Disusun oleh:
TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan formulasi yang tepat dalam pembuatan sediaan Gel
Neomycin Sulfat.
2. Mampu membuat sediaan Gel Neomycin Sulfat dengan baik dan
benar.
3. Menentukan hasil evaluasi sediaan Gel Neomycin Sulfat.
II.
PENDAHULUAN
Pengertian.
Gel didefinisikan sebagai suatu sistem setengah padat yang
terdiri dari suatu disperse yang tersusun baik dari partikel anorganik
yang kecil atau molekul organik yang besar dan saling diresapi cairan.
Gel dalam mana makro molekulnya disebarkan ke seluruh cairan
sampai tidak terlihat ada batas di antaranya, cairan ini disebut gel satu
fase. Dalam hal di mana massa gel terdiri dari kelompok-kelompok
partikel kecil yang berbeda, maka gel ini dikelompokkan sebagai
sistem dua fase dan sering pula disebut magma atau susu. Gel
dianggap sebagai disperse koloid oleh karena masing-masing
mengandung partikel-partikel dengan ukuran koloid.
Dispers Koloid.
Koloid lipofilik umumnya adalah molekul-molekul organik
yang besar dan dapat dilarutkan atau disatukan dengan molekul dari
fase pendispersi. Bahan-bahan ini tersebar dengan cepat segera setelah
ditambahkan fase pendispersi membentuk dispers koloid. Dengan
lebih banyaknya molekul fase dari bahan-bahan ditambahkan kedalam
sol, viskositasnya secara khusus meningkat dan apabila konsentrasi
dari molekul-molekul cukup tinggi, sol yang cair dapat menjadi
dispers setengah padat atau padat yang dinamakan gel. Gel
mempunyai kekakuan yang disebabkan oleh jaringan yang saling
menganyam dari fase terdispers yang mengurung dan memegang
medium pendispersi. Perubahan dalam temperatur dapat menyebabkan
gel tertentu mendapatkan kembali bentu sol atau bentuk cairnya. Juga
beberapa gel menjadi encer setelah pengocokan dan segera menjadi
setengah padat atau padat kembali setelah dibiarkan tidak terganggu
untuk beberapa waktu tertentu, peristiwa ini dikenal sebagai tiksotropi.
Pembuatan dari gel.
Banyak gel dibuat segar dengan pengendapan fase terdispers,
agar mendapatkan suatu derajat kehalusan dari bagian-bagian partikel
dan sifat seperti gelatin dari partikel-partikel tersebut. Endapan
bersifat gelatin yang diinginkan, dihasilkan apabila larutan unsur
anorganik bereaksi membentuk suatu senyawa kimia yang tidak larut,
mempunyai daya tarik-menarik yang tinggi dengan air. Sebagaimana
dengan partikel-partikel mikro kristal dari endapan mengembang,
menarik air dengan kuat untuk memperoleh partikel seperti gelatin
yang bergabung membentuk endapan yang bersifat seperti gelatin. Gel
lainnya dapat dibuat dengan cara hidrasi langsung dalam air dari zat
kimia anorganik, bentuk yang hidrasi terdiri dari fase terdispers dari
suatu dispers.
Tujuan pemilihan bentuk sediaan gel adalah karena sediaan gel
memiliki kemampuan penyebaran yang baik pada kulit, daya lekat
tinggi yang tidak menyumbat pori, mudah dicuci dengan air, dan
pelepasan obatnya yang baik.
Gel Neomycin sulfat adalah salah satu jenis sediaan semi
solida yang merupakan campuran yang mengandung bahan aktif
Neomycin sulfat, air dan gelling agent.
Efek Farmakologi Neomycin sulfat : Pengunaan teurapetik
Neomycin sulfat telah digunakan secara luas untuk penggunaan
topikal pada sebagian infeksi kulit dan membran mucus yang
disebabkan oleh mikroorganisme yang rentan terhadap obat ini.
Infeksi ini meliputi infeksi luka bakar, luka ulser dan dermatosis
terinfeksi.
Pengertian Luka bakar.
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan oleh kontak dengan sumber panas seperti api, air panas,
bahan kimia, listrik dan radiasi (Moenandjat, 2001).
Kerusakan pada
kulit
akibat luka
yang
sediaan
tidak harus
dosis
yang
1,43=7,15 mg /g
Neomycin
adalah
5mg
III.
FORMULASI
1. Neomycin Sulfat
Zat Aktif
Sinonim
Sulfate
Neomycin Sulfat
Fradiomycin Sulfate
Rumus
molekul
Pemerian
Kelarutan
Stabilitas
penetapan
lain
Penyimpanan
Kadar
penggunaan
2. CMC Na
Zat
CMC Na
Sinonim
Struktur
Titik lebur
Pemerian
Kelarutan
Stabilitas
karboksimetilselulosa
sodium
dapat
di
atas
pH
10.
Umumnya,
larutan
dan
beberapa
logam
lainnya,
seperti
lain
oral
sejumlah
besar
natrium
dan
karboksimetilselulosa
tinggi
sodium
telah
viskositas
digunakan
Kadar
penggunaan
hal. 120)
Penggunaan
Konsentrasi (%)
Emulsifying agen
0,25-1,0
Pembentuk gel
3,0-6,0
Injeksi
0,05-0,75
Larutan oral
0.1-1.0
Pengikat tablet
1,0-6,0
(HOPE 6th Ed. 2009, hal. 119)
3. Methyl paraben
Zat
Methyl Paraben
Sinonim
parahydroxybenzoas;
methyl
p-
Rumus
molekul
Titik lebur
Pemerian
Kelarutan
Kelarutan
1:2
1:3
1:6
1:10
1:60
Praktis Tidak Larut
1:200
1:5
1:400 ; 1:50 (50o
1:30 (80oC)
th
Stabilitas
trisiikat,
bedak,
tragacanth,
natrium
alginate,
lain
Penyimpanan
Kadar
penggunaan
4. Propyl paraben
Zat
Sinonim
Propyl Paraben
Aseptoform P; CoSept P, E216 , 4 - hidroksibenzoat
asam propil ester, Nipagin P, Nipasol M, propagin,
Propyl Aseptoform, propil butex, Propyl Chemosept,
propylis
parahydroxybenzoas,
propil
Struktur
Rumus
molekul
Titik lebur
Pemerian
Kelarutan
Kelarutan di 20
Mudah larut
1:1
1 : 5,6
Mudah larut
1 : 250
1 : 3330
1 : 70
1 : 3,9
1 : 110
1 : 4350 di 15oC
1 : 2500
1 : 225 di 80oC
th
Stabilitas
Inkompabilita
Penyerapan
propylparaben
oleh
lain
Penyimpanan
Kadar
Penggunaan
IM, IV, SC, injections
Larutan inhalasi
Larutan hidung
Mata
Larutan oral dan suspense
Rektal
Topical
Injeksi intradermal
Vaginal
th
(HOPE 6 Ed. 2009, hal. 596)
penggunaan
Konsentrasi (%)
0.0050.2
0.015
0.017
0.0050.01
0.010.02
0.020.01
0.010.6
0.020.26
0.020.1
5. Propylene Glycol
Zat
Sinonim
Propylene Glycol
1,2-Dihydroxypropane; E1520; 2-hydroxypropanol;
methyl ethylene glycol; methyl glycol; propane-1,2diol; propylenglycolum.
