Keputusan Menteri Keuangan Nomor 385km62016 PDF
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 385km62016 PDF
KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
KEPUTUSANMENTER! KEUANGANREPUBLIK INDONESIA
NOMOR385/KM.6/2016
TENTANG
MODUL REKONSILIASI DATA BARANGMILIK NEGARADAN PEMUTAKHIRAN
DATA BARANGMILIK NEGARA
MENTER!KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
ketentuan
Pasal 24
Pemerintah
Pusat,
perlu
Modul
Mengingat
1.
Barang Milik
Negara Republik
Negara/ Daerah
(Lembaran
Peraturan
Presiden
Kementerian
Nomor 28 Tahun
Keuangan
2015
tentang
Peraturan Menteri
Rangka
Pemerintah Pusat.
Penyusunan
Keuangan
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-2-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
KEPUTUSAN MENTERI
REKONSILIASI DATA
KEUANGAN
BARANG
TENTANG
MILIK
MODUL
NEGARA DAN
PEMUTAKHIRAN
DATABARANGMILIKNEGARA.
PERTAMA
Data
Barang
Milik Negara
sebagaimana
bagian tidak
Modul
Rekonsiliasi
Data
Barang
Milik
Negara
dan
Pengelola
Barang
dan
Pengguna
Barang
dalam
Modul
Rekonsiliasi
Data
Barang
Milik
Negara
dan
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INOONESIA
-3-
Atas Peraturan
Nomor
Pelaksanaan
Direktur
PER-07 /KN/2009
Rekonsiliasi
Data
Jenderal
tentang
BMN
Kekayaan
Tata
Dalam
Cara
Rangka
Menteri Keuangan;
2.
Menteri/Pimpinan Lembaga;
3.
dan
para
Kepala
Badan
di
lingkungan
Kementerian Keuangan;
4.
5.
dan
para
Para
Kepala
Kantor
Wilayah
Direktorat
Jenderal
Kekayaan Negara;
7.
Pa.rtol~
NIP 19680323 198803 1 004
ttd.
SONNY LOHO
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN MENTER! KEUANGAN
NOMOR 385/KM.6/2016
TENT ANG
MODUL REKONSlLIASl DATA
BARANG MlLIK NEGARA DAN
PEMUTAKHJRAN DATA BARANG
MlLIK NEGARA
GAMBARAN UMUM
MODUL REKONSILIASIDATA BARANG MILIK NEGARA DAN
PEMUTAKHIRAN DATA BARANG MILIK NEGARA
A.
LATAR BELAKANG
Data Barang Milik Negara (BMN) merupakan unsur data yang memiliki
peranan penting dalam rangka penyusunan laporan keuangan yang baik dan
andal. Oleh karena itu, penyajian data BMN, baik dalam Laporan BMN,
maupun dalam Laporan
keuangan di Kementerian/Lembaga,
Pengguna Barang
maupun antara
Kekayaan Negara selaku Pengelola Barang. Selain itu, diamanatkan juga untuk
dilaksanakannya Rekonsiliasi Data BMNpada Bendahara Umum Negara, yakni
antara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara selaku Pengelola Barang dan
Direktorat Jenderal Perbendaharaan selaku penyusun Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat.
Rekonsiliasi Data BMN memegang peranan yang cukup penting dalam
rangka meminimalisasi terjadinya perbedaan pencatatan yang berdampak pada
validitas dan akurasi data yang disajikan dalam laporan BMN dan laporan
keuangan. Oleh karena itu, agar rekonsiliasi data BMN tersebut terlaksana
dengan baik, maka perlu diatur suatu aturan yang lebih rinci dalam bentuk
tata cara pelaksanaan Rekonsiliasi Data BMN sebagai pedoman bagi para
pelaku dalam melaksanakan Rekonsiliasi Data BMN.
Dalam rangka menindaklanjuti temuan pemeriksaan Badan Pemeriksa
Keuangan, diamanatkan perlunya dilakukan koreksi pencatatan BMN dalam
kegiatan Pemutakhiran Data BMN. Pemutakhiran Data BMN dilakukan antara
unit akuntansi barang dan unit akuntansi keuangan pada setiap jenjang
MENTER! KEUANGAN
REPUBUK INDONESIA
-2 -
pelaporan Kementerian/Lembaga.
B.
RUANG LINGKUP
Rekonsiliasi
Data
BMN
dan
Pemutakhiran
Data
BMN
pada
Unit
Akuntansi Pembantu
Kerja antara
Wilayah antara
Unit Akuntansi
Pembantu
1 antara
MENTERIKEUANGAN
REPUBLJK INDONESIA
-3 -
Kantor Wilayah
Direktorat
c.q.
Penatausahaan
Direktorat
antara
yang
Direktorat Jenderal
tugas
dan
Kekayaan
fungsinya
meliputi
c.q.
KEBIJAKAN REKONSILIASI
BMN
1.
Ketentuan Umum
a. Pelaksanaan Rekonsiliasi Data BMN dan Pemutakhiran Data BMN
tidak menghapus kewajiban penyarnpaian laporan oleh masing-rnasing
unit organisasi sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.
b. Pelaksanaan Rekonsiliasi Data BMN dan Pemutakhiran Data BMN
dapat dilaksanakan
ataupun
dalam
bentuk
pertemuan
secara
langsung
Berita
berupa
BMN. Hasil
pelaksanaan
Rekonsiliasi
Data
BMN
dan
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-4 -
Pemutakhiran
Pemutakhiran
Rekonsiliasi
Data
Data
BMN harus
dibubuhkan
laporan
ke Kementerian
Keuangan
dan
struktur
suatu
unit
organisasi
Kementerian/Lembaga hanya
memiliki salah satu dari unit akuntansi barang atau unit akuntansi
keuangan, maka pelaksanaan rekonsiliasi dapat ditiadakan. Namun
demikian, pengecualian ini tidak menghapus kewajiban penyusunan
dan penyampaian laporan sesuai ketentuan
dan peraturan
yang
berlaku.
c. Dalam hal Kementerian/Lembaga hanya memiliki satu satuan kerja
(satker KP), maka pelaksanaan rekonsiliasi pada tingkat wilayah dan
eselon-I dapat ditiadakan. Namun demikian, pengecualian ini tidak
menghapus kewajiban penyusunan dan penyampaian laporan sesuai
ketentuan yang berlaku. Berita Acara Rekonsiliasi tingkat satuan kerja
menjadi lampiran dari Laporan Barang Kuasa Pengguna Barang
(LBKP),Laporan Barang Pengguna Barang Eselon I (LBP-EI),dan
Laporan Barang Pengguna (LBP).
d. Dalam hal
suatu
UAPPB-W pada
suatu
Kementerian/Lembaga
rekonsiliasi
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-5 -
e.
Dalam
hal
dilikuidasi
terdapat
UAKPB/UAPPB-W /UAPPB-El/UAPB
maka pelaksanaan
rekonsiliasi
UAKPB/UAPPB-W/UAPPB-El /UAPB
atau
UAKPB/UAPPB-W/UAPPB-El/UAPB
yang
tetap
dilakukan
yang
oleh
Penanggung
Jawab
menyelesaikan
proses
laporan
dan
struktur
organisasi
masing-masing
suatu
UAPPB-W pada
suatu
Kementerian/Lembaga
rekonsiliasi
Direktorat
Penatausahaan BMN.
yang
tugas
dan
fungsinya
meliputi
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-6-
g. Dalam
hal
dilikuidasi
terdapat
UAKPB/UAPPB-W/UAPPB-El/UAPB
maka pelaksanaan
rekonsiliasi tetap
UAKPB/UAPPB-W /UAPPB-El/UAPB
atau
UAKPB/UAPPB-W /UAPPB-El/UAPB
yang
dilakukan
yang
oleh
Penanggung
Jawab
rnenyelesaikan
proses
DATA BMN
,-------------~
1
r--------------
, .... J
[".. . ......
I
I
I
UA?B
DJ?B
: L._----..,.-----'
I
I
...-----+.
~----
I
I
:
!
UAP?B-El
UAPA
I
I
--'
I
I
UAPPAE1
!..-----.
--.:
I
I
-KAN---'->W-.Il..~
I
I -KA!\---'-i'VW-il!..~
1--. ...i.
DJKN
'-----.~:--'
.... :
_.
I
KPKNL
I
...
-L__------~.
- - . . -J- - - - - -
.J
~~'----.
KP?:\
~-
l - - - - - - - - -- - - ...
t
-- - - -- -- -
Keterangan
: Alur Pelaporan
.........................
-----1-l--- -
~--'L--~
DVPB
: Alur Rekonsiliasi
-----
.!
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-7 E.
1.
2.
Penyampaian
Laporan
Barang
Pengguna/Kuasa
Pengguna
dan
Terima
Proses dan
Rekonsiliasi
Kirim
UAKPB
s.d 10 Juli
12 Juli 2XX1
14 Juli 2XX1
4 hari
18 Juli 2XX1
2 hari
UAPPB-El
20 Juli 2XX1
2 hari
22 Juli 2XX1
1 hari
UAPB
23 Juli 2XX1
3 hari
26 Juli 2XX1
0 hari
Menteri
Keuangan
Pengiriman
2 hari
UAPPB-W
Waktu
26 Juli 2XX1
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-8 3.
Penyampaian
Laporan
Barang
Pengguna/Kuasa
Pengguna
dan
pelaksanaan Rekonsiliasi Data BMN dan Pemutakhiran Data BMN antara
Pengguna Barang dan Pengelola Barang Tahunan
Unit
Terima
Proses dan
Kirim
Waktu
Organisasi
Rekonsiliasi *)
Penziriman
s.d. 17 Januari
20 Januari
UAKPB
2XX2
t
UAPPB-W
t
UAPPB-El
3 hari
23 Januari
2XX2
6 hari
29 Januari
2XX2
4 hari
02 Februari
2XX2
6 hari
08 Februari
2XX2
t
UAPB
t
Menteri
Keuangan
2 hari
10 Februari
2XX2
18 hari
Tanggal
terakhir
Februari
Tanggal
terakhir
Februari
2XX2
0 hari
2XX2
*) Rekonsiliasi semester II dan tahunan.
4.
Pelaksanaan
Semesteran
Rekonsiliasi
Data
BMN pada
Bendahara
Umum
Negara
BMN pada
KPPN
KPKNL
Kanwil DJKN
KPDJKN
5.
Pelaksanaan
Tahunan
Rekonsiliasi
Data
KPPN
18 s.d 21
KPKNL
Januari
Kanwil DJKN
KPDJKN
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-9-
6.
BMN
MENTER!KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
DIREKTUR JENDERALKEKA Y AAN NEGARA,
ttd.
SONNYLOHO
to lo/-
LAMPRAN n
KEPUTUSAN MENTER! KEUANGAN
NOMOR 385/KM.6/2016
TENTANG
MODUL REKONSILIASI DATA
BARANG MILIK NEGARA DAN
PEMUTAKHlRAN DATA BARANG
MILIK NEGARA
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
A. JENJANG REKONSILIASI
1.
Rekonsiliasi
unit akuntansi
pembantu
pengguna
barang
pengguna anggaran
wilayah (UAPPA-W);
c. Tingkat eselon I, antara unit akuntansi
eselon I (UAPPB-El)
pembantu
pengguna
barang
pengguna anggaran
eselon I (UAPPA-El);
d. Tingkat pengguna, antara unit akuntansi pengguna barang (UAPB) dan
unit akuntansi pengguna anggaran (UAPA).
2. Penerapan
Rekonsiliasi
Data
BMN
pada
K/L
pada
setiap
jenjang
Rekonsiliasi Data BMN pada K/L pada tingkat wilayah dan eselon I bersifat
opsional sesuai dengan struktur organisasi masing-masing K/L.
Barang
Kuasa
Pengguna
pada
UAKPB beserta
Arsip Data
Komputer
b. Laporan Keuangan (LK) tingkat UAKPA, beserta Arsip Data Komputer.
c.
d.
L,'
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 11 -
Barang/Pengguna
perundang-undangan
yang
Barang
mengatur
sesuai
dengan
pendelegasian
peraturan
kewenangan
peraturan perundang-undangan
Hasil
(BPK/ APIP),
perubahan
yang
Pemeriksaan/Laporan
memuat
Pemeriksaan
rekomendasi yang
auditor
mengakibatkan
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 12 -
peraturan
perundang-undangan
yang
mengatur
sesuai
dengan
peraturan
kepada
Pengguna
perundang-undangan
yang
dimaksudkan
untuk
dihibahkan
termasuk
yang
umum pelaksanaan
rekonsiliasi
Satuan
Kerja
sesuai
yang telah
Acara
Rekonsiliasi
ditandatangani
oleh
penanggung
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 13 -
Dalam hal pada saat rekonsiliasi terjadi perbedaan nilai BMN antara
UAKPBdan UAKPAmaka nilai BMNyang diakui adalah nilai BMN yang
didasarkan pada dokumen sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
Perbedaan
harus
Dalam
hal
mengharuskan
pada
saat
rekonsiliasi
terjadi
koreksi
data
yang
sesuai
Tanah
MENTERIKEUANGAN
REPUBUK INDONESIA
- 14 -
3) Aset Lainnya
-
Akumulasi Penyusutan
Barang
sebagaimana
perundang-undangan
Dalam
diatur
dalam
ketentuan
peraturan
di bidang BMN.
berjalan.
kerja antara
dilakukan setiap bulan dan setiap semester. Akan tetapi, agar LBKP dan LK
tingkat
UAKPA Tahunan
rekonsiliasi
untuk
yang disusun
periode tahunan.
andal
dan
akurat,
dilakukan
adalah
sebagai berikut:
a. Setiap bulan, sebelum dilakukan
rekonsiliasi
Nopember
2016,
di dalam Berita
I. PERIODE
1l1l;l1l6
<periode>
LBKP semesteran
<tahun>
dan LK
Menteri ini.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
I. PERIODE
sl2l;l1l6
<periode>
penyusunan
sebelum dilakukan
satuan
jadwal
kerja
dan
BUN,
sesuai
pada
<tahun>
LBKP tahunan
rekonsiliasi
Lampiran
antara
I Keputusan
Menteri ini.
