Anda di halaman 1dari 40

Diabetes Melitus

Jason
11 2016 276
Definisi

Diabetes melitus :
Suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin
atau keduanya (ADA,2015)
Klasifikasi
GDS-GDP (penyaring dan diagnosis DM)

Belum pasti
Sampel Bukan DM DM
DM
GDS Plasma vena <100 100-199 200

Darah kapiler <90 90-199 200

GDP Plasma vena <100 100-125 126

Darah kapiler <90 90-99 100


Cara pelaksanaan TTGO
HbA1c
Tes hemoglobin terglikositasi
Menilai efek perubahan terapi 8-12 minggu sebelumnya.
Dianjurkan setiap 3bulan, minimal 2 kali setahun
A1c (%) eAG (mg/dL)
6 126
7 154
8 183
9 212
10 240
11 269
12 298
OHO
1. Biguanid
- Metformin
- pasien gemuk, menekan produksi glukosa hati, menambah
sensitifitas terhadap insulin
-KI: gangguan fungsi ginjal
2. Sulfonilurea
-Glibenclamide, Glikuidon, Glimepirid
- pasien kurus/normal, meningkatkan sekresi insulin sel beta
pankreas
3. Penghambat glukosidase alfa
- Acarbose
hambat absorbsi glukosa
-Repaglinid, nateglinid
meningkatkan sekresi insulin
4. Trizolidindon
- Pioglitazon
- menambah sensitivitas terhadap insulin
5. DDP IV Inhibitor
- Vidagliptin, Saxagliptin, Sitagliptin
- hambat enzim dipeptyl petidase IV
6. GLP-1 reseptor agonis
- Exenatide, Liraglutide,
7. SGLT-2 inhibitor
- Canagliflozin
Obat antihiperglikemik suntik
Indikasi insulin :
- DM tipe 1
- Gagal mencapai target dengan penggunaan kombinasi OHO dosis optimal
(3-6bulan)
- DM tipe 2 rawat jalan dengan:
- Kehamilan
- Infeksi paru (TB)
- Kaki diabetik terinfeksi
- Fluktuasi glukosa darah yang tinggi
- Riwayat ketosidosis berulang
- Riwayat pankreotomi
- Kondisi tertentu: penyakit hati kronis, gangguan fungsi ginjal, terapi steroid
dosis tinggi
Prinsip terapi:
GDP meningkat -> Insulin basal
Gula darah setelah makan meningkat -> Insulin bolus
GDP dan gula darah setelah makan meningkat -> premix
atau basal bolus (insulin basal + 3 kali insulin prandial)
Komplikasi DM
Akut:
1. Ketoasidosis diabetikum (KAD)
- Peningkatan GD yang tinggi (300-600mg/dl)
- Tanda dan gejala asidosis dan plasma keton + kuat
- Peningkatan osmolaritas plasma (300-320mOs/ml)
2. Status hiperglikemi hiperosmolar (SHH)
- GD 600-1200mg/dl
- Osmolaritas sangat meningkat (330-380mOs/ml)
- Plasma keton (+/-)
3. Hipoglikemia
- Menurunnya glukosa darah < 70mg/dl
- Whipples triad (Terdapat gejala-gejala hipoglikemia , Kadar glukosa darah yang
rendah , Gejala berkurang dengan pengobatan.)
Kronis:
1. Makroangiopati
a. Pembuluh darah jantung: penyakit jantung koroner
b. Pembuluh darah tepi: penyakit arteri perifer yang sering terjadi pada penyandang
DM. Gejala tipikal yang biasa muncul pertama kali adalah nyeri pada saat
beraktivitas dan berkurang saat istirahat (claudicatio intermittent), namun sering
juga tanpa disertai gejala. Ulkus iskemik pada kaki merupakan kelainan yang dapat
ditemukan pada penderita.
c. Pembuluh darah otak: stroke iskemik atau stroke hemoragik

2. Mikroangiopati
A. Retinopati diabetik
kendali glukosa dan tekanan darah yang baik akan mengurangi risiko atau
memperlambat progresi retinopati.
B. Nefropati diabetik
Kendali glukosa dan tekanan darah yang baik akan mengurangi risiko atau
memperlambat progres nefropati

C. Neuropati
Pada neuropati perifer, hilangnya sensasi distal merupakan faktor penting yang
berisiko tinggi untuk terjadinya ulkus kaki yang meningkatkan risiko
amputasi.
Gejala yang sering dirasakan berupa kaki terasa terbakar dan bergetar sendiri,
dan terasa lebih sakit di malam hari
Th: Antidepresan trisiklik, gabapentin, pregabalin
Nodul Tiroid
Jason
11 2016 276
Nodul tiroid merupakan pembesaran kelenjar yang ditandai dengan
perubahan struktural atau fungsional pada sebagian atau seluruh jaringan
tiroid Adenoma Carcinoma Colloid nodule
Macrofollicular adenoma Papillary (75 percent) Dominant nodule in a
(simple colloid) Follicular (10 percent) multinodular goiter
Microfollicular adenoma Medullary (5 to 10 Other
(fetal) percent) Inflammatory thyroid
Embryonal adenoma Anaplastic (5 percent) disorders
(trabecular) Other Subacute thyroiditis
Hrthle cell adenoma Thyroid lymphoma (5 Chronic lymphocytic
(oxyphilic, oncocytic) percent) thyroiditis
Atypical adenoma Cyst Granulomatous
Adenoma with papillae Simple cyst disease
Signet-ring adenoma Cystic/solid tumors Developmental
(hemorrhagic, necrotic) abnormalities
Dermoid
Rare unilateral lobe
agenesis
Epidemiologi
- Prevalensi 3% hingga 7% pada pemeriksaan
nodul secara palpasi
- 20%-76% dengan USG
PEMERIKSAAN FISIK
Etiologi
Kekurangan Iodium: < 50 mcg/hari defisiensi sedang
< 25 mcg/hari defisiensi berat
Kelebihan Iodium: jarang, biasanya didahului penyakit
tiroid autoimun
Goitrogen: obat (PTU, Litium, fenilbutazon), agen
lingkungan (phenolic, derivat phtalate ester dan resorcinol
dari batu tambang dan batubara), makanan (sayur jenis
Brassica)
Riwayat radiasi kepala dan leher
Sidik Tiroid
Nodul dingin bila penangkapan yodium nihil atau
kurang dibandingkansekitarnya
Nodul panas bila penangkapan yodium lebih bany
ak dari padasekitarnya. Keadaan ini
memperlihatkan aktivitas yang berlebih
Nodul hangat bila penangkapan yodium sama de
ngan sekitarnya. Ini berarti fungsi nodul sama
dengan bagian tiroid yang lain.
Biopsi Aspirasi Jarum Halus
Dilakukan khusus pada keadaan yang mencurigakan
suatu keganasan
Biopsi aspirasi jarum halus tidak nyeri, hampir tidak
menyababkan bahaya penyebaran sel-sel ganas
Kerugian pemeriksaan ini dapat memberika hasil
negatif palsu karena lokasi biopsi kurang tepat, teknik
biopsi kurang benar, pembuatan preparat yang
kurang baik atau positif palsu karena salah
interpretasi oleh ahli sitologi
USG
Kelainan-kelainan yang dapat didiagnosis
dengan USG :
kista
adenoma
kemungkinan karsinoma
tiroiditis
Hormon Tiroid
Levotyroxine
. Dosis subtoksis titrasi mulai 2x25 mcg (3 hari) lanjut 3x25
mcg (3-4 hari) bila tidak ada ES 2x100 mcg sampai 4-6 minggu
. Evaluasi TSH Supresi TSH dipertahankan selama 6 bulan
. Evaluasi USG -> berhasil bila nodul mengecil >50% dari vol
awal
- mengecil/tetap: dihentikan dan diobeservasi, bila
membesar lagi: terapi dimulai lagi
- nodul membesar -> tiroidektomi
Struma Multinodosa Toksik
Nodul multiple dengan gejala otonomi fungsional.
EKG : atrial fibrilasi
gejala di perbesar dengan pajanan iodium
PP : TSH , T4 N/, T3 > T4 ; skintigrafi uptake
heterogen.
Th/ : OAT, I 131, pembedahan
Adenoma Toksik
Nodul tiroid soliter
PF : nodul teraba, tidak ada oftalmopati
/ dermopati
PP : skintigrafi ambilan secara
fokal pada nodul yang mengalami
hiperfungsi & ambilan pada jaringan
tiroid N
Th/ : OAT & blocker eutiroid th/
definitif radioiodine atau pembedahan.
Keganasan Tiroid
Karsinoma tiroid biasanya kurang menangkap
yodium radioaktif dibandingkan kelenjar tiroid N
yang terdapat disekelilingnya.

PF : 1 nodul, keras, tidak dapat digerakkan pada


dasarnya & berhubungan dgn limfadenopati satelit.

Manifestasi Klinis :
Pembesaran kelenjar tiroid yang cepat
Struma dengan suara parau
Disfagia
Nyeri spontan
Pembengkakan kelenjar getah bening
Sesak nafas
Faktor Risiko :
Stimulasi TSH yang lama
Riwayat Keluarga Ca tiroid / gondok menahun
Anak-anak dibawah 14 tahun 50%
Dewasa < 10 %
Laki-laki > Perempuan
Kontak radiasi terapeutik di daerah kepala dan leher
familial ; ditemukan goiter karsinoma medularis
tiroid

PP : FNAB
KRISIS TIROID
Jason
11 2016 276
KRISIS TIROID
Faktor pencetus :
Tindakan operatif, baik tiroidektomi maupun operasi pada
organ lain
Terapi yodium radioaktif
Persalinan pada penderita hamil dengan tirotoksikosis
yang tidak diobati secara adekuat
Stress berat akibat penyakit diabetes, trauma, infeksi
akut, alergi obat yang berat atau infark miokard
Manifestasi klinis :
Demam tinggi (38C - 41C), flushing &
hiperhidrosis
takikardi hebat, atrial fibrilasi sampai
payah jantung
neurologik agitasi, gelisah, delirium
sampai koma
saluran cerna mual, muntah, diare &
ikterus
Suportif: kompresi dingin, antipiretik
Rehidrasi cairan (NaCl, Dekstrose 5%)
Antagonis aktivitas hormon tiroid
Blokade produksi hormon tiroid:
PTU 300 mg tiap 4-6 jam oral, kondisi berat via
NGT: 600-1000 mg loading, diikuti 200 mg tiap 4 jam
Metimazole 20-30 mg tiap 4 jam oral, kondisi
berat via NGT 60-100 mg
Beta Blocker: propanolol 20-40 ,g tiap 6 jam
Glukokortikoid: hidrokortison 100-500 mg tiap 12
jam iv
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai