Anda di halaman 1dari 48

Kelompok umur dan tingkatan

Kelompok umur
Kelompok umur adalah sebuah tingkatan dalam kepramukaan yang ditentukan oleh umur
anggotanya.
Kelompok dibagi menjadi 4 :

Kelompok umur 7-10 tahun disebut dengan Pramuka Siaga

Kelompok umur 11-15 tahun disebut dengan Pramuka Penggalang

Kelompok umur 16-20 tahun disebut dengan Pramuka Penegak

Kelompok umur 21 25 tahun disebut dengan Pramuka Pandega

Ada juga Kelompok Khusus, yaitu Kelompok yang ditujukan untuk orang yang memiliki
kedudukan dalam kepramukaan. Misalnya Pramuka Pembina, adalah sebutan untuk
orang dewasa yang memimpin Pramuka. Dan Pramuka Andalan, adalah anggota
Pramuka yang mengambil bagian dalam keanggotaan Kwartir dalam Pramuka. Contoh
lainnya adalah Pelatih, Pamong Saka, Staff Kwartir dan Majelis Pembimbing.
Tingkatan
Tingkatan dalam kepramukaan adalah sebuah tingkatan yang ditentukan oleh kemampuan
anggotanya, kemampuan itu disebut dengan Syarat-syarat Kecakapan Umum atau SKU.
Untuk Pramuka siaga dan penggalang, masing-masing Kelompok umur memiliki tiga
Tingkatan. Untuk Penegak memiliki dua tingkatan. Sedangkan Pramuka Pandega hanya
satu tingkatan.

Tingkatan Pramuka Siaga : Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata.

Tingkatan Pramuka Penggalang : Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, Penggalang


Terap

Tingkatan Pramuka Penegak : Penegak Bantara, Penegak Laksana

Ada juga sebuah tingkatan khusus yang disebut dengan Pramuka Garuda, yaitu tingkatan
tertinggi dalam setiap kelompok umur dalam kepramukaan.
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan merupakan prinsip yang digunakan dalam
pendidikan kepramukaan, yang membedakannya dengan gerakan pendidikan lainnya.
Baden-Powell sebagai penemu sistem pendidikan kepanduan telah menyusun prinsipprinsip Dasar dan Metode Kepanduan, lalu menggunakannya untuk membina generasi
muda melalui pendidikan kepanduan. Beberapa prinsip itu didasarkan pada kegiatan anak
atau remaja sehari-hari. Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan itu harus diterapkan secara
menyeluruh. Bila sebagian dari prinsip itu dihilangkan, maka organisasi itu bukan lagi
gerakan pendidikan kepanduan.
Dalam Anggaran dasar Gerakan Pramuka dinyatakan bahwa Prinsip Dasar dan Metode
Kepramukaan bertumpu pada:

Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;

Kepedulian terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;

Kepedulian terhadap diri pribadinya;

Ketaatan kepada Kode Kehormatan Pramuka.

Prinsip dasar

Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka,
ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri
pribadinya dengan dibantu oleh pembina, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya
dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggung jawab serta
keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.
Metode
Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui :

Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;

Belajar sambil melakukan;

Sistem berkelompok;

Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai
dengan

Perkembangan rohani dan jasmani pesertadidik;

Kegiatan di alam terbuka;

Sistem tanda kecakapan;

Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri;

Sistem among.

Metode Kepramukaan pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar
Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan. Metode
Kepramukaan juga digunakan sebagai sebagai suatu sistem yang terdiri atas unsur-unsur
yang merupakan subsistem terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya mempunyai fungsi
pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.
Kode Kehormatan
Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan Ketentuan
Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat
pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.
Satya
Satya adalah :

Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka
setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;

Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan
janji;

Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi,


intelektualitas, emosi, sosial dan spiritual, baik sebagai pribadi maupun anggota
masyarakat lingkungannya.

Satya dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta didik, yaitu Dwisatya
dan Trisatya
Dwisatya
Dwisatya adalah satya yang digunakan khusus untuk Pramuka Siaga. selengkapnya
berbunyi sebagai berikut :
Trisatya
Dwisatya Pramuka Siaga
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan


mengikuti tatakrama keluarga.

setiap hari berbuat kebajikan.

Trisatya merupakan janji dan tiga kode moral yang digunakan dalam Gerakan Pramuka.
Disebut trisatya karena mengandung tiga butir utama yang menjadi panutan setiap
Pramuka.
Setiap kali Pramuka akan dilantik menuju tingkatan yang lebih tinggi atau dilantik untuk
acara lainnya, diwajibkan melaksanakan upacara ucap ulang janji yang berupa pembacaan
trisatya di depan sang saka merah putih. Kode Moral Trisatya digunakan oleh pramuka
golongan penggalang, penegak dan pandega.
Trisatya dibagi dua, Trisatya untuk Penggalang dan Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan
anggota dewasa.

Trisatya untuk penggalang selengkapnya berbunyi sebagai berikut :

Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
mengamalkan Pancasila.
2. menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
3. menepati Dasadharma

Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan anggota dewasa selengkapnya berbunyi


sebagai berikut :

Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
mengamalkan Pancasila.
2. menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
3. menepati Dasadarma.
Dharma
Dharma adalah :

Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti
luhur.

Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong pesertadidik menemukan,


menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan
menjadi anggota.

Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui


kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka manunggal dengan
masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan
dan gotong royong;

Kode Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral disusun
dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota,
pembagian tanggungjawab dan penentuan putusan.

Dharma dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta didik, yaitu
Dwidharma dan Dasadharma
Dwidharma

Dwidarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut :


Dwidarma Pramuka Siaga

Siaga berbakti kepada ayah bundanya.

Siaga berani dan tidak putus asa.

Dasadharma
Dasadarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut:
Dasadharma
Pramuka itu:
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil, dan gembira.
7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin, berani, dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10.

10.Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

Kegiatan
Kegiatan pembinaan peserta didik dalam Gerakan Pramuka harus menggunakan semua
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan tersebut.
Pelaksanaan penggunaannya harus disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia agar dapat dijamin bahwa pendidikan itu
akan menghasilkan manusia, warga negara dan anggota masyarakat yang sesuai dan
memenuhi keadaan dan kebutuhan bangsa dan masyarakat Indonesia.
Usaha Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuannya itu harus mengarah pada
pengembangan dan pembinaan watak, mental, jasmani dan rohani, bakat, pengetahuan,
pengalaman dan kecakapan pramuka, melalui kegiatan yang dilakukan dengan praktek
secara praktis, dengan menggunakan Sistem Among dan Prinsip Dasar dan Metode
Kepramukaan.
Tanda Pengenal
Macam-macam Tanda Pengenal
Tanda Umum
Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, baik
putra maupun putri.
Macamnya: Tanda tutup kepala, setangan / pita leher, tanda pelantikan, tanda
harian, tanda WOSM.
Tanda Satuan
Menunjukkan Satuan / Kwartir tertentu, tempat seorang anggota Gerakan Pramuka
bergabung.
Macamnya: Tanda barung / regu / sangga, gugus depan, kwartir, Mabi, krida,
saka, Lencana daerah, satuan dan lain-lain.
Tanda Jabatan
Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam
lingkungan organisasi Gerakan Pramuka.

Macamnya: Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga, sulung, pratama,
pradana, pemimpin / wakil krida / saka, Dewan Kerja, Pembina, Pembantu Pembina,
Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka dan lain-lain.
Tanda Kecakapan
Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat usaha
seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan usianya.
Macamnya: Tanda kecakapan umum / khusus, pramuka garuda dan tanda keahlian lain
bagi orang dewasa.
Tanda Kehormatan
Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa, darma
baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka,
kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.
Macamnya: Peserta didik: Tiska, tigor, bintang tahunan, bintang wiratama, bintang
teladan. Orang dewasa: Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana.
Tanda Jasa
Sistem Among
Sistem among adalah sistem pendidikan yang dilaksanakan dengan cara memberikan
kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa
dengan sejauh mungkin menghindari unsur-unsur perintah, keharusan, paksaan, sepanjang
tidak merugikan, baik bagi diri peserta didik maupun bagi masyarakat sekitarnya, dengan
maksud untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri sendiri, kreativitas
dan oto-aktivitas sesuai dengan aspirasi peserta didik.
Sistem Tanda Kecakapan
Tanda kecakapan adalah salah satu alat bagi Gerakan Pramuka untuk mewujudkan tujuan
yang ingin dicapai oleh Gerakan Pramuka.
Sistem tanda kecakapan merupakan suatu cara yang ditata dan suatu cara menggunakan
tanda-tanda untuk menandai dan mengakui kecakapan-kecakapan, baik yang bersifat
teknis (praktis) maupun yang bersifat mental/spirituil, yang dimiliki oleh anggota yang
memakai tanda-tanda itu.

