Anda di halaman 1dari 31

Beranda

MATERI
KULIAH

HOME
ABOUT
BLOG - WEBSITE
SITEMAP
FEEDS
SUBCRIBE

Home Akun Keu. Lanjutan

POPULAR POSTS

Materi Auditing I
Timbul dan Berkembangnya Profesi
Akuntan Publik Pada masa di mana
jumlah informasi yang tersedia untuk
pengambilan keputusan melalui basi...

Akun Keu. Lanjutan

AKUN KEU. LANJUTAN


Vicky Stephen

BAB I HUBUNGAN ANTARA KANTOR

Jumat, 09 November 2012 09.01

PUSAT DAN CABANG-PROSEDUR

Rekomendasikan ini di Google

UMUM 1.1 Akuntansi Untuk Cabang


Pembentukan unit penjualan yang

SOSPOL

BAB I
HUBUNGAN ANTARA KANTOR PUSAT DAN CABANG-PROSEDUR UMUM

dapat ...
Secara harfiah huruf etimologi,
sosiologi berasal dari kata ssocius
(teman,sahabat,masyarakat,dsb) dan
kata Logi (akal/ilmu). Menurut DR.S...

1.1 Akuntansi Untuk Cabang


Pembentukan unit penjualan yang dapat menyalurkan dapat mengambil bentuk
sebagai agen penjual atau pun sebagai cabang. Organisasi penjualan yang hanya
mengambil pesanan untuk barang serta jasa dan beroperasi di bawah pengawasan
langsung pejabat dari kantor pusat disebut agen penjual.
Meskipun suatu cabang beroperasSedangkan organisasi penjual, yang menjual
barang dari persedian sendiri dan bekerja sebagai kesatuan usaha yang bebas
(independen) disebut cabang.i sebagai unit tersendiri, namun masih berada di
bawah pengendalian kantor pusat.
Penyelenggaraan sistem akuntansi cabang yang dapat diambil:
1) Penyelenggaraan catatan cabang di kantor pusat;
Transaski cabang dicatat dalam buku harian dan buku besar kantor pusat atau
dalam seperangkat catatan yang terpisah. Data-data yang harus dicatat diberikan
oleh cabang dalam bentuk dokumen asli yang membuktikan transaksi cabang atau
dalam bentuk catatan memorandum yang mengikhtisarkan transaksi cabang, yang
didukung dengan Voucher asli, Salinan voucher dan ikhtisar yang dikirimkan di
kantor pusat.

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

Auditing II

Ciri Internal Control ( Pengendalian


Internal ) yang baik atas kas dan
setara kas : Adanya pemisahan tugas
dan tanggungjawab antara yang...

Teori Akuntansi

BAB 1 TEORI AKUNTANSI


PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI
Akuntansi keuangan membahas
tentang bagimana prosedur, metoda,

Teori Akuntansi (Part III)


dan teknik pencatat...
BAB 4 TEORI AKUNTANSI

RERANGKA KONSEPTUAL SUATU


MODEL Salah satu model adalah
rerangka konseptual yang

Teori Akuntansi (Part II)

dikembangkan oleh FSAB yan...


BAB 3 TEORI AKUNTANSI PEREKAYASAAN
PELAPORAN KEUANGAN Pelaporan keuangan

07/11/15 01.13
Page 1 of 31

2) Penyelenggaraan catatan cabang baik di cabang maupun di kantor pusat;


Cabang menyelenggarakan buku pencatatan asli (books of original entry) untuk
semua transaksi sebagai salinan. Salinan buku pencatatan asli ini dikirim ke kantor
pusat, di mana data-data dibukukan pada perkiraan cabang yang diselenggarakan
tersendiri atau dibukukan dalam buku besar umum kantor pusat. Pada akhir periode,
kantor pusat menyesuaikan dan menutup perkiraan cabang dan menetapkan
pendapatan cabang.

MENGENAI SAYA

3) Penyelenggaraan catatan cabang di cabang tersendiri.


Pada umumnya, sistem akuntansi cabang diselenggarakan di cabang itu
sendiri. Cabang menyelenggarakan buku pencatatan asli dan membukukannya

Vicky Stephen
Ikuti

Lihat profil lengkapku

dalam catatan buku besar. Laporan keuangan disusun oleh cabang secara berkala
dan dikirimkan ke kantor pusat.
Untuk mengilustrasikan akuntansi bagi operasi cabang, bahwa pada tanggal 1

RECENT POSTS

Oktober PT Sumatera membuka cabang yang harus menyelenggarakan buku


tersendiri dan harus mengirimkan laporan keuangan ke kantor pusat. Barang
dagangan harus difaktur dengan harga pokok. Inventaris cabang harus dimasukan
dalam buku kantor pusat. Cabang harus dibebani bunga 6% atas investasi kantor
pusat di cabang pada tiap awal bulan. Transasksi cabang no. 1 dan ayat-ayat jurnal
untuk mencatat transaksi dalam buku cabang dan kantor pusat diperlihatkan di

Auditing II
09/11/2013 - 1 comments

bawah ini:

Buku Kantor Pusat

Transaksi Kantor Cabang

Teori Akuntansi (Part III)

Buku Kantor Cabang

08/11/2013 - 0 comments

1 Oktober
(1)

Penerimaan uang kas dari

Cabang No.1

(2)

Penerimaan barang
dagangan

(3)

dari

Cabang No. 1

dagangan

dengan harga pokok.

cabang

Pembelian inventaris oleh


per

kas,

yang

Kas
6.000

12.000

Pengiriman

kantor

pusat, yang difakturkan

cabang

6.000

Kas

kantor pusat.

barnag
ke
12.000

Inventaris Cabang No. 1 3.000


Cabang No.1

harus dicatat dalam buku

Pengiriman

6.000

barang

Teori Akuntansi (Part II)

dagangan

08/11/2013 - 0 comments

dari kantor pusat 12.000


Kantor Pusat

12.000

Kantor Pusat

3.000

Kas

3.000

kantor pusat.

6.000

Kantor Pusat

Teori Akuntansi

3.000

08/11/2013 - 0 comments

2-31 Oktober
(4) Penjualan dan Penagihan
(a)

Piutang Usaha

Penjualan dengan
kredit

(b)

6.500

Penjualan
Kas

Penagihan atas

3.500

Gaji dan Komisi

200

Macam-Macam Beban 150


Kas

(6)

Pengiriman uang ke

Kas

2.000
Cabang No. 1

kantor pusat
(7)

Kantor Pusat
2.000

Kas

750
2.000
2.000

oleh

kantor

pusat:
(a)

Cabang No.1
Asuransi aktiva

cabang

Asuransi dibayar di muka 35


Akumulasi penyusutan
inventaris cabang no. 1

(c)

Utang Pajak

cabang

2013

(5)

2012

(2)

November

(2)

SOSPOL

500

(b) Penyusutan inventaris


Pajak atas aktiva

Akun Keu. Lanjutan

Beban cabang yang


dikirimkan

ARCHIVES

400

Sewa

(5) Pembayaran beban

19/04/2013 - 1 comments

3.500

Piutang Usaha

Piutang Usaha

Materi Auditing I

6.500

Iklan

50
25
300

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

Asuransi

35

Penyusutan Inventaris 50
Pajak

RECENT COMMENTS

25
300

cheat_holic on MATERI KULIAH

Beban Bunga K. Pusat 90

cheat_holic on MATERI KULIAH

Iklan

07/11/15 01.13
Page 2 of 31

(d)

Bunga 6% untuk satu


beban pada inventaris
cabang

Pendapatan Bunga Cabang


No. 1

Kantor Pusat

500

90

sebesar

$18.000 pada tanggal

Email address...

1 Oktober
(8)

FOLLOW BY EMAIL

Ayat-ayat

jurnal

HPP

penyesuaian cabang:
Persedian

Sub
mit

3.600

Persd. Brng Dagangan 8.400

bar.

Pengiriman barang dagangan

dagangan 31/10

dari k. pusat

$8.400

Penjualan

12.000
6.500

Ikht. Rugi laba


Ikhtisar Rugi laba

6.500
4.850

HPP
3.600
Gaji dan komisi
(9) Ayat-ayat jurnal penutup

Cabang No.1

1.650

Laba-Rugi
Cab. No.1

1.650

Laba dan Rugi


Cab. No. 1

Ikhtisar Rugi Laba

Sewa

200

Macam-macam beban

150

Asuransi

35

Penyusutan Inventaris

50

Pajak

25

Iklan
Beban Bunga K. Pusat

1.650
1.650

400

300
90

Ikhtisar Rugi Laba 1.650


Kantor Pusat

1.650

Penjelasan untuk transaksi yang digambarkan dengan angka adalah sebagai berikut:
(1) Penyerahan Aktiva Bukan Barang Dagangan oleh Kantor Pusat ke Cabang
Buku Kantor Pusat. Apabila aktiva tersebut harus dicatat dalam buku cabang,
maka kantor pusat mendebet perkiraan cabang dan mengkredit perkiraan aktiva
bersangkutan. Apabila aktiva yang diserahkan harus dicatat dalam buku kantor
pusat, maka dibuka sebuah perkiraan aktiva untuk cabang, seperti perkiraan
Inventaris-Cabang; perkiraan ini didebet dan perkiraan aktiva yang bersangkutan
dikredit.
Buku Cabang. Jika penerimaan aktiva tersebut harus dicatat dalam buku cabang,
maka cabang mendebet perkiraan aktiva dan mengkredit perkiraan kantor pusat.
Apabila aktiva yang diserahkan harus dicatat dalam buku kantor pusat, maka
cabang tidak membuat ayat jurnal apapun. Akan tetapi, cabang harus
menyelenggarakan catatan memorandum untuk aktiva ini.
(2) Penyerahan Barang Dagangan oleh Kantor Pusat ke Cabang
Buku Kantor Pusat. Kantor pusat mendebet perkiraan cabang dan mengkredit
perkiraan Pengiriman Barang Dagangan ke Cabang. Pada akhir periode, saldo
perkiraan Pengiriman Barang Dagangan ke Cabang di kurangkan dari jumlah
persediaan awal, pembelian, dan ongkos angkut masuk dalam menentukan
barang dagangan yang tersedia untuk dijual oleh kantor pusat. Apabila kantor
pusat menyelenggarakan system persediaan perpetual, maka perkiraan
persediaan yang bersangkutan dikredit untuk barang yang dikirim ke cabang.
Buku Cabang. Cabang mendebet perkiraan Pengiriman Barang Dagangan dari
Kantor Pusat dengan harga faktur dan mengkredit perkiraan kantor pusat. Pada
akhir periode, barang dagangan yang diterima dari kantor pusat dan barang
dagangan yang dibeli dari pihak luar ditambahkan pada persediaan awal, dalam
menetapkan barang yang tersedia untuk dijual. Jika cabang menyelenggarakan
system persedian perpetual, maka perkiraan persediaan yang bersangkutan
(3)

dikredit sebesar barang yang diterima dari kantor pusat.


Pembelian Aktiva oleh Cabang yang Harus Dicantumkan dalam Buku

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

07/11/15 01.13
Page 3 of 31

Kantor Pusat
Buku Kantor Pusat. Kantor pusat mendebet perkiraan aktiva yang dimaksud dan
mengkredit perkiraan cabang.
Buku Cabang. Cabang mendebet perkiraan kantor pusat dan mengkredit kas atau
perkiraan kewajiban yang bersangkutan.
(4) Transaksi sekarang yang menyangkut Cabang dan Pihak Luar
Buku Kantor Pusat. Tidak membutuhkan ayat ayat jurnal dalam buku Kantor
Pusat.
Buku Cabang. Dicatat dalam buku cabang dengan cara biasa.
(5) Pengiriman uang oleh Cabang ke Kantor Pusat
Buku Kantor Pusat. Kantor pusat mendebet perkiraan kas dan mengkredit
perkiraan cabang.
Buku Cabang. Cabang medebet perkiraan kantor pusat dan mengkredit perkiraan
cabang.
(6) Beban Cabang yang Diberitahukan oleh Kantor Pusat.
Buku Kantor Pusat. Kantor pusat mendebet perkiraan cabang dan mengkredit
perkiraan aktiva, yang bersangkutan, perkiraan penilaian aktiva, perkiraan
kewajiban, perkiraan beban, atau perkiraan pendapatan mana yang tepat.
Buku Cabang. Cabang mendebet perkiraan beban yang bersangkutan dan
mengkredit perkiraan kantor pusat.
(7) Penetapan Laba/Rugi Bersih Cabang.
Buku Kantor Pusat. Jika cabang melaporkan laba bersih, Kantor pusat mendebet
perkiraan cabang dan mengkredit perkiraan laba dan rugi cabang. Jika cabang
melaporkan rugi bersih, maka bverlaku sebaliknya.
Buku Cabang. Pada akhir periode dilakukan penyesuaian yang diperlukan serta
perkiraan pendapatan dan beban ditutup pada perkiraan ikhtisar rugi-laba
dengan cara biasa. Saldo dalam perkiraan perkiraan ikhtisar rugi-laba ini
kemudian dipindahkan ke perkiraan kantor pusat.
1.2 Penyusuanan Perhitungan Rugi-Laba Cabang dan Kantor Pusat
Cabang biasanya menyusun Neraca dan Perhitungan Rugi-Laba pada akhir
periode fiscal. Kantor pusat juga menyusun perhitungan rugi-laba untuk menunjukan
posisi keuangan dan hasil operasi. Perkiraan investasi cabang tercantum sebagai
aktiva dalam neraca kantor pusat. Neraca cabang dapat dilampirkan sebagai skedul
pendukung saldo perkiraan cabang. Laba masing-masing cabang dapat
dicantumkan dalam perhitungan ugi laba segera setelah hasil operasi kantor pusat
dilaporkan sebagai berikut:
Laba bersih dari operasi sendiri
6.140
Ditambah: Laba cabang:
Laba bersih-Cabang No. 1
Total Laba

1.650
7.790

Perhitungan rugi-laba cabang dapat dilampirkan dalam perhitungan rugi-laba kantor


pusat sebagai skedul yang memberikan rincian untuk mendukung jumlah bersih
yang dilaporkan dalam perhitungan rugi-laba kantor pusat.
1.3 Perhitungan Rugi-Laba Penyusunan Gabungan untuk Kantor Pusat dan
Cabang
Walaupun perhitungan rugi-laba tersendiri memberikan informasi yang penting
bagi pejabat kantor pusat dan cabang, naamun untuk dapat menunjukan secara
lengkap dan menyeluruh posisi keuangan perusahaan dan hasil operasinya,
perhitungan rugi laba harus disatukan. Posisi keuangan secara keseluruhan dapat
disajikan sepenuhnya hanya apabila pos-pos aktiva dan kewajiban dari bermacammacam cabang dinyatakan sebagai saldo investasi cabang dan digabungkan
dengan pos-pos kantor pusat. Hasil operasi perusahaan secara keseluruhan dapat
disajikan sepenuhnya hanya apabila pos-pos pendapatan dan beban beberapa

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

07/11/15 01.13
Page 4 of 31

cabang dinyatakan dalam laba bersih atau rugi bersih cabang dan disatukan dengan
data-data kantor pusat.
Dalam menyatukan data-data cabang dengan data-data kantor pusat, pos-pos
berlawanan antar kantor tertentu perlu dieliminasi. Dalam menyusun neraca
gabungan, perkiraan kantor pusat dan perkiraan cabang dieliminasi karena perkiraan
ini tidak berarti apa-apa apabila unit-unit yang bersangkutan ditetapkan sebagai
kesatuan tunggal. Setiap saldo piutang dan hutang usaha antar cabang lainnya,
yang mungkin telah ditetapkan, juga tidak relevan dan tidak berarti apa-apa dalam
menyususn posisi keuangan perusahaan, dengan demikian perlu dielimasi.
Pada penyusunan perhitungan rugi-laba gabungan, perkiraaan pengiriman
barang
dagangan dari kantor pusat dan perkiraan pengiriman barang dagang ke
cabang dielimasi (dihapuskan), karena saldo perkiraan ini mengikhtisarkan transaksi
antar kantor yang tidak ada gunanya. Apabila kesatuan yang bersangkutan
dilaporkan sebagai kesatuan tunggal. Pos-pos pendapatan dan beban antar kantor
lainnya juga dieliminasi, sehingga perhitungan laporan rugi laba gabungan dapat
melaporkan hanya hasil dari transaksi perusahaan dengan pihak luar.
Penyediaan neraca lajur akan memudahkan eliminasi pos-pos antar kantor dan
penggabungan pos-pos yang sama, contoh:
Southern Supply Company
Neraca Lajur untuk Neraca Gabungan
Per 31 Oktober 1997
Kantor
Pusat

Eliminasi
Cabang
Debet

Kredit

Neraca
Gabungan

Debet
Kas

6.250

10.000

Piutang

18.000

21.000

Pers. Barang Dagangan

30.000

3.750

38.400

150

3.000

150

Cabang No. 1

15.150

8.400

Inventaris Kantor Pusat

14.000

Inventaris Cabang No. 1

3.000

Asuransi dibayar dimuka

86.550

15.150

14.000
3.000

15.150

86.550

Kredit
Akm. Peny. Inventaris Kantor
Pusat

9.100

Akm. Peny. Inventaris Cabang


No. 1
Utang Usaha

9.100

50

50

23.300

23.300

200

200

Utang Pajak
Kantor Pusat

25.000

Modal Saham

28.900

15.150

15.150

25.000
28.900

Laba yang Ditahan


86.550

15.150

15.150

15.150

86.550

Southern Supply Company


Neraca Gabungan untuk Kantor Pusat dan Cabang
Per 31 Oktober 1997
Aktiva

Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham

Kas

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

07/11/15 01.13
Page 5 of 31

Piutang
10.000

Pers. Barang Dagangan

21.000

Asuransi dibayar dimuka


Inventaris

Kantor

Pusat

14.000

38.400
150

Akm. Peny. Inventaris Kantor


Pusat

Kewajiban

23.300

Utang Usaha
200

Utang Pajak

23.500

Total Kewajiban

9.100
4.900

Inventaris

Cabang

No.

3.000
Akm. Peny. Inventaris

Cabang No. 1

Ekuitas Pemegang Saham


Modal Saham

2.950

25.000

Laba yang Ditahan 28.900


53.900

50

Total Kewajiban dan Ekuitas


Total Aktiva

77.400

Pemegang Saham

77.400

1.4 Penyesuaian dari Perkiraan Silang (Adjusment of Reciprocal Account)


Saldo perkiraan cabang dalam buku kantor pusat dan saldo perkiraan kantor pusat
dalam buku cabang mungkin tidak menunjukan saldo yang sama pada suatu saat,
seperti pada contoh berikut:
q Dalam Buku Kantor Pusat

Dalam Buku Cabang


Hal tersebut dapat terjadi karena hal-hal sebagai berikut:
(1) Debet pada perkiraan cabang tidak disertai dengan Kredit yang sama pada perkiraan
kantor pusat.
q

Kantor pusat telah mendebet perkiraan Cabang dan mengkredit perkiraan


pengiriman barang dagangan ke cabang sebesar 3.000 untuk barang dagangan
yang dikirim ke cabang pada akhir tahun itu. Pengiriman ini belum sampai di
cabang pada tanggal 31 Desember, dengan demikian cabang belum
mencatatnya. Ayat jurnal penyesuaian pada buku cabang tanggal 31 Desember:
Pengiriman Barang Dagangan dari
Kantor Pusat-dalam perjalanan
3.000
Kantor Pusat
3.000
(2) Kredit pada perkiraan cabang tidak disertai dengan Debet yang sama pada perkiraan
kantor pusat.
Kantor pusat telah mendebet perkiraan kas dan mengkredit perkiraan Cabang
sebesar 750 atas penagihan piutang usaha yang dicatat dalam buku cabang.
Transaksi ini belum dicatat dalam buku cabang. Ayat jurnal penyesuaian pada
buku cabang tanggal 31 Desember:
Kantor Pusat
750
Piutang usaha
750
(3) Debet pada perkiraan kantor pusat tidak disertai dengan Kredit yang sama pada
perkiraan cabang.
Cabang telah mendebet perkiraan kantor pusat dan mengkredit perkiraan kas
sebesar 500 atas pengiriman uang kas ke kantor pusat. Uang ini belum sampai di
kantor pusat pada tanggal 31 Desember. tidak disertai dengan Kredit yang sama
pada perkiraan cabang. Ayat jurnal penyesuaian pada buku Kantor Pusat tanggal
31 Desember:
Kas dalam perjalanan
500
Cabang
500

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

07/11/15 01.13
Page 6 of 31

(4)

Kredit pada perkiraan kantor pusat tidak disertai dengan Debet yang sama pada
perkiraan cabang.
Cabang telah mengkredit pada perkiraan kantor pusat pada waktu mengoreksi
perkiraan sebesar laba bersih yang ditetapkan terlalu rendah untuk periode yang
lalu. Informasi ini belum dicatat dalam buku kantor pusat.
Ayat jurnal
penyesuaian pada buku Kantor Pusat tanggal 31 Desember:
Cabang
200
Laba ditahan
200

PENGGABUNGAN USAHA
Penggabungan usaha (business combination) adalah penyatuan dua atau lebih
perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan
menyatu dengan (unity with) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas
aktiva dan operasi perusahaan lain.
Yang pelu diperhatikan dari penggabungan usaha adalah untuk memperoleh
efisiensi operasi melalui intergrasi operasi secara horizontal atau vertical atau
mendiversifikasi risiko usaha melalui operasi konglomerasi. Integrasi horizontal
adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dalam lini usaha atau pasar yang
sama. Integrasi vertikal adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan dengan
operasi yang berbeda, secara berturut turut, tahapan produksi dan atau distribusi.
Konglomerasi adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dengan produk
dan/atau jasa yang tidak saling berhubungan dan bermacam-macam.
Bentuk Penggabungan Usaha:
Merger terjadi ketika sebuah perusahaan mengambil alih semua operasi dari
entitas usaha lain dan entitas yang diambil alih dibubarkan.

Konsolidasi terjadi ketika sebuah perusahaan yang baru dibentuk untuk


mengambil alih aktiva-aktiva dan operasi dari dua atau lebih entitas usaha yang
terpisah, dan entitas-entitas yang terpisah tersebut dibibarkan.

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

07/11/15 01.13
Page 7 of 31

Akuisisi Saham terjadi ketika sebuah perusahaan mengakuisisi saham berhak


suara dari perusahaan lain dan kedua perusahaan tersebut tetap beroperasi
sebagai entitas hukum yang terpisah, tetapi timbul hubungan induk-anak (parentsubsidiary).

Induk

Anak

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

07/11/15 01.13
Page 8 of 31

Ada dua metode akuntansi untuk penggabungan usaha yang diterima secara umum,
Yaitu:
1. Metode Penyatuan Kepemilikan (pooling
pooling of interest method
method)
Dalam metode penyatuan kepemilikan, diasumsikan bahwa kepemilikan
perusahaan-perusahaan yang bergabung adalah satu kesatuan dan secara relatif
tetap tidak berubah pada pada entitas akuntansi yang baru. Pada methode ini,
aktiva dan kewajiban dari perusahaan-perusahaan yang bergabung dimasukan
dalam entitas gabungan sebesar nilai bukunya.
Diasumsikan akun ekuitas pemegang saham PT Jernih dan PT Yuri sebelum
penyatuan kepemilikan adalah sebagai berikut:

Saham biasa @
10.000
Tambahan
modal disetor
Total modal
disetor
Saldo laba

bersih
ekuitas

PT Jernih

PT Yuri

100.000.000

50.000.000

10.000.000
110.000.000

50.000.000

20.000.000
70.000.000
30.000.000

Total
150.000.000

30.000.000
180.000.000

80.000.000

Aktiva
dan 160.000.000 100.000.000 260.000.000

a. Aktiva dan kewajiban suatu perusahaan dialihkan ke perusahaan lain dan


perusahaan yang melakukan pengalihan tersebut dibubarkan (merger
merger)
Dalam penggabungan usaha dengan bentuk merger, maka ayat jurnal yang dibuat
oleh perusahaan yang tidak dibubarkan (dalam contoh PT Jernih) adalah
berdasarkan selisih antara gabungan ekiutas sesudah penggabungan usaha dengan
ekuitas awal PT Jernih
Kasus 11: PT Jernih menerbitkan 5.000 lembar saham untuk memperoleh aktiva
bersih PT Yuri

Gabungan Ekuitas-Sesudah Penggabungan Usaha

Gabungan Ekuitas-Sebelum Penggabungan Usaha

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

07/11/15 01.13
Page 9 of 31

Total Ekuitas Pemegang Saham


260.000.000
Dalam diagram tersebut diatas, dapat dilihat tidak ada pergerakan garis batas.
Ayat jurnal:
Aktiva bersih
100.000.000
Saham biasa
Tambahan Modal disetor
Saldo laba

50.000.000
20.000.000
30.000.000

Untuk mencatat penerbitan 5.000 lembar saham dalam suatu penyatuan kepemilikan dengan
PT Yuri.

Ayat jurnal di PT Yuri untuk mencatat pembubarannya:


Saham biasa
50.000.000
Tambahan Modal disetor
20.000.000
Saldo laba
30.000.000
Aktiva bersih

100.000.000

Untuk mencatat merger dengan PT jernih dan pembubaran akhir.

Kasus 22: PT Jernih menerbitkan 4.000 lembar saham untuk memperoleh aktiva
bersih PT Yuri

Gabungan Ekuitas-Sesudah Penggabungan Usaha

Gabungan Ekuitas-Sebelum Penggabungan Usaha

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

07/11/15 01.13
Page 10 of 31

Total Ekuitas Pemegang Saham


260.000.000
Ayat jurnal:
Aktiva bersih
100.000.000
Saham biasa
Tambahan Modal disetor
Saldo laba

40.000.000
30.000.000
30.000.000

Untuk mencatat penerbitan 4.000 lembar saham dalam suatu penyatuan kepemilikan dengan
PT Yuri.

Kasus 33: PT Jernih menerbitkan 7.000 lembar saham untuk memperoleh aktiva
bersih PT Yuri

Gabungan Ekuitas-Sesudah Penggabungan Usaha

Gabungan Ekuitas-Sebelum Penggabungan Usaha

Home

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

07/11/15 01.13
Page 11 of 31

Total Ekuitas Pemegang Saham


260.000.000
Ayat jurnal:
Aktiva bersih
Saham biasa
Saldo laba

Next

100.000.000
70.000.000
30.000.000

Untuk mencatat penerbitan 7.000 lembar saham dalam suatu penyatuan kepemilikan dengan
PT Yuri.

Kasus 44: PT Jernih menerbitkan 9.000 lembar saham untuk memperoleh aktiva
bersih PT Yuri

Prev
Gabungan Ekuitas-Sesudah Penggabungan Usaha

Gabungan Ekuitas-Sebelum Penggabungan Usaha

Saham biasa
190.000.000

Saldo laba
70.000.000

Total Ekuitas Pemegang Saham


260.000.000
Ayat jurnal:
Aktiva bersih
Tambahan Modal disetor
Saham biasa
Saldo laba

100.000.000
10.000.000
90.000.000
20.000.000

Untuk mencatat penerbitan 9.000 lembar saham dalam suatu penyatuan kepemilikan dengan
PT Yuri.

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

07/11/15 01.13
Page 12 of 31

b. Aktiva dan kewajiban dua atau lebih perusahaan dialihkan ke perusahaan


baru dan perusahaan yang melakukan pengalihan tersebut dibubarkan
(konsolidasi
konsolidasi)
Diasumsikan PT Segar dibentuk untuk mengambil alih aktiva bersih PT Jernih
dan PT Yuri.
Dalam penggabungan usaha dengan bentuk konsolidasi, maka ayat jurnal yang
dibuat oleh perusahaan baru (dalam contoh PT Segar) adalah berdasarkan
gabungan ekuitas sesudah penggabungan usaha.
Kasus 55: PT Segar menerbitkan 15.000 lembar saham untuk memperoleh aktiva
bersih PT Jernih dan PT Yuri

Gabungan Ekuitas-Sesudah Penggabungan Usaha

Gabungan Ekuitas-Sebelum Penggabungan Usaha

Total Ekuitas Pemegang Saham


260.000.000
Ayat jurnal:
Aktiva bersih

260.000.000

Saham biasa
Tambahan Modal disetor
Saldo laba

150.000.000
30.000.000
80.000.000

Untuk mencatat penerbitan 15.000 lembar saham dalam suatu penyatuan kepemilikan.

Kasus 66: PT Segar menerbitkan 14.000 lembar saham untuk memperoleh aktiva
bersih PT Jernih dan PT Yuri

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

07/11/15 01.13
Page 13 of 31

Gabungan Ekuitas-Sesudah Penggabungan Usaha

Gabungan Ekuitas-Sebelum Penggabungan Usaha

Total Ekuitas Pemegang Saham


260.000.000
Ayat jurnal:
Aktiva bersih

260.000.000

Saham biasa
Tambahan Modal disetor

140.000.000
40.000.000

Saldo laba

80.000.000

Untuk mencatat penerbitan 14.000 lembar saham dalam suatu penyatuan kepemilikan.

Kasus 77: PT Segar menerbitkan 17.000 lembar saham untuk memperoleh aktiva
bersih PT Jernih dan PT Yuri

Gabungan Ekuitas-Sesudah Penggabungan Usaha

Gabungan Ekuitas-Sebelum Penggabungan Usaha

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

07/11/15 01.13
Page 14 of 31

Total Ekuitas Pemegang Saham


260.000.000
Ayat jurnal:
Aktiva bersih
Saham biasa

260.000.000
170.000.000

Tambahan Modal Disetor


Saldo laba

10.000.000
80.000.000

Untuk mencatat penerbitan 17.000 lembar saham dalam suatu penyatuan kepemilikan dengan
PT Yuri.

Kasus 77: PT Jernih menerbitkan 19.000 lembar saham untuk memperoleh aktiva
bersih PT Yuri

Gabungan Ekuitas-Sesudah Penggabungan Usaha

Gabungan Ekuitas-Sebelum Penggabungan Usaha

Saham biasa
190.000.000

Saldo laba
70.000.000

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

07/11/15 01.13
Page 15 of 31

Total Ekuitas Pemegang Saham


260.000.000
Ayat jurnal:
Aktiva bersih

100.000.000

Saham biasa
Saldo laba

190.000.000
70.000.000

Untuk mencatat penerbitan19.000 lembar saham dalam suatu penyatuan kepemilikan dengan
PT Yuri.

2. Metode Pembelian (purchase


purchase method
method)
Metode pembelian didasarkan pada asumsi bahwa penggabungan usaha
merupakan suatu transaksi yang memungkinkan suatu entitas memperoleh aktiva
bersih dari perusahaan-perusahaan lain yang bergabung. Berdasarkan metode
ini, perusahaan yang memperoleh/membeli mencatat aktiva yang diterima dan
kewajiban yang ditanggung sebesar nilai wajarnya. Setiap kelebihan biaya
perolehan atas nilai wajar aktiva bersih yang diperoleh dialokasikan ke good will
dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun.
Ilustrasi:
PT Putih memperoleh aktiva bersih PT Salju melalui penggabungan dengan
metode pembelian yang dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 20x3. Aktiva
dan kewajiban PT Salju pada tanggal tersebut, pada nilai buku dan nilai wajarnya,
adalah sebagai berikut:

Nilai Buku

Aktiva
Kas
Piutang
bersih
Persediaan
Tanah
Bangunan
bersih
Peralatan
bersih
Hak Paten
Total
Aktiva

Nilai Wajar

50.000.000

50.000.000

150.000.000

140.000.000

200.000.000

250.000.000

50.000.000

100.000.000

300.000.000

500.000.000

250.000.000

350.000.000

50.000.000

1.000.000.000 1.440.000.000

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

07/11/15 01.13
Page 16 of 31

Kewajiban
Utang
Usaha
Wesel
Bayar
Kewajiban
lain-lain
Total
Kewajiban
Aktiva
bersih

60.000.000

60.000.000

150.000.000

135.000.000

40.000.000

45.000.000

250.000.000

240.000.000

750.000.000

120.000.000

Kasus 11: Goodwill PT Putih mebayar Rp 400.000.000 tunai dan menerbitkan


50.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal 10.000, nilai pasar 20.000 per
saham untuk memperoleh aktiva bersih PT Salju. Ayat jurnal untuk mencatat
penggabungan usaha pada buku PT Putih pada tanggal 27 Desember adalah
sebagai berikut:
Investasi pada PT Salju

1.400.000.000

Kas
Saham biasa @ 10.000

400.000.000
500.000.000

Tambahan saham disetor

500.000.000

Untuk mencatat penerbitan 50.000 lembar saham biasa nominal 10.000


ditambah dengan kas Rp 400.000.000 dalam penggabungan usaha secara
pembelian dengan PT Salju
Kas
Piutang bersih

50.000.000
140.000.000

Persediaan
Tanah

250.000.000
100.000.000

Bangunan
Peralatan

500.000.000
350.000.000

Hak Paten
Goodwill
Utang usaha

50.000.000
200.000.000

Wesel Bayar
Kewajiban lain-lain
Investasi pada PT Salju

60.000.000
135.000.000
45.000.000
1.400.000.000

Menetapkan biaya perolehan PT Salju atas aktiva yang diperoleh yang dapat
diidentifikasi dan kewajiban yag ditanggung atas dasar nilai wajarnya dan
penetapan good will

Kasus 22: Goowill Negatif PT Putih menerbitkan 40.000 lembar saham biasa
dengan nilai nominal 10.000, nilai pasar 20.000 per saham, dan juga memberikan
wesel bayar 5 tahun, bunga 10% dengan nilai nominal 200.000.000 untuk
memperoleh aktiva bersih PT Salju. Ayat jurnal untuk mencatat penggabungan

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

07/11/15 01.13
Page 17 of 31

usaha pada buku PT Putih pada tanggal 27 Desember adalah sebagai berikut:
Investasi pada PT Salju

1.000.000.000

Saham biasa @ 10.000


Tambahan modal disetor

400.000.000
400.000.000

Wesel Bayar, 10%, 5 tahun

200.000.000

Untuk mencatat penerbitan 40.000 lembar saham biasa nominal 10.000


ditambah dengan wesel bayar 10% sebesar 200.000.000 dalam
penggabungan usaha secara pembelian dengan PT Salju
Kas

50.000.000

Piutang bersih
Persediaan

140.000.000
250.000.000

Tanah
Bangunan

80.000.000
400.000.000

Peralatan
Hak Paten

280.000.000
40.000.000

Utang usaha
Wesel Bayar

60.000.000
135.000.000

Kewajiban lain-lain
Investasi pada PT Salju

45.000.000
1.400.000.000

Menetapkan biaya perolehan PT Salju atas aktiva lancar dan kewajiban


berdasarkan nilai wajarnya dan atas aktiva lancarnya berdasarkan nilai wajar
dikurangi dengan bagian yang proporsional kelebihan nilai wajar dari biaya
investasi.

BAB 4
TEKNIK DAN PROSEDUR KONSOLIDASI
Metode Pencatatan Investasi Saham
1. Metode Ekuitas (Equity Method)
2. Metode Biaya (Cost Method)
Metode Ekuitas
Akuntansi metode ekuitas berdasarkan PSAK No. 4 pada dasarnya adalah akuntansi
akrual untuk investasi ekuitas yang memungkinkan perusahaan investor
menggunakan pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan investi. Berdasarkan
metode ekuitas, investasi dicatat pada biaya perolehan dan disesuaikan dengan
keuntungan, kerugian dan deviden. Perusahaan investor melaporkan bagian miliknya
yang menjadi keuntungan perusahaan investi sebagai pendapatan investasi dan
bagian bebannya dari kerugian perusahaan investi sebagai kerugian investasi.
Rekening investasi ditambah dengan pendapatan investasi dan dikurangi dengan
kerugian investasi. Dividen yang diterima dari perusahaan investi adalah disinvestasi
berdasarkan metode ekuitas, dan dividen tersebut dicatat sebagai pengurang
rekening investasi. Maka pendapatan investasi pada metode ekuitas merefleksikan
bagian investor atas laba bersih perusahaan investi, dan rekening investasi
merefleksikan bagian investor atas aktiva bersih investi.
Metode Biaya
Berdasarkan metode biaya, investasi dalam saham biasa dicatat pada biayanya, dan
dividen dari laba berikutnya dilaporkan sebagai pendapatan dividen. Ada suatu

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

07/11/15 01.13
Page 18 of 31

pengecualian, dividen yang diterima melebihi bagian laba investor setelah saham
diperoleh, dianggap sebagai pengembalian modal (atau likuidasi dividen) dan dicatat
sebagai pengurang terhadap rekening investasi.
Pencatatan dengan Metode Ekuitas
1. Laba perusahaan anak
Investasi saham perusahaan anak

xxx

Laba-rugi
(% kepemilikan x laba perusahaan anak)

xxx

2. Rugi perusahaan anak


Laba-rugi
xxx
Investasi saham perusahaan anak

xxx

(% kepemilikan x rugi perusahaan anak)


3. Dividen perusahaan anak
Piutang dividen/kas

xxx

Investasi saham perusahaan anak


(% kepemilikan x dividen perusahaan anak)

xxx

Pencatatan dengan Metode Biaya


1. Laba perusahaan anak
Tidak dijurnal
2. Rugi perusahaan anak
Tidak dijurnal
3. Dividen perusahaan anak
Piutang dividen/kas

xxx

Pendapatan dividen
xxx
(% kepemilikan x dividen perusahaan anak)

Metode Ekuitas
Satu perusahaan anak dalam beberapa periode
Berikut adalah neraca PT. A dan PT. B per 31 Desember 2001 (sesaat setelah
penguasaan 75% saham beredar PT. B oleh PT. A), 2002 dan 2003 (dalam ribuan) :

Rekening

2001

2002

2003

PT.A

PT. B

PT. A

PT. B

PT. A

PT. B

Investasi pd PT.B

140

155

147,5

Aktiva

300

250

345

280

382,5

260

Total
Aktiva

440

250

500

280

530

260

Utang

180

90

170

100

160

90

Modal Saham

200

100

200

100

200

100

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

07/11/15 01.13
Page 19 of 31

Agio Saham

20

10

20

10

20

10

Laba ditahan

40

50

110

70

150

60

440

250

500

280

530

260

Total Utang & Modal

Transaksi yang berhubungan dengan investasi saham adalah sebagai berikut :


1. Tanggal 05/12/2002 PT.B mengumumkan dividen kas Rp. 30.000
2. Tanggal 20/12/2002 PT.B membayar dividen kas
3. Tanggal 31/12/2002 PT.B melaporkan laba tahun 2002 Rp. 50.000
4. Tanggal 31/12/2003 PT.B melaporkan rugi tahun 2003 Rp. 10.000
Selisih Lebih antara HP-NB diakui sebagai goodwill (amortisasi 20 tahun)

Selisih HP-NB
2001

HP
NB

Rp. 140.000
Rp. 120.000

75% x (250-90)
Goodwill

2002

HP
NB

Rp.

20.000

Rp. 155.000
75% x (280-100)
Goodwill

Rp. 135.000
Rp.

20.000

Amortisasi Goodwill = 1 Th x Rp. 20.000/20 thn)


= Rp. 1.000
NB Goodwill

2003

= Rp. 20.000 Rp. 1.000


= Rp. 19.000

HP
NB

Rp. 147.500
75% x (260-90)
Goodwill

Rp. 127.500
Rp.

20.000

Amortisasi Goodwill = 2 Th x Rp. 20.000/20 thn)


= Rp. 2.000
NB Goodwill

= Rp. 20.000 Rp. 2.000


= Rp. 18.000

Jurnal

05/12/2002

Piutang Dividen

Rp. 22.500

Investasi Saham PT. B


(75% x dividen PT. B Rp. 30.000)
20/12/2002

Kas

Rp. 22.500

Piutang dividen
(75% x dividen PT. B Rp. 30.000)
31/12/2002

Investasi Saham PT. B

Laba rugi

Rp. 22.500

Rp. 37.500

Laba Rugi
(75% x laba PT. B Rp. 50.000)
31/12/2003

Rp. 22.500

Rp. 37.500

Rp. 7.500

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

07/11/15 01.13
Page 20 of 31

Investasi Saham PT. B


(75% x rugi PT. B Rp. 10.000)

Rp. 7.500

Perubahan Investasi Saham pada PT. B

Investasi per 31/12/2001


Dividen
Laba

Rp. 144.000
(Rp. 22.500)
Rp. 37.500
Rp.

15.000

Investasi per 31/12/2002


Rugi

Rp. 155.000
Rp.
7.500

Investasi per 31/12/2003

Rp. 147.500

PT. A dan Perusahaan Anak PT. B


Worksheet Konsolidasi
31 Desember 2001
Rekening

PT.A

PT.B

Eliminasi
D

Investasi pd PT.B

140

140

Goodwill
Aktiva

NK

20

20

300

250

440

250

Utang

180

90

PT.A Modal Saham

200

200

Agio Saham

20

20

Laba Ditahan

40

40

Total Aktiva

550

270

PT.B
Modal Saham
Eliminasi 75%

100
75

Minority Int 25%

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

25

07/11/15 01.13
Page 21 of 31

Agio Saham

10

Eliminasi 75%

7,5

Minority Int 25%

2,5

Agio Saham

50

Eliminasi 75%

37,5
12,5

Minority Int 25%


Total Utang &
Modal

440

250

140

140

570

570

PT. A dan Perusahaan Anak PT. B


Neraca Konsolidasi
31 Desember 2001
Aktiva
Goodwill

550.000 Utang

270.000

20.000 Modal :
Minority (PT.B):
Modal Saham

25.000

Agio Saham

2.500

Laba ditahan

12.500
40.000

Mayority (PT.A):
Modal Saham

200.000

Agio Saham

20.000

Laba ditahan

40.000
260.000

Total
Aktiva

570.000

Total
Utang&Modal

570.000

PT. A dan Perusahaan Anak PT. B


Worksheet Konsolidasi
31 Desember 2002
Rekening

PT.A

PT.B

Eliminasi

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

NK

07/11/15 01.13
Page 22 of 31

D
Investasi pd PT.B

155

155

Goodwill
Aktiva

20

19

345

280

500

280

Utang

170

100

PT.A Modal Saham

200

200

Agio Saham

20

20

Laba Ditahan

110

Total Aktiva

625

270

109

PT.B
Modal Saham

100

Eliminasi 75%

75

Minority Int 25%

25

Agio Saham

10

Eliminasi 75%

7,5

Minority Int 25%

2,5

Agio Saham

70

Eliminasi 75%

52,5
17,5

Minority Int 25%


Total Utang &
Modal

500

280

156

156

644

644

PT. A dan Perusahaan Anak PT. B


Neraca Konsolidasi
31 Desember 2002
Aktiva
Goodwill

625.000 Utang

270.000

19.000 Modal :
Minority (PT.B):

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

07/11/15 01.13
Page 23 of 31

Modal Saham

25.000

Agio Saham

2.500

Laba ditahan

17.500
45.000

Mayority (PT.A):
Modal Saham

200.000

Agio Saham

20.000

Laba ditahan

109.000
329.000

Total
Aktiva

644.000

Total
Utang&Modal

644.000

PT. A dan Perusahaan Anak PT. B


Worksheet Konsolidasi
31 Desember 2003
Rekening

PT.A

PT.B

Eliminasi
D

Investasi pd PT.B

147,5

147,5

Goodwill
Aktiva

NK

20

18

382,5

260

530

260

Utang

160

90

PT.A Modal Saham

200

200

20

20

Total Aktiva

Agio Saham
Laba
Ditahan

150

642,5

250

148

PT.B
Modal Saham

100

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

07/11/15 01.13
Page 24 of 31

Eliminasi 75%

75

Minority Int

25

25%
Agio Saham

10

Eliminasi 75%

7,5

Minority Int 25%

2,5

Agio Saham

60

Eliminasi 75%

45
15

Minority Int 25%


Total Utang &
Modal

530

260

149,5

149,5

660,5

660,5

PT. A dan Perusahaan Anak PT. B


Neraca Konsolidasi
31 Desember 2003
Aktiva
Goodwill

642.500 Utang

250.000

18.000 Modal :
Minority (PT.B):
Modal Saham

25.000

Agio Saham

2.500

Laba ditahan

15.000
42.500

Mayority (PT.A):
Modal Saham

200.000

Agio Saham

20.000

Laba ditahan

148.000
368.000

Total
Aktiva

660.500

Total
Utang&Modal

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

660.500

07/11/15 01.13
Page 25 of 31

Dua Perusahaan Anak dalam Satu Periode


Pada tahun 2000 PT. A membeli secara tunai saham beredar dua perusahaan sbb :
Tanggal 30/06/2000 membeli 2.250 saham PT. B
Tanggal 30/09/2000 membeli 3.200 saham PT. C

Rp. 267.500
Rp. 328.000

Neraca PT. A, PT. B dan PT. C per 31 Desember 2001 adalah sebagai berikut :

Rekening

PT.A

PT.B

PT.C

Kas

100.000

30.000

80.000

Piutang Wesel

150.000

50.000

100.000

Piutang Sewa

20.000

5.000

Piutang Dividen (PT.C)

40.000

Peralatan

150.000

400.000

100.000

Gedung

200.000

300.000

(350.000)

(300.000)

(200.000)

Investasi pd PT. B

215.000

Investasi pd PT. C

380.000

Aktiva Lain-lain

745.000

325.000

550.000

1.650.000

510.000

930.000

Utang Wesel

200.000

90.000

Utang Sewa

10.000

Utang Dividen

80.000

50.000

Utang Lain-lain

220.000

160.000

370.000

Modal Saham @ Rp. 100

700.000

300.000

400.000

Laba ditahan

450.000

(40.000)

100.000

1.650.000

510.000

930.000

Akumulasi Depresiasi

Total Aktiva

Total Utang
& Modal

Dalam piutang wesel PT.C dan utang wesel PT.B tersebut termasuk Rp. 30.000
utang piutang antara PT.B dan PT.C. Dalam piutang sewa PT.A dan utang wesel
PT.C tersebut termasuk Rp. 10.000 utang piutang antara PT.A dan PT.C.

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

07/11/15 01.13
Page 26 of 31

PT.A

PT.B

PT.C

Modal Saham (@ Rp. 100)

700.000

300.000

400.000

LYD 31/12/1999

140.000

60.000

(40.000)

Dividen

kas

diumumkan

2000,
20/12/2000

80.000

dibyr 10/1/2001
Laba rugi 2000
Dividen

50.000

190.500

kas

(60.000)

100.000

2001,

diumumkan
20/12/2001
dibyr 10/1/2002

80.000

50.000

200.000

Laba rugi 2001

(40.000)

140.000

Perlakuan Selisih HP-NB :


1. Selisih HP-NB saham PT.B Rp. 10.000 untuk penyesuaian peralatan (UE 5 tahun)
sisanya diakui sebagai goodwill (UE 10 tahun).
2. Selisih HP-NB saham PT.C untuk penyesuaian nilai gedung (UE 5 tahun).
Kepemilikan oleh PT.A
Saham PT.B

Jumlah lembar saham


Prosentase kepemilikan

= Rp. 300.000/ Rp. 100


= 3.000 lembar
= 2.250/3.000 lembar
= 75%

Saham PT.C

Jumlah lembar saham

= Rp. 400.000/ Rp. 100


= 4.000 lembar

Prosentase kepemilikan

= 3.200/4.000 lembar
= 80%

Selisih HP-NB saham PT.B


Saat perolehan

HP
NB

Rp. 267.500
MS
LYD 1999

= 75% x Rp. 300.000


= 75% x Rp. 60.000

Rp. 225.000
Rp. 45.000

Rugi 2000

= 75% x 6/12 x (Rp. 60.000) (Rp.

22.500)
Rp. 247.500

Goodwill

Selisih lebih

Rp. 20.000

Kenaikan peralatan

Rp.

Rp.

10.000

10.000

Per 31/12/2001

HP

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

Rp. 215.000

07/11/15 01.13
Page 27 of 31

NB

MS

= 75% x Rp. 300.000

LYD 2001

= 75% x (Rp. 40.000)

Rp. 225.000
(Rp.

30.000)

Rp. 195.000
Selisih lebih

Rp. 20.000

Kenaikan peralatan

Rp.

Goodwill

Rp.

10.000

10.000

Selisih HP-NB saham PT.C


Saat perolehan

HP
NB

MS

= 80% x Rp. 400.000

LYD 1999

= 80% x (Rp. 40.000)

Laba 2000

Rp. 328.000
Rp. 225.000
(Rp. 32.000)

= 80% x 9/12 x Rp. 100.000 Rp.

60.000
Rp. 348.000

Penurunan nilai gedung

(Rp.

20.000)

Per 31/12/2001
HP

NB

Rp. 380.000

MS

= 80% x Rp. 400.000

Rp. 320.000

LYD 2001

= 80% x Rp. 100.000

Rp.

80.000
Rp. 400.000

Penurunan nilai gedung

(Rp.

20.000)

Jurnal
30/06/2000

Investasi saham PT. B

267.500

Kas
30/09/2000

Investasi saham PT. C

267.500
328.000

Kas
20/12/2000

Piutang Dividen

328.000
40.000

Investasi saham PT. C


31/12/2000

Laba Rugi

40.000
22.500

Investasi saham PT. B


Investasi saham PT. C

22.500
20.000

Laba Rugi
10/01/2001

Kas
Piutang Dividen

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

20.000
40.000
40.000

07/11/15 01.13
Page 28 of 31

20/12/2001

40.000

Piutang Dividen
Investasi saham PT. C

31/12/2001

40.000
30.000

Laba Rugi
Investasi saham PT. B

30.000
112.000

Investasi saham PT. B


Laba Rugi

112.000

Perubahan Investasi PT.B, PT.C dan LYD PT.A

Investasi
PT.B

Investasi
PT.C

Saldo 31/12/1999
Perolehan 30/06/2000

LYD PT.A

140.000
267.500

Perolehan 30/09/2000

328.000

Dividen Kas
20/12/2000
PT. C

(40.000)

PT.A

(80.000)

Laba Rugi 2000


PT.A
PT.B

190.500
(22.500)

PT.C

(22.500)
20.000

20.000

Dividen Kas
20/12/2001
PT. C

(40.000)

PT.A

(80.000)

Laba Rugi 2001


PT.A
PT.B

200.000
(30.000)

PT.C
Saldo per 31/12/2001

215.000

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

(30.000)
112.000

112.000

380.000

450.000

07/11/15 01.13
Page 29 of 31

PT. A dan Perusahaan Anak PT. B dan PT.C


Neraca Konsolidasi
31 Desember 2001
Kas

210.000 Utang Wesel

Piutang Wesel

270.000 Utang Dividen

Piutang Sewa

660.000

Gedung

480.000 Modal :

Goodwill
Aktiva Lain-lain

90.000

15.000 Utang Lain-lain

Peralatan

Akumulasi
Depresiasi

260.000

750.000

(848.000) Minority (PT.B):


8.500
1.620.000

Modal Saham

75.000

Laba ditahan

(10.000)
65.000

Minority (PT.C):
Modal Saham

80.000

Laba ditahan

20.000
100.000

Mayority (PT.A):
Modal Saham

700.000

Laba ditahan

450.500
1.150.500

Total
Aktiva

2.415.500

Total
Utang&Modal

2.415.500

About Me

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

07/11/15 01.13
Page 30 of 31

MATERI KULIAH

MATERI KULIAH: Akun Keu. Lanjutan - Posted By:

Vicky Stephen

On: Jumat, 09 November

2012

Related Posts On

No Related Post Available


Tidak ada komentar:
Poskan Komentar

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai:

Publikasikan

Unknown (Google)

Keluar

Pratinjau

Beri tahu saya

Langganan: Poskan Komentar (Atom)


Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright 2015 MATERI KULIAH

Template By: Fast Loading Seo Friendly Blogger Template

http://kuliahah.blogspot.co.id/2012/11/akun-keu-lanjutan.html

Sponsored By: Free For Download

07/11/15 01.13
Page 31 of 31

Anda mungkin juga menyukai