Tanda Tangan :
....................................
IDENTITAS WBS :
Nama (inisial)
: Ny. S
Tempat & tanggal lahir : Jakarta, 10 Desember 1970 (Menurut WBS umurnya
sekarang 45 tahun)
II.
Jenis Kelamin
: Perempuan
Suku Bangsa
: Jawa
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
Status Perkawinan
: Menikah
Alamat
RIWAYAT PSIKIATRIK
1
200
4
200
7
200
8
201
6
Keterangan grafik :
2004 : WBS pertama kali dapat melihat makhluk halus yang berada di rumah yang baru ia
pindah. Dan pertama kalinya mendengar Allah berbicara padanya dan katanya ia disuruh
untuk bersabar atas semua cobaan hidup dan mengatakan dirinya cantik.
2007 : WBS masuk ke dalam panti di Ciputat dan WBS diberi obat yang tidak ia ketahui
namanya, tetapi ia merasa menjadi sehat.
2008-2016 : WBS kembali dapat melihat makhluk yang ia kira adalah wirosableng, dan WBS
masih dapat berkomunikasi Allah.
D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
1. Riwayat perkembangan fisik
WBS mengatakan ia lahir melalui persalinan normal dan tidak ada kelainan
saat ibu WBS melahirkan. Tidak terdapat trauma lahir, kelainan fisik, ataupun
cacat bawaan. Tumbuh kembang fisik dan motorik normal seperti anak-anak
pada umumnya. WBS merupakan anak ketiga dari 12 bersaudara.
2. Riwayat perkembangan kepribadian:
a ) Masa Kanak-kanak (0-11 tahun)
Hubungan WBS dengan keluarga sangat baik dan tidak terdapat gangguan
pada kemampuan WBS untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan
lingkungan sekitar.
b ) Masa Remaja (12-18 tahun)
WBS termasuk orang yang mudah bergaul. WBS bergaul dengan temanteman seusianya. WBS bukan orang yang tertutup. Semua masalah akan
diceritakan pada kedua orang tuanya. Hubungan dengan ayah ibunya tetap
baik.
c ) Masa Dewasa (> 18 tahun)
= Laki-laki
5
= Perempuan
= WBS
F. SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG
WBS tinggal bersama suami dan anak-anaknya. Ia mempunyai banyak
teman. Hubungan dengan ibunya baik, ia sering mengirimkan uang kepada
ibunya. Hubungan dengan antar saudara baik karena WBS selalu mengalah. WBS
sangat khawatir pada anaknya terutama anak perempuannya karena tinggal di
daerah yang kurang aman.
III.
STATUS MENTAL
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Seorang wanita menggunakan kaus bermotif batik berwarna ungu dengan celana
pendek bahan jeans setinggi lutut. Wanita ini menggunakan 3 buah cincin, 3
buah kalung, 2 buah jam tangan kanan dan kiri, menggunakan bros,
menggunakan kacamata. WBS menusukkan peniti ke lubang hidung kanannya.
2. Kesadaran
Kesadaran Neurologis : Compos mentis
Kesadaran Psikiatrik : Tampak gangguan
3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
1. Sebelum wawancara : WBS sedang duduk di bawah tangga dekat lapangan.
2. Selama wawancara : WBS duduk, tidak begitu tenang, bergerak terus,
bernyanyi
tetapi
kooperatif
dalam
menjawab
pertanyaan.
3. Setelah wawancara : WBS kembali ke tempat duduknya.
4. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif. WBS memiliki kontak mata yang baik dengan pemeriksa. WBS mau
diajak bicara dan wawancara dengan pemeriksa.
5. Pembicaraan
Cara berbicara : Spontan, lancar, volume cukup, intonasi baik dan artikulasi
jelas, menjawab sesuai dengan pertanyaan yang diajukan pemeriksa dan
menambahkannya.
B. ALAM PERASAAN
1. Suasana perasaan : Hipertim
: Cepat
Stabilitas
: Stabil
Kedalaman
: Dalam
Skala Diferensiasi
: Luas
Keserasian
: Serasi
: Wajar
Dramatisasi
: Ada
Empati
: Baik
C. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi
: Ada
2. Ilusi
: Tidak ada
3. Depersonalisasi
: Tidak ada
4. Derealisasi
: Tidak ada
3. Kecerdasan
4. Konsentrasi
5. Perhatian
: Baik
6. Orientasi
Orientasi waktu : Baik, WBS tahu jam berapa waktu wawancara dengan dokter
Orientasi tempat : Buruk, WBS tidak tahu saat ini sedang berada di
kedoya.
Orientasi orang : Baik, WBS dapat membedakan nama dokter muda yang
sedang mewawancarai dirinya.
7
Orientasi situasi : Baik, WBS tahu bahwa dirinya sedang diwawancarai oleh
Dokter muda.
7. Daya ingat
Segera
Jangka pendek
Jangka panjang
8. Pikiran Abstrak
Visuospasial
Buruk,
WBS
tidak
dapat
11. Kemampuan menolong diri sendiri : Baik, WBS mampu makan, mandi dan
mengganti pakaian sendiri.
