Anda di halaman 1dari 14

TATA CARA PEMASANGAN GELANG

IDENTITAS PASIEN
NO. DOKUMEN :
04.08.01

NO. REVISI :
00

HALAMAN :
1/2

DITETAPKAN OLEH :
Direktur RSU Jagakarsa

SPO
Kesehatan Keselamatan
Kerja Rumah Sakit

TANGGAL
TERBIT :
17/10/2015

PENGERTIAN :

dr. Dewi Mustika M.Kesv


NIP.1969011112000122002
Tata cara pemasangan gelang identifikasi pasien yang dirawat inap dan

TUJUAN

observasi IGD di Rumah Sakit Umum Jagakarsa


1. Mengidentifikasi dengan benar pada setiap pasien yang akan diberi

layanan atau pengobatan


2. Mencocokkan layanan atau perawatan dengan individu tersebut
3. Pemasangan gelang identitas pasien adalah salah satu cara untuk
KEBIJAKAN

mengidentifikasi pasien agar tidak terjadi kekeliruan.


1. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 29 tahun 2004
Tentang Praktik Kedokteran
2. Undang Undang nomor 36 pasal 53 tahun 2009 Tentang
Keselamatan Pasien
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/Menkes/Per/III/ 2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran.
5. Permenkes 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
RS
6. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor : 1024 Tahun 2014 tentang penetapan Pusat Kesehatan
Masyarakat menjadi Rumah sakit Umum kelas D
7. SK Direktur nomer 66 tahun 2015 tentang Kebijakan Sasaran

PROSEDUR

Keselamatan Pasien
1. Pasien rawat jalan yang akan di rawat inap dipasangkan kancing atau
gelang pasien oleh perawat rawat inap sedangkan pasien observasi di
IGD maupun pasien IGD yang akan di rawat inap di pasang oleh
perawat IGD
Gelang warna biru untuk Pasien Laki-laki.
Gelang warna pink untuk Pasien Perempuan
Kancing gelang warna merah untuk pasien allergi
Kancing gelang warna kuning untuk yang berisiko jatuh
Kancing gelang warna ungu untuk yang tidak boleh di resusitasi
(DNR)

2. Pasien di identifikasi menggunakan nama pasien,

nomor rekam

medis
3. Tidak boleh mengidentifikasi menggunakan nomor kamar pasien
dan lokasi pasien.
4. Pemasangan gelang identitas diutamakan pada ekstremitas yang
tidak terpasang infus
5. Pasien di identifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau produk
darah.
6. Pasien di identifikasi sebelum mengambil darah dan specimen lain
untuk pemeriksaan klinis.
5. Pasien di identifikasi sebelum pemberian pengobatan dan tindakan/
prosedur.
7. Petugas wajib menjelaskan kepada pasien dan atau keluaraga bahwa
sesuai standar keselamatan pasien di RSU Jagakarsa Pasien wajib
menggunakan gelang identifikasi serta tujuan dari semua gelang dan
mengapa mereka harus menggunakan.
8. Petugas wajib menjelaskan bahaya yang bisa terjadi untuk pasien
yang menolak, melepas, atau menutupi gelang identifikasi.
9. Petugas pelaku identifikasi adalah Dokter, Perawat, Administrasi,
Petugas rekam Medis, Petugas Farmasi, Penunjang medic dan
Petugas laboratorium.
UNIT TERKAIT

1. IGD
2. Poli klinik
3. Rawat Inap
4. Farmasi
5. Instalasi Penunjang Medik

PEMASANGAN GELANG IDENTITAS


PASIEN
NO. DOKUMEN :
04.08.02

NO. REVISI :
00

HALAMAN :
3/2

DITETAPKAN OLEH :
Direktur RSU Jagakarsa

SPO
Kesehatan Keselamatan
Kerja Rumah Sakit

PENGERTIAN :

TANGGAL
TERBIT :
17/10/2015

dr. Dewi Mustika M.Kes


NIP.1969011112000122002

Adalah gelang identitas pasien yang berisi nama lengkap dan nomor
Rekam Medik. Gelang identitas pasien ini penting untuk melakukan
identifikasi terhadap pasien secara tepat pada setiap pasien rawat inap,

TUJUAN

dan pasien observasi.


Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam mengurangi

kesalahan identifikasi pasien sehingga mencegah tertukarnya pasien saat


pemberian obat, pemberian tranfusi, pengambilan produk darah &
KEBIJAKAN

specimen, tindakan prosedur serta asuhan keperawatan.


1. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 29 tahun 2004
Tentang Praktik Kedokteran
2. Undang Undang nomor 36 pasal 53 tahun 2009 Tentang
Keselamatan Pasien
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/Menkes/Per/III/ 2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran.
5. Permenkes 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
RS
6. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor : 1024 Tahun 2014 tentang penetapan Pusat Kesehatan
Masyarakat menjadi Rumah sakit Umum kelas D
7. Setiap pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit harus mendapatkan

PROSEDUR

gelang identitas pasien ( SK Direktur nomer 66 )


1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri petugas
2. Jelaskan tujuan dan manfaat pemasangan gelang kepada pasien dan
keluarga supaya tidak dilepas, dipindah, dirusak dll dan tetap
terpasang sampai selesai perawatan.
3. Pada gelang identitas berisikan nama lengkap dan nomor rekam
medik.
4. Tulisan nama pasien sesuai di rekam medic tidak boleh disingkat dan
tidak boleh ada coretan atau penulisan ulang.
5. Apabila ada pasien tidak sadar, tidak bias menyebutkan identitas dan
tanpa keluarga, maka gelang diberi nama mr. X / mrs. X dan member

nomor Rekam Medik.


6. Warna gelang biru untuk laki-laki, gelang warna pink (merah muda)
untuk perempuan. Sebagai tambahan digunakan kancing gelang
warna merah untuk pasien dengan alergi obat dan kancing gelang
warna kuning untuk pasien resiko jatuh.
7. Gelang dipasang di ruang rawat inap dan/atau di ruangan IGD pada
tangan kanan, bila tidak memungkinkan maka dipasang di tangan
kiri. Lakukan pemasangan di kaki bila tidak memungkinkan di
tangan atau lakukan pemasangan di pakaian bila di tangan dan kaki
tidak memungkinkan dan pasien alergi dengan gelang
8. Kancing gelang kuning dipotong bila pengkajian berikutnya tidak
lagi beresiko jatuh dan gelang dipotong sebelum pasien pulang dan
UNIT TERKAIT

dibuang di tempat sampah medis.


1. Bidang Keperawatan
2. Bidang Pelayanan Medik
3. Bidang Penunjang Medik
a. Gizi
b. Analis / petugas lab

IDENTIFIKASI PASIEN SEBELUM


PEMBERIAN OBAT

NO. DOKUMEN :
04.08.03

NO. REVISI :
00

HALAMAN :
5/2

DITETAPKAN OLEH :
Direktur RSU Jagakarsa

SPO
Kesehatan Keselamatan
Kerja Rumah Sakit

PENGERTIAN :

TANGGAL
TERBIT :
17/10/2015
dr. Dewi Mustika M.Kes
NIP.1969011112000122002
Adalah gelang identitas pasien yang berisi nama lengkap dan nomor
Rekam Medik. Gelang identitas pasien ini penting untuk melakukan
identifikasi terhadap pasien secara tepat pada setiap pasien rawat inap,
dan pasien observasi.

TUJUAN

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam mengurangi kesalahan


identifikasi pasien sehingga mencegah tertukarnya pasien saat
pemberian obat, pemberian tranfusi, pengambilan produk darah &
specimen, tindakan prosedur serta asuhan keperawatan.

KEBIJAKAN

1. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 29 tahun 2004


Tentang Praktik Kedokteran
2. Undang Undang nomor 36 pasal 53 tahun 2009 Tentang
Keselamatan Pasien
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/Menkes/Per/III/ 2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran.
5. Permenkes 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
RS
6. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor :1024 Tahun 2014 tentang penetapan Pusat Kesehatan
Masyarakat menjadi Rumah sakit Umum kelas D
7. SK Direktur nomer 66 tahun 2015 tentang Kebijakan Sasaran
Keselamatan Pasien

PROSEDUR

1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri petugas


2. Identifikasi dilakukan dengan menanyakan dua identitas
3. Identifikasi pasien meliputi :
a. Pasien rawat jalan :
1. Pasien diminta memperlihatkan nomor antrian resep
2. Pasien diminta menyebutkan nama lengkap minimal dua
suku kata, tanggal lahir, alamat pasien, dan nomor rekam
medis.
b. Pasien rawat inap :
1. Pasien diminta menyebutkan nama dan rekam medik ( bila
tidak diketahui petugas farmasi dapat melihat gelang
identitas pasien )
4. Pasien tanpa keluarga dan tidak sadar, identifikasi pasien dilakukan
dengan melihat gelang identitas pasien.
5. Untuk pasien tidak sadar, pasien anak atau yang mengalami
keterbatasan lainnya, identitas ditanyakan kepada penunggu pasien
dan dicocokkan dengan gelang identitas.
6. Untuk Pasien Jiwa Identifikasi dan rehabilitasi Napza dengan
melihat foto pada status rekam medis pasien.

UNIT TERKAIT

1. Instalasi farmasi
2. Bidang Pelayanan Medik
3. Bidang perawatan

PEMBERIAN INDENTIFIKASI PASIEN RAWAT INAP


DI RUMAH SAKIT UMUM JAGAKARSA

NO. DOKUMEN :
04.08.04

NO. REVISI :
00

HALAMAN :
7/2

DITETAPKAN OLEH :
Direktur RSU Jagakarsa

SOP
SASARAN
KESELAMATAN
PASIEN
PENGERTIAN :

TANGGAL
TERBIT :
17/10/2015
dr. Dewi Mustika M.Kes
NIP.1969011112000122002
Pemberian gelang penanda pada pasien yang berisi data identitas pasien
yang memuat nama, jenis kelamin (yang dibedakan dengan warna
gelang) dan nomer RM. Sedangkan diagnosis riwayat alergi (ditambah
tanda warna merah pada gelang indentitas) dan risiko jatuh (ditambah

TUJUAN

tanda warna kuning pada gelang indentitas).


Memberikan identitas pada pasien rawat inap untuk mempermudah

identifikasi pasien, mencegah terjadinya kesalahan pemberian obat dan


KEBIJAKAN

tindakan medis pada pasien.


1. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 29 tahun 2004
Tentang Praktik Kedokteran
2. Undang Undang nomor 36 pasal 53 tahun 2009 Tentang
Keselamatan Pasien
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/Menkes/Per/III/ 2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran.
5. Permenkes 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
RS
6. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor : 1024 Tahun 2014 tentang penetapan Pusat Kesehatan
Masyarakat menjadi Rumah sakit Umum kelas D
7. SK Direktur nomer 66 tahun 2015 tentang Kebijakan Sasaran

PROSEDUR

Keselamatan Pasien
1. Ucapkan salam ,Selamat pagi/siang/sore/malam Bapak/Ibu ,
perkenalkan diri, Saya ... (nama), jelaskan nama profesi/unit
kerja.
2. Jelaskan tugas yang akan dilakukan pada pasien dan tujuannya
(sesuai tujuan di atas).
3. Pastikan identitas pasien dengan pertanyaan terbuka dan tertutup
kepada pasien dan keluarga, mencocokkan dengan data rekam

medis.
4. Ciptakan suasana nyaman pada pasien.
5. Melakukan verifikasi pada pasien mengenai pemahaman tujuan
pemasangan gelang.
6. Melakukan pemasangan gelang yang telah dituliskan oleh perawat
atau paramedic dua identitas pasien yang memuat nama, jenis
kelamin (yang dibedakan dengan warna gelang), nomer RM,
riwayat alergi (ditambah tanda warna merah pada kancing gelang
indentitas) dan risiko jatuh (ditambah tanda warna kuning pada
kancing gelang indentitas).yang bertanggung jawab pada anggota
gerak tubuh yang mudah diakses
7. Pemasangan gelang pasien dilakukan oleh perawat atau paramedis
yang bertanggung jawab di Rawat Inap atau IGD.
8. Menawarkan bantuan kembali, Apakah masih ada yang dapat saya
bantu?

UNIT TERKAIT

Ucapkan terima kasih.


1. Unit Poliklinik rawat jalan
2. Unit rawat inap
Unit UGD

IDENTIFIKASI SEBELUM PEMBERIAN TRANSFUSI


DAN PRODUK DARAH DI RUMAH SAKIT UMUM
JAGAKARSA

NO. DOKUMEN :
04.08.05

NO. REVISI :
00

HALAMAN :
9/2

DITETAPKAN OLEH :
Direktur RSU Jagakarsa

SPO
TANGGAL
TERBIT :
17/10/2015

SASARAN
KESELAMATAN
PASIEN
PENGERTIAN :

dr. Dewi Mustika M.Kes


NIP.1969011112000122002

Adalah suatu upaya untuk melakukan identifikasi sebelum pemberian


Transfusi darah dan produk darah secara tepat pada pasien rawat inap.
Dilakukan dengan menanyakan minimal dua identitas, dengan
menanyakan nama lengkap dan nomor rekam medik, rawat inap, dan
mencocokkan permintaan darah dengan memberikan label darah oleh 2
orang perawat

TUJUAN

1.
2.
3.
4.

Memperbaiki volume sirkulasi darah


Memperbaiki hemoglobin
Memperbaiki kadar protein serum
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam mengurangi
kesalahan sebelum pemberian Transfusi darah dan produk darah pada
setiap pasien rawat inap.

KEBIJAKAN

1. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 29 tahun 2004


Tentang Praktik Kedokteran
2. Undang Undang nomor 36 pasal 53 tahun 2009 Tentang
Keselamatan Pasien
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/Menkes/Per/III/ 2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran.
5. Permenkes 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
RS
6. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor : 1024 Tahun 2014 tentang penetapan Pusat Kesehatan
Masyarakat menjadi Rumah sakit Umum kelas D

7. SK Direktur nomer 66 tahun 2015 tentang Kebijakan Sasaran


PROSEDUR

Keselamatan Pasien
A. Persiapan alat / bahan :
1. Standar infus
2. Cairan nacl 0,9 %
3. Transfusi set
4. Pruduct darah yang benar
5. Torniquet
6. Kapas alkohol
7. Kasa sterill
8. Dexamethason
9. Sarung tangan
B. Persiapan pasien :
1. Memberikan penjelasan kepada pasien
2. Pasien sudah diinfus
C. Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan
2. Alat alat didekatkan
3. Meneliti keadaan dan suhunya sesuai dengan tubuh normal
4. Cek ulang label darah dan formulir permintaan, identitas pasien,

dan golongan darah


5. Cek kembali oleh perawat yang berbeda Identitas pasien,
formulir permintaan, label darah, golongan darah
6. Memasang infus dengan cairan nacl 0,9 % sesuai dengan
prosedur infus
7. Mennyutikan dexamethason di selang infuse 5ml
8. Memindahkan selang transfusi pada kantong darah
9. Menghitung jumlah tetesan sesuai kebutuhan
10. Memperhatikan reaksi pasien
11. Mencatat waktu pemberian transfuse darah dan jumlah tetesan
distatus pasien
12. Membersihkan alat dan merapikannya
13. Perawat cuci tangan
UNIT TERKAIT

1. Rawat Inap
2. Unit IGD

IDENTIFIKASI PASIEN RIWAYAT ALERGI


DI RUMAH SAKIT UMUM JAGAKARSA

NO. DOKUMEN :
04.08.06

NO. REVISI :
00

HALAMAN :
11 / 2

DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR ,

SOP
SASARAN
KESELAMATAN
PASIEN
PENGERTIAN :

TANGGAL
TERBIT :
17/10/2015
dr. Dewi Mustika M.Kes
NIP.1969011112000122002
Adalah suatu upaya untuk melakukan identifikasi terhadap pasien
riwayat alergi bagi pasien yang dilayani di Poliklinik dan UGD dengan
memberikan tanda khusus di halaman depan sampul /map rekam medic

TUJUAN

Untuk mengetahui secara cepat pasien dengan riwayat alergi, sehingga


lebih meningkatkan keselamatan pasien.

KEBIJAKAN

1. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 29 tahun 2004


Tentang Praktik Kedokteran
2. Undang Undang nomor 36 pasal 53 tahun 2009 Tentang
Keselamatan Pasien
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/Menkes/Per/III/ 2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran.
5. Permenkes 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
RS
6. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor : 1024 Tahun 2014 tentang penetapan Pusat Kesehatan
Masyarakat menjadi Rumah sakit Umum kelas D
7. SK Direktur nomer 66 tahun 2015 tentang Kebijakan Sasaran

PROSEDUR

Keselamatan Pasien
1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri petugas/perawat penerima
pasien pertama di Poliklinik dan UGD dalam rangka pengisian awal
rekam medik.
2. Bila pada sampul/halaman depan rekam medik tidak berisikan tanda
riwayat alergi, dokter penulis resep/perawat pemberi obat tetap
mengecek riwayat alergi sekaligus.
3. Bila dalam kolom pengisian rekam medik ada riwayat alergi, maka
petugas/Perawat tersebut member stiker/ tanda bulatan merah pada

pojok kanan atas halaman depan sampul/map rekam medik.


4. Selanjutnya tempelkan stiker segi empat warna putih di bawah stiker
merah tersebut dan ditulis golongan obat/obat-obat alergi yang
UNIT TERKAIT

dialami pasien
1. Bidang Keperawatan
2. Bidang Pelayanan Medik
3. Bidang Penunjang Medik
a. Farmasi / apotek

KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN


DI RUMAH SAKIT UMUM JAGAKARSA

NO. DOKUMEN :
04.08.07

NO. REVISI :
00

SOP

HALAMAN :
13 / 2

DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR ,

SASARAN
KESELAMATAN
PASIEN
PENGERTIAN :

TANGGAL
TERBIT :
17/10/2015
dr. Dewi Mustika M.Kes
NIP.1969011112000122002
Adalah suatu upaya untuk melakukan identifikasi terhadap pasien secara
tepat pada setiap pasien emergency, rawat inap, dan rawat jalan

TUJUAN

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam mengurangi kesalahan


identifikasi pasien sehingga mencegah tertukarnya

pasien saat

pemberian obat, pemberian tranfusi, pengambilan produk darah dan


specimen, tindakan prosedur ,asuhan keperawatan ,pemberian obat di
apotek,pemberian makanan dan pembayaran di kasir.
KEBIJAKAN

1. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 29 tahun 2004


Tentang Praktik Kedokteran
2. Undang Undang nomor 36 pasal 53 tahun 2009 Tentang
Keselamatan Pasien
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/Menkes/Per/III/ 2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran.
5. Permenkes 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
RS
6. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor : 1024 Tahun 2014 tentang penetapan Pusat Kesehatan
Masyarakat menjadi Rumah sakit Umum kelas D
7. SK Direktur nomer 66 tahun 2015 tentang Kebijakan Sasaran

PROSEDUR

Keselamatan Pasien
1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri petugas
2. Identifikasi pasien dilakukan dengan menanyakan dua identitas
3. Identifikasi pasien tertentu dengan melihat gelang identitas.
4. Identifikasi pasien dilakukan :
a. Sebelum memberikan obat, memberikan darah atau produk
darah.
b. Sebelum pengambilan darah dan spesemen lain.

c. Sebelum pemberian pengobatan dan tindakan/prosedur.


d. Sebelum pemberian asuhan keperawatan.
e. Sebelum pemberian obat di apotek.
f. Sebelum pemberian makanan di ruang rawat inap.
g. Sebelum pembayaran di kasir
5. Pasien tanpa keluarga dan tidak sadar, identifikasi pasien dilakukan
dengan melihat gelang identitas.
6. Untuk pasien tidak sadar, pasien anak atau pasien yang mengalami
keterbatasan lainnya, identitas ditanyakan kepada penunggu pasien
dan cocokkan dengan gelang identitas.
7. Untuk pasien meninggal dunia identifikasi dilakukan secara khusus
diaturdalam buku panduan Identifikasi pasien.
UNIT TERKAIT

1. Bidang Keperawatan
2. Bidang Pelayanan Medik
3. Bidang Penunjang Medik
c. Farmasi / apotek
d. Gizi
e. Analis / petugas lab kasir

Anda mungkin juga menyukai