Anda di halaman 1dari 4

Norma Kesusilaan

Norma Kesusilaan merupakan norma yang mengatur atau membimbing

manusia agar senantiasa berperilaku sesuai dengan aqidah dan akhlak dimana

sumber norma ini berasal dari hati terdalam manusia.

            Norma kesusilaan pun perlu diterapkan oleh setiap elemen

masyarakat, karena apabila tidak ada masyarakat yang menjalankan norma ini,

maka nilai – nilai yang tertuang dalam butir pancasila tidak dapat dijalankan

secara maksimal.

Beberapa contoh gambar norma kesusilaan antara lain :

1.   Anak yang senantiasa mencium tangan kedua orangtuanya sebelum

berangkat sekolah.

2.   Anak yang senantiasa menghargai orang yang lebih tua.

3.   Anak – anak yang gemar mengaji.

4.   Sikap saling toleransi walaupun berbeda agama, ras, warna kulit,

dsb

Norma kesopanan,
yaitu ketentuan hidup yang berasal dari pergaulan dalam masyarakat. Dasar dari
norma kesopanan adalah kepantasan, kebiasaan dan kepatutan yang berlaku
dalam masyarakat. Norma kesopanan sering dinamakan norma sopan santun,
tata krama atau adat istiadat. Norma sopan santun yang aktual dan khas
berbeda antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Contoh-
contoh norma kesopanan, antara lain:
     a. Yang muda harus menghormati yang lebih tua usianya.
     b. Berangkat ke sekolah harus berpamitan dengan orang tua terlebih dahulu.
     c. Memakai pakaian yang pantas dan rapi dalam mengikuti pelajaran di sekolah.
     d. Janganlah meludah di dalam kelas.
     Bagi mereka yang melanggar norma kesopanan, sanksi yang dijatuhkan akan
menimbulkan celaan dari sesamanya, dan celaan itu dapat berwujud kata-kata,
sikap kebencian, pandangan rendah dari orang sekelilingnya, dijauhi dari
pergaulan, sehingga akan menimbulkan rasa malu, rasa hina, rasa dikucilkan
yang dirasakan sebagai penderitaan batin.

Norma agama,
yaitu ketentuan hidup yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, yang isinya berupa
larangan, perintah-perintah, dan ajaran. Norma agama berasal dari wahyu
Tuhan dan mempunyai nilai yang fundamental yang mewarnai berbagai norma
yang lain, seperti norma susila, norma kesopanan, dan norma hukum. 

Contoh-contoh norma agama, antara lain:


     a. Tidak boleh membunuh sesama manusia.
     b. Tidak boleh merampok harta orang lain.
     c. Tidak boleh berbuat cabul.
     d. Hormatilah bapak ibumu.
     Terhadap pelanggar norma agama akan dikenakan sanksi oleh Tuhan kelak di
akhirat nanti, yang dapat berupa dimasukkan dalam neraka.
Norma hukum,

yaitu ketentuan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang yang mempunyai sifat
memaksa untuk melindungi kepentingan manusia dalam pergaulan hidup di
masyarakat dan mengatur tata tertib kehidupan bermasyarakat. 

     Contoh beberapa norma hukum, antara lain:


     a. Pasal 362 KUHP yang menyatakan bahwa barang siapa mengambil sesuatu
barang yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain, dengan maksud untuk
dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian dengan pidana
penjara paling lama lima tahun atau denda paling banyak enam puluh rupiah.
     b. Pasal 1234 BW menyatakan bahwa tiap-tiap perikatan adalah untuk memberikan
sesuatu, untuk berbuat sesuatu atau untuk tidak berbuat sesuatu.
     c. Pasal 40 ayat (1) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 (Undang-Undang
tentang Tindak Pidana Pencucian Uang) menyatakan bahwa setiap orang yang
melaporkan terjadinya dugaan tindak pidana pencucian uang, wajib diberi
perlindungan khusus oleh negara dari kemungkinan ancaman yang
membahayakan diri, jiwa, dan atau hartanya, termasuk keluarganya.
     d. Pasal 51 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 (Undang-Undang tentang
Pemerintahan Daerah) menyatakan bahwa Kepala Daerah diberhentikan oleh
Presiden tanpa melalui Keputusan DPRD apabila terbukti melakukan tindak
pidana kejahatan yang diancam dengan hukuman lima tahun atau lebih atau
diancam dengan hukuman mati sebagaimana yang diatur dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana.

    Bagi pelanggar norma hukum dapat dikenakan sanksi berupa pidana penjara


ataupun denda maupun pembatalan atau pernyataan tidak sahnya suatu
kegiatan atau perbuatan, dan sanksi tersebut dapat dipaksakan oleh penguasa
atau lembaga yang berwenang. 

Anda mungkin juga menyukai