Anda di halaman 1dari 8

Tanaman penghasil madu

Beragamnya jenis tumbuhan penghasil madu di Indonesia sangat memungkinkan untuk budidaya
peternakan lebah, khususnya di pulau Jawa, misalnya :
Tanaman Perkebunan : Karet, Randu, Kopi, Durian, Jeruk, Klengkeng, Mangga, dan Rambutan.
Tanaman Pekarangan : Jambu Air, Juwet, Ceres/Talok, Kelapa dan tanaman hias yang
menghasilkan madu.
Tanaman Hutan : Mahoni, Sono, Kaliandra, Sengon, Kosambi dan Akasia.

Jenis tanaman penghasil nektar itu jumlahnya cukup banyak dan dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
1. Kopi
Klasifikasi
Divisi spermatophyta
Subdivisi angiospermae
Kelas dicotyledonae
Bangsa rubiales
Suku rubiaceae
Marga coffea
Jenis coffea robusta
Daerah penghasil: sumatera, jawa, bali, nusa tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku,
Irian
Kandungan: daun mengandung alkaloin, saponin, dan polifenol
Anonim, 2006, inventaris Tanaman obat Indonesia (VI), Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta

2. Cokelat
3. Tebu
4. Bunga matahari
5. Kapas
6. Kapok randu
7. Kelapa
8. Kelapa sawit
9. Kayu putih
Klasifikasi
Divisi spermatophyta
Subdivisi angiospermae

Kelas dicotyledonae
Bangsa Myetales
Suku Mirtaceae
Marga eucalyptus
Jenis Eucalyptus alba
Nama daerah penghasil: nusa tenggara ( timor, flores, alor, rote)
Kandungan : daun mengandung saponin, flavonoid, tanin, minyak atsiri.
Anonim, 2006, inventaris Tanaman obat Indonesia (VI), Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta
10. Teh
11. Rosela
12. Jarak ( Ricinis communis L)
Familia
: euphorbiaceae
Kandungan kimia
: biji mengandung minyak lemak, risin, risinin, risinuslipase, enzim
proteolitik, zat lendir, asam risinolat
Kegunaan
: minyak dipakai untuk pencahar (urus-urus)
Efek samping
: muntah, sakit kepala
Anonim, 1980, Pemanfaatan Taaman Obat, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

13. Wijen
14. Rami
Catatan:
1. Nektar kopi mampu menjadi madu kelas satu. Sayang mekarnya bunga kopi berlangsung
singkat (sekitar 3 hari), hingga jumlah madu yang dihasilkan tiap ekor lebah tidak
banyak.
2. Madu bunga matahari berwarna kuning keemasan, baunya sedikit harum, dan rasanya
agak tajam. Bantuan penyerbukan oleh lebah meningkatkan produksi sampai dua kali
lipat.
3. Bunga kapas menghasilkan madu jernih dan enak rasanya. Satu Ha tanaman kapas bisa
menghasilkan 300-500 kg madu sambil menaikkan produksi kapas 40-56 persen.
4. Cokelat, tebu, kelapa, kelapa sawit, sangat besar potensinya sebagai penghasil madu.
Demikian juga dengan kapok randu yang banyak menghasilkan madu.
Tanaman buah
1. Jeruk
2. Lengkeng

3. Anggur
4. Rambutan
Klasifikasi:
Divisi
:Spermatophyta
Subdivisi
:angiospermae
Kelas
: dicotyledoneae
Bangsa
: sapindales
Suku
: sapindaceae
Marga
: nephelium
Jenis
:Nephelium lappaceum L.
Nama daerah : sumatera, jawa, bali, Kalimantan, Sulawesi
Kandungan kimia: kulit buah dan kulit batang mengandung tanin, biji mengandung
polifenol, kulit buah mengandung saponin, dan kulit batang mengandung flavonoid.
Anonim, 2006, inventaris Tanaman obat Indonesia (VI), Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta
5. Durian
6. Belimbing manis
7. Mangga
Klasifikasi
Divisi spermatophyta
Subdivisi angiospermae
Kelas dicotyledonae
Bangsa sapindales
Suku Anacardiaceae
Marga Mangifera
Jenis mangifera indica
Daerah penghasil: sumatera, jawa, bali, nusa tenggara, Sulawesi, Maluku
Kandungan kimia : biji, daun, dan batang mengandung flavonoid, daun dan kulit batang
mengandung saponin, biji dan kulit batang mengandung tanin.
Anonim, 2006, inventaris Tanaman obat Indonesia (VI), Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta

8. Pisang (Musa paradisiacal L.)


Sinonim: Musa sapientum
Famili: Musaceae
Daerah penghasil: Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa tenggara, Maluku, Irian
Kandungan : buah mengandung zat pati, 5-hidroksitriptamin, tanin
Kegunaan: ghati batang pisang digunakan untuk obat sakit kulit
Anonim, 1980, Pemanfaatan Taaman Obat, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

9. Apel
10. Alpukat
11. Jambu air
Catatan:
1. Madu lengkeng sangat baik mutunya. Hanya tanaman ini tidak tersebar di mana-mana.
2. Bunga apel menghasilkan madu yang luar biasa harum dan mahal harganya.
3. Bunga durian seringkali terlalu tinggi dan mekar sore hari, sehingga lebah kurang tertarik
mengunjunginya. Padahal madu durian bermutu tinggi.
Tanaman pangan
1. Jagung
2. Padi
3. Kacang tanah
4. Kedele
5. Sorghum
Tanaman sayur
1. Wortel
2. Kol telur, kol bunga, kol tunas
3. Sawi hijau
4. Cabe
5. Cabe rawit
6. Adas
7. Labu siem
8. Pare dan masih banyak lagi lainnya
Catatan: Madu wortel berwarna kuning tua dan harum baunya.

Tanaman hias
1. Anggrek (semua jenis Orchidaceae)
2. Melati, baik melati kecil maupun melati gambir
3. Kenanga
4. Kemuning
5. Mawar
6. Bungur
Tanaman lain

1. Aren/enau
2. Asam
3. Akasia
4. Sengon/jeungjing
5. Berbagai tanaman obat, tanaman pupuk hijau, dan rumput-rumputan juga mengandung nektar
yang lumayan banyak dan cukup bermutu untuk diambil dan diolah menjadi madu.
Penggolongan Madu
Madu berdasarkan asal nektarnya dapat digolongkan menjadi tiga bagian yaitu :
1. Madu Flora adalah madu yang dihasilkan dari nektar bunga. Yang berasal dari
satu jenis bunga disebut madu monoflora, yang berasal dari aneka ragam
bunga disebut madu poliflora. Madu polyfloral dihasilkan dari beberapa jenis
tanaman dari nektar bunga.
2. Madu Ekstraflora adalah madu yang dihasilkan dari nektar diluar bunga seperti
daun, cabang atau batang tanaman.
3. Madu Embun adalah madu yang dihasilkan dai cairan hasil suksesi serangga
yang meletakkan gulanya pada tanaman, kemudian dikumpulkan oleh lebah
madu dan disimpan dalam sarang madu.

1. Pakan lebah madu

Pakan lebah madu sangat banyak dialam bebas. Bahan makanan utama lebah adalah nektar,
tepungsari, dan air. Nektar merupakan sumber karbohidrat sedangkan tepungsari merupakan
sumber protein (Ungerer 1985). Nektar adalah cairan manis yang dihasilkan oleh tanaman,
biasanya baunya harum dan mengandung larutan gula yang kadarnya bervariasi (Pavord 1970).
Menurut Kasno (2001), tanaman pakan lebah merupakan tanaman/tumbuhan yang menghasilkan
pangan bagi lebah madu. Dari definisi ini tersirat bahwa tidak semua tanaman/tumbuhan
merupakan sumber pakan bagi lebah madu melainkan sebagian saja dari sekian puluh ribu jenis
tanaman/tumbuhan.
Lebah akan mengunjungi bunga untuk mengumpulkan nektar dan polen. Mereka tertarik kepada
bunga, dan mengenalnya dari warna, dan aroma (Free 1970). Selanjutnya menurut Kasno (2001),
adapun ciri suatu tanaman sebagai tanaman pakan lebah antara lain:
1. Adanya lebah-lebah yang datang, hinggap pada bagian tertentu (bunga atau bagian daun)
dari tanaman untuk beberapa saat, biasanya dari suatu bagian pindah ke bagian yang lain,
kemudian pergi meninggalkan lokasi. Jumlah lebah yang datang ke tanaman dan pergi
meninggalkannya lebih dari beberapa ekor, makin banyak memberikan indikasi yang kuat
bahwa tanaman yang bersangkutan adalah tanaman pakan lebah.
2. Jika dapat mengamati lebih dekat pada lebah yang sedang hinggap atau akan
meninggalkan tanaman dapat terlihat pada bagian kaki belakang (kantong polen) adanya
muatan yang warnanya biasanya bukan hitam.
3. Jika dapat melihat dari dekat pada bagian bunga yang sedang mekar adanya cairan pada
salah satu bagian yang membasahi atau menggenang dan jika dicoba untuk dirasakan
terasa manis.
4. Adanya semut-semut pada bagian bunga atau daun beraktivitas makan cairan manis.
Dari hutan pegunungan di Indonesia lebah madu dapat memanfaatkan jenis-jenis
tumbuhan dari suku Mimosaceae dan Ericaceae. Sedangkan pakan yang sering terdapat
dipekarangan adalah tanaman buah-buahan, sayur-sayuran, bunga-bungaan. Tanaman tanaman
tersebut telah tercatat sebagai tanaman pakan lebah yang baik bunganya tampak dikunjungi oleh
lebah madu, tersedia dalam jumlah banyak serta tanaman tersebut mudah ditanam di pekarangan
(Noerdjito 1986).
Lebah madu memiliki fungsi utama sebagai pollinator atau penyerbuk tanaman yang
paling baik, sehingga sangat membantu meningkatkan produktivitas lahan petani. Untuk
meningkatkan produksi tanaman pertanian, perkebunan, dan kehutanan, berbagai upaya
intensifikasi telah dilakukan, antara lain: penggunaan bibit unggul, perbaikan waktu tanam dan
jarak tanam, pengairan yang baik, pemupukan yang tepat serta pengendalian hama dan penyakit.

Namun sampai sekarang, faktor pollinator belum mendapat perhatian dalam matriks
intensifikasi. Lebah madu merupakan salah satu serangga pollinator biologis yang banyak
berperan membantu penyerbukan dan mempunyai beberapa keistimewaan dibandingkan dengan
penyerbuk lainnya, yaitu dapat berkali-kali mengunjungi bunga, dapat bekerja pada semua
musim, dapat mengunjungi banyak bunga pada satu kesatuan waktu, kunjungannya terbatas pada
bunga yang mempunyai serbuk sari yang telah matang, atau stigma yang siap dibuahi, serta
mampu membawa banyak tepung sari yang seragam dan matang.Lebah madu membutuhkan
pakan yang cukup untuk kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan koloni, produksi madu dan
aktivitas reproduksi lebah. Pakan lebah yang penting adalah nektar dan polen yang dihasilkan
tanaman. Nektar adalah cairan manis yang terdapat di dalam bunga tanaman. Hampir semua
tanaman berbunga adalah penghasil nektar. Selain nektar, lebah juga memerlukan polen dan air
untuk kelangsungan hidup anggota koloni.Nektar pada umumnya dihasilkan oleh bunga tanaman
pangan, tanaman kehutanan, tanaman perkebunan, tanaman hortikultura (buah dan sayuran),
tanaman hias, rumput dan semak belukar. Ketersediaan pakan lebah secara berkesinambungan
merupakan salah satu syarat pendukung perkembangan koloni lebah dan produksi madu. Oleh
karena itu, faktor pakan penting dipertimbangkan dalam menentukan lokasi budidaya lebah
madu. Kemampuan lebah pekerja dalam mengumpulkan nektar tanaman bervariasi dari 25-70
mg per ekor dan ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain kapasitas kantong madu (honey sac)
lebah pekerja, jumlah dan konsentrasi gula nektar, keadaan cuaca serta pengalaman lebah pekerja
dalam pengumpulan nektar.
Polen atau tepung sari merupakan sumber protein bagi lebah madu. Polen diperoleh dari
bunga yang dihasilkan oleh sel kelamin jantan (anther) tanaman. Di daerah beriklim dingin, satu
koloni lebah membutuhkan sekitar 50 kg polen per tahun. Kegiatan mengumpulkan nektar, polen
dan air sepenuhnya dilakukan oleh lebah pekerja (worker). Dalam satu koloni lebah madu A.
cerana terdapat 30.000 ekor lebah pekerja dan 60.000 ekor pada koloni A. mellifera. Lebah
pekerja adalah lebah betina yang organ reproduksinya tidak berkembang sempurna dan tidak
dapat menghasilkan telur. Sama halnya dengan lebah ratu, lebah pekerja berasal dari sel telur
yang dibuahi. Pada kondisi normal, seekor lebah pekerja dalam satu hari mampu mengumpulkan
nektar dari 250.000 tangkai bunga. Untuk membuat 1 kg madu lebah harus melakukan 81.400
kali perjalanan terbang atau setara dengan jarak 1.056.000 km penerbangan. Pada umumnya
semua tanaman berbunga merupakan sumber pakan lebah, karena ia menghasilkan nektar, polen
atau nektar dan polen. Berdasarkan identifikasi Pusat Perlebahan Apiari Pramuka, jenis tanaman
penghasil nektar antara lain: tanaman akasia,sengon, ketapang, sono keling, asam jawa, mahoni,
kaliandra, cendana, karet, kapas,mangga, mancang, langsat, belimbing, rambutan, jambu air,
kacang gude, petai, cabai, nenas, ubi jalar, labu air, oyong, paria, labu siam, bawang merah, dan
kumis kucing. Polen dihasilkan oleh tanaman aren, lamtoro, puspa, api-api, padi, kelapa sawit,
bidara, tembakau, jambu mete, delima, lobi-lobi, alpukat, jambu bol, salak, jagung, kacang
panjang, kentang, ketumbar, wortel, krokot, rumput pahit, dan putri malu, sedangkan tanaman
penghasil nektar dan polen antara lain: kapuk randu, eukaliptus, tebu, vanili, kelapa, wijen, kopi,
kedondong, durian, pepaya, waluh, semangka, kesemek, pisang, belimbing, apel, jeruk manis,

jeruk besar, apel, lengkeng, leci, anggur, kubis, mentimun, kacang tanah, kedelai, bunga matahari
dan bunga flamboyan. Jenis tanaman penghasil nektar yang dikumpulkan lebah sangat
mempengaruhi bau, rasa dan warna madu. Oleh karena itu, dipasaran kita mengenal madu randu,
madu rambutan, madu apel, madu kelapa dan sebagainya. Penamaan itu biasanya tergantung
sumber nektar yang dominan dikumpulkan lebah. Koloni lebah yang diletakkan dilokasi
pertanaman rambutan akan mengasilkan madu beraroma nektar rambutan, sedangkan koloni
lebah di lokasi pertanaman kelapa akan mengasilkan madu beraroma nektar kelapa. Negara
Indonesia merupakan daerah tropis yang ditumbuhi berbagai spesies tanaman yang berbunga
sepanjang tahun. Sekitar 25.000 tanaman berbunga tumbuh dan berkembang biak di Indonesia.
Keragaman jenis tanaman yang sangat besar itu memungkinkan tersedianya nektar sepanjang
tahun. Di dalam bunga tanaman tersebut terdapat nektar yang merupakan bahan baku utama
pembuatan madu. Selain nektar, lebah juga memerlukan polen dari tanaman sebagai sumber
protein dan air untuk kebutuhan anggota koloni.
Berdasarkan potensi keragaman sumber pakan lebah dan daya dukung lahan yang sangat
luas, penulis berkeyakinan bahwa budidaya lebah madu layak dikembangkan secara massal di
seantero wilayah Indonesia, termasuk di wilayah Kabupaten Bogor. Kombinasi antara
ketersediaan spesies lebah lokal yang cukup produktif, ketersediaan pakan lebah yang melimpah,
produk perlebahan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia dan nilai jual produk
lebah yang tinggi, maka sudah sepatutnya budidaya lebah madu dikembangkan di negeri agraris
ini. Semoga. Lebah madu menghasilkan beragam produk, antara lain: madu, royal jelly, bee
pollen, propolis, lilin lebah, bee bread, larva lebah, dan bee venom. Pasar dalam dan luar negeri
terhadap produk-produk ini masih sangat terbuka. Oleh karena itu, Kabupaten Bogor memiliki
potensi untuk memanfaatkan peluang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai