Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. WAKTU DAN TEMPAT
Praktikum ke-VI dengan judul Analisis Parasetamol dalam Cairan
Hayati dilaksanakan pada hari Selasa, 15 November 2016 pukul
10.00-12.00 WIB di Laboratorium PBB dan PMC, lantai 3 gedung
A Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
3.2. ALAT DAN BAHAN
3.2.1.
Alat
Tube Sentrifuge
Mikropipet
Tabung Reaksi
Vortex
Sentrifuge
Spektrofotometer

3.2.2.
Bahan
Darah
Aquadest
Paracetamol
TCA

3.3. CARA KERJA


A. Pembuatan Plasma Bebas Protein
1 Darah diambil masing-masing 13 ml ke dalam beberapa tube sentrifuge
2 Darah yang di dalam tube disentrifuge selama 7 menit dengan kecepatan
3

5000 rpm
Supernatan yang terbentuk lalu diambil dan dimasukkan ke dalam tube

sentrifuge yang baru


Ditambahkan methanol sebagai pengendap protein ke dalam supernatant

yang diambil dengan perbandingan (1:1)


Lalu di vortex selama 15 detik dan disentrifuge kembali selama 7 menit

dengan kecepatan 5000 rpm


Supernatan yang terbentuk lalu diambil dan dimasukkan ke dalam tube

7
8

sentrifuge yang baru


Lalu disentrifuge kembali selama 5 menit dengan kecepatan 15.000 rpm
Terbentuklah plasma bebas protein

B. Pembuatan Kurva Kalibrasi

Dimasukkan larutan parasetamol + plasma bebas protein ke dalam kuvet

dengan ukuran 4 ml.


Larutan parasetamol induk diambil sebanyak 0.08 ml dengan perhitungan

sebagai berikut :
500 ppm . x = 4 ml x 10 ppm
X = 0,08 ml.
Plasma darah bebas protein ditambahkan sebanyak 0,32 ml ke dalam

4
5

kuvet.
Perhitungan : 4 ml 0,08 = 0,32 ml
Ukur serapan pada spektrofotometer UV-Vis dan didapatkan absorbansi
Dibuat larutan seri konsentrasi sebanyak 5 titik untuk membuat kurva

kalibrasi
Hitung UPK

C. Menentukan Perolehan Kembali Kesalahan Acak dan


Kesalahan Sistemik
1. Dibuat larutan induk parasetamol konsentrasi 500 ppm
2. Dibuat larutan parasetamol dalam darah dengan
konsentrasi 50 ppm dan 100 ppm,masing-masing
sebanyak 10 ml
3. Larutan parasetamol dalam darah konsentrasi 50 ppm dan
100 ppm di sentifuge dengan kecepatan 5000 rpm selama
7 menit. Selanjutnya, diambil supernatannya dan
dimasukkan ke dalam gelas ukur untuk diketahui jumlah
(ml) supernatant yang diperoleh.
4. Supernatan yang telah diperoleh, ditambah dengan
metanol (1 : 1) lalu di vortex hingga endapan bisa dituang
kemudian di sentrifuge kembali dengan kecepatan 5000
rpm selama 7 menit dan diambil supernatannya.
5. Supernatan yang telah diperoleh dipindahkan ketabung
sentrifugasi ke tabung sentrifugasi ukuran 1,5 ml,lalu di
sentrifugasi kembali dengankecepatan 13000 rpm selama
5 menit,kemudian diambil supernatannya lalu dipindahkan
ke labu ukur 10 untuk diukur absorbansinya menggunakan
Spektrofotometer Uv-Vis.

LAMPIRAN FOTO
Gambar

Keterangan

Proses pengambilan sampel darah.

Darah diambil sebanyak 13 ml untuk


masing-masing tube sentrifuge

4 tube sentrifuge yang sudah berisi 13


ml sampel darah

Proses sentrifuge pada 4 tube


sentrifuge. Proses sentrifugasi

dilakukan selama 7 menit dengan


kecepatan 5000 rpm

Tube telah selesai di sentrifugasi.


Terlihat pemisahan antara endapan
dan supernatan

Supernatant dipisahkan dari endapan


dan dipindahkan ke tube sentrifuge
yang lain.

Proses penambahan methanol ke


dalam supernatant yang telah
dipisahkan dengan perbandingan 1:1

4 buah tube sentrifuge berisi


supernatant yang telah ditambahkan
methanol

Proses vortex pada supernatant +


methanol selama sekitar 15detik

Tube di sentrifugasi kembali selama 5


menit dengan kecaoatqn 13.000 rpm
selama 5menit

Supernatant dipisahkan dari endapan


dan dipindahkan ke dalam tabung
eppendorf.

Anda mungkin juga menyukai