SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
1. Pengertia
n
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Prosedur
Periapan alat :
Jarum tindik steril
Anting
Alkohol
Kapas alkohol
Kasa steril
Langkah-langkah
Bersihkan telinga dengan kapas alkohol
Menentukan titik untuk menindik telinga
Cuci tangan
Letakkan kasa steril dibawah telinga
Arahkan jarum pada titik yang akan ditindik
Menindik telinga
Memasang anting
Ulangi pada telinga lain
Memasang anting
Bersihkan dengan kasa steril
Cucitangan
5. Unit
- Poli KIA
Terkait
6.
Rekaman historik perubahan
No
Yang dirubah
Isi perubahan
:
:
SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO
1. Pengertia
n
2. Tujuan
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
3. Referensi
4. Kebijakan
SK kepala puskesmas
5. Prosedur
Persiapan Alat
Meja kursi
Stetoskop
Timbangan berat badan dewasa
Klender
Alat tulis
Sarung tangan
Kaoas steril
Alkohol 70%
Spoit 3cc
Depoprogestin
Wastafel dengan air mengalir
Persiapan pasien
Memberitahu ibu tentang apa yang akan dilakukan
Memoersiapkan daerah yang akan disuntikan obat
Langkah-langkah
Cuci tangan
Siapkan obat
Beritahu ibu dan jelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
Atur ibu pada posisi yang nyaman sesuai dengan kebutuhan
Pilih area penyuntikan yang bebas dari kekakuan dan rasa
gatal
Pakai sarung tangan
Bersihkan area penyuntikan dengan menggunakan kapas
alkohol dengan gerakan sirkuler dan arah keluar dengan
diameter sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering
Pegang kapas alkohol dengan jari-jari tengah pada tangan
pada tangan non dominan
Buka tutup jarum
Tarik kulit kebawa kurang kebih 2,5 cm dibawah area
penyuntikan dengan tangan non dominan
Dengan cepat masukkan jarum dengan sudut 90 derajat
dengan tangan dominan, masukkan sampai jaringan otot
Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan
berat dan spoit dan tangan dominan menarik plunger
Observasi adanya darah pada spoit
Jika tidak ada darah masukkan obat secara perlahan-lahan
Cabut jarum perlahan-lahan dengan sudut yang sama
seperti saat dimasukkan, sambil melakukan penekanan
dengan menggunakan kapas alkohol pada area penyuntikan
Jika terdapat perdarahan, maka tekan area tersebut dengan
menggunakan kasa steril sampai darah berhenti
Kembalikan posisi ibu
Buang peralatan yang tidak diperlukan
Buka sarung tangan
Cuci tangan
Catat hasil pemeriksaan pada kohort KB
Jelaskan untuk melakukan kunjungan ulang sesuai jadwal
6. Unit
- Poli KIA
Terkait
7.
