METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitin, maka desain penelitian
yang digunakan adalah pre experimental design dengan rancangan one group PrePost Test Design adalah mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara
melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan
intervensi kemudian di observasi lagi setelah intervensi (Setiadi, 2007). Dalam
penelitian ini peneliti mempelajari dinamika pengaruh antara variabel bebas
(pemberian teknik nafas dalam) dengan variabel tergantung (kecemasan pada lansia
dengan hipertensi).
Subjek
Pretest
Perlakuan
Posttest
O1
O2
Tabel 3.1 Pembagian Waktu dan Kegiatan Penelitian Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Lansia dengan hipertensi
Keterangan:
K
: subjek
O1
O2
Sampel
18 responden yang mengalami kecemasan sesuai kriteria
inklusi
Pre test
Ruangan Nyaman dan tenang
Post test
Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2011: 81).
Sampel penelitian ini menggunakan sampling jenuh. Sampel Jenuh adalah teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi
(Sugiyono, 2011).
a. Kriteria Inklusif
Karakteristik sampel yang dapat dimasukkan atau yang layak diteliti
1. Lansia yang mengalami hipertensi di Posyandu Lansia RW IV Dusun Dempok
Desa Gading Kembar Kec. Jabung Kab. Malang.
2. Lansia yang bersedia menjadi responden di Posyandu Lansia RW IV Dusun
Dempok Desa Gading Kembar Kec. Jabung Kab. Malang.
3. Lansia yang mengalami kecemasan di Posyandu Lansia RW IV Dusun Dempok
Desa Gading Kembar Kec. Jabung Kab. Malang.
4. Lansia yang tidak mendapatkan terapi non farmakologis sebelum perlakuan.
b. Kriteria Eklusif
1. Lansia yang tidak yang bersedia menjadi responden di Posyandu Lansia RW IV
Dusun Dempok Desa Gading Kembar Kec. Jabung Kab. Malang
2. Lansia yang mendapatkan terapi farmakologi sebelum perlakuan.
Waktu Penelitian
Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel ini sering disebut sebagai variabel
Variabel Dependen
Variabel dependan adalah: sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variable dependennya adalah tingkat
kecemasan pada lansia dengan hipertensi.
Definisi
Pernafasan
abdomen dengan
frekuensi lambat
atau perlahan,
berirama, dan
nyaman yang
dilakukan
dengan
memejamkan
mata, dilakukan
selama 15 menit
pada pagi hari
dan malam hari
selama 7 hari.
Indikator
Alat ukur
Skala
-
Skor
Sebagai
intervensi
Kuesioner
GAS
(Geriatric
Anxiety
Scale)
Ordinal
Derajat
penilaian :
1. Tidak
pernah = 0
2. Kadangkadang= 1
3. Sering = 2
4. Setiap waktu
=3
1. Kecemasan
ringan
skornya
<
40% = 3
2. Kecemasan
sedang
skornya
antara 4055% = 2
3. Kecemasan
berat
skornya
antara 76100 % = 1
penelitian
adalah
suatu
alat
yang
digunakan
1. Wawancara
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa lembar kuesioner
yaitu peneliti mengumpulkan data secara formal kepada subjek untuk menjawab
pertanyaan secara tertulis. Wawancara merupakan metode pengumpulan data
dengan cara mewawancarai langsung responden yang diteliti, metode ini
memberikan hasil secara langsung. Metode dapat dilakukan apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam serta dalam jumlah
responden sedikit. Dalam metode wawancara ini, dapat digunakan instrument
berupa pedoman wawancara kemudian daftar periksa atau checklist (Hidayat,
2009)
2. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan yaitu GAS (Geratric Anxiety Scale) yang
berjumlah 30 pertanyaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan
perlakuan pemberian teknik relaksasi nafas dalam, dimana pertanyaan yang ada di
kuesioner diisi dengan apa yang di rasakan responden dengan skala GAS dalam
mengukur tingkat kecemasan.
3.8 Teknik Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa Data
3.8.1 Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini secara langsung dengan
menggunakan metode kuesioner dan observasi sebelum perlakuan (pre test) dan
sesudah perlakuan (post test). Kuesioner yang dibuat dalam penelitian ini berdasarkan
karakteristik responden dan tingkat kecemasan. Dimana peneliti membagi pertanyaan
sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
Adapun Langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Bentuk pertanyaan sebelum dan sesudah diberi teknik nafas dalam sudah di
pilih dan disusun untuk mengetahui pengaruh pemberian Teknik Relaksasi Nafas
Dalam Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Lansia dengan Hipertensi di Posyandu
Lansia RW IV Dusun Dempok Desa Gading Kembar Kec. Jabung Kab. Malang,
dengan memberikan tanda ().
3. Tabulating
Pekerjaan menyusun tabel-tabel, mulai dari penyusunan tabel utama yang berisi
seluruh data informasi yang berhasil dikumpulkan dengan daftar pertanyaan sampai
tabel khusus yang telah benar-benar ditentukan setelah berbentuk tabel, maka tabel
tersebut siap dianalisa dan dinyatakan dalam bentuk tulisan.
3.9 Analisa Data
a. Analisa Univariat
Selanjutnya peneliti juga mencantumkan skala GAS yang telah baku dan tanpa
diuji validitas dan rehabilitas dimana reponden memilih skala GAS berdasarkan
tingkat kecemasan yang dirasakan responden yaitu:
a. Langkah 1: berikan skor untuk masing-masing pertanyaan dengan pedoman
sebagai berikut:
GAS (Geriatric Anxiety Scale)
Nilai 0 : tidak ada/tidak pernah
Nilai 1 : kadang-kadang
Nilai 2 : Hampir setiap waktu
Nilai 3 : Sering
b. Langkah 2: selanjutnya penilaian hasil kecemasan dari skor pada langkah 1
dijumlahkan untuk item 1-30 dengan ketentuan kategori kecemasan sebagai
berikut:
1. Kecemasan ringan skornya < 40% = 3
2. Kecemasan sedang skornya antara 40-55% = 2
3. Kecemasan berat skornya antara 76-100 % = 1
2. Analisa Bivariat
Data yang telah diperoleh akan dianalisa menggunakan Wilcoxon signed rank test.
Untuk mengetahui dari dua uji yang digunakan sebelum dan sesudah dilakukan
teknik relaksasi nafas dalam, peneliti menggunakan SPSS 16for windows dengan
tingkat kepercayan 95 % p < 0,05.
Apabila diperoleh hasil p < 0,05 maka terdapat pengaruh pemberian teknik relaksasi
nafas dalam terhadap tingkat kecemasan. Dengan kata lain dapat disimpulkan:
Ho ditolak jika nilai p < 0,05
Ho diterima jika nilai p 0,05
3.10
Menurut Hidayat (2009: 82-83) masalah etika merupakan masalah yang penting
dalam penelitian, mengingat penelitan keperawatan berhubungan langsung dengan
manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus
diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut:
a. Inform Consent
Inform consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden
peneliti dengan memberikan lembar persetujuan. Inform consent tersebut diberikan
sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi
responden. Tujuan informed consent agar subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mareka harus
menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti
harus menghormati hak pasien.
b. Anonymity
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan
dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode
pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
c. Confidentiality
Untuk menjaga kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi ataupun masalahmasalah lainnya maka segala informasi yang telah diberikan oleh responden dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan
pada hasil riset.