(HOPE 6th Ed. 2009, hal. 592)
Struktur
Rumus
molekul
Titik lebur
Pemerian
Kelarutan
Stabilitas
Inkompabilita
Keterangan
593)
Khasiat dan penggunaan : zat tambahan; pelarut
lain
Penyimpanan
Kadar
penggunaan
534)
Penggunaan
Humektan
Pengawet
Dosis untuk
Topical
Larutan, semi
padat
Pelarut / kosolven
larutan aerosol
Larutan oral
Parenteral
Topical
(HOPE 6th Ed. 2009, hal. 592)
6. Aqua destillata
Zat
Sinonim
Aqua
Aqua; aqua purificata; hydrogen oxide.
(HOPE 6th Ed. 2009, hal. 766)
Konsentrasi (%)
15
15-30
10-30
10-25
10-60
5-80
Struktur
Rumus
molekul
Titik lebur
Pemerian
Kelarutan
Stabilitas
Inkompabilita
(es, cair, dan uap) (HOPE 6th Ed. 2009, hal. 766)
Dapat bereaksi dengan logam alkali dan oksida,
bereaksi
dengan
garam
anhidrat
untuk
lain
Penyimpanan
Kadar
penggunaan
IV.
Permasalahan
Diinginkan
sediaan
penyebarannya
Penyelesaian
yang Maka
baik
dibuat
sediaan
dalam
menyumbat
pori,
Dalam
basis
gel
diperlukan
gelling
agent.
Gelling
CMC-Na
sediaan Untuk menjaga kestabilannya,
Karena
menggunakan
yang
sehingga
4.
cukup
pelarut
air maka
ditambahkan
pengawet
terkontaminasi mikroba.
Karena Methyl paraben dan Ditambahkan propylene glycol
Propyl paraben sukar larut sebagai
dalam air.
kosolven
untuk
propyl paraben.
V.
PENDEKATAN FORMULA
No
Nama Bahan
Jumlah
Kegunaan
Neomycin sulfat
CMC-Na
Methyl paraben
Propyl paraben
Propylene Glycol
Aqua destillata
0,715 % b/b
2,5 % b/b
0,18 % b/b
0,02 % b/b
10 % b/b
Ad 100 % b/b
Zat aktif
Gelling agent
Pengawet
Pengawet
Kosolven & Penetran
Solven
VI.
PENIMBANGAN
Penimbangan
Dibuat sediaan 8 botol (@ 10 gram) = 80 gram
120 g=0,858 g
1. Neomycin sulfate
100 g
2. CMC-Na
2,5 g
120 g=3 g
100 g
3. Methyl paraben
0,18 g
120 g=0,216 g
100 g
120 g=0,024 g
4. Propyl paraben
100 g
Propylene glycol 0,024 3,9=0,94 g 1 g
10 g
120 g=12 g
5. Propylene glycol
100 g
6. Aqua destillata 100 ( 0,715+2,5+0,18+ 0,02+10 )
86,585 g
120 g=103,902 g 104 gram
100 g
No
Nama Bahan
Neomycin sulfate
CMC-Na
Methyl paraben
Propyl paraben
Propylene Glycol
Aqua destillata
0,858 gram
3 gram
0,216 gram
0,024 gram
12 gram
104 gram
VII.
PROSEDUR PEMBUATAN
1. Siap alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Timbang semua bahan yang digunakan :
a. Neomycin sulfate
0,858 gram
b. CMC-Na
3 gram
c. Methyl paraben
0,216 gram
d. Propyl paraben
0,024 gram
e. Propylene glycol
12 gram
f. Aqua destillata
104 gram
3. Cara mengembangkan gelling agent CMC-Na : ditaburkan CMCNa 3 gram kedalam air panas sebanyak 40 ml di dalam mortir,
biarkan 15 menit sampai mengembang, kemudian gerus sampai
homogen dan terbentuk mucilago.
4. Larutkan Neomycin sulfat 0,858 gram dengan air 60 gram, di
bekker glass.
5. Larutkan Methyl paraben 0,216 gram dengan propylenglycol 1,5
gram, di bekker glass.
6. Larutkan propyl paraben dengan propylenglycol 1 gram, di bekker
glass.
7. Setelah mucilago jadi, tambahkan larutan Neomycin Sulfat
kedalam mortir, bilas bekker glass yang digunakan dengan 4 gram
air.
8. Tambahkan larutan Methyl paraben kedalam mortir.
9. Tambahkan larutan Propyl paraben kedalam mortir.
10. Ditambahkan sisa propylenglycol ssebanyak 9,5 gram ke dalam
mortir, gerus sampai homogen.
11. Gel yang sudah jadi, dimasukkan kedalam wadah / tube 10 gram,
kemas, beri etiket dan masukkan ke dalam wadah sekunder.
12. Dilakukan evaluasi sediaan setelah 7 hari.
Jenis
Prinsip
Jumlah
Hasil
evaluasi
evaluasi
sampel
pengamatan
3 wadah
Pada pot 5,
Tidak
Syarat
Uji
Evaluasi
Organoleptis
organoleptika
terjadi
dilakukan
7, memiliki
perubahan
dengan cara
kesamaan
yang
sediaan
dalam hasil
menimbulk
diamati secara
uji.
an penuru-
visual dengan
nan mutu
indera
dan kerusa-
penglihatan,
kan pada
diraba dengan
sediaan.
menggesekkan
jari untuk
mengetahui
tekstur dari
2.
Uji pH
sediaan.
Evaluasi uji
3 wadah
Pada wadah
Perubahan
pH dilakukan
5, 6, dan 7
pH antara
dengan cara
memiliki pH
tiap-tiap
mencelupkan
yang stabil
wadah
pH meter ke
dari pH 1
maksimal
dalam larutan
minggu
rentang
yang akan
sebelumnya.
perbedaann
diuji,
ya adalah
kemudian
1.
membandingkan perubahan
warna pada pH
meter dengan
indikator
universal
untuk
menentukan
3.
Uji Isi
pH larutan.
Evaluasi isi
Minimum
3 wadah
Berat sediaan
Jika
minimum
wadah 2 =
sediaan
dilakukan
9,792 gram
dipindahka
dengan cara
Berat sediaan
menimbang
wadah 3 =
tempat
wadah beserta
9,745 gram
lain,
isi dan
Berat sediaan
jumlah
tutupnya
wadah 4 =
sediaan
pada
sebagai berat
9,762 gram
harus
akhir (Wt)
>95% dan
kemudian
<100% dari
memindahkan
sedian
sediaan gel
sebelum
dalam wadah
terpindahk
tersebut ke
an.
dalam beaker
glass, lalu
wadah dicuci
bersih dan
dikeringkan.
Kemudian
timbang
kembali wadah
kosong dan
tutupnya
sebagai berat
awal (Wo).
Selisih dari
keduanya
merupakan
berat sediaan
4.
Uji
(Ws)
Uji
Homogenitas
3 wadah
Pada pot 5,
Sediaan gel
homogenitas
harus
dilakukan
7, memiliki
terdispersi
dengan cara
kesamaan
secara
mengoleskan
dalam hasil
homogen,
secara rata
uji.
artinya
sediaan gel
tidak ada
Neomisin
butiran-
Sulfat pada
butiran zat
kaca arloji,
yang tidak
kemudian
tercampurk
diamati dengan
an.
cara
diterawang.
Selanjutnya
amati sediaan
dengan
menggesekkan
jari untuk
mengetahui
teksturnya.
Berikut adalah data evaluasi yang telah di laksanakan :
Evaluasi Uji Organoleptis
No
.
Pot
Penampilan
Sediaan berwarna bening jernih dengan tekstur gel
yang homogen dan tidak begitu lengket sehingga
1.
Pot 5
2.
Pot 6
3.
Pot 7
Evaluasi Uji pH
No.
1.
2.
3.
Pot
Pot 5
Pot 6
Pot 7
pH sediaan
6
6
6
=9,766
Berat rata-rata sediaan
gram
3
Persentase rata-rata isi
9,766 gram
100 =97,66
10 gram
Pot
Homogenitas
Sediaan homogen dan terlihat satu fase saat
1.
Pot 5
diterawang pada kaca arloji, tidak ada butiranbutiran zat yang tidak tercampur.
Sediaan homogen dan terlihat satu fase saat
2.
Pot 6
diterawang pada kaca arloji, tidak ada butiranbutiran zat yang tidak tercampur.
Sediaan homogen dan terlihat satu fase saat
3.
Pot 7
diterawang pada kaca arloji, tidak ada butiranbutiran zat yang tidak tercampur.
IX.
PEMBAHASAN
Dalam praktikum ini dilakukan pembuatan sediaan gel
Neomycin Sulfate 0,715% yang ditujukan untuk obat luar atau sediaan
topical yang berfungi sebagai obat infeksi kulit oleh bakteri gram
positif dan gram negatif pada luka. Dibuat formulasi sediaan Gel
Neomycin Sulfate, dimana Neomycin sulfate sebagai zat aktifnya,
CMC-Na sebagai Gelling agent, Methyl paraben dan Propyl paraben
sebagai pengawet, Propylenglycol sebagai kosolven, dan air sebagai
pembawa.
Zat aktif yang digunakan yaitu Neomycin Sulfate yang
berfungsi untuk obat infeksi kulit, berarti obat tersebut tidak sampai
menembus ke lapisan kulit, hanya untuk dipermukaan kulit saja
karena sediaan ini digunakan untuk luka yang terbuka, maka dalam
pembuatan sediaan tidak harus ditambahkan Penetrant enhancer,
dimana Penentrant enhancer berfungsi sebagai peningkat penetrasi
dengan kata lain agar zat aktif mudah masuk atau menembus lapisan
kulit. Syarat kadar Neomycin Sulfate untuk sediaan topikal sebanyak
7,15mg/g, maka dalam percobaan ini digunakan Neomycin Sulfate
sebanyak 0,715%. Dalam pembuatan gel pasti membutuhkan basis
gel, maka untuk membuat suatu basis gel dibutuhkan bahan
pembentuk gel yang disebut Gelling agent. Gelling agent yang
digunakan yaitu CMC-Na sebanyak 2,5%, CMC-Na ini termasuk
golongan polimer yang dapat menghasilkan gel yang jernih. Sediaan
gel mudah sekali ditumbuhi mikroorganisme karena di dalam sediaan
mengandung air yang cukup banyak, oleh karena itu kedalam sediaan
ditambahkan kombinasi pengawet Methyl paraben 0,18% dan Propyl
paraben 0,02% untuk mencegah pertumbuhan mikroba dan gel dapat
stabil jika disimpan dalam jangka waktu yang lama.
menggunakan
gelling
agent
CMC-Na
menunjukkan
X.
KESIMPULAN
Formulasi yang tepat untuk sediaan yang dibuat adalah sebagai
berikut.
No
Nama Bahan
Jumlah
Kegunaan
Neomycin sulfat
CMC-Na
0,715 % b/b
2,5 % b/b
Zat aktif
Gelling agent
10.
12.
XI.
Methyl paraben
Propyl paraben
Propylene Glycol
Aqua destillata
0,18 % b/b
0,02 % b/b
10 % b/b
Ad 100 % b/b
Pengawet
Pengawet
Kosolven & Penetran
Solven
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, Howard C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi
Keempat. Jakarta: UI-Press.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1978.
Nasional, Jakarta: Departemen Kesehatan.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979.
Formularium
Farmakope
XII.
LAMPIRAN
Brosur
Gel Neomycin
Sulfat
KOMPOSISI
: Neomysin
sulfat
0.715 %
Neogel
FARMAKOLOGI : Pemberian
topikal neomisin dalam
petrolatum menghasilkan kadar
obat dalam urin atau serum yang
Pencegah
infeksi pada
kecil
tak terdeteksi.
luka bakar.