Rekaman historik perubahan
No
Yang dirubah
Isi perubahan
SOP
PUSKESMAS
BUPUODDO
1. Pengertia
n
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
2. Tujuan
3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur
- Poli KIA
6. Unit
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No
Yang dirubah
Isi perubahan
SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO
1. Pengertia
n
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
2. Tujuan
3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur
Persiapan Alat
Spoit injeksi 0,5 ml
Kapas
Serum tetanus toxoid
Langkah-langkah
Anamnesepasien dengan menayakan riwayat imunisasi TT
sebelumnya
Cuci tangan
Persiapan alat dan bahan
Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan pada pasien
Mengisap vaksin 0,5 ml kedalam spoit
Mengatur posisi pasien senyaman mungkin dan
menanggalkan lengan baju sebelah kiri
Desinfeksi dengan kapas alkohol area injeksi pada lengan
kiri atas
Injeksi intra muscular (45) dengan cara, aspirasi kemudian
masukkan vaksin secara perlahan-lahan
Cabut spoit dan tekan daerah penyuntikan
Buang spoit bekas pada safety box
Mencatat hasil tindakan yang telah dilakukan
Merapikan alat dan bahu
Cuci tangan
6. Unit
- Poli KIA
- Imunisasi
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No
Yang dirubah
Isi perubahan
SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
1. Pengertia
n
2. Tujuan
3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur
Alat
Timbangan bayi
Buku catatan
Alat tulis
Langkah-langkah
Memastikan timbangan berfungsi dengan baik, dengan cara
mengatur penunjuk angka tepat diangka nol
Melepas alas kaki dan selimut bayi
Membantu menaikkan bayi diatas timbangan
Memperhatikan jarum penunjuk angka berhenti
Menginformasikan hasil pengukuran pada pasien
Mencatat pada kartu status atau buku pasien
6. Unit
- Poli KIA
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No
Yang dirubah
Isi perubahan
SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO
1. Pengertia
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
2. Tujuan
3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur
6. Unit
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No
Yang dirubah
Isi perubahan
SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO
1. Pengertia
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
2. Tujuan
3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur
6. Unit
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No
Yang dirubah
Isi perubahan
SOP
PUSKESMAS
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
BULUPODDO
1. Pengertia
n
2. Tujuan
3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur
Persiapan Alat
Kohort ANC
Register ANC
Alat tulis
Langkah-langkah
Melihat register ANC yang sudah diisi oleh identitas pasien
baru
Mencatat hasil pemeriksaan ibu hamil pada kohort ANC
puskesmas
Jika ibu berkunjung kembali kepuskesmas, isi kembali kohort
ANC sessuai dengan identitasnya
Poli KIA
6. Unit
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No
Yang dirubah
Isi perubahan
SOP
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
PUSKESMAS
BULUPODDO
1. Pengertia
n
2. Tujuan
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur
Persiapan Alat
Kohort bayi dan balita
Buku posyandu
Alat tulis
Langkah-langkah
Mengambil buku posyandu
Kemudian mengisi kohort bayi dan balita dengan melihat
buku posyandu
Poli KIA
6. Unit
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No
Yang dirubah
Isi perubahan
SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
1. Pengertia
n
2. Tujuan
3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur
Persiapan alat
Buku ibu hamil (KIA)
Pasien ibu hamil
Alat tulis
Langkah-langkah
Pasien terlebih dahulu dianamnese
Kemudian pemeriksaan fisik
Hasilnya dicatat diregister ANC
6. Unit
Poli KIA
Terkait
7. Rekaman historik perubahan
N
o
Yang dirubah
Isi perubahan
SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
1. Pengertia
n
2. Tujuan
Untuk mendeteksi lebih dini apa yang dialami oleh ibu hamil,
3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur
Persiapan bahan
Pasien ibu hamil
Buku ANC
Langkah-langkah
Mendampingi pasien ibu hamil kedokter, dan menjelaskan
kedokter apa yang diderita pada pasien ibu hamil
Poli KIA, Dokter umum
6. Unit
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No
Yang dirubah
Isi perubahan
Tanggal mulai
diberlakukan
SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO
1. Pengertia
n
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
Persiapan alat
Blangko PWS anak dan LB anak
Buku kelahiran
Kohort bayi dan balita
Langkah-langkah
Siapkan blangko kemudian isi sesuai dengan apa yang
diminta, dengan melihat buku kelahiran dan kohort
kemudian disi
6. Unit
- Poli KIA
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No
Yang dirubah
Isi perubahan
Tanggal mulai
diberlakukan
SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
1. Pengertia
n
2. Tujuan
3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur
Persiapan bahan
Kartu pemeriksaan LAB
Ibu hamil
Register ANC
Buku KIA
Alat tulis
Langkah-langkah
Mendampingi atau mengantar pasien ke LAB
Kartu LAB diberikan pada petugas LAB
Menunggu pasien sampai hasil LABnya keluar
Hasil pemeriksaan LAB ditulis pada buku register ANC dan
buku KIA
Poli KIA dan LAB
6. Unit
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No
Yang dirubah
Isi perubahan
Tanggal mulai
diberlakukan
SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO
1. Pengertia
n
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
2. Tujuan
3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur
Persiapan bahan
Kohort bayi dan balita
Timbangan dacing
Timbangan berdiri
Absen sasaran bayi dan balita
Alat tulis
Langkah-langkah
Menjemput psien
Menimbang pasien
Mencatat hasil timbangan
Mengisi kohort
Sasaran yang tidak hadir, akan dilakukan kejar timbang
KIA dan GIZI
6. Unit
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No
Yang dirubah
Isi perubahan
Tanggal mulai
diberlakukan
SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO
1. Pengertia
n
2. Tujuan
3. Referensi
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
4. Kebijakan
5. Prosedur
6. Unit
KIA
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No
Yang dirubah
Tanggal mulai
diberlakukan
Isi perubahan
SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
1. Pengertia
n
pada
pasien
ketingkat
2. Tujuan
3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur
6. Unit
POLI KIA dan POLI UMUM
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No
Yang dirubah
Isi perubahan
Tanggal mulai
diberlakukan
SOP
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
PUSKESMAS
BULOPODDO
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
1. Pengertia
n
Laporan
Dapat
Diartikan
Sebagai
bentuk
penyampaian
berita,keterangan,pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban
baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada
atasan sesuai dengan hubungan wewenang dan tanggung jawab
yang ada diantara mereka. Dan Salah satu cara pelaksanaan
komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya.
2. Tujuan
3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur
6. Unit
Terkait
Yang dirubah
Isi perubahan
Tanggal mulai
diberlakukan
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
PUSKESMAS
BULUPODDO
:
:
:
:
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
1. Pengertia
n
2. Tujuan
3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur
Persiapan Alat
PWS IBU
Blangko laporan dr Petugas Gizi
Langkah-Langkah
Blangko laporan diisi dengan melihan laporan PWS ibu
6. Unit
POLI KIA
Terkait
Petugas GiZi
7.Rekaman historik perubahan
No
Yang dirubah
Isi perubahan
Tanggal mulai
diberlakukan
SOP
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
PUSKESMAS
BULUPODDO
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
1. Pengertia
n
Laporan
Dapat
Diartikan
Sebagai
bentuk
penyampaian
berita,keterangan,pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban
baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada
atasan sesuai dengan hubungan wewenang dan tanggung jawab
yang ada diantara mereka. Dan Salah satu cara pelaksanaan
komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya.
2. Tujuan
3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur
6. Unit
- POLI KIA
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No
Yang dirubah
Isi perubahan
Tanggal mulai
diberlakukan
SPO
PUSKESMAS
BULUPODDO
1. Pengertia
n
2. Tujuan
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS
3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
Persiapan Alat
Buku rekam Medik (UMUM,BPJS,ASKES,KIS)
Langkah-langkah
6. Unit
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
No
Yang dirubah
Isi perubahan
Tanggal mulai
diberlakukan
PENYULUHAN
SOP
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
PUSKESMAS
BULUPODDO
1. Pengertia
n
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
2. Tujuan
3. Referensi
4. Kebijakan
5. Unit
Terkait
6.Rekaman historik perubahan
No
Yang dirubah
Isi perubahan
MENGUKUR TINGGI
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
SOP
PUSKESMAS
BULUPODDO
Tanggal mulai
diberlakukan
BADAN
:
:
:
:
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
1. Pengerti
an
2. Tujuan
3. Referen
si
4. Kebijaka
n
5. Prosedu 1. Memberitahui pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Menganjurkan pasien melepaskan alas kaki
r
3. Mempersiapkan pasien berdiri tegak ditempat pengukuran,
menghadap petugas
4. Menarik alat pengukut TB tepat pada kepala pasien
5. Mlihat skala yang ada pada pengukur TB
6. Pengukuran selesai, pasien dipersilahkan memakai alas kaki
kembali
7. Mencatat hasil pengukuran pada rekam medis
6. Unit
Terkait
7.Rekaman historik perubahan
N
o
Yang dirubah
Isi perubahan
Tanggal mulai
diberlakukan
PEMERIKSAAN PERNAPASAN
SOP
KABUPATEN SINJAI
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
1. Pengertia
n
2. Tujuan
3. Referensi
4. Kebijakan
5. Prosedur 1. Jelaskan prosedur pada klien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien
4. Hitung frekuensi dan irama pernapasan
5. Catat hasil
6. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
6. Unit
Terkait
7. Rekaman historik perubahan
No
Yang dirubah
Isi perubahan
Tanggal mulai
diberlakukan
MENGHITUNG NADI
SOP
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
PUSKESMAS
BULUPODDO
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
1.
