TEKANAN HIDROSTATIS
1
1
TUJUAN
Untuk menentukan Gaya hidrostatis yang bekerja pada permukaan pesawat
DASAR TEORI
Dibawah ini adalah presentasi diagram dari alat yang menjelaskan dimensi.
Nomenklatur ini akan digunakan selama pembahasan teori ini. Meskipun teori
untuk pesawat yang terendam sebagian dan tenggelam seluruhnya sama, akan
lebih jelas untuk meninjau kedua kasus tersebut secara terpisah. Gambar alat
percobaan tekanan hidrostatis dapat dilihat pada gambar 1.1.
Percobaan
Tekanan
Hidrostatis
Keterangan:
L = Jarak horizontal antara titik tumpuan dan tempat penyeimbang
D = Tinggi permukaan kuadran
B = Lebar permukaan kuadran
H = Jarak vertikal antara dasar permukaan kuadran dengan lengan tumpuan
C = Pusat kuadran
P = Pusat tekanan pada permukaan kuadran
1
A = Bd
dan
h=
d
2
Sehingga:
(1.1)
b Kedalam pusat tekanan percobaan
Bd
2
(1.2)
pada
ujung
lengan
penyeimbang,
panjang
lengan
penyeimbang, L.
Untuk kesiembangan statis, dua momen adalah sama, yaitu:
Fh = WL = mgL
Dengan mensubstitusi gaya hidrostatis dari formula 1.1 kita mendapatkan
2 mL
mgL
=
(meter)............................................ (1.3)
2
F
B
Kedalaman pusat tekanan teoritis
h =
h = h +
Ix =
Bd
d
+ Bd( )
12
2
2 =
m4
Bd 3 ).............................
(1.5)
d
3 .......................................................................... (1.7)
Permukaan Pesawat Vertikal yang Terendam Seluruhnya
h = H
Gaya Hidrostatis
D
)......................................
2
(1.8)
M = Fh (Nm)
Fh = WL = mgL
mL
h =
BD(d
D
)
2
(m)...........................................
(1.9)
bebas adalah :
D
h = (d-
I0
A.h
h = h + I
h = (d -
1
.B.D
(
12 )
D
+
2
D
B . D.(d )
2
(1.10)
(m)
(1.12)
h =
D
D
+(d )
12
2
D
d
2
+ H- d..........................................
(1.13)
JALANNYA PERCOBAAN
2
3
horizontal.
Massa kecil (70g) diberikan pada penggantung berat.
Air dituangkan sampai gaya hidrostatis pada permukaan akhir kuadran
menyebabkan lengan penyeimbang terangkat. Dipastikan tidak ada air
terbuang pada bagian atas permukaan kuadran atau sisi sampingnya, diatas
ketinggian air.
Dilanjutkan untuk ditambahkan air sampai lengan penyeimbang horizontal,
4.
kuadran.
Faktor yang mungkin mempengaruhi hasil percobaan dapat dicatat.
5 PENGAMATAN
Data dimensi alat percobaan:
L
H
D
B
= 0,275 m
= 0,2 m
= 0,1 m
= 0,075 m
Keterangan:
L
10
6
PERHITUNGAN
No
Mas
sa
beba
n
(m)
Momen
puntir
(mgL)
Kedala
man
(di)
Gaya
hidrostatis
(F)
Nm
(1)
Kg
(2)
(3)
(4)
0,07
0,189
0,1
Pusat
tekanan
percoba
an thd
pivot
( h)
(3) / (5)
Pusat
Pusat
tekanan tekanan
teoritis
teoritis
thd
thd pivot
muka air
(h)
(h )
m
(5)
m
(6)
m
(7)
(8)
0,055
1,113
0,170
0,037
0,182
0,270
0,067
1,651
0,163
0,045
0,178
0,12
0,324
0,069
1,751
0,185
0,046
0,177
0,27
0,728
0,109
4,341
0,168
0,073
0,164
0,32
0,863
0,121
5,224
0,165
0,083
0,162
0,34
0,917
0,132
6,033
0,152
0,092
0,160
1 Momen Puntir
Momen puntir dapat dihitung sebagai berikut:
Momen Puntir = m . g . l , sesuai rumus pada dasar teori
a Momen Puntir = 0,07 . 9.81 . 0,275
= 0,189 Nm
b Momen Puntir = 0,1 . 9,81 . 0,275
= 0,270 Nm
c Momen Puntir = 0,12 . 9,81 . 0,275
= 0,324 Nm
dMomen Puntir = 0,27 . 9.81 . 0,275
= 0,728 Nm
e Momen Puntir = 0,32 . 9,81 . 0,275
= 0,863 Nm
f Momen Puntir = 0,34 . 9,81 . 0,275
= 0,917 Nm
2
Gaya hidrostatis
a. Terendam Sebagian
Gaya hidrostatis terendam sebagian dapat dihitung sebagai berikut:
F=.g.
d
2
11
0,075.0,0552
F = 1000 . 9,81 .(
2
= 1000 . 9,81. 1,134.10 -4
= 1,113 N
1)
2)
F = 1000 . 9,81 .(
0,075.0,067 2
2
F = 1000 . 9,81 .(
F = . g . (d -
D
) . B . D, sesuai rumus (1.8)
2
0,1
2
). 0,075 . 0,1
0,1
2
). 0,075 . 0,1
0,1
2
). 0,075 . 0,1
= 73,575.(0,132 0,05)
= 6,033 N
a.
h =
12
0,324
1,751
= 0,185 m
0,728
d. h =
4,341
= 0,168 m
0,863
e. h =
5,224
= 0,16 5 m
0,917
f. h =
6,033
= 0,152 m
Pusat Tekanan Teoritis Terhadap Muka Air
a Terendam Sebagian
Pusat tekanan teoritis terhadap muka air terendam sebagian dapat
c.
h =
d
2
1)
2)
3)
d
, sesuai penjabaran rumus (1.4)
6d
0,055
0,055
h =
+
2
6 . 0,055
0,055
0,003025
=
+
2
0,33
= 0,037 m
0,067
0,067
h =
+
2
6 . 0,067
0,067
0,004489
=
+
2
0,402
= 0,045 m
+
0,069
0,069
+
2
6 . 0,069
0,069
0,004761
=
+
2
0,414
= 0,046 m
h =
b Terendam Seluruhnya
Pusat tekanan teoritis terhadap muka air terendam seluruhnya dapat
dihitung sebagai berikut:
h = (d -
D
+
2
D
12.(d
13
4)
h = (0,109 -
0,1
+
2
0,1
12.(0,109
0,1
)
2
0,01
= (0,109 0,05) +
12.(0,109
= 0,073 m
5)
h= (0,121 -
0,1
)
2
0,1
0,1
+
2
12.(0,121
0,1
)
2
0,01
= (0,121 0,05) +
12.(0,121
= 0, 083 m
6)
h = (0,132 -
0,1
)
2
0,1
0,1
+
2
12.( 0,132
0,1
)
2
0,01
= (0,132 0,05) +
12.(0,132
0,1
)
2
= 0, 092 m
2)
3)
d
, sesuai rumus (1.7)
3
0,055
3
= 0,2 0,018
= 0,182 m
0,067
h = 0,2
3
= 0,2 0,022
= 0,178 m
0,069
h = 0,2
3
= 0,2 0,023
= 0,177 m
h = 0,2
14
b Terendam seluruhnya
Pusat tekanan teoritis terhadap pivot terendam seluruhnya
dapat
PEMBAHASAN
Hasil perbandingan pusat tekanan dari hasil percobaan dan secara teoritis
Pusat Tekanan
Percobaan
(m)
Pusat Tekanan
Teori
(m)
Selisih
(m)
Persentase
Kesalahan
(%)
0,170
0,182
0,012
6,6
0,163
0,178
0,015
8,4
0,185
0,177
0,008
4,5
0,168
0,164
0,004
2,4
0,165
0,162
0,003
1,8
0,152
0,160
0,008
5,0
Dapat dilihat pada tabel 1.2 bahwa terdapat selisih antara nilai jarak pusat
tekanan teori dan pusat tekanan percobaan. Selisih terbesar pada percobaan ke-2
yang memiliki perbedaan sebesar 0,015 m. Selisih terkecil pada percobaan ke-5
15
yang memiliki perbedaan sebesar 0,003 m Selisih dapat terjadi karena beberapa
hal, antara lain : pembacaan yang kurang tepat pada saat praktikum, kesalahan
pada perhitungan, selain itu kemungkinan pada alat yang belum diatur seimbang
sehingga data yang diperoleh tidak akurat, dan juga kesalahan-kesalahan lainnya
pada saat praktikum.
KESIMPULAN
Dari percobaan yang kami lakukan didapat gaya hidrostatis yang bervariasi.
Dan
selisih
terbesar
dari
pusat
tekanan