PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Mahluk hidup khususnya manusia memiliki bermacam-macam sistem jaringan dan
organ dalam tubuhnya. Sistem tersebut memiliki fungsi dan peranan serta manfaat tertentu
bagi mahluk hidup. Salah satu sistem yang ada pada mahluk hidup yaitu sistem
kardiovaskuler. Fungsi utama dari sistem kardiovaskuler adalah untuk memberi oksigen ke
setiap sel tubuh. Sistem kardivaskuler terdiri dari jantung sebagai pusat peredaran darah,
pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Jantung adalah organ berongga, berotot,
yang terletak di tengah toraks, dan jantung menempati rongga antara paru-paru dan
diafragma. Beratnya sekitar 300 g (10,6 oz). Berat jantung di pengaruhi oleh usia, jenis
kelamin, berat badan. Selain itu kebiasaan latihan fisik dan penyakit jantung juga
mempengaruhi berat dari jantung. Fungsi jantung adalah untuk memompa darah ke jaringan,
menyuplai oksigen dan zat nutrisi lain sambil mengangkut karbondioksida dan sampah hasil
metabolisme.
Sebenarnya terdapat dua pompa jantung, yang terletak disebelah kanan dan kiri.
Keluaran jantung kanan didistribusikan seluruhnya ke paru melalui arteri pulonali, dan
keluaran jantung kiri seluruhnya didistribusikan kebagian tubuh lain melalui aorta. Kedua
pompa itu menyemburkan darah secara bersamaan dengan kecepatan keluaran yang sama.
Kerja pemompaan jantung dijalankan oleh kontraksi dan relaksasi ritmik dinding otot.
Selama kontraksi otot (sistolik), kamar jantung menjadi lebih kecil karena darah disemburkan
keluar. Selama relaksasi otot dinding jantung (diastolik), kamar jantung akan terisi darah
sebagai persiapan untuk penyemburan berikutnya. Jantung dewasa normal berdetak sekitar
60-80 kali per menit, menyemburkan sekitar 70mL darah dari kedua ventrikel per detakan,
dan keluaran totalnya sekitar 5 L/menit.
1.2.
1.
2.
3.
4.
Rumusan masalah
1.3.
Tujuan
1.4.
Manfaat
Kami mengharapkan makalah ini dapat menjadi wawasan pengetahuan bagi pembaca
dan juga khususnya bagi mahasiswa akademi keperawatan terutama dalam memahami materi
tentang Sistem Kardiovaskuler.
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2.
1. Atrium dextra
Terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh jaringan kecuali
paru.
2. Ventrikel dextra
Terletak dibagian inferior kanan pada apeks jantung, darah meninggalkan vetrikel dextra
melalui trunkus pulmonal dan mengalir melewati jarak pendek ke paru-paru.
3. Atrium sinistra
Terletak dibagian superior kiri jantung berukuran lebih kecil dari atrium dextra tetapi
dindingnya lebih tebal, menampung empat vena pulmonalis yang mengembalikan darah yang
kaya oksigen dari paru-paru.
4. Ventrikel sinistra
Terletak dibagian inferior kiri pada apeks jantung tebalnya tiga kali tebal dinding ventrikel
dextra. Darah meninggalkan vrntrikel sinistra melalui aorta dan mengalir keseluruh tubuh
kecuali paru-paru.
5. Katup trikuspidalis
Terletak antara atrium dextra dan ventrikel dextra, memiliki tiga daun katup (kuspis) jaringan
ikat fibrosa irreguler yang dilapisi endokardium.
6. Katup mitral (bikuspidalis)
Terletak diantara atrium sinistra dan ventrikel sinistra melekat pada chordae tendinea dan otot
papilaris.
7. Katup aortik
Terletak diantara ventrikel sinistra dan aorta.
8. Vena kava superior dan inferior
Vena ini membawa darah yang tidak mengandung oksigen atau darah yang kaya
karbondioksida dari tubuh kembali ke jantung tepat nya di atrium dextra.
2.3.
a.
1. Penggambaran
Sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada sistem sirkulasi.
Tekanan darah biasanya menunjukkan tekanan pada pembuluh nadi utama. Tekanan pada saat
jantung mengembang dan darah masuk ke jantung disebut diastol. Tekanan sistol berarti
tekanan darah saat jantung berkontraksi dan daeah keluar jantung. Tekanan darah ini dapat
dikur dengan tensimeter atau sfigmomanometer. Anatomi Lapisan terluar disebut tunika
adventitia yang tersusun dari jaringan penyambung. Di lapisan selanjutnya terdapat tunika
media yang tersusun atas otot polos dan jaringan elastis. Lapisan terdalam adalah tunika
intima yang tersusun atas sel endothelial. Darah mengalir di dalam pada lumen. Jenis
pembuluh nadi Terdapat beberapa jenis pembuluh nadi pada tubuh: Arteri pulmonaris
Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paruparu. Arteri sistemik Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke
pembuluh
kapiler,
di
mana
zat
nutrisi
dan
gas
ditukarkan.
Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung dan
membawa banyak oksigen.
2. Arteriol
Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler.
Pembuluh kapiler Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya
pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah
pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang
pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu
bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung
semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis.
b. Pembuluh Balik (Vena)
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung.
Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh
dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut
6
jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini
berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah
tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes.
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik
besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan.
Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paruparu. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua
pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis. Vena
diselubungi oleh otot rangka dan memiliki sebuah katup yaitu Valvula Semilunaris. Pembuluh
balik yang masuk ke jantung adalah sebagai berikut :
1. Vena Kava
Vena kava bercabang-cabang menjadi pembulu yang lebih kecil yaitu vena. Ada dua
macam vena kava, yaitu vena kava superior dan vena kava inferior.
Vena kava superior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian atas tubuh ( kepala, leher,
keserambi kanan jantung).
Vena kava inferior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian tubuh lainnya dan anggota
badan bawah tubuh keserambi kanan jantung.
Vena Pulmonalis
Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru keserambi kiri jantung. Salah
satu penyakit yang menyerang pembuluh balik adalah varises.
c. Jantung Latin Cor
Sistem organ Kardiovaskular Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga
organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang
berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk
jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran
darah. Permukaan Jantung. Jantung terletak dalam rongga dada agak sebelah kiri, di antara
paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Massanya kurang lebih 300 gram, besarnya sebesar
kepalan tangan. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium.
Jantung terletak di dalam rongga torakik, di balik tulang dada. Struktur jantung berbelok ke
bawah dan sedikit ke arah kiri. Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru,
namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada
diafragma. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya
lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi
7
karena gerakan memompa konstan jantung. Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluhpembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di
samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di
mana dinding pemisah di antara serambi & bilik jantung.
d. Struktur internal jantung
Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian,
dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah
tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka
dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik
kanan & kiri.
Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan
gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas dan memerlukan gaya yang lebih
besar untuk mensuplai peredaran darah besar, khususnya pembuluh aorta, untuk memompa
ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Tiap serambi dan bilik pada masingmasing belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan
bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di
antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup bikuspidalis (katup berdaun
dua).
e. Cara Kerja Jantung
Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol).
Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut
sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga
mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan
mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua
vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah,
ia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil
(pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen,
melepaskan karbondioksida dan selanjutnya dialirkan kembali ke jantung. Darah yang kaya
akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di
antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner karena
darah dialirkan ke paru-paru. Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri
melalui katup bikuspidalis/mitral, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati
katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini
disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. dan sebagainya.
8
f.
1.
2.
3.
4.
dioksida.
5. Bilik kiri berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan banyak mengandung
oksigen.
2.4.
a.
Elektrofisiologi jantung
Aktivitas listrik dari jantung merupakan akibat dari perubahan pada permiabelitas
membran sel, yang memungkinkan pergerakan ion-ion. Dengan masuknya ion-ion tersebut
maka muatan listrik sepanjang membran itu mengalami perubahan relative. Ada tiga ion yang
mempunyai fungsi penting sekali dalam elektrofisiologi sel, yaitu : kalium, natrium dan
kalsium. Adalah kation intrasel yang dominan sedangkan konsentrasi Na dan Ca tertinggi
pada lingkungan ekstrasel. Membran sel otot jantung pada keadaan istirahat berada dalam
keadaan polarisasi, dengan bagian luar berpotensi positif dibandingkan bagian dalam selisih
potensial ini disebut potensial membrane. Bila membran otot jantung dirangsang, sifat
permeabel berubah sehingga ion Na masuk ke dalam sel, yang menyebabkan potensial
membrane. Perubahan potensial membran karena stimulasi ini disebut depolarisasi. Setelah
proses depolarisasi selesai, maka potensial membran kembali mencapai keadaan semula yaitu
proses repolarisasi.
b. Sistem konduksi jantung
Jantung manusia berdenyut dimulai saat listrik/ impuls merambat sepanjang jalur
konduksi jantung. hal ini meyebabkan otot jantung berkontraksi sehingga menimbulkan
pemompaan darah oleh jantung. System konduksi jantung adalah hambatan impuls-impuls
memungkinkan pengaturan irama jantung , system ini merupakan modifikasi dari otot jantung
yang disertai tenaga ritmik spontan dan serabut syaraf tertentu. Jantung manusia dewasa
normalnya berkontraksi secara berirama dengan frekuensi sekitar 72 denyutan/menit. Supaya
pemompaan jantung efektif maka perlu pengkoordinasian dari jutaan sel otot jantung.
Kontraksi akan terjadi jika potential aksi yang berjalan menuju membran sel otot. Impuls
yang diterima sel tersebut kemudian disalurkan ke sel selanjutnya melalui gap junction
sehinnga jika ada rangsangan pada salah satu bagian saja maka bagian yang lain juga
terangsang. Oleh karena itu, sel otot pada jantung diatur secara spesifik oleh frekuensi
9
eksitasi jantung, jalur konduksi dan banyaknya eksitasi pada daerah tertentu. Komponenkomponen eksitasi dari jantung secara urut terdiri dari sino-auricular node(SA node), jaras
internodal atrium, atrio-ventricular node (AV node), bundle His, cabang kiri-kanan bundel
dan sistem Purkinje.
10
Serabut purkinye ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel ventrikel. Dari sel-sel ventrikel
impuls dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga seluruh sel akan dirangsang. Di ventrikel
juga tersebar sel-sel pace maker (impuls) yang secara otomatis mengeluarkan impuls dengan
frekuensi 20 40 kali permenit.
Jantung merupakan sistem elektromekanikal dimana signal untuk kontraksi otot jantung
timbul akibat penyebaran arus listrik di sepanjang otot jantung.
Konsep automaticity mempunyai karakteristik berikut:
1. Sel jantung memiliki fungsi mekanik dan elektrik serta terdiri dari filamen-filamen kontraktil
yang jika terstimulasi akan saling berinteraksi sehingga sel miokard akan berkontraksi.
2. Kontraksi sel otot jantung yang berhubungan dengan perubahan muatan listrik disebut
depolarisasi dan pengembalian muatan listrik disebut repolarisasi. Rangkaian proses ini
disebut potensial aksi.
3. Sel miokard bersifat depolarisasi spontan, yang berfungsi sebagai back up sel pacu jantung
jika terjadi disfungsi nodal sinus atau kegagalan propagasi depolarisasi dengan manifestasi
klinis berupa aritmia.
Sistem konduksi terdiri dari sel otot jantung yang memiliki sifat unik, terdiri dari:
1. Nodal Sinoatrial (SA)
a. Nodal SA merupakan sekumpulan sel yang terletak di bagian sudut kanan atas atrium kanan
dengan ukuran panjang 10-20 mm dan lebar 2-3 mm serta merupakan pacemaker jantung.
b. Nodal SA mengatur ritme jantung (60-100x/menit) dengan mempertahankan kecepatan
depolarisasi serta mengawali siklus jantung ditandai dengan sistol atrium.
c. Impuls dari nodal SA mentebar pertama sekali ke atrium kanan lalu ke atrium kiri (melalui
berkas Bachman) yang selanjutnya di teruskan ke nodal atrioventrikular (AV) melalui traktus
internodal.
2. Nodal Atrioventrikular (AV)
a. Nodal AV terletak dekat septum interatrial bagian bawah, di atas sinus koronarius dan
dibelakang katup trikuspid yang berfungsi memperlambat kecepatan konduksi sehingga
memberi kesempatan atrium mengisi ventrikel sebelum sistol ventrikel serta melindungi
ventrikel dari stimulasi berlebihan atrium seperti pada fibrilasi atrial.
Nodal AV menghasilkan impuls 40-60x/menit dan kecepatan konduksi 0,05 meter/detik.
Impuls dari nodal AV akan diteruskan ke berkas His.
Sistem His-Purkinje
Berkas His terbagi atas berkas kanan dan kiri.
Berkas His kiri terbagi menjadi berkas anterior kiri, posterior dan septal.
b. Berkas kanan menyebabkan impuls listrik ke ventrikel kanan, sedangkan berkas kiri
b.
c.
3.
a.
menyebarkan impuls ke septum inter-ventrikel dan ventrikel kiri dengan kecepatan konduksi
2 meter/detik.
11
c. Berkas-berkas tersebut bercabang menjadi cabang-cabaang kecil atau serabut purkinje yang
tersebar mulai dari septum interventrikel sampai ke muskulus papilaris dan menghasilkan
impuls 20-40x/menit dengan kecepatan konduksi 4 meter/detik.
d. Impuls listrik menyebar mulai dari endokardium ke miokardium dan terakhir mencapai
epikardium, yang selanjutnya otot jantung akan bergerak (twisting) dan memompa darah
keluar dari ruang ventrikel ke pembuluh darah arteri.
Fase potensial aksi jantung
1. Fase 0:
Depolarisasi cepat (fase sodium channel): terjadi pemasukan cepat Na+ dari luar sel ke dalam
sel melalui saluran Na+ Ion K+ bergerak ke luar sel dan Ca++ bergerak lambat masuk ke
dalam sel melalui saluran Ca++. Sel akan terdepolarisasi dan dimulailah kontraksi jantung
ditandai dengan kompleks QRS pada elektrokardiogram (EKG). Selanjutnya terjadi
repolarisasi segera yang terdiri dari 3 fase (fase 1,2 dan 3).
2. Fase 1:
Repolarisasi dini: saluran Na+ akan menutup sebagian sehingga memperlambat aliran Na+ ke
dalam sel. Pada saat bersamaan, Cl- masuk ke dalam sel dam K+ keluar melalui saluran K+.
Alhasil terjadi penurunan jumlah ion positif dalam sel yang menimbulkan gelombang
defleksi negatif kecil pada kurva potensial aksi.
3. Fase 2:
Fase plateau: Terjadi pemasukan lambat Ca++ ke dalam sel melalui saluran Ca++ Ion K+
terus keluar dari sel melalui saluran K+. Fase ini ditandai dengan segmen ST pada EKG.
4. Fase 3:
Repolarisasi cepat akhir: Terjadi downslope potensial aksi, dimana K+ bergerak cepat keluar
sel. Saluran Ca++ dan Na+ tertutup sehingga Ca++ dan Na+ tidak bisa masuk ke dalam sel.
Pengeluaran cepat K+ menyebabkan suasana elektrik di dalam sel menjadi negatif. Hal ini
menjelaskan terjadi gelombang T (repolarisasi ventrikel) pada EKG. Jika saluran K+
dihambat, terjadi pemanjangan potensial aksi.
5. Fase 4:
Resting membrane potential: kembali pada keadaan istirahat, Na+ dijumpai banyak di dalam
sel serta K+ banyak diluar sel. Pompa Na+K+ akan diaktivasi untuk mengeluarkan Na+ dan
memasukkan K+ ke dalam sel. Jantung mengalami polarisasi ( siap untuk stimulus
berikutnya).
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran
darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Peredaran darah manusia merupakan
peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan keseluruh tubuh melalui
pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut
sebagai peredaran darah ganda. Peredaran darah sistemik adalah peredaran darah yang
mengalirkan darah yang kaya oksigen dari ventrikel sinistra lalu diedarkan keseluruh jaringan
tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya
karbondioksida dibawa melalui vena menuju atrium dextra. Peredaran darah pulmonal adalah
peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke
jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari ventrikel dextra dialirkan ke paru-paru melalui
arteri pulmonalis, di alveolis darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya oksigen yang
selanjutnya akan dialirkan ke atrium sinistra melalui vena pulmonalis.
Sedangkan sistem konduksi jantung dimana aktivitas listrik dari jantung merupakan
akibat dari perubahan pada permiabelitas membran sel, yang memungkinkan pergerakan ionion. Dengan masuknya ion-ion tersebut maka muatan listrik sepanjang membran itu
13
mengalami perubahan relative. Ada tiga ion yang mempunyai fungsi penting sekali dalam
elektrofisiologi sel, yaitu : kalium, natrium dan kalsium. Adalah kation intrasel yang dominan
sedangkan konsentrasi Na dan Ca tertinggi pada lingkungan ekstrasel. Membran sel otot
jantung pada keadaan istirahat berada dalam keadaan polarisasi, dengan bagian luar
berpotensi positif dibandingkan bagian dalam selisih potensial ini disebut potensial
membrane. Bila membran otot jantung dirangsang, sifat permeabel berubah sehingga ion Na
masuk ke dalam sel, yang menyebabkan potensial membrane. Perubahan potensial membran
karena stimulasi ini disebut depolarisasi. Setelah proses depolarisasi selesai, maka potensial
membran kembali mencapai keadaan semula yaitu proses repolarisasi.
3.2. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa yang kami tulis masih
banyak kesalahan, baik dari isi materi dan cara penulisan. Oleh karena itu, penulis
mengharapankan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga
makalah ini dapat menjadi wawasan pengetahuan bagi pembacanya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Brunner, Suddarth, (2002). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta, Buku Kedokteran EGC.
https://tiahafizah.wordpress.com/2014/01/30/makalah-sistem-peredaran-darah/ diakses pada
tanggal 28 September 2015
https://chellious.wordpress.com/2011/03/06/elektrofisiologi-dan-sistem-konduksi-jantung/
diakses pada tanggal 28 September 2015
15