Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PEMBAHASAN
A. Pengertian Ukuran Gejala Pusat
Yang termasuk ukuran gejala pusat yaitu rata-rata, Modus dan Median. Suatu ukuran
nilai yang diperoleh dari nilai data observasi dan mempunyai kecenderungan berada
ditengah-tengah nilai data observasi. Ukuran gejala pusat dipakai sebagai alat atau sebagai
parameter untuk dapat digunakan sebagai bahan pegangan dalam menafsirkan suatu gejala
atau suatu yang akan diteliti berdasarkan hasil pengolahan data yang dikumpulkan.
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai suatu populasi atau sampel
Ukuran yang merupakan wakil kumpulan data mengenai populasi atau sampel

Beberapa ukuran gejala pusat antara lain :


1.
2.
3.
4.

Rata-rata hitung (Mean)


Rata-rata ukur (Geometric mean)
Rata-rata harmonis
Modus

1. Rata-rata hitung (Mean)


Rataan dari sekumpulan data ditentukan sebagai perbandingan jumlah datum
dengan banyak nilai datum. Harga rata-rata adalah suatu harga yang dapat dipakai untuk
mewakili sekumpulan data, suatu harga yang representative. Tentu sekumpulan data
itu tidaklah sepenuhnya dapat diterangkan dengan harga rata-ratanya, karena harga ratarata hanyalah merupakan suatu nilai sekitar mana bilangan-bilangan lain tersebar. Jikalau
kita perhatikan urutan besar dari angka-angka yang kita hadapi, yaitu jika kita mencoba
menderetkan bilangan-bilangan itu menurut urutan besarnya, maka harga rata-rata itu
bertendens terletak pada pertengahan urutan atau deretan itu. Oleh karena itu sering juga
dinamakan ukuran tendensi pertengahan (measure of central tendency).
Rata - rata hitung

Jumlah semua nilai data


Banyaknya nilai data

Rumus Umum :
X 1 X 2 ... X n X

n
n

X
a.

Untuk data yang tidak mengulang :

Ket :
X1= Nilai data pertama
n

= Jumlah Data

= Rata-rata hitung

= Jumlah Nilai Data Keseluruhan

b. Untuk data yang mengulang dengan frekuensi tertentu


X

f1X1 f 2 X 2 ... f n X n fX

f1 f 2 ... f n
f
Rumus :
Ket :
f1= Frekuensi Nilai Data Pertama

fX
f

............................................................= Jumlah Keseluruhan (Frekuensi x Nilai Data)


............................................................................= Jumlah Keseluruhan Nilai Frekuensi

c. Rata rata gabungan


Rata-rata gabungan dari k buah sampel dihitung dengan rumus:

d. Data dalam Tabel Distribusi Frekuensi


Contoh 1 :
Carilah rata-rata hitung untuk data pada table distribusi frekuensi dibawah ini !
Interva

Nilai

Frekuensi

l Kelas

Tengah

(f)

fX

(X)

9-21

15

45

22-34

28

112

35-47

41

164

48-60

54

432

61-73

67

12

804

74-86

80

23

1840

87-99

93

558

f = 60

fX = 3955

fX 3955

65,92
f
60

Contoh 2 :
Cara mencari Rata-rata pada table distribusi frekuensi dengan cara coding / singkat :

Interva

Nilai

Frekuens

l Kelas

Tengah

(X)

(f)

fU

9-21

15

-3

-9

22-34

28

-2

-8

35-47

41

-1

-4

48-60

54

61-73

67

12

12

74-86

80

23

46

87-99

93

18

f = 60

fU =
55

fU
55
54 13
65,92
f
60

X X0 c

e. Rata rata hitung dengan pembobotan


Masing-masing data diberi bobot sesuai criteria tertentu.
Contoh 4 :
Misal A memperoleh nilai 65 untuk tugas, 76 untuk mid dan 70 untuk ujian akhir.Bila
nilai tugas diberi bobot 2, Mid 3 dan Ujian Akhir 4, maka rata-rata hitungnya adalah :
X

(2)65 (3)76 (4)70


70,89
23 4

2. Rata rata Ukur (Geometric Mean)


Digunakan apabila nilai data satu dengan yang lain berkelipatan.

