Anda di halaman 1dari 34

TINDIK TELINGA

SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO

No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

1. Pengertia
n

Merupakan bhiasan pada tubuh (manusia) berupa penyematan


benda ( terutama dari benda logam ) pada telinga

2. Tujuan

Memberi kesan aksesoris pada bayi wanita

3. Kebijakan
4. Prosedur

Periapan alat :
Jarum tindik steril
Anting
Alkohol
Kapas alkohol
Kasa steril
Langkah-langkah
Bersihkan telinga dengan kapas alkohol
Menentukan titik untuk menindik telinga
Cuci tangan
Letakkan kasa steril dibawah telinga
Arahkan jarum pada titik yang akan ditindik
Menindik telinga
Memasang anting
Ulangi pada telinga lain
Memasang anting
Bersihkan dengan kasa steril
Cucitangan

5. Unit
- Poli KIA
Terkait
6.
Rekaman historik perubahan
No

Yang dirubah

Isi perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

PELAYANAN SUNTIK KB 3 BULAN


No. Dokumen
No. Revisi

:
:

SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO

1. Pengertia
n
2. Tujuan

Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

Tindakan pelayanan yang diberikan pada ibu atau akseptor KB


dengan cara disuntikkan secara intramuskular yang berdaya kerja
3 bulan dan tidak membutuhkan pemakaian tiap hari
Mencegah kehamilan
Mengatur jarak diantara kehamilan
Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan umur
suami dan istri

3. Referensi
4. Kebijakan

SK kepala puskesmas

5. Prosedur

Persiapan Alat
Meja kursi
Stetoskop
Timbangan berat badan dewasa
Klender
Alat tulis
Sarung tangan
Kaoas steril
Alkohol 70%
Spoit 3cc
Depoprogestin
Wastafel dengan air mengalir
Persiapan pasien
Memberitahu ibu tentang apa yang akan dilakukan
Memoersiapkan daerah yang akan disuntikan obat
Langkah-langkah
Cuci tangan
Siapkan obat
Beritahu ibu dan jelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
Atur ibu pada posisi yang nyaman sesuai dengan kebutuhan
Pilih area penyuntikan yang bebas dari kekakuan dan rasa
gatal
Pakai sarung tangan
Bersihkan area penyuntikan dengan menggunakan kapas
alkohol dengan gerakan sirkuler dan arah keluar dengan
diameter sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering
Pegang kapas alkohol dengan jari-jari tengah pada tangan
pada tangan non dominan
Buka tutup jarum
Tarik kulit kebawa kurang kebih 2,5 cm dibawah area
penyuntikan dengan tangan non dominan
Dengan cepat masukkan jarum dengan sudut 90 derajat
dengan tangan dominan, masukkan sampai jaringan otot
Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan
berat dan spoit dan tangan dominan menarik plunger
Observasi adanya darah pada spoit
Jika tidak ada darah masukkan obat secara perlahan-lahan
Cabut jarum perlahan-lahan dengan sudut yang sama
seperti saat dimasukkan, sambil melakukan penekanan
dengan menggunakan kapas alkohol pada area penyuntikan
Jika terdapat perdarahan, maka tekan area tersebut dengan
menggunakan kasa steril sampai darah berhenti
Kembalikan posisi ibu
Buang peralatan yang tidak diperlukan
Buka sarung tangan
Cuci tangan
Catat hasil pemeriksaan pada kohort KB
Jelaskan untuk melakukan kunjungan ulang sesuai jadwal

6. Unit
- Poli KIA
Terkait
7.
Rekaman historik perubahan
No

Yang dirubah

Isi perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

PELAYANAN PIL KB KOMBINASI

SOP
PUSKESMAS
BUPUODDO

1. Pengertia
n

No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

Kontrasepsi PIL kombinasi digunakan untuk mencegah kehamilan

2. Tujuan

Mencegah pelepasan sel telur yang telah diproduksi oleh


indung telur sehingga tidak terjadi pembuahan
Mengetahui efek samping penggunaan pil kombinasi

3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur

Pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu akseptor KB


Persiapan alat
Alat tulis
Tensi meter
Stetoscop
Timbang berat badan
Tablet pil kombinasi
Langkah-langkah
Memberitahu ibu aturan siklus haid
Pelaksanaan
Mulai hari pertama siklus haid
Bila lupa minum PIL
o Lupa satu dapat dilanjutkan seperti biasa
o Lupa dua harus minum secepatnya 2 PIL besoknya 2
pil lagi dan selanjutnya dilakukan seperti biasa
ditambah cara lain sampai haid
o Lupa lebih dari dua hari, maka minum pil
diberhentikan secara total dan memakai cara lain
selama siklus haid. Bila sudah haid, pil dengan strip
baru dimulai lagi dan dilanjutkan seperti biasa
o Bila terlambat haid singkirkan prasangka adanya
kehamilan
Akhir pemeriksaan
Catat hasil pemeriksaan pada kohort KB
Jelaskan untuk melakukan kunjungan ulang sesuai jadwal

- Poli KIA

6. Unit
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No

Yang dirubah

Isi perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

IMUNISASI TETANUS TOXOID

SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO

1. Pengertia
n

No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

Imunisasi tetanus toxoid terbukti sebagai salah satu upaya


pencegahan penyakit tetanus

2. Tujuan

Sebagai acuan untuk melasanakan suntikan TT untuk pemberian


kekebalan aktif terhadap tetanus

3. Referensi

Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan


neonatal.jakarta, 2002

4. Kebijakan

UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan

5. Prosedur

Persiapan Alat
Spoit injeksi 0,5 ml
Kapas
Serum tetanus toxoid
Langkah-langkah
Anamnesepasien dengan menayakan riwayat imunisasi TT
sebelumnya
Cuci tangan
Persiapan alat dan bahan
Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan pada pasien
Mengisap vaksin 0,5 ml kedalam spoit
Mengatur posisi pasien senyaman mungkin dan
menanggalkan lengan baju sebelah kiri
Desinfeksi dengan kapas alkohol area injeksi pada lengan
kiri atas
Injeksi intra muscular (45) dengan cara, aspirasi kemudian
masukkan vaksin secara perlahan-lahan
Cabut spoit dan tekan daerah penyuntikan
Buang spoit bekas pada safety box
Mencatat hasil tindakan yang telah dilakukan
Merapikan alat dan bahu
Cuci tangan

6. Unit
- Poli KIA
- Imunisasi
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No

Yang dirubah

Isi perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

MENIMBANG BERAT BADAN BAYI

SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO

No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

1. Pengertia
n

Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran


massa suatu benda

2. Tujuan

Mengetahui berat badan dan perkembangan bayi


Membantu menentukan program pengobatan
Menentukan status nutrisi pasien
Menentukan status cairan pasien

3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur

Alat
Timbangan bayi
Buku catatan
Alat tulis
Langkah-langkah
Memastikan timbangan berfungsi dengan baik, dengan cara
mengatur penunjuk angka tepat diangka nol
Melepas alas kaki dan selimut bayi
Membantu menaikkan bayi diatas timbangan
Memperhatikan jarum penunjuk angka berhenti
Menginformasikan hasil pengukuran pada pasien
Mencatat pada kartu status atau buku pasien

6. Unit
- Poli KIA
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No

Yang dirubah

Isi perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

Pemeriksaan detak jantung janin dengan dopler

SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO

1. Pengertia

No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

Denyut jantung janin adalah frekuensi

denyut rata-rata wanita

2. Tujuan

tidak sedang bersalin, atau diukur diantara dua konnyraksi,


rentang normal adalah 120-160 x/i. Bunyi denyut jantung janin
seperti bunyi detik jam dibawah bantal
Untuk mengetahui detak jantung janin pada ibu hamil yang
merupakan tanda pasti kehamilan dengan janin hidup

3. Referensi
4. Kebijakan

Agar pasien mendapatkan pelayanan yang

5. Prosedur

Alat dan bahan


Alat doppler
Jelly
Tissu
Jam tangan
Langkah-langkah
Cuci tangan sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan
Mengatur posisi pasien, kemudian menentukan daerah
aufrat
Oleskan jelly pada probe
Menghidupkan tombol volume doppler
Meletakkan probe pada daerah aufrat
Menghitung frekuensi DJJ / mendengarkan DJJ
Bekas jelly dibersihkan dengan Tissu
Alat dibereskan
- Poli KIA

6. Unit
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No

Yang dirubah

Isi perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

MENGUKUR TEKANAN DARAH

SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO

1. Pengertia

No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

Tekanan darah adalah bersama gaya dorong darah terhadap

2. Tujuan

dinding pembuluh darah arteri dalam satuan mmHg. Satuam


mmHg (milimeter raksa ) adalah salah satu tekanan resmi yang
digunakan dalam bidang fisika dan kimia
Mengatahui nilai tekanan darah

3. Referensi
4. Kebijakan

UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan

5. Prosedur

Alat dan bahan


Stetoscop
Pengukur tekanan darah
Alat tulis
Langkah-langkah
Tentukan ukuran manset
Tentukan sisi terbaik untuk jalur manset, hindari ekstremitas
dengan jalur IV
Jelaskan pada pasien tujuan prosedur
Cuci tangan
Bantu pasien untuk duduk dengan nyeman, dengan lengan
atas agak fleksi, lengan bawah disangga setinggi jantung
dan telapak tangan terlentang
Palpasi arteri brakhialis
Pusatkan tanda panah pada manset sejajar dengan arteri
brakhialis
Manset harus betul-betul kempis, lalu lingkarkan pada
lengan atas
Pastikan manometer terletak setinggi titik pandang mata,
jarak pemangamatan tidak lebih 1 meter
Palpasi arteri brakhialis sambil mengembangkan manset
dengan cepat sampai tekanann 130mmHg diatas dimana
nadi tak terdengar. Dengan perlahan kempiskan manset dan
perhatikan titik dimanan nadi terdengar kembali
-

6. Unit
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No

Yang dirubah

Isi perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

MENGISI KOHORT ANC PUSKESMAS

SOP
PUSKESMAS

No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

BULUPODDO

1. Pengertia
n

2. Tujuan

Kohort berasal dari kata cohort yang artinya suatu proses


pengamatan prospektif, survey prospektif terhadap suatu subjek
maupun objek . sedangkan pada pemantauan pelayanan
kebidanan register adalah kohort adalah sumber data pelayanan
ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi, dan balita.
Untuk memantau kunjungan ibu hamil baru yang berkunjung ke
pueskesmas

