Apa yang dimaksud norma ? Salah satu pengertian norma adalah ketentuan
yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat. Ketentuan tersebut
mengikat bagi setiap manusia yang hidup dalam lingkungan berlakunya norma
tersebut, dalam arti setiap orang yang hidup dalam lingkungan berlakunya norma
tersebut harus menaatinya.
Di balik ketentuan tersebut ada nilai yang menjadi landasan bertingkah laku bagi
manusia. Oleh karena itu, norma merupakan unsur luar dari suatu ketentuan yang
mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat, sedangkan nilai merupakan
unsur dalamnya atau unsur kejiwaan di balik ketentuan yang mengatur tingkah
laku tersebut.
Pada umumnya norma hanya berlaku dalam suatu lingkungan masyarakat
tertentu atau dalam suatu lingkungan etnis tertentu atau dalam suatu wilayah
negara tertentu. Namun demikian ada pula norma yang bersifat universal, yang
berlaku di semua wilayah dan semua umat manusia, seperti misalnya larangan
mencuri, membunuh, menganiaya, memperkosa, dan lain-lain.
1. Norma susila, yaitu peraturan hidup yang berasal dari hati nurani manusia.
Norma susila menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. Norma susila
yang mendorong manusia untuk kebaikan akhlak pribadinya. Norma susila
melarang manusia untuk berbuat tidak baik, karena bertentangan dengan hati
nurani setiap manusia yang normal. Contoh-contoh norma susila antara lain:
a. Jangan mencuri barang milik orang lain.
b. Jangan membunuh sesama manusia.
c. Hormatilah sesamamu.
d. Bersikaplah jujur.
Mengucapkan Salam, mengetuk Pintu merupakan contoh Penerapan Norma Kesopanan di Indonesia
Bagi mereka yang melanggar norma kesopanan, sanksi yang dijatuhkan akan
menimbulkan celaan dari sesamanya, dan celaan itu dapat berwujud kata-kata, sikap
kebencian, pandangan rendah dari orang sekelilingnya, dijauhi dari pergaulan, sehingga
akan menimbulkan rasa malu, rasa hina, rasa dikucilkan yang dirasakan sebagai
penderitaan batin.
3. Norma agama, yaitu ketentuan hidup yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, yang isinya berupa larangan,
perintah-perintah, dan ajaran. Norma agama berasal dari wahyu Tuhan dan mempunyai nilai yang fundamental
yang mewarnai berbagai norma yang lain, seperti norma susila, norma kesopanan, dan norma hukum.
Terhadap pelanggar norma agama akan dikenakan sanksi oleh Tuhan kelak di
akhirat nanti, yang dapat berupa dimasukkan dalam neraka.
3
4. Norma hukum, yaitu ketentuan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang yang
mempunyai sifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia dalam per-
gaulan hidup di masyarakat dan mengatur tata tertib kehidupan bermasyarakat.
Bagi pelanggar norma hukum dapat dikenakan sanksi berupa pidana penjara ataupun
denda maupun pembatalan atau pernyataan tidak sahnya suatu kegiatan atau
perbuatan, dan sanksi tersebut dapat dipaksakan oleh penguasa atau lembaga yang
berwenang.
Setiap jenis norma secara kualitatif mempunyai tujuan dan fungsi yang relatif
berbeda sesuai dengan karakter atau ciri khas dari norma yang bersangkutan.
4
Adapun tujuan dan kegunaan dari setiap norma dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Norma Kesusilaan
Bila seseorang melanggar norma/kaidah kesusilaan, maka dia akan dicap
sebagai orang yang a-susila, dalam arti tidak mempunyai rasa kesusilaan.
Tujuan kaidah kesusilaan ini adalah agar setiap orang mempunyai rasa
kesusilaan yang tinggi dalam hidup dan kehidupannya di masyarakat.
Karena sumber norma kesusilaan adalah hati nurani, maka norma ini
mempunyai kegunaan untuk mengendalikan ucap, sikap dan perilaku setiap
individu melalui teguran hati nuraninya.
2. Norma Adat/Kemasyarakatan
Bila seseorang melanggar norma adat/ kemasyarakatan, maka dia akan
dikenai sanksi berupa pengucilan atau pengusiran dari masyarakat adat
tersebut.
Dalam arti mereka yang telah melakukan pelanggaran terhadap norma adat
tidak akan dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan upacara adat di daerah atau
masyarakat yang bersangkutan. Oleh karena itu tujuan norma adat ini agar
setiap anggota masyarakat menaati segala apa yang diharuskan oleh adatnya.
3. Norma Agama
Bila seseorang melanggar norma/kaidah agama, maka dia akan mendapatkan
sanksi dari Tuhan sesuai dengan keyakinan agamanya masing-masing. Oleh
karena itu tujuan norma agama adalah menciptakan insan-insan yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dalam arti mampu
melaksanakan apa yang menjadi perintah-Nya dan meninggalkan apa yang
dilarang-Nya. Adapun kegunaan norma agama adalah untuk mengendalikan
sikap dan perilaku setiap insan dalam hidup dan kehidupannya melalui
pelaksanaan norma agama, dimana setiap manusia akan selalu berupaya
melaksanakan apa-apa yang menjadi keharusan Tuhan dan meninggalkan apa
yang harus ditinggalkannya dalam sikap dan perilaku sehari-hari dalam
kehidupannya di masyarakat.
4. Norma Hukum
Bila seseorang melanggar norma/kaidah hukum, maka dia akan mendapat
sanksi yang tegas dari peraturan hukum. Sanksi yang diberikan sebelumnya
ditentukan lebih dahulu, misalnya dalam pasal 338 KUHP: barang siapa
dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain , diancam dengan
hukuman setinggi-tingginya lima belas tahun . Jadi jelas bahwa keberadaan
norma hukum ini bertujuan untuk mewujudkan ketertiban dan kedamaian
dalam masyarakat melalui upaya penciptaaan kepastian hukum., Sementara itu
5
Tahukah kamu ciri orang yang taat terhadap norma atau aturan. Orang yang
memiliki taat aturan atau norma biasa memiliki ciri-ciri:
1) Mengetahui tentang aturan yang ada
2) Mengetahui isi dari aturan tersebut
3) Bersikap dan berperilaku sesuai dengan tuntutan aturan tersebut.
Mengapa kita perlu mengahui dan bersikap taat pada norma atau aturan? Karena
norma atau aturan memiliki banyak fungsi. Beberapa fungsi norma antara lain:
1. Sebagai pedoman dalam bertingkah laku. Dalam kaitan ini norma memuat
aturan tingkah laku masyarakat dalam pergaulan sosial.
2. Sebagai alat untuk Menjaga kerukunan anggota masyarakat. Dalam kaitan ini
norma mengatur agar perbedaan dalam masyarakat tidak menimbulkan
kekacauan atau ketidaktertiban.
3. Sistem pengendalian sosial. Dalam pengertian ini norma atau aturan menjadi alat
yang dapat mengendalikan dan mengawasi tingkah laku anggota masyarakat
4. Sebagai alat untuk mewujudkan keadilan. Dalam kaitan ini norma atau aturan
terutama norma hokum dibuat untuk mewujudkan keadilan dalam masyarakat.
Apa yang dimaksud adil atau keadilan? Keadilan berasal dari istilah adil yang
berasal dari bahasa Arab. Kata adil berarti tengah, adapun pengertian adil adalah
memberikan apa saja sesuai dengan haknya. Keadilan berarti tidak berat sebelah,
menempatkan sesuatu ditengah-tengah, tidak memihak, berpihak kepada yang
benar, tidak sewenang-wenang. Keadilan juga memiliki pengertian lain yaitu suatu
keadaan dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara memperoleh
apa yang menjadi haknya sehingga dapat melaksanakan kewajibannya.
Sedangkan Pengertian Keadilan Menurut Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
suatu hal yang tidak berat sebelah atau tidak memihak serta tidak sewenang-
wenang. Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) kata adil berasal dari
kata adil, adil mempunyai arti yaitu kejujuran, kelurusan, dan keikhlasan yang tidak
berat sebelah.
hal itu. Pengertian keadilan menurut W.J.S Poerwadarminto adalah tidak berat
sebelah, sepatutnya tidak sewenang-wenang.
Jenis-jenis keadilan
Selain jenis keadilan yang dikemukan oleh Aristoteles dan Plato, terdapat pula
beberapa jenis keadilan yang lain, antara lain sebagai berikut:
1. Keadilan Komunikatif (Iustitia Communicativa) : Pengertian keadilan
komunikatif adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang
terhadap apa yang menjadi bagiannya dengan berdasarkan hak seseorang
pada suatu objek tertentu. Contoh keadilan komunikatif adalah Iwan
membeli tas andri yang harganya 100 ribu maka iwan membayar 100 ribu
juga seperti yang telah disepakati.
2. Keadilan Distributif (Iustitia Distributiva) : Pengertian keadilan distributif
adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing terhadap apa
yang menjadi hak pada suatu subjek hak yaitu individu. Keadilan distributif
adalah keadilan yang menilai dari proporsionalitas atau kesebandingan
berdasarkan jasa, kebutuhan, dan kecakapan. Contoh keadilan distributif
7
tidak membolos
memakai seragam sekolah
santun terhadap guru
menyayangi teman
tidak melakukan tindakan yang melanggar aturan/peraturan yang berlaku
tidak berjudi, tidak mabuk dan tidak menggunakan obat-obatan yang
dilarang (Narkoba)