Tanda Kecakapan Umum.

Tanda Kecakapan Khusus.

Seperti kita ketahuai Golongan Pramuka Penegak adalah Golongan Pramuka setelah
Penggalang. Jika kita ambil pada ukuran akademisnya pramuka penegak setera dengan
pramuka yang sedang menempuh pendidikan SMA sederajat.

Pada artikel sebelumnya juga kita menjelaskan bahwa golongan pramuka terdiri dari empat
dimulai dari Pramuka Siaga (S), Penggalang (G), Penegak (T) dan Pandega(D). Pada
postingan kali ini kita akan sedikit banyak berkenalan dengan Pramuka Penegak dimulai
dari pengertian pramuka penegak, tingkatan, tanda jabatan hingga seragam pramuka
harian yang digunakan oleh pramuka penegak. Pada tulisan berikutnya kita juga akan
membahas pengorganisasian dan dewan ambalan pramuka penegak.
Apa Itu Pramuka Penegak?
Pramuka Penegak adalah anggota Gerakan Pramuka yang sudah memasuki jenjang umur
16 sampai 20 tahun
Tingkatan Dalam Pramuka Penegak
Ada dua tingkatan di dalam pramuka penegak yaitu :

Penegak Bantara

Penegak Laksana
Tanda Kecakakapan Umum (TKU) Pramuka Penegak

Tanda Kecakapan Umum Penegak Bantara dan Laksana


Kode Kehormatan Pramuka Penegak
Seperti halnya pramuka penggalang yang kita bahas sebelumnya pramuka penegak juga
memiliki kode kehormatan yang terdiri dari tri satya dan dasa dharma pramuka, namun
demikian konteks pada trisatya ada perbedaan antara tri satya penegak dan tri satya
penggalang.

Perbedaan

ini

kita

bahas

di

postingan

selanjutnya.

Tri Satya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
mengamalkan

Pancasila. Menolong

sesama

hidup

masyarakat. Menepati Dasadarma


Dasa Dharma Pramuka
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria

dan

Ikut

Serta

membangun

4. Patuh dan suka bermusyawarah


5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, trampil dan gembira
7. Hemat cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10.

Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

Seragam Harian Pramuka Penegak

Demikian dulu artikel tentang Pengealan Golongan Pramuka Penegak, Semoga menjadi
wawasan. Sebarkan informasi di blog ini jika sahabat tunas kelapa merasa bermanfaat.
Salam Pramuka
Satuan dan Kegiatan Pramuka Penegak yang kita bahas kali ini adalah lanjutan dari
Materi Pramuka sebelumnya tentang Golongan Pramuka Penegak. Pada artikel kali ini kita
akan membahas seperti pengorganisasian pramuka penegak serta event event pramuka
yang diikuti oleh pramuka tingkat penegak.
Pengorganisasian Pramuka Penegak

Ilustrasi Pramuka Penegak


Pramuka penegak dikumpulkan dalam kelompok-kelompok. Kelompok atau satuan
terkecil disebut sangga yang terdiri atas 4 8 pramuka penegak. Sangga dinamai
dengan nama-nama Perintis, Pencoba, Pendobrak, Penegas, dan Pelaksana, atau namanama lain sesuai aspirasi anggota angga. Sangga dipimpin secara bergantian oleh
Pemimpin Sangga (disingkat Pinsa) yang dipilih dari dan oleh anggota sangga yang
bersangkutan.
Tiga atau empat sangga dengan total anggota antara 12 sampai 32 dihimpun dalam satuan
yang lebih besar yang disebut sebagai ambalan. Ambalan dipimpin oleh seorang
Pemimpin Sangga Utama yang disebut Pradana yang dipilih dari dan oleh para Pemimpin
Sangga dalam pasukan tersebut. Pradana yang terpilih tetap menjadi Pemimpin Sangga
bagi sangganya. dalam kegiatannya, ambalan penegak dibimbing oleh seorang Pembina
Penegak dan seorang Pembantu Pembina Penegak yang dipanggil dengan sebutan kakak
baik untuk putra maupun putri. Nama ambalan diambilkan dari nama-nama pahlawan atau
tokoh sejarah, pewayangan ataupun legenda.
Dalam ambalan dibentuk juga Dewan Ambalan Penegak atau Dewan Penegak yang
diketuai oleh Pradana dengan dibantu oleh perangkatnya seperti Pemangku Adat, Kerani
(Sekretaris), Bendahara, dan beberapa anggota dengan masa bakti selama satu tahun.
Tugas Dewan Penegak antara lain:

Merancang dan melaksanakan program kegiatan

Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan

Merekrut anggota baru

Membantu sangga dalam mengintegrasikan anggota baru dalam sangga

Menyiapkan materi yang akan dibahas dalam Majelis Penegak

Selain itu untuk membina kepemimpinan dan rasa tanggung jawab dibentuk pula Dewan
Kehormatan Penegak yang bertugas menentukan pelantikan, penghargaan atas prestasi
dan atau jasanya dan tindakan atas pelanggaran terhadap kode kehormatan serta
merehabilitasi anggota ambalan.
Kegiatan Pramuka Penegak

Sebagai Pramuka penegak, ada cukup banyak kegiatan / event pramuka yang boleh diikuti
oleh golongan ini. Berikut diantaranya :

Raimuna

Gladian Pimpinan Satuan (Dian Pinsat)

Perkemahan Wirakarya (PW)

Perkemahan Bhakti

PERAN SAKA (Perkemahan Antar Saka)

Pengembaraan

Latihan Pengembangan Kepemimpinan

PPDK (Pelatihan Pengelolaan Dewan Kerja)

Kursus Instruktur Muda

Penataan, Seminar dan Lokakarya

Sidang Paripurna

Musppanitera

Ulang Janji.

ejarah Pramuka Pramuka merupakan kependekan dari Praja Muda Karana yang berarti
kaum muda yang suka berkarya. Di Indonesia sendiri penggunaan istilah Pramuka baru
resmi digunakan pada tahun 1961. Akan tetapi gerakan pramuka sejatinya telah ada sejak
jaman penjajahan belanda dengan nama kepanduan. Taukah anda sejarah pramuka di
dunia dan di Indonesia? maka simak asal usul pramuka di bawah ini.

Sejarah Pramuka di Dunia

Istilah pramuka hanya digunakan di Indonesia sedangkan di dunia pramuka disebut Scout.

Gerakan yang juga disebut Scouting atau Scout Movement ini bertujuan untuk
pengembangan para pemuda secara fisik, mental, dan spiritual. Sejarah pramuka di dunia
sendiri dimulai pada 25 Juli 1907 ketika Lord Robert Baden Powell saat itu sebagai Letnan
Jendral tentara Inggris untuk pertama kalinya mengadakan perkemahan pramuka di pulau
Brown Sea, Inggris selama 8 hari. Selanjutnya pada tahun 1908 Baden Powel menulis buku
tentang prinsip dasar kepramukaan Scouting for Boys yang artinya pramuka untuk lakilaki.
Pada tahun 1912 dengan babtuan adik perempuan Baden Powell bernama Agnes maka
terbentuklah organisasi pramuka untuk perempuan dengan sebutan Girls Guides.
Organisasi kepramukaan perempuan ini pun dilanutkan oleh istri Baden Powell.
Selanjutnya di tahun 1916 di dirikanlah kelompok pramuka siaga dengan nama CUB (anak
srigala). Pedoman kegiatan yang dilakukan berdasarkan dari sebuah buku yang berjudul
The Jungle Book karangan Rudyard Kipling.
Pada tahun 1918 Baden Powell kembali membentuk Rover Scout, yaitu organisasi pramuka
bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Selang empat tahun kemudian yaitu tahun 1922
Powel menerbitkan buku menerbitkan buku Rovering To Succes buku ini menggambarkan
seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju kepantai bahagia.
Jambore Dunia
Di tahun 1920 merupakan tahun yang sangat berpengaruh dalam sejarah pramuka dimana
untuk pertama kalinya di adakan Jambore di dunia. Selain itu tahun ini juga dibentuk
Dewan Internasional pramuka yang beranggotakan 9 orang biro dan biro pusat di London.
Biro pramuka putra dunia memiliki lima kantor wilayah yaitu Costa Rica, Mesir, Filipina,
Swiss, dan Nigeria. Sedangkan untuk putri memiliki lima kantor pusat sekretariat di London
dan biro kantor wilayah di Amerika Latin, Arab, Asia Pasifik, dan Eropa.
Jambore Dunia ke-I di laksanakan di Olympia Hall, London. Dalam kegiatan tersebut
diundang pula peserta dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai
Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World ).
Pelaksanaan Jambore dunia selanjutnya:

Tahun 1924 ke II

Tahun 1929 ke III

di Arrow Park, Birkenhead, Inggris

Tahun 1933 ke IV

di Godollo, Budapest, Hongaria

Tahun 1937 ke V

di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda

Tahun 1947 ke VI

di Moisson, Prancis

Tahun 1951 ke VII

di Salz Kamergaut, Austria

Tahun 1955 ke VIII

Tahun 1959 ke IX

di Makiling, Philipina

Tahun 1963 ke X

di Marathon, Yunani

Tahun 1967 ke XI

di Idaho, Amerika Serikat

Tahun 1971 ke XII

di Asagiri, Jepang

Tahun 1975 ke XIII

di Lillehammer, Norwegia

Tahun 1979 ke XIV

di Neishaboor, Iran (tetapi dibatalkan)

Tahun 1983 ke XV

di Kananaskis, Alberta, Kanada

Tahun 1987 ke XVI

di Cataract Scout Park, Australia

di Ermelunden, Copenhagen, Denmark

di Sutton Park, Sutton coldfild, Inggris

Tahun 1991 ke XVII

Tahun 1995 ke XVIII

Tahun 1999 ke XIX

di Chili, Amerika Serikat

Tahun 2003 ke XX

di Thailand

di Korea Selatan
di Belanda

Sejarah Pramuka di Indonesia

Ternyata gagasan organisasi Boden Powell tersebut dalam waktu singkat menyebar ke
berbagai negara termasuk Belanda. Di belanda gerakan pramuka dinamai Padvinder. Pada
masa itu Belanda yang menguasai Indonesia pun membawah gagasan itu ke Indonesia.
Akhirnya mereka pun mendirikan organisasi tersebut di Indonesia dengan nama NIPV
(Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Dalam perkembangan pemimpin-pemimpin gerakan nasional membentuk organisasi
kepanduan dengan tujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan siap menjadi
kader pergerakan nasional. Dalam waktu singkat muncul berbagai organisasi kepanduan
antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ
(Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul
Wathon).
Kemudian pemerintah Hindia Belanda memberikan larangan penggunaan istilah
Padvindery. Maka K.H. Agus Salim mengganti nama Padvindery menjadi Pandu atau
Kepanduan dan menjadi cikal bakal dalam sejarah pramuka di Indonesia.
Setelah sumpah pemuda kesadaran nasional juga semakin meningkat, maka pada tahun
1930 berbagai organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu
Pemuda Sumatra) bergabung melebur menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Pada
tahun 1931 dibentuk PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) kemudian pada tahun 1938
berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia).
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia organisasi Kepanduan dilarang. Maka banyak
dari tokoh Pandu yang beralih dan memilih masuk masuk Keibondan, Seinendan, dan PETA.
Setelah proklamasi kemerdekaan kembali dibentuk orgasisasi kepanduan yaitu Pandu
Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 dan menjadi satu-satunya organisasi
kepanduan.
Pada tahun 1961 organisasi kepanduan di Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi
kepanduan dan terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu
Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun
1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia). Sadar akan kelemahan terpecah-

pecah akhirnya ketiga federasi yang menghimpun bergabung menjadi satu dengan nama
PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Sejarah pramuka di Indonesia di anggap lahir pada tahun 1961. Hal tersebut didasarkan
pada Keppres RI No. 112 tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu
Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang
disebutkan Presiden pada 9 Maret 1961.
Tentunya banyak yang bertanya, kenapa peringatan hari Pramuka di peringati pada 14
Agustus?. Hal tersebut dikarenakan pada tanggal 14 Agustus 1961 adalah hari dimana
Gerakan Pramuka di perkenalkan di seluruh Indonesia, sehingga di tetapkan sebagai hari
Pramuka yang di ikuti dengan pawai besar. Sebelumnya presiden juga telah melantik
Mapinas, Kwarnas, dan Kwarnari.
Sejarah Pramuka Indonesia

Dulu, sebelum ada yang namanya PRAMUKA, di Indonesia


mengenal yang namanya GERAKAN KEPANDUAN. Lalu, sekitar tahun 1961
barulah namanya berubah menjadi PRAMUKA, PRAja MUda KArana. Untuk itu,
simaklah rangkaian cerita berikut :
Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada
peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal
oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada
pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.
Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang
oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.
Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka
keramat 17-8-45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di
antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang.
Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447
Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang
dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota
Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri
Sultan Hamengkubuwono IC dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.
Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua
dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.

Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia


pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat
yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka
mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di
depan Presiden dan berkeliling Jakarta.
Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas
dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda
penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional
Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir
Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.
Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai
HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota
Gerakan Pramuka.
Kwartir Nasional
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kwartir Nasional

Markas besar
Lokasi
Negara
Didirikan
Pendiri
Anggota
Ketua
Afiliasi
Situs web

Jalan Medan Merdeka Timur No.6


Jakarta 10110
Indonesia
14 Agustus 1961
Sri Sultan Hamengkubuwono IX
17,103,793
Adhyaksa Dault
World Organization of the Scout Movement

Gerakan Pramuka
Kwartir Nasional (Kwarnas) adalah satuan organisasi yang mengelola Gerakan
Pramuka Nasional. Berdasarkan tingkatan/wilayahnya, Kwarnas berkedudukan di ibukota
Negara, Jakarta. Pengurus Kwarnas diketuai oleh Ketua Kwarnas (disingkat Ka Kwarnas). Ka
Kwarnas masa bakti 2013-2018 dijabat oleh Adhyaksa Dault, Mantan Menteri Kabinet
Indonesia Bersatu (20042009)

[1][2][3]

Daftar isi

1 Pengurus Kwartir Nasional (Kwarnas)[4]

2 Tugas dan tanggungjawab Pengurus Kwarnas

3 Kegiatan Rutin Kwarnas

4 Ka Kwarnas

5 Pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Masa Bakti Tahun 2013-2018

6 Pranala Luar

7 Catatan Kaki

Pengurus Kwartir Nasional (Kwarnas)[4]


1. Ketua Kwarnas ditetapkan oleh Musyawarah Nasional (Munas) untuk masa bakti
berikutnya, dan dilantik oleh Ketua Presidium Pimpinan Munas.
2. Pengurus Kwarnas dibentuk oleh Munas melalui tim formatur, yang dituangkan
dengan Keputusan Tim Formatur Munas.
3. Pengurus Kwarnas dikukuhkan dengan Keputusan Majelis Pembimbing Nasional untuk
masa bakti 5 tahun.
4. Pengurus Kwarnas terdiri atas anggota dewasa putra dan putri yang disebut Andalan
Nasional.
5. Badan Pemeriksa Keuangan yang dibentuk oleh Munas bertugas memeriksa
pertanggungjawaban keuangan Kwarnas yang anggotanya terdiri atas unsur Majelis
Pembimbing Nasional, unsur kwarnas, dan unsur kwarda.
6. Pengurus Kwarnas membentuk:
1. Bidang yang masing-masing diketuai oleh Wakil Ketua Kwarnas yang
beranggotakan Andalan Nasional Urusan.
2. Badan Kelengkapan Kwarnas, yaitu:
1. Dewan Kehormatan
2. Pusat Pendidikan dan Latihan Nasional (PUSDIKLATNAS) Gerakan
Pramuka.
3. Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Tingkat Nasional.
4. Pimpinan Saka Tingkat Nasional.
5. Badan Usaha Kwarnas.
6. Satuan Kegiatan.
Dalam melaksanakan tugasnya, kwarnas didukung oleh staf kwarnas.
Tugas dan tanggungjawab Pengurus Kwarnas
1. Memimpin Gerakan Pramuka selama masa bakti Kwartir Nasional.
2. Menetapkan kebijakan pelaksanaan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan
melaksanakan Keputusan Musyawarah Nasional.
3. Menetapkan hal-hal yang belum diatur dan tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah tangga, dan Keputusan Musyawarah Nasional dalam bentuk
Keputusan Kwartir Nasional.
4. Melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional, dan keputusan Kwartir Nasional.
5. Membina dan membantu kwartir daerah, termasuk pembinaan gugusdepan dan saka.
6. Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan Majelis Pembimbing Nasional.
7. Mengadakan hubungan dan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta dan
organisasi masyarakat tingkat nasional yang sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka,
dan melaporkan pelaksanaannya kepada Majelis Pembimbing Nasional.
8. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Kwarnas kepada Musyawarah Nasional
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

9. Membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan untuk disampaikan kepada


Majelis Pembimbing Nasional dan Rapat Kerja Nasional.
10.

Mengadakan kerjasama dengan badan/organisasi di luar negeri, yang program

dan tujuannya sesuai dengan Gerakan Pramuka.


Dalam melaksanakan tugasnya kwartir nasional bertanggungjawab kepada Musyawarah
Nasional.
Gerakan Pramuka Indonesia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gerakan Pramuka Indonesia

Lambang Gerakan Pramuka berupa Tunas Kelapa


Pimpinan Dr. Adhyaksa Dault, S.H. (2013-2018)
Didirikan 14 Agustus 1961
Pembubaran
Negara
Indonesia
Bumi
Bumi Perkemahan dan Graha Wisata
Perkemahan Pramuka Cibubur,Jakarta Timur
Website www.pramuka.or.id

Bendera Gerakan Pramuka Indonesia


Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata "Pramuka"
merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Jiwa Muda yang Suka
Berkarya.
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka
Siaga (7-10 tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun)
dan Pramuka Pandega (21-25 tahun). Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka,
Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis
Pembimbing.
Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan
keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis

yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur.
Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan,
kepentingan, dan perkembangan masyarakat, dan bangsa Indonesia.
Kelahiran Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :
1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili
organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di
Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN
PRAMUKA
2. Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961,
tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya
organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan
bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan
Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola
Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari
Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan
merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini
kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
3. Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas
meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga
Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI
IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
4. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka
untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan
Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal
14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.
Tujuan Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka:

Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat
hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup,
sehat jasmani, dan rohani;

Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia, dan patuh kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik, dan
berguna,

yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama


bertanggungjawab atas pembangunan bangsa, dan negara, memiliki kepedulian terhadap
sesama hidup, dan alam lingkungan.[3]
Prinsip Dasar Kepramukaan

Lambang Kwarnas Gerakan Pramuka Indonesia


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Prinsip Dasar Kepramukaan
Gerakan Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip dasar[3] sebagai berikut:

Iman, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Peduli terhadap bangsa, dan tanah air, sesama hidup, dan alam seisinya.

Peduli terhadap dirinya pribadi.

Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.

Metode Kepramukaan
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Metode Kepramukaan
Metode Kepramukaan[3] merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:

Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka.

Belajar sambil melakukan.

Kegiatan berkelompok, bekerja sama, dan berkompetisi.

Kegiatan yang menarik, dan menantang.

Kegiatan di alam terbuka.

Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan.

Penghargaan berupa tanda kecakapan.

Satuan terpisah antara putra, dan putri.

Anggota yang berusia di atas 25 tahun berstatus sebagai anggota dewasa. Anggota
dewasa Gerakan Pramuka terdiri atas:
Tenaga Pendidik

Pembina Pramuka

Pelatih Pembina

Pembantu Pembina

Pamong Saka
Pamong Saka adalah Pembina Pramuka, terutama Pembina Pramuka
Penegak/Pandega atau anggota dewasa lainnya, yang memiliki minat dalam satu
bidang kegiatan Saka sesuai dengan minat anggota Saka yang bersangkutan.
Pamong Saka diangkat dan dikukuhkan oleh Ketua Kwartir Cabang, atas usul
Pimpinan Saka yang bersangkutan.

Instruktur Saka
SAKA

Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat,
mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka
Penegak dan Pramuka Pandega atau para pemuda usia antara 16-25 tahun dengan
syarat khusus.
Fungsionaris

Ketua, dan Andalan Kwartir (Ranting s.d. Nasional)

Staf Kwartir (Ranting s.d. Nasional)

Majelis Pembimbing (Gugus Depan s.d. Nasional)

Pimpinan Saka (Cabang s.d. Nasional)

Anggota Gugus Dharma Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka Indonesia memiliki 17.103.793 anggota (per 2011)[4], menjadikan


Gerakan Pramuka sebagai organisasi kepanduan terbesar di dunia.
Daftar Satuan Karya Pramuka Tingkat Nasional adalah daftar berisikan nama Saka
beserta lambang Saka dan penjelasan singkat yang diselenggarakan secara Nasional.
Satuan Karya Pramuka atau disingkat Saka, di tingkat Nasional ini telah diakui dan disahkan
oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Saat ini, terdapat 11 Satuan Karya Pramuka
tingkat Nasional.
Sebelum tahun 2013, hanya dikenal delapan Satuan Karya Pramuka Tingkat Nasional.
Kedelapan Saka tersebut adalah Saka Bahari, Saka Bakti Husada, Saka Bhayangkara, Saka
Dirgantara, Saka Kencana, Saka Taruna Bumi, Saka Wanabakti, dan Saka Wira Kartika.
Namun Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013, kemudian memutuskan tiga buah Saka baru
yang diakui sebagai Saka Tingkat Nasional. Tiga saka baru tersebut adalah Saka Kalpataru,
Saka Pariwisata, dan Saka Widya Budaya Bakti.
Sebagaimana Keputusan Kwartir Nasional Nomor 170.A Tahun 2008 Tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka, Saka adalah wadah pendidikan dan pembinaan
guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat, dan menambah pengalaman para
pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi serta keterampilan.

Berikut ini daftar 11 Saka tingkat Nasional dilengkapi dengan penjelasan singkat dan
lambang masing-masing.

1. Saka Bahari

Lambang Saka Bahari


Saka Bahari adalah Saka yang memberikan keterampilan praktis di bidang kebaharian atau
kelautan. Pembinaan Saka bahari dilaksanakan bekerja sama dengan TNI AL, Profesional di
bidang Olahraga Air, dan Kementerian Kelautan. Saka Bahari memiliki 4 krida, yaitu :
1. Krida Sumberdaya Bahari
2. Krida Jasa Bahari
3. Krida Wisata Bahari
4. Krida Reksa Bahari
Lebih lanjut mengenai Saka Bahari, baca :

Satuan Karya Pramuka (Saka) Bahari

Lambang Saka Bahari dan Arti Kiasannya

2. Saka Bakti Husada

Lambang Saka Bakti Husada


Saka Bakti Husada adalah Satuan Karya Pramuka yang memberikan pengetahuan dan
ketrampilan praktis di bidang kesehatan. Pembinaannya bekerja sama dengan Kementerian
Kesehatan. Saka Bakti Husada memiliki 5 (lima) krida, yaitu :
1. Krida Bina Lingkungan Sehat
2. Krida Bina Keluarga Sehat
3. Krida Penanggulangan Penyakit
4. Krida Bina Gizi
5. Krida Bina Obat
3. Saka Bhayangkara

Lambang Saka Bhayangkara


Saka Bhayangkara adalah Saka yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus di
bidang ketertiban masyarakat (kamtibmas). Pembinaannya dilaksanakan bekerja sama
dengan Kepolisian Republik Indonesia. Saka Bhayangkara memiliki 4 krida, yaitu:
1. Krida Ketertiban Masyarakat
2. Krida Lalu Lintas
3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPKP)
Lebih lanjut mengenai Saka Bhayangkara, baca :

Satuan Karya Pramuka Bhayangkara

Bentuk dan Arti Lambang Saka Bhayangkara

4. Saka Dirgantara

Lambang Saka Dirgantara


Saka Dirgantara adalah Satuan Karya Pramuka yang memberikan pengetahuan dan
keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan. Saka Dirgantara diselenggarakan bekerja
sama dengan TNI AU, pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan
biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu. Saka Dirgantara terdiri atas 3 (tiga)
krida, yaitu :
1. Krida Olahraga Dirgantara
2. Krida Pengetahuan Dirgantara
3. Krida Jasa Kedirgantaraan
Lebih lanjut mengenai Saka Dirgantara, baca :

Satuan Karya Pramuka (Saka) Dirgantara

Lambang Saka Dirgantara dan Arti Kiasannya

5. Saka Kencana

Lambang Saka Kencana


Saka Kencana adalah Saka yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus di
bidang Keluarga Berencana (KB), Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan.
Pembinaannya dilaksanakan bekerja sama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN). Saka Kencana meliputi 4 krida, yaitu:
1. Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
2. Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)
3. Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)
4. Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM)
6. Saka Taruna Bumi

Lambang Saka Taruna Bumi


Saka Taruna Bumi adalah saka yang memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam
bidang

pembangunan

pertanian.

