Kelompok umur
Kelompok umur adalah sebuah tingkatan dalam kepramukaan yang ditentukan oleh umur
anggotanya.
Kelompok dibagi menjadi 4 :
Ada juga Kelompok Khusus, yaitu Kelompok yang ditujukan untuk orang yang memiliki
kedudukan dalam kepramukaan. Misalnya Pramuka Pembina, adalah sebutan untuk
orang dewasa yang memimpin Pramuka. Dan Pramuka Andalan, adalah anggota
Pramuka yang mengambil bagian dalam keanggotaan Kwartir dalam Pramuka. Contoh
lainnya adalah Pelatih, Pamong Saka, Staff Kwartir dan Majelis Pembimbing.
Tingkatan
Tingkatan dalam kepramukaan adalah sebuah tingkatan yang ditentukan oleh kemampuan
anggotanya, kemampuan itu disebut dengan Syarat-syarat Kecakapan Umum atau SKU.
Untuk Pramuka siaga dan penggalang, masing-masing Kelompok umur memiliki tiga
Tingkatan. Untuk Penegak memiliki dua tingkatan. Sedangkan Pramuka Pandega hanya
satu tingkatan.
Ada juga sebuah tingkatan khusus yang disebut dengan Pramuka Garuda, yaitu tingkatan
tertinggi dalam setiap kelompok umur dalam kepramukaan.
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan merupakan prinsip yang digunakan dalam
pendidikan kepramukaan, yang membedakannya dengan gerakan pendidikan lainnya.
Baden-Powell sebagai penemu sistem pendidikan kepanduan telah menyusun prinsipprinsip Dasar dan Metode Kepanduan, lalu menggunakannya untuk membina generasi
muda melalui pendidikan kepanduan. Beberapa prinsip itu didasarkan pada kegiatan anak
atau remaja sehari-hari. Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan itu harus diterapkan secara
menyeluruh. Bila sebagian dari prinsip itu dihilangkan, maka organisasi itu bukan lagi
gerakan pendidikan kepanduan.
Dalam Anggaran dasar Gerakan Pramuka dinyatakan bahwa Prinsip Dasar dan Metode
Kepramukaan bertumpu pada:
Kepedulian terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
Prinsip dasar
Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka,
ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri
pribadinya dengan dibantu oleh pembina, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya
dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggung jawab serta
keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.
Metode
Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui :
Sistem berkelompok;
Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai
dengan
Sistem among.
Metode Kepramukaan pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar
Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan. Metode
Kepramukaan juga digunakan sebagai sebagai suatu sistem yang terdiri atas unsur-unsur
yang merupakan subsistem terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya mempunyai fungsi
pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.
Kode Kehormatan
Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan Ketentuan
Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat
pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.
Satya
Satya adalah :
Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka
setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;
Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan
janji;
Satya dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta didik, yaitu Dwisatya
dan Trisatya
Dwisatya
Dwisatya adalah satya yang digunakan khusus untuk Pramuka Siaga. selengkapnya
berbunyi sebagai berikut :
Trisatya
Dwisatya Pramuka Siaga
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
Trisatya merupakan janji dan tiga kode moral yang digunakan dalam Gerakan Pramuka.
Disebut trisatya karena mengandung tiga butir utama yang menjadi panutan setiap
Pramuka.
Setiap kali Pramuka akan dilantik menuju tingkatan yang lebih tinggi atau dilantik untuk
acara lainnya, diwajibkan melaksanakan upacara ucap ulang janji yang berupa pembacaan
trisatya di depan sang saka merah putih. Kode Moral Trisatya digunakan oleh pramuka
golongan penggalang, penegak dan pandega.
Trisatya dibagi dua, Trisatya untuk Penggalang dan Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan
anggota dewasa.
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
mengamalkan Pancasila.
2. menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
3. menepati Dasadharma
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
mengamalkan Pancasila.
2. menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
3. menepati Dasadarma.
Dharma
Dharma adalah :
Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti
luhur.