3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur

Persiapan Alat
Kohort ANC
Register ANC
Alat tulis
Langkah-langkah
Melihat register ANC yang sudah diisi oleh identitas pasien
baru
Mencatat hasil pemeriksaan ibu hamil pada kohort ANC
puskesmas
Jika ibu berkunjung kembali kepuskesmas, isi kembali kohort
ANC sessuai dengan identitasnya
Poli KIA

6. Unit
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No

Yang dirubah

Isi perubahan

MENGISI KOHORT BAYI DAN BALITA

SOP

No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:

Tanggal mulai diberlakukan

PUSKESMAS
BULUPODDO

1. Pengertia
n

2. Tujuan

TTD KAPUS

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

Kohort berasal dari kata cohort yang artinya suatu proses


pengamatan prospektif, survey prospektif terhadap suatu subjek
maupun objek . sedangkan pada pemantauan pelayanan
kebidanan register adalah kohort adalah sumber data pelayanan
ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi, dan balita.
Untuk mementau tumbuh kembang bayi dan balita

3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur

Persiapan Alat
Kohort bayi dan balita
Buku posyandu
Alat tulis
Langkah-langkah
Mengambil buku posyandu
Kemudian mengisi kohort bayi dan balita dengan melihat
buku posyandu
Poli KIA

6. Unit
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No

Yang dirubah

Isi perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

MELAKUKAN PENCATATAN REGISTER ANC

SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO

No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

1. Pengertia
n

Register adalah sebagian kecil memori komputer yang dipakai


untuk tempat penampungan data dengan ketentuan bahwa data
yang terdapat dalam register dapat diproses dalam berbagai
operasi dengan melihat berapa besar kemampuan menampung
register tersebut.
Register adalah

2. Tujuan

Untuk memantau kunjungan dan kesehatan ibu hamil

3. Referensi

4. Kebijakan
5. Prosedur

Persiapan alat
Buku ibu hamil (KIA)
Pasien ibu hamil
Alat tulis
Langkah-langkah
Pasien terlebih dahulu dianamnese
Kemudian pemeriksaan fisik
Hasilnya dicatat diregister ANC

6. Unit
Poli KIA
Terkait
7. Rekaman historik perubahan
N
o

Yang dirubah

Isi perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

MENDAMPINGI BUMIL RESTI KEDOKTER

SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO

No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

1. Pengertia
n

Pengertian Kehamilan Resiko Tinggi (RESTI) Pengertian kehamilan


RisTi atau resiko tinggi adalah sebuah kehamilan yang mempunyai
resiko akan terjadinya sebuah komplikasi (seperti penyakit atau
bahkan kematian) pada ibu atau juga bayinya. Biasanya ini terjadi
sebelum atau juga sesudah persalinan.

2. Tujuan

Untuk mendeteksi lebih dini apa yang dialami oleh ibu hamil,

3. Referensi

4. Kebijakan
5. Prosedur

Persiapan bahan
Pasien ibu hamil
Buku ANC
Langkah-langkah
Mendampingi pasien ibu hamil kedokter, dan menjelaskan
kedokter apa yang diderita pada pasien ibu hamil
Poli KIA, Dokter umum

6. Unit
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No

Yang dirubah

Isi perubahan

Tanggal mulai
diberlakukan

MEMBUAT LAPORAN BULANAN KIA (PWS ANAK


& LB ANAK)

SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO

1. Pengertia
n

No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

Seputar Pengertian Laporan Adalah suatu bentuk penyampaian


informasi, data, atau berita baik secara lisan maupun tertulis.
Didalam laporan terdapat kegiatan pencatatan, pengumpulan,
pemeriksaan, pengetikan dan pengolahan data. Secara Umum
Laporan
Dapat
Diartikan
Sebagai
bentuk
penyampaian
berita,keterangan,pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban
baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada
atasan sesuai dengan hubungan wewenang dan tanggung jawab

yang ada diantara mereka. Dan Salah satu cara pelaksanaan


komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya.
2. Tujuan
1. Sebagai bahan pertanggungjawaban
2. Alat menyampaikan informasi
3. Alat pengawasan
4. Bahan penilaian
5. Bahan pengambilan keputusan
3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur

Persiapan alat
Blangko PWS anak dan LB anak
Buku kelahiran
Kohort bayi dan balita
Langkah-langkah
Siapkan blangko kemudian isi sesuai dengan apa yang
diminta, dengan melihat buku kelahiran dan kohort
kemudian disi

6. Unit
- Poli KIA
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No

Yang dirubah

Isi perubahan

Tanggal mulai
diberlakukan

MENDAMPINGI PASIEN BUMIL KE LAB

SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO

No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

1. Pengertia
n

Laboratorium adalah tempat atau kamar dsb tertentu yg


dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan percobaan
(penyelidikan dsb).
Laboratorium adalah ruang atau bangunan yang dilengkapi
dengan peralatan untuk melakukan percobaan ilmiah, penelitian,
praktek pembelajaran, atau pembuatan obat-obatan dan bahanbahan kimia.