U n X 1 .X 2 ....X n
Rumus :
log X

U antilog

Untuk data tidak berkelompok :


f log X

U antilog

Untuk data berkelompok :


3. Rata-rata Harmonis
Biasanya digunakan apabila data dalam bentuk pecahan atau desimal.

RH

RH

n
1

X

Untuk data tidak berkelompok :

f
f

X
Untuk data berkelompok :

4. Modus
Modus adalah fenomena yg paling sering terjadi, pada data kuantitatif ditentukan dengan
frekuensi terbanyak diantara data tersebut. Modus dari sekumpulan data bisa lebih dari
satu
a. Modus pada Data Tunggal
Contoh 7.1 :
Terdapat sampel dg nilai nilai data :

12, 34, 14, 34, 28, 34, 34, 28, 14.


Modus data pada soal diatas adalah 34 dengan 4 x data tersebut muncul atau memiliki
frekuensi terbanyak yaitu 4.
b. Modus pada Data Berkelompok

b1

Mod L 0 c
b1 b 2
L 0 batas bawah kelas modus

c = panjang kelas

b1 selisih antara frekuensi kelas modus dengan


frekuensi tepat satu kelas sebelum kelas modus
b 2 selisih antara frekuensi kelas modus dengan
frekuensi tepat satu kelas sesudah kelas modus

B. Ukuran Letak
a. Median
Median merupakan suatu nilai yang membagi dua suatu deretan nilai (distribusi
frekuensi), sehingga banyaknya pengamatan di kedua bagian itu sama.
1. Median untuk data tidak berkelompok
Contoh :
Sampel dengan data sebagai berikut: 4,12,5,7,8,10, dan 10
Setelah disusun nilainya:
4,5,7,8,10, 10, 12
Median = 8
Contoh 2 :
Sampel dengan data sebagai berikut : 12,7,8,14,16,19,10,8

Setelah disusun nilainya :


7,8,8,10,12,14,16,19
Median =

1
( 10+12 )=11
2

-F

Med L 0 c 2
f

L 0 batas bawah kelas median


F jumlah frekuensi semua kelas sebelum

2.

kelas yang mengandung median


f frekuensi kelas median

Median untuk data berkelompok :

c = panjang
kelas

b. Kuartil
Definisi:
Kuartil adalah ukuran letak yang membagi 4 bagian yang sama. K1 sampai 25% data,
K2 sampai 50% dan K3 sampai 75%.
Kelompok data yang sudah diurutkan (membesar atau mengecil) dibagi empat
bagian yang sama besar.
Ada 3 jenis yaitu kuartil pertama (Q1) atau kuartil bawah, kuartil kedua (Q2) atau
kuartil tengah, dan kuartil ketiga (Q3) atau kuartil atas.
Rumus letak kuartil:
DATA TIDAK BERKELOMPOK

DATA BERKELOMPOK

K1 = [1(n + 1)]/4

1n/4

K2 = [2(n + 1)]/4

2n/4

K3 = [3(n + 1)]/4

Q i nilai ke -

3n/4

i n 1
, i 1,2,3
4

1. Kuartil untuk data tidak berkelompok :


Contoh 9.1
Sampel dengan data : 75,82,66,57,97,64,56,92,94,86,52,60,70
Setelah disusun

: 52,56,57,60,64,66,70,75,82,86,92,94,97

Letak K1 = Data Ke

1(13+ 1)
1
=Data Ke 3
4
2

Nilai K1 = Data Ke 3 +

K1 = 57 +

1
( Data ke 4Data ke 3)
2

1
(6057)
= 57 +
2

1
(3)
= 58,5
2

2( 13+ 1)
=Data Ke 7 ,
Letak K2 = Data Ke
4

Letak K3 = Data

K2 = 70

3 (13+1)
1
=Data Ke 10
4
2

Nilai K3 = Data Ke 10 +

1
( Data ke 11Data ke 10)
2

K3 = 86 +

2.

