Penimbunan karbondioksida
Setelah bayi lahir, kadar karbondioksida meningkat dalam darah dan
akan
merangsang
pernafasan.
Berkurangnya
oksigen
akan
yang akan hilang pada usia 6 bulan. Tekanan darah bayi bervariasi 78/42
mmHg. Menangis menyebabkan peningkatan tekanan sistolik. Volume darah
80-110 cc/kg/BB, menjadi 2x lipat pada akhir tahun pertama.
Perubahan yang terjadi pada sistem peredaran darah (sistem sirkulasi)
antara lain:
Struktur
Vena umbilikus
Sebelum Lahir
Membawa darah dari arteri
Setelah Lahir
Menutup, menjadi
venosa ke placenta
Duktus venosus
Duktus arteriosus
inferior
Pirau darah a.dan sebagian
ligamentum venosum
Menutup, menjadi lig.
Arteriosum
Foramen ovale
ke aorta
Menghubungkan atrium
Biasanya menutup
Paru
Arteri pulmonalis
Aorta
paru
paru
Menerima darah dari kedua Menerima darah hanya dari
Vena cava
ventrikel
ventrikel kiri
Membawa darah dari tubuh Membawa darah hanya ke
inferior
3. Termoregulasi
Pengendalian panas adalah cara kedua untuk menstabilkan fungsi
pernafasan dan sirkulasi bayi. Termoregulasi adalah upaya mempertahankan
keseimbangan antara produksi dan pengeluaran panas. Bayi bersifat
homeothermic yang artinya berusaha menstabilkan suhu badan internal
dalam rentang yang pendek. Hipotermi dan kehilangan panas yang
berlebihan merupakan kejadian yang membahayakan.
Termogenesis pada bayi dipenuhi oleh brown fat dan meningkatkan
aktivitas metabolisme otak, jantung dan liver. Brown fat terletak diantara
kedua scapula dan axial, serta di dalam pintu masuk dada, sekitar ginjal dan
vertebra. Lemak tersebut banyak mengandung pembuluh darah dan saraf
daripada lemak biasa. Panas diproduksi dengan metabolisme dalam lemak
tersebut. Lemak tersebut ada sampai beberapa minggu setelah kelahiran dan
berkurang dengan suhu dingin. Semakin matur janin semakin banyak brown
fat.
Konveksi
Bayi mengalami kehilangan panas karena panas mengalir dari permukaan
tubuh ke suhu udara yang lebih dingin di sekitarnya
2)
Radiasi
Bayi mengalami kehilangan panas dari permukaan tubuh ke permukaan
benda padat yang dekat dengan bayi tetapi tidak dengan kontak langsung.
3)
Evaporasi
Bayi mengalami kehilangan panas saat kulitnya basah. Kehilangan panas
terjadi oleh karena penguapan kulit tersebut.
4)
Konduksi
Bayi kehilangan panas dari permukaan tubuhnya ke permukaan benda
padat yang menempel ditubuhnya.
Mekanisme tubuh bayi saat mengalami kedinginan yaitu :
Cold stress
Vasokonstriksi perifer
Vasokonstriksi pulmoner
RDS
Glikolisis anaerob
Asidosis metabolik
pH darah menurun
Asidosis respiratorik
4. Sistem Hematologi
Saat bayi lahir, nilai rata-rata hemoglobin, SDM, dan hematokrit lebih
tinggi dari dewasa. Hemoglobin BBL berkisar antara 14,5 sampai 22,5
gram/dl. Hematokrit bervariasi dari 44% sampai 72% dan hitung SDM
berkisar antara 5 sampai 7,5 juta/mm3. WBC 18.000/mm. Hb turun 11-17
gr/dl dan RBC turun menjadi 4,2-5,3 pada akhir bulan pertama.
5. Sistem Renal
Pada kehamilan cukup bulan, ginjal menempati sebagian besar dinding
abdomen posterior. Kandung kemih berada di dekat dinding abdomen
anterior. Pada bayi baru lahir, hampir semua massa yang teraba di abdomen
berasal dari ginjal. Fungsi renal seperti orang dewasa baru dapat dipenuhi
saat bayi berusia 2 bulan. Bayi baru lahir memiliki rentang keseimbangan
kimia dan rentang keamanan yang kecil. Infeksi, diare, atau pola makan yang
tidak
teratur
secara
cepat
dapat
menimbulkan
asidosis
dan
mengemulsi lemak. Mukosa mulut basah, berwarna merah muda, pipi penuh
karena perkembangan bantalan menghisap yang baik. Bayi tidak dapat
memindahkan makanan dari bibir ke farink, oleh karena itu puting susu
harus diletakkan tepat diatas lidah dekat dengan farink. Aktivitas peristaltic
esofhagus belum terorganisasi, kemudian polanya akan menjadi teratur
sehingga bisa mulai menelan dengan baik. Tidak ada bakteri pada GIT pada
saat lahir, bakteri akan masuk setelah lahir melalui orifisium ovale anal dan
udara. Kapasitas lambung bayi 30-90 cc tergantung besarnya bayi.
Keasaman lambung lebih rendah dalam beberapa minggu sampai usia 2-3
bulan.
Saat lahir perut bawah dipenuhi oleh mekonium yang dibentuk setelah
janin di dalam uterus. Mekonium dibentuk dari cairan amnion, zat-zat yang
didalamnya (sel-sel epidermis, lanugo yang ditelan bayi), sekresi saluran
cerna dan pecahan sel dari mukosa. Warna hijau kehitaman dan lengket,
warna tersebut adalah akibat pigmen empedu. Keluaran mekonium yang
pertama adalah steril. Mekonium akan berganti dengan feses dalam 12-24
jam. Distensi otot abdomen mempengaruhi relaksasi dan kontraksi otot
kolon sehingga sering bayi segera BAB setelah makan.
7. Sistem Hepatika
Hati dan kandung empedu dibentuk pada minggu keempat kehamilan.
Pada bayi baru lahir, hati dapat dipalpasi sekitar 1 cm di bawah batas kanan
costae karena hati berukuran besar dan menempati sekitar 40% rongga
abdomen. Hati bertanggung jawab terhadap metabolisme billirubin. 50%
bayi aterm mengalami hyperbillirubinemia fisiologis. Ikterik neonates terjadi
akibat produksi bilirubin dengan kecepatan yang lebih besar dari dewasa dan
terdapat cukup banyak reabsorbsi bilirubin pada usus halus neonates.
Kriteria ikterik fisiologis atara lain:
a.
b.
Pada bayi aterm, jaundice muncul setelah 24 jam lalu hilang hari ke-7
c.
Pada bayi preterm, jaundice muncul setelah 48 jam lalu hilang pada
hari ke-9/10
d.
e.
f.
8. Sistem Integument
Vernix caseosa, suatu lapisan putih seperti keju, menutupi kulit bayi
saat lahir, fungsinya masih belum jelas. Dalam 24 jam vernix caseosa akan
diabsorbsi kulit dan hilang seluruhnya, jadi tidak perlu dibersihkan. Kulit
bayi sangat sensitive dan mudah rusak, warnanya agak merah beberapa jam
setelah lahir. Pada wajah, bahu dan punggung ditumbuhi rambut lanugo.
Bayi baru lahir tampak montok, lemak subkutan terakumulasi sejak trimester
III.
9. Sistem Imunologi
Sel-sel yang menyuplai imunitas bayi berkembang pada awal
kehidupan janin, tetapi sel-sel ini tidak aktif selama beberapa bulan. Selama
tiga bulan pertama kehidupan, bayi dilindungi oleh imunitas pasif yang
diperoleh dari ibu. Barier alami, seperti asam lambung atau produksi pepsin
dan tripsin, yang tetap mempertahankan kestterilan usus halus, belum
berkembang dengan baik sampai tiga atau empat minggu. IgA tidak terdapat
pada saluran pernapasan, traktus urinarius, dan GIT. IgA aka nada pada GIT
jika bayi mendapatkan ASI. Bayi baru mensintesis IgG dan mencapai 40%
kadar IgG orang dewasa pada usia 9 bulan. IgA, IgD, dan IgE diproduksi
secara bertahap dan tidak mencapai kadar optimal pada masa kanak-kanak
dini. Bayi yang mendapatkan ASI mendapat imunitas pasif dari kolostrum
dan ASI.
