Anda di halaman 1dari 18

BAB III

HIDROSTATIKA

Tujuan Pembelajaran Umum :

1. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip-prinsip dasar ilmu mekanika rekayasa dalam


pemecahan kasus-kasus hidrostatika.
2. Mahasiswa memahami cara menghitung gaya hidrostatis yang bekerja pada bangunan-
bangunan keairan.

Tujuan Pembelajaran Khusus :

1. Mahasiswa mampu memahami konsep dasar hidrostatika pada kondisi bidang yang
tercelup penuh maupun tercelup sebagian dalam air.
2. Mahasiswa mengetahui cara menghitung besar, letak titik tangkap, arah maupun
momen dari gaya hidrostatis yang bekerja pada berbagai bentuk luasan dan sudut posisi
bidang.

3.1 Tekanan Hidrostatis


Seperti telah diketahui dalam hidrostatika bahwa kecepatan air V = 0, jadi air dalam
keadaan diam/tidak bergerak.
Sehingga tekanan hidrostatis pada suatu titik menurut Hukum Bernoulli menjadi :
p
 z  H ………………………………..…………………………………….. (3.1)

Untuk titik-1 di permukaan air (Gambar 3.1) :


p = patm = 0 (diabaikan), maka :
z1 = h = H  dimana :
p2 H = energi total = garis energi
 h = tinggi tekanan di titik 1 = garis tekanan
z1 = posisi titik1 thd.datum = garis permukaan air
Berarti dalam hidrostatika :
garis energi = garis tekanan = garis permukaan air.

Sehingga Tekanan hidrostatis di titik 1 yang berada


dipermukaan air, adalah :
p1   h  z1   0  karena h = z1

Gambar 3.1 Tekanan hidrostatis pada suatu titik.

Hidrolika 1 3- 1
Untuk titik-2 berada di bawah permukaan air sedalam h2 (lihat Gambar 3.1) :
p2
 z2  h

p 2   h  z 2     h2 ……………………………………………………….. (3.2)
Tekanan ini disebut tekanan hidrostatis. Besarnya tekanan ini sama dengan berat air di atas
titik tersebut, dan dinyatakan dengan satuan N/m2 atau kN/m2.
Menurut hukum Pascal, besarnya tekanan air pada suatu titik dari semua arah adalah sama.

3.2 Arah Tekanan Hidrostatis Pada Bidang

Dalam hidrostatika tekanan air pada bidang selalu tegak lurus pada bidang
tersebut, karena tidak adanya gaya geser (gaya tangensial) τ = μ dv/dy = 0,
jadi hanya tinggal gaya normal yang tegaklurus bidang saja (Gambar 3.2).
Gambar 3.2 Arah tekanan hidrostatik pada bidang.

3.3 Gaya Hidrostatis


Secara umum, gaya memiliki 3 atribut yaitu besar, letak titik tangkap, dan arah kerja.
Besarnya gaya hidrostatis F yang bekerja pada luasan bidang sembarang dan membentuk
sudut θ • • terhadap permukaan air, seperti diperlihatkan pada Gambar 3.3. Tinjau gaya
yang bekerja pada bagian bidang seluas strip dA sama dengan tekanan pada strip p
dikalikan dengan luasan strip dA, atau :
dF = p . dA =  . h . dA …………………………………….. (3.3)

Gambar 3.3 Gaya hidrostatik pada bentuk bidang sembarang yang bersudut .

Hidrolika 1 3- 2
Dengan menjumlahkan semua gaya yang bekerja pada luasan bidang sembarang tersebut,
dengan mempertimbangkan bahwa h = y . sin, yaitu :

F   g h dA   g  y sin  dA
 g sin   y dA
 g sin  y s A
Karena hs = ys sin, maka :
F = g hs A = γ hs A [N] [ ] ……………………….. (3.4)
dimana :
F = gaya hidrostatis, dinyatakan dengan satuan [N]
 = kerapatan massa air, dinyatakan dengan satuan [kg/m3]
g = gravitasi bumi, dinyatakan dengan satuan [m/detik2]
hs = kedalaman pusat bidang terhadap permukaan air, dengan satuan [m]
A = luas bidang sem, dinyatakan dengan satuan [m2].

Letak titik pusat gaya hidrostatik yp dihitung seperti pada mekanika dengan menggunakan
konsep statis momen. Sumbu O dipilih sebagai perpotongan antara luas bidang sembarang
dan permukaan air. Karena jumlah momen dari seluruh gaya terhadap sumbu O = momen
gaya resultannya, maka kita peroleh persamaan ;

 dF  y   F  y p

dari perhitungan di atas dF = g h . dA = g (y sin) dA dan F = (g sin) ys A maka


 dF  y   F  y p
g sin    y 2 dA  g sin    y s A y p

Karena  y 2 dA merupakan momen inersia dari luas bidang sembarang tersebut terhadap
sumbu O, maka :
Io
 yp
ys A

Dalam bentuk yang lebih tepat, digunakan teorema momen inersia sumbu sejajar,
2
I  A ys I
yp  x  x  ys …………………….. (3.5)
ys A ys A
dimana :
yp = jarak miring dari pusat tekanan terhadap permukaan air, dengan satuan [m]
ys = jarak miring dari pusat bidang terhadap permukaan air, dengan satuan [m]
Ix = momen inersia bidang thp. sumbu yang melalui pusatnya, dengan satuan [m4]
A = luas bidang, dengan satuan [m2].

Hidrolika 1 3- 3
atau :
Ix
yp   h / sin   ………………………………….. (3.6)
hs / sin   A s
dimana :
yp = jarak miring dari pusat tekanan terhadap permukaan air, dengan satuan [m]
hs = jarak vertikal dari pusat bidang terhadap permukaan air, dengan satuan [m]
Ix = momen inersia bidang thp. sumbu yang melalui pusatnya, dengan satuan [m4]
A = luas bidang, dengan satuan [m2].
Perlu diingat bahwa letak pusat gaya hidrostatik selalu di bawah pusat luasan bidang
sembarang tersebut, atau (yp – ys) selalu positip karena Ix nilainya selalu positip.

3.3.1 Gaya Hidrostatis Pada Bidang Horisontal

Perhatikan dasar kolam air atau bidang BC tercelup penuh (lihat Gambar 3.4) :
Tekanan hidrostatis, p = γ . h [N/m2]
Gaya hidrostatis, F = p . A = γ . hs . A = γ h . A [N]
Letak titik tangkap gaya hidrostatis berada pada titik pusat diagram tekanan/titik P.

Contoh Soal :
Hitung tekanan hidrostatis, besar dan letak titik tangkap gaya hidrostatis pada dasar kolam
BC dalam kondisi tercelup penuh (lihat Gambar 3.4). Panjang p = 8,00 m dengan lebar
b = 5,00 m, bila diketahui berat jenis air γa = 9,81 kN/m3 ?

Gambar 3.4 Bangunan kolam air.

Jawab :
Tekanan hidrostatik pada dasar tangki, p = γ . h = 9,81 * 3,00 = 29,43 kN/m2.
Gaya hidrostatik, F = γ . hs . A = p.A = γ h . A
= 29,43 * (8,00 * 5,00)
= 1177,2 kN [  ]
Letak titik tangkap gaya hidrostatik berada pd titik
pusat distribusi tekanan/titik P = (4,00 ; 2,50) m.

Diagram tekanan (distribusi tekanan) hidrostatis


berupa tekanan yang merata berbentuk prisma
empat persegi panjang.

Hidrolika 1 3- 4
3.3.2 Gaya Hidrostatis Pada Bidang Vertikal

Perhatikan dinding kolam air atau bidang AB tercelup sebagian (lihat Gambar 3.4) :
Besar gaya hidrostatis,
F = γ hs . A = γ .(h/2) . A [N]

Letak titik tangkap gaya hidrostatis berada pada titik pusat diagram tekanan/titik P,
hp = 2/3 h dari permukaan air. [m].

Bila gaya F dihitung dalam gaya persatuan lebar bidang (dalam horisontal), maka :
F = γ hs .h = = γ .(h/2) h = ½ γ h2 dengan satuan [N/m].

Diagram tekanan hidrostatis pada bidang ini merupakan


garis lurus, karena persamaan tekanan p = γ (h-z) adalah
merupakan fungsi berpangkat satu (linier).

Gaya hidrostatis pada bidang vertikal = isi prisma segitiga


yang dibentuk oleh volume tekanan, sedang titik tangkap
gaya bekerja melalui titik berat volume prisma segitiga yang
jauhnya 2/3 h dari permukaan. Jadi sesuai dengan penurunan
rumus hp di atas.

Contoh Soal :
Hitunglah besar dan letak titik tangkap gaya hidrostatis pada dinding vertikal kolam AB
kondisi tercelup sebagian, yang mempunyai tinggi h = 3,00 m dengan lebar b = 5,00 m, bila
diketahui berat jenis ait γa = 9,81 kN/m3 (lihat Gambar 3.4) ?
Jawab :
Gaya hidrostatis, F = γ . hs . A = 9,81*1,50 * (3,00 * 5,00) = 220,725 kN [  ]
Letak titik tangkap gaya hidrostatis berada pada titik pusat diagram tekanan/titik P,
hp = 2/3 h = 2/3 * 3,00 = 2,00 m (dari permukaan air).
Besar gaya hidrostatis persatuan lebar :
F = γ . hs . As = 9,81 (3,00/2) (3,00*1,00) = 44,145 kN/m [  ].
hp = 2/3 h = 2/3 * 3,00 = 2,00 m (dari permukaan air).

3.3.3 Gaya Hidrostatis Pada Bidang Miring


Dinding kolam air atau bidang CD dalam kondisi tercelup sebagian (lihat Gambar 3.4) :
Gaya hidrostatis, F = g hs A = γ hs A [N]
Ix
Letak titik tangkap gaya hidrostatis, y p   ys [m]
ys A
Ix
atau : y p   h / sin   [m]
hs / sin   A s

Hidrolika 1 3- 5
Contoh Soal :
Hitunglah besar dan letak titik tangkap gaya hidrostatis yang bekerja pada dinding kolam
yang miring CD dalam kondisi tercelup sebagian (lihat Gambar 3.4), tinggi h = 3,00 m
dengan lebar b = 5,00 m, bila diketahui berat jenis ait γa = 9,81 kN/m3 .
Jawab :
Besar gaya hidrostatik,
F = γ . hs . A = 9,81 (3,00/2) (3,00/sin 60o*5,00) = 254,87 kN [ ]
Besar gaya hidrostatis persatuan lebar :
F = γ . hs . As = 9,81 (3,00/2) (3,00/sin 60o*1,00) = 50,974 kN/m [ ].

Letak titik tangkap gaya hidrostatik berada pd titik


pusat distribusi tekanan/titik P, yaitu:
yp I
F y p  x  ys 
ys A
bh 3 5,00 * (3,00 / sin 60 o ) 3
P
Ix    17,32 m 4
12 12
b/2 ys = hs/sin 
p=
As = b*h/sin 
b/2 b
h Sehingga :
Ix
yp   h / sin  
hs / sin   A s

17,32
1,50 / sin 60  (5,00  3,00 / sin 60
o o

 1,50 / sin 60 o 
)
 2,31 m. (dari permukaan air).

3.3.4 Gaya Hidrostatis Pada Bidang Lengkung


Dalam permasalahan bidang lengkung ini, gaya hidrostatis diuraikan menjadi gaya-gaya
dalam arah horizontal dan vertical sebagai berikut (lihat tinjauan bagian kecil dari bidang
lengkung Gambar 3.5) :

dF = γ h dA, dalam arah horizontal, dFH = γh dA cos α


dan arah vertical, dFV = γh dA sin α
maka :
- Gaya horizontal, FH    h dAy  merupakan gaya
pada bidang proyeksi CD, sedangkan

- Gaya vertical, FV    h dA X  merupakan gaya


yang besarnya = berat kolom air di atas bidang
lengkung AB, (seluas bidang ABFE).

Gambar 3.5 Gaya hidrostatis pada bidang lengkung ¼ lingkaran.

Hidrolika 1 3- 6
Sehingga :
- Besarnya resultante gaya hidrostatis :
2 2
F  FH  Fv ( ) dengan satuan N, atau kN.

- Letak titik tangkap gaya hidrostatis :


Berada pada perpotongan antara garis kerja FH dan FV, kemudian dari titik tersebut
dihubungkan dengan titik pusat lengkungan sehingga merupakan garis kerja gaya F.
F 
- Arah gaya terhadap garis horisontal,   arc. tan  V  , dalam satuan [derajat].
 FH 
Contoh Soal 1 :
Pintu tangki air AB berbentuk bidang lengkung seperempat
lingkaran dengan jari-jari r = 2,00 m dan lebar b = 3,00 m
seperti Gambar di samping.
Jika titik A berada pada kedalaman 10 m dari permukaan air
dan γ = 9,81 kN/m3, hitung besar dan letak titik tangkap gaya
hidrostatik yang bekerja pada pintu AB tersebut ?

Jawab :
Gaya hidrostatis yang bekerja pada pintu AB (yang berupa
bidang lengkung) = resultan dari gaya yang bekerja pada
bidang proyeksi vertical AB yaitu bidang A’B’ + berat air di
atas bidang lengkung AB yaitu bidang ABFE.

Gaya yang bekerja pada bidang proyeksi vertikal A’B’, adalah :


FH = γ hs ACD → γ = 9,81 kN/m3,
→ hs = 10 + 1 = 11 m,
→ AA’B’ = A’B’ * b = 2 * 3 = 6 m2.
= 9,81*11*6
= 647,46 kN [←]
L
Letak titik tangkap gaya FH, yaitu :
1
L Ix
L2 hp   hs →Ix = (1/12) bh3 = 1/12*3*23 = 2 m4.
hs ACD
E F
2
FV1 hp   11  11,118 m .
11 * 6
FV

FV2 Berat air di atas bidang lengkung AB yaitu bidang


hs

ABFE, diuraikan menjadi 2 komponen berat air, yaitu


hP

A’ A A”

Fv1 dan Fv2 :


F FV1 = Berat air seluas bidang AA”FE
S
FH
r

P = γ* Volume air seluas bidang AA’FE


= γ*b* AAA”FE = 9,81 * 3 * (10*2)
B’
B = 588,6 kN [↓]

Hidrolika 1 3- 7
Letak titik tangkap gaya FV1 (lihat Tabel pada Lampiran B), yaitu :
L1 = 1,00 m dari garis BF

Berat air Fv2 :


FV2 = Berat air seluas bidang AA”B
= γ* (Volume air seluas bidang AA’B)
= γ*(b* AAA”FE )
= 9,81 * (3 * (1/4*0,25πd2))
= 9,81 * (3 * (1/4*0,25*π*42))
= 92,410 kN [↓]

Letak titik tangkap gaya FV2 (lihat Tabel pada Lampiran B), yaitu :
L2 = 0,424 r
= 0,424*2
= 0,848 m terhadap garis BF

Resultanre gaya berat air di atas bidang lengkung :


Fv = Fv1 + Fv2
= 588,6 + 92,410
= 681,010 kN [↓]

Letak titik tangkap gaya resultan FV,


menurut statis momen terhadap garis BF, yaitu :
FV 1 * L1  FV 2 * L2
L
FV
588,6 * 1,00  92,410 * 0,848

681,010
= 0,979 m.
Gaya hidrostatis F yang bekerja pada pintu AB (yang berupa bidang lengkung) = resultan
dari gaya yang bekerja pada bidang proyeksi vertical AB yaitu bidang proyeksi vertikal
A’B’ dan berat air di atas bidang lengkung AB yaitu bidang ABFE, yaitu :
F  FH 2  FV 2

 647,46 2  681,010 2

= 939,67 kN [ ]
Arah gaya hidrostatis F adalah melalui titik pusat ¼ lingkaran dan miring membentuk sudut
α terhadap bidang horisontal, selain itujuga melalui titik perpotongan garis kerja Fv dan Fh:
F   681,010 
  arc tan  V   arc tan   = 46,445 o
 FH   647,46 

Hidrolika 1 3- 8
Contoh Soal 2 :
Pintu radial ¼ lingkaran ABC bertitik pusat di titk O
dengan jari-jari r = 2,4 m, dan mempunyai lebar
b = 3 m, serta diperlengkapi engsel di titik C,
R

menerima tekanan air dari arah sisi kanan seperti


=
2,
4

terlihat pada Gambar. Berat pintu radial W = 100 kN


m

dan titik berat pintu tersebut berada disebelah kanan


engsel sejauh e = 0,424 r.

Diminta : Hitung besar dan arah gaya luar K agar pintu tetap dalam kondisi setimbang
seperti pada gambar ?
Jawab :
Gaya hidrostatis yang bekerja pada bidang
proyeksi vertikal DE, adalah :
Fh = γ hs ADE → γ = 9,81 kN/m3,
→ hs = ½ R = ½ * 2,4
r=

= 1,2 m.
2,
4

→ ADE = R * b = 2,4 * 3
m

= 7,2 m2.
= 9,81*1,2*7,2
= 84,758 kN [←]

Letak titik tangkap gaya Fh, yaitu :


hp = 2/3 r = 2/3*2,4 = 1,6 m (terhadap permukaan air).
Jarak gaya Fh terhadap engsel C :
L1 = hp – 0,8 = 1,6 – 0,8 = 0,8 m.
Berat air di atas bidang lengkung AB yaitu bidang ABO (berat imaginer) :
Fv = Berat air seluas bidang ABCO = γa* Volume air seluas bidang ABCO
= γ*b* AABCO = 9,81 * 3 * (1/4  r2) = 133,071 kN [↑]
Jarak gaya Fv terhadap engsel C :
L2 = 0,424 r = 0,424*2,4 = 1,0178 m.
Berat pintu radial, W = 100 kN (↓), dengan jarak terhadap engsel e = 0,424 r = 1,0178 m.
Besar dan arah gaya luar K,
MC  0

Fh * L1  W * e  FV * L2 84,758 * 0,8  100 * 1,0176  133,071 * 1,076


K  
r 2,4
= 14,231 kN (↑)

Hidrolika 1 3- 9
Contoh Soal 3:

Motor penggulung tali


Pintu klep AB mempunyai lebar b = 2,5 m,
Roda yang diperlengkapi engsel di titik A,
terpasang miring dengan sudut 60o di mulut
gorong-gorong yang berada di bawah badan
jalan, berat pintu W = 500 N dengan titik
Badan jalan berat berada di tengah-tengah AB. Pintu
5m engsel
tersebut menerima tekanan air dari arah kiri
A

K
dan kanan (lihat Gambar).
Saluran D=2m Gorong-gorong
60o
B

Hitung : besar dan arah gaya tegangan tali K pada saat pintu akan mulai terbuka, bila untuk
kebutuhan operasional pintu (buka/tutup pintu), di titik B dihubungkan dengan tali
baja (sling) ke motor penggulung ?
Jawab :
L
L3
yp
L2
ys Badan jalan

hs K A
Fki hs
Gorong-gorong
ys penuh air
Saluran L1 = yp
B

W Fka

Gambar 3, Pintu klep di mulut gorong-gorong.

1) Gaya hidrostatis yang bekerja pada sisi kanan pintu (gorong-gorong terisi penuh air) :
Fka = γ hs AAB → hs = ½ *2,00 = ½ * 2,00 = 1,00 m.
→ ys = hs/sin 60o = (2,00/2+5,00)/sin 60o = 1,1547 m
→ AAB = (2/sin 60o)*b = (2/sin 60º)*3 = 6,928 m2.
= 9,81*1,00*6,928 = 67,928 kN [ ]
Letak titik tangkap gaya Fka :
yp = (2/3) (2,00/sin 60o) = (2/3) (2/sin 60o) = 1,539 m.
Jarak gaya Fki terhadap engel A
L1 = yp = 1,539 m.

Hidrolika 1 3 - 10
2) Gaya hidrostatis yang bekerja pada sisi kiri pintu :
Fki = γ hs AAB → hs = a + ½*D = 5,00 + ½ *2,00 = 5 + ½ * 2,00 = 6,00 m.
→ ys = hs/sin 60o = 6/sin 60o = 6,928 m.
→ AAB = (2/sin 60o) b = (2/sin 60º) (3,00) = 6,928 m2.
= 9,81*6,928*6,928 = 470,88 kN. [ ]
Letak titik tangkap gaya Fki terhadap permukaan air saluran, yaitu :
 I 
y p   x   y s → Ix =(1/12) bh3 = (1/12)(3)(2/sin 60o)3 = 3,079 m4.
 y s AAB 
 3,079 
y p     6,928  6,992 m
 6,928 * 6,928 
Jarak gaya Fki terhadap engel A :
L2 = yp – (5,00/sin 60o) = 6,992 – (5/sin 60o) = 1,219 m.

3) Gaya berat pintu W = 500 N [↓] dengan titik berat L3 = 1,00/tan 60o = 0,581 m.

4) Besar dan arah gaya luar K pada saat pintu akan mulai terbuka, sedangkan jarak K
terhadap engsel (titik A) adalah L = 2,00/tan 60o = 1,163 m.
Kesetimbangan momen di titik A, adalah :
MA = 0
Fka  L1  Fki  L2  W  L3  K  L  0
Fki  L2  Fka  L1  W  L3
K 
L
(470,88 *1,219)  (67,928 * 1,539)  (0,5 * 0,581)

1,163
 403,914 kN []

Hidrolika 1 3 - 11
3.4 Soal Latihan
Soal 1 :
Kolam air memiliki kedalaman h = a m, lebar b =
6,00 m, hitung :
a) Besar dan letak titik tangkap gaya hidrostatik
yang bekerja pada dinding AB.
b) Besar dan letak titik tangkap gaya hidrostatik
yang bekerja pada lantai dasar BC.
c) Besar dan letak titik tangkap gaya hidrostatik
yang bekerja pada dinding CD.

Soal 2 :
Bidang AB berbentuk lingkaran dengan diameter d
= 3,00 m, sedangkan bidang CD berbentuk segitiga
sama kaki yang puncaknya di titik C dan alasnya
DD’ = 2,00 m, Jika titik A dan C berada pada
kedalaman a m dari permukaan air, hitung :
a) Besar dan letak titik tangkap gaya hidrostatik
yang bekerja pada bidang lingkaran AB.
b) Besar dan letak titik tangkap gaya hidrostatik
yang bekerja pada bidang segitiga CD.

a
A Soal 3 :
Pintu tangki air AB berbentuk empat persegi panjang
dengan lebar b = 2,00 m. Jika titik A berada pada kedalaman
3,00 m
a m dari permukaan air, hitung : besar dan letak titik
60o B
tangkap gaya hidrostatik yang bekerja pada pintu AB.

Soal 4 :
Pintu tangki air AB berbentuk bidang lengkung
seperempat lingkaran dengan jari-jari R = 2,00 m dan
lebar b = 3,00 m. Jika titik A berada pada kedalaman a
m dari permukaan air, hitung : Besar dan titik tangkap
gaya hidrostatik yang bekerja pada pintu AB.

Hidrolika 1 3 - 12
Soal 5 :
Pintu klep AB terpasang di mulut gorong-
gorong berbentuk persegi panjang dengan
lebar b = 2,5 m, dan diperlengkapi engsel
di A. Jika titik A berada pada kedalaman a
m dari permukaan air sungai dan air di
gorong-gorong dianggap kosong, hitung :
a) Besar dan letak titik tangkap gaya
hidrostatis yang bekerja pada pintu AB.
b) Besar momen di Engsel A akibat gaya
hidrostatis yg bekerja pada pintu AB.

Soal 6 :
Pintu klep otomatis AB mempunyai lebar
b = 2,5 m, yang diperlengkapi engsel di
titik A, terpasang miring dengan sudut 60o
di mulut gorong-gorong yang berada di
bawah badan jalan, berat pintu W = 500 N
dengan titik berat di tengah-tengah AB.
Pintu tersebut menerima tekanan air dari
arah kiri dan kanan (lihat Gambar). Berapa
tinggi muka air sungai (X) thd A, saat pintu
akan mulai terbuka jika aliran di gorong-
gorong dianggap penuh air ?

Soal 7 :
3,00 m

Sebuah pintu klep ABC mempunyai lebar b = a m,


dilengkapi dengan engsel di titik B. Agar pintu tetap
dalam kondisi seimbang seperti pada Gambar di
samping, berapa besar dan arah gaya luar K tersebut ?

Soal 8 :
Pintu automatik ABC beratnya 44000
N/m permeter lebar dan titik berat
pintu berada 1,80 m ke sebelah kanan
engsel C, serta memiliki lebar b = a m.
Selidikilah apakah pintu tersebut akan
berputar terbuka / tidak akibat kedala-
man air seperti yang terlihat pada
gambar ?

Hidrolika 1 3 - 13
3.5 Gambar Solusi Soal Latihan
Soal 1 :
Kolam air memiliki kedalaman h = a m, lebar b
= 6,00 m, hitung :
a) Besar dan letak titik tangkap gaya hidrostatik
yang bekerja pada dinding AB.
b) Besar dan letak titik tangkap gaya hidrostatik
yang bekerja pada lantai dasar BC.
c) Besar dan letak titik tangkap gaya hidrostatik
yang bekerja pada dinding CD.

Soal 2 :
Bidang AB berbentuk lingkaran dengan
diameter d = 3,00 m, sedangkan bidang CD
berbentuk segitiga sama kaki yang
puncaknya di titik C dan alasnya DD’ =
2,00 m, Jika titik A dan C berada pada
kedalaman a m dari permukaan air, hitung :
a) Besar dan letak titik tangkap gaya hidro
statik yang bekerja pada bidang lingkaranAB.
b) Besar dan letak titik tangkap gaya
hidrostatik yang bekerja pada bidang
segitiga CD.

Soal 3 :
Pintu tangki air AB berbentuk empat persegi
panjang dengan lebar b = 2,00 m. Jika titik
A berada pada kedalaman a m dari
permukaan air, hitung : besar dan letak titik
tangkap gaya hidrostatik yang bekerja pada
pintu AB.

Soal 4 :
Pintu tangki air AB berbentuk bidang lengkung
hs
hP

seperempat lingkaran dengan jari-jari r = 2,00 m dan


lebar b = 3,00 m. Jika titik A berada pada kedalaman a
m dari permukaan air, hitung : Besar dan titik tangkap
r

gaya hidrostatik yang bekerja pada pintu AB.

Hidrolika 1 3 - 14
Soal 5 :
Pintu klep AB terpasang di mulut
gorong-gorong berbentuk persegi
panjang dengan lebar b = 2,5 m, dan
yp
ys
hs

diperlengkapi engsel di A. Jika titik A


berada pada kedalaman a m dari
permukaan air sungai dan air di
gorong-gorong dianggap kosong,
hitung :
a) Besar dan letak titik tangkap gaya
hidrostatis yang bekerja pada pintu
AB.
b) Besar momen di Engsel A akibat
gaya hidrostatis yg bekerja pada pintu
AB.
Soal 6 :
Pintu klep otomatis AB mempunyai
lebar b = 2,5 m, yang diperlengkapi
engsel di titik A, terpasang miring
dengan sudut 60o di mulut gorong-
gorong yang berada di bawah badan
jalan, berat pintu W = 50000 N/m lebar
dengan titik berat di tengah-tengah AB.
Pintu tersebut menerima tekanan air
dari arah kiri dan kanan (lihat Gambar).
Berapa tinggi muka air sungai (X) thd
A, saat pintu mulai terbuka jika aliran
di gorong-gorong penuh air ?
Soal 7 :
Sebuah pintu klep ABC mempunyai lebar b = a m,
dilengkapi dengan engsel di titik B. Agar pintu tetap
dalam kondisi seimbang seperti pada Gambar di
samping, berapa besar dan arah gaya luar K tersebut ?

Soal 8 :
Pintu automatik ABC beratnya W = 44000 N/m
permeter lebar dan titik berat pintu berada 1,80
m ke sebelah kanan engsel C, serta memiliki
1,8 m

lebar b = a m. Selidikilah apakah pintu tersebut


akan berputar terbuka / tidak akibat kedalaman
air seperti yang terlihat pada gambar ?

Hidrolika 1 3 - 15
SOLUSI SOAL LATIHAN BAB III (Take Home Test)
Klas : KSU - Meranti, Pebruari 2013

No. absen ganjil "a" = 1 No. absen genap "a" = 2

1.a) FAB = a hs A  hs = h/2 = a/2 = 0,5 m. 2.a) FAB = a hs A   hs = a + 3,00/2 = 3,500 m.
= 29,430 kN. (←) A= h*b = a*b = 6 m 2. = 41,400 kN. (←) A= 1/4**d2 = 7,065 m 2.
hp = (2/3)h = (2/3)a hp = Ix /(hs + A) + hs Ix = (d4)/64 = 3,974 m 4.
= 0,667 m. = 3,876 m.

1.b) FBC = a hs A  hs = h=a= 1 m. 2.b) FCD = a hs A m   hs = a + (2/3)3 = 4,000 m.
= 588,600 kN. (↓) A= 10*b = 60 m 2. = 42,704 kN. (↘) o
Am = 1/2*2*(3/sin 60 ) = 3,464 m 2.
o 3
Lp = (1/2)10 y p = Ix /(y s + A) + y s Ix = b*(t/sin 60 ) /36 = 2,309 m 4.
= 5,000 m. = 4,905 m. ys = hs /sin 60o = 4,619 m.

1.c) FCD = a hs A m  hs = a/2 = 0,5 m. 4) Gaya hidrostatis arah vertikal :


= 33,983 kN. (↘) Am = (a/sin60)*b = 6,928 m 2. Fv1 = a (Vol. 1)   A 1 = (r*a) = 4,000 m.
o 2
y p = (2/3)a / (sin 60 ) ys = hs /sin 60o = 0,577 m. = 117,720 kN. (↓) Vol. 1 = (A 1*b) = 12,000 m .
= 0,770 m. hp = (2/3) a = 0,667 m. L1 = (1/2)*r = 1,00 m.
Fv2 = a (Vol. 2)   A 2 = ((1/4) d2)/4 = 2
3,140 m .
2
3) FAB = a hs A m  hs = a + (1/2)3 = 2,5 m. = 92,410 kN. (↓) Vol. 2 = (A 2 * b) = 9,420 m .
= 169,914 kN. (↗) Am = (3/sin60)*b = 6,928 m 2. L2 = (0,756)*r = 1,152 m.
o 3
y p = Ix /(y s + A) + y s Ix = b(h/(sin60 ) /12 = 6,928 m 4. Resultante gaya hidrostatis arah vertikal :
= 3,593 m. ys = hs /sin 60o = 2,887 m. Fv = Fv1 + Fv2 =
= 210,130 kN. (↓)
5) FAB = a hs A m  hs = a + (d/2) = 2 m. L = (Fv1*L1 + Fv2*L2)/Fv = 1,067 m.
= 113,276 kN. (↘) Am = (2/sin 60) b = 5,774 m 2. Gaya hidrostatis arah horisontal :
o 3
y p = Ix /(y s + A) + y s Ix = b(h/(sin60 ) /12 = 2,566 m 4. Fh = a hs Av   hs = a + r/2 = 3,000 m.
2
= 2,627 m. ys = hs /sin 60o = 2,309 m. = 35,430 kN. (←) Av = r*b= 6,000 m .
MA = -FAB*(y p - a/sin 60o) = -166,761 kN.m. [ ] h = a + r / 2 = 3,000 m.
7) Gaya hidrostatis arah vertikal : Resultante gaya hidrostatis :
Fv = a hs A BC  hs = h= 3 m. F = (Fv2 + Fh2)0,5 Catatan :
= 88,290 kN. (↗) ABC = 3,00*b = 3 m 2. = 213,096 kN. (↙) Lihat gambar perhitungan !!!
L = (1/2)*3,00= 1,50 m.  = arc tan (Fv/Fh) = 80,429 derajat.

No. absen ganjil "a" = 1 No. absen genap "a" = 2

Sambungan soal no. 7 : 6) Gaya hidrostatis yang bekerja di sebelah kanan pintu :
Gaya hidrostatis arah horisontal : Fka = a hs A mka   hs = (1/2)*d = 1,000 m.
o
Fh = a hs A AB  hs = (1/2)*h = 1,5 m. = 56,638 kN. (↖) Amka = (d/sin 60 )*b = 5,774 m 2.
= 44,145 kN. (↗) A AB = 3,00*b = 3*a = 3 m 2. o
ypka = (2/3)*d/(sin 60 ) hpka = (2/3)*d = 1,333 m.
h = (2/3)*3,00= 2,00 m. = 1,540 m.
Kesetimbangan momen di titik B : ∑MB = 0
(Fv*L + K*h - Fh* 1,00) = 0 Gaya hidrostatis yang bekerja di sebelah kiri pintu :
(Fv*L - Fh* 1,00) / h = - K Fki = a hs A mki   hs = (d-x)/2 = 0,362 m.
o 2
K = 29,430 kN. (←) (arah gaya K, kebalikan dari gambar) = a ((d-x)/2) *((d-x)/sin 60o)*b Amki = ((d-x)/sin 60 )*b = 2,087 m .
= 7,402 kN. (↘) hpki = 2/3*(d-x) = 0,482 m.
o
ypki = (2/3*(d-x))/(sin 60 ) Lp = ypki + X/sin 60o = 4,243 m.
Perhitungan nilai X soal no. 6 (dengan cara coba dan banding) : = 0,557 m. Lw = 1/tan 60o = 0,577 m.
15,029 - a*((d-x)/2)*((d-x)/sin 60o)*b* ((2/3*(d-x)/sin 60o)+x/sin 60o) = 0 W = 50*b = 50*2,5 = 125,000 kN.
X (m) = ka. pers = 0 ? Kesetimbangan momen di titik A : ∑MA = 0
1,3 0,87461891 Fka*(ypka) - W*(Lw) - Fki*(Lp) = 0
1,29 0,49479158 (←↑↓↖↗↘↙) L41*L44 - 125*(1/tan 60o) - a*((d-x)/2)*((d-x)/sin 60o)*b* ((2/3*(d-x)/sin 60o)+x/sin 60o) = 0
1,28 0,11074570 87,200 72,171
1,279 0,07211035 15,029 - a*((d-x)/2)*((d-x)/sin 60o)*b* ((2/3*(d-x)/sin 60o)+x/sin 60o) = 0
1,278 0,03343317 x= 1,277 m. (hitung x dulu, kemudian selesaikan perhitungan Fki , ypki , dst.)
OK 1,277 -0,00528579
1,276 -0,04404652 8) Gaya hidrostatis yang bekerja pada pintu :
1,275 -0,08284898 Fv = a*(Vol. imaginer)  Aimag. = 1,8*(1,8/tan30)/2 = 2,806 m.
2
1,274 -0,12169313 = 55,052 kN. (↑) Vol. imaginer = A imag. *b=Aimag. *a = 5,612 m .
o
1,273 -0,16057894 L v = 1,8 + (1,8/tan 30 )/3
1,272 -0,19950639 = 2,839 m.
1,271 -0,23847543 Fh = a hs A v   hs = (1/2)*h = 0,9 m.
1,27 -0,27748603 = 31,784 kN. (←) Av = 1,8*b = 1,8*a = 3,6 m 2.
1,269 -0,31653816 Lh = 1/3*h = 1/3*1,80 = 0,60 m. (thd. Titik C)
1,268 -0,35563180
1,267 -0,39476690 Kesetimbangan momen di titik C : ∑MC = 0
1,266 -0,43394343 (W*a)*Lw - Fv *Lv - Fh*Lh = 0
1,265 -0,47316137 = -16,9766 negatif (berarti = pintu berputar terbuka)

Hidrolika 1 3 - 16
KUNCI JAWABAN SOAL LATIHAN BAB III (Take Home Test)
Klas : KSU-Meranti, Pebruari 2013

ABSENSI GANJIL
Soal 1.a : Soal 1.b : Soal 1.c : Soal 3 : Soal 5 : Soal 7 : Soal 8 :
No. FAB hp FBC Lp FCD yp FAB yp FAB yp MA Fv Lp Fh hp K Fv Lv Fh Lh +/- No.
(kN) (m) (kN) (m) (kN) (m) (kN) (m) (kN) (m) (kN.m) (kN) (m) (kN) (m) (kN) (kN) (m) (kN) (m) (-)
1 29,430 0,667 588,600 5,000 33,983 0,770 169,914 3,593 113,276 2,627 -295,253 88,290 1,500 44,145 2,000 29,430 55,052 2,839 31,784 0,600 - 2
3 264,870 2,000 1765,800 5,000 305,846 2,309 305,846 5,768 226,552 4,866 -1099,932 264,870 1,500 132,435 2,000 88,290 110,104 2,839 63,569 0,600 - 4
5 735,750 3,333 2943,000 5,000 849,571 3,849 441,777 7,986 339,828 7,130 -2421,058 441,450 1,500 220,725 2,000 147,150 165,157 2,839 95,353 0,600 - 6
7 1442,070 4,667 4120,200 5,000 1665,159 5,389 577,798 10,229 453,104 9,409 -4261,572 618,030 1,500 309,015 2,000 206,010 220,209 2,839 127,138 0,600 - 8
9 2383,830 6,000 5297,400 5,000 2752,610 6,928 713,640 12,488 566,381 11,695 -6622,924 794,610 1,500 397,305 2,000 264,870 275,261 2,839 158,922 0,600 - 10
11 3561,030 7,333 6474,600 5,000 4111,923 8,468 849,571 14,758 679,657 13,987 -9505,911 971,190 1,500 485,595 2,000 323,730 330,313 2,839 190,706 0,600 - 12
13 4973,670 8,667 7651,800 5,000 5743,009 10,007 985,502 17,036 792,933 16,283 -12911,009 1147,770 1,500 573,885 2,000 382,590 385,366 2,839 222,491 0,600 - 14
15 6621,750 10,000 8829,000 5,000 7646,138 11,547 1121,434 19,319 906,209 18,581 -16838,517 1324,350 1,500 662,175 2,000 441,450 440,418 2,839 254,275 0,600 - 16
17 8505,270 11,333 10006,200 5,000 9821,040 13,087 1257,365 21,607 1019,485 20,881 -21288,635 1500,930 1,500 750,465 2,000 500,310 495,470 2,839 286,060 0,600 - 18
19 10624,230 12,667 11183,400 5,000 12267,804 14,626 1393,296 23,898 1132,761 23,183 -26261,500 1677,510 1,500 838,755 2,000 559,170 550,522 2,839 317,844 0,600 - 20
21 12978,630 14,000 12360,600 5,000 14986,431 16,166 1529,228 26,191 1246,037 25,486 -31757,210 1854,090 1,500 927,045 2,000 618,030 605,574 2,839 349,628 0,600 - 22
23 15568,470 15,333 13537,800 5,000 17976,921 17,705 1665,159 28,487 1359,313 27,789 -37775,836 2030,670 1,500 1015,335 2,000 676,890 660,627 2,839 381,413 0,600 - 24
25 18393,750 16,667 14715,000 5,000 21239,273 19,245 1801,090 30,784 1472,590 30,094 -44317,433 2207,250 1,500 1103,625 2,000 735,750 715,679 2,839 413,197 0,600 - 26
27 21454,470 18,000 15892,200 5,000 24773,488 20,785 1937,022 33,083 1585,866 32,399 -51382,040 2383,830 1,500 1191,915 2,000 794,610 770,731 2,839 444,982 0,600 - 28
29 24750,630 19,333 17069,400 5,000 28579,566 22,324 2072,953 35,383 1699,142 34,705 -58969,690 2560,410 1,500 1280,205 2,000 853,470 825,783 2,839 476,766 0,600 - 30

ABSENSI GENAP
Soal 2.a : Soal 2.b : Soal 4 : Soal 6 :
No. FAB hp FAB yp Fv 1 L1 Fv 2 L2 Fv L Fh h F  Fka ypka Fki ypki X
(kN) (m) (kN) (m) (kN) (m) (kN) (m) (kN) (m) (kN) (m) (kN) (derajat) (kN) (m) (kN) (m) (m)
2 41,400 3,876 42,240 4,905 117,720 1,000 92,410 1,152 210,130 1,067 35,430 3,000 213,096 80,429 56,638 1,540 47,464 1,849 0,805
4 61,020 5,816 61,860 7,150 235,440 1,000 92,410 1,152 327,850 1,067 55,050 5,000 332,440 80,468 56,638 1,540 47,464 1,849 0,805
6 80,640 7,773 81,480 9,419 353,160 1,000 92,410 1,152 445,570 1,032 74,670 7,000 451,784 80,487 56,638 1,540 47,464 1,849 0,805
8 100,260 9,740 101,100 11,701 470,880 1,000 92,410 1,152 563,290 1,025 94,290 9,000 571,127 80,497 56,638 1,540 47,464 1,849 0,805
10 119,880 11,714 120,720 13,990 588,600 1,000 92,410 1,152 681,010 1,021 113,910 11,000 690,471 80,504 56,638 1,540 47,464 1,849 0,805
12 139,500 13,693 140,340 16,283 706,320 1,000 92,410 1,152 798,730 1,018 133,530 13,000 809,815 80,509 56,638 1,540 47,464 1,849 0,805
14 159,120 15,676 159,960 18,580 824,040 1,000 92,410 1,152 916,450 1,015 153,150 15,000 929,159 80,513 56,638 1,540 47,464 1,849 0,805
16 178,740 17,662 179,580 20,880 941,760 1,000 92,410 1,152 1034,170 1,014 172,770 17,000 1048,502 80,516 56,638 1,540 47,464 1,849 0,805
18 198,360 19,650 199,200 23,181 1059,480 1,000 92,410 1,152 1151,890 1,012 192,390 19,000 1167,846 80,518 56,638 1,540 47,464 1,849 0,805
20 217,980 21,639 218,820 25,483 1177,200 1,000 92,410 1,152 1269,610 1,011 212,010 21,000 1287,190 80,520 56,638 1,540 47,464 1,849 0,805
22 237,600 23,630 238,440 27,787 1294,920 1,000 92,410 1,152 1387,330 1,010 231,630 23,000 1406,534 80,521 56,638 1,540 47,464 1,849 0,805
24 257,220 25,622 258,060 30,091 1412,640 1,000 92,410 1,152 1505,050 1,009 251,250 25,000 1525,878 80,523 56,638 1,540 47,464 1,849 0,805
26 276,840 27,615 277,680 32,396 1530,360 1,000 92,410 1,152 1622,770 1,009 270,870 27,000 1645,221 80,524 56,638 1,540 47,464 1,849 0,805
28 296,460 29,609 297,300 34,702 1648,080 1,000 92,410 1,152 1740,490 1,008 290,490 29,000 1764,565 80,525 56,638 1,540 47,464 1,849 0,805
30 316,080 31,603 316,920 37,008 1765,800 1,000 92,410 1,152 1858,210 1,008 310,110 31,000 1883,909 80,525 56,638 1,540 47,464 1,849 0,805

Hidrolika 1 3 - 17
Tabel 3.1. Luasan, titik berat, dan momen inersia.
____________________________________________________________________________

Bentuk bidang Luas Jarak titik berat Momen inersia sb.x


terhadap sisi dasar melalui titik berat

A  h2 h h4
y Ix 
2 12

Abh 1 b h3
y h Ix 
2 12

bh h b h3
A y Ix 
2 3 36

( a  b) h (a  2b) h (a 2  4ab  b 2 ) h 3
A y Ix 
2 3 ( a  b) 36 (a  b)

 d2 y
d  d4
A Ix 
4 2 64

 d2
A y  0,212 d I x  (6,86 x10 3 ) d 4
8

 d2
A y  0,212 d I x  (3,43 x10 3 ) d 4
16

Catatan :
P = titik berat bidang, dan sb.x-x melalui titik tersebut.

Hidrolika 1 3 - 18

Anda mungkin juga menyukai