Kode Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral disusun
dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota,
pembagian tanggungjawab dan penentuan putusan.
Dharma dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta didik, yaitu
Dwidharma dan Dasadharma
Dwidharma
Dasadharma
Dasadarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut:
Dasadharma
Pramuka itu:
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil, dan gembira.
7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin, berani, dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10.
Kegiatan
Kegiatan pembinaan peserta didik dalam Gerakan Pramuka harus menggunakan semua
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan tersebut.
Pelaksanaan penggunaannya harus disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia agar dapat dijamin bahwa pendidikan itu
akan menghasilkan manusia, warga negara dan anggota masyarakat yang sesuai dan
memenuhi keadaan dan kebutuhan bangsa dan masyarakat Indonesia.
Usaha Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuannya itu harus mengarah pada
pengembangan dan pembinaan watak, mental, jasmani dan rohani, bakat, pengetahuan,
pengalaman dan kecakapan pramuka, melalui kegiatan yang dilakukan dengan praktek
secara praktis, dengan menggunakan Sistem Among dan Prinsip Dasar dan Metode
Kepramukaan.
Tanda Pengenal
Macam-macam Tanda Pengenal
Tanda Umum
Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, baik
putra maupun putri.
Macamnya: Tanda tutup kepala, setangan / pita leher, tanda pelantikan, tanda
harian, tanda WOSM.
Tanda Satuan
Menunjukkan Satuan / Kwartir tertentu, tempat seorang anggota Gerakan Pramuka
bergabung.
Macamnya: Tanda barung / regu / sangga, gugus depan, kwartir, Mabi, krida,
saka, Lencana daerah, satuan dan lain-lain.
Tanda Jabatan
Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam
lingkungan organisasi Gerakan Pramuka.
Macamnya: Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga, sulung, pratama,
pradana, pemimpin / wakil krida / saka, Dewan Kerja, Pembina, Pembantu Pembina,
Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka dan lain-lain.
Tanda Kecakapan
Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat usaha
seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan usianya.
Macamnya: Tanda kecakapan umum / khusus, pramuka garuda dan tanda keahlian lain
bagi orang dewasa.
Tanda Kehormatan
Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa, darma
baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka,
kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.
Macamnya: Peserta didik: Tiska, tigor, bintang tahunan, bintang wiratama, bintang
teladan. Orang dewasa: Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana.
Tanda Jasa
Sistem Among
Sistem among adalah sistem pendidikan yang dilaksanakan dengan cara memberikan
kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa
dengan sejauh mungkin menghindari unsur-unsur perintah, keharusan, paksaan, sepanjang
tidak merugikan, baik bagi diri peserta didik maupun bagi masyarakat sekitarnya, dengan
maksud untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri sendiri, kreativitas
dan oto-aktivitas sesuai dengan aspirasi peserta didik.
Sistem Tanda Kecakapan
Tanda kecakapan adalah salah satu alat bagi Gerakan Pramuka untuk mewujudkan tujuan
yang ingin dicapai oleh Gerakan Pramuka.
Sistem tanda kecakapan merupakan suatu cara yang ditata dan suatu cara menggunakan
tanda-tanda untuk menandai dan mengakui kecakapan-kecakapan, baik yang bersifat
teknis (praktis) maupun yang bersifat mental/spirituil, yang dimiliki oleh anggota yang
memakai tanda-tanda itu.
Seperti kita ketahuai Golongan Pramuka Penegak adalah Golongan Pramuka setelah
Penggalang. Jika kita ambil pada ukuran akademisnya pramuka penegak setera dengan
pramuka yang sedang menempuh pendidikan SMA sederajat.
Pada artikel sebelumnya juga kita menjelaskan bahwa golongan pramuka terdiri dari empat
dimulai dari Pramuka Siaga (S), Penggalang (G), Penegak (T) dan Pandega(D). Pada
postingan kali ini kita akan sedikit banyak berkenalan dengan Pramuka Penegak dimulai
dari pengertian pramuka penegak, tingkatan, tanda jabatan hingga seragam pramuka
harian yang digunakan oleh pramuka penegak. Pada tulisan berikutnya kita juga akan
membahas pengorganisasian dan dewan ambalan pramuka penegak.