Pembinaannya

bekerjasama

dengan

Kementerian

Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura. Saka Tarunabumi memiliki 5 krida, yaitu :
1. Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
2. Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
3. Krida Perikanan
4. Krida Peternakan
5. Krida Pertanian Tanaman Holtikultura
Lebih lanjut baca :

Saka Tarunabumi

7. Saka Wanabakti

Lambang Saka Wanabakti


Saka Wanabakti memberikan pengetahuan dan ketrampilan serta menanamkan rasa
tanggung jawab di bidang pelestarian sumberdaya alam, kehutanan dan lingkungan hidup.
Saka Wanabakti diselenggarakan bekerja sama dengan bekerjasama dengan Kementerian
Kehutanan, Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait. Saka
Wanabhakti terdiri atas 4 (empat) krida, yaitu:
1. Krida Tata Wana
2. Krida Reksa Wana
3. Krida Bina Wana
4. Krida Guna Wana
8. Saka Wira Kartika

Lambang Saka Wira Kartika


Saka Wira Kartika adalah Saka yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus di
bidang kewilayahan dan bela negara. Pembinaannya dilaksanakan bekerja sama dengan
TNI Angkatan Darat. Saka Wira Kartika terdiri atas 5 krida, yaitu:
1. Krida Survival
2. Krida Pioner
3. Krida Mountainering
4. Krida Navigasi Darat
5. Krida Bintal Juang.
9.

Saka

Kalpataru

Lambang Saka Kalpataru


Saka Kalpataru adalah Satuan Karya Pramuka yang memberikan pengetahuan dan
ketrampilan khusus di bidang kepedulian lingkungan hidup. Pembinaannya dilaksanakan
bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup (sekarang Kementerian Kehutanan
dan Lingkungan Hidup). Saka Kalpataru memiliki 3 krida yaitu :
1. Krida 3R (Reuse, Reduce, Recycle)
2. Krida Perubahan Iklim
3. Krida Konservasi Keanekaragaman Hayati

10. Saka Pariwisata

Lambang Saka Pariwisata


Saka Pariwisata adalah Saka yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus di
bidang kepariwisataan. Saka Pariwisata memiliki 3 krida yaitu :
1. Krida Penyuluh Pariwisata
2. Krida Pemandu Pariwisata
3. Krida Kuliner
11. Saka Widya Budaya Bakti

Lambang Saka Widya Budaya Bakti


Saka Widya Budaya Bakti memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus di bidang
pendidikan dan kebudayaan. Saka Widya Budaya Bakti meliputi 7 krida, yaitu:

1. Krida Pendidikan Masyarakat


2. Krida Anak Usia Dini
3. Krida Pendidikan Kecakapan Hidup
4. Krida Bina Sejarah
5. Krida Bina Seni dan Film
6. Krida Bina Nilai Budaya
7. Krida Bina Cagar Budaya dan Museum

Di samping kesebelas Satuan Karya Pramuka tingkat Nasional tersebut dimungkinkan untuk
membentuk saka-Saka tingkat lokal.
Macam - macam SAKA ( Satuan Karya Pramuka ) di Indonesia

Satuan karya Pramuka disingkat saka adalah wadah pendidikan kepramukaan guna
menyalurkan minat, mengembangkan bakat, dan meningkatkan pengetahuan,
kemampuan, keterampilan dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang
kejuruan, serta meningkatkan motivasinya untuk melaksanakan kegiatan nyata dan
produktif sehingga dapat memberi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya, serta bekal
pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara, sesuai dengan aspirasi pemuda
Indonesia dan tuntutan perkembangan pembangunan, dalam rangka peningkatan
ketahanan nasional.Satuan kecil yang merupakan bagian satuan karya pramuka, sebagai
wadah kegiatan keterampilan tertentu, yang merupakan bagian dari kegiatan saka disebut
krida. Masing-masing Saka memiliki krida yang sesuai dengan bidang dan tujuan yang
hendak dicapai oleh saka-saka tersebut. Krida-krida tersebut akan mencakup beberapa SKK
yang bisa dicapai untuk mendapatkan tanda kecakapan khusus (TKK).Berikut beberapa
saka yang pernah ada di Indonesia beserta krida-kridanya:

1. SAKA BAKTI HUSADA

Saka Bakti Husada adalah salah satu jenis Satuan Karya Pramuka
yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
praktis dalam bidang kesehatan.Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985,
dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional.Pembinaan Saka Bakti
Husada berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan,
puskesmas, rumah sakit, dan instansi-instansi kesehatan lainnya. Tujuan dibentuknya Saka
Bakti Husada adalah untuk mewujudkan tenaga kader pembangunan dalam bidang
kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota

Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkungannya.Sasaran dibentuknya Saka Bakti


Husada adalah agar para anggota Ferakan Pramuka yang telah mengikuti kegiatan Saka
tersebut:1. Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam bidang
kesehatan. 2. Mampu dan mau menyebarluaskan informasi kesehatan kepada masyarakat
khususnya tentang:
keluarga

a. kesehatan lingkungan

c. penanggulangan berbagai penyakit

b. kesehatan
d. gizi

e. manfaat dan bahaya obat3.

Mampu memberikan latihan tentang kesehatan kepada para Pramuka di gugus depannya.4.
Dapat menjadi contoh hidup sehat bagi masyarakat di lingkungannya.5. Memiliki sikap dan
perilaku yang lebih mantap.Saka Bakti Husada terdiri dari 6 krida yakni:

Krida Bina Lingkungan Sehat

1. Penyehatan Perumahan
2. Penyehatan Makanan dan Minuman
3. Pengamanan Pestisida
4. Pengawasan Kualitas Air
5. Penyehatan Air

Krida Bina Keluarga Sehat

1. Kesehatan Ibu
2. Kesehatan Anak
3. Kesehatan Remaja
4. Kesehatan Usia Lanjut
5. Kesehatan Gigi dan Mulut
6. Kesehatan Jiwa

Krida Penangfulangan Penyakit

1. Penanggulangan Penyakit Malaria


2. Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
3. Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
4. Penanggulangan Penyakit Diare
5. Penanggulangan Penyakit TB Paru
6. Penanggulangan Penyakit Kecacingan
7. Imunisasi

8. Gawat Darurat
9. HIV/ AIDS

Krida Bina Gizi

1. Perencanaan Menu
2. Dapur Umum Makanan/ Darurat
3. UPGK dalam Por Pelayanan Terpadu
4. Penyuluh Gizi Mengenal Keadaan Gizi

Krida Bina Obat

1. Pemahaman Obat
2. Taman Obat Keluarga
3. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
4. Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
5. Pembinaan Kosmetik

Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

1. Bina PHBS di Rumah


2. Bina PHBS di Sekolah
3. Bina PHBS di Tempat umum
4. Bina PHBS di Instansi Pemerintah
5. Bina PHBS di Tempat kerja
1.

2. 2.SAKA KENCANA

Saka Kencana adalah salah satu Satuan Karya Pramuka yang


merupakan wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan
keterampilan praktis dan bakti masyarakat dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga

Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan.Pembinaan Saka Kencana berada di bawah


Gerakan Pramuka yang bekerja sama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN).Tujuan dibentuknya Saka Kencana adalah untuk membina anggota Gerakan
Pramuka agar dapat menjadi tenaga kader pembangunan dalam bidang Keluarga
Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan guna memantapkan
pelembagaan NKKBS sebagai cara yang layak dan bertanggung jawab dari seluruh keluarga
dan masyakarat Indonesia.Sasaran dibentuknya Saka Kencana adalah agar para anggota
Gerakan Pramuka yang telah mengikuti kegiatan Saka tersebut:

Memiliki pengetahuan, pengertian, keterampilan dan pengalaman dalam


memasyarakatkan NKKBS terhadap anggota Pramuka dan keluarga Indonesia.

Mampu dan mau menyebarluaskan kepada masyarakat tentang informasi dan


pengetahuan tentang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan
Kependudukan serta kaitannya dengan pembangunan sektor lain.

Saka Kencana terdiri dari 4 krida yakni:

1. Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)

SKK Pelayanan KB

SKK Masalah Kesehatan Reproduksi

SKK Kelangsungan hidup Ibu, Bayi dan Anak Balita

SKK Kesehatan Reproduksi Remaja.

2. Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)

SKK Bina Keluarga

SKK Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)

SKK Bina Lingkungan Keluarga.

3. Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)

SKK KIE Individu

SKK KIE Kelompok

SKK KIE Media Luar Ruang

SKK KIE melalui Media Cetak

SKK Advokasi.

4. Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM)

SKK Bina Institusi Masyarakat Pedesaan.

SKK Pendataan dan Pemetaan Keluarga.

3.SAKA BAHARI

Saka Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan


kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta
dan menumbuhkan sikap hidup yang berorientasi kebaharian termasuk laut dan perairan
pedalaman.Sesudah Proklamasi Kemerdekaan, maka dalam tahun 1945 itu juga kita
membentuk satu satunya Gerakan Kepanduan, yang diberi nama Pandu Rakyat Indonesia.
Namun untuk pria bagian Pandu Laut baru dilaksanakan di sekitar tahun 1952, dengan
memperoleh partisipasi dari berbagai instansi pemerintah khususnya dari pihak ALRI.
Dengan dibentuknya Gerakan Pramuka di tahun 1961, maka Pandu Laut dirubah namanya
menjadi urusan Samudera, untuk akhirnya dirubah lagi menjadi Saka Bahari yang kita
kenal dewasa ini Pembinaan Saka Bahari berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerja
sama dengan TNI AL, profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan
Departemen Kelautan. Saka Bahari bertujuan membina dan mengembangkan anggota
Gerakan Pramuka agar:

Memiliki tambahan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan di


bidang kebaharian, yang dapat menjurus kepada karirnya di masa mendatang.

Memiliki rasa dalam cinta kepada laut dan perairan dalam berikut berisi isinya pada
khususnya dan rasa cinta kepada tanah air Indonesia pada umumnya.

Memiliki sikap dan cara berpikir yang lebih matang dalam menghadapi segala
tantangan hidup, terutama menyangkut kebaharian.

Mampu menyelenggarakan proyek-proyek di bidang kebaharian secara positif


berdaya guna dan tepat guna, sesuai dengan minat dan bakatnya serta bermanfaat
bagi masyarakat sekitarnya.

Sasaran pembentukan Saka Bahari adalah agar selama dan setelah mengalami dan
mendapatkan pendidikan Saka Bahari anggota Saka Bahari:

Mampu dan dapat memanfaatkan segala pengetahuan, pengalaman dan


kecakapannya untuk ikut berperan serta secara aktif dalam pembangunan nasional,
khususnya di bidang kebaharian.

Merasa ikut bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan hidup yang


menyangkut kebaharian.

Saka Bahari terdiri dari 4 krida yakni: 1. Krida Sumberdaya Bahari

SKK Penangkapan Ikan

SKK Alat Penangkap Ikan

SKK Budidaya Laut

SKK Pengolahan Hasil laut

SKK Budidaya Air Payau/ Tambak

SKK Pertambangan Mineral.

2. Krida Jasa Bahari

SKK Listrik

SKK Mesin

SKK Pengecatan

SKK Elektronika

SKK Pengelas

SKK Perencana Kapal

SKK Perahu Motor

SKK Pelaut

SKK Operator Alat Bongkar Muat.

3. Krida Wisata Bahari

SKK Renang

SKK Layar

SKK Selam

SKK Dayung

SKK Ski Air

SKK Pemandu Wisata Laut

SKK Selancar Angin

SKK Penyelamatan di Pantai.

4. Krida Reksa Bahari

SKK Navigasi

SKK Telekomunikasi

SKK Isyarat Bendera

SKK Isyarat Optik

SKK Pelestarian Sumberdaya Laut

SKK Pengemudi Sekoci

SKK SAR di Laut.

4.SAKA DIRGANTARA

Saka Dirgantara adalah wadah bagi Pramuka yang memberikan pendidikan dalam bidang
kedirgantaraan bagi anggota Gerakan Pramuka melalui kegiatan nyata, produktif dan

berguna, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk masyarakat, bangsa dan negara.Saka
Dirgantara lahir sekitar tahun 1966 bersamaan dengan Saka Bahari dan Bhayangkara. Saka
ini muncul setelah dibentuknya Saka Taruna Bumi.
Pembinaan Saka Dirgantara berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerja sama
dengan profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU, pihak perusahaan penerbangan dan
klub aeromodelling.Tujuan Satuan Karya Pramuka Dirgantara adalah untuk memberikan
pendidikan dalam bidang kedirgantaraan bagi anggota Gerakan Pramuka melalui kegiatan
nyata, produktif dan berguna, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk masyarakat,
bangsa dan negara.Sasaran Satuan Karya Dirgantara adalah agar anggota-anggotanya:

Memiliki pengalaman, pengetahuan, keterampilan dan kecakapan dalam bidang


kedirgantaraan.

Memiliki rasa cinta terhadap dirgantara.

Memiliki sikap dan cara berfikir yang berdaya guna dan berhasil guna dengan
menggunakan matra dirgantara sebagai ruang gerak.

Memiliki disiplin dan tanggung jawab terhadap dirgantara nasional.

Memiliki kemampuan-kemampuan dalam menyelenggarakan proyek-proyek dalam


bidang kedirgantaraan secara positif sesuai dengan dengan minat, bakat,
kemampuan dan situasi dan kondisi setempat.

Memiliki kemampuan menyebarluaskan pengetahuan, pengalaman, kecakapan dan


keterampilannya, yang diperoleh dari kegiatan Saka Pramuka Dirgantara kepada
anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat.

Saka Dirgantara terdiri dari 3 krida yakni:1. Krida Olahraga Dirgantara

SKK Pesawat Bermotor

SKK Pesawat Tak Bermotor

SKK Aero Modelling

SKK Terjun Payung

SKK layanf Gantung.

2. Krida Pengetahuan Dirgantara

SKK Navigasi Udara

SKK Pengatur Lalulintas Udara

SKK Meteorologi

SKK Fasilitas Penerbangan

SKK Aerodinamika.

3. Krida Jasa Kedirgantaraan

SKK Teknik Mesin Pesawat Udara

SKK Komunikasi

SKK Struktur Pesawat

SKK Search And Rescue (SAR).

5. SAKA BHAYANGKARA

Saka Bhayangkara adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan
kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam
bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) guna menumbuhkan kesadaran
berperan serta dalam pembangunan nasional.Saka Bhayangkara lahir sekitar tahun 1966
bersamaan dengan Saka Dirgantara dan Bahari. Saka ini muncul setelah dibentuknya Saka
Taruna Bumi.
Pembinaan Saka Bhayangkara berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama
dengan Kepolisian Republik Indonesia dan kadang-kadang memperbantukan pihak Dinas
Pemadam KebakaranTujuan dibentuknya Saka Bhayangkara adalah untuk mewujudkan
kader-kader bangsa yang ikut serta bertanggung jawab terhadap keamanan dan ketertiban
masyarakat melalui pendidikan kebhayangkaraan di dalam Gerakan Pramuka.Sasaran
dibentuknya Saka Bhayangkara adalah agar para anggota Gerakan Pramuka yang telah
mengikuti kegiatan saka tersebut:

Memiliki pengetahuan, kemampuan, kecakapan, dan ketrampilan serta pengalaman


dalam bidang kebhayangkaraan.

Memiliki sikap hidup yang tertib dan disiplin serta ketaatan terhadap peraturan
hukum dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.

Memiliki sikap kebiasaan dan perilaku yang tangguh sehingga mampu mencegah
menangkal, serta menanggulangi timbulnya setiap gangguan kamtibmas.

Memiliki kepekaan dan kewaspadaan serta daya tangggap dan penyesuaian terhadap
setiap perubahan dan dinamika sosial di lingkungannya.

Mampu memberikan latihan tentang pengetahuan kamtibmas kepada para anggota


Gerakan Pramuka di gugus depannya.

Mampu menyelenggarakan pengamanan lingkungan secara swakarsa, swadaya dan


swasembada, serta secara nyata xang berguna bagi dirinya dan bagi masyarakat di
lingkungannya.

Mampu melakukan tindakan pertama terhadap kasus kejahatan tertangkap tangan


yang terjadi di lingkungannya untuk kemudian segera menyerahkannya kepada polri.

Mampu membantu polri dalam pengamanan TKP dan melaporkan kejadian tersebut
serta bersedia menjadi saksi.

Mampu membantu merehabilitasi ketentraman masyarakat yang terganggu akibat


konflik sosial, kecelakaan dan bencana alam yang terjadi di lingkungannya.

Saka Bhayangkara meliputi 4 (empat) krida, yaitu :1. Krida Ketertiban Masyarakat

SKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman

SKK Pengamanan Lingkungan Kerja

SKK Pengamanan Lingkungan Sekolah

SKK Pengamanan Hukum

2. Krida Lalu Lintas

SKK Pengetahuan Perundang-undangan/Peraturan Lalu Lintas

SKK Pengaturan Lalu Lintas

SKK Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas

3. Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana dibagi lagi menjadi 4 sub krida yakni:

Subkrida Pasukan Berkuda (Paskud)

Subkrida Pasukan Anjing Pelacak (Paskan)

Subkrida Pemadam Kebakaran (Damkar)

Subkrida Search And Rescue (SAR)

dan mempunyai 7 SKK :

SKK Pencegahan Kebakaran

SKK Pemadam Kebakaran

SKK Rehabilitasi Korban Kebakaran

SKK Pengenalan Kerawanan Kebakaran

SKK Pncurian

SKK Penyelamatan

SKK Pengenalan Satwa

4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP)

SKK Pengenalan Sidik Jari

SKK Tulisan Tangan dan Tanda Tangan

SKK Narkotika dan Obat-Obatan

SKK Uang Palsu

SKK Pengamanan Tempat Kejadian Perkara

6.SAKA WIRA KARTIKA


Saka Wira Kartika adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang bela negara. Satuan
Karya Pramuka Wira Kartika baru berupa Satuan Karya rintisan yang mulai dilaksanakan
pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan bersama Kepala Staf
Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199
tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan
pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan.Pembinaan Saka Wira Kartika
berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerja sama dengan TNI AD yang bisa
berpangkalan di Koramil, Kodim, ataupun wadah lain yang sejenis.Saka Wira Kartika terdiri
dari 5 krida yakni: 1. Krida Navigasi Darat

SKK Pengetahuan Peta dan Medan

SKK Kompas Siang dan Malam

SKK Pengetahuan Resection dan Intersection

SKK Pengetahuan Global Position System (GPS)

2. Krida Pioneerhng

SKK Tali Temali

SKK Pembuatan Jembatan Improvisasi

SKK Pembuatan Perkemahan

SKK Bekal Air dan Listrik

3. Krida Mountaineering

SKK Panjat Tebing

SKK Turun Tebing

SKK Travesing

4. Krida Survival

SKK Jenis-jenis Tumbuhan

SKK Jenis-jenis Binatang

SKK Hutan Gunung dan Ralasuntai

5. Krida Penanggulangan Bencana

SKK Manajemen Penanggulangan Bencana

SKK Perjalanan dan Penanganan Gawat Darurat (PPGD)

SKK Pengetahuan Komunikasi Radio

SKK Tata Cara Memasak

7. SAKA TARUNA BUMI


Saka Tarunabumi adalah salah satu jenis satuan karya Pramuka tempat meningkatkan dan
mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan
para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif
serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian.
Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap
tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 %
penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961
Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di
bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta,
Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat. Maka tahun 1966
Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama
pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara,
Dirgantara dan Bahari.
Pembinaan Saka Taruna Bumi dilakukan oleh Gerakan Pramuka bekerja sama
dengan Departemen Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura.Tujuan pembentukan Saka
Tarunabumi adalah untuk mewujudkan kader penerus perjuangan bangsa dan
pembangunan nasional di bidang pertanian dengan menyediakan wadah pendidikan luar
sekolah di bidang pertanian kepada anggota Gerakan Pramuka terutama Pramuka Pramuka
Penegak dan Pramuka Pandega serta kepada pemuda calon anggota pramuka dan para
peminat yang memenuhi persyaratan.Sasaran kegiatan Saka Tarunabumi adalah agar para
anggota Saka Tarunabumi:

Memiliki rasa cinta akan alam pertanian dan rasa tanggung jawab akan kelangsungan
jalannya pembangunan Nasional.

Memiliki tambahan pengetahuan, pengalaman, kecakapan dan keterampilan di


bidang pembangunan pertanian serta sikap yang tanggap akan perubahanperubahan yang selalu terjadi dalam proses kegiatan pembangunan pertanian.

Mampu menyelenggarakan kegiatan kegiatan Saka Tarunabumi secara positif,


berdayaguna dan berhasilguna, sesuai dengan bakat dan minatnya di bidang
pertanian, sehingga berguna bagi pribadinya, keluarganya, masyarakat, bangsa dan
negara.

Mampu menyebarluaskan pengetahuan, pengalaman, kecakapan, dan


keterampilannya, yang didapat dalam kegiatan Saka kepada anggota Gerakan
Pramuka di Gugusdepan masing-masing serta kepada pemuda lainnya yang berada
di sekitar tempat tinggalnya.

Saka Taruna Bumi terdiri dari 5 krida yakni: 1. Krida Pertanian Tanaman Pangan

SKK Petani Padi

SKK Petani Jagung

SKK Petani Kacang Kedelai

SKK Petani kacang Tanah

SKK Petani Ubi Kayu

SKK Petani Ubi Jalar.

2. Krida Pertanian Tanaman Perkebunan


1. SKK Petani Cengkeh

SKK Petani Kelapa

SKK Petani Karet

SKK Petani Obat-obatan

SKK Petani Kopi

SKK Petani Panili

SKK Petani Coklat

SKK Petani Lada

SKK Petani Kapas

Petani Tembakau

SKK Petani Tebu.

3. Krida Perikanan

SKK Petani Ikan Nila

SKK Petani Ikan Mas

SKK Petani Ikan Gurami

SKK Petani Ikan Lele

SKK Petani Katak

SKK Petani Belut

SKK Petani Bandeng

SKK Petani Udang

SKK Petani Ikan Hias.

4. Krida Peternakan
1. SKK Peternak Kerbau

SKK Peternak Sapi

SKK Peternak Kuda

SKK Peternak Sapi Perah

SKK Peternak Kambing

SKK Peternak Babi

SKK Peternak Puyuh

SKK Peternak Kelinci

SKK Peternak Ayam

SKK Peternak Itik

SKK Peternak Lebah

SKK Peternak Merpati.

5. Krida Pertanian Tanaman Holtikultura

SKK Petani Rambutan

SKK Petani Pisang

SKK Petani Mangga

SKK Petani Nanas

SKK Petani Durian

SKK Petani Semangka

SKK Petani Apel

SKK Petani Salak

SKK Petani Pepaya

SKK Petani Jeruk

SKK Petani Anggur

SKK Petani Jambu

SKK Petani Duku

SKK Petani Alpokat

SKK Petani Tomat

SKK Petani Cabe

SKK Petani Bayam

SKK Petani Kangkung

SKK Petani Kacang Panjang

SKK Petani Kubis

SKK Petani Sawi

SKK Petani Wortel

SKK Petani Suplir

SKK Petani Palma

SKK Petani Cemara

SKK Petani Anggrek

SKK Petani Mawar

SKK Petani Melati

SKK Petani Kaktus

SKK Petani Seledri

SKK Petani Bonsai

SKK Petani Bawang Putih/Merah.

8. SAKA WANABAKTI
Saka Wanabakti, adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk
melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa
tanggung jawab terhadap pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.Diawali
dengan penandatangan piagam kerjasama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan
Departemen Kehutanan pada tanggal 27 Oktober 1983 oleh Ketua Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka Let. Jen TNI (Purn) Mashudi dan Menteri Kehutanan Kabinet
Pembangunan III Republik Indonesia Dr.Soedjarwo. Pembentukan Saka Wanabakti
ditetapkan dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No.134 Tahun 1983,
tanggal 10 Desember. Pada tanggal 19 Desember 1983, Pimpinan Saka Wanabakti
ditetapkan dan dilantik oleh Wakil Presiden RI, Umar Wirahadikusamah, pada kesempatan
Upacara Puncak Penghijauan Nasional di Desa Pipit, Karang Asem-Bali, yang sampai saat ini
tanggal tersebut sebagai lahirnya Saka Wanabakti.Pembinaan Saka Wanabakti dilakukan
oleh Gerakan Pramuka bekerja sama dengan Departemen Kehutanan, Perhutani, dan LSM
Lingkungan Hidup/ Lembaga Profesional terkait.Tujuan pembentukan Saka Wanabakti
adalah untuk memberi wadah pendidikan di bidang kehutanan kepada anggota Gerakan
Pramuka terutama para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, agar mereka dapat
membantu, membina dan mengembangkan kegiatan pelestarian sumber daya alam dan
lingkungan hidup, melaksanakan secara nyata, produktif dan berguna bagi Pramuka
Penegak dan Pandega sebagai baktinya terhadap pembangunan masyarakat, bangsa dan
negaraSasaran kegiatan Saka Wanabakti adalah agar para Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega:

Memiliki rasa cinta dan tanggung jawab terhadap hutan dengan segala isi dan
kekayaan yang terkandung di dalamnya, serta kesadaran untuk memelihara dan
melestarikannya.

Memiliki tambahan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan di


bid`ng kehutanan yang dapat mengembangkan pribadinya.

Memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi segala tantangan hidup


dalam hutan dengan tetap memperhatikan keamanan dan kelestarian hutan.

Memiliki disiplin dan tanggung jawab yang lebih mantap untuk memelihara
kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Mampu menyelenggarakan kegiatan-kegiatan Saka Wanabkti secara positif, berdaya


guna dan tepat guna, sesuai dengan bakat dan minatnya sehingga berguna bagi
pribadinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Mampu menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan kecakapannya kepada


Pramuka Siaga dan Pramuka Penggalang serta anggota lainnya.

Saka Wanabakti terdiri dari 4 krida yakni:1. Krida Tata Wana

SKK Perisalah Hutan

SKK Pengukuran dan Pemetaan Hutan

SKK Penginderaan Jauh.

2. Krida Reksa Wana

SKK Keragaman Hayati

SKK Konservasi Kawasan

SKK Perlindungan Hutan

SKK Konservasi Jenis Satwa

SKK Konservasi Jenis Tumbuhan

SKK Pemanduan

SKK Penulusuran Gua

SKK Pendakian

SKK Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan

SKK Pengamatan Satwa

SKK Penangkaran Satwa

SKK Pengendalian Perburuan

SKK Pembudidayaan Tumbuhan.

3. Krida Bina Wana


1. SKK Konservasi Tanah dan Air
1. SKK Perbenihan
1. SKK Pembibitan
1. Penanaman dan Pemeliharaan
1. SKK Perlebahan
1. SKK Budidaya Jamur
1. SKK Persuteraan Alam.
4. Krida Guna Wana

SKK Pengenalan Jenis Pohon

SKK Pencacahan Pohon

SKK Pengukuran Kayu

SKK Kerajinan Hutan Kayu

SKK Pengolahan Hasil Hutan

SKK Penyulingan Minyak Astiri.

9. SAKA BINA SOSIAL

Saka Bina Sosial adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang usaha kesejahteraan sosial
guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan
nasional. Pembinaan Saka Bina Sosial dilakukan oleh Gerakan Pramuka bekerja sama
dengan Dinas Sosial. Sejauh ini hanya Kwarda Jawa Tengah yang resmi memhliki saka ini,
tepatnya di Kwartir Cabang Cilacap.

10. SAKA PANDU WISATA


Saka Panduwisata adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kepariwisataan guna
menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional.
Pariwisata yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,
termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha lain yang terkait di
bidang tersebut.
Berbeda dengan Saka-saka yang lain. Saka Panduwisata dapat berkedudukan di Objek dan
Daya Tarik Wisata (ODTW), meskipun dapat pula berkedudukan di Kwartir Cabang. Sejauh
ini hanya Kwarda Jawa Tengah yang mempunyai secara resmi Saka ini.Tujuan dibentuknya
Saka Panduwisata adalah agar anggotanya:

Memiliki rasa cinta terhadap kepariwisataan

Memiliki pengalaman, pengetahuan, ketrampilan dan kecakapan di bidang


kepariwisataan

Memiliki sikap hidup yang tertib serta cara berpikir yang kreatif khsusnya untuk
kepentingan kepariwisataan dan peka terhadap keadaan dan perubahan yang terjadi
dilingkungan kepariwisataan

Mampu melaksanakan bakti kepada masyarakat di bidang kepariwisataan

Memiliki disiplin dan tanggung jawab terhadap kepariwisataan.

Saka Pandu Wisata terdiri dari 4 krida yakni:1. Krida Bina Obyek Wisata

SKK Sadar Wisata.

SKK Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW)

2. Krida Bina Pramuwisata

SKK Teknik Pemanduan

SKK Penyusunan Paket Wisata

SKK Karakteristik Wisatawan

3. Krida Bina Sarana Wisata

SKK Akomodasi

SKK Tata Boga

4. Krida Bina Seni Budaya

SKK Ragam Kesenian

SKK Keterampilan Kesenian

11.SAKA PUSTAKA
Saka Pustaka adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang kepustakaan guna
menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Saka
Pustaka dapat kedudukan di Perpustakaan Umum, meskipun demikian dapat pula
berkedudukan di Kwartir Cabang. Sejauh ini hanya Kwartir Daerah Jawa Tengah yang
mempunyai secara resmi Saka ini.Saka Pustaka dimotori oleh Perpustakaan Umum
Kabupaten Blora, yang mendapat sambutan baik dari Kwartir Cabang Blora maupun
Perpustakaan Pusat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Dan pada tanggal 29 Desember 2007
secara resmi Saka Pustaka diresmikan di Pendopo Bupati Blora dengan ditandai Pelantikan
Pengurus Saka Pustaka Kwartir Daerah Jawa Tengah oleh Ketua Kwartir Daerah Jawa Tengah

dan Pelantikan Pengurus Saka Pustaka Kwartir Cabang Blora oleh Ketua Kwartir Cabang
Blora.Saka Pustaka terdiri dari 4 krida yakni:1. Krida Layanan Perpustakaan (Yanpus)

SKK Layanan prima

SKK Etika LayanaPerpustakaan

SKK Pengantar Perpustakaan

SKK Story Telling

SKK Promosi Perpustakaan

SKK Kepustakawanan

2. Krida Pengembangan Bahan Pustaka (Baka)

SKK Automasi Perpustakaan

SKK Katalogisasi Bahan Pustaka

SKK Klasifikasi Bahan Pustaka

SKK Administrasi Perpustakaan

SKK Bahan Pustaka Perpustakaan

SKK Akuisisi Bahan Pustaka

3. Krida Pengembangan Perpustakaan (Peta)

SKK Komunikasi Virtual

SKK Photografi Digital

SKK Proposal dan Presentasi

SKK Pembuatan Rumah Belajar

SKK Dokumentasi Visual

SKK Digital Library

4. Krida Deposit dan Penerbitan (Debit)

SKK Konservasi Bahan Pustaka

SKK Kemas Ulang Informasi

SKK Dasar-dasar Jurnalistik

SKK Penerbitan Newsletter

SKK Desain Grafis

SKK
Abstraksi dan Indeksi

12. SAKA TEKNOLOGI


Saka Teknologi adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis di bidang ilmu teknologi guna
menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional.
Sejauh ini Saka Teknologi hanya ada di Kwartir Cabang Purworejo. Berbeda dengan Kwartir
Daerah Nusa Tenggara Barat menamakan Saka Teknologi dengan penamaan Saka Informasi
dan Teknologi.
Pembinaan Saka Bina Sosial dilakukan oleh Gerakan Pramuka bekerja sama dengan Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

13. SAKA TELEMATIKA


Saka Telematika adalah Satuan Karya Pramuka yang membidangi masalah Teknologi dan
Informasi, saka ini terbilang baru dan dirintis oleh Kwartir Daerah Jawa Barat dengan
bekerja sama dengan Telkom sejak Maret 2011 yang lalu, Saka Telematika ditandatangani
oleh Direktur Konsumer Telkom, I Nyoman G. Wiryanata bersama Ketua Kwarda Pramuka
Jawa Barat Dede Yusuf Effendi di GKP Telkom di Jalan Japati 1 Bandung. Cianjur dan Bekasi
adalah beberapa daerah di Indonesia yang telah membentuk saka tersebut. Tujuan

dibentuknya Saka Telematika ini adalah menjadikan Ikon terbaru dari Pramuka sendiri juga
mendukung 3,3 juta blog Pramuka Jawa Barat, tujuan lainnya memiliki rasa cinta kepada
telekomunikasi, edutainment, multimedia dan informatika Indonesia yang menjadikan
Pramuka Indonesia lebih dekat dengan fitur-fitur teknologi yang semakin berkembang.Saka
Telematika terdiri dari 4 krida yakni:1. Krida Telekomunikasi

SKK Jaringan Telekomunikasi

SKK Jasa Telekomunikasi

SKK Interkoneksi Telekomunikasi

2. Krida Informatika

SKK Internet (Web): Hosting, Domain

SKK E-Commerce: plasa.com

SKK Social Networking

3. Krida Media

SKK Broadcast/ TV /TV Cable

SKK Video

SKK Teleconfrence

SKK Design Grafis

4. Krida Edutainment

SKK Game Online

SKK Content: Music, Film, Edukasi)

14. SAKA KEROHANIAN

Saka Kerohanian adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang pekerjaan kerohanian
menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Dulu
saka ini pernah aktif di bawah binaan Kwartir Cabang Hulu Sungai Tengah, Kalimantan
Selatan. Sekarang Saka Kerohanian sudah tidak ada lagi.

15. SAKA PEKERJAAN UMUMSaka Pekerjaan Umum adalah satuan karya pramuka yang
merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di
bidang pekerjaan umum guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam
pembangunan nasional. Dulu ini adalah salah satu saka yang cukup aktif yang berada di
bawah binaan Kwartir Daerah Kalimantan Selatan. Sekarang Saka Pekerjaan Umum sudah
tidak ada lagi.

Anda mungkin juga menyukai