0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
25 tayangan3 halaman
FMEA adalah metode analisis potensi kegagalan yang digunakan dalam pengembangan produk, sistem, dan manajemen operasional untuk mengidentifikasi potensi kegagalan dan mengklasifikasikan risikonya. Metode ini membantu tim proyek merancang proses yang bebas dari kegagalan dengan mengidentifikasi penyebab potensi kegagalan berdasarkan pengalaman masa lalu. Langkah-langkah FMEA mencakup mengumpulkan tim, meng
FMEA adalah metode analisis potensi kegagalan yang digunakan dalam pengembangan produk, sistem, dan manajemen operasional untuk mengidentifikasi potensi kegagalan dan mengklasifikasikan risikonya. Metode ini membantu tim proyek merancang proses yang bebas dari kegagalan dengan mengidentifikasi penyebab potensi kegagalan berdasarkan pengalaman masa lalu. Langkah-langkah FMEA mencakup mengumpulkan tim, meng
FMEA adalah metode analisis potensi kegagalan yang digunakan dalam pengembangan produk, sistem, dan manajemen operasional untuk mengidentifikasi potensi kegagalan dan mengklasifikasikan risikonya. Metode ini membantu tim proyek merancang proses yang bebas dari kegagalan dengan mengidentifikasi penyebab potensi kegagalan berdasarkan pengalaman masa lalu. Langkah-langkah FMEA mencakup mengumpulkan tim, meng
salah satu metode analisa failure/potensi kegagalan yang
diterapkan dalam pengembangan produk, system engineering dan manajemen operasional. Metode ini merupakan salah satu tool yang digunakan dalam metode Lean Six Sigma. FMEA dilakukan untuk menganalisa potensi kesalahan atau kegagalan dalam sistem atau proses, dan potensi yang teridentifikasi akan diklasifikasikan menurut besarnya potensi kegagalan dan efeknya terhadap proses. Metode ini membantu tim proyek untuk mengidentifikasi potential failure mode yang berbasis kepada kejadian dan pengalaman yang telah lalu yang berkaitan dengan produk atau proses yang serupa. FMEA membuat tim mampu merancang proses yang bebas waste dan meminimalisir kesalahan serta kegagalan.
Siklus FMEA. Gambar:
Wikipedia Awalnya, FMEA digunakan di industri manufaktur dalam siklus DMAIC dalam proyek Lean Manufacturing. Kini penggunaan tool Failure Mode and Effects Analysis telah meluas ke industri jasa (service).
Secara umum, sebelum melakukan FMEA, tim perlu mengidentifikasi
beberapa informasi mengenai: Produk / barang / jasa
Fungsi
Efek dari kegagalan / kesalahan
Penyebab kesalahan
Kontrol yang dilakukan saat ini untuk mencegah kesalahan
Cara penanggulangan yang direkomendasikan
Detail-detail lain yang relevan.
Prosedur Dasar untuk Melakukan FMEA
Langkah yang diperlukan dalam melakukan Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) yaitu:
Kumpulkan seluruh anggota tim
Tetapkan aturan dasar
Kumpulkan informasi yang relevan dan lakukan review
Identifikasi item atau proses yang akan dianalisa
Identifikasi fungsi, kegagalan, efek, penyebab, dan kontrol dari setiap item atau proses yang dianalisa
Evaluasi resiko berkaitan dengan isu atau potensi yang teridentifikasi melalui analisa
Prioritaskan dan rumuskan aksi / solusi
Lakukan tindakan pembetulan dan evaluasi ulang resiko yang ada
Distribusikan, review dan update analisa sesuai kebutuhan.
Untuk memahami implementasi tool FMEA di berbagai lingkup bisnis, berikut
adalah beberapa artikel yang bisa anda baca: FMEA di lingkup transaksional, FMEA di lingkup bisnis finansial, FMEA di rumah sakit, dan 10 langkah untuk melakukan FMEA. Selain itu, anda juga menghubungi lean expert untuk berdiskusi lebih jauh tentang FMEA dengan mengunjungi laman ini.***