KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
SMF PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT RSUD TARAKAN
Nama : Jason Tanda Tangan
NIM : 112016276 ..
Dr. Pembimbing/Penguji : dr. Suzanna Ndraha, Sp.PD, KGEH, FINASIM
IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap: Ny. Idah Zubaidah Jenis kelamin: Perempuan
Usia: 71 th Suku Bangsa: Jawa
Status perkawinan: Sudah Menikah Agama: Islam
Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga Pendidikan: SMA
Alamat: Jelambar Baru, Grogol Petamburan Tanggal Masuk : 8 April 2017
I. ANAMNESIS
Diambil dari: Autoanamnesis Tanggal: 10 April 2017 Jam: 16.00
Keluhan utama:
Tidak sadarkan diri sejak 2 hari SMRS.
1
2
muntah yang berisikan air dan sedikit sisa makanan disertai dengan penurunan nafsu makan dan
minum dimana os hanya mau makan beberapa suap dan minum sedikit air sekitar 1 gelas sehari.
Os mengaku BAB dan BAK masih dalam keadaan normal. Os juga mengaku tidak mengalami
tanda kemerahan atau ruam pada kulitnya. Os juga mengaku tidak mengalami kejang dan nyeri
pada bagian ototnya.
2 hari SMRS nyeri pada bagian kepala dirasakan bertambah parah disertai dengan
penurunan konsentrasi sehingga sulit untuk diajak berkomunikasi dengan orang disekitarnya.
Selain itu os merasakan adanya sesak pada bagian dadanya secara terus menerus yang bertambah
buruk. Os juga mulai merasakan timbulnya demam yang tinggi selama sesak masih berlangsung.
Mual dan muntah sedikit berkurang dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya namun os masih
tidak ingin makan karena nyeri pada bagian kepala yang bertambah parah. Os sudah mencoba
untuk mengobati nyeri pada kepalanya dan juga demamnya dengan minum obat yang dibelinya
yaitu panadol, tapi nyeri kepala dan demamnya tidak kunjung berkurang. Os juga sempat
kehilangan kesadaran. Oleh karena itu os dibawa ke IGD.
Sebelumnya os belum pernah dirawat di rumah sakit dengan keluhan yang sama dengan
saat ini. Os memiliki riwayat operasi pelvis sebelumnya di RSUD Tarakan. Os memiliki riwayat
hipertensi namun jarang melakukan kontrol. Riwayat mengonsumsi obat OAT disangkal.
Riwayat penyakit kencing manis dan jantung disangkal. Os mengaku di keluarganya tidak ada
yang memiliki keluhan yang sama dengan os pada saat ini. Os juga menyangkal di keluarganya
mengenai riwayat penyakit kencing manis ataupun penyakit jantung. Os menyangkal adanya
riwayat alergi terhadap obat. Riwayat makan dan jajan di sembarangan tempat disangkal.
2
3
3
4
Riwayat Keluarga
Hubungan Umur Jenis Kelamin Keadaan Penyebab
(Tahun) Kesehatan Meninggal
Alergi
Asma
Tuberkulosis
Artritis
Rematisme
Hipertensi
Jantung
Ginjal
Lambung
ANAMNESIS SISTEM
Catat keluhan tambahan positif disamping judul-judul yang bersangkutan
Harap diisi: Bila ya (+), bila tidak (-).