Apa Itu Pramuka Penegak?
Pramuka Penegak adalah anggota Gerakan Pramuka yang sudah memasuki jenjang umur
16 sampai 20 tahun
Tingkatan Dalam Pramuka Penegak
Ada dua tingkatan di dalam pramuka penegak yaitu :
Penegak Bantara
Penegak Laksana
Tanda Kecakakapan Umum (TKU) Pramuka Penegak
Perbedaan
ini
kita
bahas
di
postingan
selanjutnya.
Tri Satya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
mengamalkan
Pancasila. Menolong
sesama
hidup
dan
Ikut
Serta
membangun
Demikian dulu artikel tentang Pengealan Golongan Pramuka Penegak, Semoga menjadi
wawasan. Sebarkan informasi di blog ini jika sahabat tunas kelapa merasa bermanfaat.
Salam Pramuka
Satuan dan Kegiatan Pramuka Penegak yang kita bahas kali ini adalah lanjutan dari
Materi Pramuka sebelumnya tentang Golongan Pramuka Penegak. Pada artikel kali ini kita
akan membahas seperti pengorganisasian pramuka penegak serta event event pramuka
yang diikuti oleh pramuka tingkat penegak.
Pengorganisasian Pramuka Penegak
Selain itu untuk membina kepemimpinan dan rasa tanggung jawab dibentuk pula Dewan
Kehormatan Penegak yang bertugas menentukan pelantikan, penghargaan atas prestasi
dan atau jasanya dan tindakan atas pelanggaran terhadap kode kehormatan serta
merehabilitasi anggota ambalan.
Kegiatan Pramuka Penegak
Sebagai Pramuka penegak, ada cukup banyak kegiatan / event pramuka yang boleh diikuti
oleh golongan ini. Berikut diantaranya :
Raimuna
Perkemahan Bhakti
Pengembaraan
Sidang Paripurna
Musppanitera
Ulang Janji.
ejarah Pramuka Pramuka merupakan kependekan dari Praja Muda Karana yang berarti
kaum muda yang suka berkarya. Di Indonesia sendiri penggunaan istilah Pramuka baru
resmi digunakan pada tahun 1961. Akan tetapi gerakan pramuka sejatinya telah ada sejak
jaman penjajahan belanda dengan nama kepanduan. Taukah anda sejarah pramuka di
dunia dan di Indonesia? maka simak asal usul pramuka di bawah ini.
Istilah pramuka hanya digunakan di Indonesia sedangkan di dunia pramuka disebut Scout.
Gerakan yang juga disebut Scouting atau Scout Movement ini bertujuan untuk
pengembangan para pemuda secara fisik, mental, dan spiritual. Sejarah pramuka di dunia
sendiri dimulai pada 25 Juli 1907 ketika Lord Robert Baden Powell saat itu sebagai Letnan
Jendral tentara Inggris untuk pertama kalinya mengadakan perkemahan pramuka di pulau
Brown Sea, Inggris selama 8 hari. Selanjutnya pada tahun 1908 Baden Powel menulis buku
tentang prinsip dasar kepramukaan Scouting for Boys yang artinya pramuka untuk lakilaki.
Pada tahun 1912 dengan babtuan adik perempuan Baden Powell bernama Agnes maka
terbentuklah organisasi pramuka untuk perempuan dengan sebutan Girls Guides.
Organisasi kepramukaan perempuan ini pun dilanutkan oleh istri Baden Powell.
Selanjutnya di tahun 1916 di dirikanlah kelompok pramuka siaga dengan nama CUB (anak
srigala). Pedoman kegiatan yang dilakukan berdasarkan dari sebuah buku yang berjudul
The Jungle Book karangan Rudyard Kipling.
Pada tahun 1918 Baden Powell kembali membentuk Rover Scout, yaitu organisasi pramuka
bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Selang empat tahun kemudian yaitu tahun 1922
Powel menerbitkan buku menerbitkan buku Rovering To Succes buku ini menggambarkan
seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju kepantai bahagia.
Jambore Dunia
Di tahun 1920 merupakan tahun yang sangat berpengaruh dalam sejarah pramuka dimana
untuk pertama kalinya di adakan Jambore di dunia. Selain itu tahun ini juga dibentuk
Dewan Internasional pramuka yang beranggotakan 9 orang biro dan biro pusat di London.
Biro pramuka putra dunia memiliki lima kantor wilayah yaitu Costa Rica, Mesir, Filipina,
Swiss, dan Nigeria. Sedangkan untuk putri memiliki lima kantor pusat sekretariat di London
dan biro kantor wilayah di Amerika Latin, Arab, Asia Pasifik, dan Eropa.
Jambore Dunia ke-I di laksanakan di Olympia Hall, London. Dalam kegiatan tersebut
diundang pula peserta dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai
Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World ).
Pelaksanaan Jambore dunia selanjutnya:
Tahun 1924 ke II
Tahun 1933 ke IV
Tahun 1937 ke V
Tahun 1947 ke VI
di Moisson, Prancis
Tahun 1959 ke IX
di Makiling, Philipina
Tahun 1963 ke X
di Marathon, Yunani
Tahun 1967 ke XI
di Asagiri, Jepang
di Lillehammer, Norwegia
Tahun 1983 ke XV
Tahun 2003 ke XX
di Thailand
di Korea Selatan
di Belanda
Ternyata gagasan organisasi Boden Powell tersebut dalam waktu singkat menyebar ke
berbagai negara termasuk Belanda. Di belanda gerakan pramuka dinamai Padvinder. Pada
masa itu Belanda yang menguasai Indonesia pun membawah gagasan itu ke Indonesia.
Akhirnya mereka pun mendirikan organisasi tersebut di Indonesia dengan nama NIPV
(Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Dalam perkembangan pemimpin-pemimpin gerakan nasional membentuk organisasi
kepanduan dengan tujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan siap menjadi
kader pergerakan nasional. Dalam waktu singkat muncul berbagai organisasi kepanduan
antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ
(Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul
Wathon).
Kemudian pemerintah Hindia Belanda memberikan larangan penggunaan istilah
Padvindery. Maka K.H. Agus Salim mengganti nama Padvindery menjadi Pandu atau
Kepanduan dan menjadi cikal bakal dalam sejarah pramuka di Indonesia.
Setelah sumpah pemuda kesadaran nasional juga semakin meningkat, maka pada tahun
1930 berbagai organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu
Pemuda Sumatra) bergabung melebur menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Pada
tahun 1931 dibentuk PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) kemudian pada tahun 1938
berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia).
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia organisasi Kepanduan dilarang. Maka banyak
dari tokoh Pandu yang beralih dan memilih masuk masuk Keibondan, Seinendan, dan PETA.
Setelah proklamasi kemerdekaan kembali dibentuk orgasisasi kepanduan yaitu Pandu
Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 dan menjadi satu-satunya organisasi
kepanduan.
Pada tahun 1961 organisasi kepanduan di Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi
kepanduan dan terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu
Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun
1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia). Sadar akan kelemahan terpecah-
pecah akhirnya ketiga federasi yang menghimpun bergabung menjadi satu dengan nama
PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Sejarah pramuka di Indonesia di anggap lahir pada tahun 1961. Hal tersebut didasarkan
pada Keppres RI No. 112 tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu
Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang
disebutkan Presiden pada 9 Maret 1961.
Tentunya banyak yang bertanya, kenapa peringatan hari Pramuka di peringati pada 14
Agustus?. Hal tersebut dikarenakan pada tanggal 14 Agustus 1961 adalah hari dimana
Gerakan Pramuka di perkenalkan di seluruh Indonesia, sehingga di tetapkan sebagai hari
Pramuka yang di ikuti dengan pawai besar. Sebelumnya presiden juga telah melantik
Mapinas, Kwarnas, dan Kwarnari.
Sejarah Pramuka Indonesia
Markas besar
Lokasi
Negara
Didirikan
Pendiri
Anggota
Ketua
Afiliasi
Situs web
Gerakan Pramuka
Kwartir Nasional (Kwarnas) adalah satuan organisasi yang mengelola Gerakan
Pramuka Nasional. Berdasarkan tingkatan/wilayahnya, Kwarnas berkedudukan di ibukota
Negara, Jakarta. Pengurus Kwarnas diketuai oleh Ketua Kwarnas (disingkat Ka Kwarnas). Ka
Kwarnas masa bakti 2013-2018 dijabat oleh Adhyaksa Dault, Mantan Menteri Kabinet
Indonesia Bersatu (20042009)
[1][2][3]
Daftar isi
4 Ka Kwarnas
6 Pranala Luar
7 Catatan Kaki
yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur.
Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan,
kepentingan, dan perkembangan masyarakat, dan bangsa Indonesia.
Kelahiran Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :
1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili
organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di
Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN
PRAMUKA
2. Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961,
tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya
organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan
bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan
Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola
Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari
Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan
merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini
kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
3. Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas
meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga
Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI
IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
4. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka
untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan
Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal
14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.
Tujuan Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka:
Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat
hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup,
sehat jasmani, dan rohani;
Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia, dan patuh kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik, dan
berguna,
Peduli terhadap bangsa, dan tanah air, sesama hidup, dan alam seisinya.
Metode Kepramukaan
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Metode Kepramukaan
Metode Kepramukaan[3] merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:
Anggota yang berusia di atas 25 tahun berstatus sebagai anggota dewasa. Anggota
dewasa Gerakan Pramuka terdiri atas:
Tenaga Pendidik
Pembina Pramuka
Pelatih Pembina
Pembantu Pembina
Pamong Saka
Pamong Saka adalah Pembina Pramuka, terutama Pembina Pramuka
Penegak/Pandega atau anggota dewasa lainnya, yang memiliki minat dalam satu
bidang kegiatan Saka sesuai dengan minat anggota Saka yang bersangkutan.
Pamong Saka diangkat dan dikukuhkan oleh Ketua Kwartir Cabang, atas usul
Pimpinan Saka yang bersangkutan.
Instruktur Saka
SAKA
Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat,
mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka
Penegak dan Pramuka Pandega atau para pemuda usia antara 16-25 tahun dengan
syarat khusus.
Fungsionaris
Berikut ini daftar 11 Saka tingkat Nasional dilengkapi dengan penjelasan singkat dan
lambang masing-masing.
1. Saka Bahari
4. Saka Dirgantara
5. Saka Kencana
pembangunan
pertanian.
Pembinaannya
bekerjasama
dengan
Kementerian
Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura. Saka Tarunabumi memiliki 5 krida, yaitu :
1. Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
2. Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
3. Krida Perikanan
4. Krida Peternakan
5. Krida Pertanian Tanaman Holtikultura
Lebih lanjut baca :
Saka Tarunabumi
7. Saka Wanabakti
Saka
Kalpataru
Di samping kesebelas Satuan Karya Pramuka tingkat Nasional tersebut dimungkinkan untuk
membentuk saka-Saka tingkat lokal.
Macam - macam SAKA ( Satuan Karya Pramuka ) di Indonesia
Satuan karya Pramuka disingkat saka adalah wadah pendidikan kepramukaan guna
menyalurkan minat, mengembangkan bakat, dan meningkatkan pengetahuan,
kemampuan, keterampilan dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang
kejuruan, serta meningkatkan motivasinya untuk melaksanakan kegiatan nyata dan
produktif sehingga dapat memberi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya, serta bekal
pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara, sesuai dengan aspirasi pemuda
Indonesia dan tuntutan perkembangan pembangunan, dalam rangka peningkatan
ketahanan nasional.Satuan kecil yang merupakan bagian satuan karya pramuka, sebagai
wadah kegiatan keterampilan tertentu, yang merupakan bagian dari kegiatan saka disebut
krida. Masing-masing Saka memiliki krida yang sesuai dengan bidang dan tujuan yang
hendak dicapai oleh saka-saka tersebut. Krida-krida tersebut akan mencakup beberapa SKK
yang bisa dicapai untuk mendapatkan tanda kecakapan khusus (TKK).Berikut beberapa
saka yang pernah ada di Indonesia beserta krida-kridanya:
Saka Bakti Husada adalah salah satu jenis Satuan Karya Pramuka
yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
praktis dalam bidang kesehatan.Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985,
dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional.Pembinaan Saka Bakti
Husada berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan,
puskesmas, rumah sakit, dan instansi-instansi kesehatan lainnya. Tujuan dibentuknya Saka
Bakti Husada adalah untuk mewujudkan tenaga kader pembangunan dalam bidang
kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota
a. kesehatan lingkungan
b. kesehatan
d. gizi
Mampu memberikan latihan tentang kesehatan kepada para Pramuka di gugus depannya.4.
Dapat menjadi contoh hidup sehat bagi masyarakat di lingkungannya.5. Memiliki sikap dan
perilaku yang lebih mantap.Saka Bakti Husada terdiri dari 6 krida yakni:
1. Penyehatan Perumahan
2. Penyehatan Makanan dan Minuman
3. Pengamanan Pestisida
4. Pengawasan Kualitas Air
5. Penyehatan Air
1. Kesehatan Ibu
2. Kesehatan Anak
3. Kesehatan Remaja
4. Kesehatan Usia Lanjut
5. Kesehatan Gigi dan Mulut
6. Kesehatan Jiwa
8. Gawat Darurat
9. HIV/ AIDS
1. Perencanaan Menu
2. Dapur Umum Makanan/ Darurat
3. UPGK dalam Por Pelayanan Terpadu
4. Penyuluh Gizi Mengenal Keadaan Gizi
1. Pemahaman Obat
2. Taman Obat Keluarga
3. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
4. Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
5. Pembinaan Kosmetik
2. 2.SAKA KENCANA
1. Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
SKK Pelayanan KB
2. Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)
SKK Advokasi.
3.SAKA BAHARI
Memiliki rasa dalam cinta kepada laut dan perairan dalam berikut berisi isinya pada
khususnya dan rasa cinta kepada tanah air Indonesia pada umumnya.
Memiliki sikap dan cara berpikir yang lebih matang dalam menghadapi segala
tantangan hidup, terutama menyangkut kebaharian.
Sasaran pembentukan Saka Bahari adalah agar selama dan setelah mengalami dan
mendapatkan pendidikan Saka Bahari anggota Saka Bahari:
SKK Listrik
SKK Mesin
SKK Pengecatan
SKK Elektronika
SKK Pengelas
SKK Pelaut
SKK Renang
SKK Layar
SKK Selam
SKK Dayung
SKK Navigasi
SKK Telekomunikasi
4.SAKA DIRGANTARA
Saka Dirgantara adalah wadah bagi Pramuka yang memberikan pendidikan dalam bidang
kedirgantaraan bagi anggota Gerakan Pramuka melalui kegiatan nyata, produktif dan
berguna, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk masyarakat, bangsa dan negara.Saka
Dirgantara lahir sekitar tahun 1966 bersamaan dengan Saka Bahari dan Bhayangkara. Saka
ini muncul setelah dibentuknya Saka Taruna Bumi.
Pembinaan Saka Dirgantara berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerja sama
dengan profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU, pihak perusahaan penerbangan dan
klub aeromodelling.Tujuan Satuan Karya Pramuka Dirgantara adalah untuk memberikan
pendidikan dalam bidang kedirgantaraan bagi anggota Gerakan Pramuka melalui kegiatan
nyata, produktif dan berguna, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk masyarakat,
bangsa dan negara.Sasaran Satuan Karya Dirgantara adalah agar anggota-anggotanya:
Memiliki sikap dan cara berfikir yang berdaya guna dan berhasil guna dengan
menggunakan matra dirgantara sebagai ruang gerak.
SKK Meteorologi
SKK Aerodinamika.
SKK Komunikasi
5. SAKA BHAYANGKARA
Saka Bhayangkara adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan
kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam
bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) guna menumbuhkan kesadaran
berperan serta dalam pembangunan nasional.Saka Bhayangkara lahir sekitar tahun 1966
bersamaan dengan Saka Dirgantara dan Bahari. Saka ini muncul setelah dibentuknya Saka
Taruna Bumi.
Pembinaan Saka Bhayangkara berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama
dengan Kepolisian Republik Indonesia dan kadang-kadang memperbantukan pihak Dinas
Pemadam KebakaranTujuan dibentuknya Saka Bhayangkara adalah untuk mewujudkan
kader-kader bangsa yang ikut serta bertanggung jawab terhadap keamanan dan ketertiban
masyarakat melalui pendidikan kebhayangkaraan di dalam Gerakan Pramuka.Sasaran
dibentuknya Saka Bhayangkara adalah agar para anggota Gerakan Pramuka yang telah
mengikuti kegiatan saka tersebut:
Memiliki sikap hidup yang tertib dan disiplin serta ketaatan terhadap peraturan
hukum dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.
Memiliki sikap kebiasaan dan perilaku yang tangguh sehingga mampu mencegah
menangkal, serta menanggulangi timbulnya setiap gangguan kamtibmas.
Memiliki kepekaan dan kewaspadaan serta daya tangggap dan penyesuaian terhadap
setiap perubahan dan dinamika sosial di lingkungannya.
Mampu membantu polri dalam pengamanan TKP dan melaporkan kejadian tersebut
serta bersedia menjadi saksi.
Saka Bhayangkara meliputi 4 (empat) krida, yaitu :1. Krida Ketertiban Masyarakat
3. Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana dibagi lagi menjadi 4 sub krida yakni:
SKK Pncurian
SKK Penyelamatan
2. Krida Pioneerhng
3. Krida Mountaineering
SKK Travesing
4. Krida Survival
Memiliki rasa cinta akan alam pertanian dan rasa tanggung jawab akan kelangsungan
jalannya pembangunan Nasional.
Saka Taruna Bumi terdiri dari 5 krida yakni: 1. Krida Pertanian Tanaman Pangan
Petani Tembakau
3. Krida Perikanan
4. Krida Peternakan
1. SKK Peternak Kerbau
8. SAKA WANABAKTI
Saka Wanabakti, adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk
melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa
tanggung jawab terhadap pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.Diawali
dengan penandatangan piagam kerjasama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan
Departemen Kehutanan pada tanggal 27 Oktober 1983 oleh Ketua Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka Let. Jen TNI (Purn) Mashudi dan Menteri Kehutanan Kabinet
Pembangunan III Republik Indonesia Dr.Soedjarwo. Pembentukan Saka Wanabakti
ditetapkan dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No.134 Tahun 1983,
tanggal 10 Desember. Pada tanggal 19 Desember 1983, Pimpinan Saka Wanabakti
ditetapkan dan dilantik oleh Wakil Presiden RI, Umar Wirahadikusamah, pada kesempatan
Upacara Puncak Penghijauan Nasional di Desa Pipit, Karang Asem-Bali, yang sampai saat ini
tanggal tersebut sebagai lahirnya Saka Wanabakti.Pembinaan Saka Wanabakti dilakukan
oleh Gerakan Pramuka bekerja sama dengan Departemen Kehutanan, Perhutani, dan LSM
Lingkungan Hidup/ Lembaga Profesional terkait.Tujuan pembentukan Saka Wanabakti
adalah untuk memberi wadah pendidikan di bidang kehutanan kepada anggota Gerakan
Pramuka terutama para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, agar mereka dapat
membantu, membina dan mengembangkan kegiatan pelestarian sumber daya alam dan
lingkungan hidup, melaksanakan secara nyata, produktif dan berguna bagi Pramuka
Penegak dan Pandega sebagai baktinya terhadap pembangunan masyarakat, bangsa dan
negaraSasaran kegiatan Saka Wanabakti adalah agar para Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega:
Memiliki rasa cinta dan tanggung jawab terhadap hutan dengan segala isi dan
kekayaan yang terkandung di dalamnya, serta kesadaran untuk memelihara dan
melestarikannya.
Memiliki disiplin dan tanggung jawab yang lebih mantap untuk memelihara
kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
SKK Pemanduan
SKK Pendakian
Saka Bina Sosial adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang usaha kesejahteraan sosial
guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan
nasional. Pembinaan Saka Bina Sosial dilakukan oleh Gerakan Pramuka bekerja sama
dengan Dinas Sosial. Sejauh ini hanya Kwarda Jawa Tengah yang resmi memhliki saka ini,
tepatnya di Kwartir Cabang Cilacap.
Memiliki sikap hidup yang tertib serta cara berpikir yang kreatif khsusnya untuk
kepentingan kepariwisataan dan peka terhadap keadaan dan perubahan yang terjadi
dilingkungan kepariwisataan
Saka Pandu Wisata terdiri dari 4 krida yakni:1. Krida Bina Obyek Wisata
SKK Akomodasi
11.SAKA PUSTAKA
Saka Pustaka adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang kepustakaan guna
menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Saka
Pustaka dapat kedudukan di Perpustakaan Umum, meskipun demikian dapat pula
berkedudukan di Kwartir Cabang. Sejauh ini hanya Kwartir Daerah Jawa Tengah yang
mempunyai secara resmi Saka ini.Saka Pustaka dimotori oleh Perpustakaan Umum
Kabupaten Blora, yang mendapat sambutan baik dari Kwartir Cabang Blora maupun
Perpustakaan Pusat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Dan pada tanggal 29 Desember 2007
secara resmi Saka Pustaka diresmikan di Pendopo Bupati Blora dengan ditandai Pelantikan
Pengurus Saka Pustaka Kwartir Daerah Jawa Tengah oleh Ketua Kwartir Daerah Jawa Tengah
dan Pelantikan Pengurus Saka Pustaka Kwartir Cabang Blora oleh Ketua Kwartir Cabang
Blora.Saka Pustaka terdiri dari 4 krida yakni:1. Krida Layanan Perpustakaan (Yanpus)
SKK Kepustakawanan
SKK
Abstraksi dan Indeksi
dibentuknya Saka Telematika ini adalah menjadikan Ikon terbaru dari Pramuka sendiri juga
mendukung 3,3 juta blog Pramuka Jawa Barat, tujuan lainnya memiliki rasa cinta kepada
telekomunikasi, edutainment, multimedia dan informatika Indonesia yang menjadikan
Pramuka Indonesia lebih dekat dengan fitur-fitur teknologi yang semakin berkembang.Saka
Telematika terdiri dari 4 krida yakni:1. Krida Telekomunikasi
2. Krida Informatika
3. Krida Media
SKK Video
SKK Teleconfrence
4. Krida Edutainment
Saka Kerohanian adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang pekerjaan kerohanian
menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Dulu
saka ini pernah aktif di bawah binaan Kwartir Cabang Hulu Sungai Tengah, Kalimantan
Selatan. Sekarang Saka Kerohanian sudah tidak ada lagi.
15. SAKA PEKERJAAN UMUMSaka Pekerjaan Umum adalah satuan karya pramuka yang
merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di
bidang pekerjaan umum guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam
pembangunan nasional. Dulu ini adalah salah satu saka yang cukup aktif yang berada di
bawah binaan Kwartir Daerah Kalimantan Selatan. Sekarang Saka Pekerjaan Umum sudah
tidak ada lagi.