Pengertian
2.
Tujuan
3.
Referensi
4.
5.
Kebijakan
Prosedur
6.
Unit Terkait
Peralatan
Jam tangan yang ada jarum detiknya
Buku catatan dan alat tulis
Prosedur kerja
Jelaskan prosedur pada pasien
Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
Petugas mencuci tangan
Meraba arteri dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah
Menghitung denyut janin selama 1 menit penuh
Mencatat hasil pemeriksaan
Menjelaskan pada pasien hasil pemeriksaan
Merapikan pasien
Membereskan alat
Mencuci tangan dengan sabun dengan air mengalir, mengeringkan dengan handuk
-
Yang dirubah
Isi perubahan
Tanggal mulai
diberlakukan
SPO
PUSKESMAS
BULUPODDO
1.
Pengertian
2.
Tujuan
3.
Referensi
4.
5.
Kebijakan
Prosedur
6.
Unit
Terkait
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
Otitis media adalah peradangan kronik telinga tengah dengan perforasi mebran timpani dan riwayat
keluarnya sekret dari telinga lebih dari dua bulan baik terus menerus maupun hilang timbul
SEBAGAI PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN DIAGNOSIS DAN TERAPI
KASUS OMSK
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia No.Hk.02.02/Menkes/514/2015
Keputusan kepala UPT puskesmas bulupoddo
1. Anamnesa
1.1 menanyakan apakah keluhan keluar cairan dari liang telinga secara terus menerus
atau hilang timbul.
1.2 Menanyakan apakah ada riwayat pernah keluar cairan dari liang telinga sebelumnya
1.3 Menanyakan apakah cairan yang keluar dari telinga berwarna kuning/ kuning
kehijauan/bercampur darah/jernih/berbau
1.4 Gangguan pendengaran
2. Pemeriksaan Klinis
2.1 OMSK tipe aman (tubotimpani)
a. Perforasi pada sentral berbentuk ginjal atau bundar
b. Sekret biasanya mukoid dan tidak terlalu berbau
c. Mukosa cafum timpani tampak edema, hipertrofi, granulasi atau timpanosclerosis
2.2 OMSK tipe bahaya
a. Perforasi atik, mardinal, atau sentral besar( total)
b. Sekret sangat berbau, berwarna kuning abu-abu, purulen, dan dapat terlihat
kepingan berwarna putih mengkilat
c. Kolesteotoma
3. Pemeriksaan Penunjang
3.1 Tes garputala Rinne, weber,swabach, menunjukkan jenis ketulian yang dialami pasien
3.2 Audiometri nada murni
3.3 Foto Mastoid ( bila tresedia)
4. Diagnosis
4.1 Otitis media supuratif kronik
5. Diagnosis banding
-
Penanggulangan Kecacingan
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS
SPO
PUSKESMAS
BULUPODDO
Pengertian
Tujuan
Referensi
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
Kecacingan merupakan salah satu parasit pada manusia dan sangat merugikan salah satunya dapat
menghambat pertumbuhan fisik, anemia atau kadar HB rendah
- AGAR ANAK-ANAK BISA TERHINDAR DARI PENYAKIT KECACINGAN SEHINGGA
PERTUMBUHAN MEREKA LEBIH BAIK
- STATUS GIZI ANAK SEMAKIN BAIK, SEHINGGA TIDAK MENYEBABKAN MENURUNKAN
PRODUKTIVITAS, KECERDASAN DAN DAYA TAHAN TUBUH
- MELALUI PROGRAM PEMBERIAN OBAT CACING ALBENDASOLE MEMBUNUH
BEBERAPA JENIS CACING SERTA DAPAT MEMBUNUH CACING, LARVA DAN TELUR.
