PELAYANAN KLINIS
DI
KLINIK WIJAYA MEDIKA
DISUSUN OLEH :
DR. SANTI KARTIKASARI
LEMBAR PERSETUJUAN
DISUSUN OLEH:
DISETUJUI OLEH:
PENGURUS CABANG
IKATAN DOKTER KOTA JAKARTA UTARA
KETUA
TAHUN
2017
DAFTAR ISI
B. Pelaksanaan :
1. Menimbang berat badan
a. Mengatur timbangan agar seimbang, skala
menunjukkan angka.
b. Mempersilakan pasien naik ketimbangan, tanpa alas
kaki
c. Melihat skala timbangan dengan menera secara tepat
d. Mempersilakan pasien turun dari timbangan.
2. Mengukur tinggi badan
a. Mempersilakan pasien naik ketimbangan berdiri tegak
merapat pada alat pengukur, pandangan lurus kedepan
b. Merapat alat pengukur pada kepala, kemudian
membaca skalanya
c. Mempersilakan pasien turun dari timbangan
C. Pemeliharaan :
1. Setelah selesai, alat timbangan dirapikan
2. Bila ada kerusakan segera laporkan ke teknisi
1
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
B. Pelaksanaan :
2. Memberi tahukan dan menjelaskan tujuan pengukuran
tekanan darah pada pasien
3. Mencuci tangan
4. Mengatur posisi pasien seenak mungkin
5. Menarik keatas lengan baju pasien
6. Memasang manset tensi pada lengan atas kira-kira 3 cm
diatas fossa cubitti, dengan pipa karet diletakkan
disebelah luar lengan, dibalutkan tetapi tidak terlalu
kencang
7. Memakai stetoskop
8. Meraba denyut arteria brachialis dengan ujung jari tengah
dan jari telunjuk.
9. Pasien tidak diperkenankan menggenggamkan/
mengepalkan tangannya
10. Meletakkan piringan stetoskop diatas arteri brachialis
11. Mengunci sekrup balon karet
12. Memompakan udara kedalam kantong dengan cara
memijit balon manset berulang-ulang sampai terlihat air
2
raksa didalam pipa tensi meter naik, dipompa terus
sampai denyut arteria tidak terdengar lagi
13. Membuka sekrup balon dan menurunkan tekanan dengan
perlahan-lahan
14. Mendengar dengan teliti dan memperhatikan sampai
angka berapa skala pertama terdengar sebagai tekanan
systole
15. Menurunkan dan membuka sekrup tadi perlahan-lahan
sampai suara nadi terdengar lambat dan hilang sebagai
tekanan dyastole
16. Membuka manset tensi meter digulung dengan rapi dan
dimasukkan kedalam kotak tensi meter lalu ditutup
17. Merapikan pasien
18. Menyimpan tensi meter dan stetoskop pada tempatnya
19. Mencatat hasil tekanan darah
20. Mencuci tangan
3
PENGHITUNGAN DENYUT NADI
B. Persiapan Alat :
1. Alat menghitung nadi / arloji
2. Buku catatan dan alat tulis
C. Pelaksanaan :
1. Mamberi tahukan dan menjelaskan tujuan penghitungan
denyut nadi
2. Membawa alat-alat kedekat pasien
3. Mencuci tangan
4
PENGHITUNGAN PERNAPASAN
B. Pelaksanaan :
1. Memberi tahukan dan menjelaskan tujuan penghitungan
pernapasan pada pasien
2. Menghitung pernapasan dan melihat turun naik dada
sambil memegang pergelangan pasien
3. Cara menghitung sama dengan menghitung denyut nadi
4. Mencatat hasilnya
5. Mencuci tangan
5
MENGUKUR SUHU TUBUH
B. Pelaksanaan :
1. Mengukur suhu pada Axilla (ketiak)
a. Memberitahukan dan menjelaskan tujuan pengukuran
suhu pada pasien
b. Membawa alat-alat kedekat pada
c. Mencuci tangan
d. Mengeringkan ketiak pasien
e. Memeriksa thermometer apakah air raksa telah turun
sampai ke reservoirnya.
f. Mengepitkan ujung thermometer ditengah-tengah
ketiak
g. Menekan lengan pasien yang ada thermometer pada
dada dengan tangannya memegang sebelahnya,
sedangkan tangan yang lain memegang siku
h. Mengangkat thermometer setelah 10 s/d 15 menit lalu
dilap dengan tissue
6
i. Membaca hasilnya dan di catat
7
PROSEDUR j. Membersihkan thermometer kemudian dikembalikan
ketempat semula
k. Mencuci tangan
8
PEMBERIAN OBAT MELALUI
SUNTIKAN SUBCUTAN
B. Pelaksanaan:
1. Periksa 5 tepat (Tepat nama pasien,Tepat obat,Tepat
dosis,Tepat cara,Tepat waktu dan waspada)
2. Memberitahukan dan menjelaskan tujuan pemberian
obat suntikan pada pasien
3. Membawa alat-alat ke dekat pasien
4. Mencuci tangan
5. Mengatur posisi pasien serta membebaskan daerah yang
akan disuntik dari pakaian
6. Menghapus hamakan kulit pasien dengan kapas alkohol,
membuang kapas alkohol bekas ke dalam nierbekken,
tunggu sampai kulit kering
7. Mengangkat kulit sedikit dengan jari telunjuk dan ibu jari
tangan kiri kemudian tangan kanan menusukkan jarum
perlahan lahan dengan lobang jarum mengarah keatas
8. Jarum dan permukaan kulit membuat sudut 45 derajat
9. Menarik penghisap spuit sedikit untuk memeriksa apakah
ada darah atau tidak, bila tidak ada darah
10. Semprotkan cairan obat perlahan lahan sampai habis
11. Meletakkan kapas alkohol yang baru di atas jarum,
kemudian menarik spuit dan jarum dengan cepat sambil
memegang pangkal jarum, lalu malakukan pengurutan
9
pada bekas suntikan
12. Rapikan pasien
13. Membawa alat-alat ke meja suntik untuk di rapikan
14. Mencuci tangan
15. Evaluasi setelah 30 menit pemberian obat untuk melihat
reaksi obat
16. Catat : tanggal dan jam pemberian,nama obat dan
dosisnya serta nama perawat yang memberikan
10
PEMBERIAN OBAT MELALUI
SUNTIKAN INTRACUTAN
KLINIK
WIJAYA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
A 1/2
11
10. Merapikan pasien
11. Membawa alat-alat ke meja suntik untuk dirapaikan
12. Mancuci tangan
13. Evaluasi setelah 30 menit pemberian obat untuk melihat
reaksi obat
14. Catat : tanggal dan jam pemberian, nama obat dan
dosisnya serta nama perawat yang memberikan
12
PEMBERIAN OBAT MELALUI
SUNTIKAN INTRAMUSCULAR
B. Persiapan Alat :
1. Baki berisi :
1. Spuit 3 cc – 5 cc
2. Kapas alkohol dalam tempatnya
3. Obat yang akan diberikan
4. Nierbekken
a. Catatan perawat
C. Pelaksanaan
:
1. Periksa 5 tepat (Tepat nama pasien,Tepat obat,Tepat
dosis, Tepat cara,Tepat waktu dan waspada)
2. Memberitahukan dan menjelaskan tujuan pemberian
obat suntikan pada pasien
3. Membawa alat-alat ke dekat pasien
4. Mencuci tangan
5. Mengatur posisi pasien serta membebaskan daerah
yang akan disuntik dari pakaian
6. Menghapus hamakan kulit pasien dengan kapas alkohol,
membuang kapas alkohol bekas ke dalam nierbekken,
tunggu sampai kulit kering
7. Mengangkat kulit sedikit dangan jari telunjuk dan ibu
jari tangan kiri pada daerah bokong atau mengangkat
otot, kemudian tangan kanan menusukkan jarum
perlahan lahan ke dalam otot tegak lurus dengan
13
permukaan kulit sedalam ¾ pajang jarum, menarik
penghisap spuit sedikit untuk memeriksa apakah ada
darah, bila tidak ada darah semprotkan cairan obat
perlahan lahan sampai habis
8. Setelah obat masuk seluruhnya, meletakkan kapas
alkohol yang baru di atas jarum, kemudian menarik
spuit dan jarum dengan cepat
9. Merapikan pasien
10. Membawa alat-alat ke meja suntik untuk di rapikan
11. Mencuci tangan
12. Evaluasi setelah 30 menit pemberian obat untuk melihat
reaksi obat
13. Catat : tanggal dan jam pemberian,nama obat dan
dosisnya serta nama perawat yang memberikan
14
PEMBERIAN OBAT MELALUI
SUNTIKAN INTRAVENA
KLINIK
WIJAYA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
A 1/2
B. Persiapan Alat :
1. Baki berisi :
1. Spuit 3 cc – 5 cc
2. Kapas alkohol dalam tempatnya
3. Obat yang akan diberikan
4. Zeil dan alasnya
5. Alat pembendung/torniquit
6. Nierbekken
7. Bak insrument
a. Catatan perawat
C. Pelaksanaan :
1. Periksa 5 tepat (Tepat nama pasien,Tepat obat,Tepat
dosis,Tepat cara,Tepat waktu dan waspada)
2. Memberitahukan dan menjelaskan tujuan pemberian
obat suntikan pada pasien
3. Membawa alat-alat ke dekat pasien
4. Mencuci tangan
5. Isi spuit dengan obat yang hendak di suntikan, udara
dalam spuit dikeluarkan.Masukkan spuit kedalam bak
instrumen
6. Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian,
dan mengatur posisi pasien
7. Pasang zeil dan alasnya, tangan pasien difiksasi
8. Menegakkan kulit pasien dengan tangan kiri, lalu
15
menusukkan jarum perlahan-lahan ke dalam vena
dengan lobang jarum mengarah keatas sejajar dengan
vena
9. Menarik penghisap sedikit spuit untuk memeriksa
apakah jarum sudah masuk kedalam vena yang di
tandai dengan masuknya darah kedalam spuit
10. Fiksasi dilepaskan, kemudian secara perlahan lahan
memasukkan cairan obat ke dalam vena sampai habis
11. Meletakkan kapas alkohol di atas jarum, kemudian
menarik spuit dan jarum dengan cepat sambil
memegang pangkal jarum bekas tusukkan
12. Merapikan pasien
13. Membawa alat-alat ke meja suntik untuk di rapikan
14. Mencuci tangan
15. Evaluasi setelah 30 menit pemberian obat untuk melihat
reaksi obat
16. Catat : tanggal dan jam pemberian, nama obat dan
dosisnya serta nama perawat yang memberikan
17. Menegakkan kulit pasien dengan tangan kiri, lalu
menusukkan jarum perlahan-lahan ke dalam vena
dengan lobang jarum mengarah keatas sejajar dengan
vena
18. Menarik penghisap sedikit spuit untuk memeriksa
apakah jarum sudah masuk kedalam vena yang di
tandai dengan masuknya darah kedalam spuit
19. Fiksasi dilepaskan, kemudian secara perlahan lahan
memasukkan cairan obat ke dalam vena sampai habis
20. Meletakkan kapas alkohol di atas jarum, kemudian
menarik spuit dan jarum dengan cepat sambil
memegang pangkal jarum bekas tusukkan
21. Merapikan pasien
22. Membawa alat-alat ke meja suntik untuk di rapikan
23. Mencuci tangan
24. Evaluasi setelah 30 menit pemberian obat untuk melihat
reaksi obat
25. Catat : tanggal dan jam pemberian, nama obat dan
dosisnya serta nama perawat yang memberikan
16
PEMBERIAN OKSIGEN (O2)
KLINIK
WIJAYA No. Dokumen No. Revisi Halaman
MEDIKA
A 1/1
B. Pelaksanaan :
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien bila pasien
dalam keadaan sadar.
2. Menempatkan alat-alat kedekat pasien.
3. Mencuci tangan.
4. Mengatur posisi pasien dan mengangkatnya .
5. Isi tabung diperiksa dan dicoba.
6. Mengatur volume O2 sesuai intruksi dokter dengan
membuka flow meter.
7. Memasang selang O2.
8. Mengawasi keadaan pasien/ menanyakan kepada pasien
apakah sesaknya berkurang.
9. Alat dibereskan dan perawat cuci tangan.
10. Catat tanggal/ jam pemakaian dengan kecepatan aliran
O2.
11. Monitoring minimal 1/2 -1 jam (K/P).
17
PEMASANGAN AMBUBAG
B. Penggunaan :
1. Dekatkan alat-alat kepada pasien
2. Sambungkan selang O2 ke ambu dan hubungkan
ketabung O2
3. Buka O2 sesuai kebutuhan pasien
4. Buat posisi pasien tidur terlentang
5. Buka jalan nafas dengan memakai gudel dan tarik
mandibula keatas dengan tiga jari tangan kiri
6. Bantu nafas dengan memakai ambu dengan cara,
letakkan face mask menutupi mulut dan hidung dan
ditekan dari atas dengan ibu jari dan jari telunjuk
(supaya O2 tidak keluar dari cela-cela face mask)
Tangan kanan memompa balon ambe sampai maksimal.
18
MENIMBANG BERAT BADAN BAYI
B. Kriteria pelaksanaan :
1. Perawat mencuci tangan
2. Timbangan diberi kain pengalas dan siap di pakai
3. Timbangan distel dengan angka petunjuk pada angka
nol
4. Selimut dan pakaian bayi dibuka, dibaringkan diatas
timbangan
5. Hasil berat badan dicatat dalam buku
6. Bayi dirapikan dan dibaringkan kembali ditempat tidur
7. Alat-alat dibereskan
8. Perawat cuci tangan
9. Dokumentasikan hasil
19
MEMAKAI SARUNG TANGAN
KLINIK
WIJAYA A 1/1
MEDIKA
B. Pelaksanaan :
1. Sesudah mencuci tangan steril dan memakai jas operasi
sesuai prosedur
2. Pakai sarung tangan dengan cara :
a. Sarung tangan kanan diambil dengan tangan kiri
yaitu dengan memegang pada lipatan sarung tangan,
jari tangan kanan dimasukkan kedalam sarung
tangan
b. Lakukan hal yang sama dengan tangan kiri
20
MEMBERIKAN TERAPI INHALASI DENGAN
NEBULEIZER
B. Pelaksanaan:
1. Memasukkan obat ventolin ke tabung nebulezer
2. Mengatur posisi pasien dengan kapala lebih tinggi
3. Memasang face masker atau corong inhalasi menutup
hidung dan mulut dengan sempurna
4. Sambungkan kabel mesin ke listrik
5. Hidupkan mesin dengan memutar tombol warna putih ke
kanan
6. Bila pasien kooperatif ajari nafas dalam
7. Disaat pasien menarik nafas tekan tombol tabung
nebulezer
8. Setelah habis obatnya,lepaskan face masker/corong
inhalasi
21
KLINIK MENCUCI TANGAN BIASA
WIJAYA
MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
A 1/1
B. Pelaksanaan :
1. Melepaskan arloji / Jam tangan.
2. Membuka keran.
3. Membahasahi tangan dengan air sampai kesiku.
4. Menggosok tangan dengan sabun merata sampai ke
siku.
5. Menggosok putaran keran dengan sabun.
6. Membilas putaran keran.
7. Menutup keran.
8. Mengeringkan tangan dengan handuk yang bersih dan
kering.
DILAKSANAKAN 1. SELURUH PEGAWAI KLINIK WIJAYA MEDIKA
OLEH
22
KLINIK
WIJAYA PENANGGULANGAN KEBAKARAN
MEDIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
P-IV-092-04-11 A 1/1
23
KLINIK
WIJAYA MEDIKA PENANGGULANGAN ANAPHYILAKTIK SHOCK
P-IV-094-04-11
A 1/1
24
KLINIK PENGECEKAN GULA DARAH
WIJAYA
MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
A 1/2
B. Pelaksanaan :
1. Petugas menyapa pasien atau keluarga pasien dengan
senyum, salam & sapa
2. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan kepada pasien
3. Petugas mencuci tangan.
4. Petugas memakai handscoen
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin
6. Dekatkan alat didekat pasien
7. Pastikan alat bias digunakan
8. Pasang strip GDA padaglukometer
9. Menusuk lancet dijari tangan pasien
10. Menghidupkan alat glukometer yang sudah terpasang strip
25
Gula Darah
11. Meletetakkan strip GDA dijari tangan pasien
12. Menutup bekas tusukan lanset menggunakan kapas alkohol
13. Alat glukometer akan berbunyi dan hasilnya sudah di baca.
14. Petugas melepaskan sarung tangan
26
KLINIK PENGECEKAN ASAM URAT
WIJAYA
MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
A 1/2
27
blangko skrining
28
KLINIK PENGECEKAN KADAR KOLESTEROL
WIJAYA
MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
A 1/1
B. Pelaksanaan :
29
KLINIK PENGECEKAN KEHAMILAN
WIJAYA
MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
A 1/1
Interprestasi hasil
30
1. Positif : Jika terdapat 2 garis di daerah control line
2. Negatif : Jika terdapat 1 garis di daerah control line
3. Invalid : Jika terdapat 1 garis di daerah test line
31
PERAWATAN LUKA
KLINIK
WIJAYA No. Dokumen No. Revisi Halaman
MEDIKA
A 1/2
B. Pelaksanaan :
Tahap Pra Interaksi :
1) Melakukan verifikasi program terapi
2) Mencuci tangan
3) Memakai sarung tangan bersih
4) Menempatkan alat ke dekat pasien
Tahap orientasi :
1) Mengucapakan salam dan menyapa klien
2) Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan yang akan
dilakukan pada klien
3) Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan 4)
32
Memberi kesempatan bertanya pada klien sebelum tindakan
Tahap kerja :
1) Menjaga privacy klien
2) Mengatur posisi klien sehingga luka dapat terlihat dan
terjangkau oleh perawat
3) Membuka bak instrumen
4) Menuangkan NaCl 0,9% ke dalam cucing
5) Menuangkan H2O2 ke dalam cucing
6) Mengambil kasa steril secukupnya, kemudian masukan ke
dalam cucing yang berisi larutan NaCl 0,9%
7) Mengambil sepasang pinset anatomis dan cirugis
8) Memeras kasa yang sudah di tuangkan ke dalam cucing 9)
Taruh perasan kasa di dalam bak instrumen atau tutup bak
instrumen bagian dalam
10) Pasangkan perlak di bawah luka klien
11) Buka balutan luka klien, sebelumnya basahi dulu plester
atau hipafiks dengan NaCl atau semprot dengan alkohol
12) Masukan balutan tadi ke dalam bengkok atau tas kresek 13)
Observasi keadaan luka klien, jenis luka, luas luka, adanya
pus atau tidak dan kedalaman luka
14) Buang jaringan yang sudah membusuk (jika ada)
menggunakan gunting jaringan
15) Ganti sarung tangan bersih dengan sarung tangan streil 16)
Lakukan perawatan luka dengan kasa yang sudah di beri
larutan NaCl 0,9% dan larutan H2O2 sampai bersih dari arah
dalam ke luar
17) Oleskan obat luka (jika ada)
18) Tutup luka dengan kasa kering streil secukupnya
19) Fiksasi luka dengan hipafiks
20) Rapikan klien
Tahap terminasi :
1) Bereskan peralatan
2) Sampaikan pada klien bahwa tindakan sudah selesai
3) Sampaikan terimakasih atas kerjasamanya
4) Lepas sarung tangan
5) Cuci tangan
6) Dokumentasikan kegiatan
33
KLINIK JAHIT LUKA (HECTING)
WIJAYA
MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
A 1/5
34
11. Masker
12. Ferband
13. Plester :
14. Betadine solution
15. H2O2 3 %
16. Cairan NaCl
17. Termometer axilla
18. Timer / Jam
19. Obat anesthesi,mis Lidokain
20. Spuit 3 cc
21. Spuit 5 cc
22. Pisau cukur
C. Pelaksanaan :
Persiapan Pasien
a. Jika luka ringan, / ekskoriasi / lecet / bersih dan tidak
perlu tindakan jahit, luka cukup dibersihkan dengan
desinfektan kemudian ditutup dengan kassa steril dan
dibalut dengan ferban. Pasien diberitahu bahwa luka akan
diobati tanpa dilakukan penjahitan.
b. Jika luka robek dan kotor, maka :
Menjelaskan pada pasien tntang tindakan yang akan
dil;akukan dibersihkan dan akan dilakukan.
c. Jika luka berat yaitu luka yang tergolong besar dan dalam
dengan perdarahan banyak, prinsip penangananya adalah
dengan :
1). Mencegah dan mengatasi shock, menghentikan
perdarahan, mencegah infeksi , mengurangi rasa sakit.
2). Melakukan rujukan ke Rumah Sakit.
Persiapan Lingkungan
a. Suasana ruangan tenang, ventilasi cukup serta
pencahayaan yang terang.
b. Menganjurkan pada keluarga pasien untuk keluar ruangan.
c. Pemasangan sketsel.
Persiapan Petugas
a. Mencuci tangan sesuai SOP.
b. Memakai handschoen steril sesuai SOP.
Penatalaksanaan Luka
Membersihkan luka dengan cara :
a. Memasang bengkok di bawah lokasi luka.
b. Irigasi dengan perlahan dengan cairan NaCL untuk
membuang kotoran di permukaan, kemudian luka dicuci
pakai H2O2 terus dibilas NaCL dengan
cara menyemprotkan cairan NaCl kedalam luka, jika luka
tak berongga semprotkan cairan irigasi dan pertahankan
35
ujung spuit sekitar 2,5 cm diatas luka, melakukan irigasi
beberapa kali sampai cairan irigasi tampak bening dan
bersih.
c. Membuang jaringan mati dan benda asing lainnya dengan
cara menggunting jaringan yang rusak/mati tergantung
pada factor bagaimana terjadinya cedera, umur luka dan
adanya potensi infeksi.
d. Klem dan ikat pembuluh darah yang mengalami
perdarahan atau melakukan hemostasis dengan jahitan
dengan cara mengambil klem steril dengan tangan kanan
yang sudah memakai handscoen steril, menjepitkan klaim
pada pembuluh darah yang terputus dan meminta tolong
paramedis lain untuk membantu memegangi, kemudian
mengikat pembuluh darah di bagian atas klaim dengan
menggunakan kedua tangan dan mengikat dengan
memakai benang serap (catgut). Pengikatan dilakukan
dengan menggunakan simpul bedah (surgeon’s knot).
e. Beri desinfektan daerah luka dengan cara :
1). Mencukur rambut di sekitar luka (apabila mengganggu
penutupan lukayang dilakukan oleh pendamping).
2). Membersihkan sekitar luka dengan cairan pembersih
(betadin) dengan cara mengusap dari sekitar pinggir
luka ke arah luar, jangan sampai cairan pembersih
masuk ke dalam luka.
f. Memasang duk di atas luka (caranya) dengan cara
meletakkan duk di atas luka sehingga yang tampak hanya
luka dan daerah sekeliling luka sekitar 1 cm.
g. Mempersempit lapangan dengan meletakkan duk steril
(duk lobang) di atas luka dengan cara meletakkan duk di
atas luka sehingga yang tampak hanya luka dan daerah
sekeliling luka sekitar 1 cm.
h. Melakukan tes sensitisasi terhadap lidocain dengan cara :
i. Bila hasil tes negatif dilakukan anastesi lokal dengan
menyuntikkan lidokain pada sekitar luka dengan
cara menyuntikan lidokain (dosis maksimum dewasa :
dengan epinefrin :7 mg/kgBB maksimum 500mg, tanpa
epinefrin : 4,5 mg/kgBB maksimum 300 mg) dipinggir luka
diarahkan ke samping kanan dan kiri luka sampai merata.
j. Menunggu kurang lebih 5 menit.
k. Memastikan anestesi sudah bekerja, dengan cara
menyentuh bagian yang dianestesi kemudian menanyakan
kepada pasien apakah masih merasakan sakit atau tidak,
tebal atau tidak.
36
vaskularisasi.: luka lebih dari 8 jam masuk kontaminasi
maka jarak jahitan satu dan lainya 1 sampai 1,5 cm Bila
kurang dari 8 jam jarak jahitan 0,5 cm.
1).Memasukan benang cutgut ke dalam jarum jahit.
Memotong benang disesuaikan dengan banyaknya
jahitan yang akan dilakukan (satu jahitan = 5 cm
benang).
2).Lemak subkutan disatukan dengan lemak sub cutan
yang terpisah dengan menggunakan pinset cirurgi
Sedikit jahitan untuk menutup ruang mati.
3). Lapisan subkutikular kemudian ditutup.
4). Epidermis ditutup, simpul jahitan ditempatkan di
samping tepi luka dan tepi kulit diratakan / dirapikan
dengan hati-hati untuk meningkatkan penyembuhan
optimal.
5). Luka diolesi betadin satu arah mengambil kasa dengan
pinset lalu membasahinya dengan betadin, kemudian
dioleskan di atas luka.
6). Permukaan luka ditutup dengan kasa steril kemudian
direkatkan dengan plester mengambil kasa steril yang
terlipat, kemudian diletakan di atas luka sampai
menutup jahitan dan sekitarnya. Kemudian diplester.
m. Mengangkat duk, mengambil bengkok kemudian
membuang sampah medis ketempat sampah.
n. Setelah itu melepas handscoen (sesuai SOP Melepas
Handscoen).
o. Mencatat hasil kegiatan pada status pasien.
p. Berikan profilaksis tetanus berdasarkan kondisi luka dan
status imunisasi pasien dengan cara :
1). Memberitahu pasien bahwa pasien akan mendapat
terapi ATS.
2). Mencuci tangan sesuai SOP.
3). Memakai handscoen sesuai SOP.
4). Membebaskan daerah yang akan dilakukan suntikan
(sepertiga lengan atas bagian
dalam) menyingsingkan lengan baju ke atas sampai
sendi bahu.
5). Pasang perlak di bawah daerah yang akan dilakukan
injeksi intra cutan.
6). Ambil obat ATS dan ambil 0,1 cc diencerkan dengan
aqua bidest menjadi 1cc lalu siapkan pada bak steril.
7). Desinfeksi daerah yang akan dilakukan
suntikan dengan kapas alcohol mengambil kapas
dibasahi alkohol dan dioleskan memutar dari dalam
keluar.
8). Menegangkan dengan tangan kiri menggunakan ibu
37
jari dan jari telunjuk untuk meregangkan kulit
sepertiga lengan atas sebagai daerah tempat
penyuntikan.
9). Lakukan penusukan dengan jarum menghadap ke
atas dengan sudut 15 - 20 derajat terhadap
permukaan kulit disuntikkan subcutan.
10). Semprotkan obat sebanyak 0,1 cc hingga terjadi
gelembung dengan menekan pangkal spuit pelan-
pelan.
11). Tarik spuit dengan pelan-pelan.
12). Melingkari daerah sekitar gelembung dengan spidol
dengan diameter 2,5 cm ambil spidol untuk menandai
daerah suntikan dengan diameter 2,5 cm.
13). Tunggu reaksi obat selama 10-15 menit.
14). Amati daerah lingkaran bila positif tandanya adanya
kemerahan atau bengkak. Observasi adanya reaksi
alergi sistemik (misalnya : sulit bernafas, sulit
bernafas, keringat dingin, pingsan, mual dan muntah).
15). Kembalikan posisi klien mengatur lengan baju pada
posisi semula (diturunkan).
16). Buang peralatan yang tidak digunakan ditempat
sampah medis dan mengambili barang-barang yang
sudah kotor atau tidak dipakai dan dimasukkan
ketempat sampah medis.
17). Melepas handscoen (sesuai SOP).
18). Mencuci tangan (sesuai SOP).
19). Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan (sesuai
SOP). Semua kegiatan yang telah dilakukan dicatat di
rekam medis pasien.
38
KLINIK EXISI DAN EKSTIRPASI
WIJAYA
MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
A 1/2
B. Pelaksanaan :
Desinfeksi pada lokasi pembedahan
1. Anestesi lokal pada lokasi
2. Tutup dengan doek steril
3. Lakukan pembedahan pada lapangan operasi
4. Mengeluarkan jaringan yang patologis
5. Mengatasi pendarahan yang terjadi
6. Memasang drain bila diperlukan
7. Menjahit luka lapis demi lapis dan merapikan daerah luka
8. Periksa lagi, masih ada perdarahan atau tidak
9. Melakukan perbaikan bila masih ada perdarahan
10. Menutup luka dengan kassa betadine dan lakukan dan
lakukan pembalutan/plester
39
DILAKSANAKAN Dokter Klinik Wijaya Medika
OLEH
40
KLINIK INSISI
WIJAYA
MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
A 1/2
B. Pelaksanaan :
a. Beritahu pasien
tindakan yang akan dilakukan
b. Cuci tangan
c. Inform consent
41
d. Siapkan alat,
lakukan anastesi lokal
e. Pakai sarung
tangan
f. Lakukan insisi di
tempat fluktuasi yang maksimal irisan sampai fascia
g. Buka abses dengan
memasukkan sumbu atau klem (secara tumpul) supaya
pus keluar
h. Kelurkan semua
infiltrat dengan memakai sonde, pada alat yang lunak
(missal mammae) cukup memakai jari saja
i. Keluarkan pus
dengan bersih, masukkan tampon (lebar ± 1cm) yang
telah mengandung betadine kedalam rongga abses.
e. Tampon tidak boleh
dimasukkan terlalu padat, kemudian disisakan sepanjang
± 5cm untuk mempermudah pengangkatan atau gunakan
drain (dari bekas sarung tangan atau pipa infus),
dimasukkan kedalam rongga abses, difiksasi dengan kulit
dan ujung luar drain dipasang penampung infus
f. Ganti tampon tiap hari,
sampai secret yang berwarna jernih ( biasanya 5 hari )
g. Beri salep untuk
merangsang jaringan setelah tampon dikeluarkan
h. Tutup luka dengan kasa
dan betadine
i. Cuci tangan
DILAKSANAKAN 1. Dokter Klinik Wijaya Medika
OLEH
42
KLINIK EKSTRAKSI KUKU
WIJAYA
MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
A 1/2
B. Pelaksanaan :
a. Baca Instruksi Dokter ( Perawat ) dan minta form
persetujuan tindakan medik yang sudah ditanda tangani
oleh dokter.
43
b. Jelaskan pada pasien tentang prosedur/tindakan yang
akan dilakukan.
c. Petugas mencuci tangan
d. Dekatkan alat-alat yang akan digunakan.
e. Atur posisi pasien untuk mempermudah petugas
melaksanakan tindakan.
f. Gunakan sarung tangan steril
g. Desinfeksi daerah kuku yang akan dicabut/ekstraksi
dengan menggunakan cairan bethadine.
h. Anastesi bagian kuku yang akan diekstraksi dengan
menggunakan lidokain.
i. Pastikan pasien sudah merasa baal (Mati rasa) pada
daerah kuku yang telah disuntikan lidokain.
j. Angkat kuku dengan menggunakan klem dari tepi kiri ke
kanan atau arah sebaliknya.
k. Bersihkan bagian atas jari yang kukunya telah diangkat,
perlahan-lahan dengan menggunakan kassa steril.
l. Letakan supratule di atas permukaan tersebut, kemudian
tempelkan kassa steril yang sudah di beri bethadine.
Balut daerah kuku dengan menggunakan verban gulung.
m. Rapihkan alat-alat dan letakan ditempat semula.
n. Petugas mencuci tangan.
o. Catat semua tindakan yang telah dilakukan ke dalam
catatan mutu.buku status dan Register.
DILAKSANAKAN 1. Dokter Klinik Wijaya Medika
OLEH 2. Perawat Klinik Wijaya Medika
44
KLINIK CUCI TANGAN STERIL
WIJAYA
MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
A 1/2
B. Pelaksanaan :
a. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
b. Lepaskan cincin, jam tangan dan gelang
c. Basahi kedua tangan dengan menggunakan air mengalir
sampai siku, gunakan sabun kearah lengan bawah,
lakukan hal yang sama pada sebelah tangan.
d. Bersihkan kuku dengan pembersih kuku atau sikat lembut
kearah luar, kemudian bersihkan jari hingga siku dengan
gerakan sirkular dengan spon. Mengulangi hal yang sama
pada lengan yang lain. Lakukan selama minimal 2 menit.
e. Membilas tangan dan lengan secara terpisah dengan air
mengalir, setelah bersih tahan kedua tangan mengarah
ketas sebatas siku. Jangan biarkan air bilasan mengalir ke
area bersih.
f. Menggosok seluruh permukaan kedua belah tangan, jari
dan lengan bawah dengan antiseptik minimal selama 2
menit.
g. Membilas setiap tangan dan lengan secara terpisah
dengan air mengalir, setelah bersih tangan diarahkan
keatas sebatas siku. Jangan biarkan air bilasan mengalir
ke area tangan.
h. Menegakkan kedua tangan kearah atas dan jauhkan dari
badan, jangan sentuh permukaan atau benda apapun.
45
i. Mengeringkan tangan menggunakan handuk steril atau
diangin-anginkan. Keringkan tangan mulai dari ujung jari
sampai dengan siku. Untuk tangan yang berbeda
gunakan sisi handuk yang berbeda.
46
KLINIK BANTUAN HIDUP DASAR
WIJAYA
MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman
A 1/3
B. Pelaksanaan :
1. CPR Dewasa 1 Penolong
a. Periksa keadaan sekitar
Keluarga diberi penjelasan tentang
tindakan yang akan dilakukan
Mengamankan keadaan dari bahaya
Mengatur posisi pasien dalm waktu 10
detik
b. Kesadaran
Menepuk / mengguncang
bahu
Menyebutkan kalimat/ kata
untuk periksa kesadaran dengan pendengaran pasien
Meminta pertolongan
c. Airway
Menopang dagu, memegang dahi, tengadahkan
kepala 3-5 detik
d. Breathing
Memeriksa pasien bernafas atau tidak dengan cara
lihat, dengar dan rasa 3-5 detik
Memberikan nafas buatan dari mulut ke mulut 2x 4-
6 detik
Memberikan nafas buatan 10 - 12 x per detik
e. Circulation
Memeriksa nadi leher / karotis 5-10 detik
Menentukan posisi tengah
47
Menekan dengan kedalaman 1,5 – 2 inchi (4-5 cm)
Memberikan kompresi dada dan nafas buatan 4x
putaran dengan perbandingan 30 : 2 dalam 1 menit
Memeriksa kembali nadi leher
f. Melakukan urutan tahap demi tahap
Melakukan CPR menit pertama dalam waktu 90 detik
48
DILAKSANAKAN 1. Dokter Klinik Wijaya Medika
OLEH 2. Perawat Klinik Wijaya Medika
49