturan yangn termasuk kedalam hukum acara.
B. Peraturan-peraturan yang berisi rumusan-rumusan pengertian yang dipakai dalam suatu
kitab hukum.
C. Peraturan-peraturan yang hanya menunjuk kepada peraturan lain.
D. Peraturan-peraturan yang memperluas, membatasi atau mengubah isi dari peraturan yang
lain.
Peraturan-peraturan hukum yang termasuk kedalam golongan tersebut diatas memang
merupakan peraturan hukum tetapi sulit untuk juga disebut sebagai norma hukum. Norma
hukum ditujukankepada sikap lahir manusia. Ia tidak mempersoalkan apakah sikap batin
seseorang itu baik atau buruk. Yang diperhatikan adalah bagaimana perbuatan lahiriyahnya.
Norma hukum tidak memberi sanksi kepada seseorang yang mempunyai sikap batin yang
buruk, tetapi yang diberi sanksi adalah perwujudan sikap batin yang buruk atau menjadi
perbuatan nyata atau perbuatan konkrit.

Hubungan antara norma hukum dengan norma yang lainya.

Hubungan positif yakni hubungan yang saling memperkuat.


Hubungan antara norna hukum dengan norma agama.

Norma hukum dan norma agama sangat erat hubungannya karena norma agama sangat
menunjang tercapainya tujuan norma hukum. Jika manusia mematuhi norma atau kaidah
agama, takwa kepada Tuhan maka tidak ada manusia yang mempunyai sikap batin yang
buruk, tidak ada rencana perbuatan jahat, hubungan antara masyarakat baik, masyarakat
menjadi tertib dengan rasa keadilan, maka tujuan norma hukum tercapai. Sebaliknya jika
manusia itu semula jahat, dia berani melakukan pelanggaran norma karena takut akan hukum,
maka sikap batin itu berubah menjadi baik dan akhirnya takwa kepada Tuhan. Dengan kata
lain norma atau kaidah agama mendukung tercapainya norma agama.

Hubungan antara norma hukum dengan norma kesusilaan.

Norma hukum dengan norma kesusilaan mempunyai hubungan yang sangat erat karena
keduanya saling melengkapi. Kedua kaidah tersebut saling melengkapi dalam arti saling
menunjang tercapainya tujuan masing-masing norma.

Hubungan antara norma hukum dengan norma kesopanan.

Kedua kaidah atau norma ini pun saling mengisi, saling melengkapi, maka hubungan
keduanya pun erat sekali. Dengan kata lain norma hukum juga mendukung tercapainya tujuan
dari norma kesopanan

Hubungan negatif yakni hubungan yang saling melemahkan.

Yaitu jika isi dari norma atau kaidah sosial lainya saling bertentangan.
Contoh : larangan oleh salah satu agama membunuh sesama manusia dengan alasan apapun
bertentangan dengan undang-undang wajib militer.

Persamaan antara norma hukum dengan norma yang lainnya.

Kesamaan antara norma hukum dengan norma sosial lainya yaitu terletak pada tujuanya.
Maksud atau tujuan norma hukum dan norma-norma lainya adalah sama yakni melindungi
kepentingan perorangan maupun umum, sehingga terdapat tata tertib dalam masyarakat.

Hubungan Antar Norma


Kehidupan manusia dalam bermasyarakat, selain diatur oleh hukum juga diatur oleh normanorma agama, kesusilaan, dan kesopanan, serta kaidah-kaidah lainnya.Kaidah-kaidah sosial
itu mengikat dalam arti dipatuhi oleh anggota masyarakat di mana kaidah itu
berlaku.Hubungan antara hukum dan kaidah-kaidah sosial lainnya itu saling mengisi.Artinya
kaidah sosial mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat dalam hal-hal hukum tidak
mengaturnya.Selain saling mengisi, juga saling memperkuat.Suatu kaidah hukum, misalnya
kamu tidak boleh membunuh diperkuat oleh kaidah sosial lainnya. Kaidah agama,
kesusilaan, dan adat juga berisi suruhan yang sama.
Dengan demikian, tanpa adanya kaidah hukum pun dalam masyarakat sudah ada larangan
untuk membunuh sesamanya. Hal yang sama juga berlaku untuk pencurian, penipuan,
dan lain-lain pelanggaran hukum. Hubungan antara norma agama, kesusilaan, kesopanan dan
hukum yang tidak dapat dipisahkan itu dibedakan karena masing-masing memiliki sumber
yang berlainan. Norma Agama sumbernya kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.Norma kesusilaan sumbernya suara hati (insan kamil). Norma kesopanan sumbernya
keyakinan masyarakat yang bersangkutan dan norma hukum sumbernya peraturan
perundang-undangan.

KESIMPULAN

Kehidupan manusia dalam bermasyarakat, selain diatur oleh hukum juga diatur oleh normanorma agama, kesusilaan, dan kesopanan, serta kaidah-kaidah lainnya.Kaidah-kaidah sosial
itu mengikat dalam arti dipatuhi oleh anggota masyarakat di mana kaidah itu
berlaku.Hubungan antara hukum dan kaidah-kaidah sosial lainnya itu saling mengisi.
Dalam kehidupan masyarakat, norma memiliki beberapa fungsi atau kegunaan. Apa sajakah
fungsi norma dalam kehidupan masyarakat?
Kita mengenal beberapa fungsi norma, yaitu sebagai berikut.
A. Pedoman hidup yang berlaku bagi semua anggota masyarakat pada wilayah tertentu.
B. Memberikan stabilitas dan keteraturan dalam kehidupan bermasyarakat.
C. Mengikat warga masyarakat, karena norma disertai dengan sanksi dan aturan yang tegas
bagi para pelanggarnya.
D. Menciptakan kondisi dan suasana yang tertib dalam masyarakat.
E. Adanya sanksi yang tegas akan memberikan efek jera kepada para pelanggarnya,
sehingga tidak ingin mengulangi perbuatannya melanggar norma.

SARAN
Penulis mengharapkan dengan adanya artikel ini dapat memberi informasi mengenai normanorma atau kaidah yang ada di dalam masyarakat, sehingga masyarakat menjadi sadar
sebagai pelaku untuk mematuhi aturan aturan yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

http://dingklikkelas.blogspot.co.id/2014/03/norma-atau-kaidah-dalam-masyarakat.html
Drs.C.S.T Kansil ,PENGANTAR ILMU HUKUM dan TATA HUKUM INDONESIA ,
S.H,1989, JAKARTA , PN BALAI PUSTAKA hal 82
http://alfinnitihardjo.ohlog.com/norma-sosial.oh112674.html
DR.SOEDJONO DIRJOSISWORO ,S.H ,PENGANTAR ILMU HUKUM ,1983,
JAKARTA ,PT Raja Grafindo Persada ,hal 37
http://www.crayonpedia.org/mw/NormaNorma_yang_Berlaku_dalam_kehidupan_Bermasyarakat,_Berbangsa_dan_Bernegara
_7.1

Anda mungkin juga menyukai