Misalnya, rekonsiliasi tahunan untuk
I. PERIODE
9191/1116
<periode>
Rekonsiliasi disajikan:
<tahun>
bulanan:
20xx,
rekonsiliasi
suatu
satuan
kerja
bulan
UAKPA
semesteran:
rekonsiliasi
suatu satuan
kerja semester II
tahunan:
rekonsiliasi
suatu
satuan
kerja
tahun
anggaran 20xx, maka saldo awal LBKP dan LK tingkat UAKPA adalah
nilai BMN per 1 Januari 20xx.
b.
nilai
LK tingkat UAKPA
Audited.
c.
perubahan/koreksi,
BMN dengan
data
tidak dapat
1 dan tahunan
dalam
laporan
data
keuangan
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 16 -
d. Nilai saldo awal BMN periode Semester 2, yang merupakan nilai saldo
akhir periode semester 1, tidak dapat dilakukan perubahan/koreksi,
kecuali dalam hal:
1)
inkonsistensi
nilai
dalam
lampiran
saldo
awal
BMN,
maka
yang merupakan
bagian yang
tidak
dicatat/ dibukukan
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 17 -
Pencocokan data SPM dan SP2D pembentuk BMN antara SAK dan
SIMAKBMNmeliputi:
1) Nilai SPM/SP2D pembentuk BMN periode berjalan menurut jenis
belanja modal hingga 4 (empat) digit mata anggaran pengeluaran,
kecuali belanja modal jalan, irigasi, dan jaringan hingga 5 (lima) digit
mata anggaran pengeluaran;
2) Nilai SPM/SP2D pembentuk BMN periode berjalan menurut jenis
akun neraca BMN.
sekurang-kurangnya
harus
menyajikan
data
dan
yang
data
mengungkapkan
transaksi
keuangan
ketidaksesuaian
yang
pembentuk
ditemukan
BMN harus
dalam
proses
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 18 -
belanja
modal
hingga
periode
berjalan
yang
belanja
modal
hingga
(empat)
digit mata
anggaran
j.
1)
2)
3)
2)
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 19 3)
4)
5)
Akumulasi Penyusutan
6)
7)
Penghapusan
BMN;
BMN.
data transaksi
periode
pada
1)
2)
antara pendapatan
Pemindahtanganan
BMN
Pada
saat
terjadi
Hibah
BMN keluar
atau
Penjualan
BMN,
BMN
Rekonsiliasi
data
Penerimaan
Negara
Bukan
Melakukan
Pajak
(PNBP)
yang
untuk:
BMN antara:
-
Laporan
Keuangan
SAK berdasarkan
berupa
Laporan
dokumen
sumber
Realisasi
sesuai
Anggaran
ketentuan
pada
seperti
Dokumen
sumber
kegiatan
pengelolaan
BMN
yang
terkait
harus
BMN.
disampaikan
oleh
UAKPB dalam
Laporan
rangka
MENTERIKEUANGAN
REPUBUK INDONESIA
- 20 -
yang
diperoleh
sebagai
akibat
dari
kegiatan
penggunaan BMN.
c.
PNBP yang
bersumber
dari
data BMN
data
dan
informasi
dari unit
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 21 -
data BMN
telah
ditandatangani
oleh
pejabat
penanggung
jawab
Laporan Operasional
ditandatangani
jawab
UAPA/UAPPA-
Acara
Rekonsiliasi
ditandatangani
oleh
penanggung
Dalam hal pada saat rekonsiliasi terjadi perbedaan nilai BMN antara
UAPPB-W/UAPPB-El/UAPB
dan
UAPPA-W/UAPPA-El/UAPA
maka
nilai BMN yang diakui adalah nilai BMN yang didasarkan pada
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
antara
El/UAPA
UAPPB-W /UAPPB-El/UAPB
tersebut
harus
dijelaskan
dan
dalam
Perbedaan nilai
UAPPA-W /UAPPA-
Lampiran
Berita
Acara
data
yang
Rekonsiliasi.
f.
Dalam
hal
pada
saat
rekonsiliasi
mengharuskan dilakukannya
atau LKKL harus
oleh
jawab
koreksi
penanggung
disampaikan
terjadi
UAKPB
atau
UAKPA,
jenjang
untuk
berikutnya
kemudian
serta Kanwil
adalah
rincian
BMN intrakomptabel
perundang-undangan
Tanah
Akumulasi Penyusutan
3) Aset Lainnya
-
Aset Lain-Lain,
Operasi Pemerintahan
Dalam
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 23 -
Barang
sebagaimana
perundang-undangan
secara
diatur
dalam
ketentuan
peraturan
di bidang BMN.
b. BMN ekstrakomptabel
Penyajian
rinci dilakukan
pada LBP/LBP-El/LBP-W
periode
berjalan.
setiap
semester.
Akan
tetapi,
UAPPA-El/LK
tingkat
dan LK
UAPA Tahunan
yang
dengan membandingkan
rekonsiliasi
menurut
akun
dengan
neraca
nilai saldo
per
satuan
adanya perubahan/koreksi
nilai
saldo awal BMN yang tersaji dalam LBP dan/ a tau LKKL Audited.
d. Nilai saldo awal BMN periode Semester
dilakukan
perubahan/koreksi,
BMN dengan
data
BMN
1 dan tahunan
tidak dapat
yang tercantum
dalam
laporan
keuangan
nilai saldo
perubahan/koreksi,
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 24 -
2)
f.
inkonsistensi
nilai
dalam
lampiran
saldo
awal
BMN,
maka
yang merupakan
bagian yang
tidak
periode berjalan
yang
terkait
dengan
BMN
termasuk
yang terjadi
dicatat/ dibukukan
BMN pada
neraca SAK
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 25 1)
2)
terjadi Hibah
BMN keluar
atau
Penjualan BMN,
Pengelolaan BMN
yang
diperoleh
sebagai
akibat
dari
kegiatan
penggunaan BMN.
c.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INOONESIA
- 26 data nilai PNBP dalam Laporan PNBP dari UAPPB-W /EI atau UAPB dan
nilai PNBP dalam Laporan Realisasi Anggaran dari UAPPA-W/EI atau
UAPA.
d. Pencocokan
jenis penerimaan
PNBP dilakukan
menurut
Format
Berita
sebagaimana
Acara
Rekonsiliasi
tingkat
wilayah,
eselon
I,
dan
pusat
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INOONESIA
- 27 TABEL 1
FORMAT BERITA ACARA REKONSILIASI DATA BMN DAN PEMUTAKHIRAN
DATA BMN LINGKUP KEMENTERIAN/LEMBAGA
PADA TINGKAT SATKER/WILAYAH/ESELON l/PENGGUNA
KOP SURAT
SERITA ACARA REKONSILIASI DATA BARANG MILIK NEGARA DAN
PEMUTAKHIRAN DATA BARANG MTLIK NEGARA
PADA
<I>
..
PERIODE
<2>
.
NOMOR:
<3>
.
Pada hari ini
<4> , tanggal
<5> bulan
<6>
tahun
<7>
, bertempat di
<8>
kami yang bertanda tangan di bawah ini:
I.
Nama
:
<9>
.
NIP
:
<10>
..
Jabatan
:
<11>
.
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama penanggungjawab unit akuntansi barang pada
............. <L>
, untuk selanjutnya disebut Pihak Pertama;
n.
Nama
:
<12>
.
NIP
:
<13>
.
Jabatan
:
<14>
.
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama penanggungjawab unit akuntansi keuangan
pada
<l>
, un tu k selanju mya disebu t Pihak Ked ua;
menyatakan bahwa telah melakukan Rekonsiliasi Data Barang Milik Negara (BMN) pada lingkup
.........................
<!>
dengan cara membandingkan data BMN pada LBKP/LBPW /LBP-El/LBP yang disusun oleh unit akuntansi barang dengan LK tingkat UAKPA/LK tingkat UAPPAW /LK tingkat UAPPA-El/LK
tingkat UAPA yang disusun oleh unit akuntansi keuangan untuk periode
...............
<15>
, dengan hasil sebagai berikut:
I. Hasil Rekonsiliasi Data BMN:
No
(11
I
A
l
B
1
2
3
4
5
Akun Neraca
Mutasi
Saldo Akhir
121
POSISI BMN DI NERACA
ASET LANCAR
Persediaann
ASETTETAP
Tanah
7
C
1
2
Aset Lain-Laino
4
5
ll
A
BMNEkstrakomotabel
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 28 -
KOP SURAT
II. Hal-hal penting lainnya mengenai data BMN terkait penyusunan LBKP/LSP-W/LBP-El /LSP*) dan LK
tingkat UAKPA/ LI< tingkat UAPPA-W/Ll( tingkat UAPPA-El /LK tingkat UAPA*) disajikan dalam
Lampiran Serita Acara ini, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Serita Acara ini.
Demikian Serita Acara ini dibuat unruk bahan penyusunan Laporan BMN dan LKPP periode
................. <IS>
, dan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.
!>
..
<14>
..
.................. <9>
NIP
< 10>
.
..
..
<12>
< 13>
..
.................
<I
NIP
Mengetahui,
Kepala Kantor/Bekretaris Utama/Sekretaris Jenderal/Deputi*) ....... <1
..........................
NIP/NRP
< 16>
<17>
.
..
> .....
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 29 -
CARAPENGISIANFORMATSERITAACARA
REKONSILIASI
DATABMNDANPEMUTAKHIRAN DATABMN
LINGKUP KEMENTERIAN
f LEMBAGA
PADATINGKATSATKERfWILAYAHfESELON If PENGGUNA
1.
Diisi
dengan
nama
unit
organisasif instansi
(nama
Satuan
KerjafWilayahfEselon If KementerianfLembaga).
2.
Diisi dengan
periode
rekonsiliasi
dan
tahun
anggaran,
misalnya
4.
5.
6.
7.
8.
9.
barang atau
akuntansi
barang
a tau
barang atau
keuangan atau
keuangan atau
rekonsiliasi data
BMN. Misalnya
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 30 -
TABEL 2
FORMAT LAMPIRAN DERITA ACARA
REKONSILIASI DATA BMN DAN PEMUTAKHIRAN DATA BMN
LINGKUP KEMENTERIAN/LEMBAGA
PADA TINGKAT SATKER/WILAYAH/ESELON I/PENGGUNA
LAMPIRAN DERITA ACARA
n,
I. TANDA TANGAN
REKONSILIASI
PERIODE
I
keuangan
barang
<bulan/smt/ thn>
<tahun>
1. Kode
I-I
-ebagian anggaran>
-eeseton- J >
-I
I I I I-I
<v.ilayah>
I I
I-I I I
<satuan kerja>
I-I
<jems
kewe-
<pcmbantu>
naneans
2. Nam a
IV. SALDO AKHIR PERIODE YANG LALU YANG MENJADI SALDO AWAL UNTUK PERIODE BERJALAN
NO
11 I
I
A
1
'R
1
?
"
1n
r:
I
f"!o.41,.-...rr
,..,..IS\
-.
A,..-
. - .
,di,...,....,.
--- .
....
-[>~-=---'---
u--=---A--
n-,----
AL-.,~
,;,.~
.
...
Dn.,----
AINm A~
DMV NON NER
t:'.JCC>Tl:!-
i.ro JI.
"''---'---,nt<>h.,l
Alr.1m
y~
'"
,,;n.l,,;n*\
Alr..n
QMN
v-=--
RP~n
AL-.,.n
14\
1'Pt"'n 1->:n--
1',.k
A 'U' - DM11J
l\1: ........:_
AL-.,.n
A~,,.
A~"'
('
C>n.
irilYac;
Tolal"'l
4
c;;
'R
l~l
AL-.~
?.
:'!
7
TT
JI.
1
?
A~"
AL-.'m
1n
A"
" .. 1(
'l'"n<>h
1?1
uAAV 1\l'f:'.l)A~
n_
~ - -
,.,,
<'\'C'D'C'T.TTM TA "'",
TOTAL (1+11)
*) Nilai yang disajikari hanya rular Asel Tetap yang Tidak Digunakan Dalam Operast Pemenntahan, Asel Tak
Berwujud
yang Tidak Digunakan Dalam Operasi Pemerintahan, dan Asel Lam-lain berupa BMN.
.....
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
NO
PERKIRAAN NERACA
(1)
(2)
ASETLANCAR
Persediaan
ASETTETAP
Tanah
KOREKSI
SALDO AWAL
SEBELUM
KOREKSI
TAMBAH
KURANG
SALDO AWAL
SETELAH
KOREKSI
(3)
(4)
(5)
Akum. Pen11Usutan
Akum. Penuusutan
Akum. Penuusutan
Ak.-um. Penuusutan
10
ASET LAINNYA
3
4
Akum. Amortisasi
Aset Lain-lain*}
Akum. Penuusutan
Akum. Amortisasi
II
EKSTRAKOMPTABEL
BMNEkstrakomotabel
Akum. Penuusutan
2
B
BPYBDS
BARANG HILANG
TOTAL 11+11)
Nilai koreksi Persediaan: yang disajikan berupa selisih aruara saldo awal setelah koreksi dan saldo awal
sebelum koreksi;
21 Nilai yang disajikan hanya rulai Aset Tetap yang Tidak Digunakan Dalam Operasi Pemerintahan, Aset Tak
Ii
,..,
__
;.,,.,
"nnn
nnt..,m
nn,--- .. -
.L_n
_, __
LI
~D1
I n;n_/..,;n
hD~
nn
RMN
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 32 UT
01:'.l.T.TQ
NO
PERK.IRAAN NERACA
Ill
(21
I
A
cn ....... - ...
"uD~
8ELA11JA
BELANJA MODAL
ft'ITWl&M
--
- -
---&
141
131
TOTAL
151 - 131 + 141
Persediaan
ASETTETAP
Tanah
2
3
Peralatan rt""
4
5
6
7
8
M .. c::in
Ak"llm. Penm<>11tan
,.i,,,. .
r. ..<i11na
Baneurian
1ra11
P ...
.Jalan irizasi dan Iarinzan
.41-. '""'.
.41-. ,.,.,
Penin"'' itan
10
AJ,-,,.,.,
4
5
7
II
A
BMN Ekstrakomotabel
.41-.1m. Pen ..~-~~
2
B
c
D
Am,.,,..;.,,...,;
Aset Lain-Iain *I
.41-.m. Pen'"'""1an
.41-. m A mortisasi
fi
Penzeriaa n
Pen ~utan
..
BPYBDS
BARANG HILANG
BARANG RUSAK BERAT
ASET BMN EKS DK/TP SEBELUM TA
2011
TOTAL
n-m
*) Niku yang disa)lkan hanya ntlar Asel Tetap yang Tidak Dtgunakan Dalam Operasr Pemenntahan, Asel Tak
Berwu]Ud yang Ttdak: Drgunakan Dalam Operast Pemenruahan, dan Asel Lain-lam berupa BMN
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 33 -
NO
PERKIRAAN NERACA
JENIS TRANSAKSI
(1)
KUANTITAS
(2)
NIL AI
{3}
(4)
(5)
PERKIRAAN NERACA
JENIS TRANSAKSI
KUANTITA.S
NILAI
121
(3)
Tao ah
Ost .....
Transfer Masuk
Hibah Masuk
..... dst
Transfer Masuk
Hibah Masuk
..... dst
Dst.....
TOTAL
Tanah
Transfer Keluar
Hibah Keluar
Dst.....
Transfer Keluar
Hibah Keluar
..... dst
Ost .....
(4)
(5)
..... dst
TOTAL
c PENYUSUTAN BMN
NO
PERKIRAAN NERACA
JENIS TRANSAKSI
NIL AI
(1)
(2)
(3)
(4)
Dst. ....
Ost .....
TOTAL
d AMORTISASI BMN
NO
PERKIRAAN NE.RACA
JENIS TRANSAKSI
NILAI
(I)
(2)
(3)
(4)
Franchise
Ost.....
TOTAL
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 34 -
Jumlah penerimaan
pengelolaan BMN pada periode ... <bulari ... I semester ... /tahunan
Tahun Anggaran
<20x.x>
adalah sebesar Rp
> ...
dengan rincian
sebagai berikut:
a
IX.
PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
... <20x.x>...
terdapat
selisih
... /tahunan
antara
>...
Tahun
..
Terdapat perubahan
periode
Semester
II Tahun
karena Laporan
..
Terdapat selisih nilai antara total mutasi tambah BMN berupa Aset Tetap
dan Aset Lain-lain berupa Aset Tak Berwujud selama periode berjalan
(pembelian
BMN,
penyelesaian
pembangunan
BMN
langsung,
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
TANDA TANGAN
Diisi dengan tanda tangan penanggung jawab unit akuntansi keuangan
dan unit akuntansi barang a tau pejabat/ staf.
II.
PERIODE
Diisi dengan periode pelaksanaan
b.
Dua digit awal diisi dengan 2 digit bulan untuk rekonsiliasi bulanan,
S 1 atau
diisi dengan
III.
UNIT ORGANISASI
Diisi
dengan
rekonsiliasi
kode
sesuai
dan
nama
jenjang
unit
unit
organisasi
organisasi
yang
pelaksanaan
menjalankan
rekonsiliasi
IV.
rekonsiliasi
saldo awal
Kolom dan baris dalam tabel diisi dengan nilai saldo akhir periode yang
lalu yang menjadi saldo awal periode berjalan menurut
SAK, SIMAK-BMN
dan kesepakatan
nilai kesepakatan
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 36 -
Dalam hal terjadi perbedaan, maka nilai yang disepakati sebagai nilai
saldo awal dalam pelaksanaan rekonsiliasi data BMN harus disajikan
pada
bagian
pengungkapan
lain-lain
dengan
disertai
penjelasan
DATAKOREKSIAUDITSALDO AWALNILAIBMN
Pada prinsipnya, tidak diperkenankan adanya perubahan/koreksi nilai
saldo awal BMN, kecuali hal-hal yang diperkenankan sesuai ketentuan
yang berlaku, seperti koreksi audit dalam rangka pembentukan nilai
LBKP/LBP-W/LBP-El/LBP Audited.
Kolom dan baris dalam tabel diisi bila terdapat koreksi audit terhadap
saldo awal, terutama untuk rekonsiliasi tahunan yang terdapat koreksi
audit dari BPK.
VI.
VII.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 37 -
IX.
PENGUNGKAPAN
LAIN-LAIN
Diisi dengan pengungkapan selisih saldo awal, koreksi audit dan selisih
nilai mutasi dengan realisasi belanja (yang biasanya disebabkan oleh
transaksi dari perolehan lainnya yang sah) maupun
pengungkapan
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 38 -
TABEL3
FORMAT LAMPIRAN BERITA ACARA
REKONSILIASI DATA BMN DAN PEMUTAKHIRAN DATA BMN
LINGKUP KEMENTERIAN /LEMBAGA
PADA TINGKAT SATKER/WILAYAH/ESELON I/PENGGUNA
LAMPIRAN BERITA ACARA
I. TANDA TANGAN
ll.PERIODE
.__~___,!
DAFTAR SPM/SP2D
keuangan
rrr
I-I
1. Kode
<bag.iananggaran>
.,,
.._
_UNIT
<tahun>
nvl'!a,'llJT!i:!..U:U
I-I
<tselon-1>
<bulan/smt/thn>
I-I
I-I
~~~~-~~
<wilayah>
<satuan kcrja>
I-I
<pembanru>
<jenis
kewenanaan>
.JNCi:.t1
&"U&
3
4
5
6
7
8
9
10
II
NO. SP2D
TGL SP2D
JNS BW
RUPIAH SPM
SELISIH
3
4
5
6
7
8
9
10
II
IE
>1'
~-.JN'~
DWPY &'U
f.A.
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 39 -
I.
TANDA TANGAN
Diisi dengan tanda tangan penanggung jawab/kuasa
penanggung jawab
tersebut). Bila
periode berjalan, dengan total rupiah SPPA (total aset dalam SPM/SP2D
terse but).
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INOONESIA
- 40 -
dengan
rincian
SPM / SP2D
belanja
modal yang
tidak/ belum
P tolo0
NI 19680323 198803 1 004
LAMPlRAN
Ill
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INOONESIA
A.
1.
dan
Kantor
Pelayanan
Kekayaan
Negara dan
Lelang
(UAPPB-W)
dan
Kantor
Wilayah
Direktorat
Jenderal
c.q.
Direktorat
yang
tugas
dan
fungsinya
meliputi
Penatausahaan BMN.
2.
data BMN
pada setiap
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-42 -
Penatausahaan
BMN
yaitu Rekonsiliasi
Data
BMN
dan
1.
menurut
perkiraan/akun
neraca
sesuai
peraturan
c. Aset Lainnya
-
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-43 -
2.
Rekonsiliasi BMN tersebut pada butir 1 meliputi saldo awal, mutasi, dan
saldo akhir.
3.
4.
C.
REKONSILIASI
SATUAN KERJA
1.
Dokumen
sumber pemutakhiran
dan rekonsiliasi
satuan kerja
Barang/ Pengguna
perundang-undangan
Barang
yang mengatur
sesuai
dengan
pendelegasian
peraturan
kewenangan
MENTERI KEUANGAN
REPUBUK INDONESIA
- 44 -
g.
saldo
LHP/Laporan Pemeriksaan
auditor
Surat/Edaran
kepada
Kementerian/Lembaga
yang
memuat
perundang-undangan
yang mengatur
sesuai
dengan
mengatur pendelegasian
3)
peraturan
perundang-undangan
yang
kepada Pengguna
Barang.
2.
Ketentuan
umum
pelaksanaan
Rekonsiliasi
data
BMN dan
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-45 -
dan
petugas SAK;
b) Posisi BMN di Neraca dalarn LBKP periode berjalan, yang telah
ditandatangani oleh pejabat penanggung jawab UAKPB atau
yang dikuasakan sesuai ketentuan yang berlaku;
c) Neraca dan Laporan Operasional periode berjalan, yang telah
ditandatangani oleh pejabat penanggung jawab UAKPA atau
yang dikuasakan sesuai ketentuan yang berlaku;
3) Berita Acara Stock Opname Persediaan;
4) Data dan dokumen lain yang dianggap penting.
e. Serita
Acara
Rekonsiliasi
jawab/petugas
UAKPB dan
ditandatangani
Kepala
oleh
KPKNL c.q.
penanggung
Kepala
Seksi
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 46 -
hal
pada
mengharuskan
saat
rekonsiliasi
terjadi
koreksi
data
yang
koreksi
atas
LBKP dilaksanakan
sesuai
peraturan
J.
Pengakuan
nilai
berdasarkan
dokumen
dipertanggungjawabkan antara
dimaksud
UAKPB dan
merupakan
bagian
yang
sumber
yang
dapat
KPKNL sebagaimana
tidak
terpisahkan
dari
Serita
Acara
tidak
melakukan
Rekonsiliasi
Data
BMN dan
penyelesaian
pemindahtanganan
Barang/Kuasa
BMN
Pengguna
atas
usulan
yang
diajukan
Barang
sesuai
pemanfaatan
atau
oleh
Pengguna
dengan
ketentuan
yang
mengatur
sistem
peraturan
akuntansi
dan
pelaporan keuangan.
1.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 47 -
sanksi penundaan
pengenaan
sanksi
kepada
atas
usulan
penyelesaian
Barang/Kuasa
Pengguna
Barang
sesuai
dengan
ketentuan
surat
rekomendasi
pengenaan
sanksi
akibat
tidak
melakukan
Rekonsiliasi
Data
BMN dan
Prosedur rekonsiliasi
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INOONESIA
- 48 -
5) Kondisi barang.
c. Pada prinsipnya, tidak diperkenankan adanya perubahan/koreksi nilai
saldo awal BMN yang tersaji dalam LBKP dan/ a tau LK tingkat UAKPA.
d. Nilai saldo awal BMN periode Semester 1 dan tahunan tidak dapat
dilakukan perubahan/koreksi, kecuali dalam rangka penyesuaian data
BMN dengan data BMN yang tercantum dalam laporan keuangan
Audited periode sebelumnya.
e. Nilai saldo awal BMN periode Semester 2, yang merupakan nilai saldo
akhir periode semester 1, tidak dapat dilakukan perubahan/koreksi,
inkonsistensi
nilai
saldo
awal
BMN,
maka
dalam
lampiran
yang merupakan
Prosedur
rekonsiliasi
data
periode
berjalan
dalam
rangka
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-49 -
dari perolehan
pengurang BMN
mutasi tambah dan mutasi kurang yang disajikan dalam LBKP, yang
sekurang-kurangnya
meliputi
perolehan,
perubahan,
dan
sebagai salah
satu
upaya
dan
Pengguna/ Kuasa
persetujuan/ penetapan
tindak
lanjut
yang
Pengguna
Barang
kegiatan
pengelolaan
dilakukan
oleh
terhadap
BMN
yang
Pelaksanaan
rekonsiliasi
pengelolaan
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 50 -
sebagai bentuk
pelaksanaan
pengelolaan
permasalahan
BMN,
pengelolaan
BMN
sehingga
yang
pengendalian atas
dalam
hal
terdapat
teridentifikasi pada
kegiatan rekonsiliasi
saat
serta tidak
Pemanfaatan BMN;
3)
Pemindahtanganan BMN;
4)
Penghapusan BMN.
d. ldentifikasi
pelaksanaan
pengelolaan
dalam
3) ldentifikasi pemindahtanganan
proses
penghapusan
BMN dan
sudah
memperoleh
MENTERI KEUANGAN
REPUBUK INDONESIA
- 51 -
e. Monitoring tindak
Pengguna
Barang
terhadap
oleh Pengguna/Kuasa
persetujuan/penetapan
kegiatan
pemindahtanganan
perundang-undangan
yang
mengatur
mengenai
atas
persetujuan/ penetapan
perigguriaan
Pajak (PNBP)
yang
dan penghapusan,
kewenangan
pengelolaan
BMN
atau
oleh Kuasa
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 52 -
Hasil pelaksanaan
Lampiran
rekonsiliasi pengelolaan
Serita Acara
BMN
Rekonsiliasi sebagai
disajikan dalam
Prosedur rekonsiliasi data SMN tingkat wilayah, eselon I dan tingkat pusat
dilaksanakan berdasarkan hasil penghimpunan data dan informasi dari
unit
penatausahaan/ akuntansi
barang
yang
berada
di
lingkup
dan pusat
a.
2.
c.
d.
Ketentuan
umum
pelaksanaan
rekonsiliasi
data
BMN tingkat
I/pusat
dan Kanwil/Kantor
Pusat
antara
UAPPS-W
DJKN dilakukan
dan LK
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Pelaksanaan
rekonsiliasi
disesuaikan
d.
data
BMN
tingkat
eselon
I/ pusat
Hasil rekonsiliasi
dituangkan
11 Keputusan
dalam
cliatur dalam
Menteri
ini, dengan
dilampiri:
1)
Posisi
BMN di Neraca
dalam
LBP-W /LBP-EI/LBP
acara
rekonsiliasi
periode
internal
antara
UAPPA-W /UAPPA-
Berita
Acara
jawab/petugas
EI/UAPB
Rekonsiliasi
Rekonsiliasi
dan
Penatausahaan
ditandatangani
Data
penanggung
BMN pada
yang
menangani
disampaikan
oleh
yang tugas
BMN.
penanggung
UAPPB-W /UAPPB-
jawab/petugas
oleh
UAPPB-W /UAPPB-EI
kepada
kepada
perbedaan
antara
UAPPB-W /UAPPB-EI/UAPB
berada di bawahnya
dengan
maka perbedaan
nilai BMN
Dalam
hal
terintegrasi
UAPPB-W,
penyampaian
telah
tersedia
Sistem
Informasi
data
BMN
yang
proses
konfirmasi
data
rekonsiliasi
BMN yang
dilakukan
berasal
dengan
dari Sistem
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 54 -
perbedaan,
maka
UAPPB-W melakukan
konfirmasi
J.
penyelesaian atas
pemindahtanganan
BMN
usulan
yang
pemanfaatan
diajukan
oleh
atau
Pengguna
kepada
KPPN
Surat
Perintah
peraturan
untuk
pengenaan
Membayar
sesuai
sanksi
dengan
Dalam
hal
Rekonsiliasi
UAPPB-W/UAPPB-El/UAPB
Data
BMN
dan
tidak
melakukan
Pemutakhiran
Data
BMN,
5 (lima) hari
kerja setelah
batas
akhir pelaksanaan
Dalam
hal
UAPPB-W/UAPPB-El/UAPB
tidak
melaksanakan
hari
kerja
setelah
penerbitan
surat
peringatan,
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 55 -
atas
pemindahtanganan
Barang/Kuasa
peraturan
yaitu
sanksi
usulan
BMN yang
Pengguna
Barang
perundangan,
dengan
penundaan
pemanfaatan
diajukan
sesuai
a tau
oleh
Pengguna
dengan
ketentuan
mempertimbangkan
tingkat
surat
rekomendasi
pengenaan
sanksi
hal
UAPPB-W/UAPPB-El/UAPB
Rekonsiliasi
Data
Kanwil/Kantor
pencabutan
n.
BMN
Pusat
melaksanakan
Pemutakhiran
DJKN menerbitkan
Data
surat
yang disampaikan
dan UAPPB-W/UAPPB-El/UAPB
yang bersangkutan
akibat
tidak
Data
W/UAPPB-El/UAPB
dan Pemutakhiran
melakukan
BMN tidak
Rekonsiliasi
menghapus
untuk melaksanakan
BMN,
pemberitahuan
sanksi
Sanksi
pengenaan
Pemutakhiran
3.
dan
telah
kepada
Data
KPPN
BMN dan
kewajiban
UAPPB-
Data BMN.
Saldo
awal
pemutakhiran
merupakan
data
BMN per
tanggal
periode
sebagai
BMN pada
periode
Proses
pencocokan
rekonsiliasi
dan
penandingan
menurut
data
dalam
pada tingkat
2) Kuantitas barang;
rangka
pusat
MENTERIKEUANGAN
REPUBUK INDONESIA
- 56 -
d.
3)
N ilai barang;
4)
Kondisi barang.
perubahan/koreksi,
BMN dengan
data
tidak dapat
dalam
laporan
akhir
periode
semester
1,
tidak
dapat
nilai
dilakukan
2)
Terdapat
rekomendasi
perubahan
penyusunan
mengakibatkan
mengakibatkan
saldo
dijelaskan
inkonsistensi
Prosedur
awal
BMN,
maka
yang merupakan
rekonsiliasi
rekonsiliasi
nilai
dalam lampiran
terpisahkan
a.
mengakibatkan
perubahan/koreksi
4.
LKPP/ LBMN
yang
perubahan
f.
BPK/ APIP
data
periode
berjalan
dalam
rangka
Rekonsiliasi
data transaksi
untuk
mencocokkan
EI/LBP
berdasarkan
hasil penghimpunan
DJKN berdasarkan
hasil penghimpunan
dari
KPKNL/Kanwil
DJKN.
b. Transaksi periode berjalan adalah transaksi-traneaksi yang terjadi
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 57 -
keuangan
pemerintah pusat.
c.
melakukan
pencocokan
atas
dokumen
yang
perubahan,
dan
sekurang-kurangnya
pengurangan
meliputi
BMN termasuk
data
pengelolaan
berada
dalam
penggunaan
wilayah/eselon I/pusat;
Pengguna
Barang
tingkat
MENTERI KEUANGAN
REPUBUK INDONESIA
- 58 -
oleh
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 59 -
penerbitan
Surat
Keputusan
Penghapusan
dari Pengguna
lelang
oleh
Pengguna
Barang
tingkat
pemusnahan
barang oleh
Pengguna Barang
Pengelola
Barang
yang
mengharuskan
adanya
serah
Barang
pemanfaatan,
pemindah tanganan,
dan
penghapusan BMN;
6) penyetoran ke kas negara oleh Pengguna Barang tingkat
wilayah/eselon I/pusat dalam bentuk PNBP yang bersumber
dari pengelolaan BMN sebagai bentuk
persetujuan
pemanfaatan,
tindak lanjut
pemindahtanganan,
dari
dan
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 60 -
7) hasil pelaksanaan
rekonsiliasi
pengelolaan BMN
disajikan
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 61 TABEL4
FORMAT DERITA ACARA REKONSILIASI DATA BMN
DAN PEMUTAKHIRAN DATA BMN ANTARA KPKNL DAN UAKPB
KOP ~I JRA.T
Akun Neraca
Persediaan 11
ASETTETAP
Tanah
Peralatan dan Mesin
4
5
6
7
C
l
3
4
5
6
Mutasi
Saldo Akhir
(21
POSIS! BMN DI NERACA
ASET LANCAR
B
l
2
Saldo Awal
Asei Lain-Lain"
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 62 KOP SURAT
II. Hal-hal penting lainnya mengenai data BMN terkait penyusunan LBKP dan LK tingkat UAKPA
disajikan dalam Lampiran Serita Acara ini, yang rnerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Serita Acara ini.
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk bahan penyusunan Laporan SMN dan LKPP periode
................. <2>
, dan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.
....................
<! 5>
.................. <13>
NIP/NRP
<14>
.
.
..
NIP
<11>
<9>
<10>
..
.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 63 -
2.
Diisi
dengan
periode
rekonsiliasi
dan
tahun
anggaran,
misalnya
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. Diisi
dengan
pejabat/staf/petugas
pada
KPKNL yang
menangani
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 64 TABEL 5
FORMAT LAMPIRAN BERITAACARA REKONSILIASI DATA BMN DAN
PEMUTAKHIRAN DATA BMN ANTARA KPKNL DAN UAKPB
LAMPIRAN REKONSILIASI
PADA
PERIODE
NOMOR :
I.
PERKIRAAN NERACA
KODE
URAIAN
Ill
SALDOAWAL
SEBELUM
KOREKSI
TAMBAH
, ...
13,
KURANG
SALDO AWAL
SETELAH
KOREKSI
rs
61
11
1171
Persediaan 11
13
ASETTETAP
1311
1321
1371
1331
1372
1341
1373
1351
1374
1361
Tan ah
Peralatan dan Mesin
Akwn. Penuusutan
Gedunz dan Banzunan
Alrum. Penuuswan
Jalan, irigasi, dan .Jarinzan
Akum. Pemrusutan
16
ASET LAINNYA
1611
16911
1621
1F.Q~1
.<!h'm
. .,.;
Aset Lain-lain 21
1661
16912
16932
Akutn. Penuusutari
Akum. Amortisasi
II
A
BMN Ekstrakomotabel
Akum. Penuusuran
KOREKSI
BPYBDS
BARANG HILANG
BARANG RUSAK BERAT
D
ASET BMN EKS DK/TP
E
SEBELUM TA 2011
TOTAL (l+ll)
1) Nila: koreksi Persed1aan yang disajlkan berupa selisih anrara saldo awal sezelah koreks1 dan saldo awa/
sebelum koreksi;
2) Nilai yang disajikan. hanya nilai Aset Tetap yang Tidak D1gunakan Dalam Operasi Pemen11tahan, Aset Tak
Berunijud yang Ttdak: Digunakan Dalam Operasi Pemennzahan dan Aset Lam-lam berupa BMN.
Total nilai koreksi saldo awal sebesar Rp ... <4> dengan penjelasan sebagai berikut:
a.
b.
......... <5>
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 65 -
PERKIRAAN NERACA
URA.IAN
Ill
I
11
1171
13
1311
1321
)371
1331
1372
1341
1373
1351
1374
1361
(2)
D
E
(6)
Akum. Penuusutan
Akum. Penuusutan
.Ia lari
IS)
ASET LAINNYA
!41
SALDO AKHIR
PER ... <7>...
Tanah
PeraJatan dan Mesin
1611
16911
1621
16931
1661
16912
16932
(31
MUTASI
TAMBAH
KURANG
16
II
A
1
SALDOAWAL
PER ... <6>...
Akum. Penuusutan
Aset Lain-lain
21
Alcum. Perurusutan
Akum. Amortisasi
BMN NON NERACA
EKSTRAKOMPTABEL
BMN Ekstrakomotabel
Akum. Penuusuian
BPYBDS
BARANG HILANG
BARANG RUSAK BERAT
ASET BMN EKS DK/TP
SEBELUM TA 2011
TOTAL (l+II)
1. Nilai murasi Persediaari yang disajikan. berupa selisih aruara saldo akhir dan saldo awal Persediaan;
2. Nilai yang disajikan hanya nilai Ase! Tetap yang Tidak:Digunakan Dalam:Operasi Pemerintahan, Asel Tak
Berunijud yan.g Tidak Diqunakan. Dalam Operasi Pemerin.1ahan dan Asel Lainlain berupa BMN.
b,
BELANJA MODAL
SELISIB
c. Rekonsiliasi Data Transaksi Pembentuk BMNyang berasal dari perolehan lainnya yang
sah dan Pengurang BMN
i.
Mutasi Tambah BMN
NO
PERKlRAAN NERACA
JENIS TRANSAKSI
KUANTITAS
(1)
NIL AI
121
131
141
(Sl
Tan ah
Transfer Masuk
Hibah Masuk
Dst .....
Transfer Masuk
Hibah Masuk
..... dst
Dst. ....
..... dst
TOTAL
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 66 ii.
NO
Ill
1
PERKIRAAN NERACA
121
Tan ah
JENI$ TRANSAKSI
KUANTITAS
NILAI
131
141
(51
Transfer Keluar
Hibah Keluar
..... dst
Transfer Keluar
Hibah Keluar
..... dst
3
Ost .....
Ost.....
TOTAL
Ui.
NO
(ll
l
PERK.IRAAN NERACA
JENIS TRANSAKSI
NILAI
(2}
(3}
(41
Ost .....
TOTAL
iv.
NO
(l l
1
JENIS TRANSAKSI
131
NILAI
14)
Franchise
Ost .....
Amortisasi Rezuler
Amortisasi Pertama Kali
Amortisasi Transaksional
Amortisasi Rezuler
Ost .....
TOTAL
2
3
4
5
6
7
Tan ah
Peralatan dan Mesin
Geduna dan Banzunan
Jalan
lrizasi
.Jannzan
Aset Tetan lainnva
JUMLAH
TELAH DITETAPKAN
STATUSPENGGUNAAN
KUANTITAS
NILAI
BELUM DITETAPKAN
STATUSPENGGUNAAN
KUANTITAS
NIL AI
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-67 b.
Pengelolaan BMN
No.
Uruan
PellQUnaAn
Pemanr.-.tan
Pemlndahtanpnan
Pencbapuaan
Jwnlah
a. Oikembalikan
b Ditolak
C. 01SCtUJUI
Gagal/batal proses
5
6
7
IV. Penerimaan
I
BMN
negara bukan pajak (PNBP) yang berasal dari pengelolaan BMN pada
<2>...
berikut:
V.
Jumlah penerimaan
periode
adalah
<9>
sebesar
lainnya
a.
...............................
.
<masalah SDM>
. . . .. . . . . . . . . .. . .. . .. .
.
.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . <masalah. lainnya>
Langkah
tindak
perrnasalahan
lanjut
ke depan
dalam
<masalah SDM>
.....
...............................
<masalah lainnya>
d.
Terdapat
perbedaan
c.
e.
.
<10>
<1>
dengan
< 12>
.................
<13>
.................
<16>
.................
<14>
<!?>
NIP
<18>
NIP/NRP
penyelesaian
.. . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . .. <masalah infrastruktur>
<l l>
rangka
...............................
........
BMN:
.. <masalah infrastruktur>
...............................
b.
sebagai
Informasi penting
Permasalahan
rincian
<15>
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 68 -
1.
2.
Diisi
dengan
rekonsiliasi
periode
semester
rekonsiliasi
I Tahun
dan
tahun
Anggaran
anggaran.
2016,
maka
Misalnya
diisi
dengan
4.
5.
Diisi dengan
penjelasan
penyebab
perkiraan neraca.
6.
Diisi
dengan
tanggal
awal
periode
rekonsiliasi
(misalnya:
untuk
8.
Diisi dengan total nilai PNBP yang berasal dari pengelolaan BMN selama
periode rekonsiliasi (semester/ tahunan).
9.
Diisi
dengan
rincian
besarnya
kelompok
11.
12.
Diisi dengan hal-hal lain yang dianggap perlu disajikan dalam lampiran.
13.
UAKPB.
14.
UAKPB.
15.
Diisi
dengan
NIP/NRP
penandatangan/petugas
dari
unit
organisasi / instansi.
16.
Diisi
dengan
jabatan
Penanggung
Jawab/petugas
pelaksanaan
Diisi
dengan
pelaksanaan
18.
nama
pejabat/staf/petugas
Penanggung
Jawab
Jawab/staf/petugas
pelaksanaan
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INOONESIA
- 69 TABEL 6
FORMAT BERITA ACARA REKONSILIASI DATA BMN
REKONSILIASI DATA BMN ANTARA KANWIL DJKN DAN UAPPB-W
KOP SITRAT
BERlTA ACARA REKONSILIASJ DATA BARANG MILIK NEGARA
PADA
<l>
.
PERIODE
<2>
.
NOMOR:
<3>
.
Pada hari ini .... <4> .... , tanggal ... <5>... bulan ...... <6>........
tahun ..... <7>...... , bertempat di
....... <8> ....... , kami yang bertanda tangan di bawah ini:
I.
Nama
:
<9>
.
NIP
:
<10>
..
Jabatan
:
<11>
..
dalam
hal
ini
bertindak
untuk
dan
atas
nama
Pengelola
Barang
pada
............. <12>
, untuk selanjutnya disebut Pihak Pertarna:
Nama
:
<13>
.
NIP
:
< 14>
..
Jabatan
:
<15>
..
dalam hal iru bertindak unruk dan atas nama penanggung jawab unit akuntansi barang
pada
<l>
, untuk selanjutnya disebut Pihak Kedua;
menyatakan
bahwa telah melakukan Rekonsiliasi
Data Barang Milik Negara (BMN) pada
......................... <!>
dengan cara membandingkan data BMN pada Laporan
Barang Pengguna Wilayah yang disusun oleh unit akuntansi barang dan Laporan Barang Kantor
Wilayah untuk periode
<2>
, dengan hasil sebagai berikut:
I. Hasil Rekonsiliasi Data BMN:
II.
No
(ll
I
A
1
B
l
2
3
4
5
6
7
C
1
2
Akun Neraca
(21
POSISI BMN DI NERACA
ASET LANCAR
Persediaan 11
ASETTETAP
Tanah
Peralatan dan Mesin
Geduria dan Banaunan
Jalan lrigasi, dan .Jarinean
Aset Tetao Lainnva
Konstruksi Dalam Penaeriaan
Akumulasi Penuusutan Aset Tetao
ASET LAINNYA
Kemitraan dengan Pibak Ketiza
Akumulasi Amortisasi
4
5
6
Aset Lain-Laine
II
A
l
B
C
D
E
1)
2)
BPYBDS
BARANG HILANG
BARANG RUSAK BERAT
ASET BMN EKS DK/TP SEBELUM TA 2011
Total (I+H)
Nilai mwasi Persediaan yang disajikanberupa selisih antara saldo akhir dan saldo awal Persediaan;
Nilai yang disajikan hanya nilai Aset Tetap yang Tidak Digunakan Dalam Operasi Pemerintahan, Aset Tak
Berwujud yang 7'i.dak Digunakan Dalam Operasi Pemerintahan dan Asel Lain-lain berupa BMN;
Rincian. teriampir.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 70 KOP SURAT
II. Hal-hal penting lainnya mengenai data BMN terkait penyusunan LBP-W dan LK tingkat UAPPA-W
disajikan dalam Lampiran Serita Acara ini, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Serita Acara ini.
Demikian Serita Acara ini dibuat untuk bahan penyusunan Laporan BMN dan LKPP periode
................. <2>
, dan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya .
................. <I S>
.................. <13>
NIP/NRP
<14>
..
..
<11>
.
..
.................. <9>
NIP
<10>
..
.
..
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 71 -
CARAPENGISIANFORMATBERITAACARA
REKONSILIASI DATABMNANTARAKANWILDJKN DANUAPPB-W
1.
2.
Diisi
dengan
periode
rekonsiliasi
dan
tahun
anggaran,
misalnya
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Diisi dengan
nama
pejabat/staf/petugas
pada
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 72 -
TABEL 7
FORMAT LAMPIRAN BERITAACARA REKONSILIASI DATA BMN ANTARA
KANWIL DJKN DAN UAPPB-W
KOP SURAT
LAMPIRAN REKONS!LlASI DATA BARANG MlLIK NEGARA
PADA
<l>
.
PERIODE
<2>
.
NOMOR:
<3>
..
I.
PERKIRAAN NERACA
KODE
URAIAN
(1)
(JJ
SALDOAWAL
SEBELUM
KOREKSI
(3)
13
1311
1321
1371
1331
1372
1341
1373
1351
1374
1361
Tan ah
Peralatari dan Mesin
Akum. Penuusutari
Gedunz dan Banzunan
Akum. Penuusutan.
Jalan, irigasi, dan .Jarinzan
Akum. Penuusutan
Aset Tetap lainnva
Akum. Penuusutan
Konstruksi Dalam Penzeriaan
16
ASET LAINNY A
1611
16911
1621
11
1171
lnO~ I
1661
16912
16932
Alnm
TAMBAH
KURANG
(4)
(5)
SALDO AWAL
SETELAH
KOREKSI
(6)
""'
Aset Lain-lain 2
Akum. Pen1nisutan
Akum. Amortisasi
1
2
BMN Ekstrakornptabel
Akum. Penuusutan
II
KOREKSI
BPYBDS
BARANG HILANG
BARANG RUSAK BERAT
D
ASET BMN EKS DK/TP
E
SEBELUM TA 2011
TOTAL u-m
1) N1/a1 koreksi Persediaari yang d1sajikan berupa selisih aniara saldo awal setelah korek.si dan saldo awal
sebe/um koreksi;
2) Nila: yang disafikan hanya mlai Asel Tetap yang Ttdak D1gunakan Da/am Operasi Pemenn1ahan, Asel Tak
Benuujud yang Tidak Digunakan Dalam Operasi Pemeriniahan dan Aset Lain-lain berupa BMN.
B
Total nilai koreksi saldo awal sebesar Rp ... <4> dengan penjelasan sebagai berikut:
a.
b.
.........
<5>
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 73 -
11.
a.
Pemutakhiran
KODE
PERKIRAAN NERACA
URAlAN
(I)
SALDOAWAL
PER ... <6> ...
121
11
1171
Persediaan
13
ASET TETAP
1311
1321
1371
1331
1372
1341
1373
1351
1374
1361
1'AnAh
16
ASET LAINNY A
1611
16Qll
1621
16931
1661
16912
16932
[3)
MUTASI
TAMBAH
KURANG
(41
{6)
--
(5)
SALDO AKHIR
PER ... <7> ...
Ponn>"'"''"'"
I
I
P<>nn1<>,,tnn
I
I
Akum Penin1<>11tnn
II
A
Ak11m Amorti<>n<>i
Aset Lain-lain
21
Akum Penuus11tan
Akum Amortisasi
BMN NON NERACA
EKSTRAKOMPTABEL
BMN Ekstrakornntabel
1
2
AIMnn
PP.ntJU"'"'"'"'
BPYBDS
BARANG HILANG
BARANG RUSAK BERAT
ASET BMN EKS DK/TP
SEBELUM TA 2011
TOTAL (1+11)
c
D
E
I
I
..
Nilai mutas1 Persediaan. yang disa)lkan berupa selisih. anrara saldo akrur dan. saldo awal Persediaan;
Nilai yang disa)lkan hanya ntla1 Asel Tetap yang Tidalc Digunalcan Dalam Operasi Pemerouahan, Aset Talc
Berwujud yang Tidak: Digunakan Dalam: Operasi Pemenntahan dan Asel Lain-lairi berupa BMN.
1.
2.
b. Rekonsiliasi
lainnya yang
PERKIRAA.N NERACA
JENIS TRANSAKSI
KUANTITAS
NILAI
(21
(3)
(41
(51
Transfer Masuk
Hibah Masuk
Tan ah
..... dsr
2
Ost.....
Transfer Masuk
Hibah Masuk
..... dst
Ost .....
TOTAL
ii.
NO
PERKIRAA.N NERACA
JENIS TRANSAKSI
KUANTITAS
NILAI
111
121
131
(41
151
Tan ah
Ost .....
TOTAL
Transfer Keluar
Hibah Keluar
..... dst
Transfer Keluar
Hibah Keluar
..... dst
1 Ost .....
I
I
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INOONESIA
- 74 iii.
NO
(1J
121
Ost.. ...
NILA!
131
141
Penyusuran Rezuler
Penvusutan Pertarna Kali
Penyusutan Transaksional
Penyusutan Rezuler
Ost.. ...
TOTAL
iv.
NO
Ill
{2)
141
Franchise
Amortisasi
Amortisasi
Amortisasi
Amortisasi
Ost .....
NILA!
131
Transaksional
Rezuler
Pertama Kali
Transaksional
Amortisasi Rezuler
Ost. ....
TOTAL
III.
Penetapan
NO
Status Penggunaan
Tan ah
Peralatan dan Mesin
Gedunz dan Banzunan
Jalan
Irizasi
6
7
.Jaringan
Aset Tetap lainnva
JUMLAH
b.
Uraian
c. Disetujui
Dalam proses tindak lanjut
Pcnezuna/Kuasa Peneeuna Baran"
Telah diterbitkan SK dari Pengguna
Barane
Tindak lanjut oleh Kuasa Pengguna
Barane
Selesai serah terima
Gagal/batal proses
6
7
TELAH DITETAPKAN
STATUSPENGGUNAAN
KUANTITAS
NILA!
Pengelolaan BMN
No.
BELUM DITETAPKAN
STATUSPENGGUNAAN
KUANTITAS
NILAI
URAIAN
1
2
3
4
BMN
Penuunaan
Pemanfaatan
Pemlndabtanganan
Penchapuaan
Jumlab
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 75 V.
adalah sebesar Rp
<8>
<9>
b.
c.
< 1>
adalah
...............................
<masalah SDM>
...............................
<masalah infrastruktur>
...............................
..........
<masalah lainnya>
<6>
.
.
.
.
Langkah tindak lanjut ke depan yang perlu diambil dalam rangka penyelesaian permasalahan
penatausahaan BMN adalah:
...............................
<masalah SDM>
...............
<masalah infrastruktur>
<masalah lainnya>
d.
e.
Terdapat
perbedaan nilai
.
<7>
BMN antara
<!>
<9>
................. <10>
................. <13>
.................
<14>
NIP
<15>
NIP/NRP
<I l>
<12>
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 76 -
2.
Diisi
dengan
rekonsiliasi
periode
semester
rekonsiliasi
dan
tahun anggaran.
Misalnya
4.
Diisi dengan total nilai PNBP yang berasal dari pengelolaan BMN selama
periode rekonsiliasi (semester/ tahunan).
5.
6.
7.
8.
9.
Diisi dengan hal-hal lain yang dianggap perlu disajikan dalam lampiran
mi.
10.
11.
12.
Diisi
dengan
NIP/NRP
penandatangan/petugas
dari
unit
organisasi / instansi.
13.
Diisi dengan
jabatan Penanggung
Jawab/petugas
pelaksanaan
Diisi
dengan
nama
pejabat/staf/petugas
Penanggung
Jawab
c
~
.s:
.
.
~"'
~v
sc
A
......
'iil
&
~
......
Eal
:
~
Cl
.
.
""
N
I\
('I
~
e
So
i5
(IS
""v
8.
0
t:
~~
A
. 00
AN
.s0
-a-0
e::
bO
t:
as
>
"
~
"'<~
.
...
z~
"'v
"'
A
t'--
v...........
z
:z-
: c,
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 78 -
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Diisi dengan
Penyusutan
Peralatan
dan
Gedung
dan
Mesin.
12.
13.
Diisi dengan
Akumulasi
Penyusutan
Bangunan.
14.
15.
Jaringan.
16.
17.
Diisi dengan nilai saldo akhir Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya.
18.
19.
Diisi dengan nilai saldo akhir Aset Kemitraan Dengan Pihak Ketiga.
20.
Dengan
Pihak Ketiga.
21.
22.
Diisi dengan nilai saldo akhir Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud.
23.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-79 -
24.
25.
26.
27.
UAPPB-W.
28.
,(.,;
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 80 -
TABEL9
FORMAT HERITA ACARA REKONSILIASI
(1)
I
A
Akun Neraca
(21
POSISI BMN DI NERACA
ASET LANCAR
Persediaan
B
1
ASETTETAP
Tanah
7
C
4
5
6
II
A
1
2
B
C
D
E
(31
I
2
3
Saldo Awai
Total (1+11)
1)
2)
Niku mutasi Persedaaan yang disajikan berupa sehsih anrara saldo akhir dan saldo awal Persediaan;
Nilai yang d1SaJlkart hanya mlat Asel Tetap yang Tidak: Dzgunakan Da.lam Operast Pemerinlahan, Asel Tak
Berunijud yang Tidak Digunakan Dalam Operasi Pemerintahan, dan Aset Lain-lairi berupa BMN;
Rinciari terlampir.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 81 KOP SURAT
II. Hal-hal penting lainnya mengenai data BMN terkait penyusunan LBP-El/LBP dan LKKL disajikan
dalam Lampiran Serita Acara ini, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Serita
Acara ini.
Demikian Serita Acara ini dibuat unruk bahan penyusunan Laporan BMN dan LKPP periode
................. <2>
, dan apabila di kemudian hari cerdapat kekeliruan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.
..................
<1 5>
..................
<13>
NIP/NRP
<14>
<!!>
<9>
'.'llP
<10>
..
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 82 -
2.
Diisi
dengan
periode
rekonsiliasi
dan
tahun
anggaran,
misalnya
4.
5.
6.
7.
8.
9.
pejabat/staf/petugas
pada
Kantor Pusat
DJKN yang
UAPPB-El/UAPB.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 83 TABEL 10
FORMAT LAMPIRAN BERITA ACARA REKONSILIASI DATA BMN DAN
PEMUTAKHIRAN DATA BMN
ANTARA KANTOR PUSAT DJKN DAN UAPPB-El/UAPB
KOP SURAT
LAMPIRAN REKONSILIASI DATA BARANG MILIK NEGARA
PADA
<l>
.
PERIODE
<2>
.
NOMOR :
<3>
.
I.
KOOE
(I)
(2)
I
11
1171
Persediaan
13
ASETTETAP
1311
1321
1371
1331
1372
1341
1373
1351
1374
1361
16
1611
169111
1621
Tanah
Peralatan dan Mesin
SALOOAWAL
SEBELUM
KOREKSI
(3)
KOREKSI
TAMBAH
KURANG
(4)
(5)
SALOOAWAL
SETELAH
KOREKSI
l)
Akum. Penvusutan
AsetTak Berwuiud
Akum A mortisasi
1n~1
1661
169122
169321
Aset Lain-lain ll
Akum. Pe1111usula11
Akum. Amorllsasi
II
A
1
2
BMN Ekstrakomptabel
Akum. Penvusutan
BPYBDS
BARANG fULANG
BARANG RUSAK BERA T
ASET BMN EKS OK/fP SEBELUM
TA2011
TOTAL(I+fi)
Nilai koreksi Persediaan yang disajikan berupa se/isih anlara sa/do awal setelah koreksi dan saldo awal
sebelum koreksi;
Nilai yang disafikan hanya nilar Asel Tetap Yang Tidak Digunakan Dalam Operasi Pemerintahan, Asel Tak
Berwujud Yang Tldak Digunakan Dalam Operasi Pemerintahan dan Asel Lainlain berupa BMN.
c
0
E
1)
2)
Total nilai koreksi saldo awal sebesar Rp ... <4> dengan penjelasan sebagai berikut:
a.
(6)
<5>
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-84 -
11. Pemutakhiran
a.
PERKIRAAN NERACA
URAIAN
KODE
Ill
I
SALDO AWAL
PER ... <6> ...
(2\
13)
MUTASI
TAMBAH
KURANG
(4)
151
11
1171
Persediaan
SALDO AKHIR
PER ... <7> ...
(6)
11
13
ASETTETAP
1311
L321
1371
1331
1372
1341
1373
1351
1374
1361
Tanah
Peralatan dan Mesin
Akum. Pen"'suran
16
ASET LAINNYA
1611
169111
1621
16931
1661
169122
169321
Aset Lain-lain 21
Akum. Pen1n1sutan
Akum. Amortisasi
BMN NON NERACA
EKSTRAKOMPTABEL
n
A
1
BMNEkstrakomnrabel
Ak.--um.Pennisutan
BPYBDS
BARANG HILANG
BARANG RUSAK BERAT
ASET BMN EKS DK/TP
SEBELUM TA 2011
D
E
TOTAL (I+ll)
1) Nilai mutasi Persediaan:yang disajikan berupa selisih antara saldo akhir dan saldo awal Persediaan;
2)
Nilai yang disajikan hanya nilai Asel Tetap Yang Yang Tidak Digunakan Dalam Operasi Pemerintahan, Aset Tak
Berwujud Yang Yang Tidak Digunakan Dalam Operasi Pemerintahan dan Aset Lain-lain berupa BMN.
JENIS TRANSAKSI
(31
KUANTITAS
(41
NILAI
JENIS TRANSAKSI
KUANTITAS
NILAI
(3)
(41
(51
(21
Tanah
Ost.....
(51
Transfer Masuk
Hibah Masuk
..... dst
Transfer Masuk
Hibah Masuk
..... dst
Dst .....
TOTAL
ii.
NO
Ill
Tan ah
Transfer Keluar
Hibah Keluar
Transfer Keluar
Hibah Keluar
Ost.....
Ost.....
..... dst
..... dst
TOTAL
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 85 iii.
Penyusutan
NO
PERKIRAAN NERACA
JENIS TRANSAKSI
{ll
NILAI
(21
131
141
Ost. ....
TOTAL
iv.
Amortisasi
NO
PERKIRAAN NERACA
JENIS TRANSAKSI
(I)
NILAI
(21
131
141
Franchise
3 Dst. ....
TOTAL
Ill. RekonsiliasiPengelolaan
a.
Penetapan
Status Penggunaan
NO
1
3
4
5
6
7
b.
7
8
9
TELAH DITETAPKAN
STATUS PENGGUNAAN
KUANTITAS
NlLAI
JUMLAH
Pengelolaan BMN
Uraian
BELUM DITETAPKAN
STATUS PENGGUNAAN
KUANTITAS
NrLAl
Tan ah
Peralatan dan Mesin
Gedunz dan Banzunan
Jalan
lrizasi
.Jarinzan
Aset Tetap lainnya
Barane
3
BMN
URAIAN
No.
1
BMN
Penuunaan
Pemanfaatan
Pemindahtanganan
Penghapusan
Jwnlah
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 86 -
Jumlah penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang berasal dari pengelolaan
BMN pada periode <2>
berikut:
<9>
<1>
< 1 O>
.......
c.
Satker,
Nilai BMN yang berasal dari belanja subsidi (Bagian Anggaran 999.07) dan
belanja lainnya (bagian Anggaran 999.08) sebesar Rp ...... < 14> ...... dengan
rincian sebagai berikut: ...... < 15> ......
d. Nilai BMN yang berasal dari Dana Stimulus Fiskal tahun anggaran 20xx
sebesar Rp ...... < 16> ...... dengan rincian sebagai berikut: ...... < 17> ......
e.
.. .
<masalah. SDM>
..
.. . .. <masalah infrastruktur>
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . <masalah. lainnya>
f.
Langkah
tindak
lanjut ke depan
yang perlu
diambil dalam
rangka
<masalah. SDM>
....
<masaiah. infrastrukiur>
..
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . <masalah lainnya>
<18>
< 19>
<l> .....
..
<20>
............... .. <21>
..
.................
<24>
......
..
..
<25>
..
NIP
<26>
NIP/NRP
<22>
<23>
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 87 -
2.
Diisi
dengan
periode
rekonsiliasi dan
tahun
anggaran.
Misalnya
4.
5.
6.
Diisi dengan
tanggal awal
periode rekonsiliasi
(misalnya: untuk
8.
Diisi dengan total nilai PNBP yang berasal dari pengelolaan BMN selama
periode rekonsiliasi (semester /tahunan).
9.
10.
11.
Diisi dengan total nilai BMN yang berasal dari dana dekonsentrasi/tugas
pembantuan.
12.
13.
14.
Diisi dengan total nilai BMN yang berasal dari Bagian Anggaran
Pembiayaan dan Perhitungan 999.07 dan 999.08.
15.
Diisi dengan penjelasan secara rinci nilai BMN dari BA 999.07 dan
999.08 per perkiraan Neraca.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 88 -
16.
Diisi dengan total nilai BMN yang berasal dari dana stimulus fiskal.
17.
Diisi dengan penjelasan terinci nilai BMN dari dana stimulus fiskal per
perkiraan Neraca.
18.
19.
20.
Diisi dengan hal-hal lain yang dianggap perlu disajikan dalam lampiran
ini.
21.
22.
23.
Diisi
dengan
NIP/NRP
penandatangan/petugas
dari
unit
organisasi/ instansi.
24.
Diisi
dengan
jabatan
Penanggung
Jawab/petugas
pelaksanaan
Diisi
dengan
nama
Penanggung
Jawab
..
e~ 2.0 ..
~~Cl)
"
Ill
CJ
I\
Cd
s::: 0..
:-
v 0:::
.z
: <,
/\
: 0..
00
Cd N
:z
I\
<
o
e- ..c
'"v
0..
ao
"
~~
~
I\
C:i:lN
se
z<(
-c (/)
(!)W
zz
<(0
=>o
UJZ
~-~
a::
w..J
.... cc
z=>
wCl.
~~
I\
Cd
I\
l'N
"v
Ill
L-----'-.l.-L.....I.
:
c~
v. z
: .........
: 0..
:z
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 90 -
1.
Diisi dengan
Eselon I pada
"Satuan
Kerja" untuk
rekonsiliasi
Kementerian/Lembaga
rekonsiliasi
dengan
yang dilakukan
oleh
yang dilakukan
antara
Pengguna
Diisi
dengan
nama
nama
Eselon
I/Kementerian/Lembaga
untuk
4.
Diisi dengan "Eselon I" untuk rekonsiliasi antara Pengguna Barang dan
Kantor Pusat DJKN.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Diisi dengan
Penyusutan
Peralatan
dan
Gedung
dan
Mesin.
12.
13.
Diisi dengan
nilai
saldo
akhir Akumulasi
Penyusutan
Bangunan.
14.
15.
Jaringan.
16.
1 7.
18.
19.
Diisi dengan nilai saldo akhir aset Kemitraan Dengan Pihak Ketiga.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 91 -
20.
21.
22.
Diisi dengan nilai saldo akhir Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
LAMPIRAN IV
KEPUTUSAN MENTERl KEUANGAN
NOMOR 385/KM.6/2016
TENTANG
MODUL REKONSILIASI DATA
BARA.NO MILIK NEGARA DAN
PEMUTAKHIRAN DATA BARANG
MILJK NEGARA
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK lt\lDONESIA
A.
JENJANG REKONSILIASI
Tingkat
daerah, antara
Direktorat Jenderal
rekonsiliasi
1.
Dalam hal terdapat perbedaan data saldo akhir BMN antara unit
akuntansi barang dan unit akuntansi keuangan pada suatu satker,
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 93 -
3.
4.
5.
KPKNL menyampaikan
ketentuan
rekomendasi
pengenaan
sanksi
sesuai
Kementerian/Lembaga
rekonsiliasi sesuai
ketentuan.
C.
1.
dan
data
Kementerian/Lembaga,
maka
dijelaskan
DJKN
secara
memadai
Kanwil
atas
dalam
DJPB
perbedaan
pada
nilai
lampiran
Berita
suatu
tersebut
Acara
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 94 -
2.
Rekonsiliasi
4.
D.
1.
BUN
bentuk
dan
pencocokan
data
tingkat pusat
informasi
BMN
dilakukan dalam
yang
diperoleh
berdasarkan:
a.
b.
Hasil
penghimpunan
atas
LBP
dan
LKKL
dari
Data
saldo
akhir
BMN menurut
perkiraan
neraca
per
data
antara
unit
akuntansi keuangan
dan
unit
akuntansi barang.
c.
Data nilai PNBP yang bersumber dari pengelolaan BMN per jenis
mata anggaran penerimaan, sebagaimana diatur dalarn Tabel 18
Keputusan Menteri ini.
e.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 95 -
Rekonsiliasi
pada
BUN tingkat
pusat
dapat
dilakukan
secara
elektronis.
4.
rekonsiliasi pada BUN tingkat pusat, Kantor Pusat DJKN dan Kantor
Pusat DJPB melakukan klarifikasi kepada K/L yang bersangkutan.
5. Hasil rekonsiliasi pada BUN tingkat pusat dituangkan dalam Serita
Acara Rekonsiliasi, dengan format sebagaimana diatur dalam Tabel 18
Keputusan Menteri ini.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 96 -
TABEL 12
FORMAT BERITA ACARA REKONSILIASI DATA BARANG MILIK NEGARA
PADA BENDAHARA UMUM NEGARA TINGKAT DAERAH
ANTARA KPKNL ... <14> ... DAN KPPN ... <15> ...
l<J;'M~NTRRTA N
l(k'lJ
;~,;'"';~!A
l.
II.
Nama
:
<11>
.
NIP
:
<12>
.
Jabacan
:
<13>
.
dalam hal ini bertindak unruk dan atas nama Direktorat Jenderal Perbendaharaan, untuk
selanjutnya disebut Pihak Kedua;
menyatakan bahwa telah melakukan Rekonsiliasi Data Barang Milik Negara (BMN) pada Bendahara
Umum Negara tingkat Daerah dengan cara membandingkan data BMN pada Laporan Barang UAKPB
di wilayah kerja KPKNL ... <14>
dengan Laporan Keuangan UAKPA di wilayah kerja KPPN ... <15> .....
untuk periode
<!>
, dengan hasil sebagai berikut:
I. Hasil Rekonsiliasi Data BMN:
No
Akun Neraca
12l
ASET LANCAR
Persediaan
ASETTETAP
Tan ah
Peralatan dan Mesin
Akumulasi Penuusutari
3
Gedung dan Banzunan
Akumulasi Pen.uusutan
4
Jalan, lrigasi, dan .Jarinzan
Ak"llmulasi Pen1.1Usutan
5
Aset Teran Lainnya
Akwnulasi Penuusutan.
6
Konstruksi DaJam Pengeriaan
c ASET LAINNYA
1
Kemitraan Pihak Ketiza
2
Aset Tak Berwujud
Akwnu/asi Amortisasi
Aset Lain-Lain 1
3
Akumulasi Penuusutari
Akumulasi Amortisasi
TOTAL (A+B+Cl
") Nilai yang disajikan. berupa nilai Aset Tetap Yang Dihentikan. Dari Operasional Pemerintah, Aset
Tak Beruiujud Yang Diheruikari dari Operasianal Pemerintah. dan Aset Lain-lain berupa BMN.
(11
A
l
B
1
2
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 97 l(()p
~l IRA'l'
II. Hal-ha! penting lainnya mengenai data BMN disajikan dalam Lampiran Serita Acara ini, yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Serita Acara ini.
Demikian Serita Acara ini dibuat dan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mesrinya.
................. <I 3>
.................. <11>
IP
<12>
<10>
.
NlP
<8>
<9>
.
.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INOONESIA
- 98 -
CARAPENGISIANFORMAT BERITAACARA
REKONSILIASI DATA BARANG MILIKNEGARA
PADABENDAHARAUMUMNEGARATINGKAT DAERAH
1.
Diisi
dengan
periode
rekonsiliasi
dan
tahun
anggaran,
misalnya
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
12. Diisi dengan NIP penanggung jawab pelaksanaan rekonsiliasi data BMN
pada KPPNatau pejabat yang ditunjuk/dikuasakan.
13. Diisi dengan jabatan penanggung jawab pelaksanaan rekonsiliasi data
BMN pada KPPNa tau pejabat yang ditunjuk/ dikuasakan.
14.
1i
('I
fl.
('I
a.
c::..:
,.;
('I
('I
fl
(")
('I
v.
fl
0\
v
0.:
z;
v"
('I
v.
fl. fl
'
NN
II)
v..v
. .
:: :.
: 0.:
~z
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
dengan
periode
pelaksanaan
rekonsiliasi
rekonsiliasi
dan
semester
tahun
anggaran,
I TA 2016,
maka
misalnya
diisi
dengan
II. TABEL
( 1)
(2)
Untuk rekonsiliasi pada BUN tingkat daerah diisi dengan kode satuan
kerja (lengkap hinggajenis
(3)
kewenangan).
Untuk rekonsiliasi pada BUN tingkat daerah diisi dengan nama satuan
kerja.
(4)
Diisi
dengan
nomor
Kementerian/Lembaga
akuntansi
(5)
Diisi
tanggal
Kementerian/Lembaga
(6)
Diisi
antara
acara
unit
akuntansi
rekonsiliasi
keuangan
internal
dan
unit
barang.
dengan
akuntansi
berita
berita
antara
acara
unit
akuntansi
rekonsiliasi
keuangan
internal
dan
unit
barang.
dengan
Amortisasi,
Saldo
Akhir,
Akumulasi
Penyusutan/ Akumulasi
Baris pertama
Baris ketiga
(8)
Baris pertama
Diisi dengan
saldo
akhir
BMN berupa
Tanah
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 101 -
(9)
Baris pertama
Baris kedua
atas BMN
Baris kedua
atas BMN
(11)
Baris pertama
Baris kedua
atas BMN
( 12)
Baris pertama
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 102 Lainnya
dalam
rupiah
penuh
selama
periode
rekonsiliasi.
Baris kedua
Diisi dengan
akumulasi
penyusutan
atas
BMN
penuh
dalam
rupiah
penuh
selama
periode
rekonsiliasi.
(13) Baris pertama
Pengerjaan
dalam
rupiah
penuh
selama
periode rekonsiliasi.
Baris ketiga
dalam
rupiah
Konstruksi
penuh
selama
periode rekonsiliasi.
( 14) Baris pertama
Baris kedua
Diisi
dengan
amortisasi
akumulasi
penyusutan
Kemitraan
dan
Dengan
BMN berupa
Kemitraan
Diisi dengan
Berwujud
dalam
rupiah
penuh
Aset Tak
selama
periode
rekonsiliasi.
Baris kedua
Diisi dengan
akumulasi
amortisasi
atas
dalam rupiah
BMN
penuh
Diisi dengan
nilai buku
BMN berupa
Aset Tak
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 103 -
Berwujud
dalam
rupiah
penuh
selama
periode
rekonsiliasi.
(16) Baris pertama
dalam
rupiah
penuh
selama
periode
rekonsiliasi.
Baris kedua
Diisi
dengan
akumulasi
penyusutan/ akumulasi
Diisi dengan
lain
dalam
rupiah
penuh
Aset Lain-
selama
periode
rekonsiliasi.
( 1 7)
Baris pertama
Baris kedua
Diisi
dengan
nilai
penyusutan/akumulasi
total
akumulasi
amortisasi
BMN untuk
rupiah
penuh
selama
setiap
periode
rekonsiliasi.
(18) Baris pertama
Baris kedua
Diisi
dengan
nilai
penyusutan/ akumulasi
total
amortisasi
akumulasi
BMN dalam
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 104 -
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 105 -
TABEL 14
FORMAT BERITA ACARA REKONSILIASI DATA BARANG MILIK NEGARA
PADA BENDAHARA UMUM NEGARA TINGKAT WILAYAH
ANTARA KANWIL DJKN ... <14> ... DAN KANWIL DJPB ... <15> ...
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BERJTAACARA REKONSILIASI DATA BARANG MILIK NEGARA
PADA BENDAHARA UMUM NEGARATINGKAT WILAYAH
PERIODE
<!>
.
NOMOR:
<2>
.
Pada hari ini ....<3> .... , tanggal ... <4>... bulan ...... <5> ........ tahun ..... <6> ...... , berternpat di
....... <7> ....... , kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
:
<8>
.
NIP
:
<9>
.
Jabatan
:
<10>
..
dalam ha! ini bertindak untuk clan atas nama Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, untuk
selanjutnya disebut Pihak Pertama;
Ill.
IV.
Nama
:
<11>
..
NIP
:
<12>
.
Jabatan
:
<13>
..
dalam ha! ini bertindak unruk dan atas nama Direktorat Jenderal Perbendaharaan, untuk
selanjutnya disebut Pihak Kedua;
menyatakan bahwa telah melakukan Rekonsiliasi Data Bararig Milik Negara (BMN) pada Bendahara
Umum Negara tingkat Wilayah dengan cara membandingkan data BMN pada Laporan Barang
UAPPB-W di wilayah kerja Kanwil DJKN ... < 14>
dengan Laporan Keuangan UAPPA-W di wilayah
kerja Kanwil DJPB <15>
unruk periode
<!>
, dengan hasil sebagai berikut:
I. Basil Rekonsiliasi Data BMN:
No
Akun Neraca
(2)
(1)
A
1
ASETLANCAR
Persediaan
ASETTETAP
Tanah
Peralatan dan Mesin
Akumulasi Penuusutan
3
Gedunz clan Banzunan
Akumulasi Penuusutan
4
Jalan, lrigasi, dan Jaringan
Akumulasi Penuusutari
Aset Tetap Lainnya
5
Akumulasi Pen.llusutan
6
Konstruksi Dalam Pengerjaan
c ASET LAINNYA
1
Kemitraan Pihak Keuza
2
Aset Tak Berwu iud
Akumulasi Amortisasi
Aset Lain-Lain 1
3
AkumulasiPenuusutan
Akumulasi Amortisasi
TOTAL IA+B+CI
*) Nilai yang disajikan.berupa nilai Aset Tetap Yang Dihentikari Dari Operasional Pemerintah, Aset
Tak Berwujud Yang Dihentikari dari Operasional Pemerintah danAset Lain-lain berupa BMN.
1
2
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 106 lt()D QT!DA'T'
II. Hal-ha! penting lainnya mengenai data SMN disajikan dalam Lampiran Serita Acara ini, yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Serita Acara ini.
Dernikian Serita Acara ini dibuat dan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.
3>
.................. <!}>
NIP
<12>
..
.................
<}
..
<10>
.
NIP
<8>
<9>
..
.
.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 107 -
1.
Diisi
dengan
pelaksanaan
periode
rekonsiliasi
dan
tahun
anggaran,
misalnya
3.
4.
5.
berita acara.
6.
berita acara.
7.
8.
jawab pelaksanaan
penanggung
jawab
pelaksanaan
rekonsiliasi data
Diisi dengan
NIP penanggung
jawab pelaksanaan
rekonsiliasi
data BMN
penanggung
jawab pelaksanaan
rekonsiliasi data
15.
I\
O;
Nv
.:
I\
::N
: v
: :
I\
'....v.
z
::E
co
3z
I\
'I"
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
DATABMN
dengan
pelaksanaan
periode
rekonsiliasi
rekonsiliasi
dan
semester
tahun
anggaran,
I TA 2016,
maka
misalnya
diisi
dengan
II. TABEL
(1)
(2)
(3)
Untuk
rekonsiliasi
pada
BUN tingkat
daerah
diisi dengan
uraian
UAPPB-W.
(4)
Diisi
dengan
nomor
Kementerian/Lembaga
akuntansi
(5)
Diisi
tanggal
Kementerian/Lembaga
(6)
Diisi
antara
unit
acara
rekonsiliasi
akuntansi
keuangan
internal
dan
unit
barang.
dengan
akuntansi
berita
berita
antara
unit
acara
rekonsiliasi
akuntansi
keuangan
internal
dan
unit
barang.
dengan
Saldo
Akhir,
Akumulasi
Penyusutan/
Akumulasi
Baris pertama
Diisi dengan
saldo akhir
BMN berupa
Persediaan
Diisi dengan
Baris pertama
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 110 -
Baris ketiga
(9)
Baris pertama
dalam
rupiah
penuh
selama
periode
rekonsiliasi.
Baris kedua
Diisi dengan
akumulasi
penyusutan
atas
BMN
dalam
rupiah
penuh
selama
periode
rekonsiliasi.
( 10) Baris pertama
selama
periode
rekonsiliasi.
Baris kedua
Diisi dengan
akumulasi
penyusutan
atas
BMN
dalam rupiah
penuh
selama periode
rekonsiliasi.
( 11)
Baris pertama
Baris kedua
Diisi
dengan
akumulasi penyusutan
atas BMN
dalam rupiah
dalam
rupiah
penuh
selama
periode
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INOONESIA
- 111 rekonsiliasi.
Baris kedua
Diisi
dengan
berupa
akumulasi
penyusutan
dalam
atas
BMN
rupiah
penuh
Diisi dengan
Lainnya
dalam
rupiah
berupa
penuh
Aset Tetap
selama
periode
rekonsiliasi.
(13) Baris pertama
Diisi dengan
Dalam
Pengerjaan
dalam
rupiah
Konstruksi
penuh
selama
periode rekonsiliasi.
Baris ketiga
Diisi dengan
Dalam
ni1ai buku
Pengerjaan
BMN berupa
dalam
rupiah
Konstruksi
penuh
selama
periode rekonsiliasi.
(14) Baris pertama
Diisi dengan
Dengan
saldo akhir
BMN berupa
Kemitraan
selama
periode rekonsiliasi.
Baris kedua
penyusutan
Kemitraan
dan amortisasi
Diisi dengan
Dengan
nilai
buku
BMN berupa
Kemitraan
selama
periode rekonsiliasi.
( 15) Baris pertama
Diisi dengan
Berwujud
saldo akhir
dalam
rupiah
BMN berupa
penuh
Aset Tak
selama
periode
rekonsiliasi.
Baris kedua
Tak Berwujud
dalam
rupiah
penuh
selama
periode rekonsiliasi.
Baris ketiga
Diisi dengan
Berwujud
rekonsiliasi.
nilai
dalam
buku
rupiah
BMN berupa
penuh
selama
Aset
Tak
periode
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 112 -
Baris kedua
Diisi
dengan
akumulasi
penyusutan/ akumulasi
( 1 7) Baris pertama
rupiah
penuh
selama
periode
rekonsiliasi.
Baris kedua
Diisi
dengan
nilai
penyusutan/ akumulasi
total
amortisasi
akumulasi
BMN
untuk
rupiah
penuh
selama
periode
rekonsiliasi.
( 18) Baris pertama
Baris kedua
Diisi
dengan
nilai
penyusutan/ akumulasi
total
amortisasi
akumulasi
BMN
dalam
III. TANDATANGAN
(19) Diisi dengan tempat penandatanganan.
(20) Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penandatanganan.
(21) Diisi dengan jabatan penanggung jawab pelaksanaan rekonsiliasi data
BMN pada Kanwil DJKN a tau pejabat yang ditunjuk/ dikuasakan.
(22) Diisi dengan nama penanggung jawab pelaksanaan
rekonsiliasi data
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INOONESIA
- 113 -
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 114 -
TABEL 16
FORMAT BERITA ACARA REKONSILIASI DATA BARANG MILIK NEGARA
PADA BENDAHARA UMUM NEGARA TINGKAT PUSAT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BERJTA ACARA REKONSILIAS! DATABARANG MlLIK NEGARA
PADA BENDAHARA UMUM NEGARATINGKAT PUSAT
PERlODE
<I>
.
NOMOR:
<2>
.
Pada hari ini
<3>
, tanggal
<4>
bulan
<5>
tahun
<6>
, bertempat di
kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
:
<8>
.
NIP
:
<9>
.
Jabatan
:
<10>
.
dalam hal ini bertindak unruk dan atas nama Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, untuk
selanjutnya disebut Pihak Pertama;
....... <7> ....... ,
I.
:
<I I>
.
Nama
:
<12>
.
NIP
Jabatan
:
<13>
.
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Jenderal Perbendaharaan, untuk
selanjutnya disebut Pihak Kedua;
menyatakan bahwa telah melakukan Rekonsiliasi Data Barang Milik Negara (BMN) pada Bendahara
Umum Negara dengan cara membandingkan data BMN pada Laporan Barang BMN yang disusun
oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dengan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)
untuk periode
<!>
, dengan hasil sebagai berikut:
I. Hasil Rekonsiliasi Data BMN:
II.
No
Akun Neraca
121
(1)
ASET LANCAR
ASETTETAP
Tanah
Peralatan dan Mesin
Aset
f3l
f4l
Persediaan
Ak.umulasi Pemn1sutan
Akumulasi Pen1msutan
Ak.umulasi Penuusutan
Tetap
Lainnva
Ak.umulasi Penuusutan
ASET LAINNYA
Aset Lain-Lain 1
Ak.umulasi Amortisasi
Akumulasi Penuusutan
Ak.umulasi Amortisasi
TOTAL IA+B+CI
*) Nilai yang disajikari berupanilai Aset Tetap Yang Dihentikan Dari Operasional Pemerintah, Aset
Tak Berwujud Yang Dihentikan. dari Operasional Pemerintah dan Aset Lainlain berupa BMN.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 115 k'{)P
Cl JJ;> A'!'
II. Hal-ha! pen ting lainnya mengenai data BM 1 terkait penyusunan Laporan BMN dan LKPPdisajikan
dalam Lampiran Serita Acara ini, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Serita
Acara ini.
Demikian Serita Acara ini dibuat untuk bahan penyusunan Laporan BMN dan LKPP periode
............. < l >
, dan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan pcrbaikan
sebagaimana mestinya.
a.n. Direktur Jenderal Perbendaharaan
.................
<}
3>
.................. <11>
NIP
<12>
..
..
..
..
NIP
<8>
<9>
.
.
MENTERIKEUANGAN
REPUBUI\ INDCNES!,.\
- 116 -
CARAPENGISIAN FORMATBERITAACARA
REKONSILIASI DATABARANGMILIKNEGARA
PADA BENDAHARA
UMUM NEGARATINGKAT PUSAT
1.
Diisi
dengan
periode
rekonsiliasi
dan
tahun
anggaran,
misalnya
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Direktorat
Jenderal
Kekayaan
Negara
atau
pejabat
yang
ditunjuk/ dikuasakan.
9.
Direktorat
Jenderal
Kekayaan
Negara
atau
pejabat
yang
ditunjuk/ dikuasakan.
10.
ditunjuk/ dikuasakan.
11. Diisi dengan nama penanggung jawab pelaksanaan rekonsiliasi data BMN
pada
Direktorat
Jenderal
Perbendaharaan
atau
pejabat
yang
ditunjuk/ dikuasakan.
12. Diisi dengan NIP penanggung jawab pelaksanaan rekonsiliasi data BMN
pada
Direktorat
Jenderal
Perbendaharaan
atau
pejabat
yang
ditunjuk/ dikuasakan.
13. Diisi dengan jabatan penanggung jawab pelaksanaan rekonsiliasi data
BMN pada
Direktorat Jenderal
ditunjuk/ dikuasakan.
Perbendaharaan
atau
pejabat yang
~
E
.,"
"
.: ...."
O: .
N:
v
0..
:N
~ v1
'"
-.
z
~
en
z~
<w
(9W
zz
e.....
<O
::::> 0
wz
~-
-~
((::::;
Wm
.... ::::>
Za_
e.......
.......
~
~
Ww
::E ((
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 118 -
CARA PENGISIAN
LAMPIRANFORMAT BERITA ACARA REKONSILIASI DATA BMN
PADA BENDAHARA UMUM NEGARATINGKAT PUSAT
I.
JUDUL
A.
Diisi
dengan
pelaksanaan
periode
rekonsiliasi
rekonsiliasi
dan
semester
tahun
anggaran,
I TA 2016,
maka
misalnya
diisi
dengan
II. TABEL
1)
2)
Untuk rekonsiliasi pada BUN tingkat daerah diisi dengan kode UAPB.
3)
Untuk rekonsiliasi pada BUN tingkat daerah diisi dengan nama satuan
kerja.
4)
Diisi
dengan
nomor
Kementerian/Lembaga
akuntansi
5)
Diisi
berita
antara
acara
unit
akuntansi
rekonsiliasi
keuangan
internal
dan
unit
barang.
dengan
tanggal
Kementerian/Lembaga
berita
antara
a car a
unit
akuntansi
rekonsiliasi
keuangan
internal
dan
unit
akuntansi barang.
6)
Diisi
dengan
Saldo
Akhir,
Akumulasi
Penyusutan/
Akumulasi
masing-masing
Baris pertama
Baris ketiga
8)
Baris pertama
Diisi dengan
saldo
akhir
BMN
berupa
Tanah
Diisi dengan
saldo
akhir
BMN berupa
Tanah
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INOONESIA
- 119 -
9)
Baris pertama
Baris kedua
Baris ketiga
10)
Baris pertama
Baris kedua
11)
Baris pertama
Diisi
Baris ketiga
Baris kedua
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INOONESIA
- 120 -
dalam
rupiah
penuh
selama
periode
rekonsiliasi.
13) Baris pertama
Pengerjaan
dalam
rupiah
penuh
selama
periode rekonsiliasi.
Baris ketiga
dalam
rupiah
Konstruksi
penuh
selama
periode rekonsiliasi.
14) Baris pertama
Baris kedua
Diisi
dengan
amortisasi
akumulasi
atas
penyusutan
dan
Dengan
Diisi dengan
Berwujud
dalam
rupiah
penuh
selama
periode
rekonsiliasi.
Baris kedua
Diisi
berupa
dengan
akumulasi
amortisasi
atas
BMN
Diisi dengan
Berwujud
nilai buku
dalam
rupiah
BMN
penuh
berupa
selama
Aset Tak
periode
rekonsiliasi.
16) Baris pertama
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 121 lain
dalam
rupiah
penuh
selama
periode
rekonsiliasi.
Baris kedua
Diisi dengan
akumulasi
penyusutan/ akumulasi
Diisi dengan
lain
dalam
rupiah
penuh
Aset Lain-
selama
periode
rekonsiliasi.
1 7) Baris pertama
Diisi dengan
Diisi
dengan
nilai
penyusutan/ akumulasi
totaJ
amortisasi
akumulasi
BMN
untuk
rupiah
penuh
selama
periode
rekonsiliasi.
18) Baris pertama
Diisi dengan
Diisi
dengan
nilai
penyusutan/akumulasi
total
amortisasi
akumulasi
BMN
dalam
III. TANDATANGAN
19) Diisi dengan
tempat penandatanganan.
20)
21)
Direktorat
Jenderal
Kekayaan
rekonsiliasi data
Negaraatau
pejabat
yang
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 122 -
ditunjuk/ dikuasakan.
22) Diisi dengan nama penanggung jawab pelaksanaan rekonsiliasi data
BMN pada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara atau pejabat yang
ditunjuk/ dikuasakan.
23) Diisi dengan NIP penanggung jawab pelaksanaan
rekonsiliasi data
ditunjuk/ dikuasakan.
26) Diisi dengan NIP penanggung jawab pelaksanaan
rekonsiliasi data
1;;:,
,_
I\
()\
sw
v.
w
Q.
z~
~(/)
~w
zz
~o
::>o
wz
-~
a::
w....J-
~-
._.en
z
:::>
WCL
:d~
.::... ..
~
~
c:
,_
'~
~iit:!<O c .,:1---+-H-+-t-H-1
d.$5"'
C ~u- C ~0
4,)
Q:
E
0
z
I~
I\
N
N
v.
"' E
z"'
~
NN
v~ v~
; 0.:
1-
1=
1---.i=---1,-__
t-t--t--t--+_~~-1~
~
I\. I\.
(") <t
1-
N C"'l ~
"C
:z
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INOONESIA
- 124 -
CARA PENGISIAN
LAMPIRAN FORMAT DATA PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
BERITA ACARA REKONSILIASI
dengan
pelaksanaan
periode
rekonsiliasi
rekonsiliasi
semester
dan
tahun
anggaran,
I TA 2016,
maka
misalnya
diisi dengan
II. TABEL
(1)
(2)
(3)
(4)
Diisi
dengan
nomor
Kementerian/Lembaga
akuntansi
(5)
Diisi
berita
antara
unit
acara
rekonsiliasi
akuntansi
internal
keuangan
dan
unit
barang.
dengan
tanggal
Kementerian/Lembaga
berita
antara
unit
acara
rekonsiliasi
akuntansi
internal
keuangan
dan
unit
akuntansi barang.
(6)
(7)
(8)
BMN.
Diisi dengan nilai bersih PNBP dalam rupiah penuh yang bersumber
dari
kegiatan
pemanfaatan
BMN berupa
bangun
guna
serah
dan
kegiatan
pemanfaatan
BMN berupa
pemanfaatan
infrastruktur.
( 10) Diisi dengan nilai bersih
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 125 -
tukar-rnenukar
berupa nilai selisih kurang nilai pertukaran yang harus disetor ke kas
negara.
(13) Diisi dengan nilai bersih PNBP dalam rupiah penuh yang bersumber
dari penyetoran kepada kas negara sebagai akibat adanya pendapatan
negara yang timbul dari proses pemusnahan BMN dalam rangka
penghapusan BMN.
(14) Diisi dengan nilai bersih PNBP dalam rupiah penuh yang bersumber
dari pembayaran ganti rugi atas BMN yang dihapuskan sebagai akibat
keadaan yang mengakibatkan timbulnya tuntutan
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 126 -
Direktorat
Jenderal
Kekayaan
Negara
atau
pejabat
yang
ditunjuk/ dikuasakan.
(23) Diisi dengan jabatan penanggung jawab pelaksanaan rekonsiliasi data
ditunjuk/ dikuasakan.
(24) Diisi dengan nama penanggung jawab pelaksanaan rekonsiliasi data
BMN pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan
ditunjuk/ dikuasakan.
(25) Diisi dengan NIP penanggung jawab pelaksanaan rekonsiliasi data BMN
pada
Direktorat
Jenderal
Perbendaharaan
atau
pejabat
yang
ditunjuk/ dikuasakan.
a.n.
MENTER! KEUANGANREPUBLIKINDONESIA
DIREKTURJENDERALKEKAY AAN NEGARA,
ttd.
SONNY LOHO
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN V
KEPUTUSAN MENTER! KEUANGAN
NOMOR 385/KM.6/2016
TENTANG
MODUL REKONSJLIASI DATA
BARANG MILIK NEGARA DAN
PEMUTAKHIRAN DATA BARANG
MILIK NEGARA
Merupakan proses
mengenai prosedur
pertukaran
atas
data
Rekonsiliasi
pada Bendahara
Data
Umum
Negara
nilai aset di neraca untuk periode (semester) pelaporan yang sama. Proses
pertukaran data dilakukan dengan pemberian akses interkoneksi data atau
akses lain secara elektronis.
B. PIHAK YANG TERLIBAT
keuangan.
C. DATA YANG DIPERTUKARKAN
Tersedianya
Rekonsiliasi Data Barang Milik Negara yang dapat diakses pada setiap periode
(baik bulanan maupun semesteran). Data tersebut merupakan akumulasi
MENTERIKEUANGAN
REPUBUK INDONESIA
- 128 -
seluruh data pada Tahun Anggaran berjalan yang disajikan detail untuk setiap
satker meliputi:
NO
URAIAN
1 Surat Perintah Membayar
(SPM)/Surat Perintah
Pencairan Dana (SP2D)
realisasi belanja
pembentuk BMN
KETERANGAN
Elemen data: Nomor SP2D, tanggal SP2D,
tahun anggaran, nomor SPM, tanggal
SPM, 20 digit kode satker, kewenangan,
nama satker, jenis belanja, uraian jenis
belanja, jumlah rupiah SPM, dan jumlah
rupiah SP2D.
Posisi data incremental.
Elemen data: NTPN, NTB, kode billing,
Nomor Surat Setoran Bukan Pajak,
tanggal, 20 digit kode satker,
kewenangan, nama satker, jumlah rupiah,
kode akun penerimaan dan uraian
penerimaan, uraian keperluan.
Posisi data incremental.
20 digit kode satker, kewenangan, nama
satker, akun neraca BMN dan rupiah
neraca BMN meliputi:
1. Persediaan
2. Aset Tetap, meliputi:
a)Tanah
b) Peralatan dan Mesin
c) Gedung dan Bangunan
d) Jalan, Irigasi dan Jaringan
e) Aset Tetap Lainnya
f) Konstruksi Dalam Pengerjaan
g) Akumulasi Penyusutan atas Aset
Tetap
3. Aset Lainnya, meliputi:
a) Kemitraan Dengan Pihak Ketiga
b) Aset Tak Berwujud
c) Aset Lain-Lain, berupa Aset tetap
yang Tidak Digunakan Dalam
Operasi Pernerintahan, Aset Tak
Berwujud yang Tidak Digunakan
Dalam Operasi Pemerintahan dan
Aset Lain-Lain berupa BMN
d) Akumulasi Penyusutan atas Aset
Lainnya
e) Akumulasi Amortisasi Aset Tak
Berwuiud
20 digit kode satker, kewenangan, nama
satker, akun neraca BMN dan rupiah
neraca BMN meliputi:
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 129 -
1. Persediaan
secara berkelanjutan
selarna
baik bulanan
maupun
semesteran. Data
tersebut
(update)
Kekayaan
Negara
menerima
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 130 -
ttd.
SONNY LOHO
tolcrf
p 19680323 198803 1 004