Petunjuk teknis surveilans campak direktorat jenderal PPM-PL TEPKES RI DIT. EPIM KESMA,
SUBDIT SURVEILANS EPIDEMIOLOGI,jakarta 2006
1. Undang-undang No.36 2009 tentang kesehatan.
2. Peraturan pemerintah N0.40 1991 tentang penanggulangan wabah penyakit
Persiapan Alat:
1. Alat tulis kantor
2. Lefleat kecacingan
3. Obat albendazole
Langkah- langkah :
-
1. Gizi
2. Imunisasi
3. TK/PAUD
4. SP/MI
SPO
PUSKESMAS
BULUPODDO
Pengertian
Tujuan
Referensi
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
DEMAM THYPOID
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
Demam thypoid erat kaitannya dengan kualitas hiegiene pribadi dan sanitasi lingkunagn yang kurang
baik.
Suatu infeksi pada saluran cerna yang disebabkan oleh kuman salomella thypi.
DAPAT MELAKUKAN ANAMNESE, PEMERIKSAAN FISIK,MENENTUKAN PEMERIKSAAN
PENUNJANG LALU MENEGAKKAN DIAGNOSA KLINIS SERTA RENCANA PENATALAKSANAAN
YANG KOMPREHENSIF.
Permenkes RI Nomor 5 tahun 2014 Buku panduan praktik klinik bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer.
Keputusan kepala puskesmas tentang layanan klinis.
A.Persiapan Alat ;
1. Bolpen
2. Tensimeter
3. Termometer
4. Stetoscop
B.Prosedur kerja;
1. Melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan pasien.
Gejala klinik:
a. Demam turun naik terutama sore dan malam (demam intermitten)
b. Sakit kepa (pusing) area frontal.
c. Nyeri otot.Pegal-pegal
d. Insomnia
-
SPO
KABUPATEN
SINJAI
Pengertian
Tujuan
HIPERTENSI
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
Suatu tindakan mengukur dan mencatat sistem systole dan diastole darah pada kedua tangan
atau paha.
UNTUK MENGETAHUI TINGKAT EFEKTIVITAS KERJA JANTUNG
Referensi
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
Perbandingan dari tekanan darah dapat memberikan gambaran lengkap tentang masalah
vaskuler
1.Persiapan alat
1.1 Tensimeter
2.2 stetoskop
2. persiapan pasien
1.1 memberitahukan kepada pasien tentang tindakan yang dilakukan
2.2 mengatur posisi pasien
3. pelaksanaan
1.1 memasang alat tensimeter di lengan / paha pasien.
2.2 mengukur tekanan darah dengan memompa tensimeter sampai tekanan sistol darah
tidak terdengar.
2.3 menurunkan tekanan tensimeter perlahan-lahan untuk mendengarkan tekanan sistol dan
diastol dengan menggunakan stetoskop.
2.4 bila denyut nadi tidak terdengar dengan stetoskop, maka pengukuran bias dilakukan
dengan menggunakan palpasi
1.