2. Tujuan

Untuk memeriksakan HB lengkapnya, untuk mengdetahui GOLDA,


dan hal-hal yang perlu diperiksaan kehamilanya melalui LAB

3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur

Persiapan bahan
Kartu pemeriksaan LAB
Ibu hamil
Register ANC
Buku KIA
Alat tulis
Langkah-langkah
Mendampingi atau mengantar pasien ke LAB
Kartu LAB diberikan pada petugas LAB
Menunggu pasien sampai hasil LABnya keluar
Hasil pemeriksaan LAB ditulis pada buku register ANC dan
buku KIA
Poli KIA dan LAB

6. Unit
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No

Yang dirubah

Isi perubahan

Tanggal mulai
diberlakukan

MELAKUKAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN BAYI DAN BALITA DI
POSYANDU BARANG TIAP TANGGAL 9
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:

SOP

PUSKESMAS
BULUPODDO

1. Pengertia
n

TTD KAPUS

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

Pos Pelayanan Keluarga Berencana - Kesehatan Terpadu


(Posyandu) adalah kegiatan kesehatan dasar yang
diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu
oleh petugas kesehatan. Jadi, Posyandu merupakan kegiatan
swadaya dari masyarakat di bidang kesehatan dengan
penanggung jawab kepala desa.

2. Tujuan

Mengetahui berat badan dan perkembangan bayi


Membantu menentukan program pengobatan
Menentukan status nutrisi pasien

3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur

Persiapan bahan
Kohort bayi dan balita
Timbangan dacing
Timbangan berdiri
Absen sasaran bayi dan balita
Alat tulis
Langkah-langkah
Menjemput psien
Menimbang pasien
Mencatat hasil timbangan
Mengisi kohort
Sasaran yang tidak hadir, akan dilakukan kejar timbang
KIA dan GIZI

6. Unit
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No

Yang dirubah

Isi perubahan

Tanggal mulai
diberlakukan

MENDAMPINGI BIKOR SWEEPING IBU HAMIL


DAN PEMASANGAN STIKER P4K
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:

SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO

1. Pengertia
n

2. Tujuan
3. Referensi

TTD KAPUS

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

Sweeping ibu hamil adalah Melakukan pendataan K1 pada ibu


hamil yang tidak pernah memeriksakan kehamilanya, dan
memasangkang stiker ibu hamil distiap rumah
Untuk mengatahui adanya ibu hamil yang tidak pernah
memeriksakan kehamilanya pada tenaga kesehatan

4. Kebijakan
5. Prosedur

Menghubungi petugas atau bidan desa yang bertugas ditempat,


mengumpulkan semua ibu hamil yang akan diberikan penyuluhan,
dan membawa semua peralatan yang diperlukan sperti kertas
timbal balik, susunan acara, DLL

6. Unit
KIA
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No

Yang dirubah

Tanggal mulai
diberlakukan

Isi perubahan

MERUJUK PASIEN RESTI KEDOTER

SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO

No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

1. Pengertia
n

Rujukan Adalah Penaganan lanjutan


kefasilitas kesehatn yang lebih tingggi

pada

pasien

ketingkat

2. Tujuan

Menangani dengan cepat resiko yang dialami pada ibu hamil

3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur

Mengetahui pasien ibu hamil memilki resiko tinngi pada


kehamilanya, kemudian dirujuk kedokter, mencatat hasilya dan
ditullis pada buku register rujukan,

6. Unit
POLI KIA dan POLI UMUM
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No

Yang dirubah

Isi perubahan

Tanggal mulai
diberlakukan

MENGIMPUT LAPORAN BULANAN KIA

SOP

No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:

PUSKESMAS
BULOPODDO

TTD KAPUS

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

1. Pengertia
n

Laporan
Dapat
Diartikan
Sebagai
bentuk
penyampaian
berita,keterangan,pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban
baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada
atasan sesuai dengan hubungan wewenang dan tanggung jawab
yang ada diantara mereka. Dan Salah satu cara pelaksanaan
komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya.

2. Tujuan

Untuk mengirim laporan bulanan kedines kesehatan

3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur

6. Unit
Terkait

Laporan Bulanan KIA Diketik kemudian diabawa keDinas kesehatan


untuk dilaporkan
Poli KIA
Dinas kesehatan

7.Rekaman historik perubahan


No

Yang dirubah

Isi perubahan

Tanggal mulai
diberlakukan

MEMBUAT LAPORAN BUMIL BARU DAN NIFAS

SOP

No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman

PUSKESMAS
BULUPODDO

:
:
:
:

TTD KAPUS

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

1. Pengertia
n

Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin didalam rahim


seorang perempuan
Nifas adalah Dua jam sesudah post partum

2. Tujuan

.Untuk melaporkan Laporan Ibuhamil dan Nifas kepetugas Gizi

3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur

Persiapan Alat
PWS IBU
Blangko laporan dr Petugas Gizi
Langkah-Langkah
Blangko laporan diisi dengan melihan laporan PWS ibu

6. Unit
POLI KIA
Terkait
Petugas GiZi
7.Rekaman historik perubahan

No

Yang dirubah

Isi perubahan

Tanggal mulai
diberlakukan

MEMBUAT LAPORAN PEMBERIAN SUSU/BISKUIT

SOP

No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:

PUSKESMAS
BULUPODDO

TTD KAPUS

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

1. Pengertia
n

Laporan
Dapat
Diartikan
Sebagai
bentuk
penyampaian
berita,keterangan,pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban
baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada
atasan sesuai dengan hubungan wewenang dan tanggung jawab
yang ada diantara mereka. Dan Salah satu cara pelaksanaan
komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya.