E. PIKIRAN
1. Arus Pikir
a. Produktivitas
2. Isi Pikir
a. Preokupasi
: Tidak ada
b. Waham
c. Obsesi
: Tidak ada
d. Fobia
: Tidak ada
e. Gagasan Rujukan : Tidak ada
f. Gagasan Pengaruh : Tidak ada
F. PENGENDALIAN IMPULS
Pengendalian impuls baik. Selama wawancara, emosi WBS stabil, tidak terganggu
dengan keadaan sekitar, WBS menjawab pertanyaan dengan sikap yang baik, tidak
impulsif.
8
G. DAYA NILAI
1. Daya nilai sosial : Terganggu (Bila WBS menemukan dompet jatuh di jalanan,
maka ia akan mengambil dompet tersebut karena menurutnya dompet tersebut
tidak ada yang memiliki).
2. Uji daya nilai
: Terganggu
3. Daya nilai realitas : Terganggu
H. TILIKAN
Tilikan derajat I (WBS penyangkalan total terhadap penyakitnya).
I. RELIABILITAS
WBS dapat dipercaya dan tidak berpura-pura.
IV.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Internus
Keadaan
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
Status Gizi
: Cukup
Tanda-tanda Vital
: TD
: 100/70 mmHg
: 36,5oC
Thorax
Abdomen
Ekstremitas
B. Status Neurologik
Saraf kranial (I-XII) : tidak dilakukan
Gejala rangsang meningeal : tidak dilakukan
Mata : dalam batas normal
Pupil : dalam batas normal
9
V.
VI.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rencana dilakukan pemeriksaan darah, urin, CD4, HBV, dan anti HCV.
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
WBS datang dibawa Satpol PP ke Panti Sosial saat sedang makan di warung di
daerah Ciputat. WBS mengatakan Allah hanya dapat berkomunikasi dengannya saja.
WBS bercerita dirinya dapat melihat jin dan Allah semenjak 12 tahun yang lalu. WBS
merasa jika mertuanya menyantet dirinya dengan cara memukulkan hammer ke
kepalanya hingga pingsan.
WBS mengatakan Allah berdiri di arah kiblat dan berbicara dengan dirinya
saat WBS sedang sendiri melamun. WBS mengatakan kalau suara yang dianggapnya
Allah itu mengatakan dirinya cantik dan kadang menyuruhnya untuk bersabar saat di
panti ini karena tidak dapat merawat anak perempuannya yang sangat disayanginya.
WBS memiliki riwayat merokok namun sudah lama sekali dan WBS tidak
ingat. WBS tidak pernah menggunakan NAPZA maupun minum minuman
beralkohol.
VII.
FORMULASI DIAGNOSTIK
Susunan formulasi diagnostik ini berdasarkan dengan penemuan bermakna dengan
urutan untuk evaluasi multiaksial, seperti berikut:
Aksis I:
Working Diagnosis:
WBS dapat digolongkan dalam kriteria F25.2 Gangguan Skizoafektif Tipe Campuran
PPDGJ III karena:
a. Adanya gejala skizofrenia dan gangguan afek yaitu manik dan depresif
pada WBS.
b. WBS terdapat penurunan fungsi yang cukup bermakna yaitu dalam
pekerjaan, hubungan interpersonal, dan fungsi kehidupan pribadi.
c. WBS mempunyai riwayat halusinasi dan waham yang berupa waham
kebesaran, dan waham kejar.
10
d. Perubahan episode yang cepat kadang WBS akan terasa sangat senang
dan keesokan harinya WBS dapat merasa sangat sedih.
Diagnosis Banding:
F31.6 Gangguan afektif bipolar, episode kini campuran
F32.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik
F31.5 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresi ringan atau sedang
F20.1 Skizofrenia hebefrenik
F20.0 Skizofrenia paranoid
Aksis II:
Tidak ada gangguan kepribadian maupun retardasi mental.
Aksis III:
Tidak ada masalah.
Aksis IV:
Masalah dengan keluarga, pendidikan, dan ekonomi.
Aksis V:
Global Assement Functional 50-41 (gejala berat (serious), disabilitas berat).
VIII.
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I: WD: F25.2 Gangguan Skizoafektif Tipe Campuran
Aksis II: Tidak ada diagnosis.
Aksis III: Tidak ada diagnosis.
Aksis IV: Masalah keluarga, pendidikan, ekonomi.
Aksis V: GAF = 50-41
IX.
PROGNOSIS
1. Faktor yang mempengaruhi prognosis baik:
-
WBS masih dapat melakukan aktivitas sehari hari dengan cukup baik.
WBS masih dapat diajak untuk wawancara dan masih dapat bersosialisasi
dengan penghuni lainnya.
Usia WBS masih cukup muda ketika pertama kali gejala muncul.
Tidak adanya keluarga yang mengerti tentang penyakit yang dialami WBS
selama ini.
3. Kesimpulan prognosis:
-
Quo ad vitam
: dubia ad malam
11
X.
XI.
DAFTAR PROBLEM
Psikologi/psikiatrik : Ada
TERAPI
1. Psikofarmaka
Litium Karbonat tab 400 mg
S 1 dd tab 1
Fluoxetine tab 20 mg
S 1 dd tab 1
2. Psikoterapi
-
3. Tindak lanjut
-
XII.
LAMPIRAN
Tidak ada.
12