Kulit
(-) Bisul (-) Kuning/ikterus (-) Makula
(-) Kuku (-) Keringat malam (-)Petechie
(-) Rambut (-) Sianosis
4
5
Kepala
(-) Trauma (+) Sakit kepala
(+) Sinkop (-) Nyeri pada sinus
Mata
(-) Nyeri (-) Radang
(-) Sekret (+) Gangguan penglihatan
(-) Kuning / Ikterus (-) Ketajaman penglihatan
Telinga
(-) Nyeri (-) Gangguan pendengaran
(-) Sekret (-) Kehilangan pendengaran
(-) Tinitus
Hidung
(-) Trauma (-) Gejala penyumbatan
(-) Nyeri (-) Gangguan penciuman
(-) Sekret (-) Pilek
(-) Epistaksis
Mulut
(-) Bibir (-) Lidah
(-) Gusi (-) Gangguan pengecap
(-) Selaput (-) Stomatitis
Tenggorokan
(-) Nyeri tenggorokan (-) Perubahan suara
Leher
(-) Benjolan (+) Kaku Leher
(-) Nyeri leher
5
6
Katanemia
(-) Leukore (-) Perdarahan
(-) Lain-lain
Haid
(-) Haid terakhir (-) Gangguan haid
(-) Teratur/tidak (-) Jumlah dan lamanya
6
7
Ekstremitas
(-) Bengkak (-) Deformitas
(-) Nyeri (-) Sianosis
BERAT BADAN
Berat badan rata-rata (Kg) : 39 kg
Berat tertinggi (Kg) : 43 kg
Berat badan sekarang (Kg) : 35 kg
(Bila pasien tidak tahu dengan pasti)
Tetap (-)
Turun (+)
Naik (-)
RIWAYAT HIDUP
Riwayat Kelahiran
Tempat lahir : (-) Di rumah (+) Rumah Bersalin (-) R.S. Bersalin
Ditolong oleh : (-) Dokter (+) Bidan (-) Dukun (-) lain - lain
7
8
Riwayat Imunisasi
(+) Hepatitis (+) BCG (+) Campak (+) DPT (+) Polio (+) Tetanus
Riwayat Makanan
Frekuensi/hari : 3 kali sehari
Jumlah/hari : Cukup
Variasi / Hari : Nasi putih, daging ayam, ikan, telur, mie instan, sayur
Nafsu makan : Menurun
Pendidikan
(+) SD (+) SLTP (+) SLTA (-) Sekolah Kejuruan (-)Akademi
(-) Universitas (-) Kursus (-) Tidak sekolah
Kesulitan
Keuangan : Tidak ada
Pekerjaan : Tidak ada
Keluarga : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada
8
9
Aspek Kejiwaan
Tingkah laku : wajar/gelisah /tenang/hipoaktif/hiperaktif
Alam perasaan : biasa/sedih/gembira /cemas/takut/marah
Proses pikir : wajar/cepat/gangguan waham/fobia/obsesi
Kulit
Warna : sawo matang Efloresensi : tidak ada
Jaringan parut : tidak ada Pigmentasi : tidak ada
Pertumbuhan rambut : lebat Pembuluh darah : tidak terlihat
Suhu raba : febris Lembab/kering : lembab
Keringat : umum (+) Turgor : tidak berkurang
Lapisan lemak : normal Ikterus : tidak ada
Lain-lain : dekubitus (+) Edema : tidak ada
Kepala
Ekspresi wajah : normal, wajar Simetri muka : simetris kiri & kanan
Rambut : lebat Pembuluh darah temporal : teraba pulsasi
Mata
Exophthalmus : tidak ada Konjungtiva : anemis (-)
Kelopak : oedem (-) Sklera : ikterik (-)
9
10
Telinga
Tuli : tidak ada Selaput pendengaran : utuh, intak
Lubang : lapang Penyumbatan : tidak ada
Serumen : ada Perdarahan : tidak ada
Cairan : tidak ada
10
11
Mulut
Bibir : Tidak sianosis, agak kering, tampak pucat
Langit-langit : Tidak meradang
Gigi geligi : Utuh, tidak ada karies dentis
Faring : Tidak hiperemis
Lidah : Tidak ada atropi papil, tidak kotor
Tonsil : T1-T1 tenang
Bau pernapasan : Tidak ada
Trismus : Tidak ada
Selaput lendir : Normal
Leher
Tekanan vena Jugularis (JVP) : 5-2cm H2O (Normal)
Kelenjar tiroid : Tidak teraba membesar
Kelenjar limfe : Tidak teraba membesar
Deviasi trakea : Tidak ada
Dada
Bentuk : Simetris, tidak ada bagian yang tertinggal, sela iga normal
Pembuluh darah : Tidak terlihat spider nevi
Buah dada : Normal, simetris, tidak ada ginekomastia
Paru-paru
Depan Belakang
Inspeksi Kanan Simetris saat statis Simetris saat statis
dan dinamis dan dinamis
Kiri simetris saat statis dan simetris saat statis dan
dinamis dinamis
Palpasi Kanan Tidak ada benjolan Tidak ada benjolan
Fremitus taktil Fremitus taktil
simetris simetris
Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
Kiri Tidak ada benjolan Tidak ada benjolan
11
12
Jantung
Inspeksi Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi Ictus cordis teraba kuat angkat dan reguler
pada ICS 5 garis midclavicularis kiri
Perkusi Batas atas: ICS 2 linea sternal kiri
Batas pinggang: ICS 3 linea parasternal kiri
Batas kanan: ICS 4 linea sternal kanan
Batas kiri: ICS V 2 cm lateral linea
midclavicula kiri
Auskultasi BJ 1 & 2 murni reguler
Murmur (-) gallop (-)
Pembuluh darah
Arteri Temporalis : teraba pulsasi
Arteri Karotis : teraba pulsasi
Arteri Brakialis : teraba pulsasi
Arteri Radialis : teraba pulsasi
Arteri Femoralis : teraba pulsasi
Arteri Poplitea : teraba pulsasi
Arteri Tibialis Posterior : teraba pulsasi
12
13
Perut
Inspeksi : datar, caput medusa (-), pembuluh darah (-), spider nevi (-), dilatasi vena (-),
smilling umbilikus (-)
Palpasi : Dinding perut: tidak distensi, tidak ada massa, tidak ada benjolan, nyeri tekan
epigastrium (-)
Hati : tidak teraba
Limpa : tidak teraba
Ginjal : ballotement (-), nyeri ketuk CVA (-)
Lain-lain : Tidak ada
Perkusi : timpani shifting dullness (-), undulasi (-)
Auskultasi : bunyi usus normal
Refleks dinding perut : baik
Anggota gerak
Lengan Kanan Kiri
Otot
Tonus : normotonus normotonus
Massa : eutrofi eutrofi
Sendi : tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Gerakan : aktif aktif
Kekuatan : 5 5
Lain-lain : (-) (-)
13
14
Kekuatan : 5 5
Edema : tidak ada tidak ada
Lain-lain : Kaku kuduk (+) Kaku kuduk (+)
Refleks
Kanan Kiri
Refleks tendon + +
Bisep + +
Trisep + +
Patella + +
Achilles + +
Kremaster - -
Refleks kulit + +
Refleks patologis - -
14
15
V. MASALAH
1. Penurunan kesadaran et causa suspek meningitis
2. Community Acquired Pneumonia
15
16
Citicolin 2x500mg IV
Rencana edukasi:
Minum obat secara teratur, istirahat yang cukup.
Menyarankan agar menutup mulut dan hidung pada saat batuk dan bersin
dengan menggunakan tisu atau pun bagian dalam lengan karena penularan
dapat melalui droplet yang berasal dari sekret dari hidung dan air liur.
Dipikirkan sebagai pneumonia komuniti dikarenakan adanya gejala demam dan juga
sesak pada dada. Pada pemeriksaan fisik pada pasien ditemukan pernapasan lebih
cepat atau takipneu dan suara pernapasan ronki pada saat pemeriksaan secara
auskultasi yang merupakan salah satu gejala dari pneumonia. Ditemukan pula dengan
leukosit yang meninggi. Namun kelainan ini masih mungkin juga merupakan TB
paru.
Rencana diagnostik:
Rontgen toraks
Pemeriksaan darah lengkap
Tes BTA
Pemeriksaan sputum dengan pewarnaan gram
Rencana pengobatan:
Seftriakson 2 g IV od
Rencana edukasi:
Istirahat yang cukup
Minum secukupnya untuk mencegah dehidrasi
16
17
PROGNOSIS:
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
CATATAN PERKEMBANGAN
Belum dilakukan follow up
17