Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

SOSIALISASI SESI 3

DI RUANG 23 EMPATI

RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

OLEH:

EDY NOVRIADI , EKO PERTIWI, RIVATUL HASANAH

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

MALANG

2015
A. DESKRIPSI
Manusia adalah makhluk sosial yang terus menerus membutuhkan orang lain
disekitarnya. Salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan sosial untuk melakukan interaksi
sesame manusia.Kebutuhan sosial manusia meliputi rasa dimiliki oleh orang lain,
pengakuan dari orang lain, penghargaan orang lain, serta pernyataan diri. Interaksi yang
dilakukan tidak selamanya memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan
oleh individu sehingga mungkin terjadi suatu gangguan terhadap kemampuan individu
untuk berinteraksi dengan orang.(Stuart & Sundeen, 2005)
Untuk mengatasi gangguan interaksi pada klien jiwa, terapi aktifitas kelompok
sering diperlukan dalam praktik keperawatan kesehatan jiwa karena merupakan
keterampilan terapeutik. Terapi aktivitas kelompok merupakan bagian dari terapi
modalitas yang berupaya meningkatkan psikotherapi dengan sejumlah klien dalam waktu
yang bersamaan (Keliat, 2004)
Keliat (2004) menyatakan ada dua tujuan umum dari terapi aktifitas kelompok ini
yaitu tujuan terapeutik dan tujuan rehabilitative.

Tujuan terapeutik meliputi:

1. Menggunakan kegiatan untuk memfasilitasi interaksi


2. Mendorog sosialisasi dengan lingkungan (hubungan dengan luar diri klien)
3. Meningkatkan stimulus realitas dan respon individu
4. Memotivasi dan mendorong fungsi kognitif dan afektif
5. Meningkatkan rasa yang dimiliki
6. Meningkatkan rasa percaya diri
7. Belajar cara baru dalam menyelesaikan masalah

Tujuan rehabilitatif meliputi:

1. Meningkatkan kemampuan untuk ekpresi diri,


2. Meningkatkan kemampuan empati
3. Meningkatkan keterampilan sosial,
4. Meningkatkan pola penyelesaian masalah.

Menurut Stuart & Sundeen, (2005).Beberapa aspek dari klien yang haru diperhatikan
dalam penjaringan klien yang akan diberikan aktivitas kelompok adalah :

1. Aspek emosi
Gelisah, curiga, merasa tidak berguna, tidak dicintai, tidak dihargai, tidak
diperhatikan, merasa disisihkan, merasa terpencil, klien merasakan takut dan cemas,
menyendiri, menghindar dari orang lain

2. Aspek intelektual
Klien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanya klien menjawab
seperlunya, jawaban klien sesuai dengan pertanyaan perawat

3. Aspek social
Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat, klien
mengatakan bersedia mengikuti therapi aktivitas, klien mau berinteraksi minimal
dengan satu perawat lain ke satu klien lain

Therapi aktivitas kelompok sosialisasi merupakan sebagian dari terapi aktifitas


kelompok yang bisa dilaksanakan dalam praktek keperawatan jiwa.Terapi ini diharapkan
dapat memacu klien untuk melakukan hubungan interpersonal yang adekuat dan
mengidentifikasi secara benar stimulus persepsi eksternal.(Keliat, 2004)

B. MASALAH KEPERAWATAN
Menurut Keliat (2004) Therapi aktivitas kelompok sosialisasi ditujukan pada
klien dengan masalah keperawatan

Isolasi sosial : Menarik diri

Harga diri rendah

Gangguan persepsi sensori : Halusinasi

C. TUJUAN
Stuart & Sundeen, (2005), menyatakan bahwa tujuan dilakukannya terapi aktifitas
kelompok sosialisasi adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Klien mampu meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota kelompok dan
memotivasi proses pikir dan afektif
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
b. Klien mampu menanyakan masalah pribadi kepada satu orang anggota kelompok
c. Klien mampu menjawab pertanyaan tentang masalah pribadi
d. Klien mampu berespon terhadap klien lain dengan mendengarkan klien lain yang
sedang berbicara
e. Klien mampu memberikan tanggapan pada pertanyaan yang diajukanKlien
mampu menterjemahkan perintah sesuai dengan permainan
f. Klien mampu mengikuti aturan main yang telah ditetapkan
g. Klien mampu mengemukakan pendapat mengenai therapi aktivitas kelompok
yang dilakukan
D. PERSIAPAN
Menurut Keliat, (2004), hal-hal yang harus disiapkan dalam melakukan terapi
aktitas kelompok adalah sebagai berikut:
Analisa situasi meliputi : waktu pelaksanaan, jumlah perawat, pembagian tugas perawat,
alat bantu yang dipakai dan persiapan ruangan
1. Uraian tugas perawat (therapist)
a. Leader dan Co-Leader bertugas menganalisa dan mengobservasi pola-pola
komunikasi dalam kelompok, membantu anggota kelompok untuk menyadari
dinamisasi kelompok, menjadi motivator, membantu kelompok untuk menetapkan
tujuan dan membuat peraturan. Pemimpin dan anggota kelompok mendiskusikan
apa yang harus dilakukan selanjutnya, memotivasi kesatuan kelompok dan
membantu kelompok untuk berkembang dan bergerak secara dinamis
b. Fasilitator bertugas memberikan stimulus kepada anggota kelompok lain agar
dapat mengikuti jalannya kegiatan dalam kelompok
c. Observer bertugas mencatat serta mengamati respon klien, jalannya aktivitas
therapi, peserta yang aktif dan pasif dalam kelompok serta yang drop out (tidak
dapat mengikuti kegiatan sampai selesai).

2. Proses Seleksi
a. Berdasarkan observasi prilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh perawat
b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku klien sehari-hari serta
kemungkinan dilakukan therapi kelompok pada klien tersebut dengan perawat
ruangan
c. Melakukan kontak pada klien untuk mengikuti aktivitas yang akan dilakukan

3. Program antisipasi masalah


Suatu intervensi keperawatan yang dilakukan dalam mengantisipasi keadaan yang
bersifat darurat atau emergensi yang dapat mempengaruhi proses pelaksanaan
kegiatan therapi aktivitas kelompok.

E. KEGIATAN
Azizah (2011), mengemukakan bahwa tahapan kegiatan TAK sebagai berikut:
1. Perkenalan
Kelompok perawat memperkenalkan identitas diri masing-masing dipimpin oleh
leader.Leader menjelaskan peraturan kegiatan dalam kelompok.
2. Kegiatan
Kelompok akan melakukan permainan dengan mengedarkan bola sambil
menghidupkan musik, saat musik berhenti maka yang memegang bola akan
melakukan perintah permainan yaitu bertanya kepada temannya tentang masalah
pribadi.
3. Evaluasi
Setelah mengikuti kegiatan klien dipersilahkan untuk mengemukakan perasaan
dan pendapatnya tentang kegiatan
4. Terminasi/Penutup
Leader menjelaskan kembali tujuan dan manfaat kegiatan, klien menyebutkan
kembali tujuan dan manfaat kegiatan.

F. KRITERIA EVALUASI
Menurut Azizah (2011), presentasi jumlah klien yang mengikuti kegiatan sesuai
dengan yang direncanakan sebagai berikut:
1. 70% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas dirinya
2. 60% dari jumlah klien mampu bertanya tentang masalah pribadi kepada anggota
kelompoknya.

G. RENCANA PELAKSANAAN
Kriteria klien yang mengikuti terapi TAK
1. Klien menarik diri yang sudah mulai berinteraksi dengan beberapa klien lain
2. Klien halusinasi yang sudah dapat mengontrol halusinasinya
3. Klien dengan isolasi social yang sudah dapat berinteraksi dengan klien la

Masalah Keperawatan

1. Isolasi Sosial
2. Harga diri rendah
3. Halusinasi

Persiapan

1. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Kamis , 23 April 2015
Waktu : 10 : 00 WIB
Alokasi Waktu : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
Permainan (15 menit)
Ekpress feeling (15 menit)
Penutup (5 menit)
2. Jumlah Perawat
Mahasiswa : 4 (empat)
Perawat Ruangan :

3. Pembagian Tugas
Leader :
Co-Leader :
Observer :
Fasilitator :

4. Alat Bantu
Pemutar Musik
Papan nama

5. Denah Lokasi

H. LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 2 TAKS
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Pada saat ini terapis melakukan :
1) Memberi salam terapeutik
2) Peserta dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi/ Validasi
1) Menanyakan perasaan klien pada saat ini
2) Menanyakan apakah klien sudah mencoba berkenalan dengan orang lain
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bertanya dan menjawab tentang kehidupan
pribadi
2) Menjelaskan aturan main berikut:
-Jika ada peserta yang meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada
terapis
-Lama kegiatan 45 menit
-Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap Kerja
a. Putar musik dan edarkan bola
b. Pada saat musik berhenti, peserta yang memegang bola mendapat giliran untuk
bertanya tentang kehidupan anggota pribadi anggota kelompok yang ada
disebelah kanan dengan cara:
1) Memberi salam
2) Memanggil panggilan/ nama
3) Menanyakan kehidupan pribadi :pekerjaan, orang terdekat/ dipercayai, dan
status perkawinan
4) Dimulai oleh terapis
c. Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
d. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk
tangan
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok bercakap-cakap tentang kehidupan
pribadi dengan orang la
2) Memasukkan kegiatan brecakap-cakap pada jadwal kegiatan harian klien
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu menyampaikan dan membicarakan topik
pembicaraan tertentu.
2) Menyepakati waktu dan tempat

I. EVALUASI DAN DOKUMENTASI


Evaluasi dilakukan ketika proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai denga tujuan Tak.Untuk TAK sesi
3 evaluasi kemampuan verbal dalam bertanya dan menjawab pada saat bercakap-cakap
serata kemapuan nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut.
Petunjuk :

1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien


2. Untuk tiap klien semua aspek dinilai dengan memberi tanda jika ditemukan pada klien
dan tanda X jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemapuan klien yang ditemukan . Jika ditemukan jumlah nilai 3-4 berarti
klien mampu dan bila 1-2 dianggap klien belum mampu
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna. 2005. Keperawatan Jiwa :Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta : EGC
Stuart G.W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta: EGC
Yosep, Iyus. 2013. Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai