Anda di halaman 1dari 30

Pengelolaan Kaki Diabetik

Jason 112016276
Pendahuluan
Diabetes Melitus penyebab utama
kematian di dunia
Epidemiologi 68 % Laki-laki, angka
amputasi 25 % angka kematian :
14,3% pasca amputasi, 37 % 3 tahun
pasca amputasi
Etiologi Kaki Diabetik
Angiopati Nyeri tungkai setelah
berjalan dengan jarak tertentu
Neuropati :
Gangguan sensorik
sensasi nyeri pada kaki

Gangguan Motorik
Atrofi otot tungkai
mengubah titik tumpu
terjadi ulserasi

Infeksi : komplikasi dari


gangguan aliran darah
dan neuropati
Mikroorganisme Penyebab
Clostridium perfringens
menghasilkan gas gangren
Faktor Resiko Kaki Diabetik
Riwayat Diabetes > 10 tahun
Jenis Kelamin laki-laki
Kontrol gula darah buruk
Komplikasi kardiovaskuler
Neuropati perifer
Peningkatan tekanan pada kaki
Penyakit vaskuler perifer
Patofisiologi Kaki Diabetik
Klasifikasi Kaki Diabetik
Klasifikasi Kaki Diabetik
Diagnosis Kaki Diabetik
Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan ulkus dan keadaan
ekstremitas daerah tumpuan
terbesar
- Gejala lain yang dapat ditemukan
callus hipertropik, kuku rapuh,
kulit kering, hammer toes dan fissure
Gejala Kaki Diabetik
Diagnosis Kaki Diabetik
b. Penilaian resiko insufisiensi vaskular
- Penurunan nadi perifer
- Penemuan berhubungan dengan
arterosklerosis bruit a.illiaka dan
femoralis, atrofi kulit, hilangnya
rambut kaki, sianosis jari, ulserasi
dan nekrosis kronik, serta CRT >2s

Pemeriksaan Vaskular
Pemeriksaan Vaskular
Penilaian Ankle Brachial Index
Diagnosis Kaki Diabetik
c. Penilaian Resiko neuropati perifer
- Hilangnya sensasi rasa getar dan
posisi
- Hilangnya refleks tendon dalam
- Ulserasi Trofik
- Foot Drop
- Kalus Hipertropik dan atrofi otot
Pemeriksaan Status Neurologis
Monofilamen Semmes-Weinsten

Garputala 128 Hz
N = perbedaan getar
tangan dan kaki <3s
Pengelolaan Kaki Diabetik
Pencegahan Primer
- Penyuluhan cara terjadinya kaki
diabetik
- Pemeriksaan dini untuk setiap luka
pada kaki
- Deformitas (stadium 2 dan 5)
alas kaki khusus untuk penyebaran
tekanan pada kaki
Pengelolaan Kaki Diabetik
Pencegahan Sekunder
- Revaskularisasi (untuk tingkat
kesembuhan luka yang rendah)
pemeriksaan arteriografi oklusi
panjang dan pendek
> Oklusi panjang operasi bedah
pintas terbuka
> Oklusi pendek Prosedur
endovaskular
Pengelolaan Kaki Diabetik
Terapi Hiperbarik dilaporkan juga
bermanfaat memperbaiki
vaskularisasi dan oksigenisasi
jaringan luka pada kaki diabetes
sebagai terapi adjuvan
Pengelolaan Kaki Diabetik
- Wound Control Debridement
> mekanikal
> surgikal
> enzimatik
> autolisis
> biokemis
Pengelolaan Kaki Diabetik
Debridement Autolisis (Paling efektif)
Cara peluruhan jaringan nekrotik oleh
tubuh sendiri dengan lingkungan luka
harus lembab
Lembap enzim proteolitik
melepas jaringan nekrosis lepas
sendiri atau dibantu secara surgikal
Pengelolaan Kaki Diabetik
Terapi Topikal Normal saline sebagai
pembersih luka dan senyawa silver
sebagai bagian dari dressing

Jika luka sudah lebih baik dan tidak


terinfeksi lagi, dressing seperti
hydrocolloid dressing dapat
dipertahankan beberapa hari
Pengelolaan Kaki Diabetik
Untuk menjaga suasana kondusif dapat
dipakai kasa yang dibasahi dengan
normal saline
Pengelolaan Kaki Diabetik
- Microbiological Control
Lini pertama antibiotik spektrum
luas, mencakup kuman gram
negatif dan positif (misalnya
sefalosporin), dikombinasi dengan
obat terhadap kuman anaerob
(misalnya metronidazole)
Pengelolaan Kaki Diabetik
- Pressure Control
Surgikal mengurangi tekanan
a.Dekompresi ulkus dengan insisi
abses
b.Prosedur Koreksi bedah
Hammer Toes, Metatarsal head
resection, Achilles tendon
lengthening, partial calcanectomy
Prognosis
Prognosis kaki diabetik bergantung
pada berbagai faktor yang terlibat
dalam patofisiologi, komplikasi, dan
penyakit yang menyertai.
Penatalaksanaan holistik harus
ditekankan untuk menurunkan
mortalitas dan morbiditas kaki
diabetik
Kesimpulan
Ulkus diabetes merupakan salah satu
komplikasi penyakit diabetes yang sering
Perawatan ulkus diabetes pada dasarnya
terdiri dari 3 komponen utama, yaitu
debridement, pengurangan beban tekanan
pada kaki, dan penanganan infeksi.
Diagnosis dini dan penanganan tepat
merupakan hal yang penting untuk
mencegah amputasi danm menjaga
kualitas hidup penderita

Anda mungkin juga menyukai