2. Tujuan

MeUntuk mengetahua berapa pasien yang mendapatkan susu


atau biskuit kemudaian hasil dilaporkan kepetugas Gizi

3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur

Ibu hamil yang terdeteksi Mengalam KEK diberikan susu atau


Biskuit

6. Unit
- POLI KIA
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No

Yang dirubah

Isi perubahan

Tanggal mulai
diberlakukan

MEMBUAT TABEL CAKUPAN JAMINAN


KESEHATAN PADA PROFIL PUSKESMAS

SPO
PUSKESMAS
BULUPODDO

1. Pengertia
n

2. Tujuan

No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS

JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) adalah program Pemerintah


yang bertujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang
menyeluruh bagi seluruh rakyat Indonesia untuk dapat hidup
sehat, produktif dan sejahtera.
Program jaminan kesehatan agar semua terlindungi dalam
sistejuan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kabupaten
Tegal bertujuan agar semua penduduk terlindungi dalam sistem
asuransi, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan masyarakat yang layak, dalam rangka
a. Memberikan kemudahan dan akses pelayanan kesehatan
kepada peserta di seluruh jaringan fasilitas kesehatan yang
bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
b. Mendorong peningkatan pelayanan kesehatan kepada peserta
secara menyeluruh, terstandar, dengan sistem pengelolaan
yang terkendali mutu dan biaya.
c.
Terselenggaranya
pengelolaan
keuangan
yang
transparan dan akuntabel.

3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

Persiapan Alat
Buku rekam Medik (UMUM,BPJS,ASKES,KIS)
Langkah-langkah

6. Unit
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No

Yang dirubah

Isi perubahan

Tanggal mulai
diberlakukan

PENYULUHAN

SOP

No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:

PUSKESMAS
BULUPODDO

1. Pengertia
n

TTD KAPUS

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

Penyuluhan kesehatan adalah keguatan komunikasi edukasi dan


penyuluhan informasi kepada masyarakat Pengertian penyuluhan
dalam arti umum adalah ilmu social yang mempelajari system dan
proses perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat
terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang
diharapkan (Setiana. L. 2005).
Penyuluhan dapat dipandang sebagai suatu bentuk pendidikan
untuk orang dewasa.

2. Tujuan

3. Referensi

Intruksi kerja ini disampaikan sebagai pedoman untuk melakukan


penyuluhan kesehatan dimasyarakat baik penyuluhan dalam
gedung maupun luar gedung
Buku standar puskesmas bidang bina pelayanan kesehatan dinkes

4. Kebijakan

Keputusan kepala puskesmas tentang layanan dasar

5. Unit
Terkait
6.Rekaman historik perubahan

No

Yang dirubah

Isi perubahan

MENGUKUR TINGGI
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman

SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO

Tanggal mulai
diberlakukan

BADAN
:
:
:
:

TTD KAPUS

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

1. Pengerti
an

Cara untuk mengetahui tinggi badan

2. Tujuan

Sebagai pedoman petugas dalam mengukur tinggi badan dengan


benar
Panduan pencegahan infeksi untuk fasilitas pelayanan kesehatan
dengan sumber daya terbatas, JNPK-KR, YBP-SP, jakarta, 2004

3. Referen
si

4. Kebijaka
n
5. Prosedu 1. Memberitahui pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Menganjurkan pasien melepaskan alas kaki
r
3. Mempersiapkan pasien berdiri tegak ditempat pengukuran,
menghadap petugas
4. Menarik alat pengukut TB tepat pada kepala pasien
5. Mlihat skala yang ada pada pengukur TB
6. Pengukuran selesai, pasien dipersilahkan memakai alas kaki
kembali
7. Mencatat hasil pengukuran pada rekam medis
6. Unit
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
N
o

Yang dirubah

Isi perubahan

Tanggal mulai
diberlakukan

PEMERIKSAAN PERNAPASAN

SOP
KABUPATEN SINJAI

No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

1. Pengertia
n

2. Tujuan

Nilai pemeriksaan pernapasan merupakan salah satu indikator


untuk mengatahui fungsi sistem pernapasan yang terdiri dari
mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam
paru dan pengaturan keseimbangan asam basah.
1. Mengatahui frekuensi, irama, dan kedalaman pernapasan
2. Menilai kemampuan fungsi pernapasan

3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur 1. Jelaskan prosedur pada klien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien
4. Hitung frekuensi dan irama pernapasan
5. Catat hasil
6. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
6. Unit
Terkait
7. Rekaman historik perubahan
No

Yang dirubah

Isi perubahan

Tanggal mulai
diberlakukan

MENGHITUNG NADI

SOP

No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:

PUSKESMAS
BULUPODDO

TTD KAPUS

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

1.

Pengertian

Meraba arteri dengan menghitungnya selama 1 menit

2.

Tujuan

Untuk menilai sistem kardiovaskuler

3.

Referensi

4.
5.

Kebijakan
Prosedur

6.

Unit Terkait

Peralatan
Jam tangan yang ada jarum detiknya
Buku catatan dan alat tulis
Prosedur kerja
Jelaskan prosedur pada pasien
Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
Petugas mencuci tangan
Meraba arteri dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah
Menghitung denyut janin selama 1 menit penuh
Mencatat hasil pemeriksaan
Menjelaskan pada pasien hasil pemeriksaan
Merapikan pasien
Membereskan alat
Mencuci tangan dengan sabun dengan air mengalir, mengeringkan dengan handuk
-

7. Rekaman historik perubahan


N
o

Yang dirubah

Isi perubahan

Tanggal mulai
diberlakukan

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK


No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS

SPO
PUSKESMAS
BULUPODDO
1.

Pengertian

2.

Tujuan

3.

Referensi

4.
5.

Kebijakan
Prosedur

6.

Unit
Terkait

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

Otitis media adalah peradangan kronik telinga tengah dengan perforasi mebran timpani dan riwayat
keluarnya sekret dari telinga lebih dari dua bulan baik terus menerus maupun hilang timbul
SEBAGAI PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN DIAGNOSIS DAN TERAPI
KASUS OMSK
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia No.Hk.02.02/Menkes/514/2015
Keputusan kepala UPT puskesmas bulupoddo
1. Anamnesa
1.1 menanyakan apakah keluhan keluar cairan dari liang telinga secara terus menerus
atau hilang timbul.
1.2 Menanyakan apakah ada riwayat pernah keluar cairan dari liang telinga sebelumnya
1.3 Menanyakan apakah cairan yang keluar dari telinga berwarna kuning/ kuning
kehijauan/bercampur darah/jernih/berbau
1.4 Gangguan pendengaran
2. Pemeriksaan Klinis
2.1 OMSK tipe aman (tubotimpani)
a. Perforasi pada sentral berbentuk ginjal atau bundar
b. Sekret biasanya mukoid dan tidak terlalu berbau
c. Mukosa cafum timpani tampak edema, hipertrofi, granulasi atau timpanosclerosis
2.2 OMSK tipe bahaya
a. Perforasi atik, mardinal, atau sentral besar( total)
b. Sekret sangat berbau, berwarna kuning abu-abu, purulen, dan dapat terlihat
kepingan berwarna putih mengkilat
c. Kolesteotoma
3. Pemeriksaan Penunjang
3.1 Tes garputala Rinne, weber,swabach, menunjukkan jenis ketulian yang dialami pasien
3.2 Audiometri nada murni
3.3 Foto Mastoid ( bila tresedia)
4. Diagnosis
4.1 Otitis media supuratif kronik
5. Diagnosis banding
-

Penanggulangan Kecacingan
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS

SPO
PUSKESMAS
BULUPODDO
Pengertian
Tujuan

Referensi
Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

Kecacingan merupakan salah satu parasit pada manusia dan sangat merugikan salah satunya dapat
menghambat pertumbuhan fisik, anemia atau kadar HB rendah
- AGAR ANAK-ANAK BISA TERHINDAR DARI PENYAKIT KECACINGAN SEHINGGA
PERTUMBUHAN MEREKA LEBIH BAIK
- STATUS GIZI ANAK SEMAKIN BAIK, SEHINGGA TIDAK MENYEBABKAN MENURUNKAN
PRODUKTIVITAS, KECERDASAN DAN DAYA TAHAN TUBUH
- MELALUI PROGRAM PEMBERIAN OBAT CACING ALBENDASOLE MEMBUNUH
BEBERAPA JENIS CACING SERTA DAPAT MEMBUNUH CACING, LARVA DAN TELUR.
Petunjuk teknis surveilans campak direktorat jenderal PPM-PL TEPKES RI DIT. EPIM KESMA,
SUBDIT SURVEILANS EPIDEMIOLOGI,jakarta 2006
1. Undang-undang No.36 2009 tentang kesehatan.
2. Peraturan pemerintah N0.40 1991 tentang penanggulangan wabah penyakit
Persiapan Alat:
1. Alat tulis kantor
2. Lefleat kecacingan
3. Obat albendazole
Langkah- langkah :
-

1. Gizi
2. Imunisasi
3. TK/PAUD
4. SP/MI

SPO
PUSKESMAS
BULUPODDO
Pengertian

Tujuan

Referensi
Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

DEMAM THYPOID
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

Demam thypoid erat kaitannya dengan kualitas hiegiene pribadi dan sanitasi lingkunagn yang kurang
baik.
Suatu infeksi pada saluran cerna yang disebabkan oleh kuman salomella thypi.
DAPAT MELAKUKAN ANAMNESE, PEMERIKSAAN FISIK,MENENTUKAN PEMERIKSAAN
PENUNJANG LALU MENEGAKKAN DIAGNOSA KLINIS SERTA RENCANA PENATALAKSANAAN
YANG KOMPREHENSIF.
Permenkes RI Nomor 5 tahun 2014 Buku panduan praktik klinik bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer.
Keputusan kepala puskesmas tentang layanan klinis.
A.Persiapan Alat ;
1. Bolpen
2. Tensimeter
3. Termometer
4. Stetoscop
B.Prosedur kerja;
1. Melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan pasien.
Gejala klinik:
a. Demam turun naik terutama sore dan malam (demam intermitten)
b. Sakit kepa (pusing) area frontal.
c. Nyeri otot.Pegal-pegal
d. Insomnia
-