Poli Anak/mtbs
Pengertian
Tujuan
KABUPATEN
Referensi
SINJAI
Migren
Migren adalah No.
suatu
istilah :yang digunakan untuk nyeri kepala primer dengan kualitas
Dokumen
vaskuler( berdenyut)
diawali
yang diikuti oleh mual, fotofobia, fonofobia, gangguan tidur dan
No. Revisi unulateral
:
depresi
Tanggal Terbit :
PROSEDUR INIHalaman
DIBUAT DIMAKSUDKAN
UNTUK PEDOMAN DOKTER DALAM MEMBERIKAN
:
TERAPI YANG ADEKUAT
PADA
PASIEN MIGREN
TTD
KAPUS
MUKHTAR. M
1. Panduan praktik klinis puskesmas
Nip.19750710 199703 1 009
2. Pedoman pengobatan dasar puskesmas
SPO
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
Pengertian
Common cold
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Common cold adalah
peradangan
Tanggal
Terbit : pada mukosa hidung yang berlangsung akut ( 12 minggu)
Halaman
:
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
KABUPATEN
SINJAI
SPO
Tujuan
Referensi
Permenkes No.75 2014 tentang puskesmas PMK NO.5 tahun 2014 tentang pengobatan dasar
Kebijakan
Prosedur
1.Langkah-langkah:
Pasien datang dengan membawa rekam medik
2. pemeriksaan fisik
a. dapat ditemukan adanya demam
b. terdapat sekret serous atau mukopurulen dan mukosa udem
c. hiperemispada rinitis difteri tampak ada ingus yang bercampur darah mebran
d. keabu-abuan tampak penutup konka inferior dan kafum nasi bagian bawah, mebrannya lengket dan
bila diangkat dapat terjadi perdarahan.
3. penatalaksanaan
a. istrahat yang cukup
b mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat
c rihinitis akut merupakan penyakit yang bisa sembuh sendiri secara spontan setelah kurang lebih 12 minggu karena itu umumnya terapi yang diberikan berlebih.
Unit Terkait
Pengertian
Mialgia
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Mialgia nyeri ototTanggal
(mialgia)Terbit
adalah: suatu istilah umum untuk suatu gejala yang disebabkan berbagai
kelainan dan kondisi
medis. Penyebab
yang paling sering disebabkan oleh ketegangan ( kontraksi)
Halaman
:
yang berlebihan, saat latihan
atau bekerja
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
KABUPATEN
Tujuan
SINJAI
SPO
Referensi
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
Pengertian
Tujuan
KABUPATEN
SINJAI
Referensi
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
HIPERTENSI
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Suatu tindakan mengukur
dan mencatat
sistem systole dan diastole darah pada kedua tangan atau
Tanggal Terbit
:
paha.
Halaman
:
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
SPO
1.
Pengertian
2.
Tujuan
KABUPATEN
SINJAI
3.
Referensi
4.
Kebijakan
5.
Prosedur
6.
Unit Terkait
PENENTUAN
RESTI
UNTUK
IBU (RESTI)
HAMIL Pengertian kehamilan
PengertianFAKTOR
Kehamilan
Resiko
Tinggi
RisTi atau resiko tinggi adalah sebuah kehamilan yang mempunyai
No. Dokumen :
resiko akan terjadinya sebuah komplikasi (seperti penyakit atau
No. Revisi
:
bahkan kematian)
pada
Tanggal Terbit
: ibu atau juga bayinya. Biasanya ini terjadi
sebelum atau
juga sesudah
persalinan.
Halaman
:
Sebagai acuan dalam
menetukan faktor resiko dan resiko
tinggi
TTD KAPUS
MUKHTAR.
M
pada ibu hamil
Nip.19750710 199703 1 009
SPO
SPO
PUSKESMAS
BULUPODDO
Pengertian
ISPA
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
TTD KAPUS
MUKHTAR. M
Nip.19750710 199703 1 009
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang
tenggorokan,hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang lebih 14 hari.
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari yang dapat ditularkan
melalui air ludah, darah, bersin, maupun udara pernapasan yang terhirup oleh orang sehat ( Depkes
RI ,2012)
Tujuan
Referensi
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
SPO
PUSKESMAS
BULUPODDO
TTD KAPUS
DIARE
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
MUKHTAR. M
Nip.19750710
199703 1 009
Pengertian
Tujuan
Referensi
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait