Pascasarjana
Program Studi Magister Akuntansi
Mata Kuliah : Analisis Laporan Keuangan dan Pertanggugjawaban Pemerintah
Tugas Kuliah
Kelas III B
Sabtu, 15 Oktober 2016
====================================================================
1. Presiden diberi tugas oleh rakyat Indonesia untuk memimpin bangsa Indonesia
mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam melaksanakan tugasnya, Presiden
didukung oleh dana/keuangan Negara yang cukup dalam bentuk Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dana disediakan dengan persetujuan
DPR dan pertimbangan DPD kemudian disahkan oleh Presiden bersama DPR
dalam bentuk undang-undang.
Bagaimana seandainya DPR tidak menyetujui Rancangan APBN
termaksud.Jelaskan konsekuensinya apakah Pemerintah tidak menemui kesulitan
di dalam melaksanakan tugas yang direncanakan.
2. Keuangan Negara meliputi antara lain :
a. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum
b. Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas
diberikan pemerintah.
yang
Bagaimana menurut pengamatan Saudara apakah gambaran seperti itu pada saat
sekarang masih tetap seperti itu. Jelaskan dan berikan alasannya.
6. Badan Pemeriksa Keungan (BPK) nerupakan lembaga dan organisasi yang besar
yang tugasnya antara lain memberantas korupsi, tetapi mengapa tindak pidana
korupsi masih merajalela.Apa tidak sebaiknya BPK dibubarkan saja.
Bagaimana pendapat Saudara dan berikan alasannya.
7. Perhatikan kasus di bawah ini:
Bapak Sumarlin semula sebagai Menteri Keuangan kemudian setelah selesai masa
tugasnya sebagai Menteri Keuangan langsung diangkat sebagai Ketua BPK.
Pertanyaan :
a. Apakah setelah beliau menjabat sebagai Ketua BPK dijamin mempunyai niat
untuk melakukan pemeriksaan terhadap Kementerian Keuangan?
b. Kalau seandainya tidak berniat untuk melakukan pemeriksaan terhadap
Kementerian Keuangan, apakah alasannya?
c. Bagaimana untuk waktu selanjutnya untuk menjaga independesi BPK.
8. Perhatikan kasus di bawah ini :
Si A sebagai Pegawai Negeri memperoleh tugas ke luar kota (Kota A) dan dia
diberi surat jalan, tetapi dia tidak pergi ke Kota A. Surat jalannya dititipkan ke
orang lain untuk diberi stempel sebagi bukti bahwa dia sudah mengunjungi kota A.
Pertanyaan :
Apakah si A dapat diberi sanksi pidana ? Kalau bisa dijatuhi sanksi pidana,
jelaskan dasar hukumnya.
Penjelasan :
Jawaban Saudara agar diserahkan kepada saya pada hari Sabtu tanggal 22
Oktober 2016.
=====================Selamat mengerjakan=====================
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Pascasarjana
Program Studi Magister Akuntansi
Jawaban Tugas Kuliah
Mata Kuliah : Analisis Laporan Keuangan dan Pertanggugjawaban Pemerintah
Nama
: Nasrullah
Nim
: 7774150064
====================================================================
1. APBN disusun oleh pemerintah (Presiden dan Kabinetnya) berupa Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) dalam bentuk nota keuangan Negara.
Penyusunan APBN berdasarkan UUD 1945 Pasal 23. Pasal tersebut menyatakan bahwa
anggaran pendapatan dan anggaran belanja di tetapkan tiap-tiap tahun dengan undangundang. APBN disampaikan oleh presiden kepada DPR untuk dimintai persetujuan
(disahkan), melalui sidang paripurna DPR. Jika RAPBN tersebut diterima, maka menjadi
APBN. Selanjutnya, oleh DPR diserahkan kembali kepada pemerintah untuk
dilaksanakan. Jika RAPBN tersebut ditolak oleh DPR, maka pemerintah melaksanakan
APBN tahun sebelumnya, tanpa adanya perubahan.
Dalam pelaksanaanya jika RAPBN tersbut ditolak dan pemerintah melaksanakan APBN
sebelumnya maka dalam APBN tahun sebelumnya tersebut dilakukan penyesuaian sesuai
kondisi perubahan yang terjadi pada perekonomian nasional, kemajuan pembangunan,
peningkatan kesejahteraan rakyat, serta program prioritas yang mendesak untuk
dilaksanakan.
2. a. Maksud dari kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum, adalah bahwa
kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa
uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan
uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/perusahaan
daerah.
b.
Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan
pemerintah. Maksudnya adalah bahwa kekayaan tersebut meliputi kekayaan yang
dikelola oleh orang atau badan lain berdasarkan kebijakan pemerintah, yayasanyayasan di lingkungan kementerian negara/lembaga, atau perusahaan negara/daerah.
Contohnya adalah keberadaan uang biaya perkara yang dikelola oleh lembaga
Mahkamah Agung adalah kekayaan pihak lain yang dikuasakan/dikuasai pemerintah
dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan.
Pasal 2 huruf (g) UU No. 17 TH. 2003 dapat dijumpai ketentuan yang menyatakan
bahwa Keuangan Negara juga meliputi kekayaan negara/kekayaan daerah yang
dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang,
serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang
3
dipahami
dalam
dua
pengertian,
(1)
berkaitan
dengan virtually
Berbicara mengenai korupsi. Korupsi yang terjadi di Indonesia berkaitan dengan faktorfaktor yang mempengaruhinya yaitu niat dan kesempatan. Untuk kesempatan, BPK dapat
melakukan upaya minimalisasi. Diperlukan sebuah monitoring yang kuat dengan dasar
hukum yang jelas, sinergi berbagai pihak yang bersangkutan, dan konsisten
Saatnya kita untuk tidak melihat akibat korupsi tapi penyebabnya.
Peran BPK jauh lebih luas daripada mencegah kebocoran korupsi. Yang terpenting,
kehadiran BPK diharapkan dapat menjaga transparansi dan akuntabilitas keuangan
negara mengingat pengelolaan keuangan negara yang bertanggungjawab merupakan
prasyarat bagi kesehatan perekonomian dan pembangunan nasional.
Jadi, BPK tidak layak untuk dibubarkan.
7. a. Syarat menjadi ketua atau anggota BPK salah satunya adalah paling singkat telah
2 (dua) tahun meninggalkan jabatan sebagai pejabat di lingkungan pengelola
keuangan negara. Apabila ketua ataupun anggota BPK yang sebelumnya adalah
pejabat di lingkungan pengelola keuangan negara maka ia harus menunggu 2 (dua)
tahun jika mempunyai niat untuk memeriksa institusi dimana yang bersangkutan
sebelum menjadi ketua ataupun anggota di BPK.
b.
Ketika Ketua atau pun ataupun anggota BPK yang sebelumnya adalah pejabat di
lingkungan pengelola keuangan negara dan mempunyai niat untuk memeriksa
instansinya tersebut maka sesuai dengan persyaratan keanggotaan BPK harus
menunggu minimal 2 (dua) tahun. Hal ini disebabkan adanya kekhawatiran
kurangnya independensi terkait dengan adanya hubungan dengan institusi lamanya.
c.
Untuk menjaga independesi BPK, maka persyaratan dalam hal calon ketua ataupun
anggota BPK sebagai pejabat di lingkungan pengelola keuangan negara harus
menunggu paling singkat telah 2 (dua) tahun meninggalkan jabatan tersebut. Hal ini
merupakan salah satu usaha dalam menjaga independensi.
8. Sanksi yang diberikan pada kasus tersebut tidak dalam bentuk sanksi pidana tetapi hanya
sanksi administratip yaitu dengan mempertanggungjawabkan kasus kerugian daerah
dengan menyetor ke kas daerah serta serta sanksi dalam jabatannya sebagai pegawai
negeri sipil yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Kasus-kasus kerugian keuangan negara dalam hal perjalanan dinas fiktif baik di pusat
maupun daerah pada umumnya terjadi karena pejabat yang bertanggung jawab lalai dan
tidak cermat dalam menaati dan memahami ketentuan yang berlaku, belum optimal
7
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, serta lemah dalam melakukan
pengawasan dan pengendalian sehingga muncul kasus-kasus kerugian tersebut, BPK akan
merekomendasikan memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada pejabat
yang lalai dan tidak cermat dalam menaati dan memahami ketentuan yang berlaku, serta
pejabat yang belum optimal dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab,
memerintahkan kepada pejabat yang bertanggung jawab untuk meningkatkan
pengawasan dan pengendalian, serta mempertanggungjawabkan kasus kerugian daerah
dengan menyetor ke kas daerah.