SPO
KABUPATEN
SINJAI

Pengertian
Tujuan

HIPERTENSI
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

Suatu tindakan mengukur dan mencatat sistem systole dan diastole darah pada kedua tangan
atau paha.
UNTUK MENGETAHUI TINGKAT EFEKTIVITAS KERJA JANTUNG

Referensi
Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Perbandingan dari tekanan darah dapat memberikan gambaran lengkap tentang masalah
vaskuler
1.Persiapan alat
1.1 Tensimeter
2.2 stetoskop
2. persiapan pasien
1.1 memberitahukan kepada pasien tentang tindakan yang dilakukan
2.2 mengatur posisi pasien
3. pelaksanaan
1.1 memasang alat tensimeter di lengan / paha pasien.
2.2 mengukur tekanan darah dengan memompa tensimeter sampai tekanan sistol darah
tidak terdengar.
2.3 menurunkan tekanan tensimeter perlahan-lahan untuk mendengarkan tekanan sistol dan
diastol dengan menggunakan stetoskop.
2.4 bila denyut nadi tidak terdengar dengan stetoskop, maka pengukuran bias dilakukan
dengan menggunakan palpasi

1.

Poli Anak/mtbs

Pengertian

Tujuan
KABUPATEN
Referensi
SINJAI

Migren
Migren adalah No.
suatu
istilah :yang digunakan untuk nyeri kepala primer dengan kualitas
Dokumen
vaskuler( berdenyut)
diawali
yang diikuti oleh mual, fotofobia, fonofobia, gangguan tidur dan
No. Revisi unulateral
:
depresi
Tanggal Terbit :
PROSEDUR INIHalaman
DIBUAT DIMAKSUDKAN
UNTUK PEDOMAN DOKTER DALAM MEMBERIKAN
:
TERAPI YANG ADEKUAT
PADA
PASIEN MIGREN
TTD
KAPUS
MUKHTAR. M
1. Panduan praktik klinis puskesmas
Nip.19750710 199703 1 009
2. Pedoman pengobatan dasar puskesmas

SPO

Kebijakan
Prosedur

Keputusan kepala puskesmas NO.440/273/SOP-UKP/35.07.103.101/2016 tentang migren


Rencana penatalaksanaan konferehensif(plan)
1. Pada saat serangan, pasien dianjurkan untuk menghindari stimulasi sensor berlebihan
2. Bila memungkinkan beristrahat di tempat gelap dan tenang kompres dingin
a. Perubahan pola hidup dapat mengurangi jumlah dan tingkat keparahan migren, baik
pada pasien yang menggunakan obat-obat preventif atau tidak.
b. Menghindari pemicu, jika makanan tertentu menyebabkan sakut kepala, hindari dan
makan makanan yang lain. Jika ada aroma tertentu yang dapat memicu maka harus
dihindari. Secara umum pola tudur yang reguler dan pola makan yang reguler dapat
cukup membantu .
c. Berolahraga secara teratur, aerobik, mengurangi tekanan yang dapat mencegah
migren
d. Mengurangi efek estrogen, pada wanita dengan migren di mana estrogen menjadi
pemicunya atau menyebabkan gejala menjadi lebih parah atau orang dengan riwayat
keluarga memiliki tekanan darah tinggi atau stroke sebaiknya mengurangi obat-obat
yang mengandung estrogen
e. Berhenti merokok, merokok dapat memicu sakit kepala atau membuat sakit kepala
menjadi lebih parah
f. Penggunaan headche diary untuk mencatat frekuensi sakit kepala.
g. Pendekatan terapi untuk migren melibatkan pengobatan akut (abortif) dan preventif

Unit Terkait

Pengertian

Common cold
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Common cold adalah
peradangan
Tanggal
Terbit : pada mukosa hidung yang berlangsung akut ( 12 minggu)
Halaman
:
TTD KAPUS
MUKHTAR. M

KABUPATEN
SINJAI

SPO

Nip.19750710 199703 1 009

Tujuan

SEBAGAI ACUAN PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH UNTUK PENGOBATAN COMMON COLD

Referensi

Permenkes No.75 2014 tentang puskesmas PMK NO.5 tahun 2014 tentang pengobatan dasar

Kebijakan
Prosedur

1.Langkah-langkah:
Pasien datang dengan membawa rekam medik
2. pemeriksaan fisik
a. dapat ditemukan adanya demam
b. terdapat sekret serous atau mukopurulen dan mukosa udem
c. hiperemispada rinitis difteri tampak ada ingus yang bercampur darah mebran
d. keabu-abuan tampak penutup konka inferior dan kafum nasi bagian bawah, mebrannya lengket dan
bila diangkat dapat terjadi perdarahan.
3. penatalaksanaan
a. istrahat yang cukup
b mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat
c rihinitis akut merupakan penyakit yang bisa sembuh sendiri secara spontan setelah kurang lebih 12 minggu karena itu umumnya terapi yang diberikan berlebih.

Unit Terkait

Pengertian

Mialgia
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Mialgia nyeri ototTanggal
(mialgia)Terbit
adalah: suatu istilah umum untuk suatu gejala yang disebabkan berbagai
kelainan dan kondisi
medis. Penyebab
yang paling sering disebabkan oleh ketegangan ( kontraksi)
Halaman
:
yang berlebihan, saat latihan
atau bekerja
TTD KAPUS
MUKHTAR. M

KABUPATEN
Tujuan
SINJAI

SPO

Nip.19750710 199703 1 009

Referensi
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait

Pengertian
Tujuan
KABUPATEN
SINJAI
Referensi
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait

HIPERTENSI
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Suatu tindakan mengukur
dan mencatat
sistem systole dan diastole darah pada kedua tangan atau
Tanggal Terbit
:
paha.
Halaman
:
TTD KAPUS
MUKHTAR. M

SPO

Nip.19750710 199703 1 009

1.

Pengertian

2.
Tujuan
KABUPATEN
SINJAI
3.

Referensi

4.

Kebijakan

5.

Prosedur

6.

Unit Terkait

PENENTUAN
RESTI
UNTUK
IBU (RESTI)
HAMIL Pengertian kehamilan
PengertianFAKTOR
Kehamilan
Resiko
Tinggi
RisTi atau resiko tinggi adalah sebuah kehamilan yang mempunyai
No. Dokumen :
resiko akan terjadinya sebuah komplikasi (seperti penyakit atau
No. Revisi
:
bahkan kematian)
pada
Tanggal Terbit
: ibu atau juga bayinya. Biasanya ini terjadi
sebelum atau
juga sesudah
persalinan.
Halaman
:
Sebagai acuan dalam
menetukan faktor resiko dan resiko
tinggi
TTD KAPUS
MUKHTAR.
M
pada ibu hamil
Nip.19750710 199703 1 009

SPO

1. Menganamnese pada ibu hamil tentang kehamilan yang lalu dan


sekarang
2. Pemeriksaan LAB
3. Jika diketahui atau terdeteksi resti pasien segera dirujuk dengan
perstujuan pasien
- POLI KIA
- POLI UMUM

SPO
PUSKESMAS
BULUPODDO
Pengertian

ISPA
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS

MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang
tenggorokan,hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang lebih 14 hari.
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari yang dapat ditularkan
melalui air ludah, darah, bersin, maupun udara pernapasan yang terhirup oleh orang sehat ( Depkes
RI ,2012)

Tujuan
Referensi

Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

SEBAGAI ACUAN DALAM PELAKSANAAN BAGI PASIEN DENGAN ISPA DI PUSKESMAS


BULUPODDO
1. Depkes RI. (2012). Buletin Jendela Epidemiologi Pneumonia Balita. Jakarta : Depkes RI)
2. Depkes RI. (2000). Informasi Tentang ISPA pada Balita. Jakarta : Pusat Kesehatan Masyarakat
Depkes RI.
1. Petugas BP menyiapkan alat stestoskop, tensimeter, senter, timbangan dewasa, timbanagan bayi dan
sarung tangan.
2. Petugas mencuci tangan.
3. Petugas menerima pasien dengan ramah.
4. Petugas melakukan anamnesa
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dengan menegakkan diagnosa.
6. Melakukan tindakan yang sesuai dengan diagnosa dan merujuk bila perlu.
7. Petugas menulis resep ( apabila ada kerugian infeksi sekunder, petugas memberi pasien resep
dengan pengobatn yang simptomatis dan antibiotika).
8. Konseling ( Petugas melakukan edukasi kepada pasien bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh
virus dan dapat sembuh dengan sendiri dalam beberapa hari, cukup dengan istirahat yang cukup.
-

SPO
PUSKESMAS
BULUPODDO

TTD KAPUS

DIARE
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
MUKHTAR. M
Nip.19750710
199703 1 009

Pengertian

Diare secara klinis didefinisikan sebagai bertambahnya defekasi (buang air


besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan
perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah. Secara
klinik dibedakan tiga macam sindroma diare yaitu diare cair akut, disentri,
dan diare persisten. Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda
adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek
sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga
kali atau lebih dalam sehari ( Depkes RI, 2005)

Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan


surveilans epidemiologi penyakit diare

Referensi
Kebijakan
Prosedur

1. Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas.


2. Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare, Kemenkes RI, 2011.
1. Pasien datang ke BP /Pustu/Posyandu/ Polindes.
2. Dilakukan pemeriksaan medis yang meliputi:
a.Anamnese yang meliputi:
- Tanyakan kapan mulai diare
- Tanyakan berapa kali dalam 24 jam
- Tanyakan pengobatan apa yang telah
diberikan
- Tanyakan apakah anak panas
- Tanyakan apakah ada lendir ,darah,seperti
air cucian beras
- Tanyakan apakah anak muntah
- Tanyakan apakah anak mau ,minummakan
- Tanyakan apakah anak kejang
b.Lakukan pemeriksaan inspeksi,palpasi,auskultasidan
percusi dengan teliti.
Inspeksi:KU,apakah lemes,muka
pucat,bibir kering
Palpasi:Apakah ubun-ubun cekung,mata

Unit Terkait

cekung ,nyeri tekan


Auskultasi:Bagaimana usus
Perkusi:Apakah ada kelainan usus
c.Lakukan pemeriksaan suhu,nadi,RR,Tensi
3.Tegakan diagnosa diagnose non spesifik,basiler,amuba.
4.Berikan terapi sesuai dengan protab diare:
Rencana terapi A (tatalaksana diare dirumah tanpa
dehidrasi)
Rencana terapi B (Dehidrasi sedang)
Rencana terapi C (Dehidrasi berat )
Penggunaan obat pada diare anak
-

Anda mungkin juga menyukai