1
(9286)
= 86 +
2

in

-F

, i 1,2,3
Q i L 0 c 4
f

1
(6)
= 89
2

Kuartil untuk data berkelompok :

L0 = batas bawah kelas kuartil


F = jumlah frekuensi semua kelas sebelum kelas
kuartil Qi
f = frekuensi kelas kuartil Qi
c = panjang kelas

Contoh 9.2 :

Interva

Nilai

l Kelas

Tengah

Frekuensi
Q1 membagi data menjadi 25 %
Q2 membagi data menjadi 50 %
Q3 membagi data menjadi 75 %

(X)
9-21

15

22-34

28

35-47

41

48-60

54

61-73

67

12

74-86

80

23

87-99

93

6
f = 60

1.60

- 11

54
Q1 47,5 13 4
8

Sehingga :
Q1 terletak pada 48-60
Q2 terletak pada 61-73
Q3 terletak pada 74-86

Untuk Q1, Maka :


2.60

- 19

72,42
Q 2 60,5 13 4
12

Untuk Q2, Maka :


3.60

- 31

81,41
Q 3 73,5 13 4
23

Untuk Q3, Maka :


c. Desil
Kelompok data yang sudah diurutkan (membesar atau mengecil) dibagi sepuluh
bagian yang sama besar.

D i nilai ke -

i n 1
, i 1,2,3,...,9
10

1. Desil untuk data tidak berkelompok :


Contoh :

Diketahui sampel data: 75, 82, 66, 57, 64, 56, 92, 94, 86, 52, 60, 70. Tentukan: D1
dan D7 ?
Data setelah disusun : 52, 56, 57, 60, 64, 66, 70, 75, 82, 86, 92, 94
Letak D1 = Data ke

5 (12+ 1)
10

= Data ke 6,5

Nilai D1 = Data ke 6 + 0,5 (Data ke 7 Data ke 6)


Nilai D1 = 66 + 0,5 ( 70 66 ) = 66 + 2 = 68
Letak D7 = Data ke

7 (12+1)
10

= Data ke 9,1

Nilai D1 = Data ke 9 + 0,1 (Data ke 10 Data ke 9)


Nilai D1 = 82 + 0,1 ( 86 82 ) = 82 + 0,4 = 82,4
in

-F

D i L 0 c 10 , i 1,2,3,...,9
f

2. Desil untuk data berkelompok :


L0 = batas bawah kelas desil Di
F = jumlah frekuensi semua kelas sebelum kelas desil Di
f = frekuensi kelas desil Di
c = panjang kelas
Contoh :

Interva

Nilai

Frekuensi

l Kelas

Tengah

(f)

(X)

9-21

15

22-34

28

35-47

41

48-60

54

61-73

67

12

74-86

80

23

87-99

93

Tentukan D1 dan D3 dari table


disamping !
D3 membagi data 30%
D7 membagi data 70%
Sehingga :
D3 berada pada 48-60
D7 berada pada 74-86

f = 60
7.60

3.60

- 31
- 11

79,72 D 3 47,5 13 10
58,875
D 7 73,5 13 10
23
8

d. Presentil
Presentil merupakan kelompok data yang sudah diurutkan (membesar atau
mengecil) dibagi seratus bagian yang sama besar.
Ada 99 jenis persentil, yaitu P1, P2, P3, , P99.

Pi nilai ke -

i n 1
, i 1,2,3,...,99
100

1. Presentil untuk data tidak berkelompok :


in

-F

Pi L 0 c 100 , i 1,2,3,...,99
f

2.
Presentil untuk data berkelompok :

Contoh 11 :

C.

Hubungan Empiris Antara Mean, Median dan Modus


Ada 3 kemungkinan kesimetrian kurva distribusi data :
1. Jika nilai ketiganya hampir sama maka kurva mendekati simetri.
2. Jika Mod<Med<rata-rata hitung, maka kurva miring ke kanan.
3. Jika rata-rata hitung<Med<Mod, maka kurva miring ke kiri
1. = Md= Mo

2. Mo < Md <

3.

< Md < Mo

Jika distribusi data tidak simetri, maka terdapat hubungan :


Rata-rata hitung-Modus = 3 (Rata-rata hitung-Median)

X - Mod 3 X Med

Anda mungkin juga menyukai