111
222
Obstruksi
Hidronefrosis
Hidroureter
Infeksi
Pielonefritis
Ureritis
Sistitis
Pionefrosis
Urosepsis
Gagal Ginjal
333
Sirkulasi
Tanda:
Peningkatan TD, HR (nyeri, ansietas, gagal ginjal)
Kulit hangat dan kemerahan atau pucat
3.
Eliminasi
Gejala:
Riwayat ISK kronis, obstruksi sebelumnya
Penrunan volume urine
Rasa terbakar, dorongan berkemih
Diare
Tanda:
Oliguria, hematuria, piouria
Perubahan pola berkemih
4.
444
6.
Keamanan:
Gejala:
Penggunaan alkohol
Demam/menggigil
7.
Penyuluhan/pembelajaran:
Gejala:
Riwayat batu saluran kemih dalam keluarga, penyakit ginjal, hipertensi,
gout, ISK kronis
Riwayat penyakit usus halus, bedah abdomen sebelumnya,
hiperparatiroidisme
Penggunaan antibiotika, antihipertensi, natrium bikarbonat, alopurinul,
fosfat, tiazid, pemasukan berlebihan kalsium atau vitamin.
4.
5. Tes Diagnostik
Lihat konsep medis.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri (akut) b/d peningkatan frekuensi kontraksi ureteral, taruma jaringan, edema
dan iskemia seluler.
2. Perubahan eliminasi urine b/d stimulasi kandung kemih oleh batu, iritasi ginjal dan
ureter, obstruksi mekanik dan peradangan.
3. Kekurangan volume cairan (resiko tinggi) b/d mual/muntah (iritasi saraf abdominal
dan pelvis ginjal atau kolik ureter, diuresis pasca obstruksi.
4. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan terapi b/d kurang
terpajan atau salah interpretasi terhadap informasi, keterbatasan kognitif, kurang
akurat/lengkapnya informasi yang ada.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nyeri (akut) b/d peningkatan frekuensi kontraksi ureteral, taruma jaringan, edema
dan iskemia seluler.
INTERVENSI KEPERAWATAN
RASIONAL
1. Catat lokasi, lamanya/intensitas nyeri (skalaMembantu evaluasi tempat obstruksi dan
1-10) dan penyebarannya. Perhatiakn tandakemajuan gerakan batu. Nyeri panggul sering
non verbal seperti: peningkatan TD dan DN,menyebar ke punggung, lipat paha, genitalia
gelisah, meringis, merintih, menggelepar.
sehubungan dengan proksimitas pleksus saraf
dan pembuluh darah yang menyuplai area
555
- Antispasmodik
- Kortikosteroid
8. Pertahankan
diperlukan.
patensi
kateter
urine
Perubahan eliminasi urine b/d stimulasi kandung kemih oleh batu, iritasi ginjal dan
ureter, obstruksi mekanik dan peradangan.
INTERVENSI KEPERAWATAN
RASIONAL
1. Awasi asupan dan haluaran, karakteristikMemberikan informasi tentang fungsi ginjal
urine, catat adanya keluaran batu.
dan adanya komplikasi. Penemuan batu
memungkinkan identifikasi tipe batu dan
2. Tentukan pola berkemih normal klien danmempengaruhi pilihan terapi
perhatikan variasi yang terjadi.
Batu saluran kemih dapat menyebabkan
peningkatan eksitabilitas saraf sehingga
menimbulkan sensasi kebutuhan berkemih
segera. Biasanya frekuensi dan urgensi
666
- Hidroklorotiazid (Esidrix,
Klortalidon (Higroton)
RASIONAL
Mengevaluasi adanya stasis urine/kerusakan
ginjal.
2. Catat insiden dan karakteristik muntah, diare. Mual/muntah dan diare secara umum
berhubungan dengan kolik ginjal karena saraf
ganglion seliaka menghubungkan kedua
ginjal dengan lambung.
3. Tingkatkan asupan cairan 3-4 liter/hari.
Mempertahankan keseimbangan cairan untuk
homeostasis, juga dimaksudkan sebagai
4. Awasi tanda vital.
upaya membilas batu keluar.
777
Indikator hiddrasi/volume
kebutuhan intervensi.
sirkulasi
mungkin
dan
(bila
untuk
Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan terapi b/d kurang
terpajan atau salah interpretasi terhadap informasi, keterbatasan kognitif, kurang
akurat/lengkapnya informasi yang ada.
INTERVENSI KEPERAWATAN
RASIONAL
888
DAFTAR PUSTAKA
Doenges at al (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Ed.3, EGC, Jakarta
Price & Wilson (1995), Patofisologi-Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Ed.4, EGC,
Jakarta
Purnomo, BB ( 2000), Dasar-dasar Urologi, Sagung Seto, Jakarta
Soeparman & Waspadji (1990), Ilmu Penyakit Dalam, Jld.II, BP FKUI, Jakarta.
999