10. Sistem musculoskeletal
Pertumbuhan tulang terjadi chepalocaudal. Kepala mempunyai panjang
dari panjang badan bayi, dengan lengan lebih panjang sedikit dari kaki.
Ukuran dan bentuk kepala dapat sedikit berubah akibat penyesuaian dengan
jalan lahir. Ubun-ubun (fontanel) anterior teraba lunak akan menutup pada
bulan ke 12-18. Lingkar kepala bervariasi 33-37 cm. vertebra harus dicek
adanya dimple (bengkok), mungkin berhubungan dengan spina bifida.
11. Sistem Reproduksi
Wanita
-
Pada waktu baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu
badannya dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap
hangat. Bayi baru lahir harus dibungkus hangat.
4. Memberi Vitamin K
Untuk mencegah terjadinya perdarahan, semua bayi baru lahir normal
dan cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral 1 mg/hari selama 3 hari,
sedangkan bayi resiko tinggi diberi vitamin K parenteral dengan dosis 0,5
1 mg I.M
5. Memberi Obat Tetes / Salep Mata
Di beberapa negara perawatan mata bayi baru lahir secara hukum
diharuskan untuk mencegah terjadinya oplitalmic neonatorum. Di daerah
dimana prevalensi gonorhoe tinggi, setiap bayi baru lahir perlu diberi salep
mata sesudah 5 jam bayi lahir. Pemberian obat mata eritromisin 0,5% atau
tetrasiklin 1% dianjurkan untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia
(penyakit menular seksual).
6. Identifikasi Bayi
a. Peralatan identifikasi bayi baru lahir harus selalu tersedia di tempat
penerimaan pasien, di kamar bersalin dan di ruang rawat bayi.
b. Alat yang digunakan hendaknya kebal air, dengan tepi yang halus tidak
mudah melukai, tidak mudah sobek dan tidak mudah lepas.
c. Pada alat/gelang identifikasi harus tercantum : nama (bayi, nyonya)
tanggal lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit, nama lengkap ibu.
d. Di setiap tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan nama,
tanggal lahir, nomor identifikasi.
7. Pemantauan Bayi Baru Lahir
Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas
bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir
yang memerlukan perhatian keluarga dan penolong persalinan serta tindak
lanjut petugas kesehatan. Pemantauan 2 jam pertama sesudah lahir meliputi :
a. Kemampuan menghisap kuat atau lemah
b. Bayi tampak aktif atau lunglai
c. Bayi kemerahan atau biru
E. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir
Pemeriksaan BBL bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin kelainan
pada bayi. Resiko terbesar kematian BBL terjadi pada 24 jam pertama
kehidupan, sehingga jika bayi lahir di fasilitas kesehatan sangat dianjurkan untuk
tetap tinggal di fasilitas kesehatan selama 24 jam pertama.
Keadaan Normal
Posisi tungkai dengan lengan fleksi
Bayi sehat dan bergerak aktif
Wajah, bibir dan selaput lender, dada
harus berwarna merah muda, tanpa
suhu
dengan thermometer
Lihat dan raba bagian kepala
160x/menit
tidak
bayi menangis
Tidak ada kotoran/secret
Bibir, gusi, langit-langit utuh dan tidak
Nilai
kekuatan isap bayi. Bayi akan
Masukkan satu jari yang menggunakan
sarung tangan ke dalam mulut, raba mengisap kuat jari pemeriksa
langit-langit
Lihat dan raba perut
Lihat tali pusat
Lihat
punggung
dan
raba
belakang
dan benjolan pada tulang belakang
Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah Tidak terdapat sindaktili, polidaktili,
siemenline, dan kelainan kaki (pes
equino varus da vagus)
Lihat lubang anus
Hindari memasukkan alat atau jari Terlihat lubang anus dan periksa apakah
dalam memeriksa anus
mekonium sudah keluar
Tanyakan pada ibu apakah bayi sudah Biasanya mekonium keluar dalam 24 jam
BAB
Lihat dan raba alat kelamin luar
setelah lahir
Bayi perempuan kadang terlihat cairan
Tanyakan kepada ibu apakah bayi sudah vagina berwarna putih atau kemerahan
Bayi laki-laki terdapat lubang uretra pada
BAK
ujung penis. Teraba testis di skrotum
Pastikan bayi sudah BAK dalam 24 jam
setelah lahir
Yakinkan tidak ada kelainan alat kelamin,
missal.hipospadia, rudimenter, kelamin
ganda
Berat lahir 2,5-4 kg
Timbang bayi dengan menggunakan Dalam minggu pertama, BB mungkin
selimut, hasil peimbangan dikurangi turun dahulu (tidak melebihi 10% dalam
waktu 3-7 hari) baru kemudian naik
berat selimut
Timbang bayi
kembali
Mengukur panjang dan lingkar kepala Panjang lahir normal 48-52 cm
Lingkar kepala normal 33-37 cm
bayi
F. Penilaian Bayi Baru Lahir Normal
APGAR SCORE
APGAR
Appearance/ warna kulit
0
Biru/pucat
1
Badan merah,
2
Seluruh tuubuh
seluruh tubuh
ekstremitas biru
merah
Pulse/denyut jantung
Tidak terdengar
<100x/menit
Grimace/reflek iritability
Gerakan sedikit
Activity/tonus otot
Lemah
Respiration
Tidak ada
Fleksi pada
ekstremitas
Menangis
lemah/merintih
>100x/menit
Gerakan
kuat/melawan
Gerakan aktif
Menangis kuat
Interpretasi skor:
03
: asfiksia berat
46
: asfiksia sedang
7 10
: asfiksia ringan
PENILAIAN UNTUK TANDA-TANDA KEGAWATAN
1. Bayi baru lahir dinyatakan sakit apabila mempunyai salah satu atau beberapa
tanda tanda berikut :
1)
Sesak nafas.
2)
3)
4)
Malas minum.
5)
6)
7)
Sulit minum.
2)
3)
Perut kembung.
4)
Periode apneu.
5)
6)
Merintih.
7)
Perdarahan.
8) Sangat kuning.
9) Berat badan lahir < 1500 gram.
PATHWAY
Sistem Respirasi
Sistem Kardiovaskular
Hipoksia, tekanan
pada rongga dada,
penumpukan CO2,
perubahan suhu
Alveolus terisi O2
Merangsang saraf
pernapasan
Tidak ada
surfaktan
Alveolus tdk
berfungsi
Ketidakefek
tivan pola
napas
Pernapasan
pertama bayi
Pengeluaran
cairan paru
Cairan pada
jalan napas
Ketidakefektivan
bersihan jalan
napas
Resistensi
vascular paru
Resistensi
vascular paru
Tekanan a.
pylmonalis
Sistem GI
Termoregulasi
Asam lambung
Adaptasi hangat ke
dingin (kehilangan
panas)
Meningkatkan panas
Kegagalan
peningkatan panas
Kolik
Distress di antara
waktu makan
Pembakaran
brown fat
Tekanan atrium
kanan
Hipotermia
Aktivitas otot
Menangis, menggigil
Tekanan atrium
kiri tdk adekuat
Foramen ovale
tdk menutup
Non shivering
termogenesis
Risiko infeksi
Percampuran
darah
Hipoksia
jaringan
Gangguan
perfusi jaringan
PENGKAJIAN
Identitas Klien
Tanda tanda vital
Riwayat Kesehatan
1) Riwayat antenatal yang perlu dikaji atau diketahui dari riwayat antenatal
pada kasus BBLR yaitu:
Agar score bayi baru lahir 1 menit pertama dan 5 menit kedua AS (03) asfiksia berat, AS (4-6) asfiksia sedang, AS (7-10) asfiksia ringan.
Berat badan lahir : Preterm/BBLR < 2500 gram, untu aterm 2500
gram lingkar kepala kurang atau lebih dari normal (34-36 cm).
d.
Pemeriksaaan Fisik
1) Keadaan umum
Pada neonatus dengan BBLR, biasanya keadaannya lemah dan hanya
merintih. Keadaan akan membaik bila menunjukkan gerakan yang aktif
dan menangis keras. Kesadaran neonatus dapat dilihat dari responnya
terhadap rangsangan. Adanya BB yang stabil, panjang badan sesuai
dengan usianya tidak ada pembesaran lingkar kepala dapat menunjukkan
kondisi neonatus yang baik.
2) Kulit
Biasanya warna kulit tubuh merah, sedangkan ekstrimitas berwarna
biru, pada bayi preterm terdapat lanugo dan verniks.
3) Kepala
Biasanya ditemukan caput succedaneum atau cephal haematom, ubunubun besar cekung atau cembung kemungkinan adanya peningkatan
tekanan intrakranial.
4) Mata
Biasanya warna conjunctiva anemis atau tidak anemis, tidak ada
bleeding conjunctiva, warna sklera tidak kuning, pupil menunjukkan
refleksi terhadap cahaya.
5) Hidung
Biasanya
terdapat
pernafasan
cuping
hidung
dan
terdapat
penumpukan lendir.
6) Mulut
Biasanya bibir berwarna pucat ataupun merah, ada lendir atau tidak.
7) Telinga
Biasanya tidak ada kelainan pada telinganya, tidak ada pembengkakan
8) Leher
Perhatikan kebersihannya karena leher nenoatus pendek
9) Thorax
Jantung
10)
Genitalia
Biasanya pada neonatus aterm testis turun, lihat adakah kelainan letak
muara uretra pada neonatus laki laki, neonatus perempuan lihat labia
mayor dan labia minor, adanya sekresi mucus keputihan, kadang
perdarahan.
13)
Ekstremitas
Biasanya warna biru, gerakan lemah, akral dingin, perhatikan adanya
patah tulang atau adanya kelumpuhan syaraf atau keadaan jari-jari tangan
serta jumlahnya.
14)
Refleks
Biasanya pada neonatus preterm post asfiksia berat reflek moro dan
sucking lemah. Reflek moro dapat memberi keterangan mengenai
keadaan susunan syaraf pusat atau adanya patah tulang
1)
Pola nutrisi
Yang perlu dikaji pada bayi dengan BBLR gangguan absorbsi
gastrointentinal, muntah aspirasi, kelemahan menghisap sehingga perlu
diberikan cairan parentral atau personde sesuai dengan kondisi bayi
untuk mencukupi kebutuhan elektrolit, cairan, kalori dan juga untuk
mengkoreksi dehidrasi, asidosis metabolik, hipoglikemi disamping untuk
pemberian obat intravena.
2)
Pola eliminasi
Yang perlu dikaji pada neonatus adalah BAB : frekwensi, jumlah,
konsistensi. BAK : frekwensi, jumlah
Diagnosa
Intervensi
keperawatan
Hasil
Resiko
NOC :
NIC :
ketidakseimbangan
v Hydration
Temperature Regulation
v Adherence
(pengaturan suhu)
kegagalan
Behavior
mempertahankan
v Immune Status
suhu tubuh,
v Infection status
penurunan
v Risk control
jaringan lemak
v Risk detectio
kontinyu
Monitor suhu
Rencanakan
subkutan
Definisi : Risiko
dan RR
kegagalan
mempertahankan
suhu kulit
batas normal.
Faktor factor
resiko:
Perubahan
Monitor tanda-tanda
Tingkatkan intake
Selimuti pasien
metabolisme dasar
kehangatan tubuh
Penyakit atau
trauma yang
mempengaruhi
pengaturan suhu
akibat panas
Pengobatan
pengobatan yang
Diskusikan tentang
menyebabkan
vasokonstriksi dan
vasodilatasi
indikasi terjadinya
Pakaian yang
Beritahukan tentang
suhu lingkungan
Ketidakaktifan atau
aktivitas berat
penanganan yang
Dehidrasi
diperlukan
Pemberian
obat penenang
Ajarkan indikasi
jika perlu
Paparan
dingin atau
hangat/lingkungan
yang panas
2
Ketidakefektifan
NOC :
NIC :
Breastfeeding assistance
b.d prematuritas
breastfeeding
Definisi : Gangguan
establishment :
kemampuan bayi
infant
untuk menghisap
atau
breastfeeding
mengkoordinasikan
respons
breastfeeding
knowledge :
lahir)
monitor kemampuan
menghisap/menelan
maintenance
yang mengakibatkan
Kriteria Hasil :
ketidakadekuatan
menyusui dengan
kali/hari
kebutuhan metabolik
efektif
Batasan
karakteristik:
memverbalisasikan
selama menyusui
teknik untuk
ketidakmampuan
mengatasi masalah
untuk
menyusui
putting
mengkoordinasikan
menghisap, menelan
menandakan
dan bernafas
kepuasaan menyusu
menyusu
ketidakmampuan
menunjukkan harga
untuk
mempertahankan
dengan menyusui
menghisap yang
mencegah lecet
klien dapat
bayi
ibu
sediakan
monitor kemampuan
monitor integritas
instruksikan
efektif
diskusikan
ketidakmampuan
untuk memulai
menyusu
menghisap yang
efektif
pengisian ASI
faktor yang
monitor peningkatan
jelaskan
berhubungan
abnormalitas
anatomik
keterlambatan
neurologis
gangguan
instruksikan ibu
neurologis
haus
hipersensitifitas oral
menghindari penggunaan
prematuritas
status puasa
menyusui
yang lama
Diskontinuitas
Nj NOC:
NIC
v Breastfeding
Bbottle feeding
prematuritas
ineffective
Defenisi:
v Breathing pattern
fowler
penghentian
ineeffective
kontinuitas proses
v Breasfeeding
pemberian ASI
interupted
akibat ketidak
Kriteria hasil:
mampuan atau
v Menyusui secara
kesalahan dalam
mandiri
mengubah posisi
v Tetap
mempertahankan
unttuk menyusui
laktasi
Batas karakteristik;
v Pertumbuhan dan
bentuk bubuk
kurang
perkembangan bayi
pengetahuan tentang
v Mengetahui
digunakan untuk
tanda tanda
mengencerkan formula
pengetahuan tentang
penurunan suplai
cara penyimpanan
ASI
rujukan penggunaan
ASI
v Ibu mampu
suplemen lour,jika
mengumpulkan dan
diindikasikan
mendapat nutrisi
menyimpan ASI
secara aman
bayi,jika diperlukan
v Penyapihan
pemberian makanan
pemberian ASI
diskontinuitas
penggunaan oven
proggresi
microwave untuk
akhirnya
pemberian ASI
menghangatkan formula
memberikan ASI
v Kemampuan
gguna memenuhi
penyedia perawatan
demonstrasikan keadaan
Kurang
Bayi tidak
Keinginan ibu
Monitor atau
Tentukan
Ingatkan orangtua
Instruksikan dan
kebutuhan nutrisi
untuk
orangtua teknik
anak
mencairkan,mengha
ngatkan,dan
untuk
menyimpan ASI
Lactation supresion
mempertahankan
secara aman
pemberian ASI
v Menunjukkan
untuk memenuhhi
teknik dalam
membantu
kebutuhan nutrisi
memompa ASI
mempertahankan
anak
v Berat badan
keberhasilan proses
bayi=masa tubuh
pemberian ASI
dan anak
Faktor yang
aleri sistematik
berhubungan:
v Respirasi status:
memompa ASI(secara
jalan
Konttraindikasi
nafas,perttukaran
elektrik),cara
terhadap
gas,dan ventilasi
mengumpulkan dan
menyusui(mis.,agen
menyimpan ASI
s armaseutik
v Tanda-tanda vital
tertentu)
demonsttrasikan berbagai
Penyakit bayi
normal
jenis pompa
Prematuritas
payudara,tentang
Ibu bekerja
biaya,keefektifan,dan
Penyakit ibu
Kebutuhan
Keinginan ibu
Perpisahan ibu
untuk segera
Fasilitasi proses
Sediakan informasi
Tunjukkan dan
Ajarkan pengasuh
menyapih bayi
tpoik,seperti penyimpanan
dan pencarian ASI dan
penghindaranmemberi susu
botol pada dua jam sebelum
ibu pulang
mempersiapkan,menyimpan
,menghangatkan dan
kemungkinan tambahan
pemberian susu formula
Apabila penyapihan
diperlukan,inormasikan ibu
mengenai kembalinya
proses ovulasi dan seputar
alat kontrasepsi yang sesuai
Lactation counseling
Menggunakan
NOC
pertahanan
v Immune status
imunologis tidak
infeksi):
adekuat
Knowledge:infectio
n control
hemoglobin
v Risk control
pasien lain
Kriteria hasil:
Imunosupresi(mis.i
isolasi
munitas didapat
tidak adekuat,agen
infeksi
pengunjungan
farmaseutikal
v Mendeskripsikan
termasuk
proses penularan
imunosupresan
penyakit,faktor
berkunjung meninggalkan
steroid,antibodi
yang
pasien
mempengaruhi
tidak adekuat
penularan serta
penatalaksanaannya
terhadap patogen
v Menunjukkan
nutrisi
lingkungan
kemampuan untuk
meningkat
mencegah
-wabah
timbulnya infeksi
v Jumlah leukosit
lokal
v Menunjukkan
Penurunan
Vaksinasi
Pemajanan
Prosedur
invasif
malnutrisi
NIC
Bersihkan
Pertahankan teknik
Batasi
Tingkatkan intake
Berikan terapi
Monitor hitungan
granulosit
Instruksi pasien
Ajarkan keluarga
Ajarkan cara
menghindari infeksi
Laporkan
kecurigaan infeksi
5
NOC
NIC
bilirubin tak
v Breasfeeding
Phototheraphy:neonatus
terkonjugasi dalam
infektif
sirkulasi
v Breasfeeding
interupted
untuk hiperbilirubinemia
membran mukosa
v Liver
neonatus berwarna
function,risk of
ikteris
impaired
setelah 24 jam
v Blood
isolette
kehidupan sebagai
glucose,risk or
unstable
terkonjugasi ada di
Kriteria hasil:
dan perawatan
Meninjau sejarah
Amati tanda-tanda
Tempat bayi di
Instruksi keluarga
dalam sirkulasi
v Menyusui secara
Batas karakteristik:
mandiri
untuk menutup
v Tetap
mata,menghindari
abnormal
mempertahankan
memonitor tanda-[tanda
(hemolisis;bilirubin
laktasi
serum total
v Pertumbuhan dan
kebutuhan memantau
>2mg/dl;bilirubin
perkembangan bayi
tingkat bilirubin
dalam batas
perprotokolmengevaluasi
normalrespirasi
status:jalan
nonmogram
nafas,pertukaran
spesifik-waktu)
gas,dan ventilasi
terapi cahaya
abnormal
v Penerimaan
:kondisi kesehatan
mukosa kuning
v Dapat
diruamh
mengontrol kadar
Proil darah
Memar kulit
Membran
Kulit kuning
sampai orange
glukosa darah
v Dapat
Sclera
kuning
memanajement dan
Factor yang
mencegah penyakit
berhubungan:
semakin parah
v Tingkat
Penurunan
berat badan
pemahaman untuk
abnormal (>7-8%
dan pencegahan
Terapkan tambalan
Dorong keluarga
Instruksikan
komplikasi
v Dapat
meningkatkan
cukup bulan)
istirahat
v Status nutrisi
Pola
makanan tidak
adekuat
ditetapkan dengan
v Control resiko
baik
proses infeksi
Bayi
menunjukkan
kesulitan dalam
transaksi ke
kehidupan
ekstrauterin
Usia
Feses
(mekonium)
terlambat keluar
DAFTAR PUSTAKA
Bobak Irene, Lowdermik Deitra Leonard, Jensen Margaret Duncan. 2005.
Keperawatan Maternitas.Jakarta: EGC
Carpenito, Lynda juall. 2006. Buku Saku Diagosa Keperawatan. Jakarta : EGC
Doenges, Marylinn E 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi : Pedoman untuk
Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien. Jakarta : EGC
Doenges, Marylinn E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan, edisi 3. Jakarta: EGC
Hamilton, Persis Marry.1995. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Huda , Amin N dan Hardhi Kusuma. (2013). Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa NANDA & NIC-